Transcript for:
68 Makna Tamani dalam Al-Quran

Alhamdulillah, nama Tuhan, kita berdoa kepada Tuhan dan kita berdoa kepada Bismillahirrahmanirrahim Saudari-saudari, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Ya Allah, kebaikan kebaikan Ya Allah, kebaikan kebaikan Kebaikan kebaikan Kebaikan kebaikan Kebaikan kebaikan Kebaikan kebaikan Kebaikan kebaikan Kebaikan kebaikan Kebaikan kebaikan Kebaikan kebaikan Kebaikan kebaikan dan uslub tamani Mengharapkan sesuatu yang mustahil berlaku Tolabuhusuli amrin mahbub mustahilil buku au baidu Mustahil berlaku ataupun Baid, baidul buku Berikut saya ingin sampaikan ayat-ayat Taman Ni dalam Al-Quran karena sebagaimana yang sedia maklum bahwa uslub Taman Ni dalam Al-Quran Kalaupun tidak semuanya, kebanyakannya diucapkan oleh orang-orang kafir dan menunjukkan bahwa Al-Mutakallim, yakni si pengucapnya telah mengalami satu kerugian, penyesalan yang paling dahsyat nah dalam Al-Quran telah disebutkan apakah perkara-perkara yang bila seseorang itu terlepas mendapatkannya memperolehinya di dunia di akhirat orang akan menyesal rugi kerugian dan penyesalan bertambah karena mereka mengharapkan sesuatu yang tak mungkin Mereka tidak mendapatkannya, tidak memilikinya, itu pun satu kerugian, itu pun satu siksaan. Dan tersiksanya mereka ini bertambah karena mereka menginginkannya sedangkan ianya mustahil. Semakin kuat keinginan mereka, maka semakin tersiksalah mereka itu. Dan Al-Quran memberi tahu kita, apakah pekara-pekara, amalan-amalan yang kelak seseorang akan tersiksa dengan tamaninya. Sama ada amalan atau perbuatan yang sewajibnya mereka buat tapi dahulu mereka tak buat Ataupun amalan atau perbuatan yang sewajibnya dahulu mereka tinggalkan Tapi mereka lakukan Ini penting Supaya kita dapat mengambil pengajaran Dan daripada usuluk tamani ini, jangan tersiksa karena tamani. Karena tamani adalah satu bentuk siksaan yang tersendiri, selain siksaan-siksaan Allah yang lainnya. Yang pertama, ini masih gunakan laita. Dan laita ini sebetulnya kalau dalam bahasa Nahu, dalam ilmu Nahu, ya ini min akhawati inna. Hai yakni fungsinya seperti inna perlukan isim yang mansub dan perlukan khobar yang marfuk ini Hai eh amalnya dari segi nahwung tapi kini bukan jadi katalah umpamanya aliyun hadirun namanya aliyun hadirun Ali hadir Ali ada Terima kasih. Cik Ali ada karena di majlis itu si Ali ini tidak ada dan tua rumah sangat menghendaki, mengharapkan si Ali ini ada sayangnya tidak mungkin ada karena si Ali telah meninggal 5 tahun lepas maka si tua rumah pun akan bertaman nih gunakan laita coba kalau buah laita jadi macam mana? aliyun hadirun menjadi? laita aliyan hadirun macam inna fungsinya macam inna halolah si aliyah adaih Pasti dia akan gembira Sebab Cucunya sedang melangsungkan perkawinan Dan dulu berharap sangat dapat Menyaksikannya Malang sekali Jadi kalau lah si adik Kalau lah Yang bertaman itu nenek dia Isma Ali atoknya Pasti akan bertuah sebab cucunya Dapat jodoh Menantu Emir Kuwait kan Yang namanya tamani itu biar Bila saya cerita tamani contohnya itu yang tamani belaka jangan Hai posibon namanya tamani takkan tamani rendah-rendah itu jadi aliyun hadirun menjadi layta aliyat hadir sababu yang ada pepatah ramadhan laytas sababaya udah Eh, kalaulah umur muda ini kembali. Soalnya lah Tapi kan taman ni Dia sudah tidak muda Mengharapkan umur muda Alolah umur muda Uish Pastilah masih boleh main Lompat-lompat yang pakai tali Yang pertama, coba lihat firman Allah subhanahu wa ta'ala di dalam surah 33 ayat yang ke-66 cantik punya nomor, 33 36 Surah Al-Ahzab Bayangi saya sampaikan ini seperti saya katakan tadi Ini contoh-contoh tamani Sebab tamani ini adalah mengharapkan suatu yang mustahil Bukan itu saja kalau dalam Al-Quran, balawahnya Tetapi, Quran memberitahu bahwa orang yang bertaman ini Orang sedang tersiksa Kerana mengharapkan sesuatu yang mustahil berlaku yang sepak, yang mungkin kerana amalan yang sewajib sepatutnya dibuat tapi ditinggalkan Atau amalan yang sepatutnya ditinggalkan tapi dibuat Itu siksa, orang itu tersiksa sebab berdosa dan siksanya bertambah dengan tamani mereka Bila tinggalkan perintah, dia berdusa. Bila langgar larangan, dia berdusa. Dia akhirat dapat siksa, bila tak sempat bertawabat. Dah pasti itu. Dan siksa akhirat ini sangat berat. Kemudian, siksa itu bertambah-tambah lagi. Dia sendiri yang menambahkannya Yakni bertamani Tamani itu satu siksa yang tersendiri Siksaan batin yang luar biasa Dan semakin kuat tamannya Maka semakin bertambahlah siksa Nya Di dalam ayat ini Allah subhanahu wa ta'ala berfirman cerita orang kafe ini يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ Pada hari wajah mereka tukolab Dibalik-balikkan Diterlungkup, diterlentangkan Kala bayu kala ibu ini balikan Menurutkan taksir Taksir itu makna banyak Maknanya bukan sekali dua Boleh-boleh, macam itulah Macam orang masak roti candelah, bukan sekali. Banyak kali orang masak. Kecuali yang malas, orang masak sekali ya balik. Sebelah hangus, sebelah tak masak. Ini kena banyak kali. Tukalap! Wajah mereka dalam neraka. Ini siksa jasmania. Akibat dosa yang mereka lakukan dahulu Mungkin karena dosa itu karena Apa yang patut dibuat ditinggal Atau apa yang patut ditinggal dibuat Siksa yang lagi, siksa itu bertambah Siksa batiniah namanya Biar kuulun mereka berkata Ya lai tanah Ini kan taman ini ya Ya lai tanah Aduhai, jika sekiranya kami laita-laita Ata'na Allah wa ata'na Rasul Kalau lah dahulu kami Tak hati Allah dan Jadi orang yang tidak menta'ati Allah Orang yang tidak menta'ati Rasul Itu dosa Tersiksa Kalau mereka terima Siksenya itu sahaja, itu pun dah pedih Tapi nampaknya mereka tak puas dengan siksa yang ada Mereka minta ditambah siksenya Bagaimana siksa mereka bertambah? Mereka bertambah nih, kalau lah dulu Itu kan penyesalan yang luar biasa Pengajaran dia Pertama, berikan air ini Kalau orang tidak mau tersiksa jiwanya di akhirat Bukan hanya tersiksa tubuh badannya Ya, elakkan daripada kita bertamani, kelak Sebab taman ini, kemudiannya ada orang tamani di Yang di akhirat kan, selepas dunia Jangan menentang Allah, jangan melawan Rasul, taati Allah, bergantung, bila makin banyak penerhakaan pada Allah dan Rasul bila makin besar perkara-perkara yang dilanggar terhadap Allah dan Rasul maka tamaninya makin kuat, siksa nya makin bertambah tapi jika penerhakaan terhadap Allah dan Rasul itu dalam perkara yang kecil dan sedikit ya mungkin tamaninya sedikit Dan bila tamannya sedikit, tersiksanya pun, tersedikit sebab apa? Meninggalkan suruhan Allah, sekecil apapun, ketika kita mampu melakukannya, itu adalah penerhakaan. Dalam bahasa Rokan disebut fasir. Sekecil apapun larangan Allah yang kita langgar ketika kita mampu meninggalkannya itulah penerhakaan namanya fasik jadi jika kecil ya siksanya ringan Minimum rahmat Allah tidak sebanyak Sebagaimana yang diberikan oleh Allah kepada yang tidak fasid Si kafir ini bukan dalam perkara-perkara yang kecil Dia menerhaka Tapi dalam perkara yang besar, ini yang pertama Orang yang tidak taat Allah, orang yang tidak taat Rasul Bukan sekadar tersiksa, tersiksa di akhirat karena dosanya Mereka juga tersiksa, berarti karena akan bertaman nih Ya laitha Dan tahukah kita Orang yang bertaman ini sebetulnya dahulu Oleh Allah diberi kemampuan Dan kesempatan untuk buat seseorang yang diberi kemampuan melakukan perintah, tapi tidak diberi peluang Atau ada peluang tapi tak mampu, ya insya Allah tidak bertamani Peluang ada, kemampuan ada, tapi dia memilih untuk tak buat. Pasti akan bertaman ini. Ini satu. Yang kedua, apa yang mereka nanti tersiksa karena taman ini. Contoh kedua. Lihat surat 4. Ayat 78 Jadi kita belajar contoh-contohnya, ayat-ayatnya Surah 4 Ayat 73 maksud saya Surah An-Nisa Baik, yang pertama tadi cerita siapa? Kafe, Munafik, Mumin Kafe ya Tadi Kafe, nah sebab hanya tiga aja lah Mumin, Kafe, Munafik Tak, Kafe itu biasa, Kafe itu udah Mumpalaro Munafik itu biasa, Munafik Ayat ini cerita siapa ini? 73 KP Munafik Kalau nak tahu, kena baca paling tidak daripada ayat 71 Ya iladina amanu khudu khidrakum fanfiru thubatin fanfiru jami'an Orang beriman, ambil oleh kamu kewaspadaan kamu Tidaklah kamu sentiasa berwaspada, bersiap siaga menghadapi musuh Semua peralatan perang, semua pesenjataan, tentera, latihan, logistik Ketenteraan kamu mesti sediakan sekarang. Bila nanti sudah ada tiupan nafiri, fanfiru thubatin. adalah kamu keluar marah haa thubatin awin firu jami'an atau kamu mesti pergi keluar perang jami'an secara semuanya bukan satu satu satu thubatan sekarang gerilya quainna minkum Allah udah tau nih dan sesungguhnya sebahagian daripada kamu Bila diperintahkan untuk pergi perang, laman, lamsungguh, ada sesiapa yang layu bati anna. Berlambat-lambat cari alasan, nak mengelak, sakit perut lah, sakit kaki lah, belum mandi lah, macam-macam lah. Suruh perang, belum mandi lah. Ka'alam takun fa'in asabku musibah Akhirnya, dan jika menimpa kamu musibah Kamu orang mu'min yang pergi perang, kamu menimpa musibah Kalah perang ke, harta dirampas ke Mati di medan perang ke, terluka ke, tercedera ke, hilang tangan ke Qolah, berkata orang yang suka belam-belam ini Qot'an amallahu alaiya Nasib baik Allah dah masih sayangi kami Allah bagi nikmat pada kami, kalau tidak kudung saya. Nasib baik kami tak ikut. Ini, ini. Maknanya Allah masih sayang kita. Kawan dah kalu. Kita masih panjang umur. Sebenarnya kita ikut perang. Ith lam akun ma'ahum syahidah. Ketika aku tidak. menjadi saksi bersama mereka nasib baik aku tidak keluar perang bersama mereka, kalau tidak kudung ini jika si mu'min tertimpa musibah, kalah perang atau terluka, tapi walain asobakum fadlum minallah Jika menimpa kamu, kamu orang umum dapatkan kurnia berat Allah, menang dalam peperangan, dapat rampasan perang yang banyak, kemengampunan daripada Allah, macam-macam lah. Layakul lannah. Ini seorang... yang berlambat-lambat tadi, yang mengilak tadi, dia kata seakan-akan seolah tidak ada diantara kamu dengan mereka itu kasih sayang aduh hai sekiranya aku bersama mereka Pastilah aku akan mendapatkan kejayaan yang besar Siapa ini? Mumin? Kapil? Munafik Ini munafik Diberi peluang, diberi kemampuan Untuk buat yang disuruh, tapi memilih meninggalkannya Bila si mu'min mengalami kekalahan, mereka merasa bertuah. Mereka yakin Allah masih sayang mereka panjang umurnya. Tapi jika si mu'min mendapat kejayaan, gilang-gemilang, mereka menyesal. Kalau lah aku bersama mereka, tentu lah aku dapat harta rampasan juga. Ini orang munafik Seorang munafik sebenarnya daripada dunia lagi telah tersiksa Sebab itu Jika Allah beri peluang Untuk buat baik Dan Allah bagi kita kemampuan Jangan lepaskan Apapun risikonya Apapun risikonya Bila Allah bagi peluang dan Allah bagi kemampuan untuk meninggalkan larangan, jangan lakukan, jangan langgar. Tinggalkan larangan itu. Apapun kesan dan akibatnya. Bila tidak, nanti kita akan bertamani. Dan itu dosa. Mungkin dia tidak perlu menunggu hari akhirat bertamani Di dunia sudah bertamani Ini yang kedua Perbuatan yang, amalan yang menyebabkan seorang nanti akan tersiksa dengan tamaninya Ini sifat munafik ya Nasib baik lah aku tak ikut kaluti Nasib baik tahun ini saya tolak Opa pergi haji Dari kebetulan pula memang KT 32 Allah masih sayangkan awak itulah Allah syukur Allah sayangkan awak Macam manalah Bolehkah berpikir begitu tentang Allah Walha dia pergi haji Dan haji itu perintah Allah dan itu rukun Islam Orang boleh merasa bertuah dan dapat pahala boleh merasa bertuah dan mendapat pahala jika terlepas peluang melakukan kejahatan boleh merasa bertuah karena terlepas peluang melakukan kejahatan itu boleh dan dapat pahala Tapi kalau merasa bertuah terlepas peluang melakukan kebaikan, itu dosa. Itu dosa. Ini kaitannya, taman ini sepertinya letaknya di mana ya? Ini min af'alil jawarih, perbuatan anggota tubuh, atau min af'alil kulub nih? Kulub. So, hati-hati bila berkaitan dengan perbuatan hati. Sebab tak nampak. Dia tak nampak. Berikutnya, surah 25. Al-Furqan Ayat 27 25 Al-Furqan 27 Nah ini Nantipun orang akan bertamani Jika orang Melakukan kebaikan Tidak istiqamah Jika