Pembahasan tentang Eco Enzyme dan Zero Waste
Pendahuluan
- Pembicara: Mbak Dewi Indriani
- Topik: Eco Enzyme, Zero Waste, penggunaan popok kain, dan hidup minim sampah.
- Tujuan: Membahas alternatif ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari dan pentingnya pengelolaan sampah
Pengalaman Tidak Menggunakan Shampo
- Stop menggunakan shampo sejak 2016, hanya menggunakan air.
- Ada masa transisi selama sebulan hingga 3 bulan di mana rambut terasa berminyak dan berat.
- Minyak alami kulit kepala mulai menyeimbangkan kembali setelah beberapa waktu.
- Hasil positif: rambut lebih baik, pertumbuhan rambut baik pada anak-anak dan bahkan rambut suami yang tadinya botak menjadi lebih lebat.
Eco Enzyme
- Definisi: Cairan fermentasi dari 3 bahan utama: air, kulit buah, dan gula.
- Fungsi: Pembersih serbaguna (sabun, shampo, anti nyamuk, dll).
- Komposisi: 1 bagian gula, 3 bagian bahan organik, 10 bagian air.
- Proses: Fermentasi selama 3 bulan dalam wadah tertutup dan suhu ruangan.
- Aplikasi: Bisa digunakan untuk mencuci baju, mengepel lantai, dan sebagai toner kulit.
- Kelebihan: Aromanya segar dan multifungsi.
- Bahan yang tidak boleh digunakan: Kulit durian dan kulit alpukat.
Zero Waste
- Konsep: Mengelola sampah yang dihasilkan menjadi sumber daya yang lebih berguna, bukan sekadar tumpukan sampah.
- Tujuan: Mengurangi sampah yang berakhir di TPA, laut, atau sungai.
- Data: 700 gram sampah per orang per hari (data 2018).
- Prinsip: Memilah sampah organik, plastik, kertas/kardus.
- Pengelolaan: Kompos untuk sisa organik, daur ulang plastik dan kertas/kardus.
- Tantangan: Butuh mindset perubahan dan kesadaran alasan kenapa harus hidup lebih ramah lingkungan.
Popok dan Pembalut Kain
- Popok Kain: Hemat biaya dan lebih sehat untuk kulit bayi, meminimalkan ruam, dan membantu toilet training lebih cepat.
- Keterlibatan Suami: Penting untuk kerjasama dalam mencuci dan merawat popok kain.
- Pembalut Kain: Sama bermasalahnya dengan popok sekali pakai, dari zat kimia hingga sampah yang tidak terurai.
- Keuntungan Pembalut Kain: Lebih nyaman dan sehat untuk kulit.
Tantangan dan Solusi Zero Waste
- Tantangan Edukasi: Tema keberlanjutan jarang menarik minat secara instan, butuh edukasi terus menerus.
- Perubahan Mindset: Fokus pada mengubah pola pikir dan bukan sekadar mengganti produk.
- Contoh Kasus: Penggunaan tumblr, trift shop, dan manajemen konsumsi.
- Pentingnya De-Cluttering: Proses regular yang membantu kita menemukan rasa cukup.
Kesimpulan
- Pengelolaan Sampah: Penerapan pengelolaan sampah bisa dimulai dari hal-hal kecil di rumah, seperti memilah sampah dan menggunakan produk ramah lingkungan.
- Awareness: Kesadaran adalah kunci untuk perubahan pola hidup yang lebih baik bagi lingkungan.
- Peran Masyarakat Adat: Belajar dari masyarakat adat yang hidup selaras dengan alam tanpa masalah limbah.
- Gerakan Jangka Panjang: Sustainable living membutuhkan konsistensi dan perubahan mindset menuju kehidupan yang lebih ramah lingkungan.
Terima kasih dan jangan lupa untuk mulai langkah kecil menuju hidup yang lebih ramah lingkungan!