Transcript for:
Pilihan Hidup dan Konsekuensinya

Assalamualaikum Wr Wb Teman-teman sekalian Pernah gak sih kebayang ketika dulu masih ada Imperium Romawi dan Imperium Persia Waktu itu Imperium Romawi Terbentang kurang lebih 5 juta Kilometer persegi di sebelah barat Dan Imperium Persia Asia terbentang kurang lebih 7,4 juta km persegi di sebelah timur. Nah pada saat itu ada suatu peradaban baru yang muncul di tengah-tengah raksasa-raksasa itu namanya peradaban Islam. Ternyata kurang dari 100 tahun Islam bisa mengalahkan peradaban Persi yang sudah dibangun selama ribuan tahun dan peradaban Romawi yang sudah dibangun 500an tahun. Pertanyaannya, apa yang menginspirasi mereka?

Apa yang menjadi dorongan-dorongan mereka? Dan sekarang kita lihat justru Islam terpuruk Dan tidak seperti pada dahulu Kalau kita lihat dalam sejarah Inilah yang saya coba jawab Dan teman-teman bisa baca di dalam buku saya Beyond the Inspiration Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah, puji dan syukur, senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT.

Salat dan salam, semoga tercurah dan terlimpahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Pertama-tama, saya mendoakan mudah-mudahan teman-teman sekalian di hari yang ke-26 ini, yang berarti semalam adalah hari ke-25, mudah-mudahan... Malam 25 ini termasuk malam Laylatul Qadar, mudah-mudahan.

Ya kalau enggak ya berarti malam 21, kalau enggak 23, kalau enggak 27 atau 29. Tapi mudah-mudahan Allah memberikan kita keberkahan karena sampai jam sekarang, sekitar jam 11, ini langit masih sangat mendung, enggak mendung juga enggak cerah. Dan mudah-mudahan kita semua diterima oleh Allah. Allah terima sholat kita, Allah terima rukuh kita, Allah terima sedekah kita, Allah terima... Amal-amal soleh kita, bacaan-bacaan Quran kita, Allah terima semua doa-doa kita Dan mudah-mudahan Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang bersyukur sekeluar daripada bulan Ramadan ini Alhamdulillah, Alhamdulillah, MasyaAllah Allah jadikan kita sebagai hamba Allah Dan Allah jadikan kita sebagai pengikut Nabi Besar Muhammad SAW Dan Alhamdulillah teman-teman sekalian kita masih melanjutkan bahasan kita tentang Life is Choice Dan kita sudah bahas kemarin Sampai pertemuan ketiga, kita baru bahas sampai masih bab ke satu tentang hidup adalah pilihan poin yang ketiga. Bahwa setiap pilihan pasti punya konsekuensi.

With greater power comes greater responsibilities. Jadi bersamaan dengan besarnya suatu kekuatan atau besarnya suatu keinginan akan muncul tanggung jawab yang lebih besar lagi. Di dalam Al-Quran, Itu senantiasa diulang-ulang, rumus semacam ini. Misal dalam ayat yang saya pikir sama-sama kita hafal, Setiap kenikmatan kata Allah, pasti akan diminta pertanggung jawaban.

Berarti semakin besar kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepada seseorang, maka makin besar pula pertanggung jawaban yang Allah akan minta bagi dia. Maka ada orang yang Allah kasih rezeki, Dalam hidup dia misalnya perbulannya dia punya 100 miliar Tentu saja pertanggung jawabannya lebih besar Daripada orang yang punya rezeki satu bulannya cuma 5 juta Kenapa? Karena setiap sen itu akan dipertanggung jawabkan oleh Allah Maka dalam hadis yang lain dikatakan bahwa Orang-orang yang kaya itu masuk surganya 500 tahun belakangan daripada orang miskin Kenapa? Karena perhitungannya banyak Akuntansinya banyak Tebal perhitungannya Tapi bukan berarti jadi orang kaya itu salah Tidak juga Karena orang-orang kaya yang mendermakan hartanya di jalan Allah SWT, Allah katakan maka mereka juga mendapatkan kenikmatan-kenikmatan yang utama. Sebagaimana yang terjadi pada sahabat-sahabat yang mereka senantiasa menggunakan hartanya di jalan Allah SWT.

Tapi poinnya, kita sudah jelaskan kemarin juga termasuk kisah tentang Isa Ibn Maryam, yang ketika Havarion meminta makanan, mereka minta makanan dari langit, maka Allah kabulkan dengan nuts. Apa nutsnya? Kalian harus lebih bertakwa kepada Allah, karena kami kasih sesuatu yang lebih daripada yang lain.

