Transcript for:
Proses Pembuatan Film dari Awal hingga Akhir

Halo filmmaker Indonesia, apakah kalian tahu ketika kita produksi film, ada tahap-tahap yang harus dilalui bersama loh. Tidak ada film yang bisa dibuat sendiri. Film yang dibuat dari jeripayas kelompok orang yang terdiri dari beberapa departemen, yang saling mendukung satu sama yang lain. Kali ini, Filmmaker Indonesia akan membahas tahapan proses syuting film. Film sendiri dibuat dalam beberapa tahap, praproduksi, produksi, dan pasca produksi.

Ketiga tahap itu merupakan inti dari pembuatan film. Namun, ada dua tahap yang belum banyak diketahui oleh filmmaker. yaitu development atau juga bisa disebut pengembangan skenario dan distribusi film atau pengiriman film agar bertemu dengan penonton.

Nah, tanpa panjang lebar lagi, mari kita bahas persatu ya. Paling pertama ada tahap development atau pengembangan. Pada tahap ini yang dilakukan adalah pengembangan ide, menentukan jenis cerita genre, dan format penulisan skenario.

Ide bisa datang dari mana saja loh guys. Misalnya dari novel, kisah nyata, dan masih banyak yang terjadi. sumber lainnya yang bisa dijadikan referensi Nah, teman-teman di tahap ini juga ada istilah triangle system yaitu producer, sutradara dan penulisan naskah Next Setelah mendapatkan ide, mereka akan bekerjasama untuk membuat premis, sinopsis, treatment, kemudian skenario. Selanjutnya, produser dan sutradara menyiapkan treatment untuk menyampaikan kepada investor. Jika berhasil, film ini akan menerima dana untuk lanjut ke tahap produksi.

Oke guys, kita ke tahap inti awal, yaitu praproduksi. Dalam tahap praproduksi film, setiap langkah yang diambil harus penuh keuntungan. Nah guys, tahap praproduksi sangat menentukan tahap selanjutnya.

Kenapa? Sebab semua perencanaan dilakukan di sini. Perencanaan yang baik akan menghasilkan eksekusi yang baik dan tanpa masalah. Sebaliknya, perencanaan yang buruk menghasilkan eksekusi yang kacau.

Perencanaan pada tahap ini yaitu ada perencanaan biaya, penjatualan, analisis naskah yang dibagi menjadi analisis karakter, analisis wardrobe, analisis setting, dan properti. Next ada master breakdown dan hunting yang dibagi menjadi hunting lokasi penetapan lokasi hunting property dan wardrobe, casting pre-recruitan crew dan penyewaan peralatan dan yang paling terakhir adalah desain produksi Next, mari kita lanjut ke tahap yang paling inti, yaitu produksi. Di tahap ini adalah tahap di mana semua materi yang direncanakan pada dua tahap sebelumnya dan dieksekusi. Betul, kita mengenalnya dengan istilah shooting, atau dalam bahasa Inggris ya, prinsipal fotografi. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, perencanaan yang baik menghasilkan eksekusi yang matang.

Namun, tentu saja bukan berarti perubahan yang tidak boleh dilakukan di lapangan. Dalam banyak kasus, filmmaker harus beradaptasi dengan situasi di lapangan. Contoh yang paling sering terjadi adalah kondisi cuaca.

Misalnya, dalam sebuah adegan direncanakan diambil dalam situasi cerah. Namun, karena cuaca tidak mendukung, Sutradara dan Tinti untuk produksi memutuskan untuk mengubah adegan menjadi hujan, mengikuti kondisi cuaca. Hal ini bukan tidak mungkin terjadi dalam sebuah produksi film. Next, kita ke tahap pasca produksi. Pada tahap ini, hasil rekaman akan dilakukan editing, penataan suara, penambahan efek, scoring musik, dan color grading.

Untuk di tahap ini, Bukan cuma seorang editor saja yang berperan untuk menentukan potongan-potongan gambar, tetapi sutradara dan produser juga perlu menjaga keutuhan cerita. Pasca produksi biasanya dibagi ke dalam dua tahap, offline dan online. Yang dimaksud offline adalah offline...

editing atau menjahit film setelah kita mendapat bahan dasar materi film kita melalui proses syuting. Editor akan menyusun bahan tersebut menjadi satu kesatuan cerita yang utuh. Setelah itu guys, film dijatakan picture log.

Maka, materi akan diteruskan untuk dipoles. Nah, tim pemolesan ini terdiri dari beberapa divisi. Warna, suara, musik, dan CGI. Tim warna akan melakukan color correction dan color grading untuk mencapai satu nuansa tertentu yang diinginkan sutradara.

Tim suara akan melakukan editing suara, mendapatkan efek suara, atau mengganti dialog sesuai kebutuhan cerita. Tim musik akan membuat musik sesuai kebutuhan cerita, dan tim CGI akan membuat grafis, animasi, dan sebagainya sesuai kebutuhan. Oke guys, tak terasa kita sudah di tahap produksi film paling akhir, di mana film akan disalurkan untuk penonton. Ada beberapa penyaluran film, antara lain, bioskop, pemutaran alternatif, festival, dan media seperti DVD.

Pemilihan distribusi ini perlu dipertimbangkan dengan baik. Bahkan guys, kalau bisa sebelum filmnya diproduksi, agar filmnya bisa tepat sasaran penonton. Nah guys, itulah beberapa penjelasan proses syuting film di Indonesia. Semoga bisa membantu kalian yang ingin belajar untuk mengenal proses pembuatan film ya. Sampai jumpa, next video.

Jangan lupa like, subscribe, comment, and share ke teman, keluarga, atau komunitas kamu. Bye bye, see you. Intro