Oya, kasih kita Nado ini, mari Jotoran, ke Manado. Mama saya langsung naik dua oktav. Oh, enggak nih cuma mau titip ATM, pegang Jotoran.
Karena orang Manado kalau suara naik dua oktav, hati-hati. Itu alamat maling kundang dua. Terima kasih telah menonton! Kita sebut Tuan Rumah Mata Najwa, Najwa Sihal!
Apa kabar dede-dede Menado? Bye-bye, enggak, nak? Alhamdulillah, alhamdulillah.
Ramainya, sampai belakang-belakang. Gak apa-apa kita duduk lesehan, gak apa-apa ya? Kita piknik, malinggu menguasai lapangan kantor gubernur. Saya mau cek ombak dulu.
Yang datang sama pacar angkat tangan, kasihan. Yang jomblo angkat tangan. Kenapa jomblo nona-nona fasung-fasung cantik-cantik? Kenapa masih jomblo? Senang ya?
Jadi rencananya, malam ini rencananya lengkap. Malam ini rencananya kita akan ngobrol, kita akan nyanyi, kita akan ketawa-ketawa, kita akan senang-senang, kita akan belajar, kita akan terinspirasi. Insya Allah mudah-mudahan malam ini lengkap.
Lengkap malam ini. Akan ada bagi-bagi hadiah juga. Dan akan ada kesempatan nanti saya mau nantang beberapa anak muda Menado naik ke panggung untuk nyanyi.
Jadi siap-siap yang suaranya bagus. Dan nanti juga ada tantangan-tantangan lain. Pokoknya akan banyak yang seru-seru malam ini.
Ini kali pertama Mata Najwa ke Menado. Pertama kali. Kalau saya sudah beberapa kali, tapi terakhir kali saya datang ke sini itu sudah 10 tahun yang lalu, jadi sudah lama sekali.
Dan datang lagi kemarin dan melihat ada banyak sekali perubahan di Manado, senang sekali melihat banyak sekali perubahan. di Menado 10 tahun terakhir ini. Judulnya malam ini dari Menado Cinta Untuk Negeri yang nanti akan bergantian dedek-dedek teman-teman duduk di sini ngobrol-ngobrol dengan kita adalah adalah orang-orang yang semuanya punya sejarah dan punya kedekatan dengan Sulawesi Utara. Semuanya berkiprah di bidangnya masing-masing, semuanya punya talentanya masing-masing, dan kita akan gali bagaimana mereka bisa sampai di titik ini, apa yang sudah dilalui, dan bagaimana caranya bisa terus menerus menawarkan kecintaan itu untuk negeri.
Jadi itu yang akan kita sama-sama bahas, seru-seruan. Dan kita sama-sama diskusikan malam ini. Jadi saya mau panggil narasumber saya yang pertama. Teman saya, seorang komika. Komika garis miring politikus.
Nama lengkapnya, Roni Immanuel. Nama panggungnya, Mongol Stress. Terima kasih. ke pulau jadi orang sang orang sitaro panger semua ini Puji Tuhan so dalam Tuhan kalau ndak tukang doti tukang doti itu artinya dukun ya pokoknya antara dua itu kalau ndak sukses dalam karir ya pasti jadwal Sanger, saya bersuku Sanger dari Tamako Tapi kalau khasnya orang Menado atau orang Sulawesi Utara?
Khasnya banyak, kalau makan ada nasi kuning, tinutu kebutuhan ada pokoknya ada banyak kalau Sangir sagu-sagu itu makanan kami loh gaya kami nggak pernah kalah dengan provinsi lain gimana kakak gaya dia rumah semua rubuh yang penting keluar gagal saya nomor satu ya yo harus penampilan uh apalagi banana sekarang mendekati bulan Desember kami orang Manado Desember September enggak ada aksesoris yang kami pakai palsu semua asli jarelima cincin 7 seperti ini ya Iya tapi 6 Januari dia gede semua karena bayar usaha enggak itu dulu dulu sekarang beda masih di anak muda anak muda semua tapi tadi waktu saya tanya siapa jomblo semuanya bertahan kakak dorong memang begitu menadung bahwa sebetulnya punya pacar itu sebenarnya kalau mau mereka nggak angkat tangan cuman satu apa jujur-jubah Tuhan Sapa yang jomblo angkat tangan dikit jangan ketukan dikita karena takutnya sebelah 01 02 03 04 05 sini kalau bahasa Manado tuh car 01 kalau 02 apa selingkuhan selingkuhan yang pertama Selingkuhan kedua yang ke 03. 04, 05, 06 meninggal. Kakak Mongol, sebagai komika, sebagai politikus, aku mau nunjukin. Ada cuplikan video kakak Mongol lagi stand up. Kita lihat dulu ya kak.
Boleh, boleh, boleh. Boleh sampai kakak Mongol dulu. Terima kasih. Kita lihat yang ini cuplikannya. Nggak ada makanan.
Kan sudah di belakang. Bukan di Louis Vuitton, tapi di botega. Louis Vuitton masih ada 23 juta, nah botega. Bukan saya nggak bisa beli, bukan, Pak. Karena saya tahu mama saya, kami orang Menado.
Ke acara manapun pasti babungkus, Pak. Anda bayangkan tas 200 juta ada kembung goreng. Anda bisa bayangkan dalam tas 200 juta ada kukis cucur.
Pak cucur itu lima hari minyaknya gak habis-habis. Lu bayangkan gak ada kembung woku. Oh Tuhan dia bocor.
Mau dibawa di Londrete sengesek tetap bau anjir. Kakak Mongol, komikat paling mahal sekarang ini. Gak boleh berpesta.
Jadi berapa kalau mau bayar kakak Mongol? Untungnya kita dinarasi mata najwa di sekitar kita. Iya, kita harga sodara. Harga kuti-kuti mata. Kalau enggak sanggup kita berapa kak?
Untuk saat ini dengan durasi 15 menit keluar dari DKI Jakarta Rp170 juta. Wess naik lagi. Iya Rp150 sampai Rp170.
Kan itu udah all in. 170. All in untuk apa? Tiket. Oh serius ini?
Serius? Iya. Begitu makan. Padahal honor pertama berapa dulu?
4 juta. Pertama kali stand up itu tahun 2011. Tapi belum TV ya. Belum TV masih.
Komunitas stand up Indo. Kita manggung di sebuah tempat. Dibayar 4 juta.
Tahun 2000? 2011. 2011. Nah saya ambil sejuta buat orang yang ngasih job. Dia bilang gak usah bang.
Saya udah motong. Jadi gue kayak 4 juta di... Jadi udah motong berarti kalau gak 6 juta 8 juta. Gaji kerja sebulan Nah ini 15 menit dapet 4 juta. Mongol berhenti kerja.
Langsung fokus? Stand up. Sampai hari ini.
Sampai hari ini. Sampai hari ini masih konsisten. Besok soalnya pulang stand up lagi. Tapi terus sempat tergoda atau masih tergoda malah kemudian jadi politikus.
Ya karena Mongol berpikir kan saya pengen tahu politik itu seperti apa. Kan selama ini ada yang bilang politik. Politik tuh segini kejam, politik tuh begini begitu. Nah Mongol pengen tahu dulu nih, bergabunglah Mongol dengan sebuah partai. Jadi sampai hari ini saya berpolitik kurang lebih udah 8 tahun sudah bergabung dengan 2 partai.
Dan katanya kemarin sempat mau jadi calon anggota legislatif. Iya betul. Tapi terus tidak jadi? Nggak jadi karena restu tidak turun. Restu dari keluarga?
Dari keluarga. Kenapa? Sudah jadi politikus 8 tahun mau maju depan.
BPR tidak turun terus itu karena? Karena kalau jadi contoh lah kalau seandainya Mongol kan pertama saya nyalon wali kota Menado tahun 2019. Keluarga enggak setuju. Karena kan saya akan jadi kepala daerah di daerah Mongol.
Sedangkan kita di Menado ini ada Pameo. Semua pasti mengaku saudara disatengkah sukses. Itu kan semua orang sangir datang di kantor wali kota.
Duh Tuhan kan dia bawa-bawa. Kalau di bahasa Jakartanya itu kayak penggenapan mati. Matthew 1 ayat 1 sampai 27. Abraham memperanakan isak-isak.
Karena PO mak dan kita PO mak. Begini, begini, begini. Hilang 2 juta.
Dia cerita orang datang 100 orang. Ginjal hilang 1. Jadi akhirnya Mongol tidak masuk ke kepala daerah. Maupun ke legislatif. Mending tetap menjadi seniman.
Karena untuk berkarya tidak harus masuk di dunia politik. Tetapi tetap menjadi seniman juga tetap bisa berkarya di daerah. Oke. Nah tetapi tidak jadi calegnya itu keluarga juga tidak mau karena ada kekhawatiran tidak? Iya kekhawatirannya Mongol nih kayak tahun 2024 nih.
Saya udah datangin tiga orang ke Jakarta untuk jadi 02 di Kabupaten Sanger. Nah cuman Mongol bilang saya orang Sanger. Tuhan satu tamako dia datang Mongol OTT KPK ini KG. Jadi ketakutan Mongol adalah saya masuk penjara karena saya punya anak perempuan kan anak. Nah kalau anak perempuan bapaknya Amruk.
Gimana nih saya harus mikir ke situ. Jadi daripada terjadi sesuatu yang saya tidak mampu. Memangnya jadi anggota DPR bisa masuk penjara? Ya bisa. Pertanyaan polos, pertanyaan polos.
Bisa ya Kak? Bisa aja takutnya Yoto dong bilang hilaf-hilaf cantik. Tapi lebih memilih untuk tetap jadi seniman aja.
Tetap jadi seniman? Tetap jadi seniman. Walaupun tetap juga berkarya di partai politik?
Tetap. Sampai hari ini saya masih menjadi salah satu ketua DPP di sebuah partai politik. Oke, kita kasih tepuk tangan dong untuk Kamongol.
Kita mau ngobrol-ngobrol lebih jauh, tapi sebelumnya saya mau tambah lagi satu teman untuk gabung ke sini. Siapa dia? Kita lihat videonya yang ini sebelum kita panggil bergabung ke panggung Matanacua.
Greysia Polii, wanita berdarah menahasa ini, lahir pada 11 Agustus 1987. Bakat jogobulu tangkisnya sudah terlihat sejak kecil. Bersama ibu, Greys merantau dari Tomohon ke Jakarta untuk pelatihan lebih intens. Sejak awal, Greys nekat milih jalur langka, bulu tangkis ganda putri. Meskipun saat itu, kejuaraan ganda putri didominasi oleh Cina dan Korea. Nekat bukan?
Akhirnya lewat mulut tangkis, Grace mengharumkan nama Indonesia di beragam kompetisi internasional, kayak gini nih. Eits, prestasi yang Grace torehkan bukan tanpa ujian, bahkan Grace pernah dua kali mencoba pensiun. Grace sempat mau menyerah sama keadaan. Tapi akhirnya dia bangkit, bahkan berhasil mencetak sejarah sebagai ganda putri Indonesia pertama yang meraih medali emas di Ajang Olimpiade Tokyo 2020. Sampai akhirnya resmi gantung raket pada 2022 lalu setelah 30 tahun jadi pebuluh tankis profesional. Kita sambut Grecia Poli!
Selalu senang ketemu Grace. Selalu happy juga. Dan kali ini spesial banget mbak. Spesial ya? Iya.
Pulang kampung. Pulang kampung. Pulang kampung. Apa yang paling dikangenin kalau lagi jauh dari... Menado atau dari Tomohon?
Makanan. Tidur Tuhan betul bahasa Jawa. Makanan sama udara. Udara? Iya.
Beda ya udaranya? Beda banget. Udara pantai.
Udara pantai. Kalau saya tinggal di gunung. Di Tomohon.
Jadi mana orang Tomohon disini? Oh ada kok ada orang disini semua. Jadi seger, udaranya fresh clean air gitu. Sejak gantung rakyat, sejak pensiun jadi atlet, tapi kegiatan masih padat terus ya Grace? Ya berusaha produktif.
Dan kebetulan ada yang pernah satu tangan, terima kasih Bapak. Jadi memang waktu jadi atlet kan selama 30 tahun tuh jarang banget ke Menado. Terima kasih.
