Presideniden Jokowi sebut dirinya hanya manusia biasa yang tidak sempurna. Karena itu Jokowi meminta maaf atas kesalahan dan kehilafannya selama menjabat sebagai Presideniden. Bagaimana membaca pernyataan Jokowi ini?
Apakah implikasi politiknya ada atas pernyataan ini? Kita akan bahas bersama staff khusus Presideniden Jokowi, Grace Natali. Mbak Grace, selamat malam. Halo, selamat malam Mbak Livi, malam Mbak Wiwi. Kita juga akan sama pakar politik dari BRIN, Siti Zuhro.
Mbak Wiwi sehat ya? Ya, Alhamdulillah Mbak Livi. Saya ke Mbak Grace dulu.
Mbak Grace, jadi apa makna dari permintaan maaf Pak Jokowi untuk masyarakat ini? Ya, Mbak Livi, Mbak Wiwi, dan juga pemirsa, ini bulan yang baik ya, bulan kita merayakan kemerdekaan. Jadi, Pak Presideniden menggelar zikir bersama sebagai ucapan syukur kepada Allah yang Maha Kuasa.
Dimaknai secara positif saja Mbak Livi ini adalah momen untuk berdoa bersama, memanjatkan doa untuk kebaikan bangsa. Apa yang men-trigger seorang presiden tiba-tiba minta maaf dan menyebut saya manusia biasa yang juga punya kekurangan? Apakah kemudian ada yang memicu sampai kemudian Pak Jokowi harus minta maaf seperti itu? Ya, momennya saya pikirkan memang berdoa bersama, sambil mengucap syukur juga bermaaf-maafan.
Tidak ada peristiwa khusus yang harus melatar belakangi, saya pikir Mbak Livi. Baik, saya ke Mbak Wiwi. Mbak Wiwi, kalau Mbak Wiwi sendiri membaca makna dari permintaan maaf Presideniden seperti apa? Ya, kali ini Pak Jokowi hadir dengan Mbak Presiden.
Jadi Presideniden dan Mbak Presiden ada di acara zikir ya. Dan di acara zikir tadi itu ada pernyataan permohonan maaf. Lah, ini apakah Pak Jokowi ingin mencairkan komunikasi politiknya dengan publik luas? Karena bagaimanapun juga sebagai seorang presiden, kepala negara, kepala pemerintahan pastinya mengikuti perkembangan ya.
Perkembangan politik kita gitu ya, perkembangan kehidupan pendegara kita khususnya tahun ini tahun yang panjang, tahun politik yang sangat panjang. Betul kan Mbak Kris? Panjang banget gitu ya, karena panjang seperti itu tentu gitu ya setelah pemilu kemarin ya banyak kekecewaan.
Memang ada yang... ada yang puas, tapi juga sebagian juga masih kecewa, masih tidak puas, dan sebagainya. Lalu muncul bahasa ada nawadosa, gitu ya.
Dan itu pasti terdengar oleh Pak Jokowi. Oleh karena itu, bisa jadi perkembangan yang pentriger mendorong sehingga Pak Jokowi sampai pada ucapan permohonan maaf dan sebagainya tadi itu, ya karena memahami apa yang sedang terjadi di tengah masyarakat seperti itu sehingga melakukan satu komunikasi politik dengan meminta maaf, itu antara lain. Kalau saya harus dibedakan bahwa Pak Jokowi menyampaikan ini mungkin apakah atas nama negara, atas nama tentu institusinya adalah eksekutif dalam hal ini.
Apakah secara individual normatif ataukah secara formal institusional. Tentu kalau formal institusional tidak di tempat zikir. Nah itu yang saya mau tanyakan ke Mbak Grace.
