Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Wassalatu wassalamu ala ashrafil anbiya wal mursalin. Nabiyina Muhammadin wa ala alihi wa sahbihi ajma'in.
Amma ba'd. Allahumma inna nas'aduka ilman nafi'a wa rizqan tayyiba wa amala mutaqabbala wa a'inna ala zikrika wa syukrika wa husni ibadatika ya hayyu ya qayyum Hadirin dan hadirat sekalian yang dirahmati Allah, kita kembali melanjutkan pembahasan terkait asma Allahil husna melalui kitab al-mukhtasar al-asna fi asmaillahi al-husna Buah karya Sheikh Abu Hamid Al-Ghamidi Hafidhullah Ta'ala wa wafqah Dan kita malam ini memasuki penjelasan nama Allah yang ke-76 Nama Allah yang ke-76 ini disebutkan sebanyak 45 kali di dalam Al-Quranul Karim serta disebutkan juga di dalam hadith Nabi SAW dan diantara penyebutan nama ini di dalam hadith Nabi SAW adalah hadith yang cukup panjang diceritakan oleh Ibunda kita Aisyah RA dimana dalam sahih muslim Ibu Ndakita Aisyah RA menceritakan tentang kejadian yang dialami oleh diri beliau bersama Rasulullah SAW. Beliau menceritakan, Pada malam jatahku, Nabi SAW seperti biasa masuk ke ruanganku dan beliau melepaskan baju beliau.
Dan melepaskan kedua sendal beliau Lalu beliau letakkan kedua sendal tersebut Di bagian bawah dari kaki beliau Di dekat kaki beliau Jadi lalu beliau pun berbaring Di sisiku kata Aisyah Setelah beliau berbaring sejenak Setelah beliau Nabi SAW merebahkan diri Di sisi Aisyah r.a tidak berselang lama kemudian beliau bangkit lagi tetapi dengan hati-hati sekali. Beliau mengira aku sudah tertidur. Maka beliau segera mengambil kembali baju yang tadi telah dilepaskan lalu beliau kenakan kembali.
وَانْتَعَلَ رُوَيْدًا Lalu beliau kenakan kedua sendal beliau secara perlahan. وَفَتَحَ الْبَابِ Lalu membuka pintu Kemudian Nabi segera keluar Nabi mengira Aisyah telah tertidur Tetapi ternyata Aisyah belum tidur Dan pada saat itu Aisyah mendapati Ini tidak seperti biasanya Rasulullah SAW suami tercintanya melakukan hal ini Maka kemudian Aisyah melanjutkan Kemudian Nabi SAW setelah keluar Beliau menutup pintu ruanganku dengan pelan-pelan kembali. فَجَعَلْتُ دِرْءِ فِي رَأْسِي وَاخْتَمَرْتُ Maka aku segera mengenakan pakaianku, وَاخْتَمَرْتُ Dan aku segera mengambil penutup kepalaku, وَتَقَنَّعْتُ إِذَارِ ثُمَّ تَلَقْتُ عَلَى إِذْرِهِ Kemudian aku setelah mengenakan pakaian, dan mengenakan bagian atas kepala, Maka aku segera membuntuti Nabi SAW di belakang beliau Tanpa sepengetahuan Nabi SAW Hatta ja'al baqi Sampai Nabi SAW terus kubuntuti sampai beliau tiba di daerah baqi Dan itu tidak jauh dari ruangan atau kamar Aisyah RA Faqama fa'atalal qiyam Maka kemudian Nabi berhenti di sisi baqi Dan beliau beliau benar-benar lama berdiri di situ kemudian Nabi SAW benar-benar berdiri lama di baki tersebut dan baki itu adalah tempat pekuburan tempat dimakamkannya sahabat-sahabat Nabi SAW jadi Nabi pada suatu malam waktu tidur Nabi bangkit secara perlahan dan diam-diam tanpa pengetahuan istri beliau, beliau pergi ke baki Lalu disitu berdiri cukup lama dan berdoa sebanyak tiga kali.
Beliau angkat tangan tiga kali. Pertama beliau angkat tangan, kemudian selesai angkat tangan lagi. Dan sampai tiga kali diperhatikan oleh Aisyah. Setelah yang ketiga kalinya beliau berdoa, kemudian beliau kembali membalikkan badan menuju rumah.
Maka aku pun juga balik badan. Nabi kemudian mempercepat jalan beliau. Bisa mulai, ya?
Maka aku pun segera mempercepat jalanku. فَهَرْوَلَ فَهَرْوَلْتُ Nabi kemudian berlari lebih cepat lagi. Maka aku berusaha berlari lebih cepat lagi. فَأَحْضَرَ فَأَحْضَرْتُ فَسَبَقْتُهُ Maka Nabi berusaha secepat mungkin sampai ke kamar Aisyah.
Tetapi aku segera lebih cepat dan aku mendahului beliau. فَدَخَلْتُ فَلَيْسَ إِلَّا أَنِ الطَّجَعْتُ Maka begitu kumasuk mendahului Nabi, aku segera berbaring. Dalam kondisi apa?
Kalau habis jalan cepat, ngos-ngosan. Kata Aisyah tidak sempat lagi. Terima kasih telah menonton Tidak sempat lagi menata, beliau segera berbaring. Berbaring.
فَدَخَلْ Maka Nabi pun tidak lama masuk. فَقَالَ مَا لَكِ يَعَعِشْ حَشْيًا رَابِيَةً Maka Nabi mengatakan dengan panggilan sayangnya kepada Aisyah Ya Aish, wahai Aish Ada apa denganmu? Walaupun pura-pura rebahan Tapi sudah kelihatan Ngos-ngosannya Kultu la syai' Aisyah mengatakan tidak ada wahai Rasulullah Qala la tukhbirini au la yukhbiranni allatiful khabir Engkau beritahu aku sekarang Atau Allah yang maha latif dan maha khabir yang akan memberitahuku.
Jadi kalau engkau tidak mau jujur, tidak mau memberitahuku, apa yang engkau kerjakan baru saja, Allah subhanahu wa ta'ala akan memberitahuku. Maka akhirnya Aisyah r.a. menceritakan, Ya Rasulullah bi abi anta wa ummi fa akhbartuhu.
Maka Aisyah pun mulai menceritakan bagaimana dirinya Mengikuti Nabi SAW Dari arah belakang Melihat apa yang dilakukan oleh Nabi SAW secara diam-diam Baik hadirin sekalian indirahmati Allah Dalam hadith ini Disebutkan tentang nama Dari nama-nama Allah SWT Yang berkaitan dengan Penjelasan dari Buku Al-Muqtasar Asna ini Yaitu nama Al Yang satunya, Al-Khabir. Al-Khabir, inilah nama yang akan kita bahas semalam ini. Nama yang digunakan atau disebutkan oleh Nabi SAW untuk mengingatkan Aisyah.
