Transcript for:
Peran Kimia dalam Lingkungan Berkelanjutan

Halo teman-teman, selamat datang kembali di channel youtube Gia Akademi. Semoga teman-teman selalu sehat dan terus semangat. Pernahkah teman-teman menggunakan pakaian dengan banyak keunggulan seperti warna beragam, kain antinoda, tahan air, dan tidak mudah lapuk? Tentu saja serangkaian keunggulan tadi memberi keuntungan bagi kita, sehingga pakaian kita bisa berhasil. yang kita gunakan lebih tahan lama.

Namun, keunggulan yang terdapat pada bahan pakaian tadi harus menggunakan banyak bahan kimia yang tentu saja memiliki efek samping baik selama produksi, penggunaan, maupun pasca produksinya. Bahan-bahan kimia tersebut dapat berupa pelarut, pewarna, penolak air, penghambat api, atau biosida. Keberadaan zat kimia berbahaya ini tentu menghasilkan limbah tekstil yang dapat membahayakan lingkungan sekitar pabrik. Untuk mengatasi kondisi ini, biasanya pemerintah menerapkan aturan perundang-undangan yang meregulasi keberadaan dan aktivitas pabrik. Dan pemilik pabrik bekerjasama dengan mematuhi setiap peraturan tersebut.

Nah, kita mulai. kita sebagai konsumen harus berhati-hati memilih pakaian yang aman dan tidak banyak mengandung zat kimia berbahaya Iya, kita semua harus berkomitmen menjaga lingkungan kita agar tetap lestari Karena apabila proses kimia dalam kehidupan tidak segera dikendalikan dapat dipastikan bumi kita akan semakin rusak dan mengancam keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan perlu dilakukan untuk menjamin kelangsungan kehidupan di bumi. Nah, bagaimana ya peran ilmu kimia dalam pengelolaan lingkungan?

Untuk memahaminya, yuk ikuti video ini hingga tuntas. Jadi, di video ini kita akan belajar tentang peran kimia dalam pengelolaan lingkungan. Simak terus videonya ya!

Nah teman-teman, seperti yang kita tahu, proses kimia sangat berperan dalam banyak aspek kehidupan kita. Tidak hanya dalam dunia industri, namun juga dalam kehidupan kita sehari-hari. Misalnya saat teman-teman mencicip roti. Eits, tahukah teman-teman roti odading? Roti ini sempat viral beberapa waktu belakangan.

Odading merupakan makanan khas Indonesia yang cukup populer di daerah Jawa Barat. Makanan ini terbuat dari adonan tepung terigu dengan rasa yang kenyang. bunyel dan gurih sama dengan pembuatan roti pada umumnya adonan odading juga ditambahkan baking soda agar mengembang dan memiliki tekstur berongga tahukah teman-teman jika proses pembuatan roti ini juga termasuk reaksi kimia nah soda kue atau natrium bicarbonat ini jika dipanaskan akan menghasilkan gas karbon dioksida gas karbon dioksida akan memberi tekanan pada dinding dan roti sehingga membentuk rongga-rongga keadaan inilah yang membuat roti menggembang dan menjadi lebih empuk. Wah ternyata reaksi kimia memang tidak lepas ya dari kehidupan kita. Ternyata proses kimia tidak selamanya menakutkan kita.

Ada proses kimia yang baik, bermanfaat dan aman bagi lingkungan. Proses kimia ini akan menjaga bumi kita tetap lestari, aman dan terkendali. Nah, proses kimia yang diupayakan untuk menjaga lingkungan ini dikenal dengan istilah kimia hijau atau green chemistry. Kimia hijau ini dapat kita definisikan sebagai suatu pendekatan kimia yang bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi dan meminimalisasi efek yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Jadi, kimia hijau akan mendesain produk kimia dan prosesnya untuk mengurangi atau menghilangkan penggunaan bahan-bahan yang berbeda. bahan kimia berbahaya bagi manusia hewan dan lingkungan tempat kita tinggal prinsip kimia hijau pertama kali dicetuskan oleh Paul Anastas bersama John Warner pada tahun 1998 mereka menciptakan konsep kerangka kerja untuk membuat bahan kimia proses dan produk yang lebih ramah lingkungan atas dedikasinya ini Paul Anastas dikenal sebagai father of Green chemistry tentunya tidak ada proses proses kimia yang ramah lingkungan dengan sempurna tetapi efek negatif pada penelitian kimia atau industri kimia secara keseluruhan dapat dikurangi melalui penerapan 12 prinsip kimia hijau berikut Pertama, menjegah limbah. Mengutamakan penjegahan limbah daripada penanggulangan atau pembersihan limbah yang muncul setelah proses sintesis, serta meminimalkan limbah pada setiap proses.