Jadi ini permintaan maaf secara pribadi atau mewakili pemerintahan Jokowi Ma'Ruf? Ya Mbak Livi dan juga Mbak Wiwi, saya pikir tidak bisa dipisahkan beliau sebagai seorang pribadi dan juga sebagai seorang kepala negara. Dan kalau tadi Mbak Wiwi katakan rasanya tahun ini panjang, kalau buat saya kok rasanya cepat. sekali pendek sekali Mbak Wiwi dan ada banyak dinamika saya pikir akhir-akhir ini yang memang begitulah ya kalau ada momen-momen pemilihan terutama kan apalagi pemilihan yang sifatnya nasional ini tentu memicu dinamika yang luar biasa kepada masyarakat kita, masyarakat yang biasa-biasanya tidak mengikuti politik pun, tiba-tiba tune in di politik dan terkadang jadi adalah di elit politiknya sudah selesai tetapi di bawah nih di akar rumput, mungkin masih ada sisa emosional yang yang tersisa gitu kan jadi saya pikir Pak Presideniden ingin juga memberikan closure atau penutupan yang baik apalagi masa transisi ini berdekatan dengan momen pemilu yang begitu mengharu biru apapun itu semua Keresahan, keluhan masyarakat itu Pak Presideniden dengar kok. Dan beliau tidak pernah berkeberatan malah mengucapkan maaf kalau memang ada yang tidak berkenan dan wajar saja.
Demokrasi itu kan memang pasti bising. Jadi saya pikir tidak bisa dipisahkan. dari beliau sebagai seorang manusia, sebagai seorang pribadi, dan sebagai seorang kepala negara dan beliau mendengarkan masukan-masukan, keluhan-keluhan oleh karenanya kalau dirasa ada yang masih kurang beliau meminta maaf.
Jadi acara zikir bersama ini sengaja didesain untuk momentum seorang presiden meminta maaf pada rakyatnya? Ini bulan kemerdekaan, Mbak Livi. Jadi momentum yang baik ya menjelang kita akan merayakan 17 Agustus, kita akan merayakan 17 Agustus yang pertama juga di negara baru.
Ini yang kemudian jadi pertanyaan saya, kenapa? Karena kan dulu kalau kita ingat Pak SBI kan minta maafnya di PIR. pidato terakhir sih dengan PR-DPR, jadi closing begitu sekaligus mau minta maaf. Tapi ini kan justru dipercepat oleh Pak Jokowi ini yang kemudian jadi pertanyaan, apakah kemudian momentum ini memang sengaja di create atau di desain untuk momentum Pak Jokowi minta maaf begitu Mbak Grace?
Ya, kan tidak ada standar baku ya harus berbarengan dengan momen pidato dan sebagainya nampaknya mungkin untuk momen pidato nanti akan ada substansi yang berlainan sehingga dirasakan lebih pas jika disampaikan Sampaikan dalam momen yang berbeda. Nanti tunggu aja untuk pidato kenegaraan yang terakhir sebelum transisi. Baik, Mbak Grace tapi kan gini ketika Pak Jokowi menyampaikan permintaan maafnya ini kan muncul reaksi positif negatif ya pro kontra. Ketika PKB menyatakan oke minta maaf tapi momentumnya nggak tepat.
Kalau versinya Pak Jazilul menyebut. Ada janji-janji Pak Jokowi yang belum diselesaikan Jadi bagaimana dengan penuntasan janji di sisa masa kerja Pak Jokowi nanti setelah minta maaf ini? Janji yang mana nih? Kita nggak tahu persis yang dimaksudkan apa Tapi banyak pencapaian-pencapaian beliau yang tidak bisa dipungkiri terbukti dari tingkat kepuasan masyarakat yang menjelang masa transisi itu justru semakin tinggi.
Ini dibuktikan juga oleh survei dari Litbang Kompas sendiri. Jadi sebagai manusia, sebagai seorang presiden pasti tidak bisa 100% ya. Tetapi kita tanya kepada yang menerima manfaat yaitu kepada masyarakat.
