Transcript for:
Pentingnya Sholat dan Akhlak dalam Islam

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Muhammad Ibn Abdullah wa ala alihi wa sahbihi wa man walah wa ba'd. Faya ibadallah. Usi nabsi wa iyaakum mitaqwullah.

Faqad fazal muttahun. Fala tamutunna illa wa an. Keluarga ku sekalian yang terhimpun di dalam berpagas, berpaminagas.

Kita mengawali dengan bermohon kepada Allah Semoga siapapun yang berada di ruangan ini Atau terhubung dalam kajian ini Semoga senantiasa dijaga, diberkahi Dan dilindungi dalam kebaikan oleh Allah SWT Kita doakan yang bertugas di luar kota Tadi saya dengar info juga Pak Direktur sedang di Semarang Semoga giatnya dimudahkan oleh Allah Dan semoga diberikan keberkahan Ada satu bagian yang penting amanat Nabi di hadis muslim pada satu sifat kepemimpinan, bahwa diantara sifat pemimpin dan yang dipimpin itu harus selalu membangun kekompakan dengan nilai cinta dan doa ini yang sering dilupakan Nabi pernah menyampaikan dan penyampaian ini hadis ini didokumentasikan oleh Imam muslim dalam satu kalimat yang singkat padat tapi mengikat khiyaru a'immatikum mentuhibbunahu wayuhibbunakum dan Pemimpin yang baik itu adalah pemimpin yang kalian mencintainya dan ia pun mencintai kalian Nah membangun cinta itu salah satu jembatannya dengan doa Oleh karena itu diantara doa yang dianjurkan saat Anda memulai pekerjaan Itu bukan hanya untuk pribadi lancarkan pekerjaan saya Tapi juga sehatkan pimpinan saya, pimpinan mendoakan sehatkan anggota saya Sehingga semua itu melahirkan sifat harmoni yang memberikan kenyamanan dan kebahagiaan dalam bertugas. Nah izinkan saya mengawali dengan itu dulu, karena itu diantara sunnah yang seringkali terlupakan. Sehingga bekerja itu lebih banyak dilakukan dengan tekanan menyelesaikan tugas dibandingkan dengan rasa cinta untuk bisa memberikan nilai ibadah di dalamnya. Yang kedua, semoga sholat kita diterima oleh Allah SWT. Nah yang kedua ini tidak cukup dengan amin.

Kita harus tahu dulu standar penerimaan itu seperti apa. Dan yang kedua, kenapa harus sholat? Ini poin pokoknya, mengapa sih umat Islam itu cukup hanya misalnya dengan bersyahadat saja dipandang sudah berislam, lalu berbuat baik, kenapa mesti ada sholat, kenapa bahkan yang pokok sampai lima waktunya, dan jumlah rakaatnya pun diatur sedemikian rupa, sampai teknisnya pun dijelaskan dengan rinci. Saking rincinya, bila ada yang menyimpang dari rincian itu, maka dianggap sholatnya tidak sah dan mesti diulang. Saluh, kemarah itu muni.

Usalli, sholatlah kalian seperti kalian persis melihat aku menunaikan sholat. Dan dalam sholat inilah kemudian ada sanad yang tersambung secara ketat sampai-sampai dalam hadis muslim nomor hadis 397. Demikian di Al-Bukhari juga diabadikan di nomor hadis 757 oleh sahabat Abu Hurairah. Sanadnya tersambung kepada Khalad bin Rafi Az-Zuraiki.

Seorang yang sholat di samping Nabi tapi bermasalah sholatnya. Lalu Nabi meminta beli. Beliau untuk mengulangi sholatnya. Sampai tiga kali peristiwa itu.

Hingga beliau berkata. Ya Rasulullah. Tolong ajarkan kepada aku.

Karena aku tak punya pengetahuan lebih dibandingkan dari apa yang telah aku kerjakan. Nah dari dasar ini. Melahirkan satu pertanyaan kritis.

Dan juga perlu argumentasi yang kuat secara syariah. Mengapa kita menunaikan ibadah sholat. Baik teman-teman sekalian.

kita sangat padat, kita manfaatkan sebaik-baiknya, saya mohon izin kajian kita akan lebih fokus kepada inti materi, sehingga manfaatnya lebih banyak kita dapatkan sholat satu-satunya amalan di dalam islam yang mencakup empat bagian pokok dalam beragama jadi ketika seseorang menetapkan dirinya beragama dan ciri satu nilai agama itu bernilai benar dalam nantinya Nanti kalau kita mau komparasikan atau kita riset, itu ciri pokoknya ada empat. Satu, ada aspek namanya aspek keyakinan, tauhid atau akidah. Tidak mungkin kan beragama kalau tidak yakin.

Karena itu pasal 29 ayat kedua itu mengandung nilai keyakinan. Cara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya. Jadi tidak mungkin kita bisa menghasilkan nilai kepercayaan dan ibadah kalau tidak ada unsur keyakinan.

Atau bahasa kitanya disebut dengan... Iman. Iman itu nanti juga dipaku dalam setiap nilai kebangsaan di konteks negara kesatuan Republik Indonesia. Ini yang paling membahagiakan.

Jadi mau jadi pegawai apapun itu salah satu syarat yang melekatnya. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Kemarin saya di BPK.

BPK itu ada 11 bab Romawi. 40 pasal. Di bab yang keempat pasal 13. Tentang pemberhentian dan pengangkatan itu. Itu ada 11 poin. A sampai K.

Di poin B yang keduanya. Syarat menjadi bagian dari anggota BPK itu. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.

Di undang-undang pendidikan. Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 Itu kalau kita baca dari poin menimbang Ada 4, di poin B nya saja sudah ada iman Undang-undang dasar 1945 Mengamanatkan pemerintah Mengusahakan satu sistem pendidikan Nasional yang meningkatkan keimanan Dan ketakuan pada Tuhan yang maesah Serta ahlak mulia, baru mencerdaskan kehidupan Bangsa, secara singkat Satu, agama dianggap benar Kalau ada doktrin keimanan Ada akidah, ada tawahidnya Yang kedua Ada Ibadahnya Sebagai pembuktian kita beriman, buktinya apa? Saya beriman Kepada Tuhan, kita tetapkan Misalnya Allah, apa pembuktian Keberimanan kita kepada Allah? Kan pembuktiannya itu Mesti diwujudkan dalam bentuk sikap Sikap itulah yang disebut dengan ibadah Konsepsi ini ada di Quran Surah ke-20 Taha, di ayat ke-14 Indani anallahu La ilaha illa ana Fa'budini Sungguh aku tegak Agaskan bahwa akulah Allah satu-satunya Tuhan yang layak dipertuhankan dan disembah. Ketika Anda mempertuhankan aku, maka buktikan kebertuhananmu kepada aku dengan menyembahku.