Kedua, memaksimalkan nilai ekonomi suatu atom. Mengurangi limbah pada level molekul dengan memaksimalkan jumlah atom dari semua pereaksi menjadi produk akhir. Atom ekonomi di sini untuk mengevaluasi efisiensi reaksi. Ketiga, sintesis kimia yang bahayanya sedikit. Mendesain reaksi kimia dan rute sintesis seaman mungkin.

Mempertimbangkan semua bahan yang berbahaya selama reaksi berlangsung termasuk limbah. Keempat, mendesain proses yang melibatkan bahan kimia yang aman. Memprediksi dan mengevaluasi segala aspek, meliputi sifat fisika, toksisitas, dan lingkungan. Kelima, menggunakan pelarut dan kondisi reaksi yang lebih aman. Memilih pelarut yang paling aman dalam tiap proses serta meminimalkan jumlah pelarut agar tidak menghasilkan persentase limbah yang lebih besar.

Keenam, mendesain efisiensi energi. Memilih jalan reaksi kimia yang paling kecil energinya. Menghindari pemanasan dan pendinginan juga tekanan dan kondisi yang vakum.

Ketujuh, menggunakan bahan baku terbarukan. Bahan baku terbarukan biasanya berasal dari produk pertanian atau hasil alam. Sedangkan bahan baku tak terbarukan berasal dari bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam, batu bara, dan bahan tampang lainnya.

  1. Mengurangi bahan turunan kimia Mengurangi bahan turunan kimia untuk mengurangi tahapan reaksi, tambahan bahan kimia, dan produksi limbah. 9. Menggunakan katalis Penggunaan katalis berperan pada peningkatan selektivitas, mengurangi limbah, waktu reaksi, dan energi dalam suatu reaksi. 10. Mendesain bahan kimia dan produksi limbah yang terdegradasi setelah digunakan. Bahan kimia harus mudah terdegradasi dan tidak terakumulasi di lingkungan. Sebelas, menganalisis secara langsung untuk mencegah polusi.

Metode analisis yang dilakukan harus secara real. real time untuk menjaga pembentukan bahan berbahaya bagi lingkungan. Terakhir, menjaga potensi kecelakaan.

Memilih bahan kimia yang digunakan dalam reaksi kimia dan mengembangkan prosedur untuk menghindari kecelakaan. Lalu, bagaimana ya langkah yang bisa kita lakukan untuk menerapkan prinsip kimia hijau dalam kehidupan kita sehari-hari? Secara umum, berikut ini adalah beberapa tindakan yang bisa kita terapkan. Pembersihan rumah tangga Menggantikan pembersih konvensional dengan pembersih alami seperti cuka dan baking soda.

Produk pribadi Penggunaan sabun dan sampo organik atau yang dibuat dengan bahan-bahan ramah lingkungan. Pertanian organik Menanam tanaman di rumah dengan cara organik dan mengurangi penggunaan pesticida. Pengelolaan limbah Mendaur ulang limbah rumah tangga seperti kertas, plastik, dan kaca serta mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai.

Energi terbarukan Menggunakan sumber energi terbarukan seperti panel surya atau turbin angin untuk memenuhi kebutuhan energi rumah tangga. Berikutnya, transportasi berkelanjutan. Memilih transportasi berkelanjutan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi umum atau jika memungkinkan dapat menggunakan kendaraan bertenaga listrik dan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Pengolahan makanan.

Mencari bahan makanan organik dan lokal serta mengurangi kemasan sekali pakai dalam pengemasan makanan. Pertanian perkotaan Menanam tanaman dengan cara yang ramah lingkungan, misalnya tanpa menggunakan pesticida dan pupuk kimia sintetis. Industri makanan dan minuman Memilih produk makanan dan minuman yang diproduksi dengan prinsip-prinsip ramah lingkungan, seperti penggunaan bahan baku organik dan metode produksi yang berkelanjutan.

