Apa lagi yang harus diperhatikan Pak? Ya, ada tadi saya ulangin yang pertama adalah apa yang menyebabkan lambanya mitigasi. Dua adalah SOP, organisasi, dan implementasi dari kebijakan terhadap antisipasi krisis.
Yang ketiga adalah sistem pengam... Pengawasan dan pengamanan terhadap jaringan PLN, baik itu transmisi distribusi. Dan keempat adalah akuntabilitas dari PLN ini sendiri dalam pengadaan listriknya. Karena PLN ini kan juga membeli listrik dari swasta.
Apakah sudah efisien, kualitasnya bagaimana, transparansinya dan sebagainya. Kami mendalami empat ini. Ada atau tidak indikasi awal yang memang sudah mulai dikumpulkan dari sisi Om Busman sebelum nanti akhirnya bertemu tatap muka dari sisi.
PLN sendiri? Kami tidak berani berperaduga. Jadi fungsi kami adalah mendapatkan informasi yang komprehensif sejujurnya dan kami tugas kami bukan mencari kambing hitam, tapi apa yang perlu dibenahi termasuk juga kemungkinan kami juga akan menyampaikan saran kepada pemerintah untuk meninjau kembali monopoli PLN. PLN ini monopoli pembangkit swasta harus jual ke PLN, harga yang menentukan PLN.
Konsumen harus beli dari PLN, jadi monopolinya ini monopoli demand dan supply. Apakah ini masih relevan? Kami setuju bahwa listrik ini merupakan kebutuhan pokok dan harus dikuasai negara. Tapi negara ini bukan hanya PLN, dan PLN bukan negara.
Bisa nanti... Masalah kelistrikan ini ditangani oleh Menteri dan pelaku operatornya ini tidak hanya PLN, bisa dibagi pembangkit ini sekarang banyak pembangkit swasta. Transmisinya mungkin PLN ngurusin transmisi saja, distribusinya bisa yang lain-lain. Kemudian kita juga mengikuti teknologi sekarang, pembangkit. Kita melihat di Australia, Australia itu setiap rumah memasang solar panel.
Dan solar panel itu mereka juga setor kepada perusahaan listrik setempat. Nah ini kan juga menjadi perkembangan teknologi yang harus kita antisipasi. Dan itu bisa membawa efisiensi, membawa juga inovasi-inovasi yang akan baik bagi Indonesia.
Jadi investigasinya sedalam itu begitu ya untuk KPLN ya. Statement-statement sudah dilakukan oleh dirut PLT yang kemarin juga baru diangkat Ibu Sri Penny dan salah satu diantaranya justru yang membuat kekhawatiran masyarakat secara umum. Mungkin Pak Alvin bisa mengomentari bahwa diikhlaskan saja, minta masyarakat untuk ikhlas, kemudian membawa-bawa transformer dan lain-lain. Nah ini membuat akhirnya kan semakin tidak seperti itu. Karena banyak rugian secara imaterial yang terjadi di hari Minggu dan hari Senin kemarin.
Benar, kami sangat kecewa. terhadap statement-statement oleh pejabat PLN yang menunjukkan bahwa pejabat-pejabat di PLN ini belum service oriented. Mereka masih inward looking, melihat segala sesuatu dari perspektif PLN saja. Lupa bahwa PLN ini dibentuk oleh negara untuk melayani masyarakat. Tapi apa yang terjadi adalah ya itu.
Dirutnya mengatakan ya ikhlas saja, kemudian ada juga yang mengatakan minta bantuan transformer dan justru mengungkapkan kerugian PLN ketika terjadi ini. Nah hal-hal seperti ini sangat disayangkan bahwa PLN ini gagal melihat kerugian yang diderita masyarakat luas akibat dari pemadaman ini. Kerugian materialnya bisa dihitung, kerugian imaterial.