Memahami Format Assessment Murid

Oct 3, 2024

Catatan Kuliah: Format Assessment

Pendahuluan

  • Fokus pada pemahaman format assessment.
  • Reaksi murid saat mendengar 'besok kita ulangan' cenderung cemas dan khawatir.
  • Murid lebih fokus menghafal daripada memahami.

Klasifikasi Assessment

  1. Assessment Tradisional

    • Bentuk umum: tes pilihan ganda, tes benar/salah, soal isian pendek, esai.
    • Kelemahan: terbatas dalam mengukur kompetensi dan pemahaman mendalam.
    • Tes benar/salah: informasi tidak jelas apakah jawaban benar karena pemahaman atau keberuntungan.
    • Pilihan ganda dan isian pendek cocok untuk recalling tapi kurang untuk pemahaman mendalam.
    • Tes esai: lebih optimal untuk uji analisis dan refleksi.
  2. Assessment Alternatif

    • Mengakomodasi hal-hal yang tidak terukur oleh assessment tradisional.
    • Alat assessment: pertanyaan terbuka, bermain peran, demonstrasi, praktik langsung, eksperimen proyek, dan portofolio.
    • Portofolio: karya murid yang menunjukkan penguasaan keterampilan dan ekspresi.
    • Contoh: Jurnal atau diary untuk refleksi murid.
    • Proyek: menunjukkan kemampuan mengolah pengetahuan menjadi karya konkret.
    • Penugasan proyek: rencana, karya seni, proposal, presentasi.

Implementasi Assessment Alternatif

  • Proses belajar murid dilihat dari berbagai sisi, bukan hanya pengetahuan.
  • Penilaian harus meliputi sikap, perilaku, pengaplikasian, dan pemahaman mendalam.
  • Komitmen guru untuk mengevaluasi capaian kompetensi murid.
  • Kombinasi antara assessment tradisional dan alternatif disarankan sesuai kebutuhan.

Kesimpulan

  • Assessment alternatif lebih memerlukan dokumentasi kemajuan belajar yang berorientasi pada proses.
  • Assessment tradisional cepat dalam mengukur pengetahuan dan pemahaman.
  • Tujuan akhir: menciptakan assessment yang lebih bermakna bagi murid-murid.

Aksi Selanjutnya

  • Persiapkan pembuatan asesmen yang lebih bermakna untuk siswa.