Dan saya pikir kalau... mayoritas masyarakat merasa kinerja beliau baik ya berarti mayoritas dari janji-janji tersebut sudah dipenuhi bank dan bahkan diterima oleh masyarakat, dirasakan langsung oleh kehidupannya sehingga bisa memberikan respon yang baik, bahkan menjelang masa akhir kepemimpinan beliau Saya kembali, Mbak Wiwi, sebenarnya kan permintaan maaf seorang presiden di akhir masa jabatannya itu adalah hal yang biasa. Kenapa kemudian ketika Pak Jokowi minta maaf, muncul respon pro dan kontra.
PKB bilang masih ada janji yang harus dilunasi, PDIP bilang terlambat minta maaf sekarang. PAN mengapresiasi permintaan maaf sebagai negarawan. Kenapa muncul hal-hal seperti ini Mbak Wiwi?
Ya, saya mencoba ya melihat dari kacamata masyarakat ya. Jadi saya berusaha akan... adanya gitu, contoh ya jadi kalau memang betul ya, kepuasan itu sangat mendominasi masyarakat, tentunya tidak perlu ada pro kontra, ya logikanya tidak perlu ada pro kontra kalaupun seandainya muncul kontra terhadap sebagian besar yang sangat puas, itu tenggelam biasanya, itu kasus yang ada di daerah-daerah menunjukkan seperti itu, jadi kepala daerah yang sangat disukai karena memang memang mampu mengeksekusi program-program yang sangat katakan governability, efektif dan sebagainya, pro rakyat dan sebagainya, pastinya yang bersangkutan kepala daerah tadi itu disukai. Jadi, kalaupun ada, sebagian tidak setuju itu tenggelam. Nah, ini yang tidak terjadi pada katakan publik luas terhadap Pak Jokowi.
Sehingga muncul istilahnya perdebatan-perdebatan itu. Pak Jokowi ingin... cooling down secara politik, sehingga menyampaikan permintaan maaf.
Dan kali ini kita menyaksikan membawa Pak Wapres, Pak Ma'ruf Amin. Dan memang acaranya zikir. Kita tidak perlu pertanyakan, ini apakah by design kepentingan politik atau tidak. Itu bagaimanapun juga. Yang posisi di eksekutif maupun legislatif dan sebagainya itu pasti.
Muatannya itu akan ada politik. Jadi tidak perlu kita pertanyaan. Bincangkan, tapi pasti Ada tarikan politik disitu Bagaimana menggunakan momen yang tepat Dan sebagainya, sehingga Cooling down itu terjadi Karena bagaimanapun juga Pernah baktinya Pak Jokowi, seperti yang Saya sarankan 2 tahun yang lalu Itu bagusnya memang Husnul Khotimah Kan gitu ya, Husnul Khotimah itu Artinya berakhir dengan baik Mbak Chris, Mbak Livi Jadi itu yang kita harapkan Tentu, kalau itu Diawali atau diakumulasi Dengan semua tahapan-tahapan yang kita menuju sampai pasca pemilu itu oke.
Nah, kemarin perdebatannya belum selesai memang. tentang pilpres. Itu menyisahkan yang luar biasa Bukan di tataran elit lagi, di tataran grassroot.
Nah ini bagaimana mengobati ini? Maka diberikanlah kata-kata permohonan maaf tadi. Tapi apakah masyarakat menerima?
Nah ini yang masih juga kelihatannya menurut saya menimbulkan satu pertanyaan-pertanyaan. Dan menurut saya biarkan saja. Sampai di mana sebetulnya?
Sehingga nanti ada forum yang di mana Pak Jokowi bisa mempertanggungjawabkan atas nama, dipilih oleh rakyat. dari rakyat oleh rakyat tentu untuk rakyat, oleh karena itu Pak Jokowi ingin mempertanggungjawabkan itu kepada rakyat lah, forum secara formal institusional tadi pastinya bukan di arena forum zikir bukan, pasti ada di DPR itu yang mungkin kata Mbak Kris sudah dipersiapkan untuk disampaikan pertanggungjawabannya tapi gini, cooling down masih ada sisa 2 bulan jelang akhir jabatan ini gak terlalu dini kah? Mbak Wiwi menurut Anda?
