Transcript for:
Penghiburan dalam Surat Al-Duha

A'udhu Billahi Minash Shaitanir Rajeem Bismillahirrahmanirrahim Wadduha wa'l-layli dha saja Ma wadda'aka rabbuka wa ma qala ووجدك عائلا فأغنى فأما اليتيم فلا تقهر وأما السائل فلا تنهر وأما بنعمة ربك فحدث Makanya kalau misalnya teman-teman lagi baca surat abduha, cobalah teman-teman rasain kita tuh lagi baca sebuah japerian dari Allah yang khusus buat kita. Jadi ketika Allah ngomong kamu di dalam surat abduha itu, kamu disitu adalah saya. Kamu disitu adalah teman-teman. Kamu disitu adalah kita yang sedang membaca surat abduha, bukan orang lain.

Makanya Allah gunakan kata kamu. Seperti kalimat Ma wadza'aka rabbuka wa ma kola Walal akhiratu khairul laka minal ula Dan seterusnya Tuhanmu, mu disitu adalah saya, kita Tidak pernah benci kepada engkau, wahai hambaku Engkau disitu adalah kita, saya Apalagi meninggalkanmu Sesungguhnya akhirat lebih baik bagimu nanti daripada dunia Jadi semua kata kamu, baik dalam bentuk berita maupun perintah atau larangan di dalam surat abduha, itu adalah kalimat japrian dari Allah untuk kita. Sehingga ketika kita membaca surat abduha di malam hari, saat tahajud, apalagi ketika lagi sholat, maka coba teman-teman hayati.

Coba teman-teman rasakan kalau Allah lagi ngomong berdua dengan teman-teman. Itu rahasia dari Tadabur Surat Al-Tuhan. Coba rasakan Allah itu lagi ngomong berdua dengan teman-teman.

Allah itu lagi japri, khusus ke nomor teleponnya teman-teman. Allah itu lagi pengen... Menghibur teman-teman yang sedang sedih Allah tuh lagi pengen menghibur kita yang sedang galau Allah tuh lagi pengen menghibur kita yang sedang terluka Allah tuh pengen menghibur kita yang sedang lemah dan merasa gak berdaya Coba rasakan betapa indahnya kita dihibur oleh Allah Kita dihibur oleh zat pemilik langit dan bumi Kita dihibur oleh yang maha kasih sayangnya berlimpah Kita dihibur oleh zat yang maha indah Kita dihibur oleh zat Yang paling penyayang, Allah itu punya rasa kasihan yang sangat besar kepada kita. Lebih daripada kasihan seorang ibu kepada hambanya.

Lebih daripada kasihannya seorang ayah kepadanya. Lebih daripada kasihannya seorang suami kepada istri, atau seorang istri kepada suami, atau anak kepada orang tua. Coba rasakan ketika membaca surat Al-Tuha, Allah lagi bicara dengan kita, sendiri, bukan dengan orang lain. Ini bukan ayat broadcast, ini ayat japrian. Makanya Allah tidak mengatakan kalimat Ya ayuhal ladhina amanu Kalau ya ayuhal ladhina amanu itu ayat broadcast Tapi Ma wadda'aka rabbuka wa ma kola Itu ayat japrian Jadi coba kita rasain kalau Allah itu lagi ngejapri kita teman-teman Allah itu lagi Seolah-olah pengen meluk kita yang erat Supaya Allah bisa menyentuh kita dengan sentuhan kasih sayang Karena Allah paham banget kalau saat ini kita sedang lemah Karena Allah paham banget kalau saat ini kita sedang dalam keadaan merasa sendirian Sepi, gak punya siapa-siapa yang bisa diharapkan Karena Allah tahu banget Ngerasa banget gimana yang kita rasain hari ini Bahwa kita itu merasa sedang kecewa Makanya Allah pengen bicara berdua dengan kita Itulah perasaan Nabi ketika ayat ini turun Perasaan kehilangan, perasaan takut, perasaan bingung, perasaan galau, perasaan lemah Perasaan kecewa, sedih, perasaan-perasaan itu benar-benar mengganggu Nabi sekian hari.

Nabi seperti orang yang kehilangan ayah, ibu, istri, anak, pasangan sekaligus. Sehingga beliau menjadi bingung harus kemana. Setiap hari bayangin, Nabi setiap hari naik ke bukit yang ada di kota Mekah.