Segera ceritakan apa yang baru saja engkau lakukan atau maka Allah SWT yang akan memberitahukanku. Karena dialah Al-Latif Al-Khabir. Malam ini kita akan membahas tentang nama Allah Al-Khabir.
yang maha mengetahui baik nanti kita akan pelajari apa makna dibalik al-khabir ini baik kita ambil pembahasan pertama yaitu tentang makna dari al-khabir disini syekh menyebutkan maknahu al-alimu bi khafaya al-umur fal ilmu ida uzaifa ila al-khafaya al-batina summiya khibrah dialah yang maha alim yang maha mengetahui terhadap perkara-perkara yang tersembunyi. Dan ilmu apabila disandarkan atau dihubungkan dengan sesuatu yang batin lagi tersembunyi, maka dinamakan khibrah. Dinamakan khibrah. suatu yang baik dan baik dan baik Jadi apa bedanya antara nama Allah Al-Alim dengan Al-Khabir?
Jadi kalau al-alim itu maha mengetahui dan ini maknanya umum, yang nampak maupun yang tidak nampak. Tapi kalau al-khabir ini maknanya itu khusus berkaitan dengan sesuatu yang tidak nampak, sesuatu yang tidak nampak atau tersembunyi. Allah Al-Khabir artinya Allah mengetahui sesuatu yang tidak nampak atau disembunyikan oleh hambanya. Ter Ini sama seperti makna doa. Jadi doa itu adalah kata yang umum berlaku dalam kondisi senang, dalam kondisi sedih, dalam kondisi suka, dalam kondisi duka, dalam kondisi lapang, maupun dalam kondisi sulit.
Tetapi doa yang dipanjatkan dalam kondisi yang sulit dan terdesak Ini namanya adalah istighasah Jadi istighasah itu sebenarnya doa juga Cuman penamaan istighasah ini khusus mengacu kepada doa yang dipanjatkan dalam kondisi mendesak Itu namanya istighasah Nah sama disini Al-alim itu artinya nama Allah SWT yang maha mengetahui segala sesuatu Yang nampak, Ini adalah segala sesuatu yang diperlukan yang saya ingin yang tidak nampak Yang diperlihatkan maupun yang disembunyikan Tetapi khusus nama Al-khabir ini adalah yang selalu berkaitan dengan yang tidak nampak, yang terselubung dan tersembunyi. Yang tersembunyi. Baik, maka ini dinamakan khibrah.
memperlukan فَالْخَبِرُ هُوَ الْعَالِمُ بِكُنْهِ الشَّيْءِ الْمُطَّلِعُ عَلَى حَقِقَتِهِ Nama Allah Al-khabir itu mengandung makna dialah yang maha mengetahui hakikat dari sesuatu. Dan, Ialah dari dan mengerti inti dari sesuatu tersebut. mengetahui secara rinci inti dari sesuatu tersebut. Oleh karena itu, di banyak ayat disebutkan nama Al-Khabir ini bergandengan dengan nama Di banyak ayat disebutkan nama biru.
Sejauh dengan nama biru. Al-Latif. dengan nama Al-Latif diantaranya dalam surat Al-An'am ayat 103 Allah SWT berfirman وَهُوَ الَّطِيفُ الْخَبِيرُ dialah yang maha latif lagi maha khabir latif disini adalah segala sesuatu yang halus dan lembut baik ...ialah yang mahir disini segala setiap dan dari yang berkaitan dengan bateri kondisi dari yang berkaitan dengan materi ataupun yang berkaitan dengan kondisi Baik yang berkaitan dengan materi maksudnya disini segala sesuatu yang ada ataupun segala kondisi berkaitan dengan...
Maka Allah SWT menyebutkan diantara namanya adalah Al-Khabir Yaitu yang mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi dengan sangat rinci selamat Baik hadirin sekalian yang dirahmati Allah Kemudian Sheikh disini menyebutkan Ketika nama Allah SWT adalah Al-Khabir, lalu Allah SWT menyebutkan dirinya khabiran bi'ibadihi. Allah SWT maha mengetahui apa saja yang terselubung dan tersembunyi pada diri hamba-hambanya dan perbuatan-perbuatan mereka. menikmati فَإِنَّهُ عَلِيمٌ بِخَافَايَ أَعْمَالِهِمْ وَبَوَاتِنِي سَرَائِرِهِمْ وَخَلَجَاتِ قُلُوبِهِمْ وَنَوَازِعِ نُفُوسِهِمْ Maka Allah SWT secara jelas dan gamblang menyebutkan dirinya mengetahui apa saja yang disembunyikan dari perbuatan-perbuatan hamba-hambanya. dan apa saja yang diselitkan, Dan apa saja yang diselipkan, tidak dinampakkan oleh mereka terkait rahasia-rahasia mereka.
tidak dinampakkan oleh mereka terkait hasilnya rahasia merasa saja yang dipendam di dalam, Serta apa saja yang diselipkan. yang dipendam di dalam hati masing-masing, Allah subhanahu wa ta'ala mengetahuinya. Apa yang terdapat, apa yang diletakkan dan dipendam di dalam wadah jiwa kita, yang dipendam di dalam jiwa saya yaitu hati kita masing-masing, Allah subhanahu wa ta'ala mengetahuinya itu secara jelas dan gemblang. فَاسِرْ رُعِنْدَهُ عَلَىٰ نِيَةٌ Rahasia bagi kita itu adalah sesuatu yang terbuka di sisi Allah subhanahu wa ta'ala.
walbawatinu ladehizahirah sesuatu yang kita pendam, Al-Fatihah kita sembunyikan di sisi Allah itu semuanya terbeberkan dan terbuka di hadapan Allah SWT makanya Allah SWT berfirman wa intajhar bilqawli fa innahu ya'lamu sirra wa akhfa seandainya kalian atau engkau memperjelas, menampakkan perkataan dan pembicaraan maka sesungguhnya Allah mengetahui apa yang di Rahasiakan dan apa yang disembunyikan Jadi tidak hanya yang dinampakkan atau disuarakan Allah juga berfirman dalam ayat ke-13 dan ke-14 dari surat Al-Mulk Kalau yang tadi adalah surat Toha ayat ke-7 Dan rahasiakanlah pembicaraan kalian atau jelaskanlah Bicaraan kalian jelaskanlah. Allah subhanahu wa ta'ala mengetahui siapa saja yang diciptakan dan bagaimana mereka keadaan-keadaan masing-masing ciptaan Allah tersebut karena Allah al-latif al-khabir. Baik, hadirin sekalian yang dirahmati Allah, nama ini apabila...
kita renungi, kita pelajari, maka akan menumbuhkan perasaan muraqabatullah, perasaan selalu diawasi oleh Allah SWT. Dan apabila kita renungi, kita hadirkan dalam kehidupan kita, miscaya makna ini dari nama yang mulia ini akan membuat setiap dari kita malu. Malu untuk tidak menunaikan ibadah dengan baik, malu untuk tidak melaksanakan perintah Allah. Malu untuk melanggar larangan Allah, malu untuk mengambil yang haram. Baik, hadirin sekalian yang dirahmati Allah, inilah derajat ihsan.
