Aku disclaimer dulu temen-temen sebelum mulai 3 tahun aku bikin konten Aku gak pernah merasa se-frustrasi, desperate, hopeless, se-depresi ini saat reset soal kontenku Di konten Dark Side episode 3 ini Gak seperti konten episode pertama dan kedua soal beauty dan soal fashion Dimana hanya dengan sadar aja kita bisa mengurangi tentakel-tentakel mind control dari para kapitalis ini Untuk bebas Tapi di episode ini Aku harus menyampaikan ke kamu bahwa Kita telah menjadi korban perselingkuhan Perselingkuhan dari siapa? Let's say kita ini seorang istri setia kepada pasangan kita. Siapa pasangan kita?
Pemerintah yang harusnya memprovide kita dengan layanan pendidikan terbaiknya. Oke, sebisa mungkin. Ya walaupun gagal, paling nggak dia berusaha lah buat kita, ya kan?
Ternyata dibalik itu dia berselingkuh. Berselingkuh dengan siapa? Dengan wanita seksi yang namanya kapitalisme. So, kita mulai aja.
Dark Side episode 3, yaitu Dark Side of Education Industry. Oke, so kita mulai dari bab pertama, yaitu biangkerok dari bebroknya kualitas pendidikan kita. Namun sebelum kita bahas siapa biangkeroknya, aku mau kasih tau kamu dulu kualitas pendidikan kita ini sejauh apa.
Dilansir dari tv1news.com bahwa praktisi pendidikan Muhammad Nur Rizal menyebut pendidikan di Indonesia kalah jauh dibanding negara-negara di dunia. bahkan selama hampir 20 tahun kemampuan literasi kita berada di bawah kompetensi minimum. Dia juga menjelaskan bahwa data yang lebih ekstrim menyebut jika kemampuan literasi lulusan sarjana di Indonesia masih kalah dibanding lulusan SMP di negara Denmark.
Hal ini berdasarkan data dari OECD untuk Test Programming for the International Assessment of Adult Competencies atau PIAEC. Dan ngomongin soal kualitas pendidikan di Indonesia, Berdasar penelitian seorang profesor di Harvard, Indonesia memerlukan hingga 128 tahun untuk mengejar ketertinggalan kualitas pendidikan dengan negara maju. Untuk mengubah kualitas guru saat ini dibutuhkan banyak waktu. Satu abad lebih, bro. Oke, itu baru dari penelitian dan data dari OECD.
Nah, gimana soal peringkat? Indonesia ini peringkat berapa kualitas pendidikannya? OECD itu memiliki sebuah standarisasi untuk menilai bagaimana sistem pendidikan di suatu negara berkembang atau tidak baik atau tidak bagus atau enggak. Yang namanya PISA, skor PISA. Mungkin kamu pernah dengar ini sebelumnya.
Programming for International Student Assessment. Skor PISA di Indonesia itu tidak pernah keluar kita peringkatnya dari 15 terburuk dari 80-an lebih negara yang ikut menjadi peserta tes PISA ini. Nah, namun apa kata pemerintah atau pejabat kita soal hal ini? Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Kemendikbut Ristek, Anindito Aditomo, dilansir oleh majalah Tempo, menyebutkan bahwa capaian skor PISA tidak bisa digunakan untuk mengukur dampak kebijakan kurikulum merdeka lantaran pada 2020 terjadi pandemi.
Ukurannya adalah asesmen nasional yang Sama dengan PISA Namun asesmen nasional mencakup 2 poin doang Yaitu matematika dan membaca Membacanya ini bukan literasi membaca Seperti standarnya PISA Standar internasional Yang membuat Yang membedakan bagaimana orang Indonesia Mudah banget kemakan hoax Atau mudah banget ketipu sama influencer-influencer tolol Yang ngomong sembarangan di luar sana Literasi itu berbeda dengan sekedar membaca Dan pejabat kita gak mau pake Pisa sebagai standarisasi untuk apa? Untuk mempertahankan nama baik kurikulum merdeka. So, ngomong-ngomong soal kurikulum, sekarang aku mau ngasih tau kamu beberapa informasi dari orang dalam yang menjadi informanku, seorang akademisi, seorang penerima beasiswa yang terkemuka di Indonesia, yang menyampaikan beberapa hal miris soal beberapa universitas-universitas di Indonesia dan bagaimana mereka menyelenggarakan perbaharuan kurikulum mereka. So ini informasi yang dari investigator ku kumpulkan ya Soal kurikulum dia bilang Dia punya teman yang menjadi dosen di salah satu universitas negeri terkenal banget di Jawa Timur Universitas negeri terbaik lah di Jawa Timur Dia bilang bahwa Andi, ini nama aku sensor ya, Pak Andi cerita kemarin katanya dia dikasih tugas administrasi oleh Bu Sinta, aku sensor juga Untuk menulis form kurikulum baru, namanya kurikulum 2023 Bu Sinta bilang, udah mas ini aja yang dari kurikulum 2018, kamu copas ke form yang baru, angka 18 nya ganti aja ke angka 23 Karena kita ke kurikulum 2023 Nah, Pak Andi dosen baru nih, lulusan S2 nih, nanya ke Bu Sinta Nah, Bu Sinta Emang yang 2018 itu dari mana kurikulumnya? Dijawab oleh Bu Sinta, ya dari kurikulum 2013. Yang 2013 dari atasnya lagi.
Udah mas kerjain aja, biasanya juga gini kok prosedurnya. Now this is a true story loh. Oke, aku lewat investigator yang lain.
Bukan di Jawa Timur, tapi di seberangnya Jawa Timur. Oke, di Jawa Barat. Ada universitas terkemuka di Jawa Barat.
Ini informasi dari dia. So, investigatorku yang dari Jawa Barat ini adalah seorang penerima LPDP, beasiswa LPDP yang saat itu lagi ada seminar di mana salah satu pembicaranya adalah dosen yang terkenal di kampus mereka kampus terkenal di Universitas Negeri di Indonesia ya mau bicara soal memperingatkan bagi mahasiswa yang tertarik untuk kuliah di Jerman dia jujur bahwa dosen ini, sebut aja namanya Pak Budi, Pak Budi jujur di seminar itu Bahwa gap of knowledge kita itu sangat jauh. Oke. Dan itu beliau ngomong di depan Bapak X. Yaitu pejabat LPDP.
Katanya Pak Budi. Pak X diem aja. Ketika ngomong. Pak Budi ngomong itu di depan mahasiswa-mahasiswanya. Terus waktu Pak Budi ngobrol-ngobrol sama anak-anak Indo.
Yang ada di Jerman. Mereka bilang gini. Orang-orang mahasiswa-mahasiswa penerima beasiswa yang ada di Jerman itu. Bilang gini ke Pak Budi. LPDP itu gak mau tau soal gap mas soalnya itu bukan salahnya LPDP tapi salahnya Indonesia bener, emang bener LPDP gak salah LPDP cuma perlu tutup mata bahwa ada gap of knowledge perbedaan jarak pendidikan yang terlalu jauh sehingga mahasiswa-mahasiswa penerima beasiswa LPDP di Indonesia yang diberangkatkan ke Eropa, ke negara-negara maju itu untuk fakultas-fakultas atau pendidikan atau studi pendidikan yang terkait sains, teknologi, elektronik lah apalah apalah itu akan amat kesulitan tapi mereka gak mau tau mereka yang penting kerja tetep nyaman karena kalau mereka mengakui ada gap of knowledge dan mereka harus ngomong ini rapat sana sini repot orang Indonesia tidak mau repot lebih baik lepas tangan dan menyalahkan pihak lainnya dan siapa yang salah?
of course our fucking husband yaitu pemerintah Siapa biang keroknya? Pemerintah, dan aku kasih tau kamu Kenapa dan gimana Indonesia Membuat pendidikan di Indonesia ini Tidak akan pernah berkembang Tidak akan Selama gaji guru dan gaji dosen masih serendah sekarang Tidak mungkin pendidikan di Indonesia akan naik level Kamu tau gajinya guru di Indonesia? Kalo kamu yang sering denger gaji guru honorer 250 ribu, 300 ribu, 400 ribu Itu real loh bro 250 ribu satu bulan 250 ribu per bulan Kalau guru kejuruan Sama dong Satu bulan 250 ribu 250 ribu rupiah Per bulan loh itu Itu real Belum gaji para dosen Gaji dosen yang udah mengabdi ke dunia akademis Yang udah pinter-pinter banget tuh Kamu tau gajinya berapa?
1,7 juta 1,2 juta Sampai ada hashtag Jangan jadi dosen waktu itu viral Atau trending di X Atau di Twitter You can check it yourself Supaya kamu tahu Dan kamu bisa bayangin Kalau kamu jadi guru Atau jadi dosen di Indonesia Kamu gak akan bisa benar-benar Dengan senang hati ngajar ke murid-muridmu Kenapa? Karena kamu terjerat pinjol Sesuai dengan data dari Apa sih? Yang dikumpulkan Tentang pinjol Bahwa dari semua korban pinjol 40% lebih adalah seorang dengan profesi guru Lah kok bisa pinjol Ayo dikasih pendidikan soal pengelolaan keuangan Kelola matamu kelola Kok bisa? Apa yang bisa dikelola dari 100 ribu 200 ribu 300 ribu Sejuta 2 juta Bukan soal pendidikan literasi keuangan anjir Yang mereka butuhkan They need more money Madrasah dan stakeholders yang ada Dapat memiliki pemahaman yang cukup dan terhindar dari pertukian persoalan keuangan.
Nggak mungkin orang bisa mengelola uang sebesar 1 juta rupiah untuk sebulan hidup. Edan, edan, tau edan. By the way, tunggu dulu, tunggu dulu.
Jangan buru-buru beranjak ya. Ini masih pembukaan. Anyway, kenapa kok gaji-gajinya guru ini dan dosen-dosen bisa rendah? Karena budget. Budget dari APBN kita yang dialokasikan untuk dana pendidikan, untuk para dosen, para guru untuk membangun gedung-gedung sekolah, itu sangat kecil.
Tapi kalau kamu lihat di anggaran negara, anggaran belanja negara, padahal nih budget untuk kemendikbut ristek ini cukup tinggi. Masalahnya, Pak Nadiem Makarim waktu itu pernah ngebuka sebuah data bahwa anggaran dari Kemendikbutristek, let's say 20% gitu ya, 15% dari 20% itu sendiri tidak lari ke Kemendikbutristek. Artinya apa? Harus ada gali lubang tutup lubang tuh di kementerian saling crossfunding tuh untuk program yang diprioritaskan oleh Presiden Jokowi. Jadi, anggaran untuk pendidikan Hanya 3% dari APBN untuk dilarikan ke pendidikan Sekolah-sekolah lah, guru lah, dosen lah Anyway, itu kan menangani semua para guru dan dosen Universitas negeri, sekolah-sekolah negeri di Indonesia 3% itu Belum lagi uang yang dikorupsi Ada yang bilang nih di konten yang aku tonton di kontennya The Overpost tuh Cewek rektor termuda di Indonesia lah Dia bilang dia pernah jadi anggota KSP kantor staff kepresidenan, dia bilang bahwa hanya 3% yang dilarikan ke kita, dan 3% itu ke dinas pendidikan, dan 3% itu masih dibagi-bagi ke dana desa.
Nah dana desa ini penyaluran ke daerah ini, kita nggak tahu apakah itu digunakan untuk pendidikan atau nggak. Bisa aja dijadikan bangun masjid, bangun gereja, like what the fuck, kontrolnya selemah itu. Siapa yang salah? Dia bilang, ya yang salah yang kerja anjir. Ya yang nggak bisa kerja.
Kontrolnya selama itu. Oke kita lanjutkan ya. And by the way, anggaran Kemendikbutristek dari APBN itu hampir 100 triliun.
Hampir. Itu berarti sepertiga dari korupsi. 300 triliun yang gak tau kemana beritanya gak ada.
Tapi let's imagine this. Kalau pemerintah kita itu tidak korup. Seandainya 300 triliun itu tidak dikorupsi. Let's say, dialokasikan dengan benar ke pendidikan.
Maka, guru-guru honorer itu gak ada yang kelaparan bro gak ada tuh ceritanya guru honorer bahkan atau guru-guru di sekolah tuh gak bisa membiayai mau tambal ban aja gak bisa gak punya duit ini berita-beritanya seandainya korupsi-korupsi itu diberantas ya kan gak ada korupsi ya guru-guru dosen-dosen yang menderita itu perutnya udah pada kenyang sekarang tapi daripada fokus kesana mending kita fokus untuk menghilangkan berita 300 triliun yang dikorupsi ini ya itu tadi teman-teman biang kero dari bobroknya sistem pendidikan kita nah sekolah negeri dan universitas negeri kan yang bobrok kan dari situ masuklah pelakor kita para kapitalis ini yang masuk ke industri pendidikan kita yang merubah wajah pendidikan yang harusnya pelayanan sebuah negara ke masyarakat yang dilayani menjadi sebuah bisnis selamat datang di bab 2 yaitu privatisasi pendidikan welcome, welcome, welcome pelakor welcome capitalism in education industry apa sih maksud dari privatisasi sekolah maksudnya tuh memprivatkan sekolah bahwa seseorang boleh mendirikan sebuah sekolah untuk menjadi bisnisnya let's say aku kapitalis dan aku punya duit besar banget Gampang gak sih bikin sekolah yang bagus tuh? Gampang bro, gampang banget. Kurikulumnya tinggal ambil kurikulum International Baccalaureate dari luar negeri tuh. Kita hire kepala sekolah yang terbaik para ahli bila perlu ambil dari orang luar tuh yang bener-bener pakar soal dunia pendidikan, ya kan?
Dunia akademisi, gaji gede gak apa-apa. Kita punya duit besar kok. Kapitalisme menang di modal, ya kan?
Nah dari situ ayo hire guru-guru terbaik. Buat sistem pendidikan sebagus mungkin di sekolah kita Satu sekolah, easy bro Ini aku kasih tau kamu ya New Zealand Independent School, NZIS Ya, menerapkan gaya belajar yang riang, menyenangkan Serta tidak hanya terpaku kepada akademik Sekolah ini memperkerjakan guru yang didominasi oleh warga negara asing Sehingga bahasa Inggris dalam kegiatan pembelajaran aktif digunakan sehari-hari Kecuali pada pembelajaran bahasa lain seperti bahasa Indonesia Salah satu program pembelajaran menarik yang tersedia di NZIS adalah Penekanan Integrasi Serta Kerjasama Antar Siswa Para siswa juga dapat berpartisipasi dengan kegiatan ekstra kulikuler Seperti berenang maupun olahraga lainnya Yang diadakan setiap satu minggu sekali Terletak di Kemang, Jakarta Selatan Sekolah ini menerapkan sistem kelas dengan ukuran kecil Yang hanya memiliki kapasitas maksimal 20 siswa Tidak seperti sekolah negeri Yang 40 siswa, 50 siswa, 60 siswa Jajalinda Satu guru menghadapi 4 40 siswa, 60 siswa, what so ever ada anak yang goblok yang gak ngikutin pelajaran bodo amat namanya juga sekolah gratis Lanjut ke NCIS, di setiap kelas terdapat 2 guru pengajar, yaitu guru utama serta guru pendamping yang keduanya akan membantu proses belajar siswa. Melansir dari portal resminya, berikut merupakan total biaya sekolah di New Zealand School. Berapa harganya?
Ada 3 cara pembayaran, mau tahunan, setengah tahunan, atau dicicil. Kalau 1 tahunan kita bayarnya, untuk SD kelas 1-6 per tahun, biayanya 201,5 juta. Untuk setengah tahun...
Setengah tahun sekali Kalau ditambahkan itu 209 juta setengah Kalau kamu cicil total yang harus kamu bayarkan 217 juta setengah Itu baru dari satu sekolah swasta Ada juga ACG School di Jakarta Academy Colleges Group Yang basis utamanya di New Zealand Terus ada juga Jakarta Intercultural School GIS Menggunakan program internasional bakaloret juga Ini yang kalau SMA-nya teman-teman Menggunakan IB ya, menggunakan International Baccalaureate, lulusannya itu udah jauh lebih pinter, jauh lebih mampu berpikir secara terstruktur berpikir kritis dibanding S1 atau S2 di Indonesia for your information aja ya, International Baccalaureate biayanya berapa di JIS? orang tua harus menyiapkan uang sekitar 496 juta setengah per tahunnya, total pendidikan termasuk uang sekolah, uang pengembangan, uang pendaftaran, uang masuk para orang tua juga bisa mengeluarkan biaya operasional yaitu untuk transportasi sebesar 72 juta tak sekedar itu ada program tambahan seperti bla bla bla bla bla bla bla lalu ada lagi British School Jakarta dengan fasilitas 5 lapangan tenis, kolam renang, standar olimpiade lapangan basket, lapangan volley, gym, studio seni, studio tari biayanya berapa? 300 juta rupiah anyway ada BINUS School Simprook juga lagi dan Surabaya Intercultural School Ada Bandung Alliance Intercultural School Itu sekolah-sekolah swasta elit di Indonesia Menurutmu, menurutmu temen-temen Kualitas lulusan siswa disana Dan lulusan kualitas SMA, SD, SMP negeri Sejauh apa jaraknya?
Lalu kamu harap anak orang miskin ya Sekolah gratis terus bisa dapat pendidikan yang gurunya cuma satu, muridnya ada 40, 50, 60, bejibun, ada murid tidur, bodo amat, gurunya kelilit hutang, menurutmu? bisa gitu bersaing sama mereka secara fair tapi-tapi itu sekolah-sekolah elit ya, by the way sekolah swasta gak semuanya sekolah elit ada sekolah yang menengah, ada sekolah swasta menengah elit, menengah, menengah ke bawah, ada yang kelas bawah pun juga ada sekolah swasta, oke? Tapi intinya sekolah swasta ini yang tidak mendapat subsidi dari pemerintah. Yang artinya layanan pendidikan sudah bukan menjadi sebuah layanan atau hak dasar masyarakat di negara kita. Tapi menjadi market privatisasi sekolah.
Menggunakan kelebihan dari privatisasi sekolah. Yaitu memberikan kamu pilihan untuk menyekolahkan anakmu yang lebih baik. Of course lebih baik karena budget mereka lebih besar.
Therefore orang-orang... Perlahan-lahan bermigrasi dari sekolah negeri ke sekolah swasta Trennya dari tahun ke tahun Orang-orang yang sekolah negeri mulai berkurang dan mulai masuk ke sekolah swasta Kenapa? Karena setiap orang tua ingin memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya And gak munafik bro Gak munafik Aku sekarang punya anak Yang aku pikirin anakku masa depannya Dan aku tau pendidikan sepenting apa Therefore aku harus nabung mati-matian Untuk nyekolahin anakku Yang jika negara kita ini dikelola dengan baik menggunakan sistem yang baik gak perlu loh aku nabung stres mikirin pendidikan anakku gak perlu ada kok sebuah negara yang pendidikannya dari SD sampe kuliah gratis semua ada, diatur sama uang pajak mereka ada, bisa but of course it's not in our country oke ini sekarang konsekuensi dari sekolah swasta ya konsekuensi dari adanya sekolah-sekolah swasta di Indonesia apa konsekuensinya? karena sekolah swasta Memiliki murid-murid yang bersedia membayar mahal ke sekolahnya Otomatis uangnya lebih besar ya kan?
Nah karena uangnya lebih besar Bisa menjanjikan gaji yang jauh lebih layak kepada para guru-guru terbaik di Indonesia Jadi orang-orang yang punya kemampuan mengajar terbaik Para-para guru terbaik, dosen-dosen terbaik Kalau dikasih pilihan Ngajar di swasta yang bagus, yang mahal Atau ngajar di universitas negeri Atau guru dikasih pilihan ngajar di sekolah swasta yang bagus, yang mahal atau ngajar di sekolah negeri pasti mereka memilih untuk ngajar di sekolah-sekolah swasta atau universitas swasta kenapa? karena gajinya lebih baik therefore teman-teman guru-guru terbaik di Indonesia semua pada terserap ke sekolah-sekolah atau universitas-universitas swasta meninggalkan kualitas guru-guru terburuk yang paling rendah motivasinya paling rendah kompetensinya karena mereka gak pernah dilatih karena pendidikan mereka terbatas ala kadarnya mereka masih terlilit hutang dan sebagainya Yang akan mengajar siswa-siswa sekolah negeri. Tau ya? Jadi konsekuensi, rantai konsekuensi dari privatisasi sekolah adalah semakin mengurangnya kualitas. guru-guru atau dosen-dosen di universitas atau sekolah negeri yang cepat atau lambat akan membuktikan bahwa sekolah swasta jauh lebih baik daripada sekolah negeri therefore orang tua berbondong-bondong menarik anaknya pindah ke sekolah swasta apalagi konsekuensinya konsekuensi yang paling buruk adalah sistem apartheid pendidikan dimana anak-anak orang miskin gak bisa menyekolahkan anaknya di sekolah swasta untuk mendapatkan kualitas pendidikan terbaik terpaksa menyekolahkan anaknya di sekolah gratis Dengan guru-guru dengan kualitas yang jauh lebih rendah dibanding kualitas guru swasta.
Loh Mas Hasan, tapi kan gak semua. Banyak kok guru-guru-guru kok ada yang bagus gini-gini. Iya, ini aku ngomongin secara umum. Oke? Secara umum.
Ini hukum alam. Ini hukum market. Siapa yang mau dapet gaji 1 juta?
Kalau bisa dapet gaji 4 juta di sekolah swasta. Sesimpel itu. Nah sistem apartheid ini, anak-anak miskin yang sekolah di sekolah negeri ini akan mendapatkan kualitas pendidikan yang so-so, yang sangat...
tertinggal, alhasil mencetak mereka menjadi SDM rendah yang sering kamu bully di sosmed para SDM rendah itu untuk mencari kerja repot, mereka bingung kok gak ada perusahaan yang mau nerima kerja mereka komunikasi aja gak percaya diri bro, lulusan sekolah-sekolah negeri, karena lingkungannya dia, guru-gurunya tidak menstimulasi dia untuk banyak berbicara dan menuangkan ilmunya, gimana mau menstimulasi para murid, misal gurunya mau menstimulasi muridnya, gimana caranya tau gurunya bingung nih nambal-nambal bayar untuk makan keluarga ku gimana? kalau guru-guru swasta karena mereka dijamin sama sekolah swastanya bisa mengajar dengan baik, dengan antusias satu kelas isi 20 murid, gurunya ada 2 ya pasti kualitas pendidikannya terjamin therefore, SDM-SDM rendah yang kamu bilang ini terjebak untuk pengangguran memiliki konsekuensi pengangguran meningkat di Indonesia sedangkan para SDM-SDM unggul yang dicetak di sekolah swasta itu Mengisi posisi-posisi strategis dalam perusahaan ketika dia mau bekerja dan mendapatkan gaji yang jauh lebih tinggi daripada yang orang tuanya mampu. Sehingga anak keturunan mereka punya uang yang lebih besar untuk dispend di sekolah swasta yang lebih bagus lagi. Terus mereka hidupnya akan spiral ke atas.
Dan kamu orang miskin akan spiral ke bawah. Terciptalah sebuah sistem apartheid dalam pendidikan. Dan sekarang kita masuk ke bab ketiga. Ketika sekolah negeri, universitas negeri mulai sadar bahwa mereka pasti kalah bersaing, pejabat pemerintah kita mulai memikirkan cara gimana ya supaya sekolah negeri ini bisa bersaing dengan sekolah-sekolah swasta.
Ya jawabannya gak mungkin bisa, ya kan? Gak mungkin bisa karena kita kalah anggaran. Anggaran kita itu masih harus nutup bayar hutang. Hutang kita itu 35-40% dari APBN itu harus dibayarkan untuk hutang luar negeri kita per tahunnya. Anyway, masuk ke bab tiga, yaitu sekolah publik harus merespon kebutuhan pasar.
Dilakukan dengan cara apa? Cara pertama menurutku adalah dengan merekrut seorang pebisnis yang tahu juga soal market, tahu juga soal pasar, untuk menjadi Menteri Pendidikan. Welcome, Menteri Kemendikbutristek kita, Pak Nadiem Makarim. So, kita lihat sepak terjangnya Pak Nadiem Makarim Di awal menjabat sebagai menteri Disamping menggagas kurikulum Merdeka Belajar Nadiem mulai menerbitkan berbagai kebijakan Salah satunya mengenai biaya kuliah di kampus negeri Lewat peraturan Menteri Pendidikan nomor 25 tahun 2020 Tentang standar satuan biaya operasional pendidikan tinggi Pada perguruan tinggi negeri di lingkungan kementerian pendidikan Nadiem mengatur biaya kuliah berdasar kelompok mahasiswa Peraturan menteri ini hanya membatasi tarif kuliah untuk kelompok 1 dan 2 Yaitu 500.000 sampai 1 juta setiap mahasiswa per semester Tarif uang kuliah untuk kelompok berikutnya ditetapkan oleh kampus. Jadi harus ada tuh kursi-kursi untuk mahasiswa-mahasiswa yang miskin let's say ya.
Oke that's good. Alright. Empat tahun berselang, Nadiem mengubah peraturan tersebut. Peraturan Menteri Pendidikan nomor dua tahun 2024 yang baru saja diterbitkan Nadiem menjadi pijakan kampus negeri berlomba-lomba menaikkan tarif UKT tahun ini.
Peraturan terbaru ini memberi kekuasaan kampus negeri untuk memperbanyak kategori kelompok mahasiswa baru dengan tarif UKT yang tidak seragam. Menurut Ubaid Matraji, Koordinator Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia, kebijakan itu menyuburkan komersialisasi pendidikan di kampus. Kamu tahu waktu rame, viral di Indonesia soal UKT-UKT naik di kampus-kampus negeri di Indonesia itu akibat dari kebijakan tahun 2024 dari Pak Nadiem Makarim ini. Ya jelas dia sadar gak bisa bersaing dengan sekolah-sekolah atau universitas negeri. Dengan swasta.
kalau misal universitas-universitas negeri atau sekolah negeri gak bisa cari duit sendiri salah satunya cari duit dari mahasiswanya alah hasil kampus-kampus diberi kebebasan untuk menaikkan harga UKT-nya sekarang ini terus terang Negara mulai mau melepaskan tanggung jawabnya terhadap pendidikan ini Coba bayangkan, ada sekarang UKT sampai 50 juta per semester bu Kita bisa bayangkan gak? Seberapa mungkin orang miskin bisa mencapai itu? Yang kemarin viral Namun karena viral dan mendapatkan banyak kecaman dari netizen dan dari publik Akhirnya Pak Nadiem Makarim menunda kenaikan UKT di universitas-universitas negeri Tapi peraturannya tidak dihapus Ditunda aja.
Sehingga suatu waktu tahun depan ternyata bisa nih kita naikkan. Tapi pelan-pelan dong. Bilang tuh ke unif-unif negeri, Pak Nadiem.
Kalian kalau naikin jangan dua kali lipat. Jangan tiga kali lipat, goblok. Naikin pelan-pelan. Dengan begitu, kampus bisa berbisnis. Belum lagi kampus yang sekarang memiliki badan hukum yang bisa beroperasi seperti sebuah bisnis.
So, now it's perfect. Even sekolah negeri, universitas negeri boleh berbisnis. Di sekolah negeri sekarang udah mulai banyak pungutan-pungutan dan itu diperbolehkan Sama kebijakan-kebijakan menteri kita Pungutan misal untuk pengembangan sekolah lah, apalah Ngomongnya iuran seikhlasnya Atau sumbangan, ngomongnya sumbangan Padahal wajib Banyak Alhasil, orang-orang miskin semakin menjerit bro, gak bisa sekolah Ending dari game ini, masa depan kita, kalau kita gak berubah pemerintahnya Orang miskin gak bisa sekolah The best you can do is to help your parent being a silver man superhero.
Jadi manusia silver, the best you can do. Kalau kamu terlahir sangat amat miskin di Indonesia. Anyway, anyway, ini disclaimer dulu ya.
Semua yang aku sampaikan di sini teman-teman, itu pendapatku dan keyakinanku. Belum tentu sebenarnya kayak gitu. Jadi, saya mohon maaf kalau misal ternyata yang saya sampaikan tidak sesuai dengan realitanya ya. Ini murni opiniku dan apa yang aku yakini gitu. Tapi belum tentu benar.
Oh sorry sorry, anyway Kamu gak harus kok jadi manusia silver Orang-orang miskin yang gak bisa bayar kuliah Atau gak bisa bayar sekolah, gak harus ngamen Gak harus kerja, gak harus membantu orang tua Untuk mencari nafkah Supaya dapat makan satu hari doang No no no, ada caranya Tapi masih digagas nih Caranya adalah dengan mendapatkan student loan Student loan itu Pinjaman khusus untuk orang-orang Supaya bisa kuliah Yang seperti Udah berlaku di Amerika Padahal di Amerika pun Negara yang kita anggap maju dan canggih itu Student loan itu bebrok Tapi di Indonesia sekarang Menteri Keuangan lagi menggagas Untuk menciptakan student loan Yang pro dengan rakyat kecil Sorry itu pendapat ya Sekali lagi ini pendapat semua ya Dan sebagai kesimpulan di bab 3 Intinya Pendidikan kini Bukan dilihat oleh negara kita sebagai layanan atau pemenuhan hak dasar manusia. Hak dasar masyarakatnya. Tapi dilihat sebagai pintu untuk berbisnis dan mendapatkan profit.
Di bawah kapitalisme, kita menjunjung tinggi profit, profit, dan profit. And therefore, kita sekarang ngomongin ke bab keempat. Yaitu antidotnya apa?
Kita harus ngapain? Apa yang bisa kita lakukan supaya kita gak ikut tenggelam dari kapal yang memang sudah sangat jelas terlihat akan tenggelam ini? Aku punya beberapa hal yang ingin aku sampaikan ke kamu khusus buat kamu yang mau memperbaiki diri kalian, masa depan kalian, atau masa depan anak-anak kalian terkait sistem pendidikan yang chaos ini, oke? So, kita masuk aja ke antidot yang pertama. Antidot yang pertama, kalau kamu ingin keluar dari masa depan suram yang ada di depan ini, gerakan Indonesia emas berkarat ini, kamu mau gak mau harus memiliki keyakinan bahwa education atau learning is your individual responsibility.
Bahwa pendidikan atau pembelajaran adalah responsibility tanggung jawab pribadimu, tanggung jawab individumu. Kalau kamu masih berharap pemerintah harusnya ABC, ABC, I'll tell you, pemerintahmu menyelingkuhimu, oke? So, stop berharap sama mereka. Kamu harus menjadikan pendidikan, pendidikan anak-anakmu, atau pendidikanmu, pekembangan dirimu, learning prosesmu sebagai individual responsibility.
Itu berarti, kamu memang mau nggak mau harus bekerja mati-matian, mencari uang, menyisihkan uangmu yang udah mepet ini untuk sekolah lagi. Kalau emang gak memungkinkan sekolah lagi untuk membaca buku Kalau emang gak memungkinkan untuk baca buku Kamu googling di internet Whatever You do yourself Kamu belajar untuk dirimu sendiri Dan demi masa depan kamu dan keluargamu di masa depan Karena kalau kamu mau menganggap pendidikan itu scam Pendidikan itu atau sekolah itu scam Aduh Gak bisa, gak bisa Industri zaman sekarang temen-temen Gak bisa kamu takut hanya dengan bekerja keras. Fase itu sudah diambil oleh kakek nenek kita. Yang hanya dengan bekerja keras, jujur, punya visi, dan sebagainya, bisa sukses. That's gone.
Oke? That's gone. Udah selesai fase itu.
Sekarang fase, kalau kamu gak punya pendidikan, kalau kamu gak cerdas, kalau wawasanmu gak luas, kalau networkingmu gak bagus, you won't survive. Kamu gak akan bisa survive. Ya? Itu antidot yang pertama. Take education seriously.
and take it as your individual responsibility. Anti-dot yang kedua adalah tingkatkan, fokuskan pada satu kemampuan ini, yaitu kemampuan yang akan merubah hidupmu, merubah nasib karirmu, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif. Aku tahu banget betapa bedanya kualitas... Anak-anak lulusan SMA, SMP, SD, swasta yang mahal dengan kualitas lulusan SD, SMP, SMA, negeri. Perbedaan mendasar mereka adalah di kepercayaan diri mereka dalam berkomunikasi.
Please, spend your time untuk belajar berkomunikasi dengan lebih baik. Berkomunikasilah dengan lebih pede, terutama saat kamu interview mau mencari kerja. Aku ngelihat nih di beberapa berita soal pengangguran meningkat dan banyak orang-orang yang mencari kerja saat di interview. I'm really sorry.
I know it's not your fault Tapi kemampuan komunikasi kalian memang sangat amat harus ditingkatkan Karena saat interview, interviewer ingin melihat kemampuanmu dari mana Dari kemampuan kamu berbicara, menyampaikan isi pikiranmu Dilihat kepercayaan dirimu kayak gimana Kalau komunikasimu masih terbata-bata Masih gak jelas, masih pelan, masih gak percaya diri You better work on it Itu antidot yang kedua Ya itu tadi konten Dark Side episode 3 Dark Side of Education Industry Dan aku mau nutup ini dengan tenang Tanpa emosi Aku cuma mau kasih tau kamu Bahwa I know kita fucked up We are doomed We are cursed But if you fight hard enough Kalau kamu berjuang cukup keras Aku percaya kamu bisa merubah hidupmu Atau at least kalau emang hidupmu tidak bisa berubah Pastikan anak-anakmu bisa berubah hidupnya karena kalian memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak kalian. I think that's it. Ketemu lagi di konten Dark Side berikutnya bersama saya Hasan Askarih.