Memandang ke langit pengen ngadu sama Allah Nabi tuh pengen ngadu sama Allah Ya Allah saya punya banyak masalah Kemana engkau ya Allah Ya Allah saya punya banyak masalah Kemana Jibril Munggu lama di atas bukit Jibril gak turun Akhirnya Nabi pulang ke rumah Besok balik lagi Ngadu lagi manggil turun lagi dari bukit tanpa bertemu dengan Jibril berhari-hari ada ulama yang mengatakan 12 hari ada ulama yang mengatakan hampir 1 bulan dalam puncak perasaan galau dan khawatir yang luar biasa itu tiba-tiba Allah SWT menurunkan surat abduham Allah utus Jibril Allah katakan melalui Malaikat Jibril, satu kalimat, satu japrian, satu surat khusus buat Nabi. Kalimatnya, Tiba-tiba Nabi seperti merasa, Ya Allah! Hampir saja saya merasa kehilangan, hampir saja rasa takut itu mencelakai saya, hampir saya merasa putus asa dengan kesendirian.

Tiba-tiba Allah mengatakan, Abdi, Habibi, hambaku, kekasihku, Muhammad, ma'wadda'aka, rabbuka, wa ma'kuala. Tuhanmu gak pernah ninggalin kamu, coba lihat betapa lembutnya Allah bicara dengan Nabi. Tuhanmu gak pernah ninggalin kamu Itu seperti ketika seorang ayah bilang Ayah gak pernah ninggalin kamu Wahai nak Ayah tuh gak pernah ninggalin kamu Allah gak mengatakan aku gak ninggalin kamu Tuhanmu Berarti seperti menyebut kalimat yang lembut Sama kayak kita memanggil anak kita Ayah sayang sama kamu Bukan aku sayang sama kamu Ini adalah kalimat yang sangat lembut dari Allah Maha wadda'aka robbuka wa maqfala Tuhanmu gak pernah ninggalin kamu apalagi benci sama kamu Dan setelah Nabi membaca surat ini Lalu surat ini ditulis oleh para sahabat di dalam mushaf Maka sejak saat itu surat ini menjadi surat pribadi dari Allah Kepada semua hamba yang pernah merasakan apa yang dirasakan Nabi Kehilangan, ketakutan, kebingungan, hilang arah, sedih, kecewa Maka siapapun yang pernah merasakan perasaan seperti itu Apapun alasannya Mau urusan agama, mau urusan dunia, mau urusan keluarga, mau urusan karir, pekerjaan Mau urusan percintaan Apapun alasannya ketika dia merasa sedih seperti itu Maka Allah mengajakri dia dengan kalimat yang lembut hambaku ma wadda'aqarad buka wa ma quwad Tuhan gak pernah ninggalin kamu apalagi benci itu maksud dari surat Al-Tuhah teman-teman Coba teman-teman nanti setelah ini kalau baca surat abduha di rumah Kalau perlu hafal surat itu karena tidak terlalu panjang Untuk kita baca di dalam sholat setelah tahu artinya baca dulu terjemahannya Hafal terjemahannya Nanti baca di dalam sholat ketika lagi sedih Sholat yang gak ada yang ganggu kita Sholat sunnah Terutama sholat tahajud Gak apa-apa baca surat ini di waktu tahajud Karena Allah bersumpah dengan Waktu malam apabila telah sunyi, bukan hanya waktu Tuhan. Kita baca, kita hayati, Allah lagi ngomong sama kita.

Allah lagi pengen menenangkan dan menghibur hati kita yang sedih. Mawad da'a karabuka wa ma'akona. Kemudian Allah katakan juga Walal akhiratuh khairullaka Minal ula Akhirat itu lebih baik bagimu Daripada dunia Apa maksud dari kalimat ini teman-teman Allah pengen ngasih tau Dunia itu emang kayak gitu Kehidupan di dunia itu semua orang ngerasain Semuanya pernah sakit Semuanya pernah sedih Semuanya pernah kecewa Semuanya pernah kehilangan Kenapa?

Karena itu dunia. Jangan sedih, hambaku. Nanti di akhirat, kamu gak akan pernah lagi ngerasain perasaan yang seperti itu.

Nanti di surga, kamu gak akan lagi ngerasain sedih. Kamu gak akan lagi ngerasain kecewa. Kamu gak akan lagi ngerasain ditinggalin.