Inilah derajat ihsan. Jadi derajat ihsan untuk bisa sampai ke sana, diantaranya adalah dengan mempelajari nama-nama Allah yang husna. Karena itu salah satu cara untuk mengenal Allah SWT.
Orang jika ingin sampai ke derajat ihsan, maka salah satu cara dan fakta faktor yang paling besar mendorongnya dan menyampaikannya ke derajat ihsan itu adalah dengan mempelajari asma'ullahil husna. Kenapa? Karena diantara nama-nama Allah al-husna ini, itu diantaranya adalah apa yang akan membuat seorang hamba malu untuk sholat asal-asalan, puasa asal-asalan.
Karena dia senantiasa dipantau dan diawasi oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Makanya terdapat penjelasan dari sebagian ulama, disebutkan bahwasanya, Seorang hamba itu sejatinya seperti seorang tawanan perang. Seperti seorang tawanan perang yang diletakkan di dalam sebuah kerangkeng atau di dalam sebuah penjara.
Ditambah di situ ada yang senantiasa mengawasinya. Mau berbuat apa saja akan ketahuan dan dipantau. Apalagi di zaman sekarang ini dengan adanya kamera CCTV.
Kira-kira masih mau mencoba untuk kabur atau berbuat hal yang kiranya tidak disetujui oleh si perpenjara tentunya tidak. Maka demikian pula seorang hamba di kehidupan dunianya ini. Dia mau gerak kemanapun, dia mau melakukan apapun, mau dia sembunyikan, mau dia punya rahasia terselubung, maka itu semua sedang di...
Awasi oleh Allah SWT Tidak ada yang terluput oleh Allah SWT Lantas bagaimana dia ingin bergerak Bagaimana dia ingin melakukan maasiat Bagaimana dia ingin menuluskan niat-niat buruk dan niat-niat jahatnya Kalau niat saja Allah SWT mengetahuinya Sudah mengetahuinya Maka hadirin sekalian ini rahmatillah Allah Ketika seorang mengetahui Allah itu maha khabir Maka dia akan berpikir ribuan kali Jika tidak berpikir dua kali Paling tidak berpikir sekali, memikirkan sekali paling tidak bahwasanya Tuhannya sedang mengawasi dan mengetahui apa yang akan dilakukannya niat apa yang terbetik di dalam hatinya ketika melakukan perbuatan tersebut baik perbuatan baik ataupun perbuatan buruk Allah subhanahu wa ta'ala mengetahui itu semua baik hadirin sekalian indirahmati Allah oleh karena itu para ulama selalu mengingatkan tentang hadis innamal a'malu Bahkan sebagian ulama mengatakan seandainya hadis ini diletakkan di 70 bab fikih maka niscaya hadis ini cocok untuk diletakkan di awal setiap bab. Mengapa? Karena sangat agung sekali. Dan niat tersebut disebutkan, niat tersebut ada dua bagian.
Ada niat yang disitu berkaitan dengan mut. motif atau latar belakang melakukan amalan tersebut dan ada niat yang kedua adalah niat untuk menentukan mana ibadah, mana adat, mana kebiasaan dan yang dibahas di dalam buku-buku fikih sebagaimana dijelaskan oleh ulama fikih adalah yang bagian-bagian pertama atau kedua jadi niat itu ada dua ada yang bagian membahas tentang apa latar belakang seseorang melakukan ibadah tersebut Apakah niatnya karena Allah atau bukan? Jenis yang kedua Dari niat, pembahasan niat adalah yang berkaitan untuk menentukan mana ibadah atau menentukan jenis ibadah yang akan dilakukan. Yang dibahas di dalam buku-buku fikir itu niat yang mana? Yang pertama atau yang kedua?
Yang kedua. Kata para ulama yang dibahas diangkat di dalam buku-buku fikir itu yang kedua, rata-rata yang kedua. Untuk menentukan sholat dua rakaat ini sholat apa?
Apakah sholat subuh atau sholat rawatib? atau sholat duha atau sholat malam maka dibutuhkan untuk niat yang menentukan dan memisah antara sesama ibadah dan menentukan antara ibadah dengan kebiasaan dan ini pula yang dibahas beberapa waktu yang lalu untuk menjadikan aktivitas makan, minum, sesuatu yang mubah dapat dialihkan menjadi ibadah dengan niat yang ini baik Hadirin sekalian yang dirahmati Allah, adapun pembahasan yang pertama ini rata-rata dibahas di dalam buku-buku akidah. Di dalam buku-buku akidah. Baik, orang yang menyadari Allah SWT itu maha khabir, maka dia akan lebih mudah untuk menempuh dua jenis niat ini.
...menyadari obat itu... Baik itu niat dia niatkan dari suatu ibadahnya, dari suatu perbuatan baiknya. untuk mengejar keridoan Allah dan mendekatkan dirinya kepada Allah ataupun untuk menghadirkan niat dalam menentukan ibadah apa yang dilakukan ini misalkan sholat, sholatnya ini dikerjakan untuk apa? sholatnya ini dikerjakan untuk menunaikan sholat yang wajibkah atau menunaikan sholat yang sunnahkah baik, hadirin sekalian indirahmatillah kita ambil pembahasan yang kedua yaitu tajliyatu hadhal ismi apel Tualisasi nama Allah Al-Khabir ini Beliau mengatakan disini Tata jalla fi kaunillahi ta'ala yudabbirul amra minassamawati ilal ardi Sagirahu wa kabirahu Wa kafiyahu wa jaliyahuh Zahirahu wa batinah Itu tergambar dari bagaimana Allah subhanahu wa ta'ala Mengatur urusan dari langit hingga bumi Dari yang kecil Kecil hingga yang besar, dari yang tersembunyi hingga yang nampak, dari yang zahir hingga yang batin.
yang berbicara baik itu sama yang pelayan berjadinya dengan Sunanahu sabitah wa hawadisahul mutajadidah. Baik itu sunnah-sunnahnya yang tetap ataupun peristiwa-peristiwa yang senantiasa diperbaharui atau terulang. Allah subhanahu wa ta'ala mengatur kejadian-kejadian di alam semesta ini dengan pengaturan yang sangat detik, teliti. dan dan sempurna Allah subhanahu wa ta'ala sebagaimana diterangkan oleh syekh disini Allah subhanahu wa ta'ala tidaklah melakukan itu semua dengan begitu sempurna dan cermat serta teliti melainkan karena Allah subhanahu wa ta'ala memiliki ilmu pengaturan Allah itu dibangun diatas ilmunya Allah yang maha sempurna dan diantara ilmunya Allah subhanahu wa ta'ala Terima kasih adalah Allah mengetahui secara mendetail segala sesuatu dan Allah mengetahui hakikat dari masing-masing hambanya. Makanya disebutkan, hadirin sekalian dan dirahmati Allah, Allah mengetahui siapa yang pantas untuk mendapatkan hidayah dan siapa yang tidak pantas.
Allah mengetahui siapa yang berhak untuk diberikan rizki dari Allah SWT, siapa yang disempitkan rizki oleh Allah SWT. Apapun bentuknya, siapa yang pantas untuk ditinggikan oleh Allah, siapa yang pantas untuk direndahkan, dan seterusnya. Itu semua menjadi hak khusus Allah SWT yang tidak dapat dijangkau oleh akal manusia. Maka terkadang kita dapati ada orang yang telah berjuang dan berkorban untuk membela Nabi SAW semasa hidupnya. Tetapi Allah SWT berkehendak untuk tidak.
Membukakan pintu hidayah untuknya Ada orang yang dulunya Memusuhi Nabi SAW Bahkan permusuhannya Sangat kental sekali, sangat kuat sekali Namun Allah SWT Kemudian membukakan pintu hidayah Untuknya, makanya disebutkan Bahwasannya Abu Sufyan Radiyallahu ta'ala anhu Termasuk tokoh atau Pembesar Quraysh Yang kental atau kuat permusuhannya kepada Nabi dan kaum muslimin. Namun kemudian Allah subhanahu wa ta'ala bukakan pintu hidayah untuk dia menerima Islam. Islam dan Islamnya adalah Islam yang bagus.
Islamnya adalah Islam yang bagus. Baik hadirin sekalian yang dirahmati Allah. Itulah diantara nama Allah Al-Khabir yang artinya Allah mengetahui isi hati, mengetahui segala yang disembunyikan, segala yang dirahasiakan oleh hamba-hambanya.
Bahkan para ulama menyebutkan perbedaan antara Abu Sufyan dengan Abu Jahal. Abu Sufyan, walaupun dia di masa jahiliah, Dia masih baik kepada wanita. Dia masih baik kepada wanita. Jadi Asma binti Abi Bakar menceritakan pengalaman yang dialaminya kepada ayahnya setiba dia hijrah ke Madinah pada saat itu.
Jadi Asma ini punya tugas penting. Asma binti Abi Bakar dengan Abdul Rahman bin Abi Bakar. Ini dua putra dan putri Abu Bakar As-Siddiq r.a.
yang punya tugas penting. untuk kesuksesan hijrah Nabi SAW ke Madinah. Jadi dua anak dari Abu Bakar ini ditugaskan oleh Abu Bakar al-Siddiq untuk mensukseskan perjalanan hijrah Nabi SAW hingga sampai ke Madinah. Apa tugasnya?
Maka Asma binti Abu Bakar ini membawa perbekalan. Jadi menyuplai perbekalan. Karena Nabi SAW tidak langsung pergi.
Dari keluar begitu keluar dari Mekah. Tidak langsung melanjutkan perjalanan sampai Madinah. Tidak.
Tetapi Nabi SAW bertahan dan bersembunyi. Di beberapa titik. Hingga pencarian orang-orang Quraish itu meredah atau berkurang.
Maka yang bertugas untuk menyuplai. Menyuplai perbekalan air dan makanan ini. Adalah putri Abu Bakar Siddiq RA.
Yaitu Asma ini. Ada pun satunya. Yaitu Abdurrahman bin Abu Bakar Siddiq RA.
Bertugas untuk mengawasi pergerakan orang-orang Quraish Dan memantau ke arah mana mereka bergerak Serta mencari informasi tentang upaya-upaya yang dilakukan oleh orang-orang Quraish Untuk mencari keberadaan Nabi SAW Sembari beliau bertugas untuk menyapu jejak Nabi di Padang Pasir Menyapu jejak Nabi di Padang Pasir Nah Asma binti Abi Bakar tentunya belakangan hijrahnya Setelah selesai Nabi dan Abu Bakar sampai ke kota Madinah dengan aman dan selamat Maka kemudian Asma binti Abu Bakar akan melakukan hijrah Nah pada saat itu Abu Jahal menginterogasi Asma ini Diinterogasi adalah Asma Dan pada saat itu Abu Jahal ini melontarkan kata-kata yang cukup kasar Bahkan menempeleng Asma Menempeleng Asma Kemudian pergi begitu saja Setelah dia tidak berhasil membongkar rahasia atau mencari informasi berharga tentang keberadaan Nabi atau di mana posisi Nabi saat ini dia tidak berhasil maka akhirnya setelah meluapkan amarahnya dia pergi begitu saja pada saat itu ternyata Abu Jahal ini mungkin dia cerita dia cerita ke kawan-kawannya yang ada pada saat itu diantaranya adalah siapa? Abu Sufyan ini salah satu pembesar Quraysh maka begitu mendengar itu Abu Sufyan pada saat itu belum masuk Islam, maka dia segera pergi menyusul atau menuju kediaman Asma binti Abi Bakht. Tujuannya apa? Bukan untuk mengorek informasi lagi, tetapi dia minta maaf. Dia minta maaf dan untuk menenangkan kondisi Asma karena telah disakiti oleh Abu Jahal ini, salah satu kawannya ini.
Makanya para ulama menyebutkan, Perbuatan yang dilakukan Abu Sufyan ini Allah SWT tidak menyianyikannya. Dimana Allah SWT kemudian memberikan balasan berupa dibukakan pintu Islam untuk Abu Sufyan ini. Untuk Abu Sufyan ini. Karena dia masih menghormati wanita. Dia menghormati wanita ketika dia berada di masa jahiliyah.
Berbeda dengan Abu Jahal. Abu Jahal dia tidak pandang bulu. Dia tidak pandang bulu.
Mau laki, mau perempuan. Kalau sudah berurusan dengan musuhnya, maka dia berusaha untuk mengorek dan menggali sekuat tenaga. Maka kemudian para ulama menyebutkan di antara perbedaan Abu Sufyan dengan Abu Jahal, walaupun sama-sama pembesar Qurais, di suku Qurais, orang yang dihormati, tetapi berbeda nasib akhirnya. Yang satu dibukakan pintu Islam, yang satu mati dalam keadaan kekufuran.
Baik, hadirin sekalian yang dirahmati Allah. Ini yang menunjukkan bahwasannya Allah SWT itu maha mengetahui siapa yang pantas untuk menerima hidayahnya. Siapa yang pantas untuk mendapatkan kedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT.
Bukan berdasarkan pandangan manusia. Makanya Nabi SAW menyebutkan, terkadang casing luar orang itu adalah orang yang biasa. Bahkan orang yang diremehkan di mata manusia. Nabi menyebutkan, رُبَّ أَشْعَثْ أَغْبَرَ Terkadang bisa saja orang yang berdebu, pakaiannya lusuh, kalau dia ngomong tidak didengar, kalau dia ngasih pendapat tidak dipakai pendapatnya.
