Transcript for:
Pemahaman tentang Salafus Salih

Saya berterima kasih kepada Muhammad, abduh dan rasulnya. Ya ayuhal-ladhina amanu, taqullaha haqqatu qatihi, wa la tamuhtunna illa wa antu muslimun. Ya ayuhannasut takurabbakumul ladhi khalaqakum min nafsin wahidah wakalohu minhasewshaha wabatthaminhumarijalankathirawanisa'a wattakullaha alladhi tasaaluna bihi wal arham inna allaha kana alaikum raqiba ya ayuhalladhina amanu attaqullaha waqulu qawlan sadidah liyusleh lakum a'malakum wa yagfir lakum dhunubakum wa mayuqin lakawar Alhamdulillah, barilah kita melanjutkan pembahasan kitab Izzahul Mahajah di bayani Sabilis Salaf di akhidin, wafahmihi, wal amal bihi, wal da'wati ilaih Bagaimana pemahaman para salafus salih radiyallahu anhum ajma'in di dalam mengambil agama Allah, di dalam memahaminya, di dalam menerapkannya, dan di dalam berda'wah.

menyeru manusia kepada Allah subhanahu wa ta'ala firqoh taftariqu al-ummatu umat ini umat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam itu akan terpecah belakang bercerai-berai menjadi nah naifin wasabiina firqoh lebih dari 70 firqoh ya kuno afinari ilah firqotan semuanya di neraka, kecuali satu golongan. Kata Imam Ahmad bin Hanbal ketika membawakan hadis ini, In lam yakunu ashabal hadithi fala adri manhum. Kalau kelompok yang selamat itu bukan ahlul hadith, maka la adri manhum. Aku tidak tahu siapa mereka.

Ini artian Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan. Bahwa Al-firqatun najiyah Mereka adalah ahlul Ahlul hadith Ahlul hadith Ulama-ulama yang berpegang teguh kepada Hadith hadith nabi s.a.w Sekarang kataan naif NAYIFU atau ANAYIFU AZZAIDU ALA ALAKAD MIN WAHADIN ILA THALATATIN ANAYIFU AZZAIDU ALA ALAKAD AZZAIDU ALA AZZAIDU Namanya akad. Nah, Az-Zaid al-Akad min-wahid ila-thalathin. Thalathatin.

Tapi naif itu lebih dari sepuluh, sebatas satu sampai tiga. Sampai tiga Sebatas satu sampai tiga Kalau sudah lebih dari Dari tiga Empat ke empat Ke atas. Ke sembilan. Itu bukan lagi naif. Namanya bid.

Bid'un. Al-imanu bid'un wasab'una syu'bah. Iman itu lebih dari tujuh puluh syu'bah.

Ini artinya. Di atas. Tujuh puluh tiga.

Tujuh empat ke. Tujuh sembi. Sembilan.

Paham ini ya. Perbedaan antara. Nayif.

Dengan bid. Bid'un. Nayif.

Nayifun. Bid'un. Bid'un itu empat ke atas.

Sampai sembi. Sembilan. Sedangkan nayifun.

1 sampai 3 setelah 1 akad 10 ini baik yukal asyaratun wanaifun waalfun wanaifun wala yukal khumsata asyara wanaifun wala naifun wa asyara jadi katakan asyaratun wanaif kalau asyaratun wanaif itu Itu berarti sekitar 11, 12, 13. Tidak lebih dari itu. 1 sampai 3. Tidak dikatakan 15. Lebih. Lebih 3. Atau lebih 1. Atau lebih 2. Tapi. Ini istilah.

kalimat naif ini tidak digunakan kecuali setelah penggunaan 10, 20, 30, 40, 50 dan seterusnya Al-Aqid, Aghdul A'ashara Jadi, kata Nabi alaihi salam Tartarikul al-ummatu ala nayyifin wasabi'ina firqah Antara tujuh saat, tujuh dua, tujuh tiga Nayyif wasabi'in Angkanya segitu, tidak lebih dari itu Kulluha finnar ila firqah, kata Imam Ahmad bin Hanbal, In lam yakunu ashabal hadir, falaa adri manhu. Kalau mereka kelompok yang selamat ini, Bukalaklul hadith, ya aku tidak tahu siapa mereka itu. Ini menunjukkan bahwa, Ya, ahlu sunnah wal jamaah, Juga disebut dengan ahlu al-athar, Atau ahlu al-hadith.

Wa qawla ibn al-mubarak, Ibn al-mubarak, Wa rahimahullah. Syekhul Islam, alimu zamanihi, wa amirul atqiyai fi waqtihi, Abdullah ibn al-Mubarak bin Mu'adhi al-Handali, Abu Abdurrahman al-Marwazi, al-Marwazi, min tabi'in. Kat Abdullah ibn al-Mubarak wa ra'imahu wa ta'ala, wa Ahmad ibn Anbal, wa Ali ibn al-Madini, semua ini ulamah hadir.

Abdullah ibn Mubarak, Ahmad ibn Ambal, Ali ibn Madini, wal-Bukhari, wa-gairuhum, di hadith, mereka mengatakan, dalam hadith tentang perpecahan umat, la tazalut ta'ifatun min umatidzairin alal haqq, akan tetap ada pada umatku, sekelompok yang mereka zahirin, menang, ghalibin, mansurin, alal haqq, mereka selalu, tanpa niat kebenaran mereka selalu menang HUM ASHABULHADI kata Abdullah Ibn Mubarak Ahmad Ibn Ambal, Ali Ibn Al-Madini Al-Bukhari, semua mengatakan bahwa taifah taifah taifah Zuhirin ala al-haqq, hum ashabul hadith Mereka adalah ulama-ulama ahlul hadith dan orang-orang yang mengganti mereka Ini tentang Ber Kata An Kari ulama-ulama besar Ibn Mubarak, Ahmad bin Ambal Al-Madini, Al-Bukhari Tentang Taifah Al-Mansurah Mereka adalah ashab Ashabul Hadith kemudian disini saya menukil perkataan Abdullah ibn Mubarak dalam kitabnya syaraf washabil hadith di asalatnya dhakara ibn Mubarak hadithan Nabi s.a.w syaraf washabil hadith Ashabul Hadith, jadi perkataan Abdullah bin Mubarak ini dari kitab Syaraf wa Ashabul Hadith yang ditulis oleh Al-Khatib Al-Baghdadi RA Kata Ali bin al-Madini. Kata Ali bin al-Madini. Akhrajuh tirmidhiu. Fi sunanihi. Dalam sunannya.

Dari Muawiyah bin Qurrah. Dari ayahnya. Kalau penduduk negeri Syam itu. Sudah rusak. Maka tidak ada kebaikan bagi kamu sekalian.

Lalu kata Nabi alaihissalam. Tidak ada kebaikan bagi kamu sekalian. Akan tetap ada sekelompok dari umatku yang mereka selalu menang.

Selalu dimenangkan. Tidak akan mencelakakan mereka. Tidak akan membahayakan mereka.

Orang yang menghinakan mereka. Sampai hari kiamat. Kala Muhammadul Ismail. Ayat Al-Bukhari.

Kata Imam Al-Bukhari. Ibn al-Madini Huma ashabul hadith Berkataan Ali bin al-Madini Diriwatkan oleh Al-imam al-Tirmidhi Di dalam sunan Tirmidhi Al-imam al-Tirmidhi Al-imam al-Tirmidhi Al-imam al-Tirmidhi فَاللَّهَ فَاللَّهَ فِي نَفْسِكَ hendaknya kamu takutlah kepada Allah فَاللَّهَ فَاللَّهَ يَنْتَقِ اللَّهِ اتَّقِ اللَّهَ فِي نَفْسِكَ ya ini seruan untuk bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala dalam dirimu وَعَلَيْكَ بِالْأَثَرِ jadi wasir beliau hendaknya kamu bertakwa pada Allah ta'ala dalam dirimu dan وَعَلَيْكَ بِالْأَثَرِ hendaknya kamu tersantiasa mengikuti atar ibadah hadith, mengikuti jejak Rasulullah s.a.w. dan mereka yang berpegang teguh kepada al-athar, al-athar ini banyak mananya, bisa bermakna hadith ucapan para salaf, itu juga namanya al-athar Jadi ini pesan dari al-imam al-Barbari rahimahullah ta'ala wa syekhul hanabilah al-qudwatul imam al-faqih kama qawwalan bil haqq karena orang yang banyak mengucapkan yang haqq Ya. Da'iyah ilal-athar.

Merum manusia kepada. Athar. Kepada.

Hadis. La yakofu fillahi laumatalaim. Tidak takut dicelah oleh siapapun. Al-Imam. Al-Barmahari.

Rahimahullah. Ta'ala. Menantang oleh Allah Ta'ala. Dan mereka juga.

Yang disebut dengan. Al-usbah. Al-usbah. Jadi kami jama'atul. Jadi usbatul artinya jama'at.

Wa hum al-usbatul hadiah. Atau jama'atul hadiah. Wa jama'atul adilah.

Dan mereka al-sunnah wal-jama'ah. Adalah jama'at al-adilah. Yang adil yang di tengah.

Umatan wa wasatan al-adilah. Al-mutamassika bi sunnah. Yang mana mereka selalu berbicara.

Kepala. Ketika muqaddimah fi sadri, yaitu muqaddimati kitabihi, fi sadri al-aqidah al-wasidiyah, fahadha i'tiqadu al-firqati al-najiyati al-mansurah, ila qiyamis sa'ati ahli sunnahi wal jinnah. Sebelum beliau menyampaikan Akidah al-Sunnah wal-Jamaah Dalam kitabnya Al-Wasithiyah Beliau mengatakan Ini adalah Iktiqad Yang aku tulis berikut ini adalah keyakinan.

Iktiqad. Al-firqah al-najiah. Kelompok yang selamat. Al-mansurah. Yang mereka setan biasa dimenangkan oleh Allah Ta'ala.

Ilah kiamis sa'ah. Sampai hari kiamat. Siapa mereka itu?

Ahli sunnah wal jamaah. Wal jamaah. Ini Pak.

Padahal dari yang sebelumnya. Semua ulama-ulama ini menyebutkan tentang. Lakop-lakop dari.

Ahli sunnah wal jamaah. waqala ibn baz si abdul aziz al imamu zahidul waria bakiyatul salaf abdul aziz bin abdillah ibn baz rahimahullah ta'ala beliau mengatakan ya al firqatun najiyatu ta'ifatul mansuratu kelompok yang selamat itu adalah kelompok yang dimenangkan oleh Allah wa sifatuhum ittiba'u salaf sifatnya mereka ciri Karena mereka selalu berjalan di atas manhaj as-sohabah. Jalan yang terang beneran itu al-manhaj.

Manhaj as-salaf itu cara beragama para salaf. Manhaj as-sohabah. Berjalan di atas manahat Para sahabat Radiyallahu anhum wa'ardahum Wa'atba'ihim Dan orang-orang yang mengikuti para sahabat Dengan baik Itulah mereka Orang-orang yang mengikuti Para salafus soleh Berjalan di atas manahat sahabat Dan orang-orang yang mengikuti mereka Dengan baik Fihi masail Di dalam bab yang kita bahas ini, ada poin-poin penting yang diambil.

Yang pertama, Al-Ula, Al-Mas'alatul Ula, Min Al-Qawbi Ahli Sunnati Wal-Jamaah, di antara laqab, julukan, yang diambil, dikenal tentang al-sunnah wal-jamaah mereka adalah ahlul hadith yang kedua ashabul athar orang yang mengikuti jejak Rasulullah sallallahu alaihi wasallam dan para sahabat al-athar itu bekas Jajak-jajak Atarul masyi Jajak berjalan Berjalan seorang Jadi mereka selalu mengikuti jejak Alhamdulillah Ashabul atab Mereka juga taifatul mansurah Sebut juga dengan taifatul mansurah Kelompok yang dimenangkan oleh Allah Di dunia ini Dan mereka adalah Kelompok yang selamat Di akhirat dari api neraka Itu Nama-nama Ahlu sunnah wal jamaah Ahlu al-adid Ashabul athar Al-taifatul mansura Wal firqatunna Najiyah Al-masalah yang kedua An-na taifatul mansura Wal firqatunna Najiyah Musamayani Limusamman wahidin Dua nama untuk satu sebutan Ya bahwa Taifatul mansura Telpik firkot najia ini musamayan namanya dua untuk sesuatu yang satu untuk sesuatu yang satu, yaitu ya firkot an-najia kelompok yang selamat, namanya yaitu dua to'ifal mansura wal firkotun najia musamayani limusaman wahidin dua nama untuk ismani limusaman wahid dua nama untuk satu benda, untuk satu kelompok itu maksudnya poin ketiga mereka disebut ya ya Al-Akhirah ini dilihat dari keadaan mereka di akhirat. Mereka diselamatkan dari api neraka berdasarkan likauli sallallahu alaihi wasallam kulluhum finnar illa wahdi Semua di neraka kecuali satu Makanya disebut dengan Firqah Najib Dan mereka disebut Dimenangkan oleh Allah Ta'ala Itu di dunia. Dikawal Nabi S.A.W. La tazalutu'aifatun min ummatidhu'airina alal haq. Ayidhu'airina alal haq fi dunya bilhujaji wal barohin alwadihah. Mereka itu menang.

Menang di atas kebenaran. Di dunia ini bilhujaj. Dan hujah-hujah mereka.

Alhujaj jama'u hujah. Wal barohin jama'u burhan. Albarohin bukti-bukti.

Jalil-jalil. Al-wadihah. Yang sangat jelas. Sama Rabiatu. Yang keempat.

Masalah Rabiat. Butlanu tafrik. Baina taifatil mansurati.

Wal firqatin najiyah. Bahwa kalau ada orang yang membedakan. Antara taifat mansurati dan firqatin najiyah. Ini sesuatu yang tidak benar. Sesuatu yang tidak benar.

Ya. yang memisahkan, membedakan menjadi dua kelompok ini tidak benar, pada akhirnya mereka satu kelompok yang mempunyai dua nama maka orang yang memisahkan antara dua nama ini dipisahkan, dengan mengatakan firko najia itu lain, atau ifa mansura itu lain, nah ini tidak tidak benar, ya butlan atafrik bina, atau Taifah al-mansurah wa al-firqahina Najiyah Sama kata mu'alif Babu tazkiyah Allah Ta'ala wa Rasulihi Sallallahu alaihi wasallam Lissuhabati radiyallahu anhum Bab tentang tazkiyah Zakkai yuzakki Tazkiyah dari Zakkai yuzakki Allah telah menyebutkan Kebaikan para sahabat Allah memberikan tazkiyah pada mereka Tazkiyah Tuhan Tazkiyah Jadi yang memberikan rekomendasi akan kebenaran para sahabat Nabi SAW adalah Allah dan Rasul dan Rasulnya. Makanya kita diperintahkan mengikuti mereka, para sahabat.

Karena mereka sudah mendapat rekomendasi dari Allah. Allah Ta'ala semua ini tersedia dari Allah Ta'ala Allah Ta'ala berfirman Ini adalah dalil tentang tazkiah Allah kepada para sahabat. وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَّطًا Dan demikianlah kami jadikan kalian umat yang wasat, umat yang menengah.

Liktaqunushuada'a alannas Agar kalian menjadi saksi bagi manusia Wayakunar rasulualaikum syahida Dan agar rasul menjadi saksi bagi kamu sekalian Ayat ini pertama kali turun Di zaman sahabat sahabat. Maka yang pertama kali dimaksud oleh ayat ini adalah mereka. Wa gathalika ja'alnakum ummatan wasatan. Demikianlah kami jadikan kalian orang-orang beriman yang bersama Muhammad s.a.w. Kalian kami jadikan kalian ummatan wasatan. Kala s.a.w. wal wasatu al-adlu riwayat Imam al-Bukhari ya wal wasatu ayat al-adlu, ummatan masatan ayat ummat al-adl ya, tidak guluh tidak taksir Karena agama Allah Ta'ala adalah antara yang menggampangkan dan yang wulu.

Antara tafrit dan ifrat. Itu agama Allah Ta'ala wasat. Tidak ekstrim kiri, tidak ekstrim kanan.

Maka anda dalam berakidah, beragama, jangan ekstrim kiri, ekstrim kanan. Ikutlah apa yang katanya dari Allah dan Rasulnya s.a.w. Kata Nabi alaihissalam al-wasat, yaitu al-adlu. Kala ta'ala dalilin ketua, terdengar pada sahabat, kuntum khaira ummatin ukrijat linnas. Kalian, wahai orang-orang beriman, ini pada sahabat ketiga itu, Khaira ummatin adalah sebaik-baik umat, ukhrijat linnas yang dimunculkan, yang ditampakkan kepada manusia. Dan dari Abdullah.

Kalau Abdullah disebut secara mutlak. Tanpa ada binnya. Itu artinya Abdullah bin Mas'ud.

Dalam semua hadis apabila Anda baca. baca ya anabdillah an rasulullah shollam Abdullah dimaksud Allah Abdullah bin bin Mas'ud kalian lainnya disebut bini siapa Abdullah bin Umar bulan wabas Abdullah ibn al-amr ibn al-as lakin iza kali katakan anabdillah adi Abdullah bin bin Mas'ud wanabdillah radziallah anu anin Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam maqal dan dari Abdullah Abdullah bin Mas'ud dari Nabi alaihussalam bersabda khairul nasiq Sebagai manusia adalah generasi aku Generasi aku Yaitu para sahabat Generasi Rasulullah Kemudian yang datang sesudah mereka Kemudian yang datang sesudah mereka Jadi yang datang sesudah sahabat adalah tabi'in Yang datang sesudah tabi'in adalah tabi'ut tabi'in Atau atba'ut tabi'in Atau atba'ut tabi'in Ini menunjukkan tazkiah. Dari Nabi SAW kepada para sahabat.

Kalau ayatnya tazkiah dari Allah SWT. Pertama kali adalah para sahabat. Yang dimaksud adalah para sahabat. Yang lain hanya mengikuti.

Yang lain hanya mengikuti. Kalau mereka memenuhi syarat yang disebut oleh Allah Ta'ala, dalam ayat ini,......... mungkar wa tu'minuna billah ini syarat ingin menjadi umat yang khair umatin yalakukan apa yang dilakukan yang disyaratkan oleh Allah Ta'ala sehingga mereka menjadi khair umatin yaitu ta'muruna bilma'ruf wa a'zamu ma'ruf at-tawheed wa tanhauna lilmungkar dan ala mencegah dari kemungkaran wa a'zamul munkarat ashirqu billah wa tu'minuna billah dan kalian beriman pada Allah subhanahu wa ta'ala ini untuk menjadi khairul umat menegakkan al-amru bil ma'ruf anna inil munkar semua dilakukan berdasarkan iman kepada Allah subhanahu wa ta'ala wa tu'minuna billah khalal khatibul bagdadi wa rahimahullah ta'ala Babu maja'a fit ta'dilillahi wa rasulihi lissuhabati.

Bab tentang, ya ini dalil, maja'a ini sesuatu, ya, yang datang, ya, dalam hal ta'dilillahi wa rasulihi lissuhabati. Ta'adilullah, Allah meluruskan mereka, artinya menyatakan mereka adalah orang-orang yang benar, orang-orang yang adil, orang-orang yang lurus. Kepada para sahabat.

Ta'adilillah wa rasulillah, Allah dan Rasulillah. Bahwasanya Apabila hadis itu datangnya Dari ashab Muhammad S.A.W Tidak perlu Tidak perlu tidak diperlukan untuk bertanya tentang mereka kalau sumbernya dari sahabat tapi yang perlu diselidiki ketika hadis itu dalam sanatnya, datangnya selain dari sahabat selain dari sahabat, itu baru ditanya siapa orang itu Setiap hadith. Setiap hadith. Yang sanatnya bersambung.

Antara orang yang meriwatkan ini. Dengan Nabi SAW. Ini tidak wajib mengerjakannya Tidak ada rijal lagi, kecuali kalau sudah diteliti betul tentang keadilan, kebaikan, kebenaran orang-orang yang meriwetkannya, rijalusah sanat. dan wajib mencermati tentang keadaan perawi-perawi itu fulan bin fulan bagaimana dia orangnya itu harus dicermati Kecuali sahabat. Jadi hadassana fulan, hadassana fulan, hadassana fulan.

Hadassana Abu Hurairah misalnya. Atau akhbarana Abu Hurairah. An-Namussalam qal. Abu Hurairah ini tidak. Tidak perlu lagi diselidiki.

Yang perlu diselidiki yang sebelumnya. Itu maksudnya. Tidak perlu lagi diselidiki.

Dan wajib mencermati. Keadaan mereka. Perihal mereka.

Siwa as-sohabi. Kecuali. Sahabat yang meriwayatkan.

Hadis itu. Siwa as-sohabi. Salah Allah. Ada pun sahabat yang merewatkan hadis itu dari Rasulullah SAW Tidak perlu dicari Dicari, diselidiki Tidak perlu dicermati Siapa dia?

Tak perlu Karena Allah memberikan sikap pada mereka Rasulullah SAW memberikan sikap kepada mereka Karena kebenaran, kejujuran Para sahabat Sabitah Sesuatu yang sudah Tidak Tetap. Ya. Maklumah. Sudah dikenal, diketahui. Bita'dilillah ilahum.

Allah yang memberikan rekomendasi pada mereka. Waikhbarihi antoharatihim. Dan Allah memberitahukan tentang kesucian mereka.

Ya. Waikhtiarihi lahum. Di nasi Al-Quran. Dan Allah memberitahukan bahwa Allah memilih.

Ikhtiarihi. Hadis ini kepada Allah. Ya. Waikhtiarillah ilahum. Di nasi Al-Quran.

Allah memilih mereka. Untuk menolong. Untuk bersama dengan Nabi SAW. Ini Allah mentadilkan.

Orang-orang yang pertama-tama milik Islam. Dari golongan muhajirin dan ansar. Dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.

Allah ridho pada mereka. Mereka ridho pada Allah. Ini taadil Allah.

Dan Allah memilih mereka. Ya dalam naslas Al-Quran Allah menyebutkan tentang sahabat. Famin dhalika qawluhu ta'ala.

Di antaranya adalah firman Allah Azza wa Jal. Quntum khairu ummatin ukhrijat. Lin nas.

Kalian sebaik-baik umat yang dimunculkan kepada manusia. Pertama kali dimaksud dari sini adalah ayat ina la rasulullah. Adalah ashab Rasulullah s.a.w. Kaum mu'minun.

Jadi sahabat Nabi s.a.w. Dan demikian pula, kami jadikan kalian sebagai umat yang menengah. Agar kalian menjadi saksi bagi manusia. Dan agar Rasul menjadi saksi atas kamu sekalian.

Kala limal al-Baghawi rahimahullah ta'ala. Kedalika jalankum umatan wasatan. A.I. Adlan Khiyaron Dan beginilah kami jadikan kalian Sebagai umat yang wasat Umat yang adil Umat yang khiyar terbaik Terbaik Khiyaron Umat-umat pilihan Kala Allah Ta'ala kala awsatuhum Dalam sual kalam A.I.

Khairuhum wa adaluhum Ini istifadnya Talil yang menunjukkan bahwa Makna dari wasatan itu adalah Adlan Khiyaron Ada firman Allah dalam surah Al-Qalam Tentang orang yang menyatakan kepada Orang-orang yang melarang Untuk memberikan kepada Para masyakin dari buah-buahan Panenan hasil kebun mereka Yang kemudian hancur Terbakar Maka kebun mereka itu. Tak dapat apa-apa. Qala awsatuhum.

Ay qala khairuhum. Wa adaluhum. Maka berkatlah orang terbaik diantara mereka.

Ya. Ya. Yang paling baik diantara mereka. Ya qala awsatuhum. Arti dari kajalika ummatan wasatan, Kami jadikan kalian, sebagai orang-orang yang memeluk agama yang wasat.

Antara gulu dan menggampang Menggampangkan Antara berlebihan dan meramahkan Karena al-gulu wa taksir Dua perangai yang jelek Dua perangai yang buruk Di din dalam agama Maka jadilah orang beragama yang menenang. Jangan berlebihan, jangan juga gambang, jangan gambangkan. Umatan wa masatan.

Wa agal lafzu... Kata Sheikh Hafizullah Ta'ala Lafad dalam ayat-ayat ini Kuntum khaira ummatin Kuntum semua sebetulnya Ini umum Kalian semua umat Islam Jalnakum, kami jadikan kalian semua amat islam Inqana aman, meskipun lafat ini umum, umum sifatnya Fal muradu bi al khos Namun dimaksud oleh lafat-lafat ini khusus Yaitu para sahabat. Dan ada juga ulama tafsir yang mengatakan. Bahkan ada sebagian ulama mengatakan.

Ini khusus untuk sahabat. Bukan yang salah. Selain mereka.

Ini menunjukkan keutamaan. Para sahabat. Jadi disebutkan oleh Imam.

Al-Baghdadi dalam kitabnya. Al-Kifaya. Tidak ada, tidak ada yang juga Masa ini Rasulullah Ashraf al-Aliya Rasulullah Hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai Hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Baik kita lanjutkan sedikit.

Tentang bab ini, fihi masail. Ada halal yang penting, terungkap dari apa yang dibahas. Al-mas'alatul ula wasatiyatu hadil ummah.

Tentang umat islam ini atau ahlu sunnah wal jamaah yang mereka atau umat islam secara umum yang mereka adalah umat yang wasat wa'adalah tu'adba'iha dan pengikut-pengikut umat ini yang mengikuti Quran dan Sunnah mereka adalah orang-orang yang lurus sampai-sampai mereka di hari kiamat kelah nanti Akan menjadi saksi atas amal-amal perbuatan manusia. Itu dari kiamat. Dan akidah-akidah mereka.

Siapa menjadi saksi dari kiamat? Ya umat ini. Kepada umat-umat yang lainnya.

Kemudian. Poin yang kedua. Tentang kebaikan umat ini.

Dan keutamaan umat ini. ini ala sairil umat atau semua umat-umat yang lainnya dan para sahabat adalah yang paling berhak dari umat ini untuk mendapat julukan ini, bagian terbaik dan para sahabat adalah yang paling berhak untuk Untuk mendapat sifat khairiyah hadil umma. Wa afdoliya hadil umma.

Yang terbaik dan terafdol dari umat ini. Yang paling berhak mendapatnya adalah para sahabat radiyallahu anhum ajma'in. Kemudian masalah ketiga. Bayanu khairiyat sahabat radiyallahu anhum.

Wa anna amatun fi abwabil khair li itlaqil hadith. Juga penjelasan tentang terbaiknya para sahabat radiyallahu anhum. Dan bahwasannya kebaikan. mereka itu dalam semua pintu-pintu kebaikan.

Akidah, ibadah, ahlak, muamalah, jihad, fisabilillah, pirulwalidein, dan yang lainnya. Semua pintu-pintu kebaikan mereka terbaik. Para sahabat.

Liklakilah hadis. Karena hadis ini mutlak. Atau ayat pun demikian, mutlak.

Kalau mengibutkan tentang yang terbaik. Ini tidak jauh berbeda dengan yang kedua. Para sahabat adalah yang paling berhak di antara manusia, di antara umat ini. Untuk mendapatkan sifat al-wasatiyah dan al-khairiyah. Yang paling berhak para sahabat.

al-ayat. Karena di zaman mereka, pada mereka diturunkan yang ayat-ayat Al-Quran. وَهُمُ الْمُخَطَبُونَ بِهَذَا أَصَلَطًا أي أَصْلًا أَصَلَطًا artinya aslan. وَهُمُ الْمُخَطَبُونَ بِهَا Dan mereka yang Allah turunkan ayat ini kepada mereka. Kepada Nabi S.A.W. Kemudian beliau berbicara dengan mereka.

Mereka yang mukhotob. Yang diajah bicara. Dihah, eh bihadil ayat, dan ayat-ayat Al-Quran as aslan, baru kemudian yang mengikuti mereka. Pada dasarnya ayat-ayat ini turun dan Nabi S.A.W. menyampaikan kepada mereka.

Ini artinya asalatan. Ini asal. وَأَمَّا مَنْ جَعَبَ ادَهُمْ وَاتَّبَعُهُمْ فَلْيَقُهُمْ فَيَلْحَقُهُمْ تَبَعًا Ada pun yang datang sesudah mereka. Dan mengikuti mereka.

Mereka pun bisa mendapatkan. خَيْرِيَةٍ وَسَطِيَةٍ Tapi tabaan. Hanya karena mengikuti. Bukan asal. Karena mereka mengikuti para sahabat Maka mereka mendapat gelar ini Tapi asalnya ada para sahabat Yang mendapatkan ini Namun orang-orang datar sudah mereka Mengikuti mereka mendapatkan yaitu al-khairiyah dan al-wasatiyah alhamdulillah anna hum in kanu khairan nasi in kanu khairan nasi lazimah itiba'uhum yakni Anahum bahwa mereka para sahabat itu, kalau kita mengakui, kanu khairan nas, jika mereka adalah orang-orang yang terbaik, lazimaitibahum.

Maka satu hal yang lazim untuk mengikuti mereka. Karena kita mengakui mereka terbaik. Mengikuti yang terbaik.

Oleh karena itu. Di dalam berikutnya para sahabat. Ya.

Wa inna fittiba'ihim khairan kullahu. Sebab mana dikatakan. Khairan. وَخَيْرُ كُلِّ خَيْرٍ فِي اتِّبَاءِ مَنْ صَلَفٍ Semua kebaikan itu tertumpu pada mengikuti para salaf.

وَشَرُّ كُلِّ شَرِّنٍ فِي اتِّبَاءِ مَنْ خَلَفٍ Dan keburukan itu tertumpu pada hal-hal baru yang diadakan oleh orang-orang yang datang kemudian. وَخَيْرُ كُلِّ خَيْرٍ فِي اتِّبَاءِ مَنْ صَلَفٍ وَشَرُّ كُلِّ شَرٍ فِي اتِبَاءِ مَنْ خَلَفٍ Si agama ini yang terbaik adalah Ibtiba Yang paling buruk adalah Ibtida Mengadang-adang Itu paling jelek Yang terbaik adalah mengikuti As-sadi satu Kauin enam Tahdidu mafhumil wasatiyah Wa'annah aturi usalaf Tahdid itu pembatasan Makna Pemahaman dari wasatiyah Ya Yaitu apa? Wa'annah Maha turiqus salaf. Wa satiyatul jalani salaf. Wa maka alaih sahabat.

Radiyallahu anhum. Yang menjadi pijakan. Para sahabat. Radiyallahu anhum ajma'in. Itu yang disebut dengan.

Wa satiyah. Tidak ekstrim kiri. Ekstrim kanan.

Baik. Kita cukupkan. Sampai disini.

Tapi ada pertanyaan. Saya melihat perlu dijawab. Bagaimana jika seorang pemimpin kaum muslimin Berbuat kemungkaran di hadapan rakyat Atau di hadapan masyarakat Seperti minum komer secara terang-terangan Di depan rakyatnya Lalu bagaimana sikap kita jika mendapatkan pemimpin demikian Yang pertama kali yang paling utama Menegur mereka, menasihati mereka Adalah ulama-ulama yang dekat dengan mereka Bisa sampai pada mereka, sampaikan pada mereka Nasihati mereka dengan dengan baik Jelas ini ya Bukan setiap orang Anda tolib Semester 2 Saya albis-albis tolib Mau ingin Datang kesana nasihati Para pemimpin Tidak mungkin lah Jadi pertama kali berkewajiban Orang-orang yang bisa sampai kepada mereka Dari kalangan ulama Nasihati dan cara yang baik Bukan depan umum Tetapi ada perbuatan-perbuatan Mungkar Yang Bisa dikerjakan oleh orang-orang biasa.

Ataupun mungkin ada diantara pemimpin yang melakukannya. Maka mengingkari kemungkinan secara umum. Dalam arti dalam ceramah. Tentang haramnya khomer. Itu hal yang dibolehkan.

Dalam khutbah jumat. Tapi bukan menjelek-jelekan perorangan. Paham ini ya.

Masalah zina. Boleh gak zina? Gak boleh.

Syirik. Boleh atau tidak? Gak boleh syirik itu. Asalnya ada pemimpin lakonan. ke syirikan, kemudian kita diem gak boleh ngomong tentang si syirik ya tetap diingatkan masalah syirik itu cuma tidak menyebutkan nah, nama pemimpin itu hal-hal yang bersebut umum yang kaum muslimin juga harus disampaikan, disampaikan secara secara umum paham ini ya?

jadi, ada pun masalah ada sekelompok orang yang menyesati mereka, itu memang seyogianya harus ada terutama dari kalangan ulama yang mereka bisa mendekati para pemimpin tidak sehati dan baik, dan kalimat-kalimat yang baik, ya mudah-mudahan mereka bertobat berhenti, ya itu yang dilakukan kemudian pertanyaan kedua, mirip dengan yang pertama sebagaimana kita ketahui bahwa diantara mana salafus soleh radiyallahu anhu, atau ahlus sunnah jamaah taat kepada pemimpin walaupun mereka berbuat kezoliman ya pertanyaannya, apakah bo... Boleh mendoakan keburukan untuk pemimpin yang dolim. Sebetulnya. Dalam masalah ini.

Kita itu. Dalam alah sunnah wal jamaah. Ya.

Mendoakan kebaikan bagi pemimpin, yang boh, yang volim. Semoga Allah berikan hidayah, berikan petunjuk. Justru kadang-kadang bahkan kebanyakan kevoliman itu karena perbuatan rakyat.

Maka mendoakan yang baik bagi pemimpin, bukan mendoakan yang jelek. Ini mana salah. Kemudian kalau ada misalnya orang yang membolehkan untuk berdoa dan doa yang jelek.

Bagaimana misalnya Seperti contohnya adalah Ulama mendoakan keburukan bagi Al-Hajjaj bin Yusuf Kita ini mengikuti dalil Selama dalil itu ada Kuat Maka kita mengikuti dalil Dan apa yang disepakati oleh ulama'Ini prinsip Kemudian yang kedua bahwa Jangan kalian mengira di dunia ini Ada manusia yang maksum Setelah Muhammad bin Abdullah Setiap orang Baik itu ustadzai Tidak ada salah fisah 100% tidak ada Siapa bilang ada? Tunjukkan Kalau ada. Manusia kurang lebih lah.

Ya ada kekurangannya. Ada kelebihannya. Tapi kalau kamu melihat setiap orang kekurangannya.

Berarti dalam tubuhmu. Pemikiranmu. Hatimu.

Terkumpul hal-hal yang negatif. Jadilah kamu manusia negatif. Tapi kalau kamu melihat.

Kamu mengingkari perbuatannya. Kamu menasihati dia dengan cara yang baik. Makanya lebih. Lebih baik.

Ya. Jadi kita. Terkadang ada hal-hal dalam penerapan itu Bisa saja seorang itu keliru Bisa saja seorang itu salah Tapi ketentuan ketentuan secara pokok Dalam manat salaf itu Itu yang seudah-udahnya kita ikuti Tidak mesti setiap ustad Atau ada ustad yang menyuruh Mendoakan jelek baik memimpin Kita harus ikuti 100% Kita punya prinsip Itu mungkin dia mengatakan Karena dia punya dasar Biarkan Ya Jangan ikut-ikutan. Jangan ikut-ikutan.

Gitu. Jadi mana salaf ini sudah jelas. Dalam hal berkaitan dengan kepemimpinan.

Mendoaan para pemimpin. Kebaikan untuk mereka. Hidayah, taufik untuk mereka. Tapi satu hal yang patut diketahui.

Dan ini juga bagian dari apa yang dilakukan oleh para salaf. Tidak berbahasa basi dengan mereka. Lalu memuji-muji apa yang tidak mereka kerjakan. Itu.

Ini namanya mudahana. Namanya mudah, mudahana. Lihat pemimpin, Masya Allah bapak ini begini, bapak ini begitu. Padahal dia lakukan apa-apa.

Ini pun hal yang terjelah dalam dalaman menhaji. Lebih baik Anda diam. Daripada yang hanyamuji-muji. Jadi jelas bahwa Muhammad SAW mendoakan kepada, kebaikan kepada seorang pemimpin atau para-para pemimpin.

Karena kebaikan mereka akan mendatangkan kebaikan bagi yang Bagi yang lainnya, bagi rakyat, bagi umat Kalau doakan jelek Maka itu pun akan menimpa yang lainnya Dan Allah tidak memilih Pemimpin kecuali sesuai dengan rakyatnya Maka Allah ingin memperbaiki pemimpin Memperbaiki diri kita Perbaiki diri, diri kita Kalau kita masih juga menyimpang Masih banyak hal-hal yang kita Melanggar, membolimi Orang lain dan seterusnya Maka bertobatlah Dan tetap mendoakan Kebaikan bagi pemimpin Kaum muslimin Ini manahat yang Tidak bisa ditawar Menawar dalam masalah ini Mendoakan kebaikan Tapi tidak berbasabasi Tidak mudahana Dengan mereka Tetap harus punya sikap Sikap yang baik Sikap yang tegas Namun semua itu dengan jalur yang Baik dan tepat Terutama dalam masalah menasihati mereka Menasihati para orang memimpin itu penting tapi bukan di panah umum, bukan di mimbar, mimbar jumat ya tidak tapi dengan cara yang baik seorang bisa mengirim surat, kirim surat itu empat mata namanya dia menyampaikan kebaikan atau seorang bisa bertemu, silahkan bertemu, dan para pemimpin itu nasihatnya dengan cara yang yang baik, ini wallahu ta'ala alam, saya kira cukup ya ada pertanyaan-pertanyaan lain, tidak ada kaitan dengan pembahasan kita Insyaallah mudah-mudahan Pertemuan akan datang bisa kita Jawab dan kita Sampaikan Apa yang ingin Disampaikan dalam Masalah ini Dari pertanyaan ataupun yang lainnya Demikian semoga bermanfaat Baik kita semuanya Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh dukung channel kami dengan like Subscribe dan aktifkan notifikasi agar kamu tidak ketinggalan video-video menarik lainnya.