Bismillahirrahmanirrahim Innalhamdulillah Nahmaduhu wa nasta'ainuhu wa nasta'khiruhu Wa na'udhubillahi min shururi anfasina Wa min sayyiaati a'malina Mayy adiillahu falamudhillalah Ma yubliillahu falamudhillalah Mayy adiillahu falamudhillalah Wa mayy yubliillahu falamudhillalah Asyhadu an la ilaha illallah wahdahu la syarikah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluhu la nabiya ba'ala Allahumma anta rabbila ilaha illa anta khulaktani wa ana abduka wa ana ala ahdika wa wa'adika mastada'at a'udhubika min syarri ma suna'at abu ulaka bin i'matika alaiya wa abu bidhambi faghfir li fa'innahu la yaghfirul mubaila anta Allahumma la ma li'alima ataita, wa la mu'atia lima man ata, wa la yanfa'u zaljadu minkal jad, la ilaha illa anta, subhanaka inna nakunna minal zalimin. Kita sama-sama berdoa, Allahumma rizukna ilman nafi'a, wa rizkun tayyiba, wa amalam mutaqabbalah. Bismillah, Alhamdulillah ini adalah kajian pertama kitab Ad-Da'ud-Dawah dan juga kajian pertama peresmiannya trend weekdays program yang kita rencanakan bersama pertama kita mempelajari Ad-Da'ud-Dawah ini, kitab yang Alhamdulillah sangat bagus dan kita meminta kepada Allah SWT keikhlasan dalam mempelajari kitab ini sehingga menjadi berkah bagi kita. Dan kita meminta kepada Allah SWT istiqomah dalam menuntaskan kajian kitab ini dan juga kajian kitab lainnya.
Pesan dari kita semua dan juga untuk kita semua adalah senantiasa kita benar-benar ikhlas dalam menutup ilmu, ikhlas dalam menutup ilmu. Tidak untuk hal lain yang bersifat duniawi Maka benar-benar kita menjadikan menuntut ilmu ini adalah tugas Tugas utama kita sebagai seorang muslim ya Sebagai seorang muslim kita bertugas untuk menuntut ilmu muslim Baik itu ilmu akidah terutama berkaitan dengan tawahid Juga ilmu Al-Quran, juga ilmu hadis Juga ilmu fikih, juga bahasa Arab. Dan kita harus tahu bahwa saya menurut ilmu seperti ini, itu tidak dengan cara banyak istirahat, atau banyak candaan, atau hanya sekali saja dalam sebulan, atau sekali dalam setahun, melainkan tiap hari seharusnya kita menurut ilmu seperti ini.
tidak terputus. Oleh karena itu, sebenarnya istiqamah dan konsistensi dalam menuntut ilmu, meskipun hanya satu kitab, itu benar-benar harus kita minta kepada Allah SWT. Kita memulai dengan kitab Ad-Da'ud-Dawa, ini adalah ikhtirah atau saran dari Akh Habibi.
InsyaAllah, karena Antum adalah yang menyarankan kitab ini tadinya, maka mudah-mudahan segala yang kita kaji itu. itu pahalanya Alhamdulillah Insya Allah juga mengalirkan pemanah sebagai pencetusnya juga walaupun yang ngajar anak jadi enak yang namanya nyaranin itu enak ya Alhamdulillah yang mudah-mudahan seperti itu dan dan Insya Allah ini majlis yang mudah-mudahan berkah jika misalnya kita semua ikhlas billahi ta'ala dimulai dari mukaddimah bentahki kita mulai dari mukaddimah bentahki jadi kita mensyarah mukaddimah bentahki dari Syekh Ali ala ala birohim Allah ya Allah Hafiz Allah Ta'ala Segala puji bagi Allah SWT Salawat serta salam semoga selalu tercurah kepada hamba Yaitu Abduh Abdullah Sekaligus nabinya Rasulullah Beserta keluarga Yaitu al-baid Dari kalangan Bani Al-Muttalib dan juga Bani Hashim Para sahabat dan utusan-utusannya amma ba'ad sesungguhnya kitab ad-da'wa-dawa ad-da'wa-dawa kalau diartikan adalah ad-da artinya apa? penyakit, ad-da'wa artinya obat jadi kalau seorang yang tidak paham misalnya bahasa Arab ketika dia melihat ad-da'wa-dawa itu mirip mereka akan mengatakan, oh ini berarti sinonim, padahal justru antonim Obat dan penyakit itu Ada itu penyakit Ada wa itu obatnya Karya Imam Al-Allamah Imam kita tahu Al-Imam Al-Allamah Al-Allamah Dengan wazan fa'alah Artinya adalah yang sangat mengetahui Sangat mengetahui Yaitu ini Seyullah Mubalawah dari Al-ilm, alim, allamah, sangat mengetahui. Wa'alaikumussalam. Sangat mengetahui.
