Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Export note
Try for free
Sejarah Politik Indonesia dan Dinamika Pilpres 2024
Jun 5, 2024
Sejarah Politik Indonesia dan Dinamika Pilpres 2024
Pendaftaran Capres dan Cawapres 2024
Tiga pasangan calon:
Anis Baswedan & Muhaimin Iskandar
Ganjar Pranowo & Muhammad Mahfud MD
Prabowo Subianto & Gibran Rakabuming Raka
Tujuan: Memperebutkan suara mayoritas penduduk Indonesia
Dinamika politik terjadi sebelum pendaftaran: Proses pemilihan cawapres dan keputusan Mahkamah Konstitusi
Sejarah Demokrasi Indonesia
Proklamasi dan Pemilihan Presiden Pertama
Tanggal proklamasi:
17 Agustus 1945
Pasca proklamasi:
PPKI memilih Soekarno dan Hatta sebagai presiden dan wakil presiden
Musyawarah untuk mufakat:
Cerminan demokrasi ala Indonesia
Pemilu pertama:
Direncanakan tahun 1946 tapi tidak terlaksana hingga tahun 1955
Maklumat November 1945 dan Agresi Belanda
Maklumat X November 1945:
Hatta menolak partai tunggal PNI yang diusulkan oleh Soekarno
Agresi militer Belanda:
Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949 setelah Konferensi Meja Bundar
Reaksi pemerintahan:
Pemerintahan berubah menjadi Republik Indonesia Serikat tapi hanya bertahan 1 tahun
Pemilu 1955 dan Konstituante
Pemilu dua putaran tahun 1955:
Untuk memilih anggota DPR dan Konstituante
Ideologi peserta pemilu beragam: Marxisme, sosialisme, nasionalisme, agama
Hasil Pemilu 1955:
Konflik ideologi dalam pemerintahan, tarik menarik kepentingan partai
Pengunduran diri Hatta:
1 Desember 1956
Dekrit Presiden 5 Juli 1959:
Pembubaran Konstituante dan kembali ke UUD 1945
Penyederhanaan Partai oleh Soekarno
Upaya Soekarno:
Membentuk partai tunggal impian (Sekber Golkar)
PKI:
Partai yang dianggap bisa membawa perubahan, menduduki peringkat 4 pada Pemilu 1955
Masalah ideologi:
Konflik antara ideologi Soekarno dengan PKI yang dekat dengan Soekarno
Peristiwa G30S dan Soeharto
Gestapu:
30 orang perwira Angkatan Darat dibunuh, PKI dituduh sebagai dalang
Penggantian Presiden:
Soeharto menggantikan Soekarno pada 7 Maret 1967
Kebijakan Soeharto:
Keputusan besar dilakukan oleh Golkar, fusi partai menghasilkan PDI dan P3
Pemilu Orde Baru
Pemilu ketiga 1977:
Tiga kontestan (PDI, P3, Golkar), Golkar menang telak
Dwi Fungsi ABRI:
Militer menduduki jabatan sipil
Kemenangan Soeharto:
Soeharto terpilih 6 kali sebagai Presiden
Akumulasi kekuasaan Soeharto:
Pertentangan pada akhir 1990an membawa pada krisis ekonomi dan pengunduran diri
Era Reformasi
Tuntutan Reformasi:
Adili Soeharto dan kroni, amandemen UUD 1945, hapuskan Dwi Fungsi ABRI
Pemilu 1999:
Kembali ke sistem multipartai, Golkar resmi sebagai Partai
Pemilu 2004:
Perubahan aturan, masyarakat dapat memilih Presiden dan Wakil Presiden langsung
Ambang Batas Pencalonan Presiden
Aturan baru 2009:
Ambang batas 25% suara nasional atau 20% kursi DPR
Koalisi partai:
SBY-Budiono menang dengan lebih dari 50% suara
Gugatan ambang batas:
Berulang kali digugat namun selalu ditolak oleh MK
Perubahan Partai dan Kepentingan Politik
Kader dan ideologi:
Kader politik dapat berpindah partai
Oligarki politik:
Kepemilikan modal besar menentukan pengaruh partai
Pelajaran dari Sejarah
Pentingnya mengerti sejarah:
Memahami dinamika politik saat ini
Kebangsawanan pikiran:
Lebih penting daripada kebangsawanan turunan
Melawan korupsi:
Pentingnya partisipasi publik dalam melawan korupsi
📄
Full transcript