Transcript for:
Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Bismillahirrohmanirrohim Semoga pelajaran hari ini berjalan dengan lancar ya Simak video ini sampai akhir ya guys Sesuai dengan permintaan kalian Saya kali ini akan membahas siklus akutansi perusahaan dagang secara lengkap Dimulai dari menyusun jurnal khusus Kemudian posting jurnal khusus ke buku besar Pembantu utang dan piutang, kemudian posting jurnal khusus ke buku besar utama, kemudian dilanjutkan membuat neraca saldo, setelah itu membuat jurnal penyesuaian, komplit dengan memposting jurnal penyesuaian itu ke buku besar. Kemudian dilanjutkan membuat kertas kerja, dan membuat laporan keuangan. Laporan keuangannya pun lengkap, ada laporan laba rugi, perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas.

Kemudian dilanjutkan dengan... Membuat jurnal penutup lengkap dengan posting jurnal penutup ke buku besar dan menyusun neraca saldo setelah penutup dan yang terakhir adalah membuat jurnal pembalik juga lengkap yaitu dengan memposting jurnal pembalik ke buku besar dan menyusun neraca saldo setelah pembalik. Jadi, siklus akutansi ini di akhir periode datanya bisa digunakan di periode selanjutnya. Dan berputar seperti itu terus.

Kalian juga nanti bisa mengunduh soal dan form Excel-nya yang bisa kalian gunakan untuk latihan. Sebagai data awal, ini saya tampilkan UD Semen Raya Kudus, neraca saldo periode Juli 2021. Juli 2021 ini periode yang kemarin. Kita akan membuat siklus akutansi di periode Agustus 2021. UD Semen Raya Kudus ini adalah usaha dagang di bidang semen ya, jadi dia hanya jual beli semen.

Nah, selain neraca saldo, data yang dimiliki oleh UD Semen Raya Kudus ini, dia juga mempunyai data tentang saldo piutang. Data saldo piutang kalian harus cek jumlahnya di sini, di saldo piutang harus sama dengan yang ada di neraca saldo. Nah, di sini ya, sama 3 juta ya. Karena memang saldo piutang dagang ini menjelaskan piutang 3 juta ini kepada siapa saja sih.

Nah, ternyata piutang 3 juta ini kepada toko muria sebesar 1 juta dan kepada toko sejahtera sebesar 2 juta. Data selanjutnya yang dimiliki oleh UD Semen Raya Kudus yaitu daftar saldo utang dagang. Daftar saldo utang dagang ini menjelaskan utang dagang yang ada di Pasifah sebesar 10 juta itu utangnya semen raya kudus kepada siapa aja Nah ternyata 10 juta ini utang kepada CV Gresik sebesar 5 juta Utang kepada CV Empat Roda sebesar 3 juta Dan utang kepada CV Adhikarya sebesar 2 juta Jadi total utangnya ada 10 juta Nah sama ya yang ada di pasifah 10 juta disini juga ada 10 juta Nah ini data awalnya.

Nah yang ini adalah transaksi UD Semen Raya Kudus selama bulan Agustus. Selama bulan Agustus yang akan kita olah menjadi laporan keuangan dan neraca saldo yang siap digunakan untuk periode selanjutnya yaitu periode September. Sebelum kita menyusun jurnal khususnya, saya selalu menyarankan untuk menganalisis.

Setiap transaksi ini masuk ke jurnal khusus yang mana agar nanti tidak salah masuk jurnal. Oke, ini saya buat kolomnya, analisis transaksi kita baca satu persatu dulu untuk menentukan jurnal khusus yang mana. Tanggal 1 Agustus, membeli semen.

Membeli sebesar 20 juta dan membayar biaya angkut. Nah, tidak ada keterangan secara tunai atau kredit, tidak ada fakturnya, tidak ada... Syaratnya, syarat pembeliannya, syarat pembayarannya berarti ini kita anggap membeli secara tunai. Kalau membeli secara tunai maka masuk ke JKK, Jurnal Kas Keluar. Tanggal 3 Agustus mengembalikan barang yang dibeli dari CV Gresik.

Kalau seperti ini dicek dulu, CV Gresik sebelumnya membeli tunai atau kredit. Karena pengembalian barang itu akan berbeda. Jika membeli secara tunai dahulunya, maka dia akan menerima uang.

Tapi kalau secara kredit, maka dia masuk ke jurnal umum. Kita cek ini CV Gresik kan membelinya secara tunai. Maka kalau membeli secara tunai dan kita mengembalikan barang, maka kita akan dapat uang. Maka masuk ke JKM.

Jurnal khas masuk Tanggal 5 Agustus Membeli semen Ada kata-kata membeli Ada syaratnya Ini sudah pasti masuk ke jurnal pembelian Tanggal 7 Agustus Mengembalikan barang yang dibeli dari CV4 Roda Sekali lagi kalau mengembalikan Cek sebelumnya Nah ini CV4 Roda kan Membelinya secara kredit ya Berarti mengembalikan ini masuk ke jurnal umum tanggal 9 melunasi utang kepada CV Empat Roda melunasi utang, udah keliatan ya ngeluarin uang kan berarti masuk ke JKK, jurnal khas keluar 11 Agustus melunasi utang, nah melunasi utang juga ngeluarin uang JKK kemudian tanggal 13 Tuan Hasan, pemilik UD Semen Raya mengambil uang nah ngambil uang, yang diambil itu uang berarti khasnya keluar, masuk ke JKK lagi Tanggal 15 Agustus, Tuan Hasan, pemilih UD Semen Raya, mengambil semen. Nah sekarang Tuan Hasan itu mengambil semen, mengambil barang dagangan. Berarti ini masuk ke kategori jurnal umum.

Kemudian tanggal 17 Agustus, menjual barang dagang kepada UD Muria. Tidak ada keterangannya secara tunai atau kredit, maka dianggap menjual secara tunai. Menjual secara tunai berarti dapat uang masuk ke JKM.

Jurnal kas masuk. Tanggal 19 Agustus menerima kembali barang yang sudah dijual. Nah ini dicek lagi UD Muria itu tunai atau kredit. Kalau kredit berarti masuk ke jurnal umum ya. Tetapi kalau tunai masuk ke jurnal kas keluar.

Nah ini ya UD Muria ya. Ternyata ini menjualnya. Secara tunai, berarti kalau kita sudah menjual secara tunai, barangnya kembali lagi ke kita, maka masuknya ke JKK, jurnal khas keluar. Tanggal 21, menjual barang dagangan seharga Rp25 juta, disini ada syaratnya, ini sudah otomatis deh, penjualan, JJ.

Kemudian tanggal 23, menerima kembali barang yang sudah dijual. Kepada UD Semar, nah cek dulu UD Semar. Di sini ya, ternyata penjualannya secara kredit, berarti kita masukkan ke JU.

Tanggal 25, menerima pelunasan dari UD Semar, menerima pelunasan, dapat uang kan? Maka masuk ke JKM. Tanggal 27, menerima pelunasan lagi, masuk ke JKM, dapat uang kan?

Terakhir, membayar beban gaji. Ngeluarin uang berarti masuk ke JKK, jurnal khas keluar. Nah, kalau sudah selesai mengidentifikasi kayak gini, let's go.

Kita masuk ke menyusun jurnal khusus. Dalam menyusun jurnal khusus ini, akan saya barengkan dengan menyusun buku besar pembantu, baik itu pembantu utang maupun piutang, karena akan mempermudah nanti ketika mengontrol. saldo dari utang maupun piutang di neraca saldo oke yang pertama kita buat dulu buku besar ya buku besar pembantu piutang ini sudah saya buat tabel-tabelnya buku besar pembantu piutang dulu ini ada dua toko toko muria dan toko sejahtera ada nomor akunnya, ada kodenya disini saya pindahkan kesini piutang itu saldonya ada di sisi debit sehingga ketika kita pindahkan maka ini toko muria sebesar 1 juta maka kita pindahkan ke sisi debit juga referensinya kita isi neraca saldo seperti ini 1 juta memindahkan ini ke sini kemudian kita pindahkan UD sejahtera sebesar 2 juta kita isi di sini sebesar 2 juta Nomor 113.2 sama dengan angka yang ada di sini.