Jadi allamah, kalau kita mendengar para syaikh misalnya disebut sebagai allamah, itu sebagai penghormatan terhadap mereka karena pengetahuan mereka yang sangat luas. Kita tidak bisa menyebut allamah. pada seorang ulama yang hanya di satu bidang saja misalnya dia hanya di bidang akidah saja tapi lemah dalam ilmu hadis berarti ini tidak bisa kita bilang al-allamah syekhulan tidak bisa kita kata al-allamah syekhulan tapi al-allamah itu untuk alim ulama yang beliau menguasai beragam macam funun atau cabang disiplin ilmu dan benar-benar mutkin dalam menguasainya Itu bedanya Al-Alamah dengan alim biasa Nah Ibn Qayyim Al-Jawziyah Disebut Al-Alamah dan juga disebut Syekhul Islam juga Karena ilmunya sangat luas Dan beliau adalah ulama Rabbani Alhamdulillah dari segi akidah Beliau mengikuti akidah Ahlus Sunnah Wal Jemaah Yaitu Salafiyah Dan dari segi fiqh beliau mengikuti Madhab Hanbali Ibn Qayyim Al-Jawziyah Saya tidak menyebutkan biografi al-imam bin Qayyim, Ibnul Qayyim, dalam mukaddimah saya terhadap karya beliau yang berjudul Miftah dari Sa'adah. Ada kitab beliau, Ibnul Qayyim mempunyai kitab Miftah dari Sa'adah.
Tiga jilid diceritak oleh Dar'afan Sir, ditahkik juga oleh Sheikh Ali Al-Halabi ini. Miftah dari Sa'adah itu... Kita tiga jilid dan dia satu jilid membahas tentang ilmu, keutangan ilmu.
Satu jilid tebal. Satu jilid tebal itu aja banyak. Sekian ratus sisi tentang keutangan ilmu.
Kemudian jilid kedua dan jilid ketiga itu, bukti dari seadah itu berkaitan dengan sains. Tapi sayang pada zaman dahulu kan kalau kita buku-buku sains itu gak ada gambar. berwarna, gak ada, tapi buku beliau Miftah dari Sa'adah kedua dan yang ketiga itu berbicara tentang sains tentang penciptaan ini, penciptaan itu minatang ini, minatang itu, tentang bayi, tentang itu jadi Ibn Qayyim Al-Jawaziyah itu pakar akidah pakar asma'at sifat bisa membantah juga para ahli bid'ah juga pakar dalam bidang tafsir Al-Quran, pakar dalam bidang ilmu hadis, pakar juga dalam bidang usul Al-Fiqh Juga dalam bidang Firi Dalam bidang bahasa terutama Beliau kan kalimatnya Kalimat yang benar-benar bisa Menggoncang jiwa juga Juga beliau pakar kedokteran Makanya ada Atib An-Nabawi yang beliau punya Di dalam kitab Zadul Ma'ad Kemudian ada juga pakar Bahkan pakar ilmu Ya kedokteran selain itu Ilmu yang berkaitan dengan semesta Seperti biologi dan lainnya itu miftahudari sa'adah karena itu tidak perlu lagi disebutkan disini Ibnul Qayyim kalau misalnya Al-Jawziahnya dihabis jadinya Ibnul Qayyim kalau misalnya dengan Al-Jawziah maka Ibnul Qayyim Al-Jawziah, itu semua ada maananya kalau Ibnul Qayyim Al-Jawziah kenapa disebut Ibnul Qayyim Ibnul kita tahu, anak Qayyim apa Qayyim Qayyim itu pada zamannya di Nabaskus itu disebut Kebsek Kepala Sekolah, mudir Al-Jawziyah itu semacam madrosah Jadi bapaknya itu Adalah seorang koyim Seorang kepsek Seorang kepala sekolah Bacanya seharusnya kepsek ya Bukan kepsek ya Kepala sekolah kan Bapaknya itu koyim Jadi ada madrosah Al-Jawziyah Insya Allah nanti insya Allah juga ada madrosah Al-Jawziyah Madrasah Al-Jawziyah ini, itu ada kepala sekolahnya dan kepala sekolahnya punya anak Muhammad, yaitu Ibn Qayyim. Atau kadang dijuluki juga sebagai Syamsuddin, itu Muhammad Ibn Qayyim ini.
Ibn Qayyim Al-Jawziyah. Jadi itu asal-usulnya. Jadi nama aslinya bukan Ibn Qayyim, bukan. Nama aslinya adalah Muhammad. Beliau termasuk referensi terbesar dan terpenting dalam pembahasan akhlak Kitab-kitab akhlak beliau, tarbiyah, dan penyucian jiwa itu kitab-kitab beliau yang berkaitan dengan hal ini Itu banyak Dan semuanya itu punya level masing-masing dalam menyentuh kolbu Misalnya kitab beliau yang paling kena dalam ini akhlak, tarbiyah, penyucian jiwa itu Al-Fawad Al-fawaid Kemudian Syihali Al-Halabi Menertibkannya menjadi Fawaidul-fawaid Fawaidul-fawaid itu bukan dari judulnya Al-fawaid itu adalah Satu genre Satu aliran Dalam penulisan kitab Jadi ada penulisan kitab Metode menulis matan Seperti al-usulah Matan Atau seperti Al-Qaid Al-Arba'Atau seperti Ar-Risalah Al-Fatawa Al-Humawiyah Atau Ar-Risalah At-Tatmuria Itu maksudnya yang tidak tebal-tebal amat Tidak kemisalatan Yang tipis, segini doang Matan, misalnya matan Nabi Suja'Yang berkiranya Pajaya Rabu Dan lain-lain Ada juga metode menulis kitab Seperti ini Ada juga metode menulis kitab-kitab bersangat, yaitu hadith atau kalam-kalam dengan sanatnya disampaikan dari ini.
Nah, juga ada kitab metode penulisannya yaitu metode alfawait, yaitu isinya adalah rangkuman-rangkuman dari pemikiran hidup penulis. Dirangkum, benar-benar difikirkan, kemudian ditulis. Jadi alfawait. kumpulan faedah-faedah kehidupan al-fawaid jadi al-fawaid dengan ad-dawah-dawah walaupun sama itu berkaitan dengan penyucian jiwa, takbiyah, akhlak, tawahid tapi al-fawaid memiliki kekuatan yang lebih dibandingkan dengan kitab-kitab taskiyatun nufus lain yang memiliki Ibn Qayyim al-Jawzi al-fawaid itu jauh lebih kuat tapi bukan berarti ad-dawah-dawah itu tidak begitu ad-dawah-dawah ini juga sangat luas cakupannya nanti jadi antara kitab lainnya selain Al-Fawaid adalah Ikhwasatul Lafhan Ikhwasatul Lafhan itu berkaitan dengan penyucian jiwa juga namun sebagaimana biasanya Ibn Qayyim yang beliau adalah seorang alamah banyak memiliki ilmu dari berbagai cabang disiplin beliau membalut antara kitab-kitab tazkir untuk muslim itu dengan adanya pewarnaan fiqih kadang-kadang Nah, ini ilmu setelahkan itu berkaitan dengan misalnya tentang bermuhamalah dengan orang-orang kufar, bagaimana Yahudi, penyimpangan mereka, dan sebagainya.
Juga kitab di antara kitab yang termasuk kuat dalam Tazkiratul Nufus itu adalah kitab Madari Yusalikin. Madari Yusalikin kalau misalnya kita pernah mendengar. Yaitu dia mensyarah kitab Manazilus Sairin Kitab Sufi Yang mungkin disyarah oleh Ibn Qayyim Al-Jawziya Sebagian ulama mentahdir agar Mentanbi agar kita jangan membaca kitab Madariyus Salikin Sebagian ulama Di antara Sheikh Mustafa Al-Adawi dari Mesir Tapi sebagian ulama menganjurkan bagi orang Yang memang sudah punya keahlian dalam bahasa Dan juga dalam Masyarakat Tassawuf itu membaca kitab Madari Jusalikin Tapi memang kitab Madari Jusalikin itu kitab yang sangat kuat Kitab yang sangat kuat dan bahasanya benar-benar tinggi.
Tapi kena, ada Madari Jisalikin 4 jilid. Terjemahan dari Madari Jisalikin juga ada. Ada yang versi ringkasan yaitu Pustaka Kausar, ada versi full. Kau lupa Pustaka siapa? 2 jilid tebal-tebal.
Tapi itu Madari Jisalikin tidak direkomendasikan untuk dibaca. Itu kitab yang... Sufistik sebenarnya dari segi bahasa itu sufistik Tetapi dibalut oleh Ibn Qayyim Al-Jawziah dengan akidah Al-Husayn Wal-Jam'ah Dan juga bahkan di dalamnya ada beberapa permasalahan sukih berkaitan dengan jihad Itu dibahas oleh Ibn Qayyim saking luasnya ilmunya Walaupun sebagian ulema mentahdir dari membaca kitab tersebut Tetapi bagaimanapun kitab tersebut tetap benar-benar dipakai oleh para ulema al-husnu wal jamaah sekarang karena apa? karena banyak sekali definisi-definisi tentang istilah-istilah dalam tazkiyatun nufus seperti apa arti murakobah apa arti sober itu banyak digelontorkan, itu dipakai sampai sekarang jadi pemadari yusalikin itu ibarat kitab kitab ensiklopedi tazkiyatun nufus dengan gaya bahasa sofistik kitab ensiklopedi Tazkiyatunufus dengan gaya bahasa Sufistik, jadi agak kesufian Itu madari yusalikin Padahal itu hanya untuk Menjelaskan pendalaman Makna tentang ayat Iyakan amruwaya yakan asta'in Langsung bajil yang digelontorkan Oleh Ibn Qayyim Al-Jawziyah Jadi Manazil Sa'irin itu kitab sufi Kemudian Ibn Qayyim Al-Jawziyah mengkritisi Beberapa poin, banyak dari Poin-poin kitab Manazil Sambil mensyarah Seperti itu ya Terkadang Anda melihat Ibn Qayyim Al-Jawziah Berbicara tentang doa Di kitab Adda'wa Dawa ini Jadi ini secara ringkas beliau Menyebutkan konten Dalam kitab Adda'wa Dawa Berbicara tentang doa Urgensinya Seberapa besar kebutuhan manusia terhadapnya Serta kaitannya dengan takdir Terkadang Anda melihatnya tengah membicarakan maksiat dan dampak negatifnya, serta dosa-dosa dan bahayanya.
Lalu beliau membahasnya dengan panjang lebar. Ini nanti maksiat setelah pembahasan tentang doa selesai baru kita menuju ke pembahasan tentang maksiat dan dampaknya. Kemudian terkadang Anda melihatnya membicarakan tentang kesyirikan dan bentuknya, baik syirik dalam perbuatan perkataan irodah, yaitu kehendak. ataupun niat. Kemudian beliau membahas kemusyrikan kaum Nasrani serta kemusyrikan orang-orang yang mengambil perantara juga syafa'at dalam ibadah mereka.