Kamu gak akan lagi ngerasain lelah. Gak ada lagi lelah nanti di surga. Jadi bersabarlah karena kamu masih di dunia dan dunia ini sementara Dan itulah fitrah tabiat kehidupan di dunia semua orang merasakannya Tapi nanti jika kamu bersabar Jika kamu istiqomah beramal soleh Maka nanti di akhirat kamu akan tersenyum Fatardo kamu akan puas Kamu akan bersenang, bersuka cita. Kamu akan ceria, happy.

Kamu gak akan lagi merasa lelah. Tapi nanti di akhirat, sabar. Allah menghibur kita.

Seperti seorang suami bilang ke istrinya, Ma, sabar ya. Nanti kalau mama udah ngelewatin ujian ini, kita jalan-jalan yuk. Nanti kita jalan-jalan yuk ke Indonesia Timur, apakah ke Papua yang indah, atau ke Lombok yang indah, atau ke Ambon, ke Sulawesi, kita jalan-jalan yuk ke pantai-pantai yang indah di Indonesia.

Atau kalau dia punya rezeki lebih yuk kita jalan-jalan yuk ke Turki, atau kalau misalnya dia istrinya senangnya dengan kosmetik, skincare, yuk kita jalan-jalan yuk. ke Korea nanti mama di sana gak akan sedih lagi papa yang sedih ya habis biayanya seolah-olah seperti itulah Allah bicara kepada hamba seperti seorang suami yang sedang menghibur istrinya dengan sebuah janji bahwa kalau istrinya sabar bahwa kalau istrinya tabah Nanti akan diajak jalan-jalan, nanti akan diajak bersenang-senang sebagai hadiah dari suami kepada istri. Atau seperti seorang ayah kepada anaknya. Ketika anaknya lagi ujian, lagi capek belajar sampai malam, kemudian mendapatkan hasil yang hari pertama ujian itu mungkin dia ngerasa kayak berat banget, banyak pertanyaan yang susah dijawab, banyak soal yang dia nggak bisa ngasih jawaban.

Ayahnya menghibur, ibunya menghibur, nak sabar ya belajar terus ya yang semangat ya nanti kalau udah beres ujian kita jalan-jalan Kamu mau ke permainan mana, kamu mau jalan kemana, nanti ayah akan siapin semuanya, pokoknya kamu gak akan kecewa Pokoknya kamu akan suka, pokoknya kamu akan bahagia, kamu akan happy, akan seru-seruan, kita camping bareng, kita apa dan segala macam Allah Lagi menghibur kita dengan kalimat Walal akhiratu khairul laka minal ula Hambaku, dunia emang kayak gini, sabar ya Nanti di akhirat, kamu akan puas. Kamu nggak akan ngerasain lagi yang kayak gini-gini. Kamu nggak akan ngerasain lagi yang namanya kecewa, sedih, kehilangan, lelah. Sehingga ketika kita membaca kalimat وَلَا الْأَخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ Cobalah membacanya seolah-olah Allah lagi berbisik di telinga kita. Ngasih tau surga itu indah, surga itu memuaskan.

Suga itu apa aja ada, nanti disana kamu gak akan sedih lagi, nanti disana kamu gak akan lelah lagi, semuanya dilayani. Kamu hanya bilang apa, mau apa, ya Allah saya mau makan ini. Seketika itu juga Allah akan berikan kepada kita dengan pelayan-pelayan yang sangat banyak.

Rasakan seolah-olah Allah lagi berbisik di telinga kita bahwa kalau kita bisa melalui ujian ini dengan sabar, dengan istiqamah nanti Allah akan ngajak kita jalan-jalan di surga dan coba dengarkan itu dengan hati karena hanya hati yang mendengarkan dengan iman, dengan yakin akan terhibur dengan kalimat akhirat lebih baik daripada dunia dan kewakilan setelah Allah katakan kalimat-kalimat ini maka kalimat berikutnya Allah pengen kita melihat flashback kepada masa lalu Allah kita pengen, Allah pengen kita merenungkan masa lalu kita siapa yang selama ini membantu kita siapa yang selama ini menolong kita ketika kita punya masalah siapa yang menghidupkan kita, menciptakan kita, memelihara kita, memberi kita rezeki selama ini bukankah dia Allah? Yang ngasih kita kehidupan? Bukankah dia Allah yang ngasih kita keluarga?

