Transcript for:
Analisis Biaya Produksi dan Konsepnya

Intro Hai, jumpa lagi dengan saya Edu Kali ini kita akan melanjutkan pembahasan materi Menganalisis Biaya Prototype Produk Barang atau Jasa Kita akan membahas analisis biaya produksi Dengan materi pokok adalah Konsep Biaya Produksi Oke, kita mulai ya Di dalam suatu perusahaan, salah satu jenis biaya yang sangat penting adalah biaya produksi. Jadi, seorang wirasa haruslah tahu cara menghitung biaya produksi untuk mengetahui laba atau rugi suatu perusahaan. Dan untuk mengetahui pengeluaran biaya setiap harinya dalam memproduksi barang maupun jasa yang dapat dinikmati oleh konsumen.

Penghitungan biaya produksi ini hendaknya dilakukan oleh usaha dengan dengan skala kecil seperti berdagang kaki lima sampai pada usaha dengan skala besar atau perusahaan besar terdapat lima konsep biaya produksi yang harus wirausahawan ketahui antara lain adalah sebagai berikut yang pertama biaya Biaya tetap atau fixed cost yang disingkat FC. Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan. Artinya, biaya yang dikeluarkan tidak akan berubah meskipun jumlah barang yang dihasilkan mengalami perubahan.

Contohnya, biaya gaji, bunga hutang bank, sewa tempat, dan lain sebagainya. Biaya tetap dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu Yang pertama, biaya tetap total atau total total. Fits Cost atau disingkat TFC. Biaya tetap total adalah seluruh biaya yang tetap harus dikeluarkan dalam jumlah yang sama selama memproduksi jumlah barang tertentu. Yang kedua, biaya tetap rata-rata atau Average Fits Cost atau disingkat AFC.

Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap yang harus dikeluarkan per unit barang. Rumus untuk menghitung biaya tetap rata-rata adalah sebagai berikut. A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A-A AFC sama dengan TFC dibagi key, di mana AFC adalah Average Fits Cost, TFC adalah Total Fits Cost.

Sedangkan key adalah quantity atau jumlah barang yang diproduksi. Untuk mempermudah pemahaman konsep biaya tetap rata-rata atau AFC bisa dilihat pada tabel sebagai berikut. Pada tabel tersebut, di mana jumlah produksi barang sebanyak 5 unit dengan biaya tetap sebesar 30.000 rupiah, maka akan didapatkan AFC sama dengan TFC dibagi K, yaitu 30.000 rupiah dibagi 5, sama dengan 6.000 rupiah.

Maka, biaya tetap rata-rata yang harus dikeluarkan per unit barang adalah sebesar 6.000 rupiah. Demikian juga jika jumlah produksi sebesar 10 unit, maka 30.000 rupiah dibagi 10, sama dengan 3.000 rupiah. Jadi, dari 10 unit produksi barang tersebut, Biaya tetap rata-rata yang harus dikeluarkan per unit barangnya adalah sebesar Rp3.000 dan seterusnya. Jika digambarkan dengan kurva, maka kurva biaya tetap total dan biaya tetap rata-rata adalah sebagai berikut.

Konsep biaya produksi yang kedua adalah biaya variable atau variable cost yang disingkat VC. Biaya variable adalah biaya yang besarnya tergantung kepada jumlah barang yang dihasilkan, artinya besarnya biaya variable dipengaruhi oleh jumlah barang yang diproduksi. Semakin banyak barang yang diproduksi, maka jumlah biaya variable-nya semakin besar.

Contohnya, bahan baku seperti tepung, gula, mentega, Selanjutnya ada listrik, air, dan lain-lain. Biaya variable dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. Yang pertama, biaya variable total atau total variable cost, yang disingkat TVC. Biaya variable total adalah seluruh biaya variable yang harus dikeluarkan selama memproduksi barang dalam jumlah tertentu. Yang kedua, biaya variable rata-rata atau average variable cost.

atau disingkat dengan AVC. Biaya variable rata-rata adalah biaya variable yang harus dikeluarkan per unit barang yang diproduksi. Rumus untuk menghitung biaya variable rata-rata adalah sebagai berikut.

AVC sama dengan TPC dibagi K, di mana AVC adalah Average Variable Cost. TPC adalah Total Variable Cost. Sedangkan K adalah Quantity atau jumlah barang yang diproduksi.

diproduksi. Untuk mempermudah konsep biaya variable rata-rata atau AVC bisa dilihat pada tabel berikut. di mana jumlah produksi barang sebanyak 5 unit dengan biaya variable sebesar Rp30.000, maka akan didapat AVC sama dengan TVC dibagi K, yaitu Rp30.000 dibagi 5. sama dengan 6.000 rupiah. Jadi, biaya variable rata-rata yang harus dikeluarkan per unit barang yang diproduksi adalah sebesar 6.000 rupiah.

Demikian juga pada jumlah produksi barang sebanyak 10 unit. Dengan biaya variable sebesar Rp50.000, maka didapat AVC sama dengan TPC dibagi Ki, yaitu Rp50.000 dibagi 10, sama dengan Rp5.000. Jadi, biaya variable rata-rata yang harus dikeluarkan per unit barangnya adalah sebesar Rp5.000. Demikian juga seterusnya.

Jika digambarkan dengan kurva, maka kurva biaya variable total dan kurva biaya variable rata-rata adalah sebesar Rp50.000. Sebagai berikut. Konsep biaya produksi yang ketiga adalah biaya total atau total cost yang disingkat TC. Biaya total adalah jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa yang dilakukan oleh produsen. Biaya total merupakan penjumlahan dari biaya tetap total atau TFC dan biaya variable total atau TVC.

Jika diformulasikan ke dalam persamaan adalah sebagai berikut. TC sama dengan TFC ditambah TVC, di mana TC sama dengan total cost, sedangkan TFC sama dengan total fixed cost. Untuk TVC adalah total variable cost. Jika digambarkan dengan kurva, maka kurva biaya total dan biaya total rata-rata adalah sebagai berikut.

Selanjutnya untuk konsep biaya produksi yang keempat adalah biaya rata-rata atau average cost, yang disingkat AC. Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untuk setiap satu unit barang yang diproduksi oleh produsen. Artinya, Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan, maka biaya rata-rata atau AC akan semakin menurun sampai mencapai titik terendah pada jumlah produksi tertentu. Namun, jika jumlah produksi ditingkatkan lagi, biaya yang dihasilkan akan menurun. Yayar rata-rata atau AC bergerak naik kembali.

Jika diformulasikan ke dalam persamaan adalah sebagai berikut. AC sama dengan TC dibagi Ki, atau AC sama dengan AFC ditambah AVC, di mana AC adalah Average Cost, TC adalah Total Cost, sedangkan AFC adalah Average Fitch Cost, untuk AVC adalah Average Variable Cost. Sedangkan key adalah quantity atau jumlah barang yang diproduksi. Jika digambarkan dengan kurva, maka kurva biaya rata-rata adalah sebagai berikut.

Konsep biaya produksi yang kelima adalah biaya marginal atau biaya marginal. Marginal Cost, disingkat MC. Biaya marginal adalah perubahan biaya total atau delta TC jika produksi ditambah atau dikurangi satu unit. Dengan kata lain, biaya marginal atau MC adalah tambahan atau atau pengurangan biaya jika produsen menambah atau mengurangi satu unit produksi. MC mula-mula menurun, tetapi selanjutnya meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah barang yang dihasilkan.

Jika diformulasikan ke dalam persamaan adalah sebagai berikut. MC sama dengan delta TC dibagi delta Q dimana MC adalah marginal cost. Delta TC adalah perubahan biaya total dan delta Q adalah perubahan kuantiti atau jumlah yang diproduksi. Jika digambarkan dengan kurva, maka akan didapatkan kurva sebagai berikut.

Berikutnya adalah hubungan antara kurva-kurva marginal cost, average cost, average variable cost, dan average fixed cost. Adalah sebagai berikut. Oke, sampai di sini pembahasan konsep biaya produksi. Untuk cara membaca kurva-kurva pada konsep biaya produksi, akan Edu sampaikan pada video yang akan datang. Sampai jumpa!

Terima kasih telah menonton!