Kami kasih lebih istimewa, kamu harusnya lebih tahu diri. Tapi kalau kamu tidak tahu diri, Allah katakan, seolah-olah begitu, kamu akan mendapatkan azab yang lebih pedih daripada yang lain. Kenapa? Karena Allah sudah kasih sesuatu.

Jadi, hati-hati dengan apa yang kita minta. Pastikan apa yang kita minta itu kita tahu mau kemana. Jadi jangan hanya minta mobil, jangan hanya minta rumah, jangan hanya minta kawin gitu kan, minta nikah gitu ya.

Jangan hanya minta, tapi kita harus... bisa mempertanggungjawabkan dulu. Kalau misalnya lebih bagusnya adalah, kita sudah perlu baru kita minta.

Misalnya kita sudah ngadain satu... satu TPA misalnya kita ngadain satu TPA di satu ruko misalnya kemudian TPA itu berkembang dari satu orang, dua orang, sepuluh orang sampai lima puluh orang setelah lima puluh orang itu ruko sudah nggak muat lagi maka doa kita pada Allah Ya Allah engkau tahu kami perlu TPA kami perlu tempat yang lebih luas untuk nampung anak-anak untuk diajarkan, untuk baca Al-Quran untuk diajarkan tentang Islam tapi tempat kami sudah mulai nggak muat Ya Allah Engkau tahu apa yang akan kami lakukan kalau engkau memberikan kami harta tambahan. Maka kami akan sewa tempat yang lain. kami akan sewa tempat yang lebih besar.

Ya Allah, engkau tahu ya Allah, sampai sekarang aku dakwah. Dan seandainya aku punya motor ya Allah, ini harusnya lebih besar, lebih luas jangkauan dakwahku ya Allah. Maka setiap apapun yang Allah berikan, itu ada hisapnya.

Itu ada konsekuensinya. Maka saya sering bilang sama istri saya, bagaimana caranya, untuk semua yang kita beli ini, semua yang kita nikmati ini, adalah sesuatu yang ringan hisapnya. Maka pergunakan untuk kebaikan.

Maka berlakulah dari situ, di keluarga saya, dan saya juga, memberikan prinsip ini pada siapapun yang berada di dekat saya adalah kalau kita berbicara tentang kehidupan kita, maka kita ambil standar-standar minimal kalau kita bisa. Tapi kalau kita sudah berbicara tentang dakwah, maka itu harus yang paling bagus. Kita harus benar-benar royal terhadap dakwah. Kalau sana memang untuk dakwah, belilah kamera yang terbaik. Kalau memang untuk dakwah, belilah HP yang terbaik.

Kalau memang untuk dakwah, maka belilah komputer yang terbaik. Kenapa? Karena kita gunakan untuk di jalan Allah. Kita ringankan hisapnya.

Jangan sampai kemudian kalau seandainya kita beli sesuatu justru untuk diri kita yang paling bagus untuk dakwah, kita sisa-sisain akhirnya. Misalnya, kadang-kadang ada orang pengen surganya Allah. Pengen surga Allah yang paling tinggi, surga Firdaus. Lalu masuk surga tanpa hisap pula. Tapi kerjaannya hanya mengesampingkan Islam.

Hanya memberikan Islam sisa-sisanya saja. Dia pakai duit dia, lalu kemudian sisanya dia baru sedekahkan. Itu pun kalau berlebih. Nggak ada masalah sih. Cuma nggak pas aja dengan apa yang kita minta.

Dengan konsekuensinya tidak pas dengan apa yang kita inginkan. Nah, artinya kalau seandainya kita berbicara tentang Islam, kita berbicara tentang dakwah, maka itu harusnya yang paling bagus. Dan ini adalah bentuk daripada penerapan life is choice.

Karena setiap choice yang kita akan buat, Setiap pemberian Allah akan dipertanggungjawabkan Maka pastikan ketika kita minta sesuatu Kita ingin sesuatu Kita milih sesuatu Maka kita siap dengan konsekuensinya Lihat di sekitar kita Jangan sampai yang di sekitar kita itu Berat hisapnya di hadapan Allah SWT Punya mobil? Pakaikanlah untuk dakwah Punya mobil yang mewah? Pakaikanlah untuk di jalan Allah Gimana caranya?

Eh jemputinlah para ustad misalnya Para ulama, misalnya, Oh, Ustadz Modus pengen dijemput mobil mewah. Bukan gitu. Saya sudah punya mobil, dan saya nggak ada masalah.

Tapi coba, kadang-kadang kita tuh memberikan siar di dalam dakwah kita. Ya, contoh kayak misalnya, ya saya kenal misalnya kayak Ustadz Somad misalnya. Ustadz Somad itu dijemput dengan apapun dia mau.

