Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Export note
Try for free
Memahami Jenis Tari Tradisional Indonesia
Aug 5, 2024
Materi Seni Tari Kelas 7: Jenis-Jenis Tari Tradisional di Indonesia
Tujuan Pembelajaran
Memahami bentuk dan ciri tari di Indonesia yang beragam.
Mengetahui pengaruh budaya dan adat istiadat masyarakat nusantara terhadap tari.
Jenis-Jenis Tari Berdasarkan Pola Garapan
1. Tari Tradisional
Definisi
: Tari yang sudah ada sejak zaman dahulu, diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat.
Ciri-ciri
:
Gerakan sesuai dengan budaya daerah tempat tari tersebut tumbuh.
Dibagi menjadi tiga kategori:
Tari Primitif
:
Berkembang pada masa prasejarah.
Ciri: gerakan sederhana, berakar pada budaya suku pedalaman.
Tari Kerakyatan
:
Lahir dan berkembang di masyarakat pedesaan.
Ciri: gerakan sederhana, spontan, tidak terikat aturan formal.
Fungsi: menumbuhkan rasa senang di masyarakat, ditampilkan pada acara adat.
Tari Klasik
:
Tumbuh di kalangan istana, seperti Keraton Surakarta, Yogyakarta, Cirebon, Deli.
Ciri: menggunakan aturan tertentu, gerak simbolis, pakaian dan tata rias baku.
2. Tari Modern
Definisi
: Tari yang tidak terikat oleh norma dan aturan tari tradisional.
Ciri-ciri
:
Ekspresi dibangun berdasarkan koreografi.
Dibagi menjadi dua kategori:
Tari Kreasi Baru
:
Tidak terikat pola tradisi, tetapi masih mengeksplorasi pola tradisi.
Menyampaikan tema dan teknik baru.
Tari Kontemporer
:
Bersifat kekinian, mengikuti tren.
Diciptakan untuk kepentingan khusus, seperti festival seni.
Menggunakan unsur tradisi atau budaya lokal sebagai inspirasi.
Jenis Tari Menurut Koreografi
1. Tari Tunggal (Solo)
Ditampilkan oleh satu orang penari.
Dua macam:
Tari Tunggal Tokoh
: menggambarkan karakter tertentu (contoh: kisah cinta, kepahlawanan).
Tari Tunggal Non-Tokoh
: bertema umum (contoh: Tari Prawirawatang, Tari Merak).
2. Tari Berpasangan
Ditampilkan oleh dua penari.
Ciri: komunikasi gerak antara penari.
Dua macam:
Tari Berpasangan Tokoh
: menggambarkan karakter tertentu (contoh: Tari Bambangan Cakil).
Tari Berpasangan Non-Tokoh
: tema umum (contoh: Tari Betilan, Tari Cendrawasih).
3. Tari Kelompok
Ditampilkan oleh empat orang penari atau lebih.
Ciri: kekompakan dan komunikasi gerak antar penari.
Dua macam:
Tari Kelompok dengan Tokoh
: berdasarkan cerita pewayangan atau adat (contoh: Sendratari Ramayana).
Tari Kelompok Non-Tokoh
: semua penari mengenakan tata rias dan busana yang sama (contoh: Tari Bedoyo, Tari Saman).
Penutup
Pembahasan kali ini membahas jenis-jenis tari tradisional di Indonesia.
Terima kasih telah menyimak, sampai jumpa di video selanjutnya.
📄
Full transcript