Ini memindahkan saldo piutang dagang ke buku besar pembantu piutang. Kemudian kalau sudah kita pindahkan saldo utang dagang. Nah ini utang dagang kalian buat dulu kolom-kolomnya.

Kolom-kolom. Karena ada 3 toko ya buat 3 toko. tiga akun untuk tiga toko yaitu CV Gresik CV empatroda dan CV Adhikarya nomor akunnya sesuai dengan yang ada di sini kita pindahkan CV Gresik 5 juta ya karena ini di awal bulan Agustus maka tanggalnya paket tanggal 1agustus CV empatroda kita pindahkan ke sini di posisi kredit Kenapa di posisi kredit karena utang itu saldo normalnya ada di Kemudian adikarya sebesar 2 juta Sudah selesai kita memindahkan saldo utang dagang dan piutang dagang ke buku besar pembantunya masing-masing Nah sekarang kita mulai memasukkan transaksi ini ke dalam jurnal khusus Kita awali dari nomor transaksi yang pertama yaitu tanggal 1 Agustus 1 Agustus Masuk ke JKK, jurnal khas keluar, kita buka JKK Nah ini tanggal 1, soalnya saya tampilkan di atas ya Tanggal 1 Agustus membeli semen pada CV Gresik seharga 20 juta Nah karena yang dibeli barang dagang, maka debitnya kita pilih pembelian Sebesar 20 juta, dan karena ini membayar biaya angkut pembelian juga Kita pilih serba serbi juga akun kita isi beban angkut pembelian sejumlah Rp1.000.000. Sehingga uang kas yang dikeluarkan menjadi Rp21.000.000. Untuk membayar pembelian seharga Rp20.000.000 dan beban angkut seharga Rp1.000.000.

Jangan lupa tanggalnya diisi tanggal 1, keterangan diisi dengan nama toko. Kolom yang tidak terpakai bisa di strip. Transaksi nomor 2 ini tanggal 3 Agustus masuk ke JKM ya, kita buka JKM, transaksi nomor 2. Tanggal 3 Agustus mengembalikan barang yang dibeli dari CV Gresik karena tidak sesuai dengan pesanan.

Maka karena mengembalikan dan transaksi sebelumnya tunai, maka debitnya kita pilih kas, dapat uang sebesar 1 juta, kreditnya kita pilih serba-serbi. Dengan akun retur pembelian Jangan lupa ditulis nama tokonya CV Gresik tanggal 3 Agustus Sesuai dengan ini kejadiannya tanggal 3 Lanjut ke transaksi selanjutnya Yaitu transaksi nomor 3 Terjadi pada tanggal 5 Agustus Masuk ke jurnal pembelian Kita buka jurnal pembelian Pada tanggal 5 Agustus, saya tulis tanggal 5, membeli semen kepada CV4 Roda. CV4 Roda seharga Rp5.000.000, Rp50.000.000. Nah, karena yang dibeli barang dagang, debitnya kita pilih pembelian, kreditnya utang dagang.

Nah, seperti ini. Syarat pembayarannya boleh diisi. Nah, karena ini melibatkan akun utang dagang, setiap ada akun utang... utang atau piutang yang terlibat maka kalian harus membuka buku besar pembantu Nah karena ini utang dagang maka kita buku besar kita buka buku besar pembantu utang atas nama CV empat roda nah ini ya buku besar pembantu utang atas nama CV empat roda kita tulis disini tanggal 5 tadi ya tanggal 5 keterangannya saya isi pembelian kredit Kemudian referensinya saya isi jurnalnya, karena tadi berasal dari jurnal pembelian, maka saya isi jurnal pembelian. Nah, karena tadi ada di posisi di kredit, maaf, saya isi di kredit, sehingga saldonya saya tambahkan 3 juta, ditambah 50 juta, hasilnya 53 juta.