Karena dijemput dulu pun ketika masih di pekan baru, dia dijemput motor butut pun dia mau. Tapi masalahnya adalah tugas kita kan mensiarkan sesuatu yang baik. Ini loh ketika ada kajian, ustad tuh dimuliakan dengan jemputan mobil yang lumayan bagus misalnya. Itu adalah bentuk syiar, bukan berarti ustadnya yang mau.

Karena kalau ustadnya yang menginginkan, itu juga menjadi masalah. Itu juga bukan sesuatu yang baik. Tapi cara pemulihan terhadap dakwah. Misalnya lagi, kalau saat ini kita punya, kita ahli sound system.

Saya punya teman ahli sound system. Dia menggunakan kemampuannya untuk dakwah. Kenapa?

Supaya memperingan hisapnya. Kita punya harta, harta itu harus diringankan hisapnya. Bagaimana cara meringankan hisapnya?

وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ Maka di sebagian apapun yang telah Allah sampaikan kepada kita, maka kita menginfakan untuk dikembalikan kepada jalan Allah SWT. Maka ini adalah, setiap yang namanya keinginan, setiap yang namanya pilihan, pasti ada konsekuensinya, dan orang tidak bisa lepas dari sana. Pengen jadi orang baik, ada konsekuensinya.

Pengen jadi orang jahat, ada konsekuensinya. nggak mau jadi orang baik dan nggak mau jadi orang jahat, itu konsekuensi yang paling besar kenapa? karena yang di tengah-tengah itu paling gak enak mau jadi laki-laki, ya laki-laki mau jadi perempuan, ya perempuan di tengah-tengah nggak laki-laki, nggak perempuan, nggak jelas ini yang paling gak enak Anda ibarat gini, kalau Anda naik angkot kaki kiri sebelah angkot yang satu, kaki kanan di sebelah angkot yang lain gimana ceritanya kira-kira? Anda polisi bukan, penjahat juga bukan kalau Anda polisi, pasti banyak yang nggak suka ketika Anda menegakkan kebenaran misalnya Kalau Anda jadi penjahat, ya berarti polisi nggak suka. Kenapa?

Karena musuhnya dia. Nah, kalau Anda jadi penjahat nggak, jadi polisi nggak. Di depan polisi, Anda berlagak jadi polisi. Di depan penjahat, Anda berlagak jadi penjahat.

Berarti di depan polisi, Anda dianggap menjadi orang yang nggak benar. Di antara penjahat, Anda berlagak jadi penjahat. Anda dianggap intel, berarti ini yang nggak enak, tengah-tengah itu nggak enak.

Laki-laki enak, perempuan enak, di tengah-tengah itu yang nggak enak. Maka ini harus kita pahami bahwa hidup adalah pilihan, dan setiap pilihan itu pasti menimbulkan konsekuensi. Nah, kemarin kita sudah bahas teman-teman sekalian, bagaimana memilih seperti Rasulullah itu mempunyai konsekuensi, yang saya janjikan ada di dalam surat Al-Fatihah. Teman-teman sekalian, Di dalam surat Al-Fatihah, itu Allah memberikan satu permintaan yang harus diminta oleh para hambanya. Yang merupakan inti daripada surat Al-Fatihah.

Yaitu adalah, Ya Allah kami meminta jalan yang lurus. Kami meminta ditunjukkan jalan yang lurus. Itu kan permintaan. Itu kan adalah sebuah pilihan.

Ya Allah kami memilih jalan yang lurus. Lebih lengkap lagi, kita menspesifikasi pilihan itu kepada Allah SWT. Siratalladzina an'amta alaihim Ya Allah kami meminta jalan, bukan hanya sembarang jalan, tapi jalan yang telah engkau berikan kepada orang-orang sebelum kami.

Siratalladzina an'amta alaihim Sebelum kami yang engkau berikan nikmat kepada mereka. Ghairil maghdubi alaihim walad-dolin Ya Allah kami tidak mau jalan-jalan orang sebelum kami yang engkau murkai dan mereka yang tersesat. Berarti kita sampaikan kepada Allah Ya Allah kita pengen jalan-jalan seperti orang-orang yang terdahulu yang diberikan nikmat Bukan jalan orang-orang terdahulu yang mereka sesat dan mereka dimurkai oleh Allah SWT Sorry, yang dimurkai dan sesat daripada Allah SWT Nah setelah kemudian membahas tentang ini Maka ulama-ulama itu membahas yang dimaksud dengan Sirotol ladhina an'amta alaihim adalah jalannya empat jenis orang Yang pertama minan nabiin Yang kedua minasyuhada Yang ketiga Minas Siddiqin, yang keempat Minas Salihin Yaitu adalah jalannya para nabi Kalau enggak mereka para syuhada Kalau enggak mereka para Siddiqin Dan mereka para Salihin Dan keempat-empatnya ini Semuanya ini adalah jalan orang-orang yang sengsara dan susah dalam pandangan manusia Kenapa mereka sengsara?