ia telah berkawan dengan orang yang baik, lalu ditinggalkannya. Jika ia telah berazam berniat hijrah, baru tahan satu bulan, lalu ditinggalkannya. Huh, penyesalannya luar biasa. Jika ia sudah bergabung dengan orang-orang yang grup yang baik-baik, kemudian ditinggalkannya karena godaan. Ibaratnya lah. Dia sebenarnya telah berkawan dengan Abu Bakar Tapi ditinggalkannya karena lebih sayangkan Abu Jahal Begitulah maksudnya Dan yang semakna dengannya Jangan boleh contoh sendiri Ini nanti orang, ini orang Orang ini Nanti akan bertamani dan tersiksa Siksa itu salah satu, tentang siksa ya sudah pastilah Tapi jiwanya lagi tersiksa. Firman Allah subhanahu wa ta'ala Sampaikan ini pada ayat 27 dan 28 nih. Jadi satu nih. يَوْمَ يَوْمَ يَعَبُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيِّهِ Dan pada hari az-zalim, orang yang zalim itu, ya'adhu menggigit alaya dari tangannya Menggigit tangan maksudnya apa ya? Gigit jari, berapa yang lagi? Gigit jari, gigit tangan? Menyesal Ini body language nih, bahasa isyarat nih Quran banyak cerita tentang bahasa isyarat Gigit jari, gigit tangan, iiih Sambil berkata yakul, ya lai tanih, aduhai sekiranya aku itta hottu ma'al rasulisabilan, aku menjadikan jalan hidupku bersama rasul. Aduhai jika sekiranya aku dahulu menjadikan jalan hidupku bersama rasul. Itta hottu sabilan ma'al rasul. Ya wailatah kemudian, aduhai celakanya aku bertamani lagi sekali laitani lam atahit fulanen khalilah kalaulah sekiranya aku tidak pernah menjadikan si fulan itu sebagai khalil teman ngkam cing Laqad ad-Dallani an-idh-dhikri sungguh fulan itu telah sesatkan aku daripada peringatan Ba'da idja'ani, selepas peringatan itu datang kepadaku Qana syaitan winsani khudu'lah Yah, adalah syaitan itu Dayakan menipu manusia Dalam riwayat, sababunuzul ayat ini Diturunkan pada Kawan Nabi kemudian jadi musuhnya Uqbah bin Abi Mu'aid Uqbah bin Abi Mu'aid Pakai to Uqbah bin Abi Mu'aid mengait-ngait mengain-ngain ya pokmu ngait-ngait atau nanti mu'aid tulis pakai Mem Hamzah kalau mengaitkan pasti tak silap menulisnya Dia ini teman sepermainan kawan sebenarnya Nabi daripada zaman muda sebelum Nabi jadi Nabi. Memang kawan sungguh lah. Baik sungguh hubungan persatuan dengan Rasul. Nabi nanti jadi Rasul, dia masih berkawan baik walaupun dia tidak menerima ajaran Nabi. Nabi pun baik nanya. Sangat baik. Maklum kawan lama. Tapi Nabi tak renti-renti mengajak, menyeru, memeluk agama Islam, mengakui keisan Allah, dan mengikin nabian kerasulan dirinya. Masingan, masingan, masingan, masingan, masingan, masingan, masingan, masingan, masingan, masingan, masingan, masingan, masingan. Sebagai kawan baik, biasa jemput-menjemput. Suatu hari, Nabi yang telah jadi Nabi ini, dijemput si Ukbah untuk datang ke rumah. Yah, jamu selera lah. Nak jamu makan Bahasa kita ubah kenduri Terserah jamanan sebut kenduri ke jamu kawan ke ingfa ke apa namanya Besoda kok, terserahlah Sebab kenduri bukan bahasa agama, bahasa Melayu Sebab itu kalau nak cari dalil kenduri, tak jumpa dalam agama Karena dicari Arabnya, Qurannya apa? Islamnya ada dulu Ini nak cari dalil kenduri dalam Qurannya hadis, mana jumpa? Babul kenduri, tak jumpa So, kan difahami dahulu kenduri itu Jadi, ubah masak lebih Panggil kawannya Kawan karibnya, yakni seorang yang dah jadi nabi yang dia tidak percayai Jadi, nabi pun datang lah, walaupun dia menjemput orang kafir Diidangkan dan disuruh makan Sebelum Nabi menjamu ini, Nabi pun buat permintaan, Nah, Umba, selama ini kita sudah berkawan lama. Saya tidak pernah mengecewakan permintaanmu. Bahkan kami datang ini pun tidak mau mengecewakan jemputanmu. Aku sudah tunaikan permintaanmu. Maka aku ingin kemukakan kepada kamu, ajukan satu permintaan saja. Selama ini aku tidak minta apa-apa. Pemirsa satu aja Qolla ila ilallah Katakan la ilallah Besaksilah bahwasanya Tidak Tuhan yang berisemah melingkar Allah Dan besaksilah bahwa Aku adalah utusannya Kata uqbah, oh saka itu Ya Muhammad, ya aku bersedia Sebab selagi kamu tidak Menunaikan pemirsa aku, ya aku tak makan lah Kami dah susah datang Sahadat dia Dia mengakui bahwasanya Tidak ada Tuhan yang berhasil melingkan Jadi Nabi pun gembira lah Karena sahabat karimnya akhirnya Menjadi sahabatnya Pengikutnya Kemudian makan Ini masih dimakan nih Beberapa hari kemudian Apa? Berita ini, Islamnya si Uqbah ini, sudah tersibar di luar sana. Ingat, di luar sana ada orang yang paling berkuasa, namanya Abu Jahal. Waktu itu, maka dikuasai lo trio Abu yang luar biasa. Abu Jahal, Abu Lahab, Abu Sufyan. Trio Abu. Mendengar dan Uqbah ini pun kawan baik kepada si Abu Jahal Ringkas cerita Uqbah kata si Abu Jahal Aku dengar kamu udah jadi Bukur Muhammad Ya Abu Jahal Ya tidak mengapa itu pilihan kamu Tapi demi Allah Abu Jahal bersumpah Karena kamu sudah menjadi pengikut Muhammad, aku akan perlakukan kamu sebagaimana aku kami perlakukan pengikut Muhammad yang lain. Makanya keselamatan dirimu di Makkah, nanti jika ada orang pukul kamu atau kami siamarkan, ya jangan marah sebab kamu dari hadimu. Umbah ini rupanya tidak cukup kuat imannya. Kedua-duanya kawan Muhammad menawarkan agama Tapi Nabi Muhammad masa itu tidak ada kuasa untuk melindungi keselamatannya Jika berlaku apa-apa Sementara si Abu Jahal sudah mulai meniupkan kebengkekannya Piki punya Sekarang bagaimana saya sudah ini? Ya, menang aja. Kalau kamu ingin keluar daripada Muhammad, cari Muhammad sekarang. Kau maki dia, tunjukkanlah bukan apa saja. Dengan cara apa saja, asal dia tahu yang kau sudah bukan lagi pengikutnya. Terserah kamu. Dicarinya dari Muhammad. Di dapur Nabi sedang sembahyang. Tak jauh daripada Kaabah. Tanpa banyak tanya, tanpa itu, tengah sujud itulah dipejak Tengku Nabi Uqbah ni orangnya basau tinggi Sebetulnya orang Arab pada zaman itu basau tinggi Dan mungkin buncit karena kuat makan Mungkin sajalah Jadi Nabi pun hampir-hampir tak boleh menapah karena tengkuknya Mas Yud dipijak. Tak cukup itu disimbah dengan kotoran, tak cukup itu lepas salang, dimaki-maki Nabi ini. Nabi karena ini pilihat maki tidak boleh melawan, Nabi hanya bersumpah lah. Nabi sudah tahu, oh rupanya Uqbah sudah keluar, sudah tinggalkan Nabi. Nabi hanya bersalah demi Allah, demi Uqbah. Jika kita dipertemukan di luar tanah ini, maka aku akan bunuh engkau dengan pedanggu ini. Ya, itu aja lah. Selesai itu saja. Satu tahun, dua tahun, tiga tahun, empat tahun, hijrah ke Madinah, Nabi. Tak, belum sampai cukup dua tahun di Madinah, ada perintah perang badar. Uqbah ini bergabung dengan tentera si Abu. Jumpa dengan tentera Nabi, ringkas kata, dalam perang badar, umat Islam menurut kejayaan yang gilang-gemilang. Ya, gilang-gemilang. Jadi, 70 ditawan, 70 dibunuh, harta mereka dirampas. Salah seorang daripada yang ditawan oleh Nabi 70 ini, seekor yang bernama Uqbah bin Abi Mu'ayyid. 