Maka sekarang utang kepada CV 4 roda bertambah, sehingga menjadi 53 juta. Nah, karena sudah diposting ke buku besar pembantu utang, maka jangan lupa nomor akunnya ini kita pindahkan 211.2. Kita buka lagi jurnal pembeliannya. Nah, kita pindahkan ke sini, 211.2. Artinya CV4 Roda ini utang dagangnya sudah kita pindahkan ke buku besar pembantu utang.

Transaksi selanjutnya. Transaksi keempat tanggal 7 Agustus masuk ke jurnal umum. Kita buka jurnal umum. Tanggal 7 mengembalikan barang. Mengembalikan barang yang sudah dibeli itu berarti barangnya berkurang.

Retur pembelian ada di kredit. Debitnya adalah utang dagang. Nama tokonya jangan lupa ditulis di sini agar lebih mudah nanti memindahkannya.

Nah ini karena muncul akun utang dagang, maka kalian harus membuka buku besar pembantu utang atas nama CV 4 Roda. Di debit ya, ini diingat-ingat debit, posisinya debit tanggal 7. Nah ini buku besar pembantu utang atas nama CV4 Roda kita tulis di bawah sini. Tanggal 7, ini kita tulis retur pembelian aja, referensinya kita isi JU karena tadi dari jurnal umum.

Yang kita isi adalah sisi debit sebesar Rp500.000. Maka sekarang saldonya menjadi berkurang. Sehingga utang kepada CV4 Roda hanya sisa Rp52.500.000. Nomor 211.2 ini kita pindahkan ke jurnal umum. Urut dengan namanya ini.

Nah, di referensi ini. 211.2 Nah, seperti ini. Sudah ya, transaksi tanggal 7. Kita lanjut ke transaksi berikutnya. tanggal transaksi nomor 5 9 Agustus masuk ke JKK JKK melunasi utang kalau melunasi utang saya selalu mengingatkan kalian tolong diingat pertama ada retur atau enggak yang kedua dapat potongan atau enggak kita buka lagi transaksi yang berhubungan dengan CV 4 roda CV4 Rodet kan melunasi transaksi tanggal 5 ya Berarti kita bukain di tanggal 5 ini Nah utangnya itu 50 juta Ada syaratnya Syaratnya itu kalau dapat potongan 5% Kalau dilunasi dalam waktu 10 hari kan Ini tanggal 5, 5 tambah 10 berarti 15 Dan sekarang dilunasi tanggal 9 Berarti dapat potongan Kemudian yang harus dicek lagi Ada retur nggak? atas nama CV 4 Roda ada retur pembelian gak?

nah ternyata ada di tanggal 7 Agustus ada retur sebesar 500 ribu berarti yang kita lunasi tidak lagi 50 juta tetapi nah itu yang dilunasi pada tanggal 9 Agustus kita buka lagi JKK disini saya tulis tanggal 9 dan CV4 Roda, utang dagang yang dilunasi hanya sebesar Rp49.500.000, dapat potongan ya tadi, potongan sebesar 5%, Rp49.500.000 x 5% hasilnya adalah Rp2.475.000, oleh karena itu uang yang dikeluarkan hanya sebesar Rp47.025.000. Hasil dari Rp49.500.000 dikurangi Rp2.475.000. Nah ini. Nah karena di sini kita melibatkan akun utang dagang, maka kita buka buku besar pembantu utang atas CV 4 roda. Karena kita melunasi utang sebesar Rp49.500.000 utang dagang di posisi debit ya.

Nah ini buku besar pembantu utang CV4 Roda di sini ya. Kita tulis di sini berarti tanggalnya kita isi tanggal 9. Ini adalah pelunasan ya. Pelunasan.

Referensinya saya isi dengan JKK. Kita lunasi utang dagang ini di posisi debit ya. Kita lunasi sebesar Rp49.000.000.

Sehingga sekarang utang dagang. Atas CV 4 roda hanya sisa 3 juta. Nomor 211.2. Kita kembali ke JKK.

211.2. Kita tulis di sini. 211.2.

Transaksi selanjutnya. Ini. Melunasi utang pada CV Adikarya.

JKK lagi ya. Tanggal 6. Pada bulan lalu, nah pada bulan lalu itu kapan? Kita cek di transaksi, kan nggak ada di sini. Maka karena tidak ada melunasi utang, kita harus buka buku besar pembantu utang.

Nah ini buku besar pembantu utang, kita cari CV Adhikarya, nah ini CV Adhikarya, ternyata ada utang sebesar 2 juta. Nah ini yang harus kita lunasi ya. Kembali lagi ke sini, kita lunasi utangnya. Karena tidak ada potongan, maka utang dagangnya utuh.

Kita bayar 2 juta. Kreditnya kita gunakan kas. Nah, karena melibatkan akun utang dagang, maka kita buka lagi nih.

Utang dagang, buku besar pembantu utang dagang atas nama CV Adhikarya di posisi debit ya. Ini berarti saya tulis di sini tanggal 11 tadi ya. Tanggal 11 ini saya tulis pelunasan.

Referensinya dari JKK 11 debit sebesar 2 juta. Berarti sekarang saldonya menjadi 0. Nomor 2113 kita pindahkan ke sini. Ke JKK lagi.

  1. Kita tulis kalau sudah kita posting saja. Gitu ya. tanggal 11 sudah lanjut transaksi berikutnya tanggal 13 masuk ke JKK lagi kita buka JKK lagi pemilih Tuan Hasan mengambil uang mengambil uang berarti kan kasnya keluar sebesar 200.000 debitnya kita pilih apa nih debitnya berarti debitnya kita pilih prefer karena ini adalah pengambilan pribadi Di sini boleh dikasih nama tuannya juga tidak apa-apa.

Tuan Hasan. Nama pemiliknya. Nah, seperti ini. Selesai lanjut transaksi berikutnya.

Tanggal 15 Agustus. Masuk ke JU. Transaksi berikutnya.

Ini ya, berarti debitnya adalah prefer, tapi kreditnya adalah penjualan, karena pengambilan pribadi pemilik. Berikutnya, tanggal 17 Agustus, masuk ke JKM. Kita buka JKM, transaksi tanggal 17 Agustus, menjual barang dagang secara tunai. debitnya kita pilih kas, kreditnya kita pilih penjualan transaksi berikutnya tanggal 19 Agustus masuk ke JKK, jurnal kas keluar menerima kembali barang yang sudah dijual tanggalnya kita isi tanggal 19 nama tokonya kita pilih Udemuria, kemudian karena ini adalah penerimaan kembali barang yang sudah dijual, maka debit yang kita pilih adalah retur penjualan.

Karena transaksi sebelumnya secara tunai sebesar Rp500.000. Transaksi berikutnya, tanggal 11 menjual. Barang dagang masuk ke JJ. Kita buka JJ. Transaksi tanggal 11 ya.

Maaf, transaksi nomor 11. Yaitu tanggal 21 Agustus. Tinggal kita pindahkan kalau kayak gini ya. Kalau ada nomor faktur diisi. Kalau nggak ada nggak usah, nggak apa-apa. Keterangannya diisi UD Smart.

Syarat pembayarannya 2 per 10 dan per 30. 25 juta. Langsung kita isikan di sini. Nah karena ada hubungannya dengan piutang, ada akun piutang ya, maka kita harus buka buku besar pembantu piutang atas nama UD Semar di posisi debit.

Nah ini buku besar pembantu piutang, kita cari UD Semar. Nah karena nggak ada ya berarti kita buat baru aja. Ini saya tulis UD Semar, saya kasih warna merah aja ya. Nomornya kita urutkan setelah ini, berarti 113.3 Ini berarti tadi tanggal 11 ya, tadi keterangannya saya isi dengan penjualan secara kredit Tadi di posisi debit sebesar 25 juta, maka sekarang saldonya menjadi 25 juta Nomor 113 titik 3 kita kembalikan ke oh ini belum saya tulis ini referensinya tadi dari JJ ya jurnal penjualan ini saya tulis JJ kita buka JJ lagi, jurnal penjualan lagi nah ini UD Semar saya tulis 113 113.3 113.3 benar ya kayaknya UD 113.3 betul transaksi selanjutnya yaitu tanggal 2 143 Agustus, masuk ke JU.

Kita buka JU. Transaksi. Menerima kembali barang yang sudah dijual kepada UD Semar.

Oke, barang sudah dijual. Berarti barangnya bertambah retur penjualan di sisi debit. Jangan lupa nama tokonya. Kreditnya adalah piutang dagang. Nah, karena ada akun piutang dagang, kita buka.

Buku besar pembantu piutang atas nama UD Semar. tanggal 23 ya sebesar 300 ribu di sisi kredit UD Semar ini ya buku besar UD Semar tanggal 23 saya tulis disini retur penjualan keterangannya e-referensinya saya isi JU piutang dagang sebesar lupakan 300 ribu Sehingga sekarang pihutangnya sudah berkurang dari Rp25.000.000 menjadi Rp24.700.000. 113.3 kita pindahkan ke sini 113.3. Oke transaksi selanjutnya tanggal 25 Agustus.

Masuk ke JKM Menerima pelunasan UD Semar yang terjadi pada tanggal 21 Agustus Ayo, cek dua hal ya Ada retur atau enggak, dapat potongan atau enggak Oke, kita cek tanggal 21 Agustus Ini ya, 21 Agustus Dapat potongan enggak? 21 ke 25 Dapat ya, dapat potongan 2% kan, berarti terus ada retur nggak? Nah, ternyata ada retur, sebesar 300. Berarti yang dilunasi tidak lagi 25 juta, tetapi Seperti itu ya, Yang dilunasi piutangnya, saya tulis dulu di sini, Hai dapat potongan 2% ya 2% kali 24 juta 700.000 itu 494.000 kemudian berarti cash yang kita peroleh hanya sebesar 24 juta 700.000 dikurangi ini 494.000 yaitu sebesar 24 juta 206.000 nih kita strip aja nggak dipakai Nah karena ini melibatkan akun piutang maka kita harus buka buku besar pembantu piutang atas nama UD Semar pada tanggal 25 ya Piutang di posisi kredit yaitu sebesar Rp24.700.000 Nah buku besar ini buku besar pembantu piutang kita cari UD Semar ini UD Semar Kita tulis disini tanggal 25 keterangannya adalah pelunasan referensinya tadi dari JKM ya Hai di posisi kredit di posisi mana kredit ya di posisi kredit sebesar 24 juta di posisi kredit 24 juta 700.000 nah berarti saldonya menjadi nol nah seperti ini ya kan udah dikurangi nomor 113.3 kita pindahkan ke jkm 113.3 transaksi berikutnya nih ya tanggal 27 Agustus jkm lagi jkm Menerima pelunasan dari UD Sejahtera.

Nah, cek dua hal. Dapat potongan enggak, ada retur atau enggak. Kita buka transaksi lagi. UD Sejahtera.

Bulan sebelumnya. Oh, bulan sebelumnya. Berarti kita harus buka. Buku besar pembantu piutang atas nama UD Sejahtera. Nah ini, dapat pelunasan sebesar ternyata 2 juta ya, 2 juta.

Kita tulis di sini tanggal 27, keterangannya UD Sejahtera, dapat uang 2 juta, kreditnya piutang. Nah, karena ada piutang lagi, kita buka buku besar pembantu piutang atas nama UD Sejahtera. Ini kita tulis tanggal 27, keterangannya adalah pelunasan, referensinya JKM, sebesar kredit tadi ya, yaitu sebesar 2 juta. Oh, kurang 0.1. Maka sekarang saldonya menjadi habis atau 0. 113.2 Transaksi terakhir ada di JKK.

Oke, kita buka JKK. Membayar beban gaji karyawan pada tanggal 29. Membayar beban gaji karyawan berarti serba-serbi. Debitnya kita pilih serba-serbi ya.

Kita tulis beban gaji sebesar 2 juta. Kreditnya kas 2 juta. Nah, seperti ini ya. Nah, karena sudah selesai kita jumlahkan semuanya ya. Kita jumlahkan.

Kalau sudah saya jumlahkan biasanya saya akan menguji kebenarannya apakah ini benar apa enggak dengan cara kita jumlahkan seluruhnya. Di sisi debit ini Rp51.500.000 ditambah Rp20.000.000 ditambah Rp3.700.000 ini kalau saya jumlahkan ini hasilnya Rp75.200.000. Kemudian di sisi kredit Rp72.725.000 kalau ditambah dengan Rp2.475.000.

Hasilnya oke. Sama ya, debit dan kredit, jurnal pengeluaran kas, oke. Kita ke jurnal selanjutnya, jurnal penjualan.

Nah, karena cuma satu, nggak perlu kita uji kebenarannya, ya pasti betul lah ya. Nah, jumlahnya di sini. Kita sekarang ke JKM, nah kita jumlahkan. Nah, kalau ini karena debitnya ada 2 poin, kita uji kebenarannya.

ditambah 494.000 Hasilnya Sekarang sisi kredit ditambah ditambah Hasilnya sama Oke JKM selesai Jurnal pembelian Jurnal pembelian sisi debit hanya ada satu Yaitu pembelian Nah ini kalau kayak gini gak usah diuji udah bener Debitnya 50 juta, kreditnya 50 juta, oke Ke jurnal umum, sekarang kita jumlahkan Jurnal umum, sisi debitnya sisi kreditnya oke Langkah pertama selesai yaitu menyusun jurnal khusus Dan memposting ke buku besar pembantu utang dan piutang Posting jurnal khusus ke buku besar utama. Posting yang pertama kita lakukan adalah posting neraca saldo awal. Kebetulan UDSMN Raya Kudus ini punya neraca saldo awal.

Ini ya di posisi kiri sudah saya tampilkan di sini. Nah kalau misalnya di soal kalian tidak ada data neraca saldo awal, berarti proses yang posting neraca saldo awal ini tidak usah kalian lakukan. Seharusnya posting neraca saldo awal ini dilakukan di tanggal awal atau awal bulan Tapi tidak apa-apa kita lakukan sekarang Tanggalnya tetap kita tulis tanggal 1 ya Kita mulai dari kas ini Buku besarnya sudah saya buat kolom-kolom untuk beberapa akun ya Nah juga beberapa saya sediakan kosong Misalnya nanti ada penambahan akun Kita mulai dari yang pertama, dari kas nomor 11. Kita pindahkan 50 juta ke sini.

Nah, di sini kas di posisi debit. Tanggalnya saya pakai tanggal 1 ya, karena memang seharusnya dilakukan tanggal 1. Kemudian kalau sudah, posting persediaan barang dagang. Ini nomor 2, persediaan barang dagang.

Posisi debit sebesar 4 juta. Nah, kalau sudah yang ketiga adalah posting piutang 113. Nah, posisi debit masih. Saldonya ada di debit. Selanjutnya setelah piutang ada perlengkapan.

Perlengkapan sebesar 500 ribu ya. Nah, seperti ini. Selanjutnya yaitu peralatan. Peralatan sebesar 3 juta di posisi debit juga. Kemudian lanjut, kendaraan.

Kendaraan sebesar 20 juta di posisi debit. Nah, lanjut. Akumulasi penyusutan peralatan di posisi kredit sebesar Rp60.000.

Kemudian akumulasi penyusutan kendaraan di posisi kredit juga, ini ada tanda minusnya berarti posisi kredit ya, sebesar Rp200.000. Nah sudah aktifat sudah kