Transcript for:
Perkembangan Nanoteknologi di Indonesia

di Indonesia [Musik] perkembangan nanoteknologi teknologi nano adalah suatu teknologi dimana partikel dibuat dalam skala nano yakni Satu nanometer hingga 106 m penelitian dan penerapan di bidang teknologi nano telah berkembang pesat dalam dekade terakhir teknologi terbaru tersebut sudah merambah ke berbagai sektor kehidupan seperti tekstil pangan kosmetik kesehatan dan berbagai produk konsumen lainnya pada dasarnya nanoteknologi adalah perluasan ilmu-ilmu yang ada kesalahan salah satu aspek skala nano yang terpenting adalah Hai bahwa Semakin objek-objek menjadi kecil semakin besar Misbah nya antara luas permukaan dengan isipadu salah satu aspek skala nano yang terpenting adalah bahwa semakin benda menjadi kecil semakin besar list banyak antara luas permukaan dengan volume fenomena ini telah memungkinkan penciptaan bahan-bahan yang menarik serta penggunaan-penggunaan yang baru fenomena ini telah memungkinkan penciptaan bahan-bahan yang menarik serta petunjuk-petunjuk yang baru [Musik] bahan-bahan yang legap menjadi transparan seperti tembaga bahan yang stabil menjadi bahan yang dapat bakar seperti aluminium padat menjadi cair pada suhu kamar seperti emas dan insulator menjadi konduktor seperti silikon kejayaan kejayaan Cemerlang dalam nanoteknologi telah menghasilkan alat plat solek atau solution lotion seperti pelindung cahaya matahari yang lebih baik serta celana terdapat air saat ini di banyak negara maju seperti Amerika Inggris dan Australia penelitian dan pengembangan penerapan teknologi Nano di bidang pertanian dan pengolahan pangan semakin berkembang pesat Irawan at all 2014 melaporkan bahwa sejumlah negara telah membangun riset teknologi nano nasionalnya dengan serius misalnya Amerika Serikat yang mendirikan nasional nanoteknologi inisiatif atau ni selain pengembangan penelitian di tingkat nasional jaringan penelitian teknologi nano antar negara dan kawasan juga berkembang pesat Dua organisasi besar dunia yaitu Food and Agriculture organization atau ovao dan World health organization atau Who meyakini bahwa teknologi nano sangat potensial untuk pengembangan produk inovatif pertanian perlakuan Air produksi pangan pengolahan pengawetan dan pengemasan sehingga berpotensi meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk-produk serta keunggulan keuntungan bagi petani industri pangan dan konsumen dalam hal ini teknologi nano merupakan suatu pendekatan teknologi mutakhir yang sangat memberi harapan bagi kemajuan di berbagai bidang termasuk pertanian dan pengolahan pangan namun teknologi ini juga menimbulkan berbagai pertanyaan menyangkut dampaknya terhadap lingkungan kesehatan keamanan pangan Ayo kita serta isu kebijakan dan pengaturan selanjutnya aplikasi nanoteknologi di bidang pertanian upaya penerapan teknologi Nano di bidang pertanian dimulai seiring dengan tumbuhnya kesadaran bahwa teknologi pertanian konvensional tidak dapat meningkatkan produktivitas lebih lanjut ataupun memulihkan kerusakan ekosistem karena efek jangka panjang pertanian revolusi hijau menurut lu dan bowles 2013 teknologi nano merupakan solusi yang mempunyai potensi besar Dalam rantai pasok pertanian teknologi nano telah diterapkan pada manajemen rantai pasok yang terkait dengan kualitas penanganan pengemasan dan keamanan paling [Musik] dalam bidang rantai pasok pertanian teknologi nano membawa manfaat yang kau sosial bagi petani industri pangan dan konsumen melalui produksi pengolahan pengawetan dan pengemasan atau ovao tahu Who pada bidang pertanian teknologi nano digunakan untuk meningkatkan produktivitas tanaman kualitas produk penerimaan konsumen dan efisiensi penggunaan sumberdaya dengan demikian penerapan teknologi nano akan membantu mengurangi biaya pertanian meningkatkan produktivitas meningkatkan nilai produksi dan meningkatkan pendapatan pertanian di samping mendukung konservasi dan meningkatkan kualitas sumber daya alam dalam Sistem Produksi Pertanian versi electric dan hermos in 2013 membagi penerapan teknologi nano dalam bidang pertanian menjadi tiga yang pertama formulasi Nano agrokimia untuk penerapan pestisida dan pupuk pada tanaman dengan menggunakan tiga tipe material Nano yaitu polimer organik senyawa inorganik dan material cebret atau komposit Nano yang kedua potensi pengembangan perangkat Nano atau Nano device Untuk memanipulasi genetik tanaman dan yang ketiga penerapan sensor Nano dalam produksi tanaman untuk identifikasi penyakit dan residu agrokimia cukup Rhodes 2014 mengemukakan bahwa teknologi nano diterapkan dalam sistem pertanian presisi untuk memaksimalkan output atau hasil tanaman Seraya meminimalkan input seperti ini pupuk pestisida herbisida air dan lain-lain Gem pertanian presisi terkait dengan sistem penghantaran pintar atau Smart delivery system dimana bahan kimia seperti pupuk pestisida dan herbisida dilontarkan secara tertarget dan terkontrol Selain itu teknologi nano juga diterapkan dalam yang pertama identifikasi sistem untuk melacak bahan atau hasil ternak dan tanaman dari bahan khas sel hingga konsumsi yang kedua sistem terintegrasi untuk penginderaan monitoring dan intervensi respon aktif untuk produksi tanaman dan ternak yang ketiga sistem lapang pintar atau Smart file system untuk mendeteksi mengetahui lokasi melaporkan dan pemberian air secara langsung yang keempat pengembangan tanaman yang resisten terhadap kekeringan Hai dan toleran terhadap salinitas dan kelembaban terkait dengan penggunaan pestisida fungisida dan herbisida mousavi dan Rizal 2011 menyebutkan bahwa teknologi nano membantu mengurangi polusi lingkungan dengan menghasilkan pestisida dan pupuk kimia menggunakan partikel Nano dan kapsul Nano yang mempunyai kemampuan untuk mengendalikan dan menunda penghantaran absorpsi serta lebih efektif dan ramah lingkungan selain juga produksi kristal Nano untuk meningkatkan efisiensi pestisida untuk menerapkan pestisida dengan dosis yang lebih rendah lebih lanjut disebutkan bahwa teknologi nano mempunyai potensi dan kemampuan dalam memberi solusi untuk menyediakan bahan pangan perawatan veteriner serta obat vaksin untuk ternak dalam perawatan veteriner partikel Nano perak atau nanosilver merupakan antiseptik yang sangat kuat yakni sebagai antibakteri dan antimikroba dan digunakan secara luas sebagai desain pelek Advan dalam peternakan hewan besar atau kecil maupun unggas folder Anau 2012 juga melaporkan potensi penerapan teknologi nano dalam penanganan limbah pertanian khususnya dalam industri kapas sebagian selulosa atau serat yang timbul ketika kapas diproses menjadi kain yang biasanya dibuang sebagai limbah atau hanya diolah menjadi produk bernilai rendah ketika diproses dengan menggunakan metode electrospinning akan menghasilkan serat kapas berdiameter 100 nanometer yang mampu menyerap pupuk atau spesies Ida secara sangat efektif sehingga memungkinkan penerapannya dalam pertanian Jadi itulah perkembangan mengenai nanoteknologi dan aplikasi nanoteknologi di bidang pertanian semoga pembahasan pada kali ini bisa bermanfaat bagi kita semua terima kasih