Kenapa mereka susah? Karena itu konsekuensi yang harus mereka bayar ketika mereka memilih Sirotol Mustaqim Nanti kenapa kita harus memilih siratul mustaqim, kita akan bahas. Yang jelas, kalau Anda mau seperti Rasulullah, kalau Anda mau seperti apa yang Anda doakan di dalam al-Fatihah, berarti di saat yang sama ketika Anda doa pada Allah, benar-benar berdoa pada Allah, Ya Allah, dari awal kita bilang, Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Kita puji-puji Allah, kita rayu-rayu Allah, Ar-Rahmanir Rahim, Maliki Yaumiddin. Kita kemudian bilang Allah itu maha besar, maha agung, maha keren, dan segala macemnya.

Lalu, Itu intinya. Kami minta jalan yang lurus, ya Allah. Apa itu jalan yang lurus? Jalan empat tadi. Jadi, kalau Anda benar-benar minta pada Allah, berarti Anda lagi minta jalan auto-fitnah.

Jalan di mana Anda pasti susah. Jalan di mana harta Anda akan diuji, jalan di mana jiwa Anda akan diuji, jalan di mana keluarga Anda akan diuji, jalan di mana keseluruhan hidup kita akan kemudian terbolak-balik, sulit, capek, sebagaimana yang pernah dijalani oleh Rasulullah SAW. Ini jalannya para nabi, jalannya para syuhada, jalannya para siddiqin, jalannya para solehin. Kenapa?

Yang kita minta adalah tempat kayak mereka. Tempat kayak mereka, pasti dapatnya di surga. maka ketika kita pengen tempat kayak mereka Allah kasih tau ini jalan satu-satunya jadi ini adalah price to pay ini adalah price tag nya price tag nya adalah anda harus mengorbankan amfusikum wa amwaleq Mereka harus mengorbankan Anfus mereka, mereka harus mengorbankan Apa namanya, amwal mereka Lalu Allah ganti dengan surganya Allah Dan menjadi Dan Nabi Itu gak pernah Leha-leha Gak pernah hidupnya Dalam tanda kutip ya Itu seperti ideal Walaupun kalau kita tahu nanti ini adalah hidup yang paling ideal tapi menurut orang kebanyakan mereka bilang ini sulit ngapain tapi inilah jalan yang harus kita pilih ini adalah price yang harus kita bayar contoh misalnya para nabi nabi itu sulitnya minta ampun Rasulullah SAW itu pernah berkata bahwa dibandingkan dengan cobaan nabi-nabi yang lain, maka apa yang beliau alami itu jauh lebih besar.

Karena beliau adalah nabi yang terakhir, nabi dengan misi yang lebih besar, nabi dengan tugas yang lebih banyak, maka beliau pun mendapatkan hantaman yang lebih keras daripada nabi-nabi yang lain. Ini yang terjadi pada Rasulullah SAW. Bayangkan ketika beliau ditinggal oleh Khadijah.

Ditinggal oleh pamannya Abu Talib yang selama ini melindungi dia. Tidak ada lagi yang melindungi dia secara fisik dan tidak ada lagi yang membuat dia nyaman secara hati. Maka beliau SAW di saat yang sama menghadapi... banyak cacian, menghadapi banyak hantaman, menghadapi banyak kemudian serangan fisik, dan bahkan ketika beliau lagi berharap, harap banget kepada orang-orang yang ada di Taif, yang ada di Taif itu kemudian diharapkan bantuannya, tapi di saat yang sama orang-orang Taif itu menolak Rasulullah dengan cara melempari batu. Jadi bayangin, ngasih PHP, pemberi harapan palsu kepada Rasulullah.

Nggak hanya ngasih harapan palsu, tapi ketika naik beliau, beliau dilempari batu. Beliau merasa sedih, beliau kemudian mengadu kepada Allah atas kejadian itu. Maka ini yang terjadi pada Rasulullah.

Ketika beliau wafat, beliau sempat berpesan pada Fatimah yang lagi nangis. Santai Fatimah, sudah jangan nangis lagi, jangan sedih. Kenapa?

