Tim era Evan Dimas yang bermain seluar biasa itu coach Pada akhirnya hilang Tidak tersisa lagi di timnas gitu Yang mungkin naik kembali lagi Dimas Derajat Dimas Derajat mungkin ya Mungkin naik kembali lagi ya Dimas Derajat dan Hansamu Lumayan tuh Tapi itu pun belum bisa membuat dia kembali ke timnas kan Apa yang terjadi dengan pemain-pemain ini Ya oke Halo Sobat Sporting, kembali lagi di Sportcast terbaik di Republik Indonesia di bawah langit ibu pertiwi yang mengalahkan Jebret, kami lebih bagus daripada Just Talk, Justin Laksana dan segala macam jenis Youtubenya kami juga lebih bagus daripada Dderby, kami lebih bagus daripada analisa-analisa taktikal yang sangat-sangat payah pengetahuannya seperti Ruang Taktik, Fantasista Kami lebih bagus daripada tulisan-tulisan Olimpiade Ainur Rahman. Kami juga lebih bagus daripada tata kelola sepak bola Indonesia. Kami lebih bagus daripada jadwal liga.
Kami lebih bagus daripada piala... Regulasi pemain asing ya? Dipotong aja.
Soalnya itu katanya sistem undangan. Iya, pramusim. Iya, sistem undangan tapi... So...
Berdasarkan apa nih diundangnya? Kesiapan Kesiapan tim ya? Kesiapan tim Yang mau aja ya? Iya Kami juga lebih bagus daripada Perolehan medali badminton Di olimpiade kali ini Tolong ya Kami bahas sepak bola Tapi kami tidak luput perhatiannya kepada PBSI ya Tolong berbenah ya Benar Benar Masa kita emas emas emas emas Kali ini Nggak dapet emas Nihil Yes Oke Itu kenapa Matt?
Eh gak usah bahas badminton ya Jangan bahas badminton dulu Karena sekarang udah kedatangan nih Cukup Ainur Rahman aja yang bahas Kita kedatangan Kita kedatangan pelatih yang sudah sangat lama saya ingin beliau hadir disini Ya betul Kita ingin beliau hadir disini Kita ingin bertanya-tanya lebih dalam secara apa ya Secara langsung Kita ketemu cuma di award Award yang kamu kalah itu ya Yang kita baca soalnya, gimana kita menang Awardnya masuk akal tuh Beliau menang award juga nih Menang award Oke, kalau begitu kita langsung sambut saja Inilah dia, the one and only Coach Indra Safri Assalamualaikum Coach Waalaikumsalam Apa kabarnya? Baik, saya openingnya ya seneng banget Optimis Nah Ada yang dukung saya Boots IS yang langsung bilang Itu bagus coach opening ya Iya dong harus optimis Tapi memang dari semua yang saya sebut-sebut Tadi gak ada yang bisa banta juga Kalau mereka lebih baik Mereka iakan aja Terakhir kita ketemu di awarding ya Tahun lalu ya Tahun lalu itu September lah September, Oktober Dan terakhir Uh Coach Indra itu menjuarai U19 Betul U19 kemarin di Surabaya Selamat Coach atas pencapaiannya yang berulang-ulang Udah sering kan mendapat juara di kelompok umur memang spesialis Empat kali Four times U19 Evan Dimas Yang pertama Terus kemudian U19 kemarin U22 dulu Iya U19 kemarin, kita hitung U19 dulu. Iya U19, U22 yang di Kamuja.
Dan Sea Games. Sea Games. Empat. Empat perolehan. Ini apakah gara-gara, orang bilang gara-gara Coach berguru di Juventus.
Coach Pak Coach lebih dekat ke My Coach. Oke. Ini minta komentar saya dengan Pak Tropi ya. Pertama tentu ini bukan hasil saya sendiri.
Ini bekas kerja tim. Yang harus diselamatkan sebenarnya ya sepak bola Indonesia Bahwa kita masih ada prestasi Dan saya memang tahun 2013 ya Dan saya masuk di tim nasional itu 2011 Pertama kali Pertama kali saya masuk Diberikan kesempatan waktu itu Menangani tim nasional U16 menuju keualifikasi piala AFC di Bangkok awal pertama kali saya meneliti tim nasional itu kan diberikan pemain 58 atau 56 pemain di bulan ramadhan waktu itu saya pilih 23 dan saya berangkat ke bangkok ya alhamdulillah 4 kali main 5 kali kalah gitu tim pertama ini ya tim pertama jadi jangan lihat keberhasilannya saja gitu saya gagal disitu dan Alhamdulillah gak dipecat karena memang waktu itu pelatih usia muda ini kan gak banyak orang banyak pelatih yang berminat gitu Saya gak dipecat dan orang yang berjasa banget ke saya waktu itu Om Bob Hippie tau? Bob Hippie legendnya tim nasional juga Dan dia yang meminta saya waktu itu Dan setelah pulang dari Bangkok saya evaluasi Ya kan, saya evaluasi karena memang Om Bob bilang udah lanjut. Karena pemain itu semua kan gak ada yang saya pilih.
Terus apa fakta yang saya temuin itu 58 dan 23 itu hanya dua yang jadi pemain sepak bola sekarang. Hargianto, Bagas Adi yang sekarang di Bali United. Cuma dua itu. Kenapa dari fakta...
Itu yang 58 dan 23 yang saya terpilih itu anak-anak DKI dan sekitarnya. SSB-SSB di dalam DKI saja? Dan sekitarnya. Yang kedua dengan hanya dua pemain yang jadi pemain profesional sekarang. Berarti kan rekrutmennya gak benar.
Setelah itulah baru saya melakukan pencarian pemain sendiri. Idealnya kan harus dari kompetisi kita melihatkan. Tapi kan tidak ada.
Tidak ada. Waktu itu memang betul-betul suratin pun kurang rapi lah. Dan tidak semua as prof yang ikut waktu itu.
Akhirnya saya melusukan ke 34 provinsi. Dan itu saya lakukan dari tahun 2012 ke 2013. Dalam rangka pembentukan yang tim nasional. Yang Evan Dimas itu.
Evan Dimas dan kawan-kawan untuk FFU 19 itu. Cuman dinamikanya 2 tahun itu luar biasa. Kan orang bilang untuk sukses, organisasi bagus, modal harus kuat, program harus bagus.
Ini organisasi masih ingat kan dualisme. Betul. Kepengurusan ada KPSI sama PSSI. Saya berjalan di... organisasi yang lagi dualisme dan lebih parah lagi biaya untuk pergi ke daerah itu saya masih ingat itu gak ada tuh support yang bener-bener disupport oleh PSSI dan puncanya ya itu tadi bukan saya gak ikhlas ya nanti gak jadi amal tapi ini saya sampaikan bagaimana evaluasi Dan di Amerika kenapa sekarang bisa sukses Ya karena proses yang pahit Yang orang, buat orang-orang yang cuma lihat ujungnya juara-juara Ada proses yang berdarah-darah Ada proses yang berdarah-darah 17 bulan loh saya gak dibayar gaji 17 bulan?
Ya kalau gak percaya tanya ke Pak Lanyala sekarang Pak Lanyala yang bayar waktu itu Kita hitung ya 1 bulan taruhlah 50 Enggak Mana ada dulu Mana ada Apalagi melatih kelompok umur Kelompok umur Itu dibayarlah Pak Lanyala Matali Beliau kan waktu itu yang jadi ketua mafisik Sinai Pak Johar digantikan beliau Dan beralih ke Pak Lanyala Matali Jadi disitulah kita bentuk tim nasional U19 yang era Fandimas, itu Alhamdulillah buahnya juara setelah 22 tahun kan dan lanjut setelah itu kan kualifikasi FC dan kita lolos PL Asia setelah beberapa puluh tahun gitu dengan mengalahkan Korea waktu itu dan setelah itu kita di tahun 2018 ada tuan rumah PL Asia kita pernah terakhir 8 besar Asia satu langkah lagi untuk lolos ke PPL dunia tapi kita kalah dengan Jepang, waktu si Kubo main dan pelatihnya sekarang sama-sama dia direktur teknik si KG ya pelatihnya dia sekarang direktur teknik Jepang dan setelah itu baru 2019 ada medali pera si Gim setelah itu ada IFF U22 di Kemboja sebelumnya Yang kita juara Yang paling fenomenal itu ya 2023 Medali emas Iya Yang menjadi berita media Setiap saat 32 tahun Nggak pernah juara Si game Ya izin Allah Kita Bisa 32 tahun Dan coba Kasih tau Apa? Coach Indra Safri Siapa orang yang bilang Indonesia dapat emas? Mama tuh udah memprediksinya Coach di depan Di depan Coach Widodo Cahyono Putro Saya bilang Emas Indonesia kali ini Karena kan dokter tuh Sama IFF besok Indonesia dapat juga karena saat itu Widodo kan cerita sudah terprediksi semua Coach sudah 3 prediksi saya berhasil nah kesatuan lah FFD kan pasti ada alasannya kena pelatihnya kan iya juga jadi Coach waktu itu Coach Widodo cerita waktu dia medal limas di game 91 kan terus dia bilang ini belum dapat medal limas lagi sampai sekarang terus Mamat bilang Karena kita itu siklus pemuda Selalu ada di 32 tahun Iya Saya waktu itu bilangnya begitu 32 tahun Indonesia itu pemudanya Keren-keren Itulah buktinya emas siklus 32 tahun Iya Timnas Medali emas Saya sudah prediksi itu Tapi coach kembali lagi di blusukan tadi Tidak penasaran Ini Ini yang selalu kita ribut-ribut disini ya Kita berdua Ya maksudnya kita gak mungkin mempunyai pemain Misalnya contoh 56 pemain ya Saya butuhkan buat tim NAS U16 atau U19 Sementara kompetisi aja gak ada gitu Nah jangankan kompetisi gitu Orang yang berminat bermain bola Belum tentu sebanyak yang negara-negara lain Itu jadi faktanya kan Dari perjalanan itu Apa yang kuts temukan di Fakta terbaru yang khusus aja kaget bahwa di Indonesia ini gak segila bola maksudnya gila bola supporternya tapi pemain bola itu sedikit ternyata iya, anak usia 4 sampai 15 tahun itu data statistik terakhir itu sekitar 40 sampai 45 juta orang masa sih gak ada 10% Tuhan gak sayang ini pemain bola 10% kan berarti kan banyak berarti potensinya Problemnya kenapa sih gitu, kok gak bisa maksimal kita mendevelop dia.
Itu yang sudah didiskusikan dengan kepengurusan baru Pak Erik, bahwa perlu kita melakukan transformasi. Transformasi siapa bola. Oleh sebab itu ada lima hal yang memang akan diperbaiki oleh kepengurusan yang sekarang dan itu yang sudah beliau presentasikan ke... Viva dan anggota dan lain sebagainya Satu infrastruktur harus diperbaiki Fasilitas ya Justin Nomor satu loh ini Pembinaan usia muda tidak akan jalan kalau Fasilitasnya Dan kemarin waktu Penyempurnaan Imprez Nomor tiga waktu FGD Kita mengusulkan kementerian desa tertinggal Masuk dalam Imprez Alhamdulillah dalam draft itu masuk Apa? Karena menurut saya orang-orang yang akan menjadi atlet atau pesepak bola itu kan orang-orang yang kaya gerak, yang multilateral.
Yang multilateral itu ya di desa-desa. Coba lihat anak-anak kita yang di Papua. Kenapa dia fisiknya bagus, two-max-nya bagus?
Karena memang dia kaya gerak di situ. Nggak semuanya pakai mobil orang di situ. Pernah naik gunung, pernah...
Lari. Ke sekolah jalan. Sekolah jalan, mungkin 10 kilo dia jalan gitu.
Nah makanya butuh tuh di desa-desa, lapangan-lapangan. Untuk dia berlatih. Yang kedua kurikulum. Karena menurut kita, cara bermain anak Indonesia harus cara Indonesia. Nggak mungkin anak Indonesia memainkan cara bermain negara lain.