Bukankah dia Allah yang ngasih kita makanan? Yang ngasih kita rejeki? Yang ngasih kita pemeliharaan? Dia yang selama ini memberikan kepada kita banyak kebaikan.

Saat kita sendiri, dia memberi kita keluarga. Saat kita dalam keadaan bingung, dia memberi kita ide, gagasan, petunjuk, ilmu. Saat kita dalam keadaan lapar, tidak punya pakaian, dan tempat tinggal, dia beri kita kecukupan selama ini.

Dan itu menjadi bukti bahwa dia nggak pernah ninggalin kita, apalagi benci sama kita. Seolah-olah seorang kekasih mengatakan kepada pasangannya Kenapa engkau ragu dengan cintaku? Bukankah selama ini aku setia?

Bukankah selama ini aku selalu mencukupkan kebutuhanmu? Aku berkorban untuk kamu? Kenapa kamu masih ragu? Aku sayang sama kamu Seolah-olah Allah ngomong gitu sama kita Soal Allah dengan kata-kata, Allah tuh pengen ngomong, aku tuh sayang sama kamu. Aku tuh cinta sama kamu.

Kamu gak ngeliat buktinya selama ini siapa yang bantu kamu, siapa yang ngasih kamu nikmat, yang memelihara kamu, yang memperhatikan kamu, yang nolongin kamu, yang kasihan sama kamu. Kenapa kamu masih ragu? Aku sayang sama kamu, kata Allah.

Sehingga dengan ayat itu Allah pengen kita yakin, kita percaya kalau Allah itu nggak benci sama kita. Manusia boleh datang dan pergi tapi Allah nggak pernah meninggalkan kita. Manusia boleh kadang mencintai kita tapi tiba-tiba membenci kita tapi Allah cintanya abadi untuk kita.

Sehingga ketika kita yakin Allah nggak pernah meninggalin kita, Allah sayang sama kita. Maka saat itu juga hati kita akan terobati. Saat itu juga sempitnya dada kita akan terasa luk. Dan terakhir paragraf terakhir di surat itu Allah katakan Apa maksudnya? Maksudnya Jangan berhenti berbuat baik.

Jangan berhenti untuk menjadi orang yang bermanfaat. Kalau kamu kecewa karena berbuat baik, ada Allah. Teruslah berbuat baik.

Kalau kamu merasa lelah untuk berbuat baik, ada Allah. Teruslah berbuat baik. Kalau kamu merasa capek untuk berkorban kepada seseorang, teruslah berkorban kepada seseorang yang halal bagimu.

Ayo. Dan ibumu, pasangan halalmu Anakmu, keluarga mu, sahabatmu Gak apa-apa kalau kamu kecewa Atau dikecewai Tapi Allah gak pernah ngecewain kamu Teruslah berbunyi Itu maksud dari surat Al-Tuhah teman-teman Coba rasakan itu ketika kita sedang membacanya Apalagi di dalam sholat Berarti kita telah membaca Al-Quran Dengan kadabur Berarti kita sedang membaca Al-Quran dengan tafakkur. Indah banget ya surat Al-Duhha.

Makanya surat ini menjadi surat favorit saya banget. Saya kalau lagi galau, sedih, saya baca surat Al-Duhha, saya menempatkan diri sebagai hamba yang lagi lemah dan butuh Allah, tapi pengen berdua aja, gak mau diganggu sama yang lain. Pengen berdua aja sama Allah, pengen ngadu sama Allah, ya Allah saya punya banyak masalah, ya Allah saya lemah, ya Allah saya capek, terus saya harus gimana, ya Allah. Setelah saya menyampaikan pertanyaan-pertanyaan itu, saya baca surat Al-Bukhari.

Sampaikan dulu aja keluh-kesah kita, curhat aja dulu yang sehabis-habisnya sama Allah. Ngomong aja sama Allah tanpa harus ada jaim-jaiman Ya Allah saya capek, Ya Allah saya sedih, Ya Allah saya terluka, Ya Allah saya sendiri, Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah Ngomong sama Allah Setelah semua pertanyaan itu udah kita keluarkan Unap-unapnya udah kita keluarin kepada zat yang maha pengasih Lalu baca surat aduh Maka kita akan menemukan jawabannya Baca surat abduha, maka kita seperti merasa dijawab langsung oleh Allah SWT. Kayak gitu cara membaca surat abduha.