Karena pengen banget karena ada keluarga. Tapi waktu udah pensiun banyak waktu untuk bisa kesini. Dan bisa diatur waktunya bahkan sering banget kesini juga. Jadi bisa lebih sering ya? Betul.
Kita ngobrol-ngobrol lagi boleh? Silahkan duduk disini Grace. Aku pengen ngobrol-ngobrol.
Jadi sekarang kalau aku gak salah. Grace ini juga bahkan punya program bikin rumah subsidi di Tomohon. Rumah subsidi untuk pasangan muda. Untuk pasangan muda, untuk siapapun yang membutuhkan rumah.
Kenapa? Kenapa rumah... Karena ingin membangun Sulawesi Utara.
Ingin memang hatinya walaupun bekerja sampai ke Jakarta, sampai ke dunia internasional. Tapi selalu hatinya buat daerah memang Mbak Nana. Hatinya selalu buat daerah ya? Selalu buat kampung halaman.
Dan spesifik rumah. Karena apa? Karena merasa memang itu yang dibutuhkan?
Iya, sewaktu udah ngobrol-ngobrol sama pemerintahan dan sebagainya, ternyata perumahan itu adalah salah satu kebutuhan dasar untuk rakyat di Menada. Menado Sulawesi Utara ini gitu jadi Nah kenapa subsidi juga karena itu kan ada bagian dari program pemerintahan dimana memang pemerintah juga mencari investor-investor untuk datang untuk bisa berinvestasi di di Menado di Sulawesi Utara sehingga at orang-orang Minahasa atau orang-orang Menado ini bisa punya rumah dengan harga sangat-sangat murah sangat-sangat terjangkau Oke itu Oke Grace apa sih penyesuaian terbesar setelah 30 tahun jadi atlet rutinitas yang demikian intens terus sekarang banting-stir melakukan berbagai kegiatan apa penyesuaian terbesarnya penyesuaian terbesar tuh waktu Mbak Waktunya itu kalau dulu, itu sangat intens dengan yang namanya bangun tidur, langsung latihan, langsung pergi pertandingan, langsung hanya seputar bulu tangkis saja. Enggak ada dunia yang lain.
Dunia lain yang saya buat waktu saya ini cuma hanya dalam pemikirannya, ada imajinasi, ngobrol via online, digital dan sebagainya. Hal itu yang saya kerjakan. Tapi ketika sekarang... Udah lebih bisa langsung ketemu langsung nih, bisa ketemu langsung disini di kantor gebru dengan temen-temen semua.
Cewek-cewek, cowok-cowok, fasung, aduh. Selama kok kita gak bisa menado, jadi suka dong dengan kita membaku bicara dengan baku dapa. Ya apa?
Ah itu leh, fasung. Fasung. Fasung? Silinder nambah. Sejauh kok dia, dari sana lianya kan.
Iya. Jadi penyesuaian terbesarnya itu ya? Merasa harus terus belajar gak?
Belajar hal baru lagi? Belajar hal terus baru. Karena kan hidup baru lagi nih.
Betul, betul. Makanya kenapa ketika berinvestasi atau apa yang kita punya dengan segala macam. Dengan platform bisa lebih bisa untuk berkarya. Ternyata Pak Mol udah bilang bahwa berkarya itu bukan cuma hanya duduk di bangku DPR gitu.
Tapi bisa dari mana aja. Nah itu hal itu juga. Tapi dengan satu hal, dengan belajar. Karena kalau dulu belajarnya main bulu tangkis terus, tapi kini ada belajar yang lain-lain.
Nah itu justru aku juga senang banget Mbak Nana. Produktif sekali jadinya akhirnya. Belajar hal yang baru terus.
Betul. Kasih tepuk tangan dong buat Grecia. Dan karena kita sekarang lagi menduduki, literally menduduki kantor gubernur.
Mari kita panggil tuan rumahnya. Setuju gak? Mari kita beri sambutan untuk Tuan Rumah Sulawesi Utara. Kita berikan tepuk taman Gubernur Sulawesi Utara, Bapak Oli Dondokambe.
Ini dia yang punya rumah. Pak Oli apa kabar Bapak? Bapak kita di depan dulu, Sapa Dede. Rame bener ya. Rame Pak.
Haa buat kumpul rame-rame ada acara musik sejak kita jadi gubernur ya toh dan tahun ini 23 September ulang tahun ke-60 Provinsi Sulawesi Utara Pak setara bulan hampir sama dengan umur saya tapi lebih tua sedikit lebih tua sedikit tulansia makanya kita mau cari yang lansia mengganti Pak kita no tapi yang jelas kan pagub ini lahir di Manado sekolah disini besar disini pokoknya orang Manado Tulen dari SD sampai SMA di Manado kalau kuliah Jakarta baru kemana-mana baru kemarin tapi sampai SMA di Manado jadi menurut semua menadoi hafal hafal Jalan-jalan tikus, toren tahu. Kalau gitu saya mau tantang Pak Gubernur. Apa tempat paling Instagramable di Manado? Kalau zaman saya dulu. Oh zaman dulu.
Zaman dulu saya beda dengan anak-anak sekarang. Zaman dulu kita gak ada yang bisa ngecek faktanya. Kalau sekarang tentu anak-anak paling suka di......manado. Iya pak.
Dimana? Nah itu dia. Kawasan.
Kawasan anak-anak paling suka sekarang. Makanya di kawasan sekarang tumbuh semua kegiatan yang ada. Satu lagi pak. Tempat paling romantis di kota ini pak. Ini romantis maksudnya rokok makan gratis.
Di mana Pak? Sama? Tempat paling romantis sekarang...
Sekarang yang merasakan romantis, dorang Samoa ini, Pak Naswa. Di setiap manapun sudut kota ini romantis? Sudut kota sangat romantis. Asal dengan orang yang pas ya, Pak? Asal orang yang pas.
Kalau sama kakak Mongol, bisa romantis gak, Kak? Susah. Susah?
Gak cocok sama muka. Di manapun bisa, Pak. Kasih tepuk tangan dong, Pak Wali. Kita ngobrol-ngobrol lagi, Pak Gup. Kita ngobrol-ngobrol.
Pak Gup. Ya, politikus tulen, meniti karir betul-betul dari bawah, sempat di legislatif, kemudian di eksekutif, jadi sudah mencoba dua lembaga. Apa yang seringkali anak muda salah pahami soal politikus Pak?
Karena dibayangkan orang soal politisi-politikus tuh, gak bener ini politis ini. Jadi memang... Kalau bicara politik selalu orang menganggap itu politik itu kotor. Makanya saya menulis buku Mbak Naswa, ada buku pertama sama buku kedua, Menjawab Panggilan, itu di Gramedia ada bukunya itu.
Karena supaya kita tahu bahwa menjadi politikus itu bisa melakukan sesuatu. Tapi memang harus beda, orang bisa melakukan tidak baik. orang bisa melakukan yang baik. Contohnya salah satu, kebijakan seorang politik dalam membela masyarakat. Misalnya ada keluhan masyarakat di daerah-daerah terpencil yang selama ini infrastrukturnya tidak ada.
Karena dia seorang politik, dia bisa berbicara langsung dengan pengambil keputusan. Dan ini bisa dilakukan, contohnya saya waktu jadi ketua badan anggaran di Jakarta, itu Pulau Sangir itu enggak ada jalan. Tempatnya kakak Mongol.
Ya, tempatnya Mongol. Sekarang pak Mongol kalau mau pilih ujung pulau, sobaron ini jalan, tahu? Sudah.
Semua pulau ada jalan lingkar. Nah itu, makanya anak-anak muda jangan apotik. Harus tahu apa yang harus dilakukan, supaya orang lakukan dengan baik.
Asal kita lakukan politik itu dengan baik, jangan kita lakukan politik itu tidak baik. Makanya kalau baca buku saya Menjawab Panggilan, di situ banyak cerita-cerita pada saat saya jadi anggota DPR dan kita lakukan apa yang baik buat masyarakat Sulawesi Utara. Pak Gubernur menjawab panggilan, apa panggilan yang Bapak rasakan sehingga kemudian mau menekuni bidang ini? Contohnya satu, waktu 2014 kota Manado banjir total.
Saya sama pada saat saya terbang sampai di ruang paripurna muncul televisi banjir kota Manado. Malamnya saya terbang sama Ibu Puan Maharani ke Manado, melihat kondisi kota Manado. Besoknya saya ketemu Menteri PU, saya bilang harus bangun bendungan.
Langsung buat, bendungannya jadi. Kota Manado, mana ada? Nah itu, menjawab panggilan masyarakat karena kita lihat seluruh kota Manado pada saat itu tidak ada aktivitas semua merenungi dengan apa yang mereka menimpa.
Nah itu salah satu menjawab panggilan masyarakat. Dan itu bisa dilakukan menggunakan politik sebagai alat mengambil kebijakan publik? Itu baru satu contoh aja, belum lagi yang lain-lain yang kita lakukan.
Itu salah satu contoh yang berdampak sangat positif bagi masyarakat. Salah satu contoh sekarang jangan lihat, kalau orang ke kota Manado, Bajalang, di Boulevard, beda toh? Beda. Karena apa? Keputusan politik dari para pemimpinnya.
Merubah kota Manado supaya anak muda boleh duduk-duduk. Jadi daerah romantis. Setuju tuh? Kita bikin romantis. Kita bikin romantis.
Jadi tidak semua politik itu tidak baik. Walaupun banyak juga yang tidak baik. Banyak juga yang tidak baik.
Banyak juga yang tidak baik. Itu bukan politiknya, orangnya Mbak Nasma. Orangnya.
Orangnya. Orangnya itu, tapi kalau orangnya baik, pasti akan berhasil. Oke, mungkin banyak yang sudah kenal sosok Pak Gubernur, tapi ada hal-hal rahasia yang berhasil diungkap oleh tim investigasi Mata Najwa. Dan malam ini pertama kali akan dibuka, ini dia 5 fakta tentang Gubernur Sulawesi Utara. 5 Fakta Unik Oli Dono Kame 1. Oli Dono Kame anak busu dari 10 bersaudara.
Masa kecilnya banyak dihabiskan di kebun, bahkan sering diajak berkeliling kebun oleh sang ayah naik gerobak sapi. 2. Jago banget masak. Hobinya ini sudah digeluti sejak masih SMP.
Paling suka masak ikan saus manado, nasi goreng, dan ragam masakan minahasa. Tiga, hobi berkebun. Betah panas-panasan kalau sudah asyik merawat tanaman, mulai dari semangka, pala, hingga kelapa.
Empat, Nah ini nih yang gak boleh kelewat. Meski umur pernikahannya sudah hampir 30 tahun, masih mesra terus. Kerap memuji pasangan, bahkan sering beri kejutan saat sang istri ulang tahun.
Hmm romantis ya. Lima, belakangan pria kelahiran tahun 1961 ini pun juga kerap selfie. Hobi baru biar gak kalah sama Genzi. Kalau dekat-dekat dengan Oli, siap-siap diajak foto bareng di sini. Ternyata jago selfie.
Kita buktikan nanti di akhir acara Matanajo kita selfie sama 5.000 anak muda menado disini. Betul kan Pak Gop, ada yang mau diklarifikasi silahkan loh. Betul, betul.
Betul semua? Sangat betul. Sangat betul?
Apa yang digali dari kecil itu. Termasuk jago masak? Termasuk jago masak. Kan kemarin anak-anak SMA 1 ada disini enggak?
Jadi waktu ketua KPK datang, Naswa di SMA 1, dia cerita. Sofia makin sering nyanyi lagu daerah, pakai baju daerah, tapi di mix and match dengan cara ketinggian. Keren ya?
Eits, gak cuma itu. Novia pun menjajal dunia acting kayak gini. Multitalenta banget gak tuh? Yang pasti Novia udah ngeluarin beberapa single. Ada lagu Yala, Ingin Jatuh Cinta, dan masih banyak lagi.