Kalau dia melamar, maaf, afwan. Baik, tetapi ketika dia berdoa dan bersumpah atas nama Allah, maka Allah kabulkan. Allah kabulkan.
Dan terkadang orang yang terpandang di mata manusia, dihormati di mata manusia, belum tentu terpandang di mata Allah SWT. Maka Allah SWT mengetahui luar dan dalam dari kita semua. luar dan dalam diri kita masing-masing.
Baik, hadirin sekalian yang dirahmati Allah. Allah subhanahu wa ta'ala alimun khabirun bikulli zalik. Allah itu maha mengetahui dan maha khabir terhadap setiap kejadian dan peristiwa yang terjadi di alam semesta, Jadinya, di langit dan di bumi.
Allah subhanahu wa ta'ala menyebutkan perkataan dan wasiat Luqman kepada putra-Nya. istimewa yang terjadi di insiden Dalam ayat ke-16 dari surat Luqman Ya bunaya innaha intaku misqala habbatin min kardalin fatakun fi sakhratin au fis samawati au fil adzi ya'ti bihallah terdiri dari... Wahai putraku Ini adalah wasiat wejangan seorang ayah yang begitu mencintai anaknya Terima kasih.
Luqman mengatakan kepada putranya Wahai Ananda Sesungguhnya apapun itu Apapun itu sekecil apapun itu seberat biji sawi sekalipun, apabila biji sawi ini terletak di atas batu sekar, atau terletak di langit diterbangkan oleh angin, atau berada di bumi, ya tibihallah Allah akan mendatangkannya, Allah mengetahuinya Allah mengetahuinya inna allaha latifun khabir sesungguhnya Allah itu maha latif maha khabir, maha mengetahui segala sesuatu yang kecil halus, Jangan lupa like, dan juga Allah mengetahui hakikatnya Ikat sesuatu dan apa saja yang dirahasiakan atau disembunyikan. share dan subscribe channel ini untuk dapat info terbaru Inilah penanaman nilai-nilai akidah yang ditanamkan oleh seorang ayah kepada puteranya. Baik hadirin sekalian yang dirahmati Allah.
Kita lanjutkan ke poin nomor 3 atau pembahasan nomor 3. Al-Ubudiyah bihadal ismi. Bagaimana kita menghambakan diri kepada Allah melalui nama al-khabir ini. Beliau mengatakan di sini, Yaqinul mu'mini bi'anna allaha alimun khabirun. bi kulli ma yasna alimun khabirun bi kulli ma yusir wa ma yu'lin wa annahu la takhfa alaihi khafiatun fil adli wa la fis sama ya ja'aluhu fi jami'i ahwalihi keyakinan seorang mu'min bahwasanya Terima kasih telah menonton Allah subhanahu wa ta'ala itu maha alim, maha khabir, maha mengetahui maha khabir, maha mengetahui segala sesuatu yang disembunyikan terhadap apa yang dilakukannya Allah mengetahuinya maka Allah subhanahu wa ta'ala dipandangannya mengetahui apa yang disembunyikan dan apa yang dinampakkan dan tidak ada satupun sesuatu rahasia yang terluput dari Allah subhanahu wa ta'ala baik itu di bumi maupun di langit maka itu membuatnya keyakinan yang demikian akan membuatnya untuk senantiasa baik dalam segala kondisi-kondisinya baik itu khalwatihi wa jalwatihi baik dalam kondisi dia kesendirian, Baik dalam kondisi dia kesendirian maupun ketika dia dalam kondisi bersama-sama orang kondisi kesamasan, kondisi dia merahasiakan sesuatu, atau diibadati dan mu'amad.
Dalam kondisi dia merahasiakan sesuatu atau dalam kondisi dia menampakkan sesuatu Yang menyadari Allah SWT mengatakan, Orang yang menyadari Allah subhanahu wa ta'ala sedang mengawasinya, dia akan baik diibadahkan dan juga dalam... mengetahui apa saja yang dilakukannya Maka dia akan baik dalam ibadahnya dan juga dalam mu'amalahnya Makanya dalam hadis Terima kasih telah Bapak dan Ibu yang dirahmati Allah SWT Dalam hadis yang dikeluarkan oleh Imam Tirmidhi Dan dihasankan oleh beliau dan juga Sheikh Al-Albani memandang Hadis ini adalah hadis yang sahih Nabi SAW mengkhawatirkan banyak hal terjadi pada umat beliau Nabi SAW mengkhawatirkan banyak hal menimpa umat beliau sehingga beliau memberikan peringatan dini Beliau memberikan peringatan sejak awal sebelum beliau berpisah dengan umat beliau di dunia ini. Terima kasih.
Beliau mengatakan, Badiru bil'a'mali sittan Segeralah beramal Sittan atau sebaan Segeralah beramal sebelum datangnya Tujuh hal, tujuh perkara Di antara tujuh perkara itu Nabi menyebutkan Adalah, disebutkan Disitu adalah Fakring munsin Kefakiran atau kemiskinan Yang membuat seseorang lalai Atau lupa untuk melakukan ketaatan kepada Allah SWT maka segeralah seseorang beramal selagi masih dicukupkan oleh Allah SWT sebelum tibanya kemiskinan atau disempitkannya harta sehingga terpaksa seseorang mengejar atau bekerja dan terus bekerja sehingga dapat lalai dari melakukan ketaatan-ketaatan kepada Allah SWT karena yang namanya Nabi menyebutkan Kemiskinan itu dapat membuat seseorang lalai atau lupa dari beribadah kepada Allah SWT. Sibuk bekerja-bekerja, terkadang seseorang lupa atau melewatkan sholat wajibnya. Sholat wajibnya.
Baik, kemudian Nabi juga menyebutkan, Segeralah beramal kalau tidak ditimpa yang pertama, ditimpa yang kedua, yaitu, Kekayaan. yang membuat seseorang bisa melampaui batas. Kenapa demikian?
Karena seseorang ketika dibukakan pintu harta oleh Allah SWT, seseorang bisa melampaui batasannya. Melampaui batasannya. Baik, hadirin sekalian di rahmat Allah. Di situ Nabi menyebutkan adalah sejumlah hal. Artinya seseorang segera beramal soleh.
Seseorang beramal soleh karena Dia tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Dan ketika Allah SWT memberikan sesuatu sesuai dengan takaran yang pantas diterima oleh hambanya, maka itulah yang terbaik bagi hamba tersebut. Kalau lebih sedikit saja, maka seseorang bisa lupa daratan atau seseorang bisa berbalik arah kepada keburukan. Baik kita simak azan dulu, nanti kita lanjutkan.
Ashhadu an la ilaha illallah Ashhadu an Muhammad ar-rasoolullah Ashhadu an Muhammad ar-rasoolullah Hai hai ya ala salam hai hai ya ala salam hai hai ya ala salam hai hai Allah is the greatest, Allah is the greatest There is no God but Allah Baik, hadirin sekalian yang dirahmati Allah hadirin sekalian yang berikut Maksud dari hadis tadi, sebagaimana disebutkan Bahwasanya Allah subhanahu wa ta'ala Dengan ilmunya yang mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi Dan mengetahui segala hakikat dari diri kita masing-masing Allah subhanahu wa ta'ala mengetahui mana yang layak, dari yang diri dari dari apa yang mana yang tidak Dari apa yang Allah berikan. Dari apa yang Allah berikan. Maka ketika seorang hamba memahami poin ini, bahwasannya Allah itu maha khabir, maha mengetahui apa saja yang ada pada diri kita, baik itu yang nampak maupun tidak, Maka itu menjadikan seseorang untuk senantiasa berusaha baik dalam setiap kondisi Mau itu dia sedang dalam kondisi nikmat ataupun sedang dalam kondisi dicabut nikmat tersebut Baik itu dalam kondisi sehat ataupun dalam kondisi tidak sehat Sebagaimana Nabi sudah memberikan peringatan Segeralah beramal, lakukan amal sesegera mungkin Mumpung masih dibukakan pintu amal tersebut Sebelum datangnya kemiskinan yang akan Dibukakan pintu amangnya, membuat seseorang lalai atau sebelum datangnya kekayaan yang membuat seseorang melampaui batasan dan juga akhirnya lupa kepada Allah SWT atau rasa sakit atau penyakit yang membuat seseorang semakin lemah karena seseorang kemiskinan yang atalai, kayaan yang membutuhkan batasan penyakit tidak ia, ketika sedang sakit tidak bisa beraktifitas, beramal soleh seperti ketika dia sehat atau Nabi SAW mengatakan atau sebelum tibanya hari tua orang yang sudah berumur lanjut tentunya tidak bisa maksimal lagi dalam beramal soleh iya atau tidak mungkin kami salam. selamat yang sudah Sepuh diantara hadirin Sudah menyadari atau sudah mengetahui Merasakan hal ini Tenaga masa mudanya Jauh berbeda dengan tenaga Di hari tuanya menikmati Baik, maka sebelum tiba Masa itu, Nabi memperingatkan Segera lakukan amal soleh Apapun amal soleh tersebut Lakukan secara maksimal Hadirin sekalian, Indra Mati Allah Artinya Seseorang tidak mengejar sesuatu Yang belum ada di hadirin hadapannya, tetapi kejarlah apa yang tersedia di hadapannya karena itu berasal dari Allah yang maha khabir, Jalan-jalan di hadapan, yang maha mengetahui hakikat dan kemampuan diri kita, serta mana yang paling maslahat untuk diri kita, yang matanya seksa, makanya Sheikh Sa'adi menyebutkan Bahkan Allah SWT memberikan kepada setiap umat dan setiap orang itu apa yang pantas sesuai dengan keadaan dan hakikat diri orang tersebut.
bahkan setiap kecil yang ada di diri kita. Maka disini beliau mengatakan atau dalam konteks bahwasannya syariat-syariat terdahulu, Nah disini dia mengatakan syariat, ajaran-ajaran terdahulu itu tidak layak dan tidak pantas kecuali hanya bagi umat-umat pada masa mereka dan pada zaman mereka. syariat, ajaran, ajaran tidak ayat dan kebali hanya bagi umat mereka dan zaman saja.
saja. Makanya Allah subhanahu wa ta'ala terus mendatangkan utusan-utusan yang membawa ajaran dan syariat-syariat yang terus berkembang dan berbeda. Makanya Allah s.w.t. yang mau diam.
Sampai kemudian Allah hadirkan utusan yang terakhir dan setelahnya tidak ada Ada lagi Allah kirim utusan dan itu artinya adalah syariat yang paling pantas untuk semua manusia hingga akhir zaman kelak. Tidak ada anggapan yang mengatakan bahwasannya ini tidak layak lagi. Dilaksanakan atau ditunaikan Di zaman saat ini Tidak ada Syariat Islam semuanya Adalah syariat yang salehah Yang pantas dan layak Serta cocok untuk dilaksanakan Di setiap zaman dan setiap masa Hingga akhir zaman kelam Karena itu Allah SWT Menutup pengutusan dan pengiriman Rasul utusan ke muka bumi ini Baik hadirin sekalian yang dirahmati Allah Kemudian kita lanjutkan ke Kemudian kita lanjut, Atau masih melanjutkan pembahasan yang tadi bagaimana kita yakin yang soal baik dalam kondisi dia Atau kondisi dia merahasiakannya Bagaimana kita menghambakan diri kepada Allah Yaitu tadi keyakinan seorang mu'min Bahwasannya Allah maha mengetahui segala sesuatu Baik dalam kondisi dia menampakannya Atau kondisi dia merahasiakannya Dan tidak ada Tidak ada yang luput bagi Allah di dunia dan tidak ada yang luput bagi Allah di langit maupun di bumi akan menjadikan hamba tersebut menjadi hamba yang baik dalam kondisi sendirian maupun dalam keramaian karena dia menyadari bahwasannya Allah SWT maha mengetahui apa yang dilakukannya sehingga dia berusaha untuk mengejar apa yang membuat Tuhannya ridha apa yang membuat Tuhannya ridha Kemudian Sheikh disini menyebutkan juga, demikian pula di sisi yang lain hamba yang tadi memiliki keyakinan bahwasannya Allah itu Maha Khabir, Di sisi yang lain, dia akan berusaha menjauhi apa yang membuat Allah murka. bayangkan dia akan menjauhkan dan juga dia menyadari bahwa selalu Allah dia juga dan juga pemicu-pemicu kemurkaan Allah maka dia tidak memberani untuk melakukan kemaksiatan dan juga dia meminimalisir perbuatan maksiat tersebut atau dosa karena dia menyadari bahwasannya Allah SWT maha mengetahui apa yang dilakukannya dan dia juga tidak memperlakukan manusia kecuali dengan perlakuan yang baik dengan perlakuan yang baik baik, hadirin sekalian indah rahmatillah Allah ini poin nomor Hadirin sekalian, Tiga, yaitu penghambaan diri kepada Allah melalui nama Al-Khabir ini.
Kemudian dalil-dalil yang menerangkan bahwasannya Allah SWT memiliki nama Al-Khabir. ini poin nomor 3, yaitu kemudian dalil-dalil yang menerang seni Allah SWT memiliki nama Al-Khabir dan Al-Khabir ini adrabian dari jid'kan sebab jadi antara jid'kan oleh Sheikh, Dan Al-Khabir ini adalah bagian dari nama-nama Allah Al-Husna. Itu tadi disebutkan sebanyak 45 kali disebutkan di dalam Al-Quran Al-Karim. Sangat banyak sekali. Dan di antaranya tadi adalah disebutkan oleh Sheikh dalam penjelasan-penjelasan sebelumnya.
yaitu ketambang disini Baik kita tambahkan di sini. Di antara dalil yang lain adalah surat Al-Tahrim ayat yang ke-3. Di antaranya, Yang ketiga, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, Qalat man anba'aka ahadha qala nabba'ani al-alimul khabir. dia berkata bunyi yang memperkali baik sekenyaman yang berkeluarga yang berkait dengan obir yang memiliki maksimal.
Katakanlah bahwasannya atau dia berkata sesungguhnya yang memberitahuku, kabar ini adalah Allah yang maha alim lagi maha khabir. Baik, hadirin sekalian dan dirahmati Allah. Inilah nama terkait nama Allah al-khabir yang memiliki makna Allah mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, terselubung. ...sebuah film yang dirahasiakan, di mana ini bagian dari ini adalah...
Yang maha kaya Apakah maknanya adalah kaya Itu dalam artian yang kita pahami Ataukah ada makna-makna lain Di balik nama Allah Al-Ghani ini Maka disini Sheikh membawakan cukup panjang Ada sekitar Hampir tiga halaman Atau tiga lembar Nanti kita akan ambil penjelasannya pada Pertemuan berikutnya insya Allah Baik kita akhiri dan kita tutup Dengan Pembahasan atau faidah yang lain yang berkaitan dengan nama Allah Al-Khabir ini Allah subhanahu wa ta'ala menegaskan dan menetapkan bahwasannya dirinya memiliki sifat ilmu Allah memiliki sifat ilmu Artinya Artinya Allah SWT maha mengetahui segala sesuatu. Al-Fatihah Maha mengetahui segala sesuatu. Kemudian para ulama menyebutkan, kenapa Allah SWT untuk nama Al-Khobir saja, Al-Khobir saja mengetahui apa yang disembunyikan. dan dirahasiakan Allah menyebutkan di dalam Al-Quran sebanyak 45 kali 45 ayat membawa nama al-khabir atau menyebutkan nama al-khabir ini kenapa Allah subhanahu wa'tala menyebutkan nama al-khabir sebanyak 45 kali dan belum lagi ditambah dengan nama Allah al-alim yang maha mengetahui secara umum baik Kenapa demikian para ulama menyebutkan diantara rahasia atau diantara makna yang begitu dalam karena Allah subhanahu wa ta'ala hendak mengajari dan mengenalkan dirinya kepada hamba-hambanya yang menghambakan diri kepada Allah bahwasannya Tuhan yang kalian sembah itu maha mengetahui Kalau hal ini, konsep tentang ketuhanan ini sudah tertangkap di kepala masing-masing orang, maka seharusnya ini akan menjadi tameng dan pelindung dari apa? Dari?
Bukan, ini lebih dalam lagi maknanya. Ini berkaitan dengan ketauhitan. Kalau tadi kita sudah selesai membahas tentang maksiat tadi.
Ini kita membahas tentang lebih dalam lagi. Maka kalau seseorang sudah mengetahui dan memahami bahwasannya Tuhan yang pantas untuk disembah adalah Tuhan yang mengetahui segala sesuatu. Ini akan menjadi tameng atau pelindung bagi seseorang dari apa?
ini akan menjadi Dari menyembah Tuhan yang tidak mengetahui. Bisa dipahami disini. Artinya bagaimana? Maka secara apapun tidak masuk, secara logika, secara indrawi, apalagi secara dalil syari itu tidak masuk.
Bagaimana bisa seseorang menyembah mati-matian, mengagungkan mati-matian Tuhan yang tidak mengetahui. Baik itu mengetahui saat ini bagaimana kondisi sebenarnya ataupun mengetahui masa depan. Bisa dipahami disini.
Apapun itu, apalagi menyembah bebatuan, pohon, kayu, atau orang yang sudah meninggal dunia, atau orang yang masih hidup, yang kemampuan dan pengetahuannya sangat terbatas. Misalkan Pian sembunyikan sesuatu di tangan. Kalau memang ini orang hebat, tanya, apa yang kusembunyikan ini? Atau ditanya, apa yang kusembunyikan dalam hatiku? Ini ada sesuatu tadi.
Maka itu di luar kemampuannya. Kecuali orang berdusta. Orang berdusta atau orang memakai kata-kata yang umum.
Kata-kata yang umum misalnya begini. Biasanya ini dipakai oleh orang-orang yang mengaku-ngaku mengetahui perkara gaib. ...ini dipakai oleh melewati pasir Misalkan, ya, Pian beberapa hari ke depan ini Pian akan tersenyum bahagia.
Ya semua orang pasti melewati fase bahagia, dia sedih dan seterusnya kan begitu. sedih, dan seterusnya. Kan begitu.
Nah, kemudian kalau ternyata beberapa hari kemudian sesuatu itu membuat kita bahagia, Pasir dia nabi... nah di sini mulai masuk tugasnya setan untuk membisikkan. Kalau yang tadi sudah, marketingnya setan sudah, dukun tadi sudah menyampaikan, membukakan sudah. Nah tinggal bagaimana setan membisikkan, oh ternyata benar itu.
Dia mengetahui hal yang... Maka disini Allah subhanahu wa ta'ala Sebanyak 45 kali menyebutkan dirinya Al-Khabir, maha mengetahui segala sesuatu. Yang terselubung, yang tersembunyi, yang dirahasiakan.
Itu belum lagi ditambah nama Allah Al-Alim, yang maha mengetahui, yang lebih luas lagi, lebih umum lagi. ...lagi lebih terlalu berat, Maka di sini Allah SWT ingin menekankan, memberikan pesan kepada hamba-hambanya bahwasannya Allah yang kalian sembah itu maha mengetahui. Maka janganlah menyembah selain Allah yang tidak mengetahui.
Atau pengetahuannya sangat minim. minim dan terbatas. Maka tidak pantas seorang hamba menyembah, maka tidak akan menyembuh...
menghambakan diri kepada benda mati atau orang yang sudah mati atau menghambakan diri kepada malaikat yang justru malaikat itu sangat terbatas ilmu mereka. Dan juga malaikat sendiri sibuk, Pak. Malaikat itu sibuk. Sibuk dengan apa?
dengan ketaatan kepada Allah SWT malaikat itu sibuk dengan ketaatan kepada Allah SWT taat dengan zikir kepada Allah dan dengan tugas yang memang ditugaskan secara khusus kepada sebagian dari mereka maka kata para ulama bahwasannya sesembahan-sesembahan Tuhan-Tuhan yang disembah selain Allah ini mereka tidak dapat mengetahui Kondisi dan hajat orang yang menyembah mereka Kenapa? Karena sesembahan-sesembahan selain Allah itu Wujudnya bisa berupa benda mati Bebatuan, kayu atau pohon Ataupun orang yang sudah meninggal Ataupun malaikat Sementara malaikat sedang sibuk dengan tugas mereka masing-masing Makanya Allah SWT menegaskan In tad'uhum la yasma'u du'a Al-Fatihah akum, seandainya kalian mati-matian sampai habis suara, berdoa memohon kepada Tuhan Tuhan selain Allah la yasma'u dua'akum nisaya mereka tidak dapat mendengar permintaan kalian tidak dapat mendengar permintaan kalian, dan di alam ini di ayat ke-14 dari surat fatir, di ayat yang lain, dalam surat al-ahqaf ayat ke-5, di ayat yang lain, Allah subhanahu wa ta'ala menyebutkan wa man adallu mimman yada' dalam surat Al-Aqqaf ayat yang kelima Allah SWT menyebut وَمَنْ أَظَلُّ مِنْ مَنْ يَدَعُ Adakah orang yang lebih sesat lagi? مِنْ دُونِ اللَّهِ أَلَّا يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَىٰ Adakah orang yang lebih, mohon maaf bahasanya mungkin agak tajam.
يَوْمُ الْخِيَامَةِ Al-Fatihah Di sini Allah menyebutkan, Orang yang lebih sesat, orang yang lebih bodoh. Dari situ, Siapa dari orang yang berdoa meminta kepada selain Allah sementara yang diminta ini sama sekali tidak dapat merespon Tidak dapat merespon sampai hari kiamat kata Allah SWT sementara mereka sama sekali tidak dapat merespon permintaan-permintaan penyembahnya kemudian yang kedua, poin yang kedua adalah Allah subhanahu wa ta'ala kemudian menyebutkan tentang seandainya selamat menikmati Tuhan-tuhan lain yang dijadikan sekutu dan tandingan bagi Allah ini mereka dapat mendengar. Sekalipun mereka seandainya Allah takdirkan berikan kemampuan untuk mendengar, maka niscaya mereka tidak memiliki. apapun untuk diberikan tidak memiliki apapun untuk diberikan, bahkan sekalipun itu adalah syafaat sementara pintu syafaat ini adalah pintu yang paling banyak menyeret orang kepada perbuatan ...sehingga punya seret perbuatan mendua Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena berharap syafaat tadi karena berharap syafaat dari seorang nabi atau dari seorang yang Saleh sehingga akhirnya terseret dan diperdaya oleh setan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang sebenarnya inilah hakikat dari kesyirikan dan mendua Allah Subhanahu Wa Ta'ala baik maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengatakan kulillah syafa'atujami'ah katakanlah hanya milik Allah lah syafa'at itu semuanya jadi mintanya kepada dan diperdaya oleh...
Allah subhanahu wa ta'ala kemudian Allah juga menyebutkan dalam ayat yang lain seandainya Tuhan-Tuhan yang kalian puja dan sembah itu mereka dapat mendengar sekalipun oke lah mereka dapat mendengar mereka tidak dapat memberi apa yang kalian inginkan, tidak bisa ingin minta surga, ingin minta diijabah doa melalui mereka, mereka tidak berdaya mereka tidak mampu melakukannya seandainya mereka diberi kemampuan untuk men Mendengar orang yang sudah meninggal Misalkan mendengar apa yang kita minta Maka dia tidak dapat melakukan apapun Termasuk berdoa kepada Allah Termasuk berdoa kepada Allah untuk doanya kita Untuk doanya kita Memang seseorang ketika mendekatkan diri kepada orang yang telah dikuburkan Dia mengatakan dia tidak minta kepada kuburan Iya benar Kalau minta kepada dia sesuatu, maka itu jelas masuk ke syirikan yang besar. Tapi dia minta agar orang ini, dia menyampaikan hajatnya kepada Allah. Ini yang dinamakan dengan syirik syafaat.
Ini yang dinamakan syirik syafaat. Memang tidak meminta, tetapi meminta untuk menyampaikan. Sementara orang yang meninggal tidak dapat melakukan penyampaian hal tersebut. Karena dia tubuhnya terbujur kaku. Dan rohnya tentu.
Tentunya berkaitan dengan jawaban kemarin, tubuh orang atau roh dari orang yang meninggal dunia, para ulama di situ menjelaskan berbeda-beda. Para nabi di tempat tertentu, para suhadade di tempat tertentu tinggal bagaimana orang yang beriman dan juga orang yang tidak beriman serta orang yang berada di tengah-tengah. Di mana mereka? Apakah berada di dalam alam berzah dan kuburnya dan seterusnya?
Artinya masing-masing orang sedang disibukkan dengan urusan di alam berzahnya. Sebaik yang terakhir. yang kemudian yang beriksaan dengan apa yang diakini kemudian terhubung yaitu orang bakal selat Kemudian yang berikutnya, seandainya apa yang diyakini ini kemudian... Terwujud yaitu orang meminta kepada sesembahan lain selain Allah kemudian terwujud Maka kelak pada hari kiamat itu tidak lepas dari masalah juga Apa itu Allah SWT berfirman Tuhan-Tuhan yang kalian kejar, Tuhan-Tuhan yang kalian puja dan kalian agungkan bersama Allah SWT Kelak pada hari kiamat mereka akan meninggalkan kalian Allah menyebutkan hal ini yakfuruna bishirkikum mereka akan berlepas diri, mereka cari selamat dan cari aman mereka katakan, enggak ya Allah ini mereka saja yang berbuat mengada-ngada seperti ini jadi Allah subhanahu wa ta'ala menyebutkan wayawmal qiyamati yakfuruna bishirkikum mereka akan berlepas diri dari kesyirikan-kesyirikan kalian, Allah subhanahu wa ta'ala juga menyebutkan di dalam ayat yang lain wattakhadhu min dunillahi alihatan liyakunu lahum izzah kalla sayakfuruna bi'idbadatihim wayakununa alaih Sesungguhnya orang-orang yang mengambil Tuhan-Tuhan selain Allah demi mengejar kemuliaan sesuatu, Al-Fatihah mengejar sesuatu dari Tuhan-Tuhan tersebut, maka yang demikian itu sama sekali tidak akan tercapai kemuliaan dari Tuhan-Tuhan selain Allah. Justru mereka akan berlepas diri dan mengingkari ibadah-ibadah para penyembah mereka, dan justru mereka akan berbalik menjadi musuh dan melawan mereka, orang-orang yang menyembah.
Tuhan-Tuhan tersebut Wallahut'ala Mungkin sampai disini Apa yang dapat kita pelajari Semoga Apa yang kita pelajari ini Meningkatkan keimanan kita kepada Allah Dan semakin memperkuat Tauhid kita kepada Allah SWT untuk senantiasa terus menautkan hati hanya kepada Allah SWT Dan diantara cara untuk memperkuat dan mempertebal hal itu adalah dengan mempelajari nama-nama Allah Al-Husna Karena itulah jalan untuk mengenal Allah SWT Demikian kita tutup dan akhiri dengan doa kafratul majlis Terima kasih. Subhanakallahumma wihamdika syadu'allah ilaha ila anta astagfirullah wa atubu ilaik Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh