Kalau ngomongin sosiologi, kurang aptil ya rasanya kalau nggak ngomongin sejarah kelahirannya, bener nggak? Mungkin ada yang nanya nih, emang ada ya sejarahnya? Yap, tentunya ada banget, men. Sosiologi sebagai ilmu itu udah ngelewatin perjalanan panjang banget. Meskipun sebenarnya nih, sebelum istilah sosiologi ini muncul, udah ada kok filsuf yang ngomongin masyarakat, salah satunya ilmuwan muslim, yaitu Ibnu Khaldun.
Bahkan bisa dibilang nih, pemikiran modern Ibnu Khaldun terkait masyarakat dianggap oleh sebagian sosiolog sebagai orang yang meletakkan batu pertama sosiologi sebagai ilmu pengetahuan. Keren kan? Di video selanjutnya nanti kita bakal bahas ya. Oke, balik lagi ke pembahasan.
Kalau kita ngomongin sejarah lahirnya sosiologi, itu nggak dapat dipisahkan dari latar belakang dan perkembangannya, bener ya? Tapi kalian tau nggak nih, bagaimana perkembangan sosiologi dan apa aja nih? yang melatar belakangnya lahirnya sosiologi.
Ada yang masih inget gak? Mungkin sebagian udah lupa ya, atau ada yang belum tau sama sekali nih. Nah, tenang aja, kali ini gue bakal bahas bagaimana nih sejarah lahirnya sosiologi, tapi sebelumnya, tolong dong klik-klik subscribe-nya dan aktifkan juga loncengnya, biar kita bisa terus berbagi informasi keren lainnya ke kalian.
Oke, terima kasih. Sosiologi sebagai ilmu itu nggak ujug-ujug ya men, atau langsung ada aja gitu? Nggak, tentunya nggak ya, tapi pasti ada sebab atau yang memelatar belakangnya kelahirannya. Walaupun pemikiran mengenai masyarakat udah ada kok sebelum istilah sosiologi ini sendiri muncul.
Nah, gue mau jelasin dari awal ya, meskipun nggak awal-awal banget sih. Oke, gue bakal ajak lo flashback lagi nih ke abad sekitar 14-17 Masahi. Kalau kalian masih ingat... Sekitar abad tersebut dikenal sebagai abad pencerahan ya, atau renaissance, dimana saat itu ilmu pengetahuan mulai menggeliat kembali.
Awal renaissance dianggap nih sebagai abad kegelapan, dimana dogma agama dan absolutisme raja sangat dominan dalam kehidupan masyarakat, dan ilmu pengetahuan kurang mendapatkan tempat waktu itu. Nah, seiring perjalanan waktu, renaissance ini membawa kemajuan dalam ilmu pengetahuan, sehingga menimbulkan kepercayaan diri dan akhirnya banyak menghasilkan penemuan-penemuan salah satunya mesin uap. Mesin uap menjadi titik awal mulai berubahnya kehidupan sosial masyarakat waktu itu.
Puncaknya terjadilah revolusi industri di Inggris yang mendorong terjadinya perubahan-perubahan secara cepat dan ekstrim atas tatanan masyarakat Eropa waktu itu, khususnya di negara Inggris ya. Berbeda dengan di Inggris nih, Perancis pun dilanda revolusi men, tapi di Perancis bukan revolusi industri, melainkan revolusi... politik, di mana terjadinya perubahan sistem kekuasaan di negara tersebut.
Sistem pemerintahan monarki absolut yang udah memerintah Perancis selama berabad-abad harus runtuh dalam 3 tahun saat pergolokan revolusi terjadi. Dua peristiwa tadi menjadi titik balik sejarah dan perubahan tatanan masyarakat Eropa dan dunia. Nah, sosiologi sendiri lahir dan tumbuh dari gejolak sosial akibat terjadinya revolusi industri dan revolusi Perancis tadi.
Dimana revolusi tersebut banyak membawa dampak diantaranya urbanisasi, pengeksplotasian, pekerjaan anak-anak, demokratisasi, dan lain sebagainya. Dan tradisi lama nih, udah gak mampu lagi untuk menjawab dan menjelaskan perubahan yang terjadi. Di sisi lain, saat itu juga ilmu alam lagi berkembang banget.
Metode ilmiah pada bidang ilmu kimia dan fisika udah banyak nih mengungkap rahasia-rahasia alam. Dan karena tradisi lama tidak lagi dapat menjawab, persoalan perubahan dalam kehidupan mahluk sosial, maka dicarilah metode ilmiah seperti ilmu alam untuk dapat memberikan jawaban atas persoalan sosial tersebut. Dari situlah tahap awal berkembangnya lahirnya sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dimulai.
Oke, kalau kalian masih ingat, istilah sosiologi pertama kali dipopulerkan oleh Pilsup asal Perancis, yaitu Egus Comia. Sebagai seseorang yang mengalami dan merasakan perubahan tatanan masyarakat yang terjadi di negaranya akibat revolusi Perancis, Eguskom merasa galau dan khawatir banget di mana revolusi Perancis itu banyak menimbulkan atau menciptakan dampak negatif perubahan sosial di masyarakat. Salah satunya terjadinya konflik antarkelas dalam masyarakat yang seolah memberikan arah pada sikap anarkisme di dalam kehidupan masyarakat. Komte menganggap konflik inilah terbelakangi oleh ketidaktahuan masyarakat dalam mengatasi perubahan atau hukum-hukum seperti apa nih yang dapat digunakan untuk mengatur stabilitas masyarakat. Atas dasar ini, Comte pada abad 19 melakukan instrumen penelitian sosial tentang masyarakat yang perlu ditingkatkan menjadi sebuah ilmu yang berdiri sendiri dengan penelitian sosial yang didasarkan pada metode ilmiah.
Inilah sosiologi lahir sebagai ilmu pengetahuan pada abad 19, dengan pendiri sekaligus pencipta namanya, yaitu Auguste Comte, sebagaimana ini tertuang dalam bukunya berjudul Cause the Philosophy Positive. Sejak saat itu, sosiologi semakin memiliki tempat sebagai ilmu yang secara khusus mengulas masyarakat. Dan seiring waktu, tokoh-tokoh sosiologi semakin banyak bermunculan dan teori-teorinya pun semakin berkembang. Sehingga agak heran juga kalau banyak mengatakan sosiologi sebagai queen of social.
Atau ratunya ilmu sosial? Ya, karena sosiologi memang punya peran penting dalam hasilnya ilmu pengetahuan untuk membantu kita memahami masyarakat dan dinamikanya. Oke, mungkin itu sedikit sejarah lahirnya sosiologi yang bisa gue sampaikan.
Di video berikutnya gue bakal bahas sejarah sosiologi di Indonesia dan bagaimana nih perkembangannya. Oke, terima kasih.