Bapakmu ini setelah ini nggak akan ada lagi yang bisa menyakiti. Kenapa? Karena beliau tahu persis.

Fatimah juga tahu persis dalam kehidupan beliau senantiasa dipenuhi oleh ketidakenaan, kesukaran. Maka itu kehidupan para nabi. Kehidupan para syuhada juga sama. Mereka siap untuk kemudian mengorbankan apapun di benan perang. Mereka siap untuk mengorbankan jiwa dan raganya untuk melaksanakan apapun yang Allah inginkan.

Orang-orang siddiqin adalah orang-orang yang membenarkan kebaikan, membenarkan nabi. Dan tidak jarang di antara mereka adalah orang-orang yang dibunuh. Lihat dalam surat Yasin.

Bagaimana ketika seorang pemuda, وَجَاءَ مِنْ أَقْصَ الْمَدِينَةِ رَجُلُ يَسْعَىٰ Ketika datang seorang pemuda, datang dari ujung kota untuk membenarkan para nabi, maka dia membenarkan para nabi, mentasdik para nabi, dia harus mati, diinjek-injek, sampai ususnya keluar dari anusnya. Artinya ini adalah orang-orang yang siddiqin. Abu Bakar as-Siddiq, nama as-Siddiq, itu diambil daripada ketika beliau membenarkan Rasulullah.

Bagaimana kehidupan beliau? Bagaimana pengorbanan harta beliau? Bagaimana beliau... Mengambil dirinya sebagai pelindung Rasulullah ketika di gua.

Ketika bersembunyi daripada kejaran orang-orang kafir Quraish. Beliau membiarkan dirinya untuk digigit kalajengking. Digigit oleh kalajengking, skorpion. Sementara dia melindungi Rasulullah SAW.

Ini kemudian menandakan bagaimana Ali bin Abu Talib misalnya. Menjadi pembela nabi. Harus menggantikan nabi ketika posisinya lagi hijrah.

Untuk menggantikan nabi tidur di tempatnya. Ini adalah fisik, inilah ngeri sekali Maka Allah menyampaikan di dalam Al-Quran Dalam surat Al-Baqarah sesungguhnya Allah katakan pernah kejadian, satu masa Allah katakan kepada orang-orang yang beriman di kalangan para rasul, di kalangan para sahabat-sahabatnya maka Allah katakan, apakah kalian merasa kalian akan masuk surga sebelum datang kepada kalian padahal belum datang kepada kalian apa yang sudah pernah datang kepada orang-orang zaman dulu Yang Anda bilang mau kayak mereka. Yang Anda bilang mau kenikmatan kayak mereka. Apa yang Allah katakan? Mereka ditimpa.

Mereka dikelilingi. Mereka diliputi. Oleh apa?

Mereka diliputi oleh al-baqsa. Mereka diliputi oleh propaganda. Ejekan orang. Bulian orang. Lalu kemudian mereka difitnah sama orang.

Dituduh segala macam sama orang. Itu al-baqsa. Propaganda yang keluar daripada lidah orang yang menyakitkan bagi kita. ini adalah al-ba'sa yang kedua wa'd-dorro dan wa'd-dorro dorro asal kata dari bahasa Arab diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dorro, deraan deraan itu bersifat fisik didera fisiknya ditimpa pakai batu dilukai lalu kemudian dibunuh dicincang digergaji kepalanya ini adalah wa'd-dorro wa'zulzilu dan digoncangkan orang bilang kok digoncangkan sih? ini kayaknya lebih lemah daripada wa'd-dorro salah zulzilu itu bukan lagi tentang kita Tapi tentang orang-orang yang kita cintai.

Karena dakwah itu akan menghadapi masalah pertama di EJ. Secara propaganda, secara individu dia di EJ. Yang kedua, dia akan diperlakukan secara fisik. Dia akan diancam secara fisik. Dan kalau tidak berhasil juga diancam secara fisik dan dilukai secara fisik, maka akan ada yang ketiga.

Siapa yang dilukai? Yang dilukai adalah orang-orang yang dicintai oleh pengemban dakwah itu. Keluarganya dibuat ragu.

Keluarganya dibuat jadi pisah sama dia. Keluarganya dibuat jadi benci sama dia. Lalu kemudian keluarganya di ancam Orang kalau seandainya dia sendiri yang di ancam Dia sendiri yang dilukai mungkin dia bisa bertahan Tapi begitu anaknya istrinya yang dilukai Maka dia sudah mulai stres Ini yang terjadi pada Rasulullah Ini yang terjadi pada Nabi Musa Ini yang terjadi pada Nabi Isa Ketika yang dilukai bukan hanya dirinya Dan para siddiqin Dan para syuhada Dan para salihin Mereka ini pasti akan diuji dengan semua itu Solihin itu siapa? Yang berusaha memperbaiki bumi, tapi dituduh sebagai orang yang merusak. Salah satunya.