Wih, keren ya? Jadi ini jatuh cinta gak sih sama karya-karyanya? Di hati, namun kau menghampiri bawah hati Kadang cinta datang dan beri wang silip berkati Semangat berseri, lalu ku dilukai Ku berharap kali ini, cinta tak ada salah lagi Kau yang terakhir kali, malam ku bermimpi Ku ingin jatuh cinta lagi Pernah ku tersakiti oleh cinta yang pergi. Tahu memenghantui. Namun kau menghampiri bawah hati Kadang cinta datang dan pergi Waktu silipan Pergi waktu silih berganti Berserah hukum dilukai Dan aku berharap kali ini Cinta tak akan salah lagi Kalian terakhir kali Bahwa aku berwimpiri Sementara berseri, lalu ku dilukai Ku berharap kali ini, cinta tak akan salah lagi Oh oh oh oh oh Kuingin jatuh cinta lagi Terima kasih Sekali lagi dong untuk Novia Terima kasih Mbak Nana.
Terima kasih sudah mau datang ke panggung Mbak Tanah Ajoa menyanyi untuk ribuan anak muda di sini. Kapan terakhir kali manggung di Menado? Aduh udah lama kayaknya sudah 2 tahun 2 tahun? Ada acara bank gitu Oh oke jadi rame-rame disini baru sekarang ya?
Eh oh tahun lalu kalau gak salah Novi sempat bikin konser di kampungnya Novi sendiri Dan penggarapan tuh cuma 4 tahun hari dan ngajakin anak-anak muda yang ada di kampung Novi untuk buat konser itu jadi ya tahun lalu cerita dong kampung Novi seperti apa, apa yang dikangenin oh banyak banget ya pastinya suasana di kampung. Kebetulan aku di Bola Amangodow Timur. Mungkin ada yang dari Bola Amangodow Timur. Dari Bola Amangodow di sini. Kemungkinan 4 jam lah.
Tapi kalau gaspol gak berhenti-berhenti itu 3 jam boleh sampai. Jadi di sana tuh yang kangenin makanan, keluarga di sana, terus juga ambience. Aku suka mandi di kuala. Apa kalau sungguh Sungai, mandi di sungai. Kebetulan di depan rumah Novi itu ada gunung.
Terus cuma 10 menit ke pantai. Jadi benar-benar ngalam banget gitu. Masih merasa anak alam sekarang? Masih dong.
Masih ya? Tetap. Kalau pulang kamu aku masih sering main hujan sama anak-anak kecil di sana. Ah serunya. Terima kasih.
Jadi semuanya berkarya di bidang masing-masing, semuanya asalnya dari provinsi ini, semuanya membawa cinta dalam karya-karyanya, dan itu terlihat karena bisa dirasakan oleh orang yang menikmati karya-karyanya. politikus, pejabat publik, apakah seorang atlet yang sekarang jadi pengusaha yang concern terhadap daerahnya, apakah komika atau politikus, atau seorang seniman seorang pekerja seni, bidangnya berbeda-beda nah saya mau tanya, untuk bisa sampai sampai di titik ini itu pasti ada hal-hal yang dilalui orang terkadang hanya melihat gemerlap nya cantiknya banyaknya perhiasan kakak Mongol medalinya atau suksesnya orang tidak melihat proses yang dilalui saya mau ke kakak Mongol karena hidupmu susah sekali kakak aku tahu betul hidup susah sebelum kemudian bisa sampai di titik ini betul apa batasan-batasan yang berat yang waktu itu dilalui pertama sih kalau Mongol dari kecil kan memang sudah berat nih udah struggle dari kecil saya tidak di Menado saya di Sanger tidak di Tahuna tapi di Tamako nya itu TV kita hanya ada satu kalau antena ama pohon kelapa masih tinggian antena TV gitu karena disambung terus di atas ada tutup dandang gitu penutup dandang jadi melewati itu terus ke Jakarta nemp dari niat awalnya itu untuk mau sekolah pendeta saya dibawa oleh Pak Bupati Minasan almarhum untuk sekolah pendeta naik kapal lambelu ekonomi dek 2 Jadi kalau kapalnya tenggelam yang paling pertama meninggal Mongol karena kita dibawa sekali ke siang itu juga sebelahnya mesin kapal jadi kita enggak ada AC jadi tidur baku-baku tiup itu itu jujur disaat nyampe Jakarta saya harus berjuang jualan koran di Tugutani itu selama satu tahun dua bulan kerja rumah makan Padang sebarang satu hari saya punya tiga kerjaan banana terus yang paling berat adalah soal bahasa Maaf saya orang Sangir Tamako Bahasa Menado pasti jago Tapi Balogat Jakarta Itu pasti keteteran Itu Mongol gak akan pernah lupa Ada kejadian di Tanjung Priuk di Warakas Kita mau pesen nasi goreng Ini kasihan kan masih daerah Jadi pas pesen Pak nasi goreng satu nih Eh kok nih Ya pikir kayak apa ada nih Terus Mongol bilang begini Nanti tolong kalau so masak Kasih masuk di tas Nih. Udah jadi kita nungguin nih.
Bangnya nanya, pedes bang? Iya. Ini yang lain udah dikasih nasi gorengnya, Mongol belum. Terus Mongol tanya, bang punya Mongol, punya saya mana?
Loh, tasnya mana mas? Itu, oh ini kresek. Ya Tuhan Yesus.
Ternyata bahasa Jakarta kresek. Orang dimadot tas. Jadi yang paling berat itu adalah satu bahasa.
Kedua, gaya hidupnya. Tapi sebelum sampai ke sana, kenapa memang mau ke Jakarta? Dan pada saat di Jakarta sempat ada beban stigma anak daerah? Ya.
Ya karena kan ditawarnya oleh seorang kepala daerah, otomatis kan Mongol berpikir gak mungkin gak sekolah. Kan gak mungkin gak sekolah, yang kedua saya pas berangkat ngomong ke banyak pendeta di Menado dan didoakan Mbak Nana Otomatis kalau saya pulang waktu itu gagal kan malu Nanti so di bandara, terus dia tanya Gembala dimana? Oh Tuhan gak jadi doi beta. Gak jadi gembala. Jadi akhirnya bertahan di Jakarta.
Tapi buat adik-adik khususnya yang hari ini adalah. Perjuangan itu tidak harus membuat kita mundur. Tetap maju berat terseokse. Di ejek sesama orang Manado Saya sampai di Jakarta gak punya teman orang Manado Saya kalau berteman orang Manado Terus mereka bilang, bikin malu dong Mengolbah jual koran Akhirnya saya berteman dengan orang Batak Kebetulan muka memang lebih cocok Jadi Dari situ saya akhirnya mulai belajar Jualan koran, saya gak malu orang mau bilang apa Yang penting kita kerja Kerja, kerja, kerja 2011 kenal dunia stand up Di jebak temen Ternyata yang nonton di komik Apa namanya?
Komedi Cafe di Kemang. Di situ ada salah satu eksekutif produser sebuah TV. Dan saya ditawarin jadi stand up komedian.
Dan sampai hari ini Sulawesi Utara hanya punya satu stand up komedi nasional. Namanya Mongol Stress. Roni Emanuel. Padahal saya udah banyak ngajar kesini. Maksudnya ngajar komik-komik menado.
Karena jujur Pak Auli juga tahu bahwa Sulawesi Utara adalah salah satu provinsi di Indonesia. Yang punya acara lawak di RRI. Iya kan?
Jadi talenta-talenta komiknya seharusnya banyak ya? Banyak. Cuman mentok di bahasa.
Karena ada temen coba tuh kompas gitu bikin acara cari komik. Terus dia bawa materi. Saya mau jemput nyokap di bandara gitu.
Baloga tuh cuman pas di depan nyuruh melambe hujan. Terpaksa saya menyombar dulu. Nah menyombar tuh nedu gitu. Mau berteduh.
Cuman kan bahasa. Lagi-lagi lost in translation. Iya. Iya maksudnya apa ini basombar di bahasa Indonesia gitu. Akhirnya dia tambah awalan me dan akhirnya jadi menyombar.
Jadi itu jadi materi buat Mongol. Tapi proses itu sampai hari ini saya tidak pernah lari dari proses. Yang penting itu prosesnya.
Kita tepuk tangan dong untuk ke Mongol. Saya mau ke Kak Grecia. Karena saya ingat 2012 sempat begitu terpuruk, sempat mau pensi.
Siun sempat memutuskan udah gak mau lagi jadi atlet. Ya, jadi memang saya kecil latihannya di Koni. Umur 8 tahun, saya besarnya ada di daerah Winangun.
Tapi di Winangun dan Tomohon, jadi di situ memang dari orang tua juga, Mbak Nana. Ketika ini, ini ada di Gor Arilasut Bapak. Arilasut, Arilasut di sebelah sini. Eh sebelah mana kan, saya lupa.
Ya by the way, tapi begini. Ketika dari kecil memang memutuskan merantau ke Jakarta atas dukungan orang tua juga. Support orang tua yang luar biasa.
Pengen anaknya jadi seorang juara olimpiade. Setelah 13 tahun saya masuk di asrama dan itu mulai perjalanan sendiri Mbak Nana. Jadi saya harus di mana-mana, saya harus latihan, disiplin, punya kerja keras yang kuat, komitmen. Dan pada akhirnya niatnya adalah pengen jadi juara olimpiade, niatnya adalah pengen jadi membanggakan, mengharumkan nama Indonesia. Itu niatan utama setiap aspek pasti itu ya?
Niatan utama. Target utamanya juara olimpiade? Juara olimpiade.
waktu itu saya ada di Manado umur 8 tahun saya belum ke Jakarta Pak waktu itu ada Ricky subak ya Rekisimana kisah nanti mereka datang ke restoran nyur melambai dulu di dekat airport sana itu begitu lihat mereka datang dengan terinspirasi pengen jadi seperti mereka dan sebagainya hingga akhirnya hingga akhirnya niatan itu setakat sudah bulat karena ketika hai hai Seorang atlet, dia berdiri di podium dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, itu priceless. Itu harga yang dibayar. Terima kasih. Itu sesuatu cita-cita yang menurut saya sangat-sangat mulia. Idealisme memang ada, tapi idealisme itu untuk prestasi negara ini.
Gitu. Ya seperti yang tadi Pak Nana bilang tahun 2012 di mana saya pergi ke Olimpiade di London. Pertama kali saya pergi masuk kualifikasi London Olympic 2012 ternyata saya harus di diskualifikasi di situ. Dan itu menjadi... Saya seperti bukan mengharumkan nama negara, tetapi saya disitu menjadi seperti ya, seperti sampah negara ini.
Saya tidak berprestasi, tapi saya malu-maluin. Nama saya sudah malu-malukan nama negara ini, jadi itu hal yang paling, paling momen yang paling terberat yang pernah saya alami. Karena bukan, kalau diri saya sendiri, saya enggak apa-apa, tapi ketika sudah nama Indonesia, nama negara yang saya wakil, Itu bebannya berkali-kali lipat. Dan itu saya bilang saya gak mau lagi main bulu tangkis.
Karena saya sudah malu dan saya memang pada akhirnya tidak berguna ternyata. Tapi itu tidak membuat kemudian berhenti. berhenti kita gak bisa dapat emas olimpiade kemarin. Iya pada akhirnya karena satu lagi kan ada support system yang begitu kuat. Balik lagi ke keluarga balik lagi ke mama yang dimana ketika saya pulang saya bilang ma kita semua berhenti yuh.
Soalnya mau kita. Maksudnya itu saya udah gak mau main bulu tangkis lagi. Sampai udah kepahitan sampai seperti itu dengan dunia bulu tangkis. Tapi pada saat itu mama cuma bilang begini kok gak na mau kerja apa? Entar kuliahnya belum lulus.
Cuma lulus SMA, mana kan di Jakarta, mau pergi mana kan di Indonesia, gak ada yang mau terima apa-ngana. Pakai bahasa penado ya mbak ya. Gak ada yang mau terima apa-ngana.
Gak ada yang mau kerja di bank, gak ada apa masalah. Itu masalah Indonesia, malu-maluin kan sama negara. Kok gak apa, mau pergi ke luar negeri gak ada, mau pergi mana?
Internasional gak ada apa masalah. Sosien N yang bicara, yang publikasi BBC semuanya. Memang nama saya udah jelek banget di dunia bulu tangkis.
katanya mama gak ada jalan lain no turning back gak ada pulang kampung, gak ada tetap harus stay di bulu tangkis jadi berkat aja, gak usah jadi juara dunia, juara olimpiade, jadi berkat aja buat ngenape lingkungan Di pelatnas, jadi berkat buat junior-junior, karena bertuh kesinambungan. Kalau ketika saya ada di senior, ketika saya cabut langsung, saya berhenti, juniornya gimana, kasihan. Awal niatnya jadi berkat Tapi kemudian dari berkat itu jadi juara dunia Yes terima kasih Baik lagi ya Idealisme yang tulus ikhlas Pasti mengantar kita ke kesuksesan Seperti tadi kata Kak Mongol dan Bapak Oli tadi Pak Oli, apa yang bisa di-share ke kami, ke anak muda? Yang bisa dipetik pelajaran dari meniti karir dan pengalaman hidup yang Pak Oli jalani selama ini.
Jadi memang meniti karir di politik saya sejak SMA. Jadi pemilu tahun 1982 saya sudah saksi di TPS. Faktumnya sih PDI, belum ada PDI perjuangan. Tetapi dalam proses saya menyadari bahwa kita harus terjun ke politik, kita harus mapan dulu Mbak Naswa.
Kalau enggak idealisme kandas di perut. Idealisme kandas di perut? Bisa kandas di perut idealisme.
Makanya dari situ saya harus menematkan sekolah saya. Saya harus bekerja. Dan baru setelah kita merasa mampu dan mapan. Baru saya terjun secara full di politik.
Nah itu kejadian tahun 99. Saya ambil keputusan harus ikut. calon legislatif, tapi enggak jadi. 99, saya sama Pak Stefan sama-sama nyalon DPR RI saya, Pak Stefan DPRD Minasa, enggak jadi.
Kenapa begitu Pak? Ya, waktu itu kan setiap tim pemilu masih belum seperti sekarang. Yang mengatur masih ada tangan-tangan. Sekarang juga masih ada tangan-tangan.
Tapi tangan-tangan masyarakat yang mengatur. Masyarakat yang memilih langsung orang yang dia cintai. Kalau dulu memang tangan-tangan yang mengatur yang mau jadi tahun 99. Karena aturannya kan berbeda dengan sekarang.
Tapi kita tidak patah semangat setelah tidak jadi. Kita harus konsisten. Kita konsisten pilihan kita.
Kita bekerja terus. Ternyata... Tahun 2004 saya jadi anggota DPR RI, Pak Steven jadi anggota DPR di Provinsi Sulawesi Utara. Pernah ada penyesalan tidak Pak? Gak ada penyesalan Mbak, karena pilihan.
Karena kita melihat bahwa setelah saya mapan bekerja, saya lihat tidak ada yang bisa saya kerjakan buat masyarakat kalau saya hanya untuk kepentingan diri sendiri. Jadi itulah panggilan Mbak. Panggilan itu makanya saya mau terjun di politik. Karena saya di politik saya bisa melakukan. Apa yang keinginan masyarakat?
Nah itu prinsipnya yang kita lakukan. Dan ternyata setelah saya masuk politik, banyak yang bisa saya lakukan di Sulawesi Utara ini. Sejak saya jadi anggota DPR, 11 tahun saya jadi anggota DPR, baru saya diminta jadi eksekutif.
Saya sangat berterima kasih karena dapat pasangan wakil gubernur Pak Steven. Sama-sama kita menjalankan program dengan baik, sehingga 10 tahun kita bisa melaksanakan. Dua periode ini dengan baik, nah itu pengalamannya. Jadi kita harus konsisten dengan apa yang menjadi pilihan kita.
Jangan jadi kutu loncat, tidak ada. Mungkin ada orang bisa berhasil jadi kutu, tapi sekedar dia jadi... Jadi kuncinya di konsistensi.
Konsistensinya kita. Dengan pilihan hidup kita, pasti semua itu akan berhasil. Karena sekali kita tidak konsisten, pasti akan gagal. Kita kasih tepuk tangan untuk Pak Gubernur. Novia, saya tahu Novia juga waktu itu salah satu caranya adalah ikut banyak kompetisi.
Berbagai kompetisi diikuti, sempat dilarang oleh orang tua. Sempat minggat dari rumah untuk ikut kompetisi. Bisa dicerita?
Jadi dulu tuh Novia udah berkeinginan banget untuk ikut Idola Cilik dulu. Dari SD kelas 3 terus gak diizinin sampai kelas 4 aku izin belum diizinin Sampai kelas 5 mau naik ke kelas 6 akhirnya aku memberanikan diri untuk ke Manado sendiri Tanpa persatujuan dari orang tua aku, aku naik taksi angkutan umum gitu dari Manado Dan aku ingat banget waktu itu audisi tinggal 2 hari lagi Dan waktu itu di Monaco mobil udah gak ada space lagi. Tinggal di belakang ada galon-galon bensin.
Umur berapa ini Novi ya? Umur 11 tahun. Dan Novi ngerasa kayak kayaknya badan Novi masih cukup deh untuk nyempil di samping bensin itu. Jadi Novi minta drivernya waktu itu namanya Kak Weni untuk Kak please bawa aku sekarang aku mau ke Manado untuk ikut audisi gitu. Pokoknya udah gak tau itu bawa apa aja tinggal bawa baju sepatu yang ada.
Terus aku bawa akte lahir, raport. Karena yang dulu aku tahu kan mereka pasti akan minta data kan. Nah posisinya orangtuaku tuh sudah dimenadu lagi bawa adik aku lagi sakit sama-sama papa.
Tapi aku udah tahu nih resikonya pasti bakalan diomelim. Ya maksudnya umur 11 tahun udah bisa berani sendiri. Dan akhirnya waktu itu sampai di kampung Arab. Aku ngetok.
Waktu itu perjalanannya tuh 8 jam. Karena harus berhenti-berhenti dulu kan. Dan dengan...
yang naik di taksi itu juga. Terus sampai di Kampung Arab aku ngetalk, terus Assalamualaikum, Aba. Astagfirullahaladzim, kok bisa nyampe di sini gitu?
Gimana caranya? Pokoknya udah marah-marah, udah darah tinggi segala macam. Tapi akhirnya dari situ Novi cuman bilang, Mbak, anterin Novi, Novi mau ikut Idola Cilik. Akhirnya kebetulan papa aku tuh ada teman dulu.
papanya Abner yang dulu pernah ikut Idola Cilik juga dikenalin, terus dikasih tahu audisinya di mana, dan aku ikut audisi yang di Manado, di museum sini dan waktu itu yang kepilih kita tiga anak dari Sulawesi Utara dan akhirnya sampai top lima itu di Idola Cilik. Jadi kuncinya berani ya? Berani.
Keberanian? Berani ambil resiko. Berani ambil resiko. Sampai sekarang juga itu masih rumus yang sama? Berani ambil resiko?
Masih. Kalau maksudnya resiko ke depannya itu positif ya? Bukan yang negatif.
Kalau gitu kita mau nantang dong siapa yang mau berani nyanyi sama Novia malam ini disini. Karena seharusnya, iya kan Pak Gop, anak-anak menadut kan seharusnya suaranya bagus-bagus ya. Bagus-bagus, bagus-bagus. Bagus-bagus ya.
Tuh, mereka pemberani loh Mbak. Berani ya? Iya, berani. Mumpung ada Novia, yang kita mau kasih tantangan, saya mau pilih tiga orang.
Yang suaranya bagus. Untuk naik ke panggung. Dan nanti dikasih challenge sama Novia Siapa?
Siapa yang bisa? Ya, boleh adek naik kesini satu Tiga orang Tiga orang itu satu Siapa yang di belakang? Laki-laki boleh satu Yang coklat itu Boleh ya coklat, bayu coklat silahkan naik Yang itu? Itu kan, No?
Ya, yang coklat belakang itu. Ya, yang coklat itu, adek. Silahkan naik. Satu lagi siapa, No? Satu lagi, No?
Satu lagi siapa, ya? Aduh, bingung. Siapa, Kak Mongol? Yang di mana?
Di ujung sana? Kak Mongol, Kak Mongol, pilih. Sebelah kiri, sebelah kiri.
Sebelah kiri. Sebelah kiri siapa? Itu? Yang mana? Boleh.
Oh, gitu. Oh, Kak Nana. Oke nanti setelah ini ya.
Setelah ini ya. Setelah ini. Oke.
Oke 1, 2, 3. Kenalkan diri dulu adek. Kenalkan diri dulu sama Pak Gub segala. Siapa nama?
Kenapa adek? Kok sedih? Jangan sedih. Gugub. Oh Gugub.
Jangan Gugub. Anggap tidak ada orang. Jangan lihat ada 5 ribu orang disini. Jangan.
Siapa nama adek? Nama Niar dari komunitas Dining Manado. Kalau ini? Nama Yosua dari Universitas Samratulangi Yosua Yosua Yujin Andrew Jonathan dari Fakultas Universitas Samratulangi Samratulangi, oke Jadi ada challenge challenge-nya jadi bukannya bukan sembarang nyanyi tapi nyanyi dengan nada yang semakin meninggi dikasih contoh dulu kan of ya dulu ya mungkin berbaris ya aku mungkin yang pertama tapi tapi nggak boleh ketawa ya ini challenge nggak boleh ketawa jadi aku dulu terus nanti diikuti sampai sampai banana jangan aku aku bagian aku bagian provokator aja kan kita kita bagian tepuk tangan semuanya Siap ya, siap ya.
Pokoknya tahan ketawa. Pokoknya dari nada aku nanti naik lagi. Oke? Ready?
Oke. Kasih semangat. Coba lebih tinggi lagi Tahan tawa, tahan tawa ini ceritanya Challenge, challenge Bisa yuk Selanjutnya, berarti lebih tinggi lagi ya Nice! Majiknya!
Keren-keren semua ya. Keren-keren banana. Yang penting tuh apa? Berani ya.
Yang penting berani. Betul. Ada yang mau satu lagi lebih tinggi dari ini? Ada yang mau berani? Benar.
Satu lagi. Ayo cepetan. Satu lagi lebih tinggi.
Dipinjemin. Coba, coba. Coba dipinjemin.
Mungkin yang terakhir ini bisa pakai whistle voice nggak? Contohin kak, whistle voice itu gimana kak Novi? Whistle voice itu kayak fluid gitu lah. Gak bisa? Gak bisa?
Atau range yang paling tinggi aja? Gimana? Oh oh oh oh Coba coba Kasih tepuk tangan dulu biar semangat Tenang tenang tarik nafas Bismillah Oh, caught in a bad romance Wow, keren-keren Tapi udah keliatan banget sih mbak Karena dari pas dia maju tuh udah kayak confidence banget. Iya ya, percaya diri ya.
Iya betul. Ini contoh talenta muda Sulawesi Utara. Ini temuanya, temuanya. Eh, Bannana, satu lagi boleh nggak? Boleh.
Ini dari komunitas, komunitas apa? Komunitas Tuli. Komunitas, ya boleh kakak.
Teman-teman dari komunitas Tuli ada juga nonton di sini, boleh kita kasih tepuk tangan. Oke, oke, mic. Ho, ho, ho, kau ini keren, Wow, kok makin berapi-api ya mbak?
Makin semangat ya, makin semangat. Setelah ini akan ada challenge-challenge yang lain. Boleh kita minta Kak Mongol menutup challenge-nya Kak? Mbak, coba Kak Mongol.
Mbak Nana, Mongol mending pimpin doa aja. Kalau gitu kita kasih semua hadiah deh dari Narasi dan Mata Najwa buat semua. Kita kasih hadiah boleh gak teman-teman kita kasih hadiah. Buat yang udah berani maju.
Ada. Apa tuh? Ada hadiah.
Ada merchandise. Nah ini dia. Isinya macem-macem.
Ada buku. Ada tumbler. Ada apa lagi nih? Hai ada buku ada Tumblr ada segala macem buat buat kenang-kenangan boleh dikasih boleh sini aku kasih semua jangan cuma satu semua harus adil dikasih Yes terima kasih sudah berani maju Terima kasih sudah datang ke panggung Mata Najwa Terima kasih adek Terima kasih kita foto dulu sama-sama kita foto-foto foto-foto foto-foto foto-foto 1 2 3 Terima kasih, boleh silahkan. Thank you.