Cooling down kan boleh saja Itu ikhtiar dari Pak Jokowi Kita berusaha ya Pak Jokowi Untuk supaya tidak terjadi kulminasi Semacam silang-sengkarut dalam politik Maka harus ada cooling down Itulah politik harmoni gaya Indonesia sebetulnya Tidak sampai meletus Sehingga harus ada cooling down Apakah ini berhasil? Nah ini yang tentu masih menyisakan ya karena antar elit sendiri Pak Jokowi dengan beberapa elit juga belum clear kan gitu apalagi di tataran grassrootnya ini Mbak Kris ini menurut saya akan cukup serius kalau tidak dilakukan secara juga serius tahapan-tahapan itu. Jadi tidak cukup apa yang disampaikan melalui zikir tadi tapi tentu itu positif gitu ya tapi tidak cukup tidak memadai. akan dimaknai, ah terlambat ah dosanya terlalu banyak dan sebagainya, ah ah yang lain, dan inilah arenanya dimana pemerintah gitu ya, atas nama eksekutif, atas nama kepala negara dan kepala pemerintahan beliau yang bertanggung jawab. Bukan menteri memang beliau yang Pak Jokowi yang harus bertanggung jawab.
Nah itu Mbak Grace yang jadi pertanyaan merespon juga tadi pernyataan Mbak Wiwi dan juga pernyataan PDIP Maju Ciko yang menyatakan permintaan maaf Pak Jokowi ini terlambat. Ya saya kurang setuju tadi nih kalau Mbak Wiwi bilang kalau ada approval yang tinggi itu harusnya tidak ada pro dan kontra karena pro dan kontra itu menunjukkan kita ini masih bisa mengutarakan pendapat dengan baik. baik tanpa takut dengan konsekuensi macam-macam ya. Jadi kalau pro dan kontra saya pikir tidak bisa dihindarkan Mbak Wiwi setinggi apapun approval ratingnya.
Dan kalau kita simak sebenarnya yang lebih berisik terus menerus nyinyir bahkan fitnah secara konsisten itu ya kelompok yang mungkin memang belum bisa move on dari Pilpres kemarin. Mungkin karena jagoannya tidak sampai ke... garis finish misalnya tidak sampai memenangkan kontestasi sehingga kalau dilihat ya komentar-komentarnya terlokalisir kepada aktor yang itu-itu saja gitu kebanyakan ya yang bising kalau di luar daripada itu kebanyakan rasanya sih sudah bisa mulai move on dan membayangkan akan seperti apa program-program di pemerintahan berikutnya dengan tagline berkelanjutan jadi um Tidak apa-apa, justru ini menunjukkan bahwa Pak Jokowi hingga akhir punya komitmen tinggi terhadap kebebasan berpendapat terhadap iklim demokrasi kita. Dan oleh karenanya lagi-lagi kembali semua tentu tidak ada yang sempurna, namanya juga manusia.
Dan komen zikir ini sebenarnya rutin kok Mbak Livi dilakukan setiap awal Agustus, kalau nggak salah mulai dari tahun 2020. Enggak masalah apakah tanggalnya Terlalu awal atau tidak Dekat-dekat dengan pidato Kenegaraan, yang penting beliau Menyatakan Itikat baik, bahwa Memang rekonsiliasi tadi ya, saya setuju Dalam hal ini dengan Mbak Wiwi, cooling down Rekonsiliasi menjelang Akhir, karena kalau saya Ingat baru belum lama ini Ibu Mega mengingatkan kita akan pentingnya pesan Bung Karno tentang membangun sebuah jembatan emas. Jembatan emas itu satu-satunya cara agar bisa terbangun adalah kalau kita kolaborasi sama-sama, stop nyinyir dan fitnah, tapi kerja bareng untuk bisa membangun jembatan emas menuju Indonesia Maju. Jadi kalau nggak move on, move on, susah nih.