69 diberi tawaran oleh Nabi, Anda ingin bebas walaupun akhirnya ditegur oleh Allah. Ya, boleh bebas dengan syarat. Siapa yang punya duit, tebus dirinya. Terbus, terbus, terbus Kalau Nabi Bas Masuk yang paling mahal Mesti banyak mahal tak menembus dirinya Abbas bin Abdul Muttalib Bapak surah Nabi sendiri yang belum Islam waktu itu Karena dia kaya Lebih, walaupun mula-mula dia protes Kenapa tak sama dengan yang lain? Ya, sebab pakcik kaya Bapak surah sendiri Sebelum masuk Islam Masya Allah, mahal putranya Di asuh oleh Nabi, Abdullah namanya Yang lain, yang tak mampu tebus, tak apa. Mengajar anak-anak Madinah. Anak-anak Ansar. Membaca, menulis, hingga pandai. Bila udah pandai, walaupun tindakan Nabi ini yang lebih menerima cadangan Abu Bakar, akhirnya Allah tegurlah tindakan Nabi. Kurang tepat. Sepatutnya Nabi terima cadangan Umar. Tuh jelah. Bebas Yang 69 diberitahu Nabi itu Nak tebus diri atau nak ini Kecuali yang seekor ini Sahabat bingung Seekor ini Nabi serahkan pada Nabi Suruh bunuh Nabi tak pernah ambil Kenapa Nabi begitu tegas kepada yang seorang Nabi yang ketika disuruh pun bingung Nak memahami perintah Nabi ini Kenapa yang seekor Yang seekor pula Ya seekor lah sebab Nabi yang raka Kenapa? Baru Nabi cita, kamu tau tak siapa dia? Dia tuh lagi ini, kamu tak dahulu dia, macam mana? Ini, ini, ini, ini, baru mereka faham. Nah, masa meninggal di alam barzah mungkin, di akhirat mungkin, ayat ini diturunkan ini kaitannya dengan ini. Mungkin masa meninggal itu... atau di alam barzah, atau mungkin di akhirat, yang pasti bukan masih di dunia maksudnya masih, oh luar biasa angkuhnya mungkin semasa sakatul maut menjemputnya Allah kata, yaumah pada saat yaumah maknanya pada saat, pada waktu si zalim dalam hal ini, ukbah menggigit jari Menyesal, sambil bertamani, kalaulah dulu aku menjadikan jalan hidupku terus bersama Muhammad, kan tak jadi macam ini keadaan dia Bukankah aku telah menjadi Muhammad, kalau aku teruskan kan nasib aku tidak seperti ini, celakalah aku, kalaulah aku tidak jadikan si Abu itu menjadi Khalil Tengok penyesalannya, menyesalkan adalah jadi baik keluar So, itu bila kita sudah melakukan kebaikan, jangan sekali-kali tinggalkan. Istilah sekarang, bila sudah berhijrah, jangan patah balik. Bila sudah berkawan dengan orang baik, jangan tinggalkan. Berkawan dengan orang yang lama yang menyebabkan kita jadi tak baik. Jangan, oh, bila ditinggalkan inilah akhirnya. Dalam ayat ini memang tak disebut siapa pelakunya Watak utamanya tak disebut Zalim kan tidak disebut nama orangnya, Beodatanya tidak disebut Kata Seh Muntulisakrawi, bila biodata pelakon-pelakon utama tadi sebut, maka orang yang akan mengalami seperti ini akan berulang. Ada saya. Ini contoh taman yang jadi. Bila dah jadi baik, bila sudah istiqomah, mengaji, bila sudah... Jangan tinggalkan. Nanti menyesal. Pasti akan, ya lai ta'i, lai ta'i. Itu ada dalam ayat-ayat lain lagi dijelaskan Seperti mana perempuan di Makkah ada seorang perempuan yang majnin Ada perempuan yang majnin Seperti dia mau anas majnin, mau takar majnun dia menjahit bukan menjahit, tenun buat tenuran kain satu selai benang jadilah selai kain selepas selai, kemudian di urai ya namanya macam ini, gimana itu Kan sia-sia ya, nak tenun, nak dapat satu, oi, bukan main lama, bukan main susah. Itulah, jadi kain pula ditarik, diuraikan, semua dah jadi. Habis, hah, hah, hah, hah. Allah jadikan perumpaan dalam Al-Quran. Janganlah kamu orang Islam ini seperti mana perempuan yang menenun kainnya itu. Maksudnya apa? Nak dapat pahala sikit, Bukan senang nak jadi orang baik. Sikit setapak-setapak, selangkah-selangkah. Sejengkar-sejengkar, seinci-seinci, sekati-sekati. Sekarang sudah jadi baik. Umur 40 sudah jadi bagus. 45 sudah bagus. 50. Eh, bekawan pula dengan. Hai, tergiur akhirnya. Dia ready. Tuh. Tahu-tahu sudah. Wih, kenapa saya udah jadi seperti ini ya? Wah, 10 tahun dahulu saya tidak seperti sekarang. Hai nak patah balik susah Hai itu orang yang seperti ini Allah maka macam seorang perempuan majnin tadilah Hai terbuat tenun kain-kain dan siap kemudian diurutkan sebelum hahahaha Jadi mesti ada Dipanggil apa ya Mesti ada kan Oh dulu masa ini saya sudah seperti ini Kenapa sekarang turun Kenapa apa sebenarnya Oh pasal kawan-kawan Dulu saya sebenarnya sudah boleh bersabar dalam hidup Memang dulu saya sabar Setelah saya berkawan dengan orang sabar Sekarang sekali kawan dengan orang Tak sabar Kenapa saya jadi Dulu saya cukup kona'ah lah Cukup kona'ah cukup syukur Menyukuri setiap yang ada Mencari yang belum ada Sekali bekawan dengan si kaki shopping, kenapa saya jadi takut? Kenapa saya sekarang jadi begini? Rugi! Dahulu wahal dah boleh Contoh! Namanya contoh jangan tersinggung lah, contoh Lagi ulat contohnya tamani kan Ya kadang-kadang itu saya, Masya Allah dulu jadi orang yang ini baru Setelah berkawan, ini kawan punya pasal, tengok kan Uqbah sebenarnya asalnya tersenai sebagai calon alinraqa sebelum menerima Islam Kemudian menerima agama Islam Namanya tersenai calon alisurga, belum masuk surga lah sebab belum mati Kemudian kawan punya pasal, pengaruh kawan Kembali namanya tersendari Calon Ali Raka Hingga mati, confirm Nama boleh Tengok kawan, pengaruh kawan. Dahsyat sungguh. Ayat ini cerita tentang pengaruh kawan. Kenapa tidak bersabar berkawan dengan Nabi? Mungkin karena takut kena balon di Abu Jahal. Sebab kalau balon di Abu Jahal pun Nabi tak boleh tolong. Ini period maki. Period maki bila ada orang Islam disiksa oleh kafir. Nabi hanya bagi nasihat. Sabar sajalah. Sabar sajalah. Tak boleh menolong. Tak boleh melawan. Iya period maki 13 tahun. Tengok, kawan punya pasal, akhirnya dia punya La ya wa ila talu, dahulu celaka lah aku La iteni lam atahid fulan dan khalilah Kalaulah aku dahulu tidak jadikan si fulan itu jadi kawan Kenapa aku tidak teruskan? hati-hati berkahwan ini kawan punya apa orang kata kalau kita kawan dengan orang apa? jual minyak? jual perfume ya? tapi kalau umpamanya Sebab Apaanan Seseorang Akan mengikuti perangai Kawannya Kamu jangan Tanya, bila kamu nak tahu seseorang Jangan tanya pada orang itu Tanya pada kawannya Karena seorang kawan itu Akan mengikuti siapa yang jadi kawannya ini yang kedua, jadi orang ini apa yang menyesal karena telah berada telah berkawan dengan orang yang betul tapi tak tahan ujian patah balik ini, Uqbah bin Abi Mu'ayyid pok Ini bapanya mati kapio Putrinya, Masya Allah, mendapat pembelaan Allah dalam Al-Quran Menjadi sebab turunnya surah Al-Mumtahanah Itu putrinya, Umul Kuthum binti Uqbah Lari mendekat suaminya dan keluar yang kafir ke Madinah Walhal dia tahu, Nabi terikat dengan perjalanan Hudaybiyah Siapa yang pergi Madinah mendekat maka selepas termatikan Hudaybiyah Oleh Nabi tidak diterima, apa? Nabi tak boleh terima, mesti dihantar balik ke Tapi perempuan ini sanggup susah payah berjalan kaki menimbalkan makkah ke Madinah. Tinggalkan ilikun yang kapil. Karena takut nanti imannya hilang. Karena di bawah penguasaan keluarga suami yang kapil. Sahabat Madinah bingung Nabi. Bagaimana ini orang ini? Kenapa pindah ini pula? Aku nak hantar balik. Ya perjanjian begitu. Tapi kalau aku lindungi, bagaimana? Hai dan kemudian lah Allah turunkan Wahyu jadi surah al-mumtahana dan beliau menjadi sebab hukum Allah yang terbaru selepas 19 tahun lebih kurang Selebih kurang 19 tahun Nabi jadi Nabi Hukum Allah baru dengan sebaik hijrahnya umur kutub ini Diharamkannya oleh Allah SWT Perkawinan antaragama Berbeza agama Sebelumnya boleh mu'min kawin kafirah Mu'minah kawin kafir boleh Istri Umar masih kafir waktu itu Boleh, dan dia pun mu'minah, istri suaminya kafir Turunnya ayat itu, sebab hijrahnya ini Dalam ayat terakhir itu, mulai saat ini Tidak lagi dibolehkan Allah haramkan perkawin berbeza agama Ini putrinya Udah, otomatis cerai Salah habis idahnya Kalau tidak salah, empat sahabat yang tak meminangnya Wah dia Masya Allah tak bawa apa-apa bukan orang kaya Sebatang kara Zaid bin Harithah meminangnya Zubair bin Awwa meminangnya Abdul Rahman bin Auf meminangnya Tapi iyalah mana boleh perempuan menerima 4 pinangan sekaligus Mana boleh poliandri Yang dibenarkan kan hanya poligami Ini poliandri tak boleh Ya akhirnya Nabi suruhlah si Umri Qasimu pilih si Zaid Pilihlah Zaid Kawin dengan Zaid anak angkat nabi, rupanya masjid yang dibina untuk cerai cerai jadi, dah janda lagi, dahulu janda karena Allah pisahkan karena suaminya kapir sekarang janda kali kedua cerai kahwin dengan Zubair bin Awam Kawin-kawin ini dapat anak, cerai juga Cerai itu Kami dengan Abdul Rahman bin Auf Maknanya, sahabat-sahabat yang pernah meminang ini semua dapat habuan deh Tapi tak diatur, ini bukan ada yang mengaturnya, bukan disengajakan Pertanyaannya, jangan boleh baca kisahnya, luar biasa indahnya Apa sebenarnya daya penarik umu kultum, bapaknya mati kafir Kisah bapaknya dijelaskan dalam surah Al-Furqan Kisah putrinya Mu'minah al-Surga ditinggal dalam surah Muntahana Cepana anak beranak boleh? Hai hebat-hebat berapa daya penari ya siapalah sahabat-sahabat ini kan berfikirnya mencari pasangan bila Allah membela nyaman ini bukan sembarang orang nih itu udah pikir statusnya siapa anak siapa kaya atau tidak umur berapa itu nomor 26 bila Allah sudah pilih dia pasti ini bukan sembarang orang itulah sih uh luar biasa lagi saya tuh bagi saya keluarga sih Dan anak lelakinya pun melukam Islam tapi mendapat gelaran-gelaran fasil. Itu dalam surah As-Sajadah. Juga ada dalam surah Al-Kujurur. Ketika Allah cerita tentang bila datang pada kemur orang fasik berita Tabayun lah Siapa fasik? Itu anak lelakinya Jadi kisahnya luar biasa itu Jadi kalau kita Tapi itulah masalah akhirat ini jelaskan nafsi-nafsi Keimanan putrinya Tidak terjejas sedikit pun hanya karena bapanya musuh Nabi dan mati kafir. Kekufuran, kemurkaan Allah kepada bapanya yang mati kafir tidak berkurang. Tidak mendapat belas kasihan sikit pun daripada Allah. Hanya karena putrinya kesayangan Allah. Ini bermakna masalah akhirnya ini nafsi-nafsi. Hai dan nanti di akhirat mungkin dinyatakan surat la'arof adinraqah boleh panggil alisurga alisurga boleh bercakap dengan raka mungkin anak dan Hai bapak ini nanti akan cakap bapaknya merayu-rayu boleh tak bagi kami sedikit saja makanan surga atau Afi itu minalmatus titis air Terima kasih. Mungkin si Uqbah yang kata begitu Yang di surga pula umur kosong Tak boleh Allah haramkan Wow Wah darah daging Itulah iman, jadi ya silap lah Kalau anaknya rela meninggalkan keluarganya Rela mungkin dikejar oleh orang kafir Tahu risikonya akan dipulangkan, diantar balik ke Makkah Tapi, tak apa, demi iman Eh, bapaknya baru diugut si Abu Karena sayangnya pada Abu Ini penyesalan luar biasa Kawan punya pasal Silap, pilih kawan Tapi yang menariknya, saya sangat tarik itulah putrinya Ibn Kathir, bagaimana, saya lupa lah yang 4 sahabat itu, kita nyagak panjang dalam tafsir ini, Ibn Kathir menjelaskannya. Yang menariknya, bagaimana boleh punya daya... Penarikan wahl bukan mudah lagi, dan bukan kaya pun. Tak ada pun family di Madinah. Tuh, Masya Allah, apa daya penarik. Iman. Dan memang hidupnya di tadinya begitu. Ini cerai, ini, ini, Masya Allah. Luar biasa lah. Hai tapi saudara lakinya maulugam Islam pun dapat gelaran falsik Qur'an yang bagi gelaran tupun anak ukbah jadi lengkaplah sudah ya maknanya keluarga mumpuni Bapak diubah bin abimu'aid uangnya besar tinggi pijak tengkok Nabi akhirnya nanti ya Allah ya umani pada saat boleh jadi ketika sakatul maut yang pasti bukan masa di dunia ini Hai nah nampaknya bukan sekali dua ini berterusan penyesalannya yak berpanjangan sebuah yang aduh film mentorek terus-menerus jadi jangan salah pilih kawan wa'iyyadzubillah sumandu billah yang Ketnya Surah 89 Al-Fajr Ayat 24 ayat 24 sebenarnya ayat ini bermula daripada sebelumnya ayat sebelumnya ayat 23 menyatakan wajib ayah umayyid bi jahannam jahannam pada masa itu telah didatangkan Yaumah idhi yatadhakarun insan dan pada saat itu juga setiap manusia akan yatadhakar ingin mendapat peringatan menjadi ingat semula apa yang dia telah lupai, tapi wa'anaylahutikra Bagaimana dia akan memberi manfaat Jadi kesedaran Pasal saya itu tidak lagi memberi manfaat Bila Jahannam sudah Diperlihatkan semua orang seduh Semua orang insaf Mengakui kesilapan Mengakui kecuaiannya Tapi kesedaran keinsafan itu Tidak memberi manfaat Bagi orang yang betul-betul cuenya melampau, dia akan kata yakul Ya laytani kodam tuli hayati Apa dia? Ya laytani kodamtu lihayati Aduhai sekiranya aku kodamtu Aku telah menyediakan terlebih dahulu Dahulu, dahulu, dahulu Lihayati bagi kehidupanku ini Maknanya apa? Orang ini menyesal Kemudian menghayalkan akan bekalan yang dahulu dia abaikan Kalaulah dahulu aku menyediakan bekalan, buat itu, buat ini, untuk bekalan, bagi ini Kan tak seperti ini jadinya Bermakna orang ini, semasa di dunia, Allah bagi peluang dan Allah bagi kemampuan untuk mencari dan menyediakan bekalan. Tetapi, yang mereka cari, yang mereka himpun di dunia bukan bekalan, tetapi bebanan. Ya salah dia lah. Boleh menyediakan bekalan tapi menghimpun bebanan Sebab itulah dia bertama nih Ya lai tani kodam tu Kodama yukodimu tu maknanya hadapan Melakukan sesuatu Melakukan perbuatan tersebut dahulu untuk menghadapi hari esok Bekalan lah Lihaya tiba-tiba ke-20 ini Ini penyesalan, menyesal karena tidak beramal, menyesal karena... Ada peluang, maksudnya, ada peluang. Kalau lah dulu aku tak dukan, kalau hanya kalau lah aja laita, laita, laita. Jadi teman setianya, laita. kenapa lah, hanya kenapa lah, kalau lah, kenapa lah jadi kena sediakan bekalan bagaimana nak dapat bekalan? ya kan dahulu dibagi peluang ada kesehatan, ada ilmu, ada kekayaan ada apa namanya, idea, ada kekuasaan Kan boleh tuh, ada orang kata Kadang saya tak tahulah Sepintas selalu macam betul dan ramai orang yang ter Apa namanya, menerima Penjelasan itu, orang awam Tuan-tuan, kita ini kena membutakan akhirat Jangan cari dunia sahaja Uang mati tak bawa harta Sebanyaknya pun harta, nanti yang dibahannya Tengok hanya dua helai kain Mana dua helai kain Harta ditinggal juga Memadilah yang ada Akhirnya Wah iyalah memanglah Ya, akhirnya penjelas apa? Keterangan seperti itu sangat disukai oleh orang yang malas. Memang sangat. Wih, ini yang saya suka nih. Dahlah memang malas, ada pula statement yang dinisbahkan pada agama seperti itu. Lagilah macam orang mengantuk. Didodoi. Siapa kata harta tak boleh dibawa mati? Boleh. Harta boleh dibawa mati, boleh Syaratnya bagaimana? Suruh orang lain bawakan Suruh masjid bawakan, suruh orang miskin bawakan, suruh yatim piatu bawakan Suruh surau bawakan, suruh orang tak mau bayar hutang bawakan Maknanya serahkan pada mereka Ini untuk anak yatim, ini untuk anak indri Bila kita suruh orang dibawakan, kita bawa Kan mati saja nanti, oh inilah yang kamu berikan pada anak yatim dahulu Siapa kata tak boleh bawa mati? Dan ini rahmat Allah, kalau kita sih yang bawa memang tak boleh Katalah jamah balik daripada Nugri Masa pergi bawa satu bag pergi itu bag itu pun kosong tapi purse dia penuh balik purse dia kosong dan bag dia Beranak Bagaimana nak bawa dengan troli Tiba-tiba ada hamba Allah Tak apa lah cik, kalau cik nari Saya bawakan Seronok atau tidak seronok Pertama kita ringan Langsung tidak berbadan Tahu-tahu nanti lepas Dan itu milik kita dibawakan orang lain Apa yang kita berikan pada di jalan Allah Itu nanti yang kita bawa Kalau kita mau membawa jadi bekalan lah Kalau kita mau bawa harta lah Kalau kita tak mau berpisah dengan harta Kan sifat manusia ini tak nak pisah dengan harta Itu sifat sebelum jadi manusia Cintanya berharta luar biasa Quran sebut Sesungguhnya manusia itu cintanya pada harta sangat. Jadi karena sangat kuat, kalau kita tak nak berpisah dengan harta, boleh. Syaratnya suruh orang bawakan. Suruh orang bawah kan, itu menaik infak Seberapa banyak yang kita suruh untuk bawah kan Ya, makin banyak lah nanti kita dapat Tak perlu menunggu apa namanya kiamat Masalah barzah pun sudah kita, sudah mulai kita dapat balik lah Nih, dahulu kamu Nih, nih, nih Oh, bertuahnya Tapi coba kalau kita tak suruh orang bawah Kalo noh nak bawah sendiri Apa, ingat air punya? Air punya Bahkan sebelum mati pun, bakernya masih luar biasa Hai nah ini nanti bila berlaku apa-apa nak dengan ayah nak saya berwasiat nah tolong tuh kereta yang satu jangan sampai kecuali anak jangan sampai ada orang pakai ayah sayang sama kita itu Terima kasih. Pinggan mangkuk tuna, jangan ada orang sentuh Mak pun beli dulu bukan, tak pernah pake Sayang nak mati pun wasiannya, jangan sebenernya Mak tak rela ada orang pake Wasialah wasi ada yang mati, haa Suami gue udah ada penggantinya itu jadi bekalan sebab itu lebih-lebih sempena Ramadan rajin-rajinlah suruh orang bawakan ikut kadar kemampuan kita masing-masing jika ada seorang konglomerat ya seperti layaknya konglomerat Hai tapi bila bagi keseorang hanya seorang melarat ya melarang melarang macam mana Nabi kata itaqinar walau bisyikki mintamroh bersedekahlah kamu carilah bekalan dan seluruh orang lain bawakanlah kamu tak larat nak bawa sendiri walaupun hanya Secepis, seiris, sepotong tamar. Itu untuk yang melarat. Dan Allah terima. Jangan menunggu jadi konglomerat untuk bersodakoh Setelah jadi konglomerat, malah tak bersodakah Rugi Akhirnya kita berpisah dengan benda yang kita sayangi, satu Yang keduanya, tidak kita bawa mati, itu betul Jadi kalau ada orang rajin bekerja, galakkan Supaya ia nanti boleh suruh orang lain bawakan Apa yang kita suruh orang lain bawakan bila kita tidak punya? Ya rugi kan, itulah dunia ini, cantik, sangat cantik Nanti kan ada, oh iyalah rupanya Boleh, siapa yang kata tidak boleh Quran yang mengajar kita, hadis yang mengajar kita, Islam yang mengajar kita Syaratnya, suruh orang-orang lain bawa Orang lain itu siapa, terserah Mungkin rumah Allah Mungkin orang susah, mungkin orang sakit, mungkin ada anak orang yang hamai, anaknya pergi sekolah tak ada mampu nak bayar bas sekolah, akhirnya jalan kaki, jauh kita berikan basikal. Basikal itu mungkin yang kita pikir, dengan kita memberi basikal pada anak orang susah, kita dari segi zahir, kita dapat menyelesaikan masalah dia kan? Dari segi zahir. Tapi tahukah kita Sehingga kita kita lebih telah berjaya menyelesaikan masalah kita disana. Mungkin orang itu tak terselesai masalahnya dengan bantuan yang kita berikan. Tapi kita telah menyelesaikan sebagian masalah kita di akhirat. Artinya orang yang memberi lebih untung daripada yang menerima. Lagi pula, bila kita nak memberi dan masih ada orang yang mau menerima berita kita, bersyukurlah. Coba anda boleh fikirkan. Kesengsaraan sebesar apa agar-agar yang kita akan alami jika kita mampu memberi, mau memberi, tapi tak ada orang yang mau menerima pemberian kita. Hoh, itu siksaan yang paling luar biasa. So, itu selagi masih ada orang mau menerima pemberian kita, bersyukurlah pada dia. Jangan kita malah Ingat tau, saya tau, saya memberi tau Ingat, ingat tau Ingatkan nama saya Kita sebenarnya lebih bertuah daripada dia Mungkin masalah keuangan dia Teratasi selama satu minggu Dia Lepas itu susah balik Tapi kita Masalah kita selesai di akhirat Dengan menyelesaikan masalah dia satu minggu Kenapa kita merasa lebih hebat daripada yang menerima? Sebenarnya kesedihan yang menerima itu menolong kita Dengan begitu, saya kata tadi, harta boleh dibawa, kesehatan boleh dibawa Apa saja nikmat yang Saratnya, suruh orang lain bawakan Kalaulah tidak suruh orang lain, kita nak bawa sendiri ya akhirnya dua halikain itu yang kita yang selebihnya itu milik ahli waris jadi kita yang penat-penat mencari dan nanti kita akan disoal eh orang lain yang menikmatinya bayangkan Harta kita mencari, kita yang bertanggung jawab, menjawab pertanyaan Allah, ahli waris pula yang sedang menikmatinya. Bagaimana coba? Apalagi sebelum mati pun masih bakil. Sebab wasiatnya tadi, itu jangan sentuh tau. Itu nyawa saya kedua. Dan mati pun, wasiatnya dia masih bakilnya luar biasa. Hai serahkan orang serahkan jadi bila meninggal kita tak bawa Papa sejujurnya itulah nanti orang mendapatkan segala-galanya Hai kenapa karena bekalannya dibawa orang bila Allah akan berikan Bila mati maknanya, pindah ke alam Bersam Bila itu, ya wallah alam Yang pasti Bergantung bagi umur kita Kalau baki umurnya tinggal sebulan, ya sebulan lagi. Maknanya raya ketujuh. Mbak Mati tak boleh cakap kiasan-kiasan. Mati itu pasti. Pasti. Saya mengikuti, saya ini mengikuti apa namanya, apa yang dikatakan oleh Ali bin Abi Talib. Sesuatu yang benar, yang hak, yang pasti. Tapi paling banyak, paling ramai manusia melupakannya, tidak mau mengingatinya adalah kematian. Wah, dia adalah sesuatu yang pasti peliknya ramai manusia melupakannya atau tak mau mengingatinya. Sedangkan Imam Ali kata, demi Allah, setiap kali aku memikirkan kehidupan dengan sesu betul-betul berpikir betul-betul aku dapati kematian di hujungnya sehingga aku menjadi kecewa Kalau aku pikir kehidupan, aku kecewa Sebab hujung-hujungnya mati Tapi setiap kali aku pikirkan kematian, kata Al-Quran Aku temukan kehidupan yang abadi Hatiku lebih seronok menguikan mati daripada hidup Kalau orang pikir hidup, hujungnya pasti kecewa Ah, mati Bagaimana supaya hidup muda-muda-muda-muda-muda tua? Ah, takut Bagaimana? Iya, hujung-hujungnya masih Hai semangat di kalau saya ini udah saya nih udah saya di calon kemudian terpilih beli nanti nanti orang suanjung menurutnya menjadi ini saya jadi baju kondisi ini lebih itu 15 tahun bertahun kemudian dibuang betul makin saja kemudian pokoknya kita tanam kemudian ini kemudian agennya cantik berbual-bual tunggu nih Iya Fikirkan kehidupan, pasti hujung-hujung dia mati dan kebinasaan Setelah itu mengikuti kehidupan, kata Ali, mengecewakan Yang tidak kecewa, mengikuti kematian Semakin difikirkan kematian itu, kita akan temukan kehidupan yang abadi Orang inilah yang Allah ceritakan dalam ayat ini, nanti akan kata Ya lai cani, kodam tu li hayati Kalau lah dahulu aku telah sediakan bekalan untuk menghadapi kehidupan sekarang. Dia tak buat bekalan. Hartanya yang banyak tidak dibawa. Walhal Allah suruh bawa. Mungkin dia tak tahu macam mana nak bawa. Atau mungkin dah tahu tapi tak mau. Caranya suruh orang. Itu saja. Orang itu siapa? Ya selain kita lah. Bahkan boleh keluarga kita, asal mereka layak. Kita wajib bayar zakat. Katakanlah. Zakat wajib. Dan ahli keluarga yang ada hubungan kerabat dengan kita, termasuk salah satu daripada yang berhak. Kan? Boleh berikan pada mereka, kita dapat dua pahala. Satu pahala sodakos, zakat yang tadi diterima Kedua pahala korobat kata Nabi Jadi, apa? Bahkan istri boleh baik zakat pada suaminya Jika suaminya termasuk asnaf lah jika suaminya termasuk ya bahasa mudanya jika suaminya jenis memang bukan spusin lah istrinya kaya raya macam-macam ada suaminya ada macam mana Ya memang patut Oh tak apalah bayar zakat pada suamilah Zakat pula banyak Dan boleh dibayarkan pada seorang Yang mas kalian, Umar bahkan beritahu kita Bayarlah zakatmu kepada orang Sehingga orang itu jadi kaya Sebab bila jadi kaya tahun depan, ditak lagi. Sebab salah satu dari tujuan zakat ini membasmi kemiskinan. Membentras kemiskinan hingga ke akun. Jangan, kemiskinan tak boleh dikekalkan. Satu diantaranya dengan zakat dan infak. Jadi bukan, pastikan kemiskinan sentiasa ada supaya senang orang bayo zakat. Sebab kalau nanti kemiskinan tak ada, susah kita. Lah, gimana? Jadi istri bayar zakat pada suaminya kata Allah, zakatnya banyak Sekarang dansa Harta zakat istri