Faktanya, ranking 1-20 FIFA. itu orang yang mempunyai filosofi sepak bola masing-masing filosofi itu diturunkan menjadi kurikulum kurikulum diturunkan menjadi modul modul itulah yang disampaikan para instruktur di kursus-kursus setelah kurikulum ada baru kita kembangkan pelatih pelatih kita secara sama sudiratur teknik sampai hari ini baru 10 ribu orang APRO baru 24 ditambah yang baru lulus kemarin. Paling 44 orang. Dibandingkan dengan Jepang yang negara kecil kenapa dia maju sepak bolanya?
Karena pelatihnya banyak. 80 ribu orang pelatih di Jepang yang punya lisensi. Yang APRO itu lebih dari 2000 orang.
2000 kita bandingkan dengan yang kita cuma 4. 40an. 40an sementara potensi tadi. 45 juta orang.
Atau 10% dari 45 juta orang itu anak-anak sepak bola. Yang ditakdirkan Tuhan punya bakat. Artinya itu yang membuat di level bawah itu orang asal giring bola sampai ke gawang.
Betul. Karena dia melatihnya. Karena kan proses dari belajar itu kan. Pertama kognitif. Kita ajarkan dia.
Begini lu cara menendang. Setelah kognitif baru asosiatif. Dicoba yang kita ajarkan itu 10 ribu jam.
10 ribu kali perbuatan. Kurang 10 tahun. Kalau mulai dia belajar dengan pelatih yang bagus 12 tahun, umur 22 dia baru sampai otomatisasi.
Sekarang kalau diajarkan kognitifnya salah, yang salah itu yang diulang 10 ribu jam, ya itu yang kita keluhkan di tim nasional. passing yang gak bagus kemampuan individual taktikal gak bagus, pergerakan tanpa bola yang, iya individual tetap bagus grup taktikal gimana lagi mau tim taktikal gitu, mau gak mau memang harus usia mudanya yang kita harus siapkan generasi barunya, saya lanjutin setelah yang ketiga baru kita kembangkan pemain dari mana kita kembang pemain mulainya dari grassroot 6-12 tahun, gak ada tuh kebutuhan tim nasional di 6-12 tahun Dan di situ pun bagaimana anak-anak Indonesia mau bermain bola itu dulu. Setelah itu baru kita identifikasi di 13-15 untuk penyiapan tim nasional U16 dan U17 Pela Dunianya.
Baru dilatih oleh pelatih-pelatih yang bagus dan punya pengetahuan. Setelah itu terakhir baru iut final fase-nya usia 16-19 tahun untuk penyiapan generasi U19 dan U20. Piala dunianya Kalau tahapan ini Sesuai ya? Sesuai dan dilakukan oleh pelatih yang bagus Punya kurikulum yang bagus Infrastruktur tempat berlatihnya bagus Baru ada peningkatan Pembedahan usia mudanya itu bisa jalan gitu Terakhir baru kita bicara kompetisi Dari Liga 1 sampai usia muda Yang kualitasnya bagus Kualitas bagusnya itu infrastruktur Kurikulum, pelatih bagus di Samba perangkatnya untuk berkompetisi itu juga harus bagus tapi kalau cuma 44 pelatih APRO 44 gimana dengan jumlah kita sebanyak ini pulau-pulau itu pun mungkin tersebar di pulau Jawa ya 44 pelatih ini mungkin hanya tersebar di pulau Jawa paling ada di Kalimantan ada satu APRO Kus Yunan Kus Herde juga sekarang lagi di Kalimantan lagi di Barito jadi Belum mencukupi.
Bahkan jauh dari kata cukup. Sekarang orang mengopinikan kompetisi penting. Kompetisi itu ibaratnya kita ujian nasional.
Tetapi kalau sekolahnya tidak bagus, infrastruktur lapangan tidak bagus, kurikulumnya tidak bagus, guru yang mengajar tidak bagus, gimana nem di ujian nasionalnya tinggi. Makanya orang mengeluh kualitas kompetisi kita tidak bagus. Makanya PCC khusus Liga 1, grup lisensing sekarang kan diperketat oleh ketua umum. Harus begini.
Standar pelatihnya harus begini. Dulu kan pelatih asing kan seenaknya aja masuk ke Indonesia. Sekarang AFC udah mengunci dengan RECC namanya. Kalau dia nggak qualified, kita nggak sahkan dia sebagai pelatih. Nah ini tahapan ini.
Yang sekarang mulai dikerjakan. Karena tahun pertama ketua umum sudah bikin statement. Tim nasional dulu kita perbaiki Tapi tim nasional itu tidak bisa ujuk-ujuk juga kan Semua unsur tadi harus proses Semua unsur itu harus masuk Kita ada jangka pendek, ada jangka panjang juga kan Betul Nah Coach, yang jadi penasaran adalah Terus temukan Nah itu aku penasaran Waktu Kan ini kan Coach Indra bilang ini Berarti Baru sekarang ini Baru kita kepikiran untuk Saat itu 2011-2012 berarti Itu Coach Indra menemukan Yabes Rony menemukan Julviandi itu bagaimana prosesnya? apakah coach di satu kota sebulan dulu ngeliatin turnamen?
atau coach punya, mungkin punya modul sendiri gitu ya oke pokoknya 5 syarat aja deh dia penuhi, masuk, karena kita gak ada gak ada kompetisi dan fasilitas apa-apa nih memilih pemain yang paling ideal kompetisi Kenapa kompetisi? Kita harus berulang melihatnya. Bisa saja hari ini dia bagus, besok gak bagus.
Ya kan? Dari kompetisi itulah kita lihat. Ya kan?
Kita identifikasi. Apakah memang bagus atau... Dulu, dua jam cuma melihat.
Saya merasa kok hebat banget saya kok menemuin Jabez Rony gitu. Tapi kan sekarang juga mandek gitu. Jadi saya pikir...
cara-cara memilih pemain dengan melakukan belusukan-belusukan itu gak ideal yang paling ideal itu ya kenapa kok sekarang masih ada kita melakukan belusukan ada dua hal yang mungkin kita berikan ke daerah kalau pelatih tim nasional datang ke daerah itu mereka semangat loh iya ada dua contoh waktu itu kan saya pernah ke Natuna haa Katambuwa Natuna Natuna di luar pulau terluar Saya sudah pernah ke situ Bahkan saya waktu itu dilarang Ngapain kan Natuna Ada pemain bola disitu Pelatih aja gak ada kok Cuman kan Tuhan berkandak-sekandak hatinya Kalau ada Maradona disitu gimana Saya lihat kesitu Tapi memang gak ada pemain disitu Cuman apa kata tokoh masyarakat disitu Atau penggiat sepak bola disitu Coach saya terima kasih Coach datang kesini untuk kami disini mau terpilih atau tidak terpilihnya, kami tidak masalah tapi kami benar-benar sudah merasakan kami ini benar-benar bagian dari Indonesia sama Atambuwa juga apa artinya sepak bola dari sisi lain kita dapat ada semangat mereka gitu, nah sekarang ada SSB di Atambuwa Akademi Pak Fahad, kalau tidak salah Pak Fahri ya yang bikin Akademi di Atambuwa Terus di Natuna juga ada kegiatan sepak bola Bahkan secara kemampuan fisik kan Ya misalnya kayak di Natuna yang dekat dengan laut Atambuap Kemampuan fisik Mungkin lebih unggul Tinggal bagaimana dipoles Ya karena gak ada pelatih Gak ada sekolah sepak bolanya Fasilitas lapangan Nah sekarang sudah mulai ada Saya kan komunikasi terus dengan teman-teman Penggiat sepak bola yang ada di daerah Nah ini tuh kalau memang persepsi yang kita bawa adalah persepsi daerah jadi tidak terbentuk dengan kota gitu loh karena satu kabupaten lapangan bola saat itu gak masuk akal menurut saya harus ada 5-6 lapangan ya karena lu besar di Fakfak ya kecil-kecilnya iya, gue juga kan tidak mau Jawa sentris atau Jakarta sentris karena berasal dari dari Padang jadi melihatnya adalah kacamata dari Padang gitu bagaimana senangnya orang-orang di Natuna atau Atambua dipantau oleh pasasi pusat datang ke sana makanya kenapa di Fakfak misalnya futsal lebih marak hmm pada akhirnya futsal lebih marah, karena futsal yang paling sering mereka dipantau untuk dibawa ke klub ini, dibawa ke Timnas dari area Jailani kan waktu itu jadi punya target anak-anaknya ya? iya jadi, oh Jailani aja yang main di lapangan yang miring begini aja bisa nih ke pantau di Jakarta, oke futsal aja, semua beralih ke futsal waktu itu yaudah lapangan ini udah gak ada kompetisi, lapangan gede berarti dulu coach 2 jam itu coach melihat langsung? itu bisa pemain yang hadir itu, karena memang pelatih timnas yang datang Karena paling banyak itu 600 atau 700 orang Kan tahu sendiri kalau lapangan di daerah Hanya boleh dipakai satu hari Itu ada lagi yang pakai gitu kan Itu kan gak cukup waktu sebenarnya Kriteriannya apa yang ambil pada akhirnya? Metodenya hanya sebelah-sebelah Lihat nonjol sedikit terus catat Terus nanti terakhir yang bagus-bagus kita mainin lagi bayangkan kayak orang hebat banget saya gitu iya kan?
cuma apa lagi yang mau dibuat gitu itulah yang terbaik yang biasa termasuk Feodomax dan lain sebagainya waktu itu kan coach tekankan sekali kan waktu itu saat di daerah belum belum kita tes setelah itu kan ada 115 pemain saya bawa ke Jogja di UNI disitulah kita mulai memanfaatkan test buat Atomex, tapi belum kayak sekarang kalau sekarang PCSK punya alat test yang bagus kan, dulu kan masih pakai yoyo dan lain sebagainya itu tapi itu metode yang juga oke gitu, terus dilakukan tes-tes lain gitu disitu baru kita cucikan menjadi 50 pemain oke termasuklah Yabe 75CS itu itu yang VO2max nya sudah sesuai standar coach? belum, waktu itu kan ada beberapa juga masih di bawah? oh masih, makanya kalau.. oh makanya kita membentuk di situ?
iya kita bentuk di situ waktu awal-awal kan pemain-pemain paling 50an gitu akhirnya kita waktu itu kan masih di support tuh testnya jangka panjang saya masih ingat di Batu sampai 3 bulan kita disitu di Jogja juga lama banget Jogja lama banget saya nonton lo di tribun coach latihan lo beneran saya nonton dari tribun UENnya abis itu rendam air APS saya nonton sport science dalam hal yang sederhana banget nah itu akhirnya dan Jadilah 23 pemain yang Evan Dimas dan kawan-kawan ada beberapa yang ya ada yang keluar ada yang masuk juga gitu kan. Ya tapi waktu itu dengan cara yang begitu kita bisa juara terus kita bisa mengalahkan Korea waktu itu kan lolos ke Malaysia. Padahal kan sebelumnya ada beberapa proyek yang dibikin untuk menyiapkan pemain kan ada kalau salah ada Primavera atau apa kan gak berhasil. Cuman saya bilang waktu itu.
Jangan diaminkan cara itu. Jangan mentang-mentang dengan cara kayak gitu kita juara. Itulah yang terbaik. Oh inilah cara Indonesia. Nggak bisa.
Jangan berpikirnya begitu. Itu saya pikir cara darurat. Iya karena memang tidak ada.
Sementara butuh waktu cepat untuk mempersiapkan tim kan. Iya waktu itu kalau nggak salah kita juga harus terima kasih. Ada kompas ya. Terus ada... top score oh Liga top score iya itu itu yang yang sangat membantu juga Liga Kompas Kera Media kalau Yabes dapetin dimana coach saat itu?
Yabes itu sampai ada filmnya itu iya iya kan Goruda 19 jadi Setia Novanto ya yang Golkar oh iya Setia Novanto itu kan punya punya acara jadi dia punya Novanto Center di di Kupang oke diundang saya coaching clinic Mengundanglah semua pelatih. Dan sekalian saya izin Pak Setia Novanto saya melakukan seleksi pemain. Oh silahkan.
Nanti saya siapkan hotel katanya. Dari satu hari kucing klinik menjadi dua hari. Dibeliin lah tiket sama Pak Setia Novanto untuk PP. Jadi perjalanan saya itu banyak dibantu-bantu orang yang seperti ini. Jadi ada as profnya yang bantu.
Ada tokoh sepak bola di daerah yang bantu. Kalau di Aceh saya waktu itu. Siapa-siapa, pokoknya setiap daerah itu ada saja orang yang bisa bantu.
Apalagi kita kesana itu untuk seleksi gitu. Ya best gak ikut di awal. Karena begitu dia mau berangkat dari Alor. Itu kan hujan badai.
Jadi gak jadi dia berangkat. Ya udah saya dapat dua pemain dari kupang itu. Back kiri satu. Striker satu Setelah itu saya mau pulang Datanglah pelatihnya Arifin namanya Saya masih ingat namanya Mohon supaya anak-anak yang 12 dari Alor ini Dilihat Saya gak bisa kan saya punya tiket Udah terjadwal Akhirnya Saya cancel itu Dan saya Tunggu mereka 12 Saya lawankanlah anak-anak yang Ada 12 ini dengan yang terpilih di seleksi hari pertama.
Menang dia. Ya habis. Ya biasa kan kalau pemain-pemain dari daerah kan.
Kalau bicara fisik, bicara cepat. Kalau bicara taktikal mungkin enggak kan. Saya lihat cepat banget. Ya kan. Menonjol dia, menonjol banget.
Di situ saya dapatnya dan saya langsung jadi tiga dari MTT. Oh ambil satu lagi dari Alor ini. Alor, tiga, itu yang dibawa ke Jogja dan Yabes yang tetap lolos. Jadi Yabes itu ya dapatnya memang di Kupang gitu.
Jalan ini berarti beda-beda ya, ada yang lagi coaching klinik, hitungannya gak sengaja gitu ya, jalan tuan itu. Iya, iya. Iya kan maksudnya itu. Ya itu cara darurat lah yang tadi coach. Cara darurat dan nama-nama dari...
orang-orang misalnya bekas pemain iya, saya udah liat pemain itu saya udah liat bagus itu yang di Sarul yang di Pati ya eh Pati apa namanya? Nganjuk, Nganjuk, Nganjuk oke, Jawa Timur yang kampungnya Pak Joko apa namanya? Pak Joko Driono Nganjuk apa Ngawi ya?
Ngawi, Ngawi Ngawi ya? Ngawi Ngawi, Sarul itu yang ngasih tau-tau itu orang-orang yang apa ya, tukang gojek apa itu ah eee Dulu kan belum gojek nama itu Ya biasa yang ngantar-ngantar gitu Itu yang ngasih tau Dan saya liat memang bagus Dan saya rekrut Tau kan Sarul? Itu kan center back Center back Waktu zaman Hansa Muyama itu Hansa Hansa Muyama Fatur Rahman Fatur Rahman Terus si Yanto Basna Yanto Basna Yanto Basna satu Yanto Basna ketemu di Jogja ya?
Ya Yanto Basna kan memang sudah Termasuk dengan striker Siapa waktu itu yang dari UENI Siapa? Dari kampus lawan Coach Lede menonjol Akhirnya ketika balik dia bergabung ke tim Iya iya iya Saya lupa nama Siapa Dinan? Bukan Bukan Dinan dari awal Maldini dari awal Oh iya Mukhlis dari awal ada Ada satu Coach akhirnya tahan dia untuk ikut lagi seleksi berikut Tapi yang lolos yang nama-nama tadi Nah Coach ada juga kemudian kita bersinar nih ya U19 saat itu gitu Banyak orang yang kaget nih dengan permainan tim Saya tuh bahkan sampai mengikuti latihannya Saya datang ke WNJ nonton Main di Bantul itu daerah cukup rawan loh jalanan ke stadion saya nekat tuh pakai motor ya Kutz ya untuk nonton di bantul gitu-gitu tapi kemudian banyak orang juga termasuk saya merasa tur yang Kutz buat setelah itu itu adalah efek yang menjadikan kita kalah dan ancur-ancuran di Piala Asia gitu Kutz sendiri setuju tidak sebenarnya sih dengan setelah itu dimainkan Di eksploitasi lah Jadi waktu itu memang ada Dan kami tau juga itu federasi ya Bukan Biasa dalam kontak Bukan saling menyalahkan lagi Ini kan udah masa lalu ya Memang ada diskusi Saya sebagai pelatih Yang bertanggung jawab dengan tim dengan PSSI Kalau dulu belum ada BTN Apa ada BTN atau enggak Belum ada BTN Jadi langsung Jadi kita memang butuh uji coba Untuk Kita rancanglah uji coba dalam negeri, dan kita rancang uji coba timur tengah. Yang timur tengah kita akan lakukan uji coba sambil umroh waktu itu.
Yang di dalam negeri ini, saya punya konsep, kita bermain di tiga wilayah. Wilayah barat, wilayah tengah, wilayah timur. Satu-satu match tuh?
Enggak. Kita bikin mini turnamen, mungkin dengan tiga tim, empat dengan kita. setelah itu baru kita latihan, setelah itu pindah ke tengah, kita bikin sama ya paling kan sembilan match oke, tapi jaraknya juga ada latihannya?
ada latihan dan sesuai dengan priorisasi yang kita dan waktu itu disiarkan oleh TV saya setuju dan saya minta waktu itu setiap ya kan, konsep ini enggak jalan tapi masuk ke konsep kita Berapa kota berpindah Hanya berapa kota berpindah Karena bahasanya berapa kota berpindah Ya paling sembilan Masih sesuai dengan konsep periodisasi tadi Ini bagus nih pertanyaannya kan Tapi gak akan ada yang tersinggung Iya aman Udah baru juga kok Jadi Main pertama itu yang dimana Di Sardiamandala Kerida Waktu itu kita minta setiap kita main saya minta ada dana pembinaan untuk SSB yang ada disitu oke cukup lumayan waktu itu saya minta sekitar 10 jutaan lah dipanggil SSB kita kasih waktu pertandingan main lah lawan ponnya pon de ye gitu pon de ye disitu rame penuh stadion, yang direncanakan komando oral itu jalan banget disitu SSB dapat ya kan, kita hitungan berapa hari setelah latihan dulu baru bergerak bergeraklah ke Surabaya, lebih rame lagi, bergerak ke sini, rame lagi, penuh semua dan itu gak stop sampai sembilan 11, 12 sampai 23 kali di Palembang berakhir dan memang hampir setiap pertandingan full saya masih ingat itu Palaran Kalimantan ya? Kalimantan yang stadion di dalam hutan itu itu penuh dan kita gak bisa masuk loh saking keramainya penonton oh gila euforianya waktu itu ya kan? jauh lebih gila dari yang Sekarang.
Iya yang namanya tim pertama yang juara. Aduh yang juara kan penuh. Bahkan Aceh aja kalau tim nasional yang bermain ke situ. Paling yang nonton 3000-2000 karena waktu itu kan masih hangat-hangat ya kan.
Tapi waktu tim nasional U19 datang. Dan saya bikin statement tim nasional usia 19 30% anak terbaik Aceh. Langsung penuh tuh stadion. Harapan bangsa itu. Saking memang dicintainya gitu.
Tim nasional usia 19 waktu itu. Karena memang tim nasional itu menunjukkan ke Indonesia-nya. Papua ada, Aceh ada, semua ada di situ. Ya itu. Jadi realisasi yang kita udah siapkan.
Berantakan jadinya. Ya berantakan. dari 9 jadi 23 match latihannya jadi hilang jadi istilahnya begini kalau di perusahaan itu kalau gak pintar-pintar kita ada peaknya terjadi sebelum turnamen mulai betul terlalu sedikit uji coba ada peaknya terjadi setelah turnamen selesai gitu harus pas sebenarnya pelatih kan itu yang menjadi kuncinya gitu sama yang tim kemarin kan orang ribut kalah-kalah di uji coba Mau kalah di uji coba atau mau kalah di turnamen Kita lihat coba picknya Dan kembali kan Paling sempurna menang kita 5 kali main 16 gol 2 kali kebobolan Kebobolan pun bukan negara hebat loh Tapi adik kandung Saudara kandung kita Cek jennya telepon saya Negara satu-satunya yang bisa membobol ke Indonesia Hanya Timur Leste Siap saya bilang Ayo tim Malaysia Malaysia yang mustu Bebuyutan Bang Maman aja gak bisa Gak bisa Berarti turnusantara itu Membuat Coach Indra juga Makin ini Jadi belajar Terhadap pick ini Harus dijaga banget Sudah tidak mau Saya gak menyalahkan siapa-siapa Sudah tidak mau lagi dieksploitasi Karena memang Saya langsung Bicara dengan Pak Ketum Pak Tim yang saya bangun ini Tolong Bapak Kawal Tolong Yang sekarang ini ya?
Sekarang ini ya. Makanya uji cobaan sekarang kan keren-keren. Besok Argentina. Ya kan? Tapi ada dalam jangka waktu yang dibuat ya?
Dalam jangka waktu dan sesuai dengan roadmap yang saya ajukan ke ketua umum PSSC lewat BTN. Setidak punya suara itu ya? Kepala pelatih. Waktu dulu? Waktu itu.
Mama-mama tau sendiri. Saya kan baru 2 tahun saya ngelatih. Saya bukan. Kalau mungkin kalau dulu dilihat. saya pelatih yang banyak diprotes orang waktu itu siapa sih Indra Safri?
iya iya iya iya kan? siapa Indra Safri? kan background saya bukan pemain timnas iya betul saya orang desa gak pemain top makanya kalau mau disahilin sebenarnya Om Bob yang disahilin kenapa saya yang disuruh jadi pelatih?
sekarang kan merasa terharu banget dia Om Bob Saya memang saya akui Om Bob yang menjadikan saya Memberikan kesempatan awal saya gitu Kuc tapi Kuc kan di Padang juga pernah bekerja sama dengan Yang dari Barat Munceng tuh Adolf Remy Nah itu maksudnya di Padang kan Kuc udah cukup terkenal ya sebagai pelatih yang bagus Bagi orang yang mencintai sepak bola yang detail gitu Tapi kalau maksud Kuc orang umum nih Bukan mantan timnas gitu ya Betul nama Indra Safri waktu itu orang G gak hanya penonton, dari mantan-mantan pemain tim nasional juga banyak yang gak tau banyak yang gak suka ya maksudnya, siapa sih dia kalo Karin Coach di PSP Padang sempet kan, sempet bermain saya main di PSP Padang zamannya persyrikatan kalo gak salah kalo di Persib tuh aja deh ya maksudnya? atunar di B kalau PSM kan dulu kita sistem turnamen kalo kompetisi posisi apa Coach? persyrikatan, saya winger Oh bingkai. Nomor tujuh.
Nomor tujuh. Di PSP Padang akhirnya bertransisi menjadi pelatih? Pelatih itu saat saya masih main.
Jadi ada kerjasama kota Padang dengan Widalsem. Waktu itu wali kotanya Pak Sarlujud. Dikirim pelatih. Kucadro Vremi namanya. Itu biayanya semua dari dia gaji.
bahkan ada program perbaikan lapangan-lapangan kabupaten di Sumatera Barat asalnya tempatnya dimana? kalau Sumatera Barat, saya kabupatennya pesisir selatan kacamatannya Batangkapa, saya orang gunung, orang bulu gitu kampungnya Valdo, Maldini Valdo masih kota dia di kota dia ya? iya masih kenapa dia mau calon disitu waktu itu peserta serata di mana waktu itu kenapa yang bisa terpilih Coach Indra dengan Paju Levery ya waktu itu saya Tuki Jan Tukijan. Tukijan tuh pemain top dulu tuh di Padang itu. Saya, terus ada Yuli Fri.
Yang sekarang rektor ya kocok pak? Dia gak ada, dekan atau apa. Iya, jadi pengajar.
Terus biasa kan waktu dulu kalau ada orang asing datang, itu kan banyak aja protes kita. Dari dulu tuh. Apalagi sumbar nih. Iya, saya masih ingat ya.
Ini lucu nih. Jadi kan dia bawa metode ke pelatihan, yang pakai gawang-gawang, kayak sekarang nih, small side game. Di lapangan yang membonjol itu kan dekat pusat kota.
Setiap sore itu kalau tokonya udah ditutup, dia akan nonton tuh. Diteriakin tuh, woy orang Jerman kok latihannya kok lapangan diperpendek. Kan lapangan bola besar. Saya masih ingat tuh.
Terus juga ada... Orang Jerman ini kan disiplinnya yang minta ampun. Kalau gak ada kerja, gak ada hasil, gak ada uang. SP Padang itu dulu pemainnya, menang gak menang, kan ada namanya uang harian.
Ini Adolf Remy, karena biasa dengan caranya dia, dia pake lah dengan cara itu ke... Dia stop uang harian. Gak ada uang harian, kalian gak main gak menang kok. Lari aja gak bisa katanya kan. Akhirnya apa?
besok latihan pagi semua pemain gak ada yang latang ke lapangan karena-karena uang harian tidak dibayar nah itu pernah terjadi loh Indonesia jadi saya memang mulai belajar dengan dia etos kerja, disiplin, terus masalah terlambat saya 5 menit dengan alasan ada ini, antisipasi sebelum berpikir jangan udah terjadi kamu berpikir Ya kalau macet ya harus satu jam dua jam kamu berangkat kan. Jadi nilai-nilai itu saya belajar dari dia. Dan saya juga sangat berkesan banget sama dia.
Dan kemarin saya cari waktu ke Jerman kemarin. Udah almarhum beliau. Oh udah almarhum. Itu bisa dibilang gurunya Coach Indra ya berarti? Guru pertama.
Adelof Raymond itu guru pertamanya? Tapi ada lagi yang melatih saya namanya Pak Usman Chan. Usman Can Nah Pak Usman Can ini bayangkan gak punya sertifikat Kan banyak tuh orang-orang yang punya dedikasi itu di daerah-daerah Dia ngelatih Neil Maezar dari dia Saya dari dia Delphi Adri dari dia Hendra Susilo dari dia Jafris Semua Termasuk Jafris Astra Jafris Astra Itu dia yang melatih gitu Dulu kan saya main di Makudum Hotel namanya PS Makudum Itu pelatihnya dia Banyak Makanya kemarin, beliau barusan almarhum dia. Saya berpikir kemarin saya diskusikan dengan PSSI.
Boleh gak saya memberikan sertifikat penghargaan ke dia? Tapi dia udah terlanjur. Almarhum ya?
Banyak banget jasanya. Jadi orang yang paling berjasa, waktu latih setelah saya pindah dari kampung, dari desa saya itu. Kan saya pindah tuh ke SMA. Setelah SMP, SMA. Dapat SMA paling top di Sumatera Warat, SMA 2 Padang.
Mas Sumo Kudum ya dia yang melatih. Pertama kali yang benar-benar ada pelatih ya Pak Usman Can. Kalau karir pelatih ya Adolf Remy.
Sebagai pelatih ya. Sebagai karir pelatih Adolf Remy. Kalau Pak Suhatman sama Pak Emerald ada ini gak coach?
Suhatman emang setelah saya di PSM Kudum kan dipanggil PSB Padang. Nah itu yang melatih pertama saya. Yang mengajak ke PSB Padang itu Om Cip. Sucipto Sentoro. Kan dia suka banget dengan pemain-pemain muda.
Itulah pertama kali saya bergabung dengan PSB Padang. Yang pelatihnya waktu itu Sucipto Sentoro. Selama satu tahun.
Kita pernah diajak TC di Ranggunan waktu itu. Almarhum Sucipto Sentoro. Setelah itu asistennya Suatman Imam. Nah situlah Suatman Imam mulai membina saya.
Dari pemain dan sampai sekarang. Saya tetap berdiskusi di kepelatihan dengan Usman Iman. Berarti guru-gurunya oke banget ini Coach. Apalagi di Padang yang jadi guru. Wah ilmunya pasti dikasih sebuah.
Aku juga pengen tanya itu sih Mat. Kenapa Coach pelatih-pelatih Padang itu cukup banyak dan cukup sukses Coach? Karena orang Padang suka mengajar orang Minang. Senang memberikan ilmu Ini geografi buta Sejarah buta Jadi dia gak paham tentang sejarah bangsa ini Terus Sumatera Barat itu melahirkan Pendidik-pendidik handal Betul Proklamator kan salah satu dari Padang APRO 5 dari Padang loh, dari 21 APRO yang kemarin itu 5 dari Padang Coach Emerald, Coach Neil, sekarang Coach Jafri Sastra, Coach Safrianto, Coach John Warwandinda, Yeyen Tumena Saya 6 malahan dari Padang Itu yang kita selalu kalau pulang kampung APRO 6 Tapi Sepak bolanya gak maju itu kan baru naik lagi nih Liga 1 Bahkan di Sumatera Barat Di Minang atau di Padang secara khusus Itu di sepak bola yang berpengaruh Ustadz-ustadz juga berpengaruh Di sana? Iya Makanya Erol Eli Banyak Yang nikah dengan Eli Erol Ya kan sama Herman Pulalo Herman Pulalo Benri Iya Karena memang orang Papua Nyamannya dengan orang Padang.
Secara musik kami juga Minang. Dangdutnya Minang. Senakal-nakalnya orang Papua.
Kalau udah ketemu cewek Minang. Tunduk. Maktua Minang.
Tunduk. Coach Yayentumena juga dulu pernah dilatih. Coach Indra katanya. Itu setahun.
Disuratin apa ya. Di Pelamen Pora saya lupa. Oh Suratinda pernah sebelum akhirnya di Primavera kemudian ke PSM Iya Jadi ketemu lagi di Seagames Seagames itu udah jadi tim kepelatihan kan Iya ketemu lagi disitu Dulu waktu Yayan Tumena muda sama Kejendra ketemu lagi jadi pelatih Tapi sebelum Seagames kan dia staff saja di Departemen Teknik Di bidang kepelatihan Yayan Sampai sekarang kan Coach kalau filosofi kita bicara filosofi coach secara pribadi ya dalam bermain sepak bola ya kita tau lah dikitaka dengan menyerang dan lain sebagainya gitu tapi semau apa sih kuts itu mengadaptasi staff kepala latihan kan mudah-mudah tuh mereka pasti datang dengan ilmu-ilmu baru juga dengan teknik-teknik baru juga nah sejauh apa tuh kuts menyerap karena banyak pelatih yang dulu itu ya pakemnya strike gitu dia kalau filosofinya ini gak ada orang yang bisa ganggu gugat gitu mau bertahan ya bertahan terus gitu oh gak bisa juga, jadi memang setiap pelatih mungkin punya pakem sendiri punya filosofi sendiri tapi itu kan sepak bola ini kan berkembang contoh misalnya saya dengan menamping ikut SIN saja lebih kurang kemarin waktu Departemen Teknik selama 3 tahun kan saya banyak belajar juga disitu bahwa more physical itu sangat penting Terus kemarin dengan Coach Frank, saya juga banyak belajar. Bahwa ada hal-hal yang harus kita upgrade gitu.
Termasuk yang basic tadi adalah Remy dan Alec Parkuson, saya baca bukunya. Pelatih sepak bola itu harus lebih banyak belajar daripada bidang lain. Kenapa?
Karena di sepak bola itu keputusan-keputusannya kan... harus cepat dan kita harus banyak banyak apa update lah banyak argumen sebelum kita mengambil keputusan kan gitu makanya kuncinya harus belajar makanya selalu saya pesankan ke pelatih-pelatih kalau saya ngisi kursus jangan juga hanya berpikir karena beranggapan hebat bikin sesi latihan gak cukup Sisi-sisi latihan banyak di Youtube, banyak. Di buku-buku banyak.
Yang paling penting bagaimana pelatih itu bisa tumbuh ke pemimpinan atau leadership-nya yang bisa menyatukan tim. Kan yang membedakan pelatih sebenarnya kan leadership. Bagaimana dia bisa menyatukan asisten pelatih.
Dalam hal ini saya sangat berterima kasih Yang membantu saya itu kan legend semua Ya ya Pemain-pemain yang sudah berpraktik Sudah merasakan di pertandingan-pertandingan Sementara saya enggak itu Ya kan Nah makanya saya komul Saya minta Coach Bima Coach Kurneawan Coach Eko Ya kan Di fisik saya minta yang memang ahlinya S3 dari WNP Alex Terus si penjaga awang juga. Dan saya selalu berpesan ke asisten saya. harus mau selalu mengembangkan diri gitu Kidman saya aja saya suruh dia ikut kursus kepelatihan gitu Psikolog aja kemarin meminta kursus kepelatihan supaya lebih paham gitu dulu kan ada Mugni ada Budi yang Kidman sekarang udah CFC dia ya kan dan saya paling senang kalau staff saya jauh lebih hebat dari saya prakteknya langsung di timnas ya Coach itu apalagi praktek langsung di timnas dia padahal Kidman cuman diskusi-diskusi terbuka sekali ya artinya update ilmu atau filosofi mereka kayaknya oke nih kalau untuk lawan tim ini gitu itu terbuka sekali juga sangat kalau gak salah pernah di di apa di expose juga tuh oleh teman-teman contoh waktu kemarin aja lah kita mau final itu itu memutuskan pemain untuk turun, semuanya bicara. Coach Bima bicara, Eko bicara, psikolog bicara, tim dokter bicara, semua bicara. Kidman bicara.
Kan ada aja momen misalnya, dia datang ke Kidman atau dia datang ke Masyur. Pas dia lagi masas, lagi rilis akinya misalnya. yang berubah kebiasaannya contoh yang biasanya ceria, kok hari itu enggak kita langsung tanya ke dia kalau ada masalah kita langsung dari psikolog kita libatkan jadi gak bisa lagi seorang pelatih ambil keputusan sendiri gak bisa nah itu yang kita lakukan jadi betul-betul detail gitu berarti level timnya sudah memang mengendalkan sains juga ya sport sainsnya sudah lebih nih kalau dulu baik aja memang orang melihat dari luar dengan kita yang merasakan di dalam kan berbeda, kan di luar kan enak aja, kenapa ini gak diganti kenapa ini pertimbangannya tuh dalam jangan disalahin, kadang-kadang ada yang masukkan-masukkan kayak gitu setelah kita pelajari, kita lihat GPS, oh iya kok kelewat, udah lelah banget dia tapi karena kita memang kita pantau GPS nya jarang lah kan sport science itu untuk mensupport supaya keputusan-keputusan kita yang biasanya ada yang gak tepat ini akurat itu sementara yang di luar kan melihat pakai kacamata penonton Ya is ok aja sih Hiburan bagi kami Tapi aku bener deh salut ya sama Coach Indra Sinerginya terhadap waktu SEA Games Sama Kurniawan Sama Coach Bima Itu kan sebetulnya kalau ngomong circle Agak beda circle ya gitu Cuman itu bisa Tim behind the team tuh bersatu banget Di bench kompak Pemain kompak Awalnya dulu-dulu itu sebelum Saya juga agak gamang gitu Masa asisten legend semua Cuman kan di Minang itu ada pepatah untuk menjadi kusir, gak perlu menjadi kuda yang baik yang penting kusir ini bisa memaksimalkan kuda nah ya kan ini kan orang-orang legend semua bukan berarti kami di dalam gak ada diskusi panjang, gak ada perdebatan, ada tapi tetap saja saya lidernya gitu saya selalu setiap bangun tim sama juga dengan pemain saya kumpulin oke terima kasih sudah mau bantu saya ya antara kita gak ada yang lebih penting saya gak lebih penting dari Coach Bima Coach Bima gak lebih penting dari Kidman sama, semua sama pentingnya dengan tujuan satu ada target yang dibebankan ke kita pemain juga begitu gak ada tanya Marcelino Marcelino waktu di Seagame gak ada sok bintang dia bukan berarti timnya senior terus kemudian turun ke Kelompok umur Gak bisa Karena apa Sepak bola itu Tim Satu aja yang macet Semuanya Semua macet Ini yang mungkin Apa ya Yang dibutuhkan oleh seorang pelatih Yaitu kepemimpinan Waktu si Gamesmat Itu keren banget sih Setelah 32 tahun Coach Akhirnya kita mendapatkan lagi medali emas Apalagi pas partai final Pemain-pemain tuh kayak Jatuh Bangkit lagi Bagas Kena sikut kebobolan menit akhir betul betul betul bagus banget pak tuh tim ini kan itu sempat diragukan kan awal awal gitu terus kita lihat prosesnya dari match ke match Kayak ingin menunjukkan gitu Kalau ya memang kita tuh laki dan usahanya harus maksimal gitu Iya kan Jadi tanpa proses dan kerja yang super keras tuh gak bisa gitu Iya kalau tanpa proses dan kerja keras yang maksimal ya kita juga gak bisa ada hasil yang bagus gitu Dibalik ke berhasilan pasti ada proses kan di belakang Pasti dibalik ke berhasilan pasti ada proses Nah itu yang ditunjukkan tim si Games saat itu kan Aku sih liatnya dari semifinal sih yang mulai Taufani Centang, Viet Nam itu, wah ini bisa tembus ya gitu.
Selama ini kan Viet Nam saat itu menjadi mobok menakutkan kan. Pak Hang Seo dan timnya gitu. Ketika lolos Viet Nam, wah oke nih. Pas di final juga ternyata. Tidak berhenti gitu.
Kita berhenti klimaks ataupun, ah udah abis Viet Nam musuh bubu yutan. Tak biasa lah Thailand gitu. Kadang tidak diunggulkan tiba-tiba. Ternyata masih bisa fight.
Gimana Kuc dengan saat itu materi pemain, Kuc memang sudah pede akan emas gak? Karena ini 32 tahun Kuc kita tidak bisa. Mulai pedenya itu setelah pertandingan lawan Timur Leste. Jadi waktu itu kita diskusi, prodesasi dengan tim pelatih semua.
Bahwa kita, kan tim itu kan gak lengkap. Dan banyak protes tuh, kenapa kok Tovani dipilih, Haikal dipilih. Ya saya memilih kan memang.
yang terbaik, yang terbaik saat itu kan cuma itu ya kan, saya pilih lah dia sementara orang kan bilang, Tovani, kok ini, kan banyak protes tuh selalu setiap kita umum-umum main, pasti ada yang protes kan apadahal sebelum memilih itu, saya selalu bilang ke semua asisten pelatih kita harus ambil semua informasi tentang pemain kita psikotest, medical check up, tes fal, banyak Tes-tes yang kita lakuin gitu Baru kita simpulkan Sampai golongan darah dan lain sebagainya Baru kita simpulkan Dari 40 pemain Nah ini yang kita bawa Si game hanya 20 20 ini yang kita anggap terbaik Iya 20 pemain doang 20 pemain loh Tidak 23 atau kayak PLSC 26 ya Iya Setelah itu baru kita Karena latihan kita kurang Uji coba kita kurang Pemain kan Waktu itu tidak dilepas klub Belum kayak sekarang nih Saya bilang Pase Group itu Pase kita untuk mencari format terbaik Hampir mirip lah dengan Redman kita yang 2019 ini Pase Group itu mencari terbaik Sambil jalan berarti Coach ya? Sambil jalan Untuk dapat peak performance ya? Untuk dapat performance Menang lah lawan Filipina, terus menang lawan Myanmar Terus menang lawan Timur Leste Eh ini tim ini oke Apa yang kita rencanain ini sesuai Kajuaraan nih Tapi dasar manusia kan gak mau ngucapin takut takabur kan padahal Tuhan senang-senang aja kamu harus yakin tapi lawan Korea kuc takabur dulu kita akan mengalahkan Korea itu udah keluar tapi misalnya gitu ya pas tiba-tiba hujan apa sih orang-orang Bina jadi semifinal saya bilang ke Lex picknya di final loh Lex Bima juga sepakat kita picknya harus di Karena sudah yakin kita masuk final Kita pikir 80% di semifinal Kita pikir Thailand yang di semifinal Gak taunya sih Vietnam Vietnam yang di semifinal Berubah planning tuh Iya kan Agak panjang kita tuh diskusinya Terus kita tau sendiri Pelatih kali berdunia loh dia ya kan Felipe Trouser Trouser udah berapa timus ya berapa negara menit keberapa si Arhan kartu merah bayangkan kartu merah Arhan lagi ini Arhan lagi baik kiri kartu merah ya kan setelah itu kan pertandingan tinggal 8 menit kita lanjut ke 8 menit aja Felipe Trouser ini kan ganti 2 eh 3 pemain dan menyerang dan saya lihat oh ini jahat dia mau menghabisi kita di pertandingan normal 2x45 menit kita juga ibarat sebuah sinmalakama kalau perpanjangan waktu kita hanya 10 pemain makin panjang nih penderitaan tetap juga, tapi dia untung dia bikin, jadi pelatih itu kadang-kadang dia bikin bisa saja dia salah hitung dia masuk 3, kan saya respon dengan menanti Anandarehan memasukkan dua tudikasi nama. sama si Coach Bima sama Coach Kurniawan Beckham Putra dan Tovani rekomendasinya dari Coach Bima itu Beckham gak salah secara statistik main sering di Persibandung sementara Tovani kan orang yang dihujat-hujat ini ya jam terbangnya belum jam terbangnya belum waktu itu saya ada orang yang dihujat yang saya turunin atau orang yang data statistik ini kan riskan banget harus abdul keputusan lagi coach Bima sorry coach saya turunin Tovani ya karena coach Bima memang orang baik semua baik begitu saya bilang Tovani mereka udah support gak ada tuh yang pakai muka-muka yang gak enak kan oh ya coach kalau itu oke kami support coach apa pertimbangannya coach akhirnya memilih Tovani? Tovani ini agak saya ceritain Tovani Iya kan?
Kalau dibandingkan dengan Beckham Secara teknis kan Beckham Tapi ada hal yang data-data psikologinya dia Bahwa Tepopani ini orang yang selalu ingin menyerang Terus juga Petarung ya Petarung Terus dia gak mau mengambil keuntungan dari hal-hal yang merugikan dia Iya kan? Saya masukin dia menandarehan Dan saya bilang ke dia Sama dengan Thailand kemarin. Bilang ke Rido di dalam, kita main deep defending with counter.
Kita tunggu dia. Tapi jangan, gak usah rampas bola dulu. Karena kita udah 10. Ya kan, udah 10. Bikin sedip-dipnya. Hindari jangan ada tendangan jarak jauh.
Karena kalau orang main deep, dia kan mau melebar. Ada ruang ya. Dia mau melebar, ya kan. Supaya ada ruang.
Sirkulasi bolanya dia percepat. Dan dia dribbling. Semua gak jalan.
dia coba tendangan-tendangan jarak jauh kan gak jalan sementara Felipe Trozar dia mau gempur terus gempur gak tau salah saat salah bolanya ke Tofani orang yang ter teraniaya ini yang di sama netizen disolimi ini nih ini spiritualnya bener dia dapet bola coba dia kontrol langsung balik badan dan dia dribling ditarik badannya bajunya sama ini Dia ambil keuntungan dari ini, kalau back camp, eh what's it? Jatuh dia tuh kalau back camp. Oh tas psikologinya ini ya Coach ya? Nah dia orangnya, dan dia terus. Terus hajar.
Dan orangnya gak ego, dia tau kemampuan dia, dia kasih lah ke Fajar Turahman. Karena Fajar Turahman akurasi di dalam kotak finalty-nya dia, dia memang top score kan buat itu. Nah ini nih spiritual, ini saya memang sampai sekarang saya bersyukur banget.
Ditendang sama Fajar. Bola kembali ke Tovani. Gila gak.
Bola kembali ke Tovani. Dia kontrol. Karena Vietnam ini memang tim bagus.
Transisinya cepat. Empat pemainnya. Sudah. Sudah kepung. Sudah.
Iya. Dengan posisi yang benar gitu. Cuman ya itu tadi.
Tuhan. Empat yang benar ini. Menjadi penghalang sama keepernya.
Iya. Tovani melihat kayak gitu. dia ambil tangcau dan gol dan kok juga tidak menyangka itu ya? itu memang tangan Tuhan saya pikir itu di luar itu juga semua kaget sih satu kali serang tiba-tiba bola mantul-mantul mantul-mantul dan gol Pak Angseo langsung pulang di tribun ada Pak Angseo waktu itu dia udah tau itu bakal kalah gol-gol yang Bikin pulang gitu Iya Kan tinggal 3 menit setelah itu Wah gila Menang Tinggal 3 menit setelah itu Nah 10 orang loh kita main Berarti semua data itu harus dipertimbangkan ya Betul Sangat Psikologisnya bagaimana Ini kalau Kartu merah Ada orang yang Egois Di dalam lapangan Secara data psikologi Ya gak bisa juga Rizky Ridho Psikologisnya gimana Dia tenang banget Itu salah satu pemain favorit saya sekarang Iya Rizky Ridho Bagus banget Saya pikir Kalau dia tetap istiqomah Saya pikir dia memang Akan jadi Bang besar Indonesia jarang melihat pemain Indonesia setenang itu sih tenang terus juga tidak ambil risiko bukan apa ya selalu mau belajar yang paling saya suka banget sama orang tua santun banget jadi bisa jadiin toladan lah sama pemain-pemain lain gitu pas di final gimana Coach? Pas di final itu kan Kita leading sananta nih Saya begitu udah menang Vietnam, itu makanya gak boleh ada sombong dalam hati.
Nah kaburnya iya. Ini kita juara ini. Udah memang sudah ada. Emas nih ya.
Ya cuman gak berani kita kan buat itu. Cuman ada pertemuan-pertemuan kan kita sebelum makan siang ada pertemuan dan semua. Kita banyak sama tim psikolog bagaimana dia siap secara mental. Ya kan ada yang mungkin statement saya ke pemain kan saya selalu mewajibkan telpon orang tua. Terus kalau memang ada bisa berdoa malam, doa malam.
Ini Ferrari nih, saya tajuk sampai dua kali tadi malam. Digabung aja raka aja Ferrari. Terus aja di dua kali.
Terus saya bangun. Kayak ada di kalungan medali gitu ya. Amin saya bilang kan dalam amin.
Jadi sebegitu akunnya, fokusnya, secara taktikal juga kita persiapkan dengan baik. Secara mental dan spiritual anak-anak malam itu. Kan ini udah tanggung 32 tahun loh.
Iya kan? 32 tahun gak juara itu. Main lah kan.
Baru mainnya 2-0 loh. Ya itu kan ada rasa sombong itu, kosong nih bisa-bisa 3-0 nih Thailand kalah, 4-0 ini kan. Terjadilah yang peristiwa yang.
Di ujung-ujung ini lah. 21 kan, oke 21 waktu tinggal 1 menit. Kurniawan bilang coach 1 menit coach, Muhammad bisa bayangkan 32 tahun waktu tinggal 1 menit. 59, 58, 57, 56 36 detik sebelum habis kan Priit Kita pikir Dia wangga pikir udah selesai Dia peluk saya Ya kan?
Saya gak liat Terus admin juga peluk saya Saya pikir udah selesai Gak taunya Ditendang lah itu Gak selesai Apa artinya spiritualnya itu sayang? Biasanya kalau sudah habis kan saya Sujud Mas Kasi Tuhan, ini euforia, kan bisa ya bila ini kurang ajar juga Sombong, saya kasih peluit nih Iya, kan gampang dia menggerakkan Pas dibilang free kick, makanya jangan berperaduga yang jelek Kalau goal bahaya ini, goal loh Free kick terakhir Iya goal loh, dua-dua gitu coba tuh bayangkan itu psikologisnya udah berantakan karena kan yang diuntungkan biasanya tim yang bisa membalikan keadaan pasti dia kan itu lebih dasarnya lagi Marcelino datang ke saya saya ketarik terus saya pikir ini gak ketarik, bagaimana hancurnya mental ya dan itu gak satu pemain saya bilang ke dia, No masak kamu tinggalan coach disini sendiri sekarang kamu tetap main, kalau kamu mau main pikiran saya kalau dia mau main pasti tambah ribon tuh Thailand wah mau main salah satu pemain terbaik kita ya terbaik kita mau main oke No kamu enggak bisa banyak lari main lah dia kan Mana ada sakit? Itu sakit tapi dia tahan coach. Mungkin ya.
Tapi yang lebih dasar lagi. Sananta kan saya ganti. Ganti ke Ivan Johari tau kan. Sananta ini biasanya.
Dia cetak gol dua loh. Masa dia diganti? Biasanya kalau Sananta diganti itu kan gak ngomong lain. Tapi dia ini arti keikhlasan ya.
Dia ikhlas kalau diberikan posisinya. Panjuali Panjuali saya bilang Pat Dua tugas kamu Pan Cetak gol cepat Kalau enggak Kita bikin gol dulu Bahaya Mental mereka makin Lambat itu Terus Kasih kartu merah tuh Center backnya dia Depressor berarti Depressor Dua menit aja main gol kan Itu golnya canggih coach Irfan coach Canggih Dan di latihan dia bikin kayak gitu Sebelum itu Itu tenang banget Tiga dua Terus dipikir saya ada yakin gak yakin saya ini belum beda kayak yang pertama ya dua kali vote gak ada pun sedikit pun saya udah yakin terus dipresur terus kan center backnya, udah main 10 terus ada yang kena oksigen disana ribut lah, cuman karena saya udah kena prank gak tadi gak yakin juga, gak ada keyakinan bahwa ini akan selesai sampai habis Setelah itu baru, Kus Bima, kalau sekarang masukin si Beckham, tepat ini. Beckham kalau orang udah habis kayak gitu, selesai sama dia.
Dia masuk, bikin gol dia, 4-2 kan. Saya belum yakin juga tuh. Bikin gol lagi Fajar 5-2. 5-2 pun, sampai habis, masih belum ya.
Gak yakin. Karena sudah di-frame. Perih, kata Wasid.
Saya kayak, di Youtube ada tuh. Saya kok yang bingung ditarik lah sama Coach Kita udah juara Coach Waduh Bayangkan tuh waktu itu Perasaan saya Setelah sekian lama kan Dari banyak tim nasi games yang digadang-gadang Bahwa ini bisa balik ke kematian Oh iya iya Dari 2011 2011 itu luar biasa loh Tim terbaik itu Bagus-bagus Bagus banget Kalah di penalti Coach RD juga bisa merekatkan mereka Oh tim bagus tuh waktu itu Kalah di penalti Coach Artinya keberuntungan Memang harus tunggu 32 tahun Aku juga pas Yang pemuda tadi Pemuda Aku pas-pas Dua sama itu Ya kalah lagi Iya Harus 32 tahun Tapi aku sempat ada video yang Apa Cucu Kucindra apa yang bilang Ini mudah li emas nih Mudah li emas Jadi sebelum final Telepon lah cucu saya kan Yang bisa mudah li emas Ya interaksi lah Ya termasuk Ya itu Maksud saya ya Kenapa kok bisa juara? Doa-doa masyarakat di Indonesia.
Doa orang terdekat kita itu berpengaruh. Sangat berpengaruh. Dan mental pemain-pemain ini udah beda sih. Sudah bukan mental-mental kayak dulu yang liat Thailand takut. Liat Vietnam takut.
Ngeyel aja. Udah kayak kita sudah se-level kok gitu. Itu yang penting banget sih sekarang.
Apalagi sekarang dengan tim kita. Gabungan keturunan dengan ini kan. coba lihat iya mental di lapangan udah kayak tampil negara-negara maju sepak bola yang juara kemarin yang paling penting dari semua ini itu mentalnya jadi kita udah gak tunduk lagi lawan Thailand biasanya kan masuk lawan Thailand aduh Thailand ya sama waktu waktu kita lawan Korsel itu kan iya aduh Korsel tapi wah berani banget itu pemain-pemain Coach mungkin satu pertanyaan terakhir sebelum masuk ke Ultimate Team Coach udah 4 gelar Coach Udah 4 persembahan buat Timnas di kelompok umur ya Terus kemudian Yang menjadi pertanyaan saya gitu Tim era Evan Dimas Yang bermain seluar biasa itu Pada akhirnya hilang Tidak tersisa lagi di Timnas gitu Yang mungkin Ada Dimas ya Dimas Derajat Dimas Derajat mungkin ya Mungkin naik kembali lagi ya Dimas Derajat dan Hansamu lumayan tuh Tapi itu pun belum bisa Membuat dia kembali ke Timnas kan Apa Apa yang terjadi dengan pemain-pemain ini? Jadi dari zaman 2013 itu saya sudah melakukan psikotest terhadap para pemain.
Hasil psikotest waktu itu dia meramalkan 60% nanti karirnya tidak akan lanjut di sepak bola. Nah terjadi ada yang jadi karyawan, ada yang... ada polisi, ada TNI, kayak Raffi dan semua gitu kan dan yang lanjut itu kan cuman Evan Dimas sekarang yang masih main Arsha Mulyama, Ilham Udin, Dimas Derajat Hanto Basna cuma karena kehalang cedera ya ya Hanto Basna main di klub masih, tapi di level tertinggi yang kita harapkan dia main di timnasan, nilai kan udah gak gak dapet picknya ya makanya oleh sebab itu Kalau dulu cara menyiapkan timnya atau kualitas pemainnya kurang, tugas kita sekarang yaitu tadi pembinaan usia muda kita itu memang harus yang tadi pengelompokan itu dan dilatih oleh pelatih yang bagus itu kita betul-betul siapkan. Supaya apa nanti saya berharap nih yang tim nasional yang usia 19 ini yang baru kita bangun nanti Juga jangan berharap 23-nya jadi pemain tim nasional. Ya minimal ada 5 lah.
Iya, iya. Ya kan? Yang begitu dia pindah ke senior.
Dari transisi U23 atau nanti. dia memang permanen menjadi tulang punggungnya minimal 5 tahun gitu di tim nasional kalau dia 23 kan 28 pink ya kan nanti kan mulai menurut kan muncul lagi generasi baru 30 ya udah ada generasi baru ada generasi baru itu ya ini concernnya kita ya harus penyiapan pemainnya pemilihan pemainnya bener-bener ya jangan terjadi lagi yang U19nya sama era Fandi Mas kok gak ada yang bertahan gitu Jadi tiba-tiba jatuh sedasar-dasarnya dari yang euforia setinggi itu Karena kalau kita ngomongin tadi Coach bilang kayak Atau kita semua ya pernah bilang bahwa Primavera jauh-jauh ke Italia hasilnya apa gak ada Tapi paling gak mereka itu bertahan sampai usia 40, 38 aktif dan bagus tetap bagus gitu Walaupun persembahan medali atau juara buat timnas gak ada Tapi secara karir pemainnya mereka bertahan Panjang Kurniawan lah Si Bima Sakti Dan macam-macam gitu Dibandingkan yang ini kita juara di usia muda Langsung hilang gitu Yang paling saya rasakan Itu tim itu begitu kita bentuk Dia juara Kesinambungannya gak ada Iya itu Waktu itu kalau gak salah saya diganti Terus diganti Pas masuk si game kalau gak salah Kembali lagi Udah berubah-ubah Makanya Iya Saya berharap dengan kepengurusan sekarang konsistensi dan komitmen terhadap pembinaan Terutama pembinaan timnas usia mudanya harus benar-benar menjadi perhatian gitu Dan waktu itu kan juga bukan salahnya Coach Indra ya Coach kan sebagai pelatih Sudah menjalankan tugas Mereka udah lewat usia 19 ya udah urusan mereka kan Itu tugas federasi sebenarnya Yang harus jagain sebenarnya selain diri sendiri itu siapa ya Gak Diri sendiri 70% sih Diri sendiri 70% sih Ya Diri dia sendiri Iya kan Bagaimana berkomitmen dia dengan karirnya kan Tapi Klub yang harus Paham juga iya PSSI Jangan dibobankan ke PSSI salahnya Kan tempatnya Berlatih kan klub Iya Kan pemain itu kan setelah usia 19 Kan masuk ke Bayangkara Betul iya Ada Barito Bangkara tuh persebaya Awalnya kan ada delapan pemain saya Yang diminta ke Bangkara Bangkara tuh apa Bangkara-bangkara Bukan persebaya Waktu pak Zamannya pak Oh Event di Masyarik Di kontrak panjang semua Tiga tahun Dua tahun Kan harusnya begitu kembali ke klub Ya tanggung jawab klub Untuk mempertahankan Peningkatan kualitasnya dia gitu Kalau tim Nas Kan cuman Ada event Ya kan Yang bagus dipanggil Dipanggil gitu Jadi memang klub lah menjadi tulang punggung kita makanya konsennya ketua umum sekarang Verifikasi klub ya? Klubnya harus berkualitas mulai dari pelatihnya terus ada akademinya ada training groundnya Ya kan?
Kan itu menjadi persyaratan sebenarnya Baru bikin liga di usia bawah ya Iya Presiden juga sudah minta untuk ada liga 4 dan liga 5 itu kelompok umur mainkan disitu gitu Ya semogalah ke depan kita makin saya yakin dengan pergerakan yang dibikin sekarang dengan transformasi sepak bola saya yakin tapi memang sabar butuh proses gitu yang penting istiqomah Pak Erik jangan berubah-berubah nih hari ini apa besok tiba-tiba ah instan aja deh gitu-gitu kayak dulu dulu karena dari ini contoh kecil aja nih kontrak pelatih kan gak ada yang setahun sekarang ya harus banyak ya Itu salah satu peningkatan yang bagus. Iya kan. Saya sampai 2027. Kutsin juga sampai 2027. Ya kan.
Kita bekerja lebih visioner jadinya. Iya. Satu lagi nih Kus sebelum Ultimate Team. Yang membedakan U19 Evan Dimas juara dengan U19 yang terakhir kejuara.
Itu apa? Kalau dari sisi pencapaian ya. Kalau waktu U19 2013. Sebelum ke final itu kita pernah kalah loh Ya pernah kalah Dan Lawan apa ya Coach? Kalau gak salah lawan Thailand atau apa Saya lupa pernah kalah sekali Oh enggak kalah lawan yang di final Kan di grup dulu ketemu Kalah Di final ketemu lagi menang Vietnam Terus menangnya final T Kalau yang kemarin di Surabaya Sapo bersih Lima main 5 menang, 16 gol, 2 kebobolan Mau meyakinkan ya kalian Yang kebobolan cuma di Timur Leiste kan Cetak 3 gol loh, hampir jadi topscore turnamen Cuma saya heran Begitu Pemain belakang yang cetak gol kok ada juga yang marah.
Kok bukan pemain depannya yang gak cetak gol. Memangnya pemain belakang cetak gol haram memangnya. Eh Mihajlovic itu pernah satu turnamen itu 15 gol.
Malteransi juga golin mulu. Biasa aja kalau pemainnya udah tersentuh. Itu memang canggih sih tiga-tiga itu.
Bagus. Dan dari sisi kualitas. U 2013 dengan sekarang yang saya sampaikan. tadi dari data-data yang kita punya, ini lebih menjanjikan oke jadi saya yakin ini akan menjadi cikal bakal pemain yang bisa mungkin 40-50% bisa maju ya pemain yang penting itu dari youth nya ini 19 masuk ke senior yang pastinya ini 20 ke atas termasuk tim dari U17 yang dibangun oleh Coach Wima, Coach Nova itu harus bagus Intinya sebenarnya disitu Rekrutmen pertama yang di U17 Yang Kusnova sekarang lagi bangun Itu intinya disitu Kan mereka yang digiring nanti Betul Kesini umpungannya kan ke atas kan Jadi setelah dari sini Apa nih abis ini Udah bukan tugas Coach Indra kan Ya udah mereka tanggung jawab mereka sendiri Sama pintar-pintar lah mereka berkarir Pilih klub Dan peran klub yang harus kita tingkatkan itu ya peran klub dan peran federasi tolong pemain asing jangan delapan berapa idealnya idealnya 5-3 main 2 cadangan itu ya iya kalau mau 5 ya kalau mau kayak kemarin 5 udah gak usah ditambah 5-3 main 2 cadangan bisa gantiin yang asing lagi Doni Tri coy bagus banget adiknya itu Joko Sasong tahu tahu Doni Tri sama ini Coach Indra pasangin badan untuk arkan kakak pada akhirnya iya arkan Banyak dikritik sama kayak Saya cuma Nggak hanya ke arkan kakak Kan kita juga Sering ngomong ke semua pemain Kalau orang padang bilang Kalau takut di lamun ombak Jangan berumah di tepi pantai Jadi kalau takut kita Dikritik-kritik orang ya jangan jadi profesi ini Ya kan Saya bilang harus siap Makanya edukasi-edukasi yang kita berikan ke pemain itu gak hanya kita menglatih dia dengan sesi-sesi latihan. Ya kan?
Bagaimana bermain sosial media, bagaimana menanggapi sosial media. Kan kita berikan edukasi ke mereka. Public speaking, tentang nutrisi, peraturan permainan. Ya kan? Terus ada hal-hal lain yang dibutuhkan untuk penyiapan mereka.
Dan saya pikir... Kemarin agak berlebihan lah Orang mengkritiknya Mengkritik Kan makanya saya bilang Saya aja yang dikritik Kan kasihan arkan kakak Baru mau 17 dia Iya Iya kan Salah satu yang bikin mereka down itu juga Beban berlebihan di usia muda Beban yang berlebihan Anda lihat di Euro usia 19 tuh Tidak ada orang nonton di stadion dia Kemarin nonton di tali lawan Spanyol saya Kok kosong ya stadion kita Kalau U19, U16, rame banget maksudnya sekelas Euro U19 loh Iya bener jadi jadi tekanan ya Jadi ada plus minusnya kita akan lebih siap kan Cuman ada pemain yang secara mental dia gak siap Jadi kita jangan mengurangi penontonnya harapannya jangan dikurangi Tapi kita Kita juga disupport secara baik gitu. Iya kan?
Anak-anak ini yang kita butuhkan untuk nanti tim nas senior. Baru kita. Coba bayangkan. Muncul mungkin agak 10 narasi dari netizen. Ayo kakak.
Gak ada masalah kamu. Kan masih muda. Ayo semangat.
Saya baca satu. Gak ada yang narasinya kayak gitu. Padahal anak sendiri gitu. Dia pernah kesini juga tapi mentalnya kuat lah.
Dia gak peduli yang gitu-gitu. Iya. ya Arkan kan? itu Arkan Fikri oh salah saya tapi itu pas di pas di Surabaya itu ada spanduk Coach Indra ada Coach Indra, ada Presiden Soekarno woy itu lagrande ya Coach bikin itu ya itu keren tuh di sebelah Soekarno Indra Soekarno bukan Muhammad Hatta ya pada prinsipnya semua supporter saya Terima kasih banyak ya hasil yang dicapai kemarin hampir 50 ribu kalau gak salah penonton ya.
Dan saya pikir itulah realnya yang cinta, yang support, yang mendoakan. Disamping yang ada di luar. saya juga dikirimkan beberapa video yang dari pesantren-pesantren dari nobor-nobor di pinggir jalan itu kita terima kasih banget kami juga berterima kasih coach mungkin mewakili tim yang ada disini ya sudah mempersembahkan lagi-lagi piala buat Indonesia gitu piala-piala yang yang kita harapkan untuk mampir kayak SEA Games setelah sekian lama terima kasih banyak coach dan semoga bisa apa ya bisa terus memulih anak-anak ini karena kita pengen lihat mereka nanti di 5-10 tahun lagi masih bermain di Indonesia gitu ya karena dia masih berproses saya juga mengimbau semua kita harus menjaga mereka dan suruh keluar negeri aja iya setuju suruh keluar negeri aja pemerintahan jadi jangan Terlalu berlebihan Dia juara Ini kan baru juara Usia muda Federasi jangan lagi Bikin tour keliling-keliling ya Sudah berubah ini Karena ada beberapa pemain Datang kesini Yang mantan U19 U19 Mereka sepakat juga Bahwa Lelah ya Mereka lelah Dan jenuh Terhadap sepak bola Sehingga di piala asianya Mbak-mbak belur Perantakan Iya Itu PIK Piknya lewat lah artinya Jadi kita jadi nanti itu pembelajaran Pembelajaran ya Sudah tidak ada lagi yang begitu-begitu ya Memang ya dangdut sesekali boleh lah ya Iya pulang kampung dangdutan apa Sesekali boleh lah Tapi abis itu kembali berlatih Udah euforia sampai situ aja Oke sekarang kita masuk ke ultimate team Kita mau suruh coach Indra Safri untuk menyusun Biasanya pemain, tapi kali ini pelatih. Oh pelatih. 11 pelatih yang pernah bekerja sama nih.
Bersama Coach Indra Safri. Ini seru ini. Yang pernah bekerja sama. Iya.
Asik ini. Oke. Kita susun ya. Formasi Coach, formasinya mau apa? Ya 343 aja ya.
Saya Hendro Kartiko Hendro Kartiko Coach Hendro pernah bekerja sama di mana coach dengan coach Hendro? SIGIM dan AFF U22 SIGIM sepuluh tikipernya coach Hendro Yang Filipina Yang Perak Yang kedua gitu ya Itu coach Hendro oke Tiga back tengah Tiga back tengah Kiri Eko Pujianto Coach Eko Eko Pujianto di sebelah kiri Center back kiri Center back tengah Yeyen Tumena Coach Yeyen Nova Arianto Nova Arianto Oke tiga bertengahnya Coach Eko Prodianto, Coach Yetes, sama Coach Nova Arianto Coach itu kan Coach Eko itu pendiam ya Dari zaman main Tapi kalau melatih itu gimana Coach? Enggak enggak Komunikatif kok Dengan pemain juga dekat Dan saya pikir Kemarin tujuh gol dari set piece Itu set piece dia yang bikin Oh, set piece itu Coach Eko. Oh, termasuk final itu ya. Ada skemanya, maju dulu, ambil dulu.
Corner kick apa semua, Coach Eko ya. Through in, Eko yang bikin. 7 goal loh. 7 goal dari?
Dari 16. Iya, iya, iya. Di lini tengah, ada Coach siapa yang mau ditaruh? Bima Sakti.
Center midfield, ada Bima Sakti. Center midfield kedua? Ilham Romadona. Coach Ilham Romadona di mana? U17.
Oke. apa aja bulannya ini? Tavarone, Tavarone oke, sebelah kanan Firmansyah Coach Firmansyah favorit lu nih iya, waktu Persikota suka banget saya sama waktu di Timnas Piala Tiger juga dulu iya iya nah itu yang saya lihat justru ada di Rizky Rido sekarang Firmansyah auranya Firmansyah tenang, aktif, santai Irman Saki sekarang oke, di sebelah kanan kiri, Indrianto Indrianto Nugroho Coach Indrianto Nugroho ke sini lu kocak banget di Bali saya pada kerjasama Mbak Depase, di kiri Mbak Depase, bapaknya ini Andika Wijaya untuk Bali United Oke di kanan ada siapa Coach? Yunan Coach Yunan Striker Wah ini nih legend nih Legend Kurus apa ya?
Mau kurus mau kurniawan Mau kurus apa gendut? Dulu pilihannya gitu Kurus atau gendut doni Mau kurus mau gendut Iya mau kurus apa gendut Kurniawan Dwi Yulianto Sekarang sudah di Komo ya Coach? Komo Satu super sub Coach Kurnia Sandi 2 ya? bebas mau berapa terserah coach ya oke Kurnia Sandi siapa lagi ya?
satu aja lah satu aja ya? Coach Ocok gak ada yang dibawa coach ini coach? coach?
sehari gultom coach enggak sehari gultom itu nanti jadi ini aja jadi asisten manajer asisten manajer tapi gak ada daftarnya disini jadi disimpan kita pancing dia marah oke super sakurnia sandi pelatih coach boleh nama sendiri boleh nama sendiri ini kalau gitu kaptennya bima kapten dari tim ini bima sakti oke oke di lock ya lock Oke, inilah ultimate team dari Coach Indra Safri Mantap Sekarang kita ada sebat sportif bertanya Coach Sebat sportif bertanya itu akan ada penelpon interaktif yang langsung menanyakan Bersama Coach Indra Oke, yang pertama ada siapa disana? Halo, selamat siang Dengar gak suara kita? Halo, halo, dengar gak suara kita? Ya, dengar, dengar, dengar.
Podcast 77, podcast paling terbaik sepanjang masa. Sabar, sabar, sabar. Namanya dulu siapa? Tempo, tempo, tempo. Namanya Komo, dari Tuban.
Komo dari Tuban. Bukan dari Itali. Iya, makanya saya pikir Tuban dari Komo. Oke, password-nya, password-nya, password-nya. Podcast 77, podcast paling terbaik sepanjang masa.
Oh, ya. Bagus. Silahkan, Mas Kom mau tanya apa ke Coach Indra Safri?
Coach Indra Safri, yang pertama selamat sudah juara LFF 2019 kemarin. Saya mau tanya Coach, gimana caranya misalnya... anak-anak daerah ini mau ngikutin seleksi timnas, kayak gitu.
Karena informasi kayak seleksi gitu apakah harus melalui SSB ataukah ada seleksi terbuka gitu, Coach. yang di daerah ini kayak informasi gitu tuh terbatas banget gitu oke, ini bagus nih pertanyaannya oke, ini keras oke, terima kasih mas mas Sabah tadi terima kasih, sukses selalu, maafkan sob Kurang ajar ya Oke terima kasih Mas Komo Salam buat warga Tuban Mantap Siap Nah Kuds kita langsung jawab nih Ini keresahan saya dan Kuds itu mirip-mirip Karena kita dari daerah Dia kan dari sini Dari daerah juga gue Dia gak paham daerah-daerah kami Aku suka gitu Bagus kita bicara idealnya Oleh sebab itu supaya anak-anak daerah Kalau F Pak kan tim elite tuh, elite pro academy Hanya 18 klub Kan ada wadah lain Untuk dari daerah, ada namanya suratin cup Seleksinya ya Dari kompetisi itu Nanti ada tingkat as cup Tingkat as prof, setelah itu kan tingkat nasional Iya Sekarang kan kita punya 34 direktur teknik di setiap as prof Kalau sekarang kan tingkat 8 as prof ya Di tingkat provinsi itu Nanti diidentifikasi atau diskoting oleh timnya ASPROF. Tim tekniknya itu ya Departemen Tekniknya ASPROF.
Dari situ kan yang juara belum tentu dia. Misalnya ada tim B hanya satu pemain bagus. Gak tau dia gak juara. Kan gak kelihatan di tingkat nasional.
Tetapi kan ASPROF sudah lihat. Harusnya sesuai pertanyaan tadi, tim ASPRO dan tekniknya memberikan data tersebut ke Jakarta. Harus berjenjang ya?
Harus berjenjang. Tapi itu dilaksanakan tidak, Kudus? Karena keresahan saya juga terhadap ASPRO dan ASKAP sebenarnya. Banyak sekali ya, Kudus.
Ini bukan sebagai pelatih, sebagai Dirtek lah. Sebagai Dirtek, Kudus, bagaimana cara menggerakkan ASPRO dan ASKAP? Bahkan di beberapa kabupaten catnya aja gak ada apalagi SSB gitu.
Bagaimana mau scouting? Ya saya harus jujur. Memang realita kan. Tapi kan ini yang lagi diperbaiki oleh Pak Ketum dengan kepengurusan yang baru ini.
Bagaimana ASPROF ini bergerak lebih kencang. Kalau 34 atau 38 ASPROF, 516 ASCOT ini jalan. Generatornya jalan.
Itu dasar kita. Iya. Kunci kita disitu.
Sekarang Pak Ketum pun sudah mulai memperhatikan itu semua. Karena kita setelah tim nasional satu tahun. kan ini kita pembinaan yang harus kita hidupkan bantuan ke ASPROF pun sekarang udah ditingkatkan nilainya bahkan liga antar ASPROF kita udah gak ada ya sekarang liga resmi yang ada itu di usia muda kan suratin suratin itu yang sebenarnya kita lagi godok sistemnya kayak apa sih apakah selalu setiap tahun itu harus nasional karena di usia muda itu kan jumlah pertandingan yang penting betul usia 13-15 harus 25-30 match di dalam satu tahun baru ada dampaknya suratin dengan sistem yang sekarang 3-4 kali main di ASPROF langsung tingkat nasional terus tingkat nasional 2 kali dia udah juara oleh sebab itu di ASPROF itu kalau bisa ini lagi dikodok oleh PSSI Sabtu minggu main misalnya.
Rutin ya berarti. Iya kan. Senin sampai Jumat latihan.
Dengan para pelatih. Pesertanya ya mungkin SSB yang ada disitu. Mungkin akademi yang ada disitu gitu.
Dibikin sistemnya kompetisi. Sabtu minggu main. Iya kan.
Mungkin sistem omen away. Memang problemnya kan geografis kita Bang Maman. Iya.
Terlalu terhampar. Kalau di Jawa, kalau di Jakarta. mungkin bisa tapi ada juga pulau seribu kan geografis kita yang kayak gini ini yang membuat kita kalau bikin sistem kompetisi terkendalain disitu makanya dibikinlah turnamen-turnamen makanya yang harus bergerak justru yang dibawah ini ASPROF dan ASKAP kalau itu bergerak selama ini kan kayak mati suri sebenarnya muncul ketika kongres doang tiba-tiba ada tuh, oh ada ASKAP ya disini ada ASPROF ya disini iya kan maksudnya, tapi untuk bikin scouting tapi kita berbenah kok iya harus memang sekarang ini kan yang kita bicarakan kemarin-kemarin seolah-olah mati suri, nah sekarang baru jalan tuh roadmapnya harus harus jelas, dan kalau gak mau ikut Ya tinggalkan tuh ganti atau apa ya harus bisa begitu kan ya.
Ya pokoknya kalau ada kita yang gak benar silahkan dikritik. Iya gitu. Dan makanya saya bersyukur dengan banyak sekarang ada podcast ada media ini.
Iya lebih terbuka lah. Kalau untuk kita tambah dikritik kan tambah bagus. Kan ada yang kita gak bisa melihat diri kita sendiri. Orang lain yang harus melihat diri kita sendiri. Iya kan.
Kalau enggak kita ngaca diri gitu kan Berarti kalau itu berjalan Nasional poolnya udah banyak nih Oh banyak Kaki kiri tinggi berapa Posisi apa tuh udah tinggal ngecek Iya sama kayak yang saya bilang Bahkan justru pemain-pemain bagus ya Misalnya kayak di Papua ya Saya suka nonton Tarkam atau apa gitu Ih kok orang ini gak kesorot ya gitu Maksudnya secara Ya pengetahuan dasar saya yang bodoh gini Melihatnya aja Kayaknya teman-teman Dirtek di daerah Rajin-rajin Iya tapi munculnya justru di Tarka Bukan kompetisi resmi dan gak dipantau Asprof-asprofnya Tapi kalau di luar Lihat tolon turnamen Kalau turnamen kan lebih besar lah Yang bergerak tuh klub mencari pemain Kalau misalnya Kan ada orang bilang kok PSSI gak ada scouting pemain PSSI kan gak punya klub Harusnya Bali United Ada turnamen di Aceh Pergi ke Aceh Atau Atau minta orang Aceh menjadi tim scoutingnya dia karena dia yang butuh pemain kalau kita kan kalau pemain bagus kita panggil dari mana? dari klub bukan kita yang bikin diklat-diklat lagi yang kayak dulu gitu kalau dulu kan kita bikin diklat klubnya harus profesional juga sih jadi klubnya yang harus men-scouting pemain-pemain kapan perlu dia berusukan ke Setiap turnamen yang ada di Tapi nanti klub teriak lagi Uangnya dari Tapi kalau itu gak perlu uang saya pikir Karena di daerahnya Saya misalnya orang Padang nih Ditunjuk Bali United Tim scouting Bali United Gak digaji pun dia bangga loh Sama dengan saya masang orang-orang di Di daerah Yang membantu-bantu Kan ada yang membantu saya kan di daerah ada iya kan? dia yang pantau lah iya dia yang pantau gitu kan senang dia gitu apalagi dia pemantau tim nasional misalnya iya iya iya oke kita lanjut ke penelpon kedua halo Halo, halo, dengan siapa?
Dengan Handi di Bogor. Handi? Handi. Handi di Bogor, oke passwordnya?
Iya, passwordnya. Iya. passwordnya apa ya passwordnya?
ya sportcast77 sportcast77 sportcast77 sportcaster mic di bumi Indonesia mantap mantap bos oke silahkan aja ke coach Indra Safri silahkan Ini Coach Lula mau tanya, dari dulu kan Coach udah berusuka ke Malam-Malam sampai di Santara, ada nggak pemain yang menurut Coach ini harusnya Ombrot itu luar biasa mainnya Oke Itu siapa Kondisinya sekarang kayak gimana Apakah itu sesuai dengan harapan dan kondisinya Untuk kondisinya saat ini pemain itu Oke Siap Terima kasih Amdi di Bogor Siap Nah waktu blusukan Ada gak kaget Ini harusnya level Di atas rata-rata pemain Indonesia ini harusnya main di luar nih Ada gak pemain itu yang sekarang apa yang dari dulu pun dari dulu kalau 2013 itu karena memang akses kita keluar belum seterbuka ini kan gak ada yang main di luar bahkan secara mental pun anak-anak kita kan waktu itu adaptasi apa semua dan dimulailah waktu itu zaman Egy Egy Molonafikri kan saya yang nganterin ke Polandia ya diperlakukan kayak pemain-pemain profesional datang waktu itu tapi kan kita lihat tidak cukup bersaing kan apalagi Polandia dengan sepak bolanya yang maju seperti itu dan belum berhasil juga sekarang saya pikir kayak Rido Kayak pemain-pemain Senawi Senawi kan udah mulai berkiprah di luar kan Saya pikir Sudah waktunya Pemain-pemain kita sekarang Abroad, main di luar Dengan klub-klub yang Pertimbangan yang mungkin kita perlu Sarankan Kontraknya jangan jangka pendek Terus ada Apa jaminan main kalau jamin kan susah ada celah untuk memang dia itu bisa berkembang disitu bermain harus diberikan kalau yang dulu siapa coach? satu nama yang di atas rata-rata pemain Indonesia dulu waktu zamannya setelah Evan kan ada Egy itu memang di atas rata-ratanya kita melihat waktu itu kan memang luar biasa Egy kan tapi yang Yabi Manyu kan banyak pemain seadil sebenarnya pemain-pemain bagus tapi bagus di kita kan belum tentu bagus di sana standarnya lebih tinggi pasti tapi dengan generasinya Rido yang sekarang saya yakin akan lebih bersaing zamannya Marcelino ini kan kan lebih bersaing Dan main di turnamen-turnamen dunia semua kan jadinya lebih banyak dipantau scouting-scouting club. Apalagi ini ke depan kita siapkan lagi generasinya yang lebih kualitas gitu.
Saya yakin. Dan memang pemikiran dari penelpon tadi ya kita harus banyak bermain di luar. Itu tujuannya sehingga timnas gak pusing tuh siapa yang bermain di luar itulah yang dipanggil. Ya kan disini delapan pemain asing.
kan cuma 3 pemain lokal atau ditambah 2 kan 5 pemain lokal ya kenapa sih kok kita juga gak berani akhirnya kan daya saing daya saing kenapa kita pakai 6 asing ya karena klub merasa 6 asing ini bisa mengangkatkan performa dan mengangkat industri penonton lebih lebih rame gitu kan tapi kalau penonton lebih rame ini saya belum bisa mengamini Ingat waktu zaman peserikatan? Iya rame juga. Di GBK. Sampai ke Sentelban.
U19 tadi yang kita bahas juga rame. Penonton itu memang pengjila bola aja di Indonesia. Mau pemainnya lokal semua juga. Rame bukan jadi alasan sih. Makanya sayang tuh sebenarnya.
Harus ada pemain asing banyak gitu. Jadi semoga makin banyak yang bermain di luar juga ya. Jadi kalau yang masa itu.
Kan saya juga di technical committee-nya AFC. Saya di AFC. Jadi 2 tahun yang lalu waktu pandemi, Arab itu udah minta 8. Oke. Arab Saudi.
Ini konteksnya, konteks untuk level Asia. Iya. Antar klub di Asia.
Cek Dance Asia atau FC Cup ya? FC Cup. Oh bolehkah kompetisi kita gak pakai 8?
Boleh. Vietnam kan juga gak pakai sesuai. Artinya kembali ke aturan AFC ya?
Tidak ada pembatasan dari federasi. Iya. Oke.
Tapi begitu nanti dia lolos ke FC, baru ditambah pemain kan chemistry-nya juga gak dapat. Makanya banyak klub, yaudahlah kalau FC-nya memang 8 ya kita ikut aja 8 gitu. Tapi adakah beberapa negara federasi gak menerapkan 8?
Gak ada sanksi kok kita. Ya kan boleh aja gak ada 8. Tapi nanti ya resikonya itu. Pas di AFC-nya ya. Iya.
Bersaing gak kita nanti di AFC. AFC yang lolos Borneo Persib Persib ya Jadi itu pertimbangannya gitu Ada memang pertimbangan industri juga Untuk lebih ketat lagi liganya Lebih kesorot lagi Ada yang kayak begitu juga Lebih bersaing Semoga kita dapat formula yang tepat lah Karena liga yang berubah-berubah Secara aturan juga itu Menyulitkan klub Dan menyulitkan pemain juga sebenarnya kan Kemarin dua Dua dipisah ada Champions Series. Sekarang jadi satu lagi gitu. Dan terlalu cepat perubahannya. Iya.
Ya tapi saya pikir Pak Ketum udah turun tangan kan. Iya. Liga kita juga mulai diperbaiki tahun ini.
Terutama verifikasi klub penting sih. Iya. Penting.
Penting banget itu. Dan semoga pelatih-pelatih baru yang canggih bermunculan ya. Amin. Itu itu.
Karena itu sangat akan mendukung tim nas yang dilatih. Betul. Coach Indra, Coach Bima, Coach Nova. Dasarnya udah bener gitu Iya, kalo dasarnya udah bener Wah comotnya enak tuh, gausah belusukan Gausah tunggu diundang golkar Ternyata golkar ke MPT ketemu ya abis Ya bes, Rodi Anda itu hasil dari gol Nggak boleh kempanyi loh Nggak, nggak mau Kita juga mau ucapkan ini 17 Agustus Dan sebelum closing Terima kasih juga Coach sudah datang ke sini Terima kasih banyak Hadiah buat Coach Indra Safri Ini dia Nah Ini dia Oke. Apa tuh?
Baca. Dua per dua. Apa coba?
Apa coba? Tau gak? Dua kali juara. Bukan.
Ini dua satu dua ini. Dua Februari. Bukan dua satu dua.
Kucing lo macing-macing. Dua Februari. Dua Februari. Oke. Ulang tahun.
Oke. Ini dua Februari. Iya. Indra Safri.
IFFU 19 2013. Medali. Juara satu. IFFU 22 2019. Juara satu. SEA Games 2023, Emas juara satu AFF U19 2024, juara satu dan Love Minang Pride Yes dan sudah terverifikasi untuk Blue Sukan Mantap Silahkan Coach Jendral ditandatangan Terima kasih Tanda tangannya Coach Mau tandatangan dimana?
Boleh Bebas Bebas? Bebas Iya di bawah bendera aja Bagus tandatangannya ini Coach dulu waktu main pake nomor berapa? 8 Oh 8 Winger-winger 8 nih Witan-witan Inverted Oke Coach terima kasih banyak Terima kasih banyak Semoga Apa ya Membawa berkah buat Kita semua ya Mendapat juara Amin Mendapat medali seterus-seterusnya Amin Terus ini Coach Terus semangat Coach Terus semangat Dan semoga semangatnya ditularkan kepada Anak-anak yang Amin, amin Dan semoga kita semakin bersatu Amin Sekali menguatkan Betul Untuk sebab boleh lebih baik Iya itu tujuannya memang Dan jangan lupa Mamat Betul Dan kami mau mengucapkan juga Selamat ulang tahun Untuk negara kita tercinta Indonesia Yang ke-79 Merdeka Selamat ulang tahun Dirgayu Republik Indonesia Semoga tumbuh menjadi bangsa yang besar Bangsa yang bersatu Bangsa yang tidak terpecah belah Dan bangsa yang maju Mantap Memang gak cinta Indonesia gak ada ucapan memang Oke kalau begitu saya mau matalkan diri pamit Saya Ripan Perdipta juga pamit Berikan tepuk tangan sekali lagi untuk the one and only Kupat Bintang Coach Indra Saffrey! Bintang empat! Bintang empat!
Bintang empat! Empat kali juara. Terima kasih.