Jadi sebenarnya ada wadahwa ini kita yang berkaitan juga dengan tawahid. Jadi untuk menjelaskan kalau misalnya kita apakah di dalam penyantaran weekdays ini ada kajian tawahid? Ada gak? Sangat kental dari kajian tawahid. Ini dawah-dawah ini sangat kental dengan Tauhid Kalau misalnya nanti perhatikan banyak sekali ayat-ayat Nanti insya Allah mudah-mudahan kita dipercepat oleh Allah Dapat bukunya insya Allah Itu berkaitan erat dengan Tauhid Akidah Jadi dalam nyantri video disitu Kita membalance juga ada bagian dari Tauhid Juga tafsir Kita gak punya tafsir ya Tapi insya Allah nanti Sohibu Khuri Pertama kita Badul Wahi Dan kemudian kan kitab iman setelah itu.
Nah itu kan berkaitan dengan akidah. Jadi akidah itu gak mesti dengan judul buku yang harus akidah atau gimana. Gak harus.
Tetapi kita bisa mengambil kitab-kitab tazgiatun nufus yang sangat syarat akan pembahasan akidah itu bisa. Dan ini sesuai dengan saran dari Mas Habibie. Kemudian terkadang Anda melihatnya membicarakan dosa-dosa besar.
Kabair dan dampak kerusakannya Mafasid dari kabair Setelah itu beliau menyebutkan Ketualiman, pembunuhan, perzinahan Itu nanti ada Dan ada jauh sekali, masih jauh Terkadang Anda melihatnya Berbicara tentang pintu-pintu kemaasyiatan Baik berpapikiran, perkataan, langkah Dan lain-lain Terkadang Anda melihatnya Membicarakan homoseksual Nah ini menarik Kitab Ad-Dakwa-Dakwa Yang tadinya Kitab Tauhid beralih kepada kitab Perdata, kitab yang berkaitan Dengan homoseksual, tapi ini Namanya inilah kitab Tazkiatun Hufus Karena homoseksual itu sangat berkaitan Dengan jiwa, kejiwaan makanya di bab ke 19 ix ini 19 ya oh xis itu 19 kitab ke 9 itu ada berkaitan dengan al-ishq al-ishq itu mabuk asmara jadi buat yang bujang atau para duda ini cocok ini al-ishq ini mabuk asmara halaman 469 itu kerusakan jangka pendek dan jangka pandang panjang, karena kasmaran dengan idola, ini anak-anak saya tahu dari yang mudah-mudahan dipercepat, supaya kita punya semua insya Allah juga persetubuhan dengan binatang, bayangkan kitab Tasgiatunufus juga membahas tentang apa yang pernah terjadi di Bogor misalnya yaitu siswa sekolah menyetubuhi binatang kambing, ada seperti itu kan ini 700 tahun lalu beliau sudah membahas ini kemudian tingkatan cinta tingkatan cinta ada kitab beliau namanya khusus tentang ngomongin tentang cinta tentang cinta-cinta dengan puisi-puisinya dengan syair-syairnya luas ilmunya jadi beliau juga ada seorang psikiater juga seorang yang paham ilmu psikologi juga dan dampak negatif dari mencintai idolanya nah ini buat yang Misalnya suka barat, suka Korea, suka ini, itu lah ya untuk ini. Misalnya Mas Ari suka Korea gitu kan, kan gak cocok banget. Demikianlah, begitu banyak permasalahan yang disebutkan Ibn Qayyim secara panjang lebar.
Beliau memamparkan berbagai hal, baik yang tersirat, yaitu secara bautin, secara takwilan, maupun yang tersurat dari hakikat ilmu. Disertai dengan penjelasan tentang pengawasan dan pengoreksian ulang terhadap jiwa. Semua pembahasan tersebut akan menjadikan penutup ilmu tidak mungkin tidak pasti membutuhkan kitab ini.
Tidak mungkin tidak pasti membutuhkan kitab ini. Itu yang disebut tolibul ilm itu adalah mereka yang benar-benar mencari ilmu dan konsisten di dalam mencari ilmu. Tidak hanya musiman, musiman itu bukan tolibul ilm.
Pencari ilmu musiman itu bukan tolibul ilm. Di musimnya saja ketika banyak orang yang mencari ilmu, dia ikutan mencari ilmu. Ini bukan toalibul ilmu. Ini toalibul ilmu itu yang tiap hari Alhamdulillah benar-benar mencari ilmu. Terutama para pemuda.
Kitab ini dicetak berulang kali. Awalnya tahun 1282 Hijriah di Mesir. Lalu dicetak lagi oleh penerbit lainnya pada tahun 1346 Hijriah juga di Mesir.
Padahal judul yang tercantum dalam dua cetakan tersebut adalah Aljawabul kafi liman sa'ala Aniddawa asyafi Aniddawa isyafi Jadi ini kitab Kalau misalnya kita pernah mendengar kitab Aljawab al kafi Itu hakikatnya adalah kitab Adda'wa daw'itu sendiri Dari awal sampai akhir itu persis Kitab Adda'wa daw'Jadi Adda'wa daw'punya dua nama Adda'wa daw'dan Aljawab al kafi liman sa'ala Aniddawa asyafi Anidda'aniddawa asyafi Jadi al-jawab, al-kafi artinya jawaban yang mencukupkan. Liman sa'ala bagi siapa yang bertanya aniddawa asyafi. Aniddawa asyafi.
Tentang ad-dawa artinya tanpa pening. Obat yang asyafi menyembuhkan. Di tahun 1377 Hijriah, kitab ini dicetak kembali di Mesir dengan judul Ad-dawa. dengan tahkik Ustadz Muhyiddin Abdul Hamid.
Ustadz Muhammad Muhyiddin Abdul Hamid. Selaku penulis, Ibn Qayyim Al-Jawziyah tidak pernah memberi judul karya ini dengan salah satu dari kedua judul tersebut. Sebagaimana dijelaskan dalam mukaddiah beliau.
Hebat kan? Kalau orang zaman sekarang, itu harus benar-benar istiqorah dulu mau judul apa. Sampai berebut-rebut.
Karena berharga sekali, tapi kok bagi Ibn Qayyim yaudah terbiasa ngulis Apaan aja lah, gak usah di, gak di minum main, gak diberi judul bahkan Sebagaimana dijelaskan dalam kodima beliau Kedua judul tersebut diberikan untuk sebuah karya yang sama Yaitu yang ditulis oleh Ibn Qayyim Sebagai jawaban terhadap soal yang diajukan kepada beliau Jadi kadang-kadang para ulama sendiri Kalau misalnya kitab tersebut tidak ada judulnya Ini berjudul oleh mereka Seperti kitabnya Ar-Risalah Karya Imam Syafi'i Itu Ar-Risalah itu juga tidak Bukan dari Imam Syafi'i nama kitab tersebut Tapi dari orang-orang setelahnya. Karena itu risalah untuk Abdul Rahman bin Al-Mahdi. Kaedah-kaedah usul fikih pertama ditulis.
Jadi kadang-kadang ulama menulis kitab tanpa adanya judul tertentu. Kemudian orang-orang setelahnya yang memberikan judul yang dikira tepat. Dan memang judul Ad-Dawah atau Al-Jawabulka Filiman Sa'ala'an Iddawah Isyafi. Itu juga cocok dengan ini. Karena apa?
Aslinya ini adalah risalah. atau jawaban fatwa yaitu dari satu pertanyaan jadi ditanya satu pertanyaan jawabannya segini, dibantai langsung itu para ulama itu memang metodenya ulama semisal dan itu seperti ini modelnya jadi cuma pertanyaan dari orang kemudian dijawab, digelontorkan panjang Panjang sampai setengahnya ini. Dia jawab oleh Ibn Taymiyah.
Berkaitan dengan masalah akidah. Membanta asyairah dan mu'adzilah. Kemudian, sampai mana kita? Kedua judul tersebut. Sebagai korelasi.
Jadi kitab ini jawaban terhadap soal yang diajukan kepada beliau. Cuma jawaban saja. kita kan jawabnya pengen ya atau tidak terus dari ini enggak, semuanya sampai masalah homo pun dibahas homo-homo persidirahan persedungan dengan tubuh, persebuahan dengan tubuh binatang dan semacamnya jadi macam-macam nanti akan kita tahu korelasi makna keterkaitan makna antara kedua judul tersebut dengan isi kitab ini tampak jelas, meskipun judul ada wadawak lebih masyur kita sekarang misalnya kita mengkaji kitab Al Jawab Al Qafi orang-orang pada bingung tapi kalau misalnya kita bilang kita akan membahas kitab Anda Wadawa terutama para akhwat itu langsung mereka teriak istri karena Anda Wadawa itu populer di kalangan sekarang itu sangat Alhamdulillah di kalangan tulang bulan ilmu sangat populer populer walaupun sebagian besar sebenarnya gak ngerti apa sih isinya gak tau cuman karena populernya itu Maka mereka histeris kadang-kadang Sebab judul tersebut dikuatkan oleh para penyusun biografi beliau Di antaranya Al-Hafidh Ibn Rajab dalam Zail Tabakat al-Hanabilah Imam Ibn Ahmad Ibn Ahmad dalam Al-Shazarat Dan Imam Ash-Shawqani dalam Al-Badrut Talia Sebagian penulis, baik penulis klasik maupun kontemporer Benar-benar telah salah sangka ketika menganggap Dua judul ini sebagai dua kitab yang berbeda. Di antara ulama yang menyangka demikian adalah Haji Khalifah. Haji Khalifah ini bukan orang RT sebelah.
Haji Khalifah, Haji siapa, Haji Ali, tidak. Ini nama ulama dalam kitab Kashfudhunun. Ini kitab Kashfudhunun, kitab yang secara khusus membahas tentang kitab-kitab dan para ulama.
Jadi kitab yang membahas tentang kitab-kitab dan para ulama penulisnya. An-Nadawi dalam Rijal al-Fiqr. Serta penulis-penulis lainnya Peran saya kali ini adalah Mentahkik, meneliti Kemudian mengomentari Serta mentahkiris hadith-hadith kitab ini Nanti kita akan tahu bahwa saya dalam kitab ini Tidak sedikit hadith-hadith do'if Yang mungkin Dianggap oleh Ibn Qayyim Al-Jawziah Sebagai hadith-hadith do'if yang boleh untuk disebarkan Mungkin hadith-hadith do'if yang ada ada asalnya secara mana jadi kita tidak langsung menuduh Wiyokwaim al-Jawziah sebagai ulama yang tidak mengerti hadis, justru beliau ahli hadis lebih mengerti hadis dibandingkan orang-orang yang mengklaim mengerti hadis saya merasa telah memberi berbagai hal yang membuat kitab ini menjadi lebih baik insya Allah dibandingkan dengan cetakan-cetakan sebelumnya khususnya terhadap beberapa cetakan yang ternyata telah ditahkik dan ditakrich penerbitnya Saya tidak memusingkan hal tersebut dan tidak akan mengulas atau mengkritisinya. Semoga Allah memberikan petunjuk kepada Sheikh yang bersangkutan.
Sebagai penutup doa kami adalah Alhamdulillahirrabbilalamin. Ditulis pada 1416 Hijriah, berarti sekitar 20 tahun lalu. Karena sekarang 1436 ya.
20 tahun lalu. Hafizullah. Masya Allah, sudah lama berarti ya. Baik, kita langsung ke pengantar penulis.
Bismillahirrahmanirrahim. Syekhul Islam, Al-Imam, Al-Allamah, Al-Mutqin, Al-Hafidh, Sang Kritikus Ulung Baca ulung ya, bukan ulung Sang Kritikus Ulung Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Abi Bakar bin Syekh Taqiyuddin Abi Bakar atau yang lebih kita kenal dengan nama Ibnu Qayyim al-Jawaziyah Syekhul Islam Syekhul Islam Syekh Islam orang yang berjasa terhadap Islam dengan keilmuan yang luas itu membangkitkan mentajrid Islam Syekhul Islam Muhammad Syaimi ya juga bisa Syekhul Islam lainnya Syekhul Islam bin Nurul Hasyab Sheikhul Islam, Muhammad bin Abdul Wahab, dan para Sheikhul Islam lainnya. Banyak Sheikhul Islam itu adalah di julukan, tapi ketika dimutlakan maka Sheikhul Islam yang dikenal adalah Ibn Taymiyyah. Tetapi pada dasarnya banyak sekali ulama yang dijuluki atau digelari Sheikhul Islam.
Banyak yang tidak kita kenal. Kalau Anda melihat kitab Syiar'a Alam An-Nubala, itu banyak ulama-ulama yang kita sendiri tidak kenal. Apakah mereka tapi kalau dijuluki Sheikhul Islam?
Tapi pada masanya itu memang jasanya besar. Karena memang karya-karyanya mungkin Sudah tertimbun atau tidak diangkat oleh orang zaman sekarang Makanya tidak dikenal oleh Al-imam, jelas al-imam Al-allamah, tadi kita sudah mempelajari Al-mudqin Apa arti al-mudqin? Orang yang sangat kuat keilmuannya Mudqin itu kuat secara detail Rosih gitu ya Ilmunya itu rosih Ia itu tertancap benar-benar mudkin Sebenarnya mudkin orang yang misalnya Ketika dia menghafal Besoknya dia mempresentasikan Hafalannya itu benar-benar persis seperti yang dihafal Itu mutkin Kemudian al-hafidh Al-hafidh yaitu Penghafal hadis Bukan hanya Al-Quran Sang kritikus ulung Kritikus dalam bidang akidah Dalam bidang hadis Yaitu Syamsuddin Syamsuddin disini Atau yang lebih kita kenal dengan nama Ibn Qayyim Al-Jawziyah Tadi kita sudah bahas tentang Ibn Qayyim Al-Jawziyah asal-usulnya Semoga Allah senantiasa memberikan tambahan karunia kepadanya Suatu ketika mendapat pertanyaan Nah ini pertanyaannya Pertanyaannya dua paragraf Apa nasihat dan saran para ulama? Semoga Allah merindui mereka Apa nasihat mereka dan saran dari mereka kepada seseorang yang di tengah ditimpa suatu cobaan Dan orang itu menyadari apabila cobaan itu terus berlangsung maka ia akan merusak dunia dan akhiratnya Orang ini telah berusaha dengan segala daya dan upaya untuk menanggulanginya Namun cobaan tersebut justru bertambah parah dan kian menjadi-jadi Maka bagaimanakah cara menghindari dan menyingkirkan cobaan itu? Jadi itu pertanyaannya Orang ini lagi ada yang galau nih Kemudian dia berusaha untuk berjual Tapi semakin besar galauannya Nah gimana sih Pesan dan saran dari ulama Untuk menyingkirkan dan menghindari hal semacam itu Udah gitu langsung dibantai Satu kitab Semoga Allah melimpahkan rahmatnya Kepada orang yang mengulurkan pertolongan untuk membantu sesamanya yang tengah tertimpa bencana.
Ini kalau sekarang, kitab ini makanya cocok untuk orang-orang sekarang. Sekarang itu bencana di mana-mana. Baik berupa fisik atau mana. Bencana di mana-mana.
Maka kitab ini vital sekali. Kitab Tazkiatun Nufus macam ini vital sekali. Baik untuk orang awam, bahkan juga untuk tulabul ilmu. Tulabul ilmu misalnya antum meneliti kitab-kitab hadis.