Mau nggak nyampe-nyampe kita nanti ke Indonesia Maju. Nah itu Mbak Wiwi pertanyaannya, ketidakpuasan politik itu menciptakan politik bising di tanah air. Itu gimana nanti?
Makanya saya memberikan ilustrasi tadi ya Kalau di level nasional seperti ini Kita coba melihat local politics gitu ya Bagaimana kalau di level provinsi maupun kabupaten dan kota Maka saya katakan tadi itu Kalaupun ada pro kontra, pasti itu Mbak Grace Saya setuju itu Cuman menurut saya Ketika kepala daerah tadi itu memang mayoritas bagus, jadi yang tidak suka karena kompetisi kontestasi, itu tenggelam, Mbak. Dengan sendirinya tenggelam. Apa yang terjadi di Banyuwangi tenggelam. Yang oposisi gitu kan. Karena apa?
Memang konkret kok. Nggak ada yang dimanipulasi. Surabaya, Burisma. Nggak, bagus juga.
Nggak bisa diakui. Burisma nggak ada. Bagaimana?
Beda pasti kan gitu. Nah, itu antara lain. Maka kita menyaksikan, wah Pilkada untuk periode keduanya calon kepala daerah yang berhasil, itu uncang-uncang kaki banget gitu.
Benar itu. Dan dia itu nyaris calon tunggal kan gitu. Karena apa?
Karena menjadi preferensi masyarakat luas dan diakui kemanfaatannya. Lah itu yang mungkin masih dipertanyakan untuk Pak Jokowi. Karena apa yang beredar luas yang dirasakan itu contoh. Mengapa kok harus putranya sendiri diusung sementara dari cuma wali kota?
mendadak langsung seperti itu dengan mengubah umur, itu contoh mungkin kalau kita bisa nerima Sebagian besar kita belum Ini gimana? Dianggap masih memberikan legasi Memberikan satu noktah Pada hukum kita, etika kita Dan sebagainya Dan ini yang juga menurut saya Coba direspon secara serius oleh Pak Dugo Saya positif saja Sehingga dengan bahasa yang sangat Kontemplatif Menyampaikan permohonan maaf itu Karena apa? Pengguru besar pada nangis Karena etika dilanggar Ini di negara kita, nah itu yang perlu diobati Mbak Grace itu terakhir buat Anda jadi bagaimana memastikan pemerintahan Jokowi nanti akan landing dengan mulus di Oktober mendatang sebelumnya saya ingin merespon Mbak Wiwi yang terakhir karena tadi kan beliau barusan membuat statement kalau dikatakan atau dibandingkan dengan pilkada saya pikir tidak apple to apple karena takupannya, scoopnya masyarakat yang tahu, yang peduli yang concern dengan kontestasi level Bupat kontestasinya nasional jadinya terus-menerus dibicarakan hingga saat ini atau kalau pilkadanya DKI misalnya yang memang di panggung nasional jadi ini tergantung objek saja dan tergantung bagaimana kita mengolah substansinya, saat ini kan masih enak nih untuk diracik dan diolah kalau kita baca yang tadi Mbak Wiwi katakan juga yang nawak, cita dosa dan sebagainya, kalau kita lihat yang diwawancara itu loh, semuanya oposisi ini Ya bagaimana mau memberikan komentar yang positif, bahkan terang-terangan bahwa sejumlah tokoh yang ditanya itu memang menjadikan Pak Presideniden sebagai musuh dalam dialog-dialog apapun. Jadi saya pikir harus ditempatkan pada konteksnya, dan yang paling tepat untuk menjawab apakah Pak Presideniden sudah memberikan pekerjaan dedikasi yang terbaik, tanyalah kepada masyarakat yang mengikmati dalam kehidupan yang sehari-hari. Kalau mereka...
mengatakan puas, saya pikir itulah suara yang mungkin paling mendekati suara kebenaran. Mbak Grace, terima kasih atas waktunya. Mbak Wiwi, terima kasih atas waktunya sudah bergabung bersama kami di Sapa Indonesia Malam.
Sehat-sehat selalu.