Nah maka ketika kita berbicara tentang surga yang Allah janjikan, maka surga ini dipenuhi dengan hal-hal yang manusia tidak suka. Sebagai konsekuensi, ...akan apa yang mereka minta. Tapi Allah bilang, kalau kalian tahu, kalau kalian tahu tentang apa yang kami janjikan, Allah sudah buka beberapa. Kalau kalian tahu apa yang kalian beli itu, kalau kalian tahu ini offer-nya kayak apa, tawarannya kayak apa anda gak akan mikir panjang lagi Allah sampaikan beberapanya misal ketika Allah katakan apakah kalian mau untuk berdagang dengan Allah bagaimana berdagangnya ya Allah Kalian beriman pada Allah dan Rasulnya, dan Anda berjihad di jalan Allah, dengan apapun yang Anda punya dari harta kalian, dan dari jiwa kalian.

Maka Allah akan menggantinya dengan surganya Allah. Maka kemudian, ketika ini Allah sampaikan, Allah kasih bocorannya. Seperti apa bocoran? Ingat tadi yang saya cerita di dalam surat Yasin? Wajah amin aksalamadi nathirojuluyasa Ketika datang seorang pemuda membenarkan para nabi Bantu dakwannya para nabi Sampai-sampai dia diinjek, sampai mati Karena ususnya keluar daripada anusnya Dia naik ke Allah Lalu dikasih tau tempatmu nanti disini Tempatmu nanti disurganya ini Lalu kemudian dia bilang Wow keren banget Tempat gue keren banget Wisss Ini kayaknya bener-bener gak kebayang Allah bilang Perlu apa lagi kira-kira?

Ya kira-kira gitu lah ya perlu apa lagi kira-kira? apa yang perlu ditambahin lagi di sini? atau kamu mau minta apa lagi?

dia bilang sama Allah, ya Allah boleh nggak saya balik lagi ke dunia? loh kamu mau hidup lagi? iya ya Allah saya mau hidup lagi, untuk apa? untuk ngasih tahu orang-orang yang nginjek-ninjek saya untuk ngasih tahu mereka yang benci dengan dakwah, untuk ngasih tahu mereka yang ngebully saya bima gofa roli robbi wa ja'ala niminal mukkromin kenapa aku bisa dimuliakan kayak begini oleh Allah? kenapa aku bisa mendapatkan kemuliaan yang bahkan aku nggak pernah kebayang?

Wajah Allah ni minal mukromin Dan aku diampuni Allah Dan aku kemudian mendapatkan semua ini Ya Allah, kenapa aku bisa mendapatkan ampunan kayak gini ya Allah Dan mendapatkan kemuliaan kayak gini Ini gak pernah aku bayangin Padahal yang aku lakukan cuma gitu-gitu aja Cuma ngajakin orang untuk beriman pada Rasul Kalau zaman sekarang Cuma ngajakin orang untuk nontonin kajian-kajian lewat WhatsApp Misalnya, WhatsApp dateng ya kajian ini online Nanti ya ini kasih linknya ya Cuma gitu doang Cuma buatin poster, cuma nganterin ustadznya, cuma nyiapin panggungnya, cuma nyediain sound systemnya Tapi mereka mendapatkan pahala yang sedemikian besar Masya Allah, kenapa? Allah katakan kalau Anda mau bantu Allah dengan harta Anda, dengan jiwa Anda, Allah akan ganti dengan semua itu Dan setidaknya kita tahu kenapa sulit banget untuk dakwah Kita dibully, kita diejek, kita divitnah, ya sudah senyumin aja Kenapa senyumin aja? Lemesin aja kalau dibilang kaku Kenapa? Karena itu kita akan dibayar dengan sesuatu yang gak bisa kebayang.

Maka Allah kasih bocoran lagi dari Rasulullah. Rasulullah bersabda dalam salah satu hadisnya. Kalau seandainya, orang-orang para mujahid itu, itu bisa dihidupkan kembali.

Lalu, sorry. Kalau saya para mujahid itu, dihadapkan pada Allah, dan mereka ditanya oleh Allah, apa yang kalian minta? Mereka bilang, saya mau hidup kembali ya Allah. Maka ini hidup kembali?

Iya. Untuk apa hidup kembali? Mereka katakan, saya mau hidup kembali, lalu kembali lagi ke dunia.

Berjihad lagi, lalu syahid lagi. Lalu setelah itu saya akan kembali lagi, minta untuk kembali lagi ke dunia, hidup lagi, untuk syahid lagi. Lalu kembali lagi ke dunia, untuk syahid lagi. Kenapa? Saking nikmatnya syahid di jalan Allah.

Maka di dalam Al-Quran diceritakan, apakah kalian mengira bahwa orang-orang yang syahid itu mati, selesai? Enggak. Mereka hidup di sisi Allah. Mereka diberikan rezeki oleh Allah. Setiap pagi dan setiap sore-nya.

melihat tempat kedudukan mereka di surga nanti. Mereka mendapatkan risiko seperti orang-orang di dunia. Dan kalau mereka bisa ngomong, mereka bisa menyampaikan sesuatu, mereka akan bilang pada keluarga-keluarganya, udah jangan lama-lama di dunia capek, udah jangan-jangan lama-lama di dunia dieje-eje orang terus, udah jangan lama-lama di dunia jomblo terus, gak kawin-kawin, syawal nanti ditanya kapan kawin, kapan kawin gitu kan ya.

Itu gak enak, udah cepet-cepet aja lah. Nah makanya kan kalau yang saya cerita pas ngaji jomblo, Usman itu punya pasukan azab, pasukan jomblo. Nah mungkin itu cara mikirnya begitu, ah kelamaan di dunia, capek ini, di dunia nggak ada yang mau, di dunia nggak ada yang suka saya, 8 kali ta'aruf, 9 kali gagal gitu kan ya. Lebih baik aku yang dijanjikan Allah aja deh, manusia cuma PHP doang gitu kan ya.

Nggak, yang pengen saya samain gini, yang pengen saya samain adalah, kalau Anda sudah memilih kepada sesuatu, dan Allah tunjukkan kepada... kepada Anda pilihan itu, kepada kita pilihan itu, ya sudah beristikomah lah dalam pilihan itu, karena itu sudah kita pilih maka suatu waktu ketika saya mau ngisi ketika saya mau ngisi kajian, dan saya harus kemudian pergi untuk menunaikan satu amanah dakwah misalnya antung tau nggak, emang kalau ustad itu kalau orang yang sudah mengemban dakwah itu emang kalau orang yang sudah jadi aktivis dakwah itu lantas mereka bebas daripada rasa males, enggak, saya tuh males to the max sangat males, saya tuh kalau seandainya, makanya saya bilang, saya pernah ditanya Ustadz, kalau seandainya tokohnya di Naruto, siapa yang paling cocok? ya saya sudah sangat jelas sekali, saya adalah tokoh yang paling cocoknya Shikamaru kenapa? males gitu kan ya, lalu seorang males gitu kan, ah repot gitu kan ya ya saya tuh begitu, saya tuh nggak seneng yang repot-repot, nggak seneng yang males-males nah kenapa? karena saya tuh orangnya Dasarnya males, dan manusia memang dasarnya males Tapi karena saya sudah tahu kehidupan saya mau dimana Karena saya tahu ini adalah kehidupan yang saya pilih Karena saya sudah mengucapkan Eh dinasirotol mustakin Maka kemudian saya jalan Kenapa?

Ini pilihan hidup saya Jadi ketika saya lagi dipersekusi misalnya Saya lagi dieje-eje orang, dituduh orang Ya sudah, ini hidup yang sudah kamu pilih, Lik Mau apa lagi? Allah sedang memberikan kamu jalan yang kamu pilih Allah sedang memberikan kamu kenikmatan seperti orang-orang zaman dulu Kenikmatan apa? Ketika Anda bisa untuk memfilter setiap ucapan-ucapan manusia Karena ucapan Allah lebih penting Ketika Anda bisa untuk mengutamakan apa yang Allah inginkan Dibandingkan apa yang manusia inginkan dari diri Anda Ketika Anda bisa untuk merasa bahagia Ketika Anda dihina-hina, dieje-eje di persekusi oleh manusia tapi merasa bahagia karena apa yang Allah janjikan pada Anda, ini yang jalan yang sudah kita pilih makanya ketika kita mengatakan eh di nasiratul mustaqim itu auto fitnah, itu auto sulit hidup kita, auto sengsara hidup kita, katanya menurut orang tapi nanti Allah akan menurunkan sakinah buat kita Al-Ladhi Anzala Sakinatan Fi Qulubil Mu'minin Itulah kenapa Orang-orang yang sudah ditunjukin oleh Allah kebahagiaan Mau diapain aja pada manusia Dia bisa kebel Kenapa? Allah sudah nurunin dia kebahagiaan Orang sudah nurunin pada dia ketenangan Dan siapa yang bisa cabut ketenangan yang sudah Allah kasih Dan siapa yang Allah Siapa yang bisa kasih pada orang ketenangan Kalau Allah nggak mau ngasih dia Maka lihat aja Orang-orang yang memusuhi dakwah itu Itu hidupnya stres sendiri Itu hidupnya Itu hidupnya susah sendiri juga Kenapa? Pernah ada yang nanya pada saya Ustadz, kalau misalnya Ustadz tidak boleh bales cercaan orang Kalau orang berbuat maksiat, kita tetap harus taat Kayak kemarin Ah, udahlah Indonesia terserah, mau apa-apa aja Serah kalian aja lah Kalian diomongin nggak bisa, kata para perawat Para perawat nanya saya Ini gimana Ustadz, apa kita boleh untuk cuek?