Meneliti kitab-kitab Al-Quran dan Tafsir Al-Quran. untuk memikirkan perbandingan itu dengan repotnya kalau antum tidak diimbangi dengan menelah kitab-kitab Tazkir Nufus yang meringankan atau membuat kolbu itu lebih ringan dan enak, itu antum bakal jadi keras kolbunya walaupun antum meneliti kitab-kitab tafsir bahkan, kenapa? karena ilmu-ilmu itu berat kalau tidak diringankan dan tidak dinetralisir dengan Tazkir Nufus seperti ini itu bakal jadi kosotokol makanya ada orang pintar tapi kok sombong atau ada orang pintar tapi nyeleneh itu karena gak diimbangi dengan kitab Tazkiatun Nufus Tazkiatun Nufus itu berkaitan dengan akhlak dan Tazkiatun Nufus itu sangat erat kaitannya pasti dengan Tauhid pasti dengan Tauhid kaitannya makanya orang yang membahas Tazkiatun Nufus itu ima dia membahas akhlak Pak Ima dia membahas tau ya, gak membahas yang lainnya Pasti gitu, ya kan Antun misalnya membahas tentang murakobah, yaitu Allah SWT menyaksikan kita semua, itu kan tentang Tawahid makanya kadang dalam kurikulum SD atau SMP itu ada kurikulum Akhidah Akhlak, itu Tazgiatan Nufus itu Alhamdulillah, kitabnya bukan Madari Jisalikin waktu SD ya, kalau misalnya itu nggak bisa, tapi peran dari kitab-kitab Tazgiatan Nufus yang ada sekarang, itu banyak diambil dari kitab-kitab Nukohim Al-Jawziyah secara tidak langsung tersebar jadi saking berkahnya baik, beliau kemudian ini jawabannya jadi berilah fatwa kepada fatwa, fatwanya satu kitab beliau kemudian menulis jawaban Alhamdulillah, amma ba'ad jadi disini beliau hanya Alhamdulillah, amma ba'ad itu mukaddimahnya begitu setelah itu langsung Langsung dijabar di satu kitab Dalam sahih al-Bukhari Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadith sahih Dengan lafaz yang persis dengan pernyataan di atas Yaitu hadith riwayat muslim Dalam sahihnya dari Abu Hurairah Dalam sahih al-Bukhari Tercantum sebuah hadith Yang dikutip dari Abu Hurairah Bahwasannya Nabi SAW bersabda ma'anzalallahu da'an illa anzalallahu shifa'a ini hafalkan hafalkan ya hafalkan ini hadis tadi nih bukan perkataan siapa-siapa ma'anzalallahu da'an illa anzalahu shifa'a dua kalimat aja kita menghafal ini dengan metode satu kalimat dulu kemudian satu kalimat lainnya ma'anzalallahu da'an illa anzalahu shifa'a Ma anzalallahu da'an artinya Ma tidaklah Anzalallah Allah anzala Menurunkan Jadi jangan samakan antara nazala dengan anzala Beda Nazala artinya turun Tapi anzala artinya menurunkan Tidaklah Allah menurunkan Da'an Tanpa alif lah mutlak berarti Da'an suatu penyakit Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit Ini da'berarti artinya Penyakit.
Da'arninya penyakit. Dawa'arninya obat. Ma'anzalallahu da'an.
Empat kata. Sudah selesai kan? Ma'anzalallahu da'an.
Illa kecuali atau melainkan. Anzala lahu shifa'an. Anzala dia juga menurunkan. Lahu baginya. Hu disini kembali ke mana?
Da'an. Jadi ma'anzalallahu da'an. Illa anzala li'adda.
Untuk penyakit tersebut. syifa'an obatnya itu mengapalkan, ini kaedah untuk semua hal penyakit penyakit jiwa atau penyakit fisik tidaklah Allah SWT menurunkan suatu penyakit wabah atau apa pasti ada obatnya dan penyakit jiwa itu semua obatnya itu nanti di Al-Quran, pasti dan Allah SWT mewahyukan Al-Quran baik, sudah itu jelas Berarti kita sudah hafal satu hadis. Sudah hafal Mas Ari? Dicoba, dicoba. Jangan senyum saja, harus dicoba.
Da'annya hilang. Dengan menghafal dengan paham. Ma'ansarallahu da'an.
Da'an. Illa. Lahu. Lahu.
Alhamdulillah. Mas Ari, jangan lihat. Enggak, enggak, jangan lihat, jangan lihat.
Ayo. Qillah anzalallahu shiba'an. Mas Albi, coba. Alhamdulillah. Mas Dimas.
Mas Nurdin Ma'an zalallahu Ma'an Jangan disingkat Allah jangan disingkat Ma'an zalallahu Illa Anzalallahu Alhamdulillah Di muridnya lagi Mas Alam Mas Nurdin Mas Nur Hadi Alhamdulillah, Barakallah, Wa'alaikumussalam Bagus sekali Yang disebutkan juga dalam sahih muslim Dari Jabir bin Abdullah Ia menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda Likul lidahin dawak Ini juga bisa Antum hafal Misalnya Antum hafalnya cuman Likul lidahin dawak itu udah hafal Al-Tabi sebenarnya Dan itu kaedah gitu loh Bukan kalimat yang sembarangan Likul lidahin da'wah Kita mengimani gak kalimat ini? Kita imani Setiap penyakit ada ubatnya Kalau misalnya nanti antum Tadi antum keberatan Oh berat sekali Ma'ansalallahu da'an Illa ansalallahu shifa'Berat sekali Masya Allah 8 kata Atau 9 kata Berat sekali Tapi antum bisa Likul lidahin da'wah Udah sih Da'wah da'wah gitu kan Setiap penyakit ada ubatnya Apabila fa'idha usiba da'wah Udah Jika obat tersebut sesuai dengan penyakitnya Matching gitu kan Obatnya matching dengan penyakit itu Baru abi iznillah Maka ia akan sembuh dengan izin Allah Tapi kalau misalnya ini mafhum muhulafahnya Pemahaman keterbalikannya Adapun jika obat tersebut tidak cocok Maka justru ia tambah parah gitu kan Iya Jadi ini kaedah Antum mahafalan ini gak wajib dihafal Yang penting yang tadi udah dihafal Ma'ansalallahu da'an illa anzalahu shifan Harus dihafal itu ya Kaedah Disebutkan dalam musnad Imam Ahmad Dari Usama bin Syarik Bahwasannya Nabi Muhammad SAW bersabda Inna allaha lam yunzil da'an illa anzalalahu shifa'a Alimahu man alimah Wajahilahu man jahilah Sesungguhnya Allah tidak menurunkan suatu penyakit Melainkan dia juga menurunkan obatnya Ini diketahui oleh sebagian orang dan tidak diketahui oleh yang lain. Kalau antum menghafalkan hadis ini, ini juga bagus untuk perbendaharaan kosa kata antum.
Hafalan-hafalan yang antum hafal dari bahasa Arab, dari hadis atau ayat, itu akan sangat bermanfaat untuk mengasah kemampuan bahasa Arab antum. Semakin banyak kosa kata yang antum punya nanti, dan semakin mudah mengaplikasikannya, itu diantara keberkahan bahasa Arab. Janganlah keberkahan menghafal ayat atau hadis Nabi Dan usahakan jangan menghafal Sendirian tanpa ada koreksi dari orang Takutnya apa? Nanti antum salah dalam membaca Seperti nanti mas Nurin tadi Ma'an zalahu da'an Hu disini singkatan dari Allahu Gak boleh seperti itu Jadi takutnya kalau kebiasaan nanti antum cerah Wahud bajumah atau ngisi di tablik akbar Antum salah dalam Siapa yang Siapa di sini mengisi tablik akbar? Nanti nonton salah dalam mengucapkan ayat-ayat atau hadis.
Dalam lafar lain disebutkan, Inna allaha lam yad'a'an illa wad'a'alahu shiba'an aw da'a'an illa da'an wahida. Ya Rasulullah, bahwa qol al-haram. Sungguh Allah tidak meletakkan penyakit, melainkan dia juga meletakkan obatnya.
Kecuali satu penyakit yang tidak ada obatnya. Para sahabat bertanya, penyakit apakah itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab, ketuaan. Maksudnya apa? Maksudnya apa di sini?
Ketuaan disifati oleh Rasulullah itu seperti penyakit, sebagai penyakit. Maksudnya di sini ketuaan secara alat itu bukan penyakit, melainkan dia masa, melainkan dia proses penuaan saja. Tapi ketuaan itu adalah gerbang menuju banyaknya penyakit.
makanya disuatkan sebagai penyakit yang tidak bisa disembuhkan karena memang udah nasib gitu kan itu maksudnya seperti itu jadi maksudnya ketuaan itu adalah penyakit maksudnya adalah ketuaan itu adalah gerbang banyaknya penyakit menujunya yang tentu tidak bisa disembuhkan bagaimana mungkin bisa dihilangkan orang yang udah tua ketuaan yaudah gak bisa dihilangkan ketuaannya Sebagaimana bayi kemudahan juga tidak bisa dihilangkan. Tiba-tiba harus menjadi tua gitu aja gak bisa. Jadi memang itu bagiannya, nasibnya. Haji Rizie berkomentar hadisnya suhih.
Dalil-dalil tersebut mencakup semua penyakit yang terdapat di pertama kolbu. Kolbu itu pusat untuk seluruh anggota tubuh. Kemudian ruh kejiwaan.
Walaupun kadang bisa disamakan antara kolbu dengan ruh ini. Tapi ada perbedaan kolbu itu ada bentuk fisiknya, apun roh. Tidak ada bentuk fisiknya secara zahir gitu.
Tapi kolbu kan jantung. Jantung benar, jantung dia ada sifat maknawi, tapi juga berfisik dia jantung ini. Beda dengan ruh.
Ruh kita wallahu'alam. Kemudian badan. Jadi tiga hal. Penyakit di kolbu, penyakit di ruh kita, penyakit di badan.
Ia juga mencakup semua obat dari tiap-tiap penyakit tersebut. Sebagai contoh, Nabi SAW pernah menyatakan bahwa al-jahl itu adalah kebodohan. Al-ai, yaitu kebodohan.
Adalah suatu penyakit. Ketidaktahuan itu sebenarnya suatu penyakit. Lalu beliau menjelaskan bahwa shifa'ul-ai adalah bertanya kepada ulama. Yaitu obat dari ketidaktahuan adalah bertanya.
Obat dari ketidaktahuan adalah bertanya. Walaupun kadang jawabannya belum mengobati. Tetapi...
minimal berusaha untuk mengobati kebodohannya. Jadi itu, kita sampai halaman 6 ini saja, karena waktu sudah mau habis. Insya Allah, pekan depan, hari Senin, insya Allah kita akan memulai halaman ke-7.
Dan perjalanan kita dalam ad-dawah itu jauh panjang sekali. Karena ini sekali seminggu. Sekali seminggu ya. Jadi, bagaimanapun yang penting, walaupun seminggu sekali, yang penting kita ada.
Kajian tentang tazkiyatun nufus Dan berkaitan dengan tawahid insyaallah Kita tutup dengan doa kafaratul madlis Subhanakallahumma wabihamdika Asyadu an la ilaha illa anta Astagfirullah wa atubu ilaih Walhamdulillahi rabbil alamin Pada jam 6 sekitar 4 atau 3 menit lagi Kita akan belajar durus Al-luwah al-arabiyah insyaallah