Karena itu namanya Allah punya dua arti. Satu yang dipertuhankan, ilahun wahid. Yang kedua yang disembah.

Jadi yang dipertuhankan dan disembah. Oke. Tiga.

Yang ketiga harus punya. punya unsur praktikal atau implementatif dalam interaksi kehidupan. Jadi bukan cuma nyembah Tuhan, bimbingan kehidupannya apa?

Implementasi dari ibadah itu. Ciri umat beragama itu kan bukan hanya sekedar saya yakin. iman, saya ibadah.

Terus bukti ibadah itu dibawa dalam berinteraksi hariannya seperti apa wujudnya. Makanya ketika dulu orang itu jujur, orang itu bangga dengan kejujurannya, bukan sebagai orang jujur, tapi sebagai muslim. Jadi ketika ditanya, kenapa Anda jujur?

Karena saya Muslim. Ketika ada seorang penggembala di Sahara yang sangat gersang, diuji oleh Umar bin Khattab, ingin diambil kambingnya, kan kisahnya viral kan? Baik ya? Oh, tapi ini bukan... punya saya, bilang aja pada Tuhan Anda, kalau kambingnya hilang satu dimakan serigala lantas dimana Allah?

jawaban itu yang menggetarkan kepada jiwa, jadi kebenaran yang diungkap dengan sikap kejujuran itu, itu implementasi nilai perangkat Jadi praktek ibadah ada di muamalah Satu akidah Akidah dibuktikan lewat ibadah Ibadah diimplementasikan dalam muamalah Itulah sebabnya nanti seluruh bagian tubuh kita Ketika digunakan untuk bersifat dan bersikap Itu ada tuntunan iman di dalamnya Misal saya tanya begini ya Ini muka dimah ya kita belum mulai ini Saya tanya gini Apa fungsi mata? Tuh kan, sudah keliru kan? Kalau hanya melihat, hewan juga melihat. Coba kambing melihat, elang melihat. Lalu apa bedanya fungsi mata kita dengan mata hewan?

Ternyata ketika kita meriset ayat-ayat Al-Quran, terkait dengan fungsi tubuh kita, itu rata-rata dibuka dengan iman dulu. Quran surah 24, surah cahaya, ayat 30 untuk laki-laki, 31 untuk perempuan. Qul lil mu'minin, yang Muhammad katakan viralkan.

Pada pria-pria yang menyatakan dirinya telah beriman. Gunakan pandangannya itu yang dibimbing oleh imannya untuk melihat yang baik saja menurut standar imannya. Jadi kalau menurut imannya tak baik, gak boleh dilihat.

Karena itu ketika Anda sudah mengatakan, Ashadu an la ilaha illallah, Ashadu an la muhammad rasulullah, kalimat itu dari lisan turun ke hati, itu jadi cahaya ke bagian tubuh kita. Makanya ketika Anda melihat, itu ada cara pandang tertentu yang dibimbing iman. Standarnya beda dengan tanpa iman.

Kalau tidak ada iman, semua mungkin terlihat. Tapi ketika ada iman, hati kecil anda akan bicara, ini tidak baik. Palingkan. Nah, memalingkan dari yang tak baik menurut iman, itu namanya ghadul basar. Oke?

Perempuan juga begitu, setara. Wa kullil mu'minati ya ghadudna. Dan katakan pada setiap perempuan yang menyatakan dia beriman. Maka gunakan pandangan itu dengan bimbingan imannya.

Ketika tak baik menurut imannya, paling kan. Anda lihat kajian di Youtube. Terus ada iklan. Terus menurut standar iman gak bagus Itu otomatis akan gak suka itu Pasti paling kan Karena kalau naik pesawat Tugas keluar tuh Kalau pramugari lagi demo Yang dilihat pramugarinya apa demonya Iman itu akan bekerja disitu Palingkan Sama dari mata turun ke Langsung ke hati aja Ke kelisan dulu kan Kemulut kan Itu mulut ketika digunakan fungsinya Imannya disebut dulu Quran surah 49 ayat 11 misalnya Ya ayyuhal ladhina amenu imannya dulu layas harakaw min kaum ayat 12 nya layak taba'dukum ba'da hai orang-orang yang telah menyatakan beriman kalau pakai al-ladhina disebutkan 1080 kali dalam Al-Quran itu kalimatnya diksinya singkat padat mencakup semua tanpa sekat jadi kalau laki-laki, perempuan, tua, muda, besar, kecil beda strata, duniawi itu semua tercakup di dalamnya Hei semua yang telah menyatakan beriman. Gunakan imanmu untuk membimbing lisanmu bertuturan.

Kalau masih merasa punya iman, jangan gunakan lisan untuk mencelah merendahkan orang. Untuk bergibah, membuat hoax. Didetilkan oleh Nabi, kalimatnya jelas. Man kana yu'minu billahi wal yaumil akhir, fal yakul khaira awliyasmut. Siapapun.

Nah, dari al-ladhina ketika dirinci pakai man. Man itu bentuk tunggal, personal, tapi maknanya general. Jadi kalau Anda, saya, kita baca ayat atau hadith, adakman, posisikan Nabi sedang bicara ke kita.

Hei Adi Hidayat, posisikan Nabi bilang gitu. Kalau engkau merasa beriman sama Allah dan yakin dihisab di hari kiamat, jaga lisanmu. Katakan yang baik dengan bimbingan imanmu, tak mampu engkau diam. Jadi cukuplah suami istri itu menggunakan satu hadith ini, pasti sakinah itu muncul dalam kehidupan rumah tangganya.

Ya, itu. Itulah sebabnya kenapa Sakinah didahulukan dibanding Mawadah. Hati-hati ya, mbak walaupun namanya Sakinah gak ada ini gak akan datang tuh ketenangan tuh. Ada yang tahu gak rahasianya kenapa Sakinah duluan dibanding Mawadah?