tadi sekarang dia milik suami 100% 100% Tahun itu pula, bulan itu pula Akhirnya suami bayar balik Nah ini serius, ini serius Akhnya suami bulan itu Bayar nafakah pada suaminya Lebih daripada Yang biasanya Tengok Jadi istri bayar diterima oleh Allah Suami kembalikan sebagai nafakah Rekodnya sudah bertukar Walaupun duit itu nampaknya tidak Tak indah macam mana Inilah bekalan Jadi dimana susahnya Kalau kita fikir Sebab itu saya menyatakan Benda yang mudah sebetulnya dalam agama Untuk jadi bekalan Jika ia dilepaskan begitu sahaja Dianggap sepi Oh penyesalannya tak terkidalah Sehingga ia bertamani Pertama ini, ya lai tani lebih dasar daripada ya hasroh ya, kalau kita belajar berlagak. Dalam Qur'an ada ya hasrotan ala ibadah, ya hasroh itu wahai ruginya. Ya hasrotan, ya hasrote, ya hasrote ala mafaratu dalam surah Az-Zumar. Aduhai ruginya lah aku, aduhai menyesalnya lah aku. Ya hasrote. Dengan ya lai tani, ya lai tani itu lebih tersiksa daripada ya hasroh. Ya, dari pada segi tahap penyesalannya lebih tinggi, lebih tinggi. Dan yang paling masuk yang dasar inilah Dia menyesal karena Apa? Tak Mudah sekali bahasa dia Ya lai tani kodam tu dihayati Jadi jangan Jangan terpengaruh dengan penjelasan bahasa yang tidak berasas Jangan cari harta banyak Memati tak bawa harta Itu bahasa apalah Saya termasuk yang paling tidak suka sekali apa Slaven Slaven yang berbau agama sebenarnya tidak berdasar agama Jadi tanpa disedari, itu satu apa ya, bukan memberi pencerahan, mengajar kepada masyarakat, bukan. Bukan mencerdaskan masyarakat, memahamkan orang ramai. Itu semacam ya, apa namanya, semacam proses pembodohan umat. Itu istilah saya itu Itu proses pembodohan umat tanpa disedari Bayangkan kalau orang percaya Akhirnya orang itu jadi malas bekerja Karena teryakin bahwa harta tak boleh Bayangkan Yang rugi siapa Dia rugi, umat Islam rugi Hai semakin banyak yang dimiliki ada dimiliki maka semakin banyak bekalan yang dia di akhirat syaratnya ikut yang Quran saya tadi yang suruh kamu enggak jadi ya bekalan Iya katanya suruh orang lain bawakan jangan kamu bawa kamu tak larat Jangan kan sebab itu. Nak bawa cincin besi sebagai bekalan pun tak larat. Kalau kita sendiri yang bawa. Jadi Allah tahu kita tak larat. Supaya kita mampu bawa, suruh orang lain. Lagi pula ramai kan yang mau menolong kamu. Itu, jadi makna filosofi di sebalik infak itu cantik. Hakikannya orang yang mau menerima pemberian kita itu, itu tolong kita. Dari sudut agama. Kalaulah kita cerita tentang terima kasih dalam bahasa Melayu, kita yang memberi sebenarnya lebih patut berterima kasih daripada dia pada kita. Dari segi agama. Bukan mana orang itu tak boleh utak-utak, masih bukan begitu ya. Sebab masalah dia selesai, tapi hanya satu bulan dengan bantuan kita. Lepas itu susah balik. Tunggu lagi satu tahun. Walha dengan kita menyelesaikan masalah di satu bulan, masalah kita di akhirat selesai dan kekal. Takkan kita tidak merasa lebih bertuah. Inilah yang dikesalkan, yang disesalkan oleh orang-orang ini. Jadi orang ini bukan orang susah, sebenarnya ini orang kaya ini. Orang kaya, orang sehat, orang mampu. Orang berpeluang. Kalau orang itu tak mampu, tidak diberi... pulang oleh Allah, dia tak akan kata, ya laitan ni kodam, sebab masa dahulu pun disuruh infak ya Allah hambamu tak wajib, tapi berhak menerima undahlah kamu pergi haji ya Allah hambamu ni tak wajib pergi haji hanya apa nama Dia tak wajib sebab dia miskin Hambamu mungkin hanya layaklah kerja di rumah Pak Haji Bayarlah zakat Tak mampu, habis kamu mampu Puasalah Ya Allah hambamu ini kan kau ciptakan Ada penyakit Tak boleh puasa hingga bila-bila Maknanya orang yang tak mampu tak akan menyesal bila tak buat Ini orang mampu dan diberi peluang tapi tak buat Situ orang yang tak mampu senang Di akhirnya tak banyak pertanyaan Jadi kalau ingin tak banyak pertanyaan, jadilah orang Wajib puasa tapi tak mampu puasa Yang tak ada bebanan itu tak ada Dan yang terbenam pertama kanak-kanak hingga dewasa Tidur sehingga jaga Majnin sehingga tidak majnun lagi Sekarang kita sudah bukan kanak-kanak lagi Yang ini terlepas Kalau ingin bebas daripada pertanyaan, tidur Sebab orang tidur tak ada rekor Tapi takkan hidup hanya tidur. Tak boleh juga ya. Rugi ya tidur. Atau jadi majid. Eh tak nak juga. Hai jadi itulah saya banyaknya bahkan sekarang baru dua hari lepas ke apa ya dengan itu juga kita sebenar puasa Tuhan kita mesti berjaga kita ini sebabnya kita ya mencari dunia mesti di awal lagi dunia tidak ada, kenapa masih ada lagi orang yang cakap, dan orang awam tak paham Dia akan terima 100% apa yang disampaikan oleh Ustaz Jun Karena bila dipanggil Ustaz kan mesti pandai Ini susah Saya paling tidak suka jaman sekian Kalau agama di... Itu pembodohan umat Proses pembunuhan umat tanpa disedari Lihatlah dunia sebagaimana Allah suruh kita melihatnya Begitulah Jangan ikut kita mandai-mandai sendiri melihatnya Tidak mungkin lah Allah cipta dunia kemudian untuk kita benci, tidak mungkin Untuk dimanfaatkan Untuk dimanfaatkan Dan untuk mendapatkan akhirat dengan mudah, memanfaatkan dunia yang betul Bukan meninggalkannya, meninggalkan dunia malah tidak dapat surga Orang yang masuk ke kota ini ya orang yang dapat memanfaatkan dunia sebagaimana mestinya Bukan yang meninggalkannya Bukan yang membencinya Dunia dalam arti kata yang umumnya Dan isinya Itu yang masukan, jadi saya sangat tertarik lah yang 2489 ini karena ini menyangkut kehidupan kita setiap saat setiap hari, satu penyesal ingat, ya laita lebih dahsyat tersiksa hatinya orang itu daripada ya hasratah lebih dahsyat sebab tengok ya, termasuk yang yang disesali ya laita ni kodam tulih hayat ya laita ni Dan akhirnya apa? Pada hari itu tidak akan disiksa dia, seseorang pun seperti mana siksenya. Maknanya akan disiksa dengan siksaan yang Allah tak pernah timbakan pada orang lain. Huh, luar biasa. Sebab zahir batin. Jasmani dan rohani. Ya, mungkin karena salah faham atau cuai atau bagaimana orang seperti ini. Ya mudah-mudahan dapat difahami dengan baik Wallahu'alam Masyarakatullah