Salam dan bahagia Ibu dan Bapak Guru. Pada materi sebelumnya kita telah mempelajari bahwa kurikulum merupakan pendoman penyelenggaraan kegiatan pepelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pada materi ini, kita akan melanjutkan pembahasan pentingnya perubahan kurikulum untuk menyesuaikan dengan kebutuhan murid dan perkembangan zaman.
Saat ini, berbagai isu baru menuntut satuan pendidikan menyiapkan kurikulum yang membantu murid untuk menghadapi dunia yang penuh dengan tantangan. Dari materi sebelumnya, kita mempelajari bahwa kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya. Kurikulum bersifat dinamis dan terus dikembangkan atau diadaptasi sesuai dengan zaman. sesuai konteks dan karakteristik murid demi membangun kompetensi sesuai kebutuhan mereka kini dan masa depan.
Ibu dan Bapak Guru, mari kita ingat masa-masa sekolah kita. kita waktu itu. Apakah ibu dan bapak guru menyukai saat-saat mengerjakan tugas sambil mencari referensi buku di perpustakaan?
Atau adakah ibu dan bapak guru yang dulu menggunakan disket untuk mengumpulkan tugas? Wah ternyata sudah lama ya masa-masa kita menjadi murid, kini murid kita tidak hanya memiliki buku-buku perpustakaan sebagai bahan. perubahan referensi berbagai materi bacaan dapat mereka jangkau melalui internet termasuk referensi dari perpustakaan-perpustakaan terbaik di dunia betapa zaman sungguh berubah ya ibu dan bapak guru ketika kita menjadi murid mungkin cita-cita kita hanya menjadi dokter polisi tentara atau tentu saja jadi guru namun kini pilihan cita-cita murid kita lebih beragam dan mungkin sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Mereka kini ingin menjadi ilustrator, animasi karakter kartun, menemukan software komputer, pengembang aplikasi games, atau bahkan gamer atau youtuber. Perubahan-perubahan tersebut hanyalah sebagian contoh yang tentu membuat kita sadar dunia ini ternyata memang terus berubah. Jika mengingat kata-kata Ki Hajar Dewantara pada modul Merdeka Belajar, maksud pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Maka, Demi menuntun kodrat murid-murid kita, pembelajaran termasuk kurikulum yang kita selenggarakan juga harus terus menyesuaikan dengan kebutuhan mereka. Sebagai guru, kita harus belajar terus. untuk mengikuti dan memahami tren kehidupan murid kita yang tergolong generasi Z dan Alpha.
Berbagai penelitian menyampaikan bahwa mereka sulit dipisahkan dengan media sosial. Keadaan ini bisa dimanfaatkan oleh guru untuk tujuan pembelajaran. Misalnya dengan meminta murid membuat dan mengumpulkan tugas melalui aplikasi digital.
Ibu dan Bapak Guru ada pepatah yang mengatakan It takes a village to raise a child Butuh seluruh desa untuk membesarkan seorang anak Bagaimana Ibu dan Bapak Guru memaknai pepatah tersebut? sebut. Pepatah ini menyiratkan perlunya peran orang tua, masyarakat, dan sekolah dalam mewujudkan kurikulum yang berpihak pada murid.
Mereka lah yang disebut sebagai tiga pilar pendidikan. Oleh sebab itu, ketika kita merancang kurikulum, kita harus menempatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman, hasil belajar, serta kepentingan murid sebagai rujukan utama. Sejatinya, kurikulum dirancang untuk murid.
Agar dapat mewujudkan seluruh kompetensi yang diharapkan dari kurikulum, semua pihak harus berkolaborasi maksimal. Misalnya, guru tersebut. terus belajar memfasilitasi pembelajaran yang sesuai.
Orang tua terus memahami perkembangan dan kebutuhan murid. Begitu juga dengan pemerintah daerah dan pusat, serta semua yang bergerak di bidang pendidikan juga harus terus mengikuti perkembangan kebutuhan murid. Menurut Ibu dan Bapak Guru, bagaimana perubahan kurikulum membantu kita mencapai tujuan pendidikan. Bagaimana cara kita sebagai pendidik terus berkembang bersama-sama murid kita dengan menggunakan kurikulum sebagai pusat dari pengembangan pembelajaran. Mari kita tetap bersemangat menghadapi dan menjadi bagian dari perubahan ke arah yang selalu lebih baik.
Salam dan bahagia Ibu dan Bapak Guru.