Halo? Ya, saya. Islam diperoleh di tiga pilar.
Yang pertama adalah percaya, iman. Yang kedua adalah tindakan. Dan pilar ketiga adalah karakter atau atribut. Hati-hati percaya apa yang pikiran menolak. Ini harus diperoleh pertama-tama, atau lainnya tidak ada Islam.
Saya ulangi. Ini harus diperoleh pertama-tama. Hai berstofol or else there is no Islam it is useless to base or balance one's faith on the level of the mind jelas kemudian ya saya sudah translate bahan jelas Islam sudah translate Islam? Bisa di recording gak?
Bisa. Hanya ada waktu 15 menit. Di recording ya. Jadi terjemahin.
Akses Seorang pemikiran harus beraktif dengan cinta Cinta untuk Allah Almighty Dan Prophetnya Dan Sheikhnya Dalam aksesnya, seorang pemikiran harus Imitasi atau menggambarkan Perangkat Prophet Dan Sheikhnya Menyertai semua aspek Hidupnya Tidak bisa ada Departemen rahasia dalam hidupnya Dia harus berkelakuan di setiap waktu dan di setiap situasi, berkelakuan seperti jika dia berada di dalam kehadiran mereka. Dalam atribut, Quran memberitahu kita bahwa tidak ada dua hati di dalam jantung manusia. Kita bisa menjadi penyelamat ke nafsa kita. ...keinginan ego kita, atau kita bisa melakukan servisi Tuhan. Karakter servisi Tuhan adalah sehingga dia berhubungan.
Dia selalu menganggap dirinya berperlu, berperlu dengan Tuhan. Untuk menjadi lemah dan tidak cukup di depan Tuhan. Tidak berpengalaman dengan pengetahuan. Kalau negara itu merayakannya tanggal 16 hari Senin. Kita nunggu dari saya tanggal 14 malam atau 15 malam.
Hari Minggu aja. Pak Boy setuju? Setuju saya. Jadi ini tolong dipikirkan setelah diterjemahkan.
Mengenai belief bahwa iman itu... Tidak bisa mengikuti logika mind. Kemudian actions, bahwa kita tuh, all our actions we must act with love, love for Allah Almighty. ...is Prophet dan Sheikh, and in all his actions a believer must imitate, copy the behavior of the Prophet and his Sheikh, and submitting all aspects of his life to them. There can be no secret departments.
Boy, gak ada secret department. Ingat itu. Ini kita bahas insya Allah, lain kali.
Hari Minggu kita khatam lagi, insya Allah saya hadir, saya sekarang lagi ada kesibukan, nggak bisa memperkenalkan, tapi kalian bisa di-sawi ya, bisa... Minggu malam ya saya? Maka ini bisa membahas... Hai ya Allah ini tingkat tapi adat misinya hikmahnya baik berhati-hati mahasiswa mahasiswa mahasiswa terjemahin ya ya saya salam salam alaikum hai hai yang tadi ditulis bismillahirrahmanirrahim saya gak nulis lengkap ada tulisan Hai semuanya Roman rem malam ini saya memberikan sohbah yaitu Islam itu terdiri dari tiga hal ada tiga pilar dalam Islam pilar pertama fondasi pertama adalah iman kepercayaan hai hai Lalu pilar kedua dalam Islam setelah iman adalah perilakunya, perilaku orang tersebut, perilaku muslim.
Lalu pilar nomor tiga adalah karakter dari seorang muslim. Jadi ada tiga pilar dalam Islam, iman, perilaku, dan sifat karakter manusia. Dalam hal iman, apa yang dipercaya, diimani oleh hati, itu adalah sesuatu yang justru ditolak oleh pikiran.
Hal ini sangatlah penting, bahwa Beriman itu artinya menerima mempercayai sesuatu yang ditolak oleh akal, oleh pikiran kita, oleh rasio akal sehat kita, rasionalitas kita. Ini sangatlah penting harus dipahami, karena tanpa keimanan ini, maka Islam tidak akan ada. Jadi keimanan kita itu tidak bermanfaat, tidak ada gunanya jika didasarkan pada pikiran akal kita. Karena pikiran akal kita itu selalu meragukan segalanya.
Apalagi hal-hal yang tidak bisa kita sentuh dengan pancaindera kita. Karena itu keimanan itu harus bisa menerima sesuatu yang tidak bisa diterima oleh pikiran kita. Itu soal keimanan. Pilar kedua, perilaku.
Perilaku kita harus didasarkan pada cinta. Apa maksudnya? Yaitu cinta kepada Allah, kepada Nabi-Nabi Allah, dan kepada Sheikh kita. Jika kita mengatakan cinta kepada Nabi Allah, Nabi Allah, dan Sheikh kita, artinya kita ini berusaha meniru, mengkopi perilaku para Nabi dan Sheikh kita. Kita serahkan seluruh aspek-aspek kehidupan kita sepenuhnya, seluruhnya pada pada Syekh kita sehingga tidak ada sedikit pun hal yang dirahasiakan yang ditutupi dalam hidup kita dan pada saat kita berperilaku ini kita harus berperilaku seakan-akan kita selalu bersama dengan Syekh kita lalu Quran mengatakan bahwa ada dua hal yang ada dalam hati kita yaitu ego kita dan ruh kita dan kita Bisa memilih apakah kita akan melayani ego kita atau kita melayani Allah.
Apakah kita menjadi pengabdi pelayan ego atau menjadi abdi pelayan Allah. Seorang pelayan Allah itu akan selalu merasa dirinya tidak mampu, akan selalu merasa dirinya lemah, dan selalu membutuhkan pertolongan Allah dan tidak pernah merasa bahwa apa yang dia ketahui, pengetahuannya atau apa yang dia mampu, kemampuan, skill, kapabilitasnya itu bisa menolong dirinya Dan dia juga tidak merasa dirinya penting, tetapi justru kebalikannya dia merasa selalu membutuhkan, selalu membutuhkan pertolongan dan bantuan Allah, Rasulullah dan Sheikhnya. Hai jadi ini adalah hal penting yang Insyaallah akan Syekh perdalam pada Insyaallah hari Minggu malam dimana kisah kita akan memperingati maulid Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam dan kita diminta untuk merenungkan hal ini mengenai Iman mengenai perilaku kita dan mengenai sifat karakter kita Hai dan nanti Syekh Insyaallah akan memberikan pendalaman terhadap materi yang sangat penting ini omine tovik pirati habib roti masyarakat al-fatihah alhamdulillah Alhamdulillah