Terakhir, pendidikan dan kesadaran. Mengedukasi diri dan orang lain tentang pentingnya prinsip kimia hijau dan dampaknya terhadap lingkungan. Kita juga bisa merancang, mengembangkan, dan mempraktekan prinsip kimia hijau sesuai dengan 12 poin yang disebutkan tadi. Misalnya, prinsip kimia hijau pertama, mencegah limbah. Kita petakan permasalahannya, yaitu Indonesia merupakan penyumlahan.

sampah plastik terbesar kedua di dunia banyak sampah plastik di rumah dan lingkungan sekitar kita maka tindakan yang sesuai dengan prinsip kimia hijau mencegah limbah adalah pertama menggunakan bioplastik dari pati singkong yang tidak tidak menghasilkan limbah. Kedua, membawa tas belanja sendiri dari rumah saat berbelanja. Ketiga, mengolah plastik bekas kemasan sebagai tas, tempat pena, tempat sampah, pot bunga, dan lainnya. Contoh berikutnya, prinsip kimia hijau ke-8, mengurangi bahan turunan kimia. Permasalahannya adalah, pertama, banyaknya penggunaan pelarut berbahaya, misalnya benzena, dalam barang-barang yang digunakan sehari-hari.

seperti pada bensin, tinta, pewarna, dan karet. Kedua, paparan pelarut berbahaya dapat menyebabkan gangguan saluran pernafasan, gangguan fungsi paru-paru, dan keracunan akut pada orang yang terpapar langsung oleh zatnya. Maka, tindakan yang bisa dilakukan sesuai dengan prinsip kimia hijau mengurangi bahan turunan kimia adalah mengganti pelarut berbahaya bagi lingkungan dengan pelarut ramah lingkungan, seperti jenis soimetil ester dan laktat ester.

berasal dari Kedelai dan mampu menggantikan pelarut yang merupakan turunan produk minyak bumi terkuarinasi. Salah satu peran kimia hijau adalah mendukung 17 agenda pembangunan berkelanjutan hingga tahun 2030 yang dicanangkan oleh PBB. 17 agenda tersebut antara lain Memberantas kemiskinan, mengakhiri kelaparan, hidup sehat dan sejahtera, pendidikan bermutu, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi, energi bersih dan terjangkau, pekerjaan yang lain.

serta pertumbuhan ekonomi industri inovasi dan infrastruktur mengurangi ketimpangan kota dan komunitas yang berkelanjutan produksi dan konsumsi yang bertanggungjawab penanganan iklim menjaga ekosistem laut menjaga ekosistem darat perdamaian keadilan dan institusi yang kuat dan kemitraan untuk mencapai tujuan hai hai Dari ke-17 agenda tersebut, prinsip kimia hijau terintegrasi dalam 3 agenda pembangunan berkelanjutan 2030, yaitu agenda nomor 3, 6, 7, 13, 14, dan 15. Hidup sehat dan sejahtera bagi semua manusia di bumi tentu karena lingkungan yang aman dan bebas bahan-bahan berbahaya. Prinsip nomor tujuh kimia hijau adalah penggunaan sumber energi yang dapat diperbaharui. Indonesia telah berupaya menerapkan prinsip ini dengan cara mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi fosil untuk menjaga kelestarian lingkungan. Berikut ini beberapa contoh penemuan yang mengupayakan kimia hijau dalam mengatasi permasalahan lingkungan.

Pertama, bioplastik yang terbuat dari polimer alami yaitu pati singkong. Bioplastik ini dapat larut secara secara instan dalam air panas dalam air dingin bioplastik secara alami melunak dan berubah menjadi air karbon dioksida dan biomasa dalam beberapa bulan kedua biodiesel B30 merupakan BBM yang berasal dari campuran minyak sawit 30% dan minyak solar 70% untuk mesin diesel B30 dapat membersihkan kerak di dinding tangki bahan bakar kendaraan penggunaan B30 juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yaitu gas karbon karbon dioksida ketiga limbah organik seperti sampah sayur dan buah yang dapat dimanfaatkan sebagai kompos dan biogas sampah yang telah dicacah kemudian difermentasi untuk dijadikan kompos untuk biogas digunakan kotoran sapi sebagai starter untuk membentuk gas setelah itu baru ditambahkan sampah sayuran yang telah dicacah fermentasi akan menghasilkan gas metana yang dapat dijadikan bahan bakar Jadi, prinsip kimia hijau sangat memberikan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Karenanya, kita harus berhati-hati dalam penggunaan bahan dan pengolahannya.

Dampak yang ditimbulkan jika kita tidak berhati-hati menggunakan bahan kimia ini dapat berupa ledakan fisik, kebakaran, keracunan, penyakit kanker, kerusakan fungsi organ tubuh hingga dapat menyebabkan terjadinya perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, dan kerusakan lingkungan lainnya. Dalam konsep kimia untuk pengembangan berkelanjutan, kita harus selalu memikirkan pilihan yang lebih aman dan lebih baik, khususnya untuk bahan dan proses reaksi kimia. Penggantian klorofluorokarbon dengan hidroklorofluorokarbon dan hidrofluorokarbon yang lebih aman mencegah resiko besar terkait lapisan ozon bumi tempat kita tinggal, sehingga dampak pemanasan global dapat diminimalisir.

Sampai di sini teman-teman bisa memahaminya ya. Agar teman-teman semakin paham, mari kita selesaikan contoh soal berikut. Soal pertama, nyatakan benar atau salah pernyataan-pernyataan berikut beserta alasannya.

Pernyataan pertama, tidak semua reaksi kimia mengalami penyakit. menghasilkan zat-zat berbahaya contohnya penggunaan soda kue dalam proses memanggang adonan roti gas karbon dioksida yang dihasilkan akan membuat roti menjadi empuk dan enak disantap pernyataan ini benar karena produk kimia yang dihasilkan memberi manfaat bagi kita. Selain itu, produk reaksi kimia ini juga tidak membahayakan lingkungan, karena gas karbon dioksida yang dihasilkan tidak dalam konsentrasi tinggi dan secara alami dapat diolah kembali dalam siklus karbon.

Pernyataan kedua, reaksi kimia pembakaran tak sempurna, misalnya membakar sampah di udara terbuka, tidak akan mencemari lingkungan, karena menghasilkan gas karbon monoksida yang aman bagi makhluk hidup. Pernyataan kedua ini salah karena gas karbon monoksida berbahaya bagi kesehatan paparan karbon monoksida dapat menghampat kemampuan darah membawa oksigen ke jaringan tubuh dan organ vital lainnya sehingga tubuh kita berisiko mengalami kerusakan jantung keracunan karbon monoksida juga dapat menyebabkan gejala pusing mual muntah sesak napas hingga hilang kesadaran pernyataan ketiga biodiesel B30 adalah salah satu upaya pemerintah untuk menerapkan pria prinsip kimia hijau yaitu menggunakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan pernyataan ini benar karena biodiesel B30 terbuat dari campuran minyak sawit 30% dan minyak solar 70% sebagai bahan bakar nabati yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca karbon dioksida Hai soal kedua hai hai Diberikan beberapa pernyataan sebagai usaha penerapan prinsip kimia hijau. Kita diminta menentukan usaha yang sesuai dengan prinsip kimia hijau, merancang bahan kimia dan produk yang mudah terbiodegradasi.

Biodegradasi artinya pengurayan bahan organik oleh mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur. Maka, tindakan yang sesuai adalah usaha yang menggunakan bahan baku terbarukan atau bahan baku organik seperti biomasa, yang dapat dijadikan sebagai bahan pengganti. plastik yang sebelumnya berbahat petrokimia. Jadi jawaban yang benar adalah D. Nah teman-teman, demikianlah pembahasan kita tentang kimia hijau untuk pelestarian lingkungan.

Semoga dengan mempelajari materi ini kita bisa berkontribusi dalam menerapkan prinsip kimia hijau dimulai dari tindakan kecil diri sendiri, lingkungan rumah sendiri dan dalam kehidupan sehari-hari. Yuk jaga lingkungan kita bersama! Oke teman-teman, jangan lupa tonton terus video-video terbaru. Terbaru di channel kita ya Sampai jumpa