Saya bilang, di dalam Islam kita nggak bisa Di dalam Islam kita harus tetap peduli Di saat orang lain itu kemudian acuh dan tidak acuh Di saat orang lain maksiat, kita harus tetap taat Karena kita nggak bisa menjadikan dasar menjadi maksiat Karena maksiat orang lain. Ini kemudian didalam Islam. Maka saya katakan pada orang yang nanya.

Kan hidup di dalam Islam susah. Kan da'at di dalam Islam susah. Orang berbuat maksiat kita nggak boleh.

Orang ngejek kita nggak boleh bales. Orang berbuat jahat kita nggak boleh bales. Lalu bagaimana? Saya bilang, ya memang capek sih. Ya memang susah sih.

Tapi kalian tahu nggak? Kita tuh capek. Mereka juga capek.

Bedanya apa? Kita capek. Kita fitrah.

Mereka capek. Mereka capek betulan. Kenapa? Mereka lebih capek karena mereka pura-pura untuk jadi orang baik.

Mereka pura-pura jadi ustad. Mereka pura-pura jadi ulama. Mereka pura-pura ngerti dalil.

Padahal mereka bukan orang yang begitu. Lihat aja, ada orang yang pakai nama ustad titik-titik gitu kan ya. Padahal dia nggak ngerti sama sekali tentang agama Allah. Cuma mempermainkan aja. Nah itu kan capek.

Untuk berbuat tidak pada fitrahnya. Suruh ikan, ikan suruh kemana? Untuk jalan suruh manjat gunung. Ya susah, capek. Kalau kita, memang kerjaan kita tiap hari begitu.

Kita berusaha menjalankan Islam dalam kehidupan kita. Dan kita ngomong pada orang lain karena kita sudah merasa happy dengan Islam kita. Kita udah merasa senang dengan Islam kita, kita merasa ini kita banget gitu loh maksudnya. Kita biasa aja, capek ya capek, tapi Allah memberikan kebahagiaan yang luar biasa. Nah maka kalau kita balik lagi membahas tentang hidup adalah pilihan.

Maka kalau seandainya kita diberikan oleh Allah, al-baqsa'u wa'd-durra'u wa'zul-zilu, berdasarkan dengan ayat yang tadi surat al-Baqarah 214, kalau saya nggak salah, maka Allah katakan, kalau kalian mau surga, harusnya kalian akan nanggung ini. Berarti kalau Allah sudah ngasih al-baqsa'u wa'd-durra'u wa'zul-zilu ketika kita berada di jalan dakwah, Berarti ada chance Allah bakal menghadiahkan kita surga insya Allah. Ada chance, ada chance.

Walaupun kita nggak tahu, yang penting ada chance. Kenapa? Ada chance itu bisa jadi benar, bisa jadi nggak. Tapi kalau sudah ada nggak chance, nggak ada chance.

Ya sudah, nggak ada chance. Nggak ada kemungkinan. Maka tugas kita adalah sebenarnya berteguh di dalam dakwah. Ketika saya dipersekusi, saya minta nasihat pada para asetis, minta nasihat pada para habaib. Yang menarik adalah para habaib itu bilang, Masya Allah, Ustaz, kami merasa iri.

Kenapa? Karena olah dakwah kakek kami. Itu ketika mereka, ketika kakek kami berdakwah, Rasulullah Muhammad, dia dipersekusi. Maka lihat aja, ulama-ulama yang dibenci oleh orang-orang yang nggak baik, dibenci oleh orang-orang yang buruk, maka itulah insya Allah yang termasuk golongan yang baik.

Wallahualam biswab teman-teman sekalian mudah-mudahan bermanfaat ini yang bisa kita sampaikan pada hari ini sudah pas hampir 30 menit kita undur diri nanti kita insyaallah sambung dalam bab yang berikutnya Wallahualam biswab Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Ter