5 juta. Ya waktu habis, karena padat sekali. Mada, jamaknya Mawadah, rasa kasih yang tumbuh dari pemberian materi.

Jadi kalau rumah tangga itu ingin cenderung pada kebahagiaan, boleh. Boleh berbagi dengan materi. Istri cemberut, Anda datang dengan senyuman.

Sayang, kenapa? Ini emas 2 kilo, itu pasti sehat lagi. Itu mawadah. Tapi maaf, walaupun Anda mapan bekerja, harta cukup melimpah, ruah.

Tapi tidak ada ketenangan di rumah tangga. Tidak ada sakinah. Maka hampa kehidupan rumah tangga itu.

Itulah sebabnya kenapa di Quran sakinah lebih dulu dibandingkan dengan mawadah. Saya tanya ibu, ibu pilih mana? Kaya tapi gelisah. atau miskin tapi tenang oke saya paham ini suami juga sepakat artinya apa?

kita gak bisa menghilangkan unsur ketenangan itu hanya pembuktian argumentatif supaya kargiannya lebih kepada argumen jadi ada akidah terkorelasi dengan ibadah implementasinya di aspek mu'amalah nanti cara bermu'amalahnya diatur lewat akhwak namanya bagaimana berlaku Bermuamalah yang baik. Kan Anda, maaf ya, berekspresi kepada pimpinan dengan kawan kan berbeda. Oke, kepada orang tua dengan anak kan lain.

Nah, yang mengatur interaksi kita sehingga terjalin harmoni yang baik itulah yang disebut dengan akhlak. Nah, empat poin inilah yang menjadi inti dakwah Nabi SAW ketika diutus oleh Allah SWT. Memastikan empat ini bisa optimal kita lakukan dalam kehidupan. Bonusnya yang kelima, selalu menang. meningkatkan inovasi sehingga selalu mendapatkan hal baru dalam kehidupan lima ini digabungkan di Quran surah kedua al-Baqarah di ayat 151 1. Wa yuzakikum.

  1. Akhlaq. 3. Wa yu'allimukumul kitaba. 4. Wa yu'allimukumma lam takunu ta'lamun. Kelima-limanya ini digambarkanlah dalam bentuk ibadah yang melatih kita sebagai fondasi awal menuju dan memantapkan lima hal ini, yaitu sholat.

Itulah sebabnya kenapa sholat yang pokok dilakukan lima waktu dalam sehari untuk mewujudkan lima hal ini dalam kehidupan dan satu-satunya ibadah yang mengumpulkan lima aspek ini dalam prakteknya hanya sholat. Hanya sholat. Oke, mari kita detilkan, kita rinci, dan disini kita akan mulai kajian kita.

Yang tadi muka dimah ya. Kita punya 30 menit, padat sekali. Bismillahirrahmanirrahim. Satu, sholat adalah perwujudan iman seorang hamba. Karena itulah kalimat sholat pertama kali disebutkan dalam Al-Quran, itu letaknya setelah kalimat iman.

Al-Baqarah ayat 3, الذين يؤمنون بالغيب ويقيمون الصلاة Orang-orang yang telah menyatakan beriman dan konsisten menjaga imannya. Beda adalah dina amanu dengan yu'minun. Amanu telah beriman. Tapi kalau dia komitmen dan konsisten terus menjaga imannya sampai saat dia berpulang pada Tuhannya, maka berubah nanti bentuknya kalau di bahasa Arab jadi mudaria. Kalau di bahasa Inggris kan itu punya tiga arti.

Present, continuous, and future. Jadi kalaupun sekarang terus berlangsung sampai masa depan pun saya tetap akan beriman. Nah pembuktian untuk menjaga iman itu, itu pembuktian utamanya pada sholat. Itulah sebabnya satu-satunya amal ibadah dari rukun Islam yang lima itu, satu-satunya amal ibadah yang disebut iman dalam Al-Quran hanya sholat.

Teman-teman boleh buka Quran Surah kedua Al-Baqarah di ayat 143. Ya di pertengahan ke ujung ayatnya saya percepatkan. Dan Allah tidak akan pernah menyianyikan solat seseorang yang dikerjakan karena imannya. Ayat ini turun ketika ada terjadi pergantian arah Qiblat. Dari yang tadinya, semula ke Masjid Al-Aqsa, lalu berputar 180 derajat, beralih ke Masjid Al-Haram. Nabi sedang berada di luar Madinah.

Madinah tempoh dulu wilayahnya. Hanya tidak seluas cakupan sekarang. Kalau diilustrasikan area sekitaran Masjid Nabawi sekarang itulah Madinah.

Di luar itu sudah di luarnya. Nah Nabi sedang sholat. Riwayatnya banyak menyebutkan ada yang mengatakan Zuhur, ada Asar, ada Maghrib.

Di perpengahan itu turunlah Al-Baqarah ayat 144. Maka berputarlah dengan turunnya ayat ini. 180 derajat. Menghadap ke arah Masjid Al-Haram.

Problemnya adalah ketika Nabi dan pengiring beliau kembali ke Madinah. Area Masjid Nabawi. Kan tidak semua masyarakat ikut. Maka virallah informasi itu bahwa Qiblat telah beralih.

Ke Qiblat awal yaitu Ka'bah Al-Musharrafah. Maka penduduk panik pada saat itu. Status sholat kami yang tadi dikerjakan bagaimana?

Karena sudah tidak bisa diulang. Sudah pindah waktu. Maka turunlah kemudian. Firman Allah yang Al-Baqarah 14. 4.3 itu, وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ Karena engkau mengerjakan sholat itu dengan imanmu, maka Allah tidak menyianyikan imanmu itu.

Maksudnya apa? Walaupun arah qiblatnya tidak tahu mengarah kepada sisi yang belum berubah, tetap dihitung pahawanya sempurna karena imannya. Nah ini nanti yang menjadi landasan turunnya al-Baqarah ayat 115. وَلِلَّهِ الْمَشْرِكُ وَالْمَغْرِبُ Kalau Anda sedang tugas nanti di lapangan Lalu sulit menemukan arah Qiblat Aplikasi susah Karena sinyal tidak masuk misalnya Kemudian juga matahari Agak remang-remang sehingga sulit untuk terlihat Patokannya Maka dengan keyakinan, dengan iman itu Menghadap ke arah yang kita yakini Maka berlakulah al-Baqarah 115 Di saat itu Diterima amal ibadah kita Sama dengan yang menghadap Qiblat Dengan dasar imannya Oke, nah Pengertian terbaliknya maksumuh halafahnya maka Nabi mengatakan Al-farku bayinal mu'min wal kafir tarku salat Beda antara orang yang beriman dengan yang belum beriman adalah pada sholatnya Jadi kalau ada orang mengatakan sudah beriman dan tidak menunaikan sholat Ini artinya keimanannya belum diakui sepenuhnya oleh Allah SWT Jelas ya?

Halo, kenapa sedih begini? Maaf, saya terlalu cepat nggak? Nggak ya? Baik. Jadi, dalam poin ini, penting pembedanya di sholat.

Itulah sebabnya kenapa dari kecil kan, usia sekian, dari mulai tiga ke arah tujuh tahun, contohkan. Ya orang tuanya sholat bentangkan sejadah. Kalau bisa kalau anak sudah mulai suka itu kasih model sejadah yang anak-anak sukai bentuknya. Dulu ada anak saya senang model mobilan, saya tidak sebutkan supaya tidak endros gitu ya. dikasih sejadah dengan pola itu, dia senang tuh ikuti, kita gak minta sholat, dia datang sendiri.

Nanti setelah mulai tujuh tahun kan baru diajarkan dengan baik, diajak ke masjid kalau yang laki-laki, demikian seterusnya. Mengapa dari awal dituntun seperti itu? Untuk memberikan sebuah penguat bahwa penjagaan iman dimulai dari sejak dini. Tapi di Indonesia saya perhatikan kelasnya sudah advance, TK sudah manasik gitu.

Itu satu ya Karena nanti kalau Nabi bilang begitu Artinya akan terjadi orang mengatakan beriman Tapi tidak sholat Makanya keras dari awal Nabi katakan bahwa Pembeda antara orang yang beriman Dengan yang baru klaim beriman Itu pada sholatnya Pada sholatnya, mengerjakan sholat Maka sah status imannya Tidak menunaikan sholat, maka bermasalah imannya Itu poin yang pertama Yang kedua teman-teman sekalian Ibadah Kita lanjut ya Sholat adalah bagian pokok terpenting dari ibadah Nah disini kita akan mulai membuka sedikit rahasia terkait dengan aspek ibadah ini Teman-teman sekalian ternyata Sholat ini ketika oleh Allah diturunkan dalam Al-Quran Dalam konteks penunaian ibadah Bukan berarti hanya mengkoneksikan atau mengkorelasikan hubungannya dengan iman saja bukan? Karena saya beriman saya buktikan ibadah Ibadah nyembah Allah lewat sholat. Dalilnya Quran surah ke 20 ayat 14. Innani anallah la ilaha illa anah.

Aku tegaskan akulah Allah. Tidak ada Tuhan yang layak dipertuhankan dan disembah kecuali saya. Fa'budni. Kalau Anda telah menyatakan beriman padaku, buktikan keberimananmu dengan menyembah saya dalam ibadah. Bentuknya bagaimana ya Allah?

Teruskan ayatnya. Wa'aqimis sholata. Tunaikan sholat sebagai bukti ibadah.

Itu li zikri. Sebagai zikir kepada aku. Jadi, Korelasi antara ibadah dengan iman, sudah kita sebutkan dalilnya.

Sekarang ibadahnya tersendiri ketika ditunaikan, apa manfaat dari ibadah itu? Mengapa mesti ada lima waktu? Dan apa turunan manfaatnya dalam kehidupan kita? Kalau kita mengerjakan itu, dampaknya kepada kehidupan kita apa?

Nah inilah indahnya di dalam Islam, dijelaskan dalilnya, diberikan contohnya, diberikan alasannya, dan yang paling indah diberikan penjelasan dengan detail. Tentang manfaat-manfaatnya Ini tidak ditemukan di dalam konsep Keyakinan manapun Kalau teman-teman boleh mau riset silahkan Ada gak satu keyakinan agama tertentu Yang dari ibadahnya itu diatur Cara memulainya Bacaannya Detilnya, manfaatnya Waktunya sampai dengan hasilnya Sampai kiamatnya Ini menunjukkan bukan karya manusia Bukan karya manusia Kalau karya manusia setiap orang bisa buat itu Ketika ini menunjukkan karya manusia, maka pertanyaannya dengan cara apa lagi Allah memberikan pembuktian pada kita bahwa ia Tuhan yang hak yang harus kita sembah. Kalau sudah paham, mari kita rincikan turunan tentang sholat ini.

Kita mulai satu-satu teman-teman sekalian dari waktu sholat. Seperti kita ketahui waktu sholat ada lima, tapi yang sering kita dapati dari yang lima ini tidak semua orang mengetahui tentang makna dari nama dan pembagian di waktu itu. ini. Yuk kita mulai rincikan. Solat yang pertama namanya apa?

Gak usah khawatir, menang gak dapat hadiah. Kalau benar, salah juga keterlaluan. Satu, subuh.

Dia satu-satunya nama solat yang punya dua nama. Subuh dan fajar. Pak fajar, pak waktu solat. Dua, buhur.

Tiga, asar. 4 Maghrib 5 Isya Rumus hitungannya 24434 Rumus bilangannya 24434 Kalau mau tanya nomor koneksi dengan Allah 24434 2 Subuh 4 Dhuhr 4 Asar 3 Maghrib 4 Isya Pertanyaannya apa artinya nama itu? Selama ini jangan-jangan kita hanya tahu namanya Tapi tidak memahami mananya Itu poinnya.

Sekarang mari kita mulai. Izin saya tidak punya kemampuan untuk menuliskan. Karena memang saat ini terbatas, tapi kalau diperkenankan bisa kita coba uraikan sedikit.

Mohon fokus baik-baik karena waktunya tinggal 21 menit lagi. Izin saya pastikan dulu ya supaya terlihat dengan baik. Ibu kelihatan di sana?

saya kira itu hanya di Sumbawa Barat ternyata di Pertagas pun perempuan-perempuannya imannya luar biasa maksudnya belum saya tulis sudah kelihatan imannya luar biasa oke, kita mulai dari yang pertama ya, lima waktu sholat kita mulai dari satu dulu subuh, teman-teman saya turunkan dulu ya ini izinkan saya tulis pakai bahasa Arab dulu supaya gampang satu dia punya dua nama yang ke Arab ya kalau yang gini angka Hindi Anda yang di admin di komputer pasti tahu ada Fajr hai hai Kata subuh ditemukan di Al-Quran surah ke-81 at-taqwir ayat 18. Kalau keliru tolong diingatkan. Was-subahi iza ta-nafas. Quran surah 81 ayat 18. usah di ilmu utakatik ya.

Oh ini kenapa 81 kalau dibalik 18? Itu cocok lagi. Abaikan aja itu.

Fajr agak banyak di Quran terkait dengan nama sholatnya ada di Quran surah ke 17 di ayat 78. Aqidah selalu punya korelasi dengan ibadah Ibadah selalu punya korelasi dengan mu'amalah Interaksi harian kita Mu'amalah hiasannya adalah akhlak Barulah kemudian disini muncul inovasi dalam kehidupan hal yang baru Hidup yang mengacu pada dua kebahagiaan yaitu dunia dan akhirat Konsepsi ini nanti ditemukan di Quran surah kedua al-Baqarah ayat 201 Dan menjadi doa paling favorit umat Islam Indonesia saat ini. Rabbana atina fid dunya fil akhirati. Ya, cukup.

Subuh. Ini rumus dasarnya. Dari akidah, kita beriman, pembuktian imannya lewat ibadah, sholat, apa hubungan hubungan sholat dengan aktivitas harian kita.

Subuh asalnya terkolerasi dengan kata asbah. Asbah itu asalnya sesuatu yang sudah siap dengan rencana yang matang. Baik, orang Arab itu kalau bertanya begini, bagaimana kabarmu di pagi ini? Itu bukan hanya nanya kabar kesehatan.

Beda dengan kaifah haluk. Itu bertanya. Bagaimana kabarmu hari ini?

Aktifitasmu bagaimana? Lancar? Sudah siap? Planning bagus?

Dan sebagainya. Itulah sebabnya ketika Allah bersumpah dengan awal waktu, penandanya adalah planning kegiatan. Dan aku bersumpah demi waktu subuh.

Awal mula untuk berkegiatan. Apabila sudah mulai bergerak bersamaan dengan nafas yang keluar itu, maka sudah jelas rencana yang dibuat. Ya, jangankan kita.

Semua alam itu, semesta itu seluruhnya bukan hanya bertasbih, tapi beraktifitas dalam tasbihnya. Di waktu subuh, matahari sudah mulai bersinar. Dan sinarnya mengambil manfaat. Mengandung nilai manfaat, memecah keheningan malam dan menghilangkan kegelapannya. Gelap mulai hilang, datang kemudian sinar yang memberikan kita bimbingan untuk beraktifitas.

Tumbuhan dimulai waktu itu sudah mengeluarkan oksigen. Menyerap karbon dioksida. Saya waktu di Utrecht, di Delft, di Belanda. Saya coba ingin membuktikan, kan Adhan gak terdengar keluar ya.

Jadi sebelum waktu subuh itu saya keluar, kebetulan flightnya waktu itu dekat area hutan yang agak rimbun, enak, udaranya bagus. Itu sebelum subuh terasa karbon dioksida. Walaupun cuma beda, hampir satu menit.

Tapi begitu masuk waktu subuh, keluar kesegaran yang luar biasa. Oksigen yang keluar. Ini kan gak mungkin kalau kuasa Allah itu gak mungkin terjadi seperti ini.

Kalau bukan kuasa Allah SWT. Tapi poinnya adalah yang bicara begini Quran. Nah sekarang yang ingin saya katakan adalah alam semesta dalam konteks seperti matahari, kemudian tumbuhan, binatang, ayam bahkan mulai berkokok, punya planning yang teratur.

Masa kita makhluk yang dihisap itu gak teratur? Gak punya perencanaan? Maka subuh itu mengajarkan... Jangan sampai ada orang Islam yang punya keimanan lalu menunaikan sholat, diajarkanlah oleh Allah setiap masuk subuh itu harus punya agenda yang jelas. Planning yang terukur, jangan terjadi.

Jadi mengaku muslim, beriman, tapi enggak jelas perencanaan hidupnya. Jam 7 mau di mana? Jam 8 kerjakan apa?

Anda dari sini ketemu 7 ke 4 atau setengah 8 ke setengah 5. 8 jam kerja. Berangkat jam berapa? Petakan di jalan macetnya di sebelah mana?

Ukur sampai kantor tiba jam berapa? Apa yang mau dikerjakan di kantor? Itulah Islam, itulah subuh.

Sehingga tidak ada satupun orang Islam di era Nabi mengajarkan beraktivitas kecuali terukur dan teratur. Bahkan Nabi memulai itu evaluasinya di malam hari Sehingga turun di antara surah al-insyirah itu Ada ayat yang tegas mengatakan di ujungnya Fa'idha faraghtah Evaluasi yang telah berlalu di malam hari Evaluasinya menyeluruh sampai ke zikirnya Dicatat nih Aku hari ini secara spiritual itu Mohon maaf, sholat jamaahnya berapa waktu itu? Dari lima Misalnya dari lima itu cuma empat Berarti koreksi ada yang kurang Satu Yang kedua, secara intelektual Sudah Sudah berapa baca, bacaan yang dibaca saat ini. Ilmu yang ditingkatkan. Mensyukuri anugerah akal dan sebagainya.

Bekerja sempurna enggak? Turunkan ibadahnya bagaimana? Ketika ada yang kurang istighfari. Sebagai seorang ayah. Ada enggak sesuatu yang salah yang dilakukan belum sempurna?

Sebagai seorang ibu, anak dan sebagainya. Istighfar itulah sebabnya sebelum tidur Nabi ajarkan istighfar. Yang kita tahu 70 kali kan?

100 kali. Yang saya tanya 1 ke 70 itu istighfar apa saja? Apakah hanya... Hanya bilangan di lisan.

Atau dari lisan diingatkan oleh fikiran ditembuskan ke hati. Istighfar sebagai seorang ayah yang kurang maksimal melihat anak dengan baik. Anda boleh punya jabatan di kantor.

Boleh direktur, boleh manajer, boleh macam-macam. Tapi ketika Anda pulang, Anda seorang ayah. Saya di Timur Tengah disebut Sheikh.

Di sini dipanggil Piyai, dipanggil Ustaz. Pulang ke rumah, anak saya enggak kenal itu semua. Anak saya enggak peduli itu semua. Belum pernah seumur-umur saya mengajak. Lalu saya pulang, anak saya menunggu depan pintu dan memanggil, Kiai.

Dia ingin ayahnya. Kenapa enggak kita hadirkan istighfar pertama kita itu karena kita kurang perhatian. Eh maaf.

kita, kurang perhatian kepada anak misalnya saya kalau pulang tengah malam dan semua tertidur, saya lihat satu-satu terbaiki cara tidurnya doa, lihat satu-satu minta ampun sama Allah Dan ya kadang sebelum mengalirkan air mata kita gak bisa tidur. Karena gak tahu nanti ketemu lagi gak di akhirat. Itu poin yang paling penting.

Jadi istighfar pertama itu untuk diri kita ketaatan pada Allah. Untuk diri kita sebagai anak pada orang tua. Sebagai suami punya tanggung jawab istri atau sebaliknya. Nah itu kalau sudah kita bisa lakukan, dievaluasi, direncanakan besoknya. Direncanakan lagi yang berikutnya, besok mau ngapain, tulis malam.

Kalau kita biasakan begitu tidurnya enak. Karena enggak ada beban. Damai hidupnya Dengan teman damai kalau ada perselisihan sebelum tidur Jadi gak ada orang mengigau itu masalah-masalah Kehidupan dunia yang belum tuntas Ini dunia saat maaf terjaga bermasalah Saat tidur pun masih bermasalah Goro-goro kamu nih Kapan istirahatnya Nah ketika anda saya kita bangun dari subuh itu Maka rencana yang sudah kita siapkan itu teman-teman sekalian Di bawah menghadap Allah Supaya minta kemudahan Minta kelancaran Minta minta pendampingan, minta bimbingan.

Itulah sebabnya kita dipanggil sholat di awal waktu. Supaya rencana yang sudah kita siapkan itu minta taufiknya, persetujuan dan perlindungan dari Allah. Inilah yang menjadikan rahasia umumnya para sahabat memulai berkegiatan sejak dari masjid.

Teman-teman boleh riset deh hadis-hadis tentang sholatnya, sahabat dan kaitannya dengan syuruk dan pekerjaan. Rata-rata memulai dari masjid. Mereka tungguin evaluasi, begitu siap, syuruk, minta sama Allah, berangkat.

Saya mau kasih satu rahasia ya, boleh jadi ijasa tapi ini diantara kita aja ya. Anda boleh lakukan, berangkat ke masjid itu dengan baik. Terus minta misalnya, ya Allah kau perintahkan aku untuk berikhtiar, sekarang aku lakukan.

Kau perintahkan aku untuk perencana, sekarang aku ikhtiarkan. Mohon lindungi, mudahkan, dan berikan bimbingan terbaik untuk mendapatkan hal yang wajar, halal, baik, dan koribai. Anda berangkat. Pulang, sebelum nyampe rumah, mampir dulu ke masjid. Masjid terdekat dari rumah aja.

Salat dua rokaat, gitu. Ya, salatnya bisa salat wudhu, tahiyatul masjid, dan sebagainya. Setelah itu pulang. Doa dulu, abis salat di Allah.

Aku telah berikhtiar seperti apa yang telah kau perintahkan. Sekarang aku memohon rizki darimu seperti apa yang telah kau jadikan. Kalau dengan semua ikhtiar ini belum cukup menurunkan risiko darimu, maka mohon tunjukkan pada aku saat ini dengan cara apalagi aku mesti berikhtiar. Silahkan anda pulang dengan suasana itu ke rumah dan lihat apa yang terjadi.

Jadi rasakan bedanya, bedakan rasanya dan pasti terasa bedanya. Gak ada kesan yang lain pada jiwa. Jadi yang dibawa ke rumah itu bukan aura kantor.

Bukan aura jalan yang macet. Tapi ada ketenangan, kenyamanan dan kenikmatan. Kalau teman-teman mau pakai sunnah sahabat ini dalam dunia pekerjaan. Dan anda lakukan coba sehari ini saja. Rasanya pasti beda.

Ini bagian pertama. Nah ketika kita ingin datang menghadap Allah. Dan mulai membawa rencana kita.

Maka perlu. Perlu isyaratnya kan, kapan dimulai. Gak bisa tiba-tiba saya bangun jam 3, langsung sholat subuh kan tidak begitu.

Mesti ada satu sinyal dulu, yang dari sinyal itu ada feedback pada diri kita untuk merespon. Pancaran, respon atas sesuatu yang memancar akibat satu hal yang terjadi. Kalau di gaya itu kan, kalau ada gaya gerak, gaya dorong kan.

Kalau gak salah F1 sama dengan F2 kan. Gaya gerak sama dengan gaya dorong. dikit bunyinya kecil kan kencangnya kencang terus ada F berbanding lurus dengan P kumpas kalinya gaya berbanding lurus dengan tekanan dengan semakin banyak gaya semakin terpekan nah hai hai Respon yang muncul ketika ada satu misalnya gaya tapi responnya sifatnya materi sifatnya.

Misal kalau Anda mau mengebor air kemudian keluar terpancar dari bawah itu keluar misalnya air. Nah itu namanya infajar. Dalilnya Quran surah kedua ayat 60 Nabi Musa Musa kata Allah Allah itu kaumu dua belas suku minta mata air. Dan tidak tanggung setiap sukunya minta satu. Katanya supaya tidak rebutan.

Maka Allah firmankan, pukulkan tongkatmu yang kayu. Lihat diksinya detail sekali. Pukulkan tongkatmu yang kayu ke batu itu. Maka batu itu akan terbelah dan mengeluarkan pancaran 12 mata air Tongkat kayu dipukulkan ke batu Batunya yang hancur Karena Musa seorang nabi Anda punya tongkat emas, pukulkan ke batu Maka keluar 12 air mata Nah ini, infajar Kalau respon yang keluar itu respon buruk Misal dalam nafsu Kan suka ada trigger yang memancing respon Terus nafsu keluar kan Apa?

Apa saja itu? Lihat gambar yang gak bagus, nafsu keluar. Lihat sendal bagus, nafsu keluar. Macam-macam ya. Nah itu fujur namanya.

Fujur. Hurufnya masih sama, cuma bentuknya berbeda. Fa, jimnya masih ada, ada waw, ada ra'nya. Fujur.

Quran surah 91 di ayat 7-10. Wa nafsi wa ma sawwaha fa alhamaha fujuroha wa taqwaha. Fujur tembus ke nafas.

Nafas memerintahkan yang buruk. Yang buruk disebut su. Nafas ketemu su jadi nafsu.

Makanya nama lain fujur itu nafsu. Dalilnya Quran surah 12 ayat 53. Wa ma'u berni'u nafsi'inna nafsa la'martun bisu'i illa ma'rahima rabbi. Nafas ketemu su.

Teruskan. Tapi kalau pancarannya pada sifat yang baik. Oke?

Membelah sesuatu yang gelap. Menjadi baik, terbuka, memancarkan respon. respon panggilan yang baik maka berubah katanya menjadi fajar oke, matahari diperintahkan oleh Allah diperintahkan membelah kegelapan malam, keluarlah sinar pertamanya disebutlah fajar, kenapa?

karena ada respon kebaikan keluar darinya Baik, perhatikan baik-baik, Quran surah ke-2, ayat 187 وَكُلُوا وَشْرَبُوا حَتَّى تَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيُطُ الْأَبِيَضُ مِنَ الْخَيُطِ الْأَسْوَادِ مِنَ الْفَجَرِ Itu untuk matahari Kita lagi tidur enak-enak, sudah menyiapkan rencana malam-malam Tiba-tiba ada panggilan Allahu Akbar, Allahu Akbar Itulah tandanya hati kita mengkonfirmasi iman kita dalam diri kita Cepat, sudah adhan Pernah begitu? Konfirmasi itulah dalam bahasa lain yang disebut dengan fajar namanya. Jadi waktunya matahari membelah disebut dengan fajar.

Konfirmasinya pun disebut dengan apa? Fajar. Jadi bersamaan waktunya dengan dua hal itu. Datanglah panggilan. Itu yang dimaksud.

Quran, hubungan iman dengan konfirmasinya sampai ke sholatnya ada di Quran surah 8 ayat 2 innamal mu'minuna iman alladzina idha dhukirallahu adhan, wajilat kulubuhum iman, jadi begitu ciri iman itu ada dalam jiwa dipanggil lewat adhan Allahu Akbar, Allahu Akbar langsung merespon, ya Allah sudah adhan walaupun setelah adhan ada lagi getaran, baru adhan, belum komat gitu kan misal, misal ya tapi Tapi inilah fajar. Jadi maksudnya, rencana Anda, ini agak jarang dibahas ya. Mohon maaf, ilmu ini agak jarang.

Jadi jangan Anda bilang saya bid'ah, bukan. Bukunya ada, referensinya ada. Cuma karena jarang dikaji, jangan sampai kekurangan pengetahuan menghukumi yang tahu jadi salah gitu.

Ini poinnya. Jadi saya kalau bahas satu masalah, itu bukunya saya kumpulkan. Tafsir awal sampai akhir yang ada apa, buku-buku tentang sholat apa, baru kita keluarkan. Jadi bagian topik-topik tertentu yang dibahas. Proses.

Problemnya ketika membahas tentang ibadah cuma dua. Satu, tentang bacaan, doanya apa. Yang kedua, tentang gerakan, bagaimana mengerjakannya. Yang ketiga, jarang dibahas hikmahnya apa.

Padahal rumus dalam ibadah itu dalam fikir tiga-tiga mesti dipakai. Ini Quran surah kedua ayat berapa? Ayat 1, 2, 9. رَبَّنَا وَبْعَثِيهِمْ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْتُمْ عَلَيْهِمْ Ayatika, ini, وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَةِ Ini, wal-hikmah, ini. Barulah kita mendapatkan sesuatu yang baru.

Jadi ini bukan ilmu yang baru Belum tahu saja Jadi selama ini yang kita kerjakan Jangan sampai terbatas pada ritualnya Untuk mencukupkan ini Hubungan ritual dengan ini apa Jadi subuh Ini mengkonfirmasi bahwa Ada satu keteraturan dalam kegiatan kita Dua, siang Setelah subuh Subuh Hai fajar salat apa berhenti saya tanya pada anda berarti apa Hai sudah cukup katakan Allahualamu ini terbatas ya nih sahabat ditanya enggak tahu alam anda sahabat bukan TBN bukan eh obor waktu tinggal empat menit lagi ya teman-teman kalau kita jeli, ini kan sholat dikerjakan di siang hari kan, siang itu bahasa Arabnya nahar naharun itu siang tapi kenapa sholatnya buhur kok gak sholat nahar gitu ya, lohur ini paksain tuh terus sore biar nyambung cepat sore bahasa Arabnya kan masa selamat sore kenapa kau sholatnya asar kok sholatnya namanya asar maghrib isya isya kan malam kan kenapa gak layl layl itu kan malam kalau ada yang istimewa di malamnya itu laylah namanya makanya ketika turun al-Quran disebut laylatul qadr karena malam Malamnya istimewa. Beda. Lail dengan Lailah itu beda. Lail itu waktu malam.

Lailah ada yang istimewa di malam itu. Jama'nya. Lail.

Layali. Lela. Lili. Lala. Itu malam.

Ibu Lili. Ibu malam-malam. Duhur.

Artinya jelas. Terang. Ada idhar.

Dibaca dengan jelas. Terang. Gak boleh dengung. Man amana. Itu kan.

Ya. Min husni. Harus jelas. Ya. Ada A, ada A, jelas.

Dhuhr kenapa disebut Dhuhr? Untuk evaluasi kegiatan kita dari setengah hari. Sudah jelas dulu hasilnya. Ini Anda punya rencana di sini, evaluasi di siang. Jelas gak hasilnya?

Pekerjaan Anda yang sekarang diamanahkan dari pagi jam 7 sampai sekarang, evaluasi dulu. Dicek, jangan cuma ditinggalkan. Oke saya sedang kerjain, tinggalin dulu sholat.

Bukan begitu. Ketika akan sholat, Anda cek dulu. Dari ke siang itu, tengah hari, bagaimana hasilnya? Ada yang perlu disempurnakan gak? Ketika ide-idenya mulai mentok Ada yang belum selesai, datang dulu sholat Tenang lagi Saat tenang itulah dirumuskan kembali pelan-pelan Kan lumayan dari jam 12 Sampai jam 1, diisi dengan baik, dilihat, itu baru dunia ini, kan kita ngejar ini juga Karena nanti ayat 200 ya, ada yang cuma ngejar ini Bukan, kalau gak apa-apa diam aja Dan diantara manusia ada yang fokusnya hanya dunia yang dikejar Sehingga gak kebagian akhiratnya Padahal dia tau dia mau pulang Yang lebih aneh lagi pengen pulang surganya Firdaus dekat dengan Nabi Tapi tiap hari dikerjakan dunia dunia lagi berangkat gelap, purang gelap, terus meninggal gelap juga.

Ini kan repot. Nah makanya mesti investasi kan. Anda kalau tugas keluar kan apalagi keluar negeri kan hukumnya beda. Bekalnya pun tidak sama. Anda tugas ke Amerika, mata uangnya sudah beda.

Alamnya sudah beda. Terus pengen pindah ke alam barzah. Pengen hukumnya sama dengan dunia.

Mustahil. Makanya dimensinya beda. Keadaannya tidak sama. Baji yang dipakai kan beda.

Barang-barangnya tidak sama. Makanya disebut telah meninggal dunia. Meninggalkan semua yang melekat pada dunia.

Pindah ke alam lain. Persiapan menuju titik akhir yang tidak ada ujungnya lagi. Tidak ada pembuka lagi.

Jadi sudah ujung begini. Tidak ada ruang lagi yang lain. Itu akhirat namanya. Makanya di sini cuma dua pilihannya. Kalau tidak ke surga, ke...

Nah itu. Apa investasi yang ada disini Maka siang itu dicek dulu Pekerjaan jadi ibadah gak? Tadi niatin ibadah gak waktu berangkat dari rumah?

Waktu ngetik, waktu ngerjain di kantor Jadi ibadah gak? Kalau ibadah anda gak mungkin berbuat kriminal Anda gak mungkin berbuat maksiat Gak mungkin nipu, gak mungkin nyogok Gak mungkin korupsi Kan lagi ibadah Gak mungkin curang Kan lagi ibadah Antah buddhan Allah Kana kattarah Anda itu mengerjakan segala hal sebagai ibadah, merasa diawasi Allah. Kalaupun Anda merasa tidak melihatnya, Anda yakin Anda dilihat. Itulah kerja pakai iman, maka ini dibawa, tidaknya. Jangan ditinggalkan.

Nah inilah yang selama ini kita butuhkan. Inilah yang melahirkan nilai etik, makanya adanya dalam jiwa. Takwa itu kan dalam jiwa, melahirkan etos.

Etos mendorong kepada logos, logos melahirkan patos. Kepantasan dalam bekerja. Jadi anda sekuat apapun ilmunya Kalau tidak punya etos itu rusak Jadi tidak cukup akal sehat Jiwa yang sehat itu lebih penting Banyak orang akalnya seingat Akal itu tidak memberikan perintah Dia hanya merumuskan Satu instruksi dalam jiwa supaya mudah dilakukan dan dieksekusi oleh fisik.

Jadi akal yang sehat itu seberapa pandai ilmunya, seberapa cepat mengeksekusi perbuatan. Tapi kalau yang dieksekusi itu dari perintah nafsunya, masalah. Habis saja waktunya itu. ini gimana ini? tolong jawab nah teman-teman karena sudah habis waktu jam 1 kita baru duhur ini nah yang paling menarik itu kalau ada orang belum sadar sampai zuhur tentang akibat kehidupan ini, maka muncullah asar.

Apa asar itu? Kenapa mesti disebut dengan asar? Dan apa manfaat istimewanya asar kepada jiwa kita?

Itu di kesempatan lain kita akan bahas Teman-teman waktunya sudah habis Saya menghargai Anda Tidak boleh juga saya mengajarkan Tapi mengambil sesuatu yang tidak tepat Kita buktikan keimanan kita Dengan mengerjakan amanah pekerjaan Di tempat ini dengan baik Waktu digunakan dengan baik Kita saling mendoakan supaya semua kita dijaga oleh Allah Maafkan saya Lain kesempatan kita berjumpa kembali Untuk melanjutkan apa yang telah kita bahas hari ini Mari kita berdoa Semoga doa kita diterima oleh Allah Subhanahu wa ta'ala Allahumma taqabbal minna innaka anta sabi'un adi'im wa tuba'adina innaka anta tawamur rahim. Nahmaduka kam'a'alamtana an nahmadak wa nashkuruka syukran kam'a'alamtana an nashkurak. Antal muqaddim wa antal muakhir biadikal khayal innaka ala kulli syai'in qadir. Ya Allah kami memuji-Mu seperti Engkau mengajarkan kami untuk memuji. Dan bersyukur atas segala ni'mat-Mu seperti Engkau bimbing kami untuk mensyukuri segala ni'mat-Mu.

Allahumma salli wa sallimu balik ala habibika al-karim rasulika al-mustafa al-abin, Ya Allah nugerahkan kami kemampuan untuk terus berkongsi. bersalawat pada Rasulullah, sehingga dengan itu kami mendapatkan kemampuan yang baik untuk meneladani kemuliaan beliau dalam beraktifitas kehidupan Ya Allah, jika ada pendosa hadir di ruangan ini atau terhubung dalam kajian ini maka jangan biarkan Ya Allah, ia meninggalkan tempat ini dan kajian ini, kecuali engkau telah ampuni seluruh dosa-dosanya Ya Allah, jika ada satu diantara kami yang menghadiri kajian ini, membawa kegelisahan maka mohon tenangkan keadaan hatinya jika ada yang sedang diliputi oleh kesulitan maka mudahkan, ringankan, dan hilangkan seluruh kesulitannya dan bila ada yang terakami yang diuji dengan penyakit, maka mohon angkat dan sembuhkan penyakitnya Alhamdulillah Terima kasih untuk semuanya Mohon maaf kami langsung pamit Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh