Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat pagi Saudara-saudara mahasiswa sekalian Saya berharap Saudara-saudara semua dalam keadaan baik, sehat sehingga bisa mengikuti perkuliahan mata kuliah pendidikan keluarga negaraan pada kali ini Ini adalah materi pertama yang perlu sederhana pahami. Ada dua hal yang sekiranya bakal saya bahas di video slide pada kali ini. Yang pertama, untuk apa sih kita kemudian mempelajari pendidikan keluarga negaraan? Yang kedua, yaitu apa manfaat yang bisa didapat dengan mempelajari pendidikan keluarga negaraan seperti teman-teman ketahui bahwa pendidikan keluarga negaraan bukanlah maka kuliah baru sebetulnya bukan hal yang baru bagi teman-teman karena sebelumnya pada jenjang pendidikan sebelumnya teman-teman sudah mendapatkan itu di SMA, di SMP, semua sudah mendapatkan materi mengenai pendidikan keluarga negaraan Jadi bukan hal yang sulit kemudian bagi teman-teman untuk bisa memahami materi ini di bangku kuliah.
Seperti yang saya katakan di awal, pertanyaan besar yang mungkin ada di benak teman-teman, untuk apa sih saya belajar pendidikan keluarga negara? Bukankah kemudian... Pendidikan keluarga negaraan itu sudah pernah kita pelajari dulu ketika SMP, SMA. Yang perlu teman-teman ketahui bersama bahwa mata kuliah pendidikan keluarga negaraan bukan mata kuliah yang berorientasi pada kecerdasan semat. semata tetapi juga lebih kepada moral yang ingin dibentuk dari mata kuliah ini.
Kita awali pembicaraan materi ini dari sejumlah persoalan-persoalan negara Indonesia yang sampai hari ini bisa kita jumpai. Pertama, Identitas dan jati diri bangsa saat ini kian memudar. Kita bicara soal identitas.
Banyak yang kemudian anak bangsa kita lebih senang dengan hal-hal yang bersifat luar negeri ya, dari luar. Budaya-budaya dari luar mereka lebih menyukai ketimbang budaya sendiri. Jati diri bangsa, bangsa kita dulu dikenal sebagai bangsa yang ramah Tetapi saat ini kita melihat di beberapa tayangan pemberitaan maupun di media Cetak bahwa bangsa kita bukan bangsa yang ramah lagi, tetapi bangsa yang marah Bangsa yang kemudian mudah tersulut emosi. Padahal, orang-orang luar memandang bangsa kita adalah bangsa yang ramah.
Hal itu ditunjukkan dengan berbagai macam pertikaian, konflik, bahkan saat ini ketika pemilu, cara-cara berkampanye, yang dilakukan oleh masing-masing pendukung. Justru cara-cara berkampanye yang cenderung memecah belah bangsa. Pelaksanaan demokrasi juga masih diwarnai praktek-praktek yang tidak jujur, banyaknya manipolitik, banyaknya intrik-intrik. Berbagai instrumen hukum tidak mampu menjadi alat pengendali sosial, sehingga masih banyak orang yang kemudian melakukan tindak kejahatan dan...
Bahkan mengulangi tindak kejahatan, seakan-akan mereka tidak ada jera untuk tidak melakukan kejahatan. Korupsi pun semakin meraja rela, meskipun undang-undang sudah ada, meskipun hukum sudah ada dengan seperangkat hukuman yang disediakan, tetapi juga ternyata banyak. anak bangsa kita yang masih melakukan tindak pidana korupsi. Selain itu, kelompok minoritas juga belum sepenuhnya mendapatkan hak-hak konstitusionalnya.
Masih banyak orang-orang yang kemudian, dia sebagai kelompok minoritas di Indonesia, mereka masih terpinggirkan dan bahkan kemudian dilarang keberadaannya di Indonesia. hanya karena memiliki keyakinan yang berbeda dan masih banyak lagi persoalan-persoalan bangsa ini ini persoalan yang harus kemudian dijawab ini persoalan yang harus kemudian dicarikan solusi ini persoalan yang harapannya ke depannya nanti ketika generasi-generasi sekarang ini menjadi atau memegang tampuk kepemimpinan negeri ini maupun Generasi sekarang ini kemudian menjadi generasi yang diharapkan bisa membangun negara ini ke depannya Menjadi orang yang memiliki moral yang baik sehingga harapannya Mereka lah yang kemudian akan membawa negara ini menjadi lebih baik Dengan kondisi seperti ini maka perlu adanya kemudian pendidikan untuk menjadi warga negara Indonesia yang baik. Kepada siapa?
Tentu kepada... Generasi muda saat ini, entah itu SMP, SMA, bahkan tetap juga di bangku kuliah pun, saudara-saudara mahasiswa masih dianggap sebagai anak-anak Indonesia. Anak-anak yang perlu dididik.
Anak-anak itu adalah warga negara yang hipotetiknya. Warga negara yang belum jadi. Yang... sesaat lagi kemudian akan diterjunkan sebagai warga negara yang diharapkan bisa membangun negara ini menjadi lebih baik jadi karena belum jadi sehingga warga negara itu kemudian perlu dididik untuk menjadi warga negara yang cerdas, dewasa, dan sadar akan hak dan kewajibannya coba bayangkan kalau kemudian semua generasi muda Indonesia di masa yang akan datang Menjadi generasi muda yang tidak peduli dengan negaranya, apa yang kira-kira bakal terjadi, bisa jadi mungkin negara kita hilang eksistensinya di dunia ini.
Menjadi warga negara yang baik sesungguhnya tidak diwariskan, melainkan dipelajari dan dialami. Setiap generasi dalam masyarakat harus memperoleh pengetahuan, mempelajari keahlian dan mengembangkan karakter atau watak publik maupun watak privat. yang baik agar mampu menjadi warga negara yang baik. Jadi untuk menjadi seorang warga negara yang baik, tidak cukup kemudian memiliki pengetahuan dan memiliki keahlian yang mumpuni. Tetapi juga perlu adanya karakter atau watak yang baik, sehingga itu kemudian bisa menjadi pendukung seseorang menjadi warga negara yang baik.
Mengembangkan karakter dan watak publik maupun watak privat inilah kemudian menjadi tugas dari mata kuliah pendidikan keluarga negara. Berbeda dengan mata kuliah yang ada di program studi masing-masing, misalnya di program studi hukum, ada mata kuliah hukum pidana, hukum berdata, ada di program studi bimbingan konseling misalnya. Program studi teknik mesin punya mata kuliah-mata kuliah sendiri yang itu menitikberatkan pada pengetahuan dan keahlian.
Berbeda dengan mata kuliah keluarga negaraan, bukan itu yang hendak dicetak oleh mata kuliah pendidikan keluarga negaraan. Yang hendak dicetak adalah menjadikan seorang mahasiswa itu menjadi orang yang nantinya menjadi warga negara yang baik. Memiliki karakter, memiliki watak publik maupun privat yang baik. Lalu yang terakhir yaitu tujuan pendidikan keluarga negaraan.
Apa sih yang hendak dicapai dari pendidikan keluarga negaraan? Pendidikan keluarga negaraan di perguruan tinggi dimaksudkan untuk membentuk mahasiswa menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Usaha ini bukan usaha yang mudah, sehingga tujuan ini bukan tujuan yang mudah untuk dicapai sehingga materi-materi pendidikan keluarga negara itu senantiasa ada di tiap tingkatan pendidikan jenjang pendidikan mulai dari SD SMP SMA bahkan hingga bangku kuliah pun teman-teman masih menempuh mendapatkan materi ini dengan adanya proses pendidikan dan pembelajaran hai hai keluarga negara ini, maka warga negara akan dapat melanjutkan proses perjuangan untuk menjaga eksistensi negara, mencapai tujuan nasional sesuai cita-cita para pendiri bangsa, founding fathers. Jadi, itu yang sebetulnya goal dari mata kuliah ini, mata kuliah pendidikan keluarga negara. Mata kuliah ini ingin menciptakan atau mencetak mahasiswa kelak menjadi warga negara yang siap melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan negara ini.
Di tangan generasi muda sekarang lah, kemudian negara ini akan dibawa pada masa depan. Bayangkan kalau kemudian generasi muda yang ada pada hari ini adalah generasi muda yang acu-ta'acu dengan persoalan-persoalan negara, tidak peduli dengan negara, bahkan lebih cinta dengan negara lain. Kita bisa bayangkan barangkali negara Indonesia kelas eksistensinya akan hilang. Kira-kira begitu untuk materi pertemuan pertama ini kita cukupkan sampai di sini. Jadi yang diharapkan dari pertemuan pertama ini adalah teman-teman memahami untuk apa sih saya belajar mata kuliah ini dan apa sih yang hendak dicapai dari mata kuliah ini.
Kita ketemu di pertemuan berikutnya. Saya ucapkan selamat belajar dan Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.