Catatan Kuliah: Evolusi dan Penurunan Pop-Up Kamera di Smartphone

Pengenalan

Pop-up kamera populer 4 tahun lalu dan banyak diadopsi oleh berbagai merek smartphone.
- Contoh merek: Samsung (Galaxy A80), Asus (Zenfone 6), Vivo, Oppo, Poco, Xiaomi.
Berbagai modifikasi pop-up kamera: flip-up, rotating, dll.

Respon terhadap tren memaksimalkan layar smartphone.
- Xiaomi Mi Mix (2016): Memindahkan kamera ke bawah untuk layar penuh.
- Essential Phone (2017): Notch kecil untuk layar lebih penuh.
- iPhone X: Memperkenalkan notch yang kemudian diikuti banyak merek.
Huawei Honor View 20: Smartphone pertama dengan punch hole.

Vivo V15/V15 Pro: Pop-up kamera sederhana.
Vivo V17 Pro: Pop-up dengan 2 kamera dan LED Flash.
OPPO Reno2 F: Pop-up dengan lampu warna-warni.
ASUS Zenfone 6: Flip-up camera yang berfungsi sebagai kamera belakang dan depan.
Samsung Galaxy A80: Rotating camera.
Oppo Find X dan Xiaomi Mi Mix 3: Motorized slider.

User Experience: Lambat dan tidak efisien untuk face unlock, harus muncul dan menutup kamera.
Ketahanan Air dan Debu: Sulit mencapai IP rating karena celah mekanis.
Durabilitas: Komponen mekanis dapat mengalami masalah, risiko kerusakan saat jatuh.
Biaya Produksi: Banyak bagian mekanis meningkatkan biaya, harga smartphone jadi lebih tinggi.
Biaya dan Kerumitan Perbaikan: Menambah risiko klaim perbaikan dan biaya untuk suku cadang.
Ruang: Memerlukan ruang ekstra untuk mekanisme, membatasi desain smartphone yang lebih tipis.
Kebiasaan Pengguna: Masyarakat mulai terbiasa dengan notch dan punch hole.
Alasan Brand: Semua merek kompak meninggalkan pop-up kamera karena beban yang dianggap terlalu berat.
Teknologi Baru: Muncul teknologi seperti under display camera sebagai alternatif.

Pop-up kamera dan inovasinya telah punah dari pasar smartphone saat ini.
Meskipun ada rasa rindu terhadap inovasi ini, tantangan biaya dan durabilitas terlalu besar untuk diatasi.
Pembelajaran dari inovasi ini penting untuk perkembangan teknologis selanjutnya.