Habis ini kita masih ada hadiah. Ada hadiah spesial dari Pak Gubernur yang aku mau kasih di ujung acara nanti. Buat yang juga berani, ada tantangan lain. Jadi tantangannya bukan cuma nyanyi, ada tantangan lain dan hadiahnya luar biasa spesial dari Pak Gubernur di akhir acara.
Nah teman-teman Aku mau ngomong satu isu yang luar biasa penting Yang melibatkan teman-teman Sebagai Anak muda hari-hari ini Yang banyak berdenyut dan hidup Di dunia maya dan di dunia digital Ini isu yang luar biasa penting Dan aku mau kita meluangkan waktu sedikit Untuk bahas soal itu Mumpung rame yang datang terutama aku tahu generasi Z Saya mau kita lihat sama-sama video ini Kita nonton dulu Tahu nggak kalau netizen Indonesia itu paling nggak sopan se-Asia Pasifik? Dalam survei Microsoft 2020 soal tingkat kesopanan netizen, Indonesia menempati urutan ke-29 dari 32 negara. Selain soal kesopanan netizen, masih banyak tantangan yang dihadapi di dunia media sosial.
Misalnya hadirnya bazar yang menjadikan satu topik viral dan ramai dibicarakan. Cuma ya, topiknya kebanyakan negatif kayak gini nih. 3 dari 10 pengguna medsos di Asia Pasifik juga punya akun anonim dengan tujuan yang beragam. Di antaranya demi kebebasan berbicara, adu argumen, bahkan untuk stalking online atau menguntit secara online. Semuanya dilakukan dengan rahasia.
Media digital diperparah dengan maraknya berita bohong atau hoax. Dan TikTok menempati urutan pertama penyebaran koden hoax. Padahal pengguna TikTok terbanyak ada di Indonesia.
Jumlahnya mencapai 127,5 juta. Iya, kemana-mana di berbagai daerah, di berbagai panggung Mata Najwa, ini isu yang selalu aku bawa. Apalagi ini banyak anak muda.
Ini isu yang luar biasa penting, teman-teman. Karena saya tahu, denyut hidup kalian sekarang ada di dunia maya. Yang punya TikTok, angkat tangan dong. Yang punya Instagram, Facebook, yang main X, Twitter. Iya kan?
Dan netizen kita tuh paling aktif di sosial media. Spesifiknya Gen Z nih, aku mau cerita ada satu hasil riset di Ken University dan UGM. Gen Z nih dede-dede yang dibilang digital native, yang dibilang melek digital, ternyata kemampuannya untuk mengenali hoax itu sangat minim. Jadi yang ternyata diagung-agungkan Gen Z, generasi yang bisa memilih dan memilah hoax, ternyata kemampuannya untuk bisa tahu mana berita sampah, mana berita beneran, mana virus dusta, dan mana informasi yang nyata, itu masih sangat minim. Dan satu lagi nih, kalaupun misalnya Gen Z tahu bahwa itu hoax, banyak diantara Gen Z yang nggak mau meluruskan.
Jadi diem aja gitu, di WhatsApp grup keluarga, kadang tuh kalau dapet kiriman-kiriman aneh-aneh, itu pada diem aja, nggak ada yang berani, bukan nggak berani, nggak ada yang merasa punya kewajiban meluruskan informasi-informasi dusta itu. Lebih baik diem aja ah, daripada ribut. Jadi akhirnya berita dustanya bergulung-gulung.
Terutama tadi, ada di TikTok. Tadi dibilang 27 persen pengguna TikTok tidak bisa membedakan mana yang sampah dan mana yang asli. Itu riset dunia. Kakak khawatir di Indonesia angkanya bisa lebih tinggi dari itu. Dan itu problem nyata hari-hari ini, karena kita hidup di dunia di mana rasanya blur antara dunia nyata dan dunia maya.
Saya mau minta tanggapan, karena saya tahu 3-4 tempatnya aktif, terutama Pak Oli kemarin baru dapat pena emas dari PWI, jadi terakhir saya mau simpan. Tetapi dari pengalaman di dunia maya begitu, bagaimana sih seharusnya kita bersikap di tengah serbuan tsunami informasi hoax seperti ini? Karena kan berkarya menjadi susah, melakukan sesuatu jadi takut. Nanti kemudian diolok-olok netizennya, netizen paling...
Apa tadi tidak sopan dan sebagainya? Bagaimana? Ada yang mungkin bisa share dan cerita?
Kalau dari sisi Mongol nih Mbak Nana, dari saya berkarir 2011 sampai hari ini, berita hoax tentang Mongol tuh menyebar kemana-mana. Terus yang paling fatal soal orientasi seksual, terus foto. Kita tuh serba salam Mbak Nana, saya dulu awal berkarir foto sama cewek, dibilang oh ilmu sangir bajalang.
Maksudnya jelek punya cewek cantik nih pasti opo-opo kalau bahasa sini gitu Terus kalau kita foto dengan cowok tuh kan butuh dianya normal Jadi serba salah gitu Terus makin kesini informasi yang tidak benar Tapi karena terlalu banyak yang mempercayai Jadi Mongol hanya melakukan satu hal Klarifikasi tapi gak usah yang lebih Jadi saya selalu bilang bahwa selama etika moral dan hukum kujujung tinggi Hal yang berhubungan dengan negatif tidak akan kulakukan. Itu aja. Apalagi kan saya sebagai orang Kristen. Kadang kalau ingin ngamuk.
Oh Tuhan, tak semua bagi dari jauh bahasa menadonya. Karena kami orang sangir untuk membunuh orang gak usah deket mbak. Cuma pakai angin aja.
Biasanya langsung menghadapi yang kuasa. Cuma pas dia menghadap Tuhannya lagi puter balik. Gak ketemu akhirnya.
Cuma maksudnya mengolah hanya perlu mengklarifikasi. Sudah selesai. Karena kalau mau diajak ribut semuanya. kita mau bikin apapun tetap orang yang tidak setuju atau tidak suka dengan kita dia gak butuh itu jadi yaudah biarin aja yang penting karir dan karyaku tetap terpampang nyata di hadapan banyak orang saya tetap stand up komedi terbaik paling berani nomor 2 di dunia nomor 1 di Asia karena saya bisa stand up di depan presiden 2 orang bisa stand up di depan panglima TNI bisa stand up di orang mati bahkan jadi for Mongol Saya sanger, yang penting doi maso bagi sayang.
Karya yang membuktikan. Jadi kita gak usah gontok-gontokan, gak usah bakal layak. Oh ini anak kita ada dengan, gak usah.
Gak usah, yang penting perlihatkan terus karyamu. Saya adalah artis terbaik Sulawesi Utara selama 13 tahun berturut-turut. Artis Sulawesi Utara paling banyak bermain film, suami 41 biar 7 jadi laki-laki, depresi saya jadi banci bagi sayang, yang penting doi maso. Jadi tetap perlihatkan karya, tetap perlihatkan. Grace bagaimana Grace?
Aduh kalau saya mungkin sisi dari seorang atlet yang banana waktu itu. Saya melihat ini sebagai bukan hanya motivasi, tapi saya selalu bilang bahwa kalau bisa mau kritik gak apa-apa, tapi kritik dengan pakai solusi. Karena sebagai atlet kita dituntut untuk berprestasi bukan klarifikasi.
Gitu, sebagai atlet... Jadi ketika ada sesuatu misalnya contohnya waktu saya di 2012 itu, wah saya udah habis Marana. Habis, habis-habisnya. Apa yang masih diingat? Saya masih diingat, saya pulang, bahkan saya pulang dari London itu, saya tidak sama pesawat dengan atlet yang lain.
Saya harus di reschedule supaya masyarakat atau yang paling penting media waktu itu, itu mau serang, mau serbu saya di airport. Nah itu harus di reschedule. Karena begitu, Tidak baiknya untuk negara prestasi saya pada saat itu, yang saya bukan prestasi itu malah menjelekan nama negara.
Dan di dunia maya lebih keras lagi? Twitter, wow Twitter udah luar biasa pada saat itu. Dan ya, tapi makanya dari, kalau sebagai atlet itu tidak perlu untuk berbicara lebih banyak, tapi kita show, put into action pada saat itu kita bertanding. Terus menerus untuk bekerja keras pada seperti yang tadi berkarya berprestasi, berkarya berprestasi. Hingga padahal biar prestasi yang menjawab semua itu.
Novi ya gimana Novi? Kalau Novi setuju banget sih makin kesini. Kalau Novi lihat ya apalagi di TikTok itu kebanyakan netizen suka FOMO juga.
Jadi Novi juga pernah ngerasain bahwa... Sempat kemarin ngerilis lagu dan dulu-dulu juga kayak kalau Novi posting dibilang maghrib, kayak kulitnya maghrib gitu terus Kulitnya maghrib Kulitnya maghrib karena coklat gak putih gitu dan ada apa dengan kulit maghrib gitu, aku pikir cantik-cantik aja gitu kan Cantik banget Karena Indonesia kan kita beragam apa namanya warna kulitnya jadi ya Aku malah bangga dengan kulit aku gitu. So, waktu itu juga sempat ngerilis lagu. Dan aku tuh selalu dapet komentar yang dibanding-bandingkan dengan teman-teman yang lain. Teman-teman, especially yang Idol season 10. Selalu dibandingkan kalau, oke Novia suaranya tinggi tapi lagunya gak pernah naik.
Oke, it's real. Tapi aku menerima itu dan itu aku jadikan motivasi buat aku gitu. Dan... Yang penting tetap konsisten dan aku jadikan menyanyi ini sebagai hobi aku aja gitu. Jadi so far aku mencoba untuk tidak menanggapi komentar-komentar netizen.
Jadi lebih kayak ambil yang positifnya aja gitu. Oli, ujaran kebencian dan sebagainya itu yang marah. Tetapi yang juga jadi problem adalah...
Berita bohong, misinformasi. Kemarin ketika dapat penamas dari PWI sempat ada statement soal itu. Bahwa betapa masyarakat kita yang memang masih perlu banyak belajar memilih dan memilah mana yang fakta, mana yang sampah begitu. Jadi memang media sosial ini hampir sama dengan politisi mbak. Apa samanya mbak?
Artinya kita harus memilih mana yang baik, mana yang tidak baik. Untuk kita melihat. Pemberitaan yang ada di media sosial, karena media sosial ini saat sekarang kan tadi ya ke tangan aja semua punya Instagram, punya Facebook, punya semua.
Kalau kita manfaatkan media sosial ini dengan baik, ya contohnya kemarin. Contohnya kemarin begitu serentak seluruh Indonesia masih bergerak karena ada pemberitaan yang baik. Sehingga menimbulkan sesuatu. Hal yang sangat positif bagi demokrasi kita, itu kan saya adalah satu contoh.
Tapi kalau yang tidak baik, ini yang harus kita bila-bila. Karena akan berdampak tidak baik buat diri kita sendiri. Karena kalau kita selalu membaca di media sosial yang jelek-jelek, sehingga otak kita juga jadi jelek terus. Dan kita tidak akan berhasil, karena pikiran kita pikiran jelek terus. Atau kalau kita lihat media sosial yang tadi gambar-gambar yang gak jelas dikirim ke Pak Mongol itu, kita pun jadi terobsesi yang tidak baik.
Nah jadi anak-anak muda sekarang harus memilih-milih berita yang baik dan mana yang harus kita lihat akan berdampak sangat positif bagi kita ke depan kalau kita melakukan milih-milih berita atau apa yang ada ditampilkan dalam TikTok. Karena kadang-kadang... Kebenaran di sini sudah susah.
Sistem sekarang kan gampang sekali orang membuat suatu... berita yang sangat-sangat seolah-olah benar. Tapi padahal... Yang difabrikasi, disebarkan lewat buzzer, orang melihat 30 detik, 10 detik langsung percaya menelan jatah mentah.
Nah itu akan berdampak negatif kepada kita. Padahal waktu kita sudah memberikan komentar, setelah ketahuan tidak benar. Nah itu akan berdampak kita maju ke depan jadi mundur. Karena kita akan terpengaruh dengan berita-berita yang tidak baik. Jadi saya kira...
Hal-hal seperti inilah yang harus kita lihat betul di dalam media sosial kita ini. Terima kasih Pak Oli, terima kasih sudah memberikan waktu saya untuk membahas tema ini karena ini tema yang sangat penting dan selalu saya bawa kemana-mana soal gimana caranya kita menjadi netizen yang cerdas. Saya mau minta teman-teman untuk menyiapkan HP karena saya akan mengeluarkan barcode di layar.
Saya ingin minta teman-teman untuk mengisi satu kata. Apa kata yang terlintas atau apa deskripsi yang paling pas tentang orang Menado? Satu kata saja, satu kata menggambarkan orang Menado.
Jadi teman-teman bisa pakai, di-scan barcode-nya di sini, nanti akan masuk ada satu form, kemudian form-nya diisi, dan nanti saya akan lihat apa kata yang paling banyak muncul untuk menggambarkan orang Menado. Dan dari situ kita bisa diskusi lagi. Kalau kamu ngomong, apa orang Menado satu kata? Pandai.
Pandai? Iya, pandai. Pandai. Novi? Berani.
Berani. Kak Grace? Rame? Rame. Orang Menado, ramah.
Ramah. Teman-teman, apa saya ingin tahu, apa satu kata menggambarkan orang Menado? Gaya, toleransi, ramah, hebat, gengsian, masa gengsi tinggi?
Orang menurutnya gengsi tinggi, Pak Gumpu? Hebat, ganteng, pintar, parti, siapa itu yang nulis parti? Rukun, Carlota apa itu Bapak?
Cerewet, Cerewet, Cerewet, Carlota, oh Carlota, lucu. Jago mau masak, berprestasi, lucu, gacor, oke terus bertambah. Yang paling besarnya toleransi.
Toleransi, mari kita bahas itu. Karena rasa-rasanya memang kata yang pas menggambarkan dari sekian banyak ini toleran. Apa yang bikin orang Manado toleran ya Pak?
Orang Sulawesi Utara toleran. Apa udaranya, makanannya, suasananya, kenapa ramah-ramah dan toleran? Apa yang bisa dicontoh daerah lain?
Orang Manado itu terkenal toleran karena yang tadi saya katakan. Sejak... Tahun 1870 kehidupan beragama di Sulawesi Utara pada saat itu belum ada yang fokus kemana.
Waktu agama Islam masuk pertama ke Sulawesi Utara Mbak yang dibawa oleh Pangeran Diponegoro. Dibawa ke Sulawesi Utara dibawa ke Tondano panglimanya Kiai Mojo. KMOJO itu membawa kurang lebih 67 imam kalau gak salah.
Laki-laki semua mbak, laki-laki semua. Mereka kawin sama orang Minasa. Makanya ada nama Kampung Jawa. Dan kehidupan mereka sampai saat ini beragama Islam dan dengan budaya Jawa yang ada.
Baru sending masuk. Mengajarkan agama Kristen ini. Jadi saling dari-dari dulu sudah terbentuk toleransi ini kehidupan beragama tidak melihat dia dari mana. Nah ini, sejarah suku Minahasa juga seperti itu.
Suku Minahasa bersatu dari Tolour sampai Todano. Tolong-tolongan itu sama mbak, dari Minasatenggara, Minasatutara, Tonsea, itu gabung. Bersama-sama ada memberikan.
Kesepakatan bersama untuk bersatu terus. Nah dari situ toleransi terbentuk sampai hari ini. Sehingga dengan budaya yang ramah, toleran yang ada, sehingga situasi kondisi masyarakat Sulawesi Utara seperti ini.
Tidak ada membeda-bedakan satu dengan yang lainnya. Dan pengalaman hidup itu juga yang dirasakan? Pengalaman hidup kita semua.
Saya mau tunjukkan ini dari 94 kota di Indonesia, Menado kota nomor 4. Peringkat 4 kota paling toleran di Indonesia. Nomor 4 paling toleran. Ini 10 besar yang diindeksnya sampai 94 kota.
Ini sumbernya dari Stara Institute. Kalau dari pengalaman sehari-hari, pengalaman hidup sehari-hari, Novia kan sebetulnya kalau di Sulawesi Utara jadi maksudnya minoritas ya No? Ya, minoritas.
Apa ya, yang Novi rasain sih kita ya di sana tuh... Saling jaga, saling sayang, jadi kita gak pernah memandang agama, suku, jadi semuanya berbaur menjadi satu. Tidak pernah diajarkan untuk membeda-bedakan, tidak pernah merasa berbeda. Tidak pernah, dan kita saling menghargai.
Di saat ibadah muslim, orang kristiani menghargai orang muslim, begitu pun sebaliknya. Jadi kalau orang Manado bilang, baku jaga, baku sayang. Saya dulu mbak waktu SD tinggal di Tikalabaru Berbatasan dengan banjar Saya sekolah di SD Negeri Sembilan Banjar Karena saya cuma dua orang yang warga agama Kristen Jadi saya belajar sama Ustadz Bahasa Alif, Batasa, Jinjalan Tahu Tahu juga ya Tidak ada masalah kita Tidak pernah menjadi masalah Tidak pernah menjadi masalah Sama juga banyak orang muslim yang sekolah di sekolah katolik kita sendiri gak ada masalah. Pas masuk pertama mereka harus berdoa dulu.
Jadi tidak ada masalah di seluruh suta halal. Jadi udah budaya dari awal sampai hari ini terbiasa dengan situasi kondisi perbedaan itu. Bagaimana ya itu bisa ditularkan Kak Mongol?
Mongol saya di Sangir juga sama mbak. Di Sangir itu juga ada teman-teman muslim di daerah Tidore, di daerah Tahunanya juga sama. Di daerah saya di Tamako juga kan yang jualan di Tamako jual baju semua itu orang Gerontalo dan itu pasti muslim.
Itu justru dijaga kalau mereka sholat jumat, jangan orang ganggu. Karena buat kami di Sangir diajarkan, itu orang kan dari satu opak yang sama. Karena opaknya, maksudnya diajarkan bahwa Abraham itu mempunyai anak dua, Ishak.
Dan Ismail dan Ishak, kiapotora mau bakalai orang kakak ade. Lagi gitu dong, jadi diajarin untuk baku-baku sayang. Dan di keluarga Mongol juga sama, ada yang muslim. Jadi kalau terang natalan, dia datang.
Dia mau lebaran, kita datang. Padahal dia yang lebaran, kita juga beli baju baru. Jadi hal seperti ini tuh di Menado kita akan lihat di saat natal, di saat lebaran. Bulan puasa, teman-teman Kristen juga bantu baking. Firmu buka puasa, bagi-bagi di angkot-angkot, di jalan-jalan.
Jadi di Sulawesi Utara ini enaknya adalah toleransi antar umat beragama. Jangan dijadikan bahan untuk kita akhirnya bakalai. Baku-baku sayang jod terus. Cuman tagline menado yang agak susah tuh toreng semua basodara.
So itu disini jomblo banyak karena takut sodara ternyata. Jangan-jangan sodara. Pasodara.
Kita asyik tepuk tangan buat semuanya. Saya mau kasih tunjuk satu video, ini video yang menunjukkan gerakan anak muda yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. Ada banyak sekali gerakan anak muda, tapi ini ada tiga yang menarik untuk kita tunjukkan.
Kita lihat videonya yang ini. Aksi anak muda Sulawesi Utara keren-keren lho guys. Ada yang peduli akan pendidikan, sosial, juga lingkungan. Pertama ada Rafael Nicholas Angau dan Ryan Winston, yang mendidikan Reformers sejak Desember 2021 lalu. Reformers merupakan organisasi nirlaba yang berfokus pada pelestarian terumbu karang dan lautan.
Aksi nyata yang meraihkan. Mereka lakukan diantaranya transplantasi terumbu karang, pemantauan karang, bersih-bersih pantai, dan masih banyak lagi. Nah ini dia beberapa pihak yang sudah bekerjasama dengan reformers.
Yang kedua, ada komunitas Tuli Peduli Bitung atau Kale, komunitas belajar warga Tuli di kota Bitung, Sulawesi Utara. Didirikan sejak 2018, Dona Krista Renata menggunakan rumahnya sebagai tempat belajar dan pelatihan keterampilan bagi kawan-kawan Tuli. Misalnya diskusi, membuat konten, menjahit, membuat karya seni, hingga penulisan materi stand-up komedi.
Ada juga lho komunitas Dinding Manado. Didirikan sejak 2010 oleh sekumpulan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Samratulangi. Komunitas ini mengajarkan membaca dan menulis bagi anak-anak, utamanya anak-anak dari para pedagang di pasar bersehati. Nah kalau kamu, apa nih aksimu untuk negeri?
Dan saya mau undang ke panggung Mata Najwa, ada Cira, pendiri Kaleb Sulut, ada Christian, ketua komunitas Dinding Menado, dan ada Yaser dari Reformers. Boleh dong, boleh ke atas sebentar dong, kenalan. Ini anak-anak muda Sulawesi Utara. Boleh dong, aku pengen denger-dengar ceritanya sedikit supaya bisa jadi inspirasi buat semua. Halo, ini Cira.
Iya, betul. Halo Cira, ini Christian. Iya, betul. Dan yang itu Yaser. Iya, betul mbak.
Oke, aku mau ke Cira dulu. Jadi Cira sekarang... sekarang fokus pada keahlian dan mengingatkan keahlian keterampilan teman-teman tunarungu dan tunawisara betul apa motivasi awalnya karena memang saya melihat bahwa sebenarnya teman-teman tuh punya potensi jadi ketika diberdayakan diberikan akses mereka tuh bisa setara dengan kita yang non-disabilitas jadi itu menjadi motivasi mereka sebenarnya bisa tingkat tempatnya yang kita dibuat tinggal kesempatannya yang dibuat Oke sekarang ada ribuan anak muda apa yang mau Kira-kira sampaikan, apakah kemudian mengajak untuk bergabung atau apa yang kemudian bisa jadi inspirasi buat teman-teman?
Saya mau bilang, teman-teman penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dengan kita. Jadi semua teman-teman ini memiliki potensi yang bisa diberikan berbagi ilmu sehingga mereka juga bisa berdaya. Ingat, satu kata, kita semua berpotensi menjadi penyandang disabilitas. Makanya kita juga harus peka buat teman-teman juga bisa setara dengan kita. Selama kita bisa...
bisa memberikan waktu, bisa memberikan semua ide kita, teman-teman juga bisa berdaya. Semua bisa menggerakkan perekonomian di daerah masing-masing. Teman-teman juga bisa.
Jadi ayo kita semua berkesempatan, bukan gabung sih, tapi bikin gerakan masing-masing di tempat daerahmu dan berbauran dengan mereka untuk menciptakan lingkungan yang inklusif disabilitas. Kita sepuk tangan dong, terima kasih Cira. Mudah-mudahan bisa jadi inspirasi contoh gerakan nyata untuk negeri.
Oke, Kristian sekarang ketua... Dua dinding menado. Ya betul. Dan aku pengen tahu keseruan atau tantangan untuk mengajar anak-anak di pasar besar hati. Mungkin keseruannya itu kalau ada anak-anak yang mungkin minggu ini kita datang.
Terus minggu depan ternyata mereka tungguin gitu. Jadi keseruannya selain ada ternyata orang yang kangenin kita. Tapi ternyata juga kita bisa mengajarin mereka gitu. Terus mungkin kesulitannya kadang kita ngumpulin anak-anak harus cari-cari di pasar gitu.
Terus juga kadang kalau mau belajar karena kan... kondisinya di pasar, jadi pasti bau dari pasar yang mungkin kurang enak untuk kita cium gitu, tapi itu yang jadi apa ya keseruan dan kenangannya mungkin kita bakal ingat sampai Tuhan nanti boleh gak ikut membantu mengajar? oh tentu boleh, kalau ada yang tertarik mau membantu mengajar di pasar berserhati? mungkin kalau anak-anak muda di Manado ini yang mau bantu atau mau ngikut kita di komunitas dinding bisa langsung datang di pasar berserhati lantai 3 ya Setiap Sabtu jam 1 siang, teman-teman bisa berkontribusi bareng-bareng dengan komunitas Dinding Manado.
Terima kasih. Setiap Sabtu jam 1 siang. Jam 1 siang. Itu pokoknya setiap minggu selalu ada kegiatan. Seperti ini ya kita lihat ya.
Sekarang ada berapa anak-anak yang ikut? Mungkin kurang lebih sekarang yang kita data itu ada 40-an. Mungkin kurang lebihnya tapi biasanya itu lebih dari 50. Lebih dari 50. Luar biasa.
Kita kasih tepuk tangan dong. Mudah-mudahan terinspirasi ya. Bisa ikut membantu. Terima kasih.
dari reformers Trumbu Karang Aku baca nih, awal mula menanam 800 bibit karang, sekarang sudah 2000-an. 2500-an. Luar biasa, luar biasa.
Boleh cerita awal mulanya, Kak? Jadi memang reformasi itu berangkat dari keresahan. Kita site-nya di Malalayang. Malalayang itu adalah sebuah pantai.
Depannya itu adalah pantai Malalayang, pinggiri-kiri kanannya itu sudah reklamasi. Jadi memang kita butuh satu ekosistem. Kenapa kami coba mendorong itu, Mbak? Karena ada tiga hal sebetulnya. Yang pertama kita belajar dari karang, karang itu selalu berada pada garda terdepan dari pantai.
Jadi harapan kami anak-anak muda nih harus seperti, kalau kita belajar seperti karang itu, kita harus jadi garda terdepan untuk membangun negeri, itu yang pertama. Yang kedua yang saya ingin sampaikan Pak Nana bahwa karang itu setiap ada gelombang yang besar yang datang dari laut terdepan ke pantai, itu selalu pasti menenangkan. Jadi poinnya di situ dari inspirasi reformis itu adalah Bagaimana kita mengajak anak-anak buddha itu untuk menjadi agen perubahan, tapi yang disenangi oleh masyarakat.
Dan poin terakhir, Mbak Nana, bahwa setiap ada gelombang itu pasti ada karang yang patah. Dan itu akan tumbuh, Mbak. Tumbuhnya itu dengan harapan bahwa generasi anak buddha itu bukan generasi anak muda yang menyerah, tapi selalu seperti kata kami, selalu sampaikan kepada teman-teman itu bahwa karang yang patah itu tidak pernah menyalahkan ombak.
Harang kali mungkin itu inspirasinya. Harang yang patah tidak pernah menyalahkan opo. Terima kasih teman-teman. Kita kasih tepuk tangan dong. Boleh kemudian kita berfoto bersama di sini.
Ini jadi contoh karya nyata anak muda di Sulawesi Utara. Dan mudah-mudahan bisa jadi inspirasi buat teman-teman semua. Berkarya di berbagai bidang lewat jalan apapun.
Memulai langkah dari sekarang karena itu bentuk kecintaan pada negeri. Terima kasih sudah memberikan inspirasi teman-teman. Kita kasih tepuk tangan. Kita kasih tepuk tangan.
Boleh juga bersalaman dengan... Pak Gop dan teman-teman yang lain. Baik. Saya mau kasih satu challenge terakhir dan hadiahnya luar biasa. Boleh kita tunjukkan hadiahnya enggak?
Supaya pada kepengen ikut challenge-nya. Boleh dinaikin enggak hadiahnya? Terima kasih adek.
Ini ada buku? Terima kasih tentang dinding menadonan. Paling senang dapat buku.
Terima kasih sudah kasih hadiah buku. Terima kasih adek. Terima kasih. Saya mau kasih satu challenge terakhir nih.
Dan hadiahnya dari Pak Gup ada spesial, boleh dikeluarin gak hadiahnya? Jadi saya butuh tiga orang untuk naik ke atas, untuk jadi sales. Jadi saya tahu anak-anak muda Menado itu jago.
Nah ini hadiahnya, sepeda listrik dan ada tiga ya Pak Gup. Ada tiga sepeda listrik, sebentar adek belum dipilih, belum dipilih. Nah, saya mau menantang anak muda Menado untuk mempromosikan daerah wisata Sulawesi Utara. Masing-masing nanti dapat waktu satu menit dan akan ada tiga daerah, masing-masing nanti satu lokasi wisata.
Bagaimana caranya merayu supaya orang yang tidak pernah datang ke Bunaken, yang tidak pernah datang ke Gunung Lokon, yang tidak pernah datang ke Danau Linau, mau datang ke tiga tempat itu. Merayu dengan cara yang paling menarik dan yang nanti paling bagus, bisa bawa pulang sepeda listrik dari Pak Gubernur. Boleh propertinya dong dibawa naik? Jadi ada tiga.
Oke, tiga ya. Nanti yang jadi juri Pak Gop ya. Tiga ini.
Siapa yang berani? Kita pilih. Informasinya harus betul loh.
Jangan sampai promosi informasinya salah. Aku pilih ya, satu dulu. Oke, itu yang loncat-loncat, baju hijau loncat-loncat.
Boleh naik ke atas adek, satu. Saya mau yang perempuan sekarang. Yang perempuan.
Boleh yang jaket biru naik dulu, satu. Satu lagi di paling belakang. Oke, yang baju hitam di dekat pagar yang loncat-loncat, boleh. hahaha ini pilihnya random ya kita naik dulu kita tunggu satu lagi temannya yang naik yakin ya tahu kan nggak salah kan oke Gunung Lokon Adek, kamu harus promosi ini ya.
Coba dipikir-pikir dulu. Padahal tadi paling semangat. Atau mau minta bocoran pagu? Oke, waktunya satu menit, harus semenarik mungkin, gimana caranya promosi wisata semenarik mungkin, sehingga orang yang tidak pernah kebunakan mau datang ke sana. Sudah siap?
Satu menit ya, boleh di depan situ. Sebentar, kita tunggu timernya, timenya sudah siap? Jadi, bentar dulu adek, bentar ya.
Bunaken dulu ya. Udah ada timernya? Namanya siapa adek?
Halo, perkenalkan nama saya Ira dari Fakultas Fisip Prodi Sosiologi. Dari Samratulangi? Iya, dari Samratulangi dan asal saya dari Toraja.
Dari Toraja. Oke, silahkan dimulai. Waktunya satu menit. Promosi sebagus mungkin supaya orang mau datang ke Bunaken.
Oke, jadi sebelum kita mulai untuk mempromosikan Taman Laut Bunaken, kan tadi Bannana ini cek ombak, jadi saya akan mau, bukan berarti mau cek kodam. Oke, jadi saya akan pantun, jadi kalau saya pantun kalian harus bilang cakep. Bilang apa? Cakep.
Pagi-pagi makan tinutuan? Cakep. Jangan lupa dicampur ikan kering?
Cakep. Minumnya air putih? Minum.
Yaudah kenyang. Oke. Jadi yang...
Waktunya sudah mau habis adek Belum Berapa menit lagi? Nggak kelihatan timernya berapa menit? Bunaken itu pasti udah ada yang tau kan? Yes, sudah habis adek Belum sempat promosi Bunaken Malah pantun Oke, nggak apa-apa yang meriah Berikutnya, nanti saya kasih kesempatan satu lagi ya untuk yang menggunakan. Oke, sekarang namanya siapa adek?
Perkenalkan, nama saya Arjun Pakpahan. Saya dari Medan, Sumatera Utara. Saya berkuliah di Universitas Samaratu Langi, Fakultas Hukum. Siapa nama panggilannya adek? Panggilan John.
John, oke Bang John. Silahkan promosi. Sudah pernah belum? Keren, now. Saya belum, jadi...
Tapi mungkin bisa lah, karena di kampung saya itu ada Danau Toba. Paling bisa ngelasin nih kakak. Oke, boleh promosi Danau Linau.
Satu menit dari sekarang, silahkan John. Baik, Danau Linau. Danau Linau ini berada di kota Tomohon.
Yang dimana? Danau ini indah sangat, indah sekali. Yang dimana?
Sangat orang-orang itu beramai-ramai datang ke danau ini yang dimana indahnya sangat luar biasa yang melihat Tomohon juga, Tomohon melihat kota dingin dan mungkin bisa hantar camping disitu dan melihat keindahan. Bisa camping di danau? Bisa, bisa melihat keindahan.
Di dalam danau? Betul Paku, bisa camping di dalam danau? Bisa, melihat keindahannya, kota dingin, mungkin bisa bawa cewek lah.
Bisa berduaan lah, bisa tempat jadian Saya juga jadian itu di Nalotoba, di pinggir Nalotoba Dan saya menempat cewek disitu Dan bisa juga terjadi di Nalolino Dan kita mau mencari orang Manado Jadi cewek kita, kalau bisa, siapa yang mau Ini promosi wisata atau promosi diri? Danau kan, bisa kan? Udah habis adek, John!
Sudah habis John! Oke, baiklah. Kita lihat dulu Gunung Lokon. Ayo promosi Gunung Lokon. Siapa nama adek?
Halo, perkenalkan nama saya Velky Marcel Taga. Saya dari, panggilannya Velky. Velky, dari mana Velky? Dari Universitas Samratulangi Prodifarmasi.
Prodifarmasi, oke. Sudah pernah belum ke Gunung Lokon? Belum.
Belum pernah? Oke, tapi tau? Tau. Tau, bisa promosi ya?
Bisa. Oke, betul? Oke, ayo silahkan.
Satu menit. Gunung Lokon merupakan salah satu gunung yang sangat terkenal di Sulawesi Utara. Apalagi bagi anak-anak muda yang tentu saja tidak pernah naik gunung, tentu saya tahu Gunung Lokon. Salah satu spesial dari Gunung Lokon yaitu gunung ini merupakan salah satu gunung tertinggi di Sulawesi Utara. Salah!
Salah! Saya tarik kembali. Salah! Salah! ala ya tentu saja gunung lokom merupakan salah satu gunung yang tinggi tentu saja betul gak?
betul gak? gak ada gunung yang gak tinggi gitu loh maksudku tadi kata tertinggi Di gunung ini juga tentu saja bisa camping, bisa nginep bersama teman-teman. Bagi teman-teman yang belum pernah naik, silahkan dicoba untuk naik.
Terima kasih. Oke. Oke. Saya mau minta tiga lagi.
Saya mau minta tiga lagi. Eh, sebentar, sebentar. Sebentar, sebentar. Nggak, nggak. Sebentar.
Sebentar ya, adek. Sebentar. Saya minta... Oke, duduk dulu semuanya, duduk dulu. Oke, oke, oke.
Saya minta tiga lagi, oke. Yang pakai jilba biru boleh naik, yang pakai jilba biru satu boleh naik. Sebentar, sebentar, sebentar. Boleh. Oke, saya minta teman-teman komunitas Tuli ada yang mau naik?
Boleh? Nanti dibantu untuk menerjemahkannya ya. Bisa?
Bisa bicara? Oke, jadi jurubahasa isyaratnya ya. Oke, silakan. Anak SMA boleh? Siapa yang anak SMA?
Oke, boleh. Sini, silakan. Oke.
Kamu dapat gunung lokon. Taman Bunaken dan Nolinau. Oh gitu?
Oke, gak apa-apa. Nanti sebisanya. Silahkan siapa duluan? Oke, Pak Gop jadi juri nanti ya.
Perkenalkan diri dulu. Baik. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat malam Manado.
Baik, sebelumnya saya memperkenalkan diri, nama saya Nia, saya ibu rumah tangga, tiga anak. Bawa anaknya nggak Bu Nia? Bawa anak.
Mana anaknya? Anak saya. Halo, mama masuk TV mama. Boleh foto?
Ya boleh, kita ini dulu lah, satu menit nanti fotonya belakangan. Silahkan Bu Nia. Oke saya dapat Taman Laut Bunaken.
Baik teman-teman. Satu penit dari sekarang silahkan. Forgoni yang mau ke Manado, Taman Laut Bunaken. Taman Laut Bunaken ini dikenal sebagai salah satu taman nasional. Nasional Bunda Akan Manado Sulawesi Utara disana akan disuguhkan banyak karang-karang ikan-ikan ya untuk menuju ke Taman Laut Bunda Akan ini kita akan Melewati beberapa perjalanan dan tentunya menuju ke Taman Laut Bundakan ini kita menggunakan kapal.
Dan biasanya, ya biasanya kalau ke sana budget yang mungkin yang biasa yang sering saya dapat infonya itu... bisa eh satu juta untuk biaya akomodasinya ya itu ada satu juta ya kalau kalau ada orang dalam itu bagus tapi satu juta kalau ada orang dalam baik ya seperti itu di sana juga ada bisa terang menginap di sana terima kasih ya Oke baik yang berikutnya silakan Hai nama terkenalkan namaku adalah Aina Aina adalah isyarat aku adalah seorang tuli teman-teman semua disabilitas kalau mau liburan yang tempat yang murah dan jalan-jalan untuk berfoto Ayo semuanya kita ke Danau Linau Ada teman-teman semua yang disabilitas Boleh ada kursi roda juga bisa kok dibantu disitu Aksesnya sangat ramah Terima kasih Terima kasih Oke silahkan Ade Ini anak SMA Nama siapa Ade? Perkenalkan nama saya Bebi Adutomo Berasal dari SMA Negeri 1 Manado Dan Oh sekolahnya pagup itu SMA 1. Siapa nama panggilannya adek?
Cici biasanya. Cici, oke. Cici tunjukkan intinya C.
Silahkan satu menit dari sekarang Cici. Jadi selamat malam semua. Jadi saya Cici untuk mempromosikan Gunung Lokon.
Nah untuk bagi anak-anak muda yang ingin trekking atau ingin... Memanjat gunung atau ingin mencoba hal baru yang ingin kalian lakukan. Bisa kalian ke Gunung Lokon dan memanjat sampai ke atas. Dan kalian bisa memoto.
Dan juga kalian bisa memoto sunset dari atas. Mungkin itu adalah hal baru buat kalian untuk mencoba hal baru mungkin ya. Jadi sekian dari saya. Terima kasih. Oke terima kasih.
Baik, Pak Gop, boleh berdiri Pak Gop, boleh Pak Gop kasih siapa menurut Pak Gop yang layak dapet sepeda listrik Pak Gop. Sama mungkin Pak Gop bisa cerita dulu. Coba tolong Pak Gop, yang info-info salah tolong diluruskan Pak Gop. Saya kira malam hari ini yang mempromosikan paling pas dari komunitas.
Paling pas komunitas. Jadi dapat sepeda? Kalau yang bunah-bunah dan gunung-gunung? Kalau ibu ini, kalau sepeda boleh berbagi dua, berbagi dua dia dapat.
Ada tiga sepeda, Pak Guf? Ada tiga sepeda, jadi ibu boleh dapat karena depan anak dia mau ponceng piskola. Satu lagi, Pak Guf? Satu lagi?
Satu lagi. Doron 3 salah semua bagaimana mau kasih? Salah semua? Siapa?
Cari lagi pak. Gimana? Kasih kesempatan lagi.
Boleh dibantu kak Bogong? Bogong bagaimana? Biar lewe adil, Doron 3 promo daerah jo. Ah.
Kagak dapat sepeda. Oke. Tapi, gimana pak?
Ya, ganti, ganti satu yang baru, satu yang baru, harus bisa betul-betul, sebentar, sebentar, sebentar, sebentar, silahkan maju, silahkan, yes, oke, apa, mau promosi apa, harus bagus, bunakan, silahkan, sebagus mungkin, harus meyakinkan. Cek, cek. Cek satu dua, ya. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Perkenalkan nama saya Raff Lili Kuwayang dari Tombatu, Minahasa, Tenggara.
Pada kesempatan ini saya hendak mempromosikan Bunaken. Saudara-saudara sekalian, Taman Nasional Bunaken. Adalah taman nasional yang sangat berkarisma di negara kita Indonesia Dibawah kepemimpinan Bapak Oli Dondok Amey dan Andre Anggung Berhasil mempromosikan Dan mempromosikan laut Bunaken ini. Kalau kita menuju ke sana, kita akan menemukan terumbu-terumbu karang yang sangat mempesona. Dan di Bunaken sana nanti, di Bunaken itu adalah tempat yang paling romantis.
Makanya di sana banyak pasangan muda-mudi yang jadian di Bunaken. Terima kasih Bapak Oli Dondokambe. Paling bisa promosi wisata sambil ngambil hati buberner sepeda-apet sepeda.
Kita kasih tepuk tangan deh. Jadi tiga-tiganya dapet sepeda ya Pak? Dapet sepeda. Dapet sepeda. Boleh diambil datanya di belakang, nanti kita akan ambil datanya.
Terima kasih. Seru sekali promosi wisata. Mudah-mudahan tadi sebetulnya bukan hanya sekedar challenge, bukan hanya sekedar permainan, tapi ajakan buat anak-anak muda di Sulawesi Utara, terutama di Manado, untuk kenal lebih jauh potensi-potensi wisata yang ada di Sulawesi Utara.
Jadi harus cinta dulu, harus tahu dulu, biar kalau promosi juga bisa meyakinkan. Begitu ya Pak Gop ya? Baik, itu bentuk kecintaan pada negeri. Sayang sekali kita sudah harus mengakhiri, saya boleh minta Narasumber untuk kita closing statement.
Sambil nanti saya juga ada sedikit catatan aja, tapi saya mau meminta masing-masing posting statement mungkin dari Novia dulu, Novi. Ya. Novi, apa bentuk kecintaan?
Bagaimana cara kita memupuk rasa cinta pada negeri lewat berbagai hal yang tadi kita sudah diskusikan dan kita lihat dan versi Novi? Baik, kalau dari Novi sendiri sebagai seorang penyanyi pastinya dari karya-karya dari seperti Wonderland Indonesia dan juga dari situ banyak sekali anak-anak yang menyukai lagu-lagu daerah kembali dan juga saya sempat membuat trio Hongke-Hongke, Tri Vanita Yang dimana itu lagu-lagu daerah juga dan sebagai anak muda saya selalu mix and match pakaian aku dengan touch of Nusantara gitu. Jadi saya bangga memakai sesuatu yang khas dari Indonesia sendiri gitu.
Jadi tujuannya supaya menginspirasi anak-anak muda supaya kita tetap... tetap bangga untuk melestarikan kekayaan dan budaya Indonesia. Kita kasih tepuk tangan dong Novia Bahmit, terima kasih.
Kakak Mongol, kakak Roni Immanuel. Bagaimana memupuk rasa cinta kakak? Kalau bagaimana caranya kita merasa bangga menjadi bagian dari Indonesia adalah salah satunya adalah kita kalau berlibur kalau boleh jangan ke luar negeri. Saya... Stand up dimanapun saya selalu bilang Indonesia ini adalah negara yang keren dari sisi manapun.
Jadi saya juga termasuk tidak pernah berlibur ke luar negeri. Karena buat saya Indonesia ini udah lebih dari cukup sampai terang mau mati, belum tentu kita bisa mengelilingi 38 provinsi. Yang kedua, supaya kita menjadi orang yang cinta terhadap negara sendiri adalah, salah satunya adalah membayar pajak. Saya tidak dionder oleh siapapun, tapi dengan kita membayar pajak, Pemerintah daerah dan pemerintah nasional akan membangun banyak infrastruktur untuk kita gampang ke tempat pariwisata. Contoh nih Pak, dulu danau Pantai Pal dan Pantai Pulisan itu ke siang mau pergi susah.
Tapi sekarang karena kita membayar pajak dan pemerintah aware, sekarang soga agak di Pantai Pal. Itu Pantai Pasir Putih paling keren bahkan sutradara film horor terbaik nomor satu Indonesia. Dia ingin bercita-cita bikin film horor itu di Pantai Pal.
Saking kerennya Mbak Nana kalau enggak pulang besok. Boleh coba ke Pantai Pal. Jadi ayo kita kembangkan. Tapi kenapa film horor ya? Karena kan film horor yang di pantai baru ada.
Didi yang nanti mau bikin. Selama ini kan selalu suster ngesot apa semua-semua. Kan enggak ada di pantai ya kan. Tapi yang penting adalah ayo sama-sama kita bangga menjadi bagian dari Indonesia. Dan kalau bisa di Indonesia aja dulu kita kemana-mana.
Di Indonesia. Yuk. Tidak perlu pakai private jet?
Enggak. Sebenarnya, Manana paling terakhir, kami orang Manado untuk ke luar negeri, kami enggak perlu visa. Mbak Anyorjo.
Naik perahu, bawa kelapa 10, sampai di Filipina. Sampai di Filipina. Disambut ruta besar, selamat datang Mabuhay. Kasih tepuk tangan, Waduh, Waduh, Waduh, Mbak Mongol.
Kak Grace, bagaimana supaya tetap cinta, bangga sama negeri ini kakak? Tadi saya sangat tertarik dengan para konsestan yang lagi di sini nih. Mereka dari Toraja, ada yang dari Medan, dan bahkan mereka ada di Tanah Menado, Sulawesi Utara. Yang pertama mungkin sadarlah kita lahir di mana, lahirnya tuh di Indonesia. Kalau kita sudah sadar lahir di Indonesia, pasti kita punya rasa memiliki yang sangat kuat dan sangat cinta dengan negara sendiri.
Dan pasti kita akan selalu berkarya dan berprestasi untuk Indonesia. Terima kasih. Terima kasih, Grecia Poli. Pak Gup, bagaimana caranya, Pak Pak? Kalau Tora mau belajar cinta negeri kita, Tora cinta dulu, Tumpeh diri.
Ya, toh? Kalau Tora cinta, Tumpeh diri. Pasti kita akan cinta kepada negara. Kenapa? Kita lahir di tanah Republik Indonesia yang sangat kita cintai.
Karena kita harus ingat. Tuhan menciptakan langit dan bumi. Pertama-tama. Bukan manusia. Iya kan?
Setelah ada langit dan bumi, baru dia ciptakan manusia. Makanya kita cinta kepada diri. Pasti torang ingat bahwa bumi diciptakan Tuhan for torang injak dan torang hidup di tengah-tengah masyarakat.
Pasti akan berhasil dalam kehidupan kita untuk mencintai negeri kita yang sangat indah. Mongol bilang dari Sabang sampai Maroke sampai toh umur 70 belum berpigi-pigi sama tampa. Kita sebarun baru setengah, belum dapat semua Mongol. Karena baru setengah kaki selembuh. Jadi mari toran cinta tompai negeri, toran cinta tompai diri, toran melakukan hal-hal yang baik untuk negara kesatuan Republika, lebih khususnya untuk selubih setara tambah hebat ke depan.
Boleh joh? Mantap. Mantap. Kita kasih tepuk tangan dong untuk Pak Gubernur dan untuk semua narasumber. Dan seperti biasa di akhir mata Najwa ada catatan Najwa.
Pak Gop saya izin, Kak Grace, Kak Mogol dan Novi ada catatan Najwa untuk teman-teman juga soal topik kita malam ini. Dari Menado, Cinta Untuk Negeri. Teman-teman memang ada banyak ketidaksempurnaan, tapi tak kurangnya alasan berkali-kali mencintai negeri ini.
Apalagi setiap di Menado saya mengincakan kaki, di mana harmoni adalah cerita sehari-hari, di mana tradisi mapalus tak pernah putus, di mana setiap ibu mengajarkan pada anaknya bahwa setiap orang bersaudara. Di tanah ini benih cinta mudah menebar, lalu mekar seperti kembang di kaki gunung lokon, bersemi warna-warni di selab batuan. Seperti biota bunaken yang saling menghidupi membentuk surga di bawah samudera.
Tapi cinta tak akan membara tiba-tiba. Itu kenapa rasa cinta perlu dipupuk, ia tak bisa sekejap berbuah lebat. Saya percaya rasa cinta bisa disuburkan dengan keberanian. Berani bersuara.
Berani turun tangan, berani berkarya sebagai tindak nyata, itu yang akan membuahkan rasa cinta yang tidak buta. Dari Menado untuk negeri, mari tebarkan keberanian, hingga cinta itu mekar, tinggi menjulang. Saya Najwa Syihab, terima kasih sudah hadir di panggung Mata Najwa.
Terima kasih kepada Pak Oli, terima kasih Kakak Grace, Kak Mogul, dan Kak Novia. Terima kasih pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Terima kasih adik-adik tercinta.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ku yakin kau bisa hadapi semua Balikin dan coba lagi Ku yakin kau bisa tunjukkan semua Terima kasih Manado! Terima kasih.