Dan dari dalam negeri pernahkah Anda melihat robot berwajah cantik yang pandai menari jaipong dengan gaya luwes serta lemah gemulai? Bukan hanya itu, robot penari jaipong ini juga bisa diselaraskan gerakannya dengan iringan musik jaipong. Robot-robot itu adalah hasil karya anak bangsa pada kontes Robot Indonesia atau KRI 2019 Regional 3 yang diikuti 34 perguruan tinggi yang digelar di Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto, Jawa Tengah. Dengan lemah gemulai, robot-robot ini mirip manusia dalam menari jaipong.
Wajahnya yang cantik dengan kostum penari jaipong. Bahkan, robot ini bisa menari sambil berjalan menuju dewan juri. Tak hanya itu, geraknya juga bisa menarik. Gerakan tarian robot ini juga kompak seirama dengan alunan musik Jaipongan.
Saat musik berhenti, gerakan menari robot ini juga ikut berhenti. Tak heran jika robot hasil karya para mahasiswa ini menarik perhatian tim juri maupun penonton yang memadam. di gedung Serbaguna Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto, Jawa Tengah, Sabtu sore kemarin.
Robot penari jaipong ini merupakan hasil seleksi dari kontes robotik Indonesia yang diselenggarakan di Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto. Peserta mengakui, kendala yang dihadapi dalam kontes robot, khususnya untuk tari jaipong, adalah menyelaraskan gerakan robot dengan iringan musiknya. Untuk membuat robot penari ini, dibutuhkan waktu hingga berbulan-bulan.
Kendala itu jelas ada, jadi kayak seperti sinkron, sinkronan antar robot, biar seimbang, kita juga ngepasin sama ketukan. Tidak sembarang, tapi menyesuaikan dengan ketukan musiknya. Untuk satu robot fresh itu sekitar 60-70 juta. Berapa orang menyesuaikan itu? Anggota kita ada 12 orang.
Panitia mengusung tema tari jaipong. Nah, kesulitannya tentu saja robot harus bisa mengikuti dirama sesuai dengan temponya. Nah, saat itu juga robot ini harus bisa mengenali suara. Jadi ketika musik dimulai, robot juga harus mulai menari. Ketika musik berhenti, robot juga harus berhenti menari.
Yang menarik perhatian penonton lainnya adalah robot bermain sepak bola. Bahkan, pada kontes ini, robot ini harus menendang bola saat adu penalti. Meski banyak dari peserta robot ini yang kesulitan menendang bola, namun sebagian dari robot berhasil melakukannya. Sebelum bertanding, para peserta kontes Robotuk Indonesia Regional 3 tahun 2019 ini telah menjalani simulasi pertandingan atau running test. Dalam pelaksanaan running test, setiap kategori lomba dimonitor secara langsung oleh ketua dewan juri dan juri dari masing-masing divisi.
Jumlah peserta yang mengikuti kontes tes sebanyak 81 tim dari 34 perguruan tinggi yang berada di wilayah Jawa bagian tengah dan Kalimantan bagian timur. Untuk yang diselenggarakan saat ini adalah kontes robot Indonesia regional 3 tahun 2019. Jadi untuk keseluruhan sebenarnya ada sampai regional 4. Untuk yang regional 1 sudah dilaksanakan di UTI atau Univitek Teknokrat Indonesia lalu. Terima kasih. Berapa kategori yang dilombakan? Kategori ada 5 divisi.
Kategori atau divisi istilahnya divisi. Ada 5, yang pertama KERAI, kedua KRBAI, tiga RSBI Beroda, ada KRSBI Humanuit, dan yang kelima RSTI. Dari hasil penilaian juri, peserta dari Universitas Negeri Yogyakarta menjadi juara umum dengan menyabat juara satu untuk tiga kategori, yaitu robot senitari, pemadam api, serta abu.
Pihak panitia berharap pelaksanaan lomba ini bisa meningkatkan kreativitas dan daya inovasi serta meningkatkan semangat kompetisi bagi mahasiswa dalam berkreasi di dunia robotik. Imam Ambarwoto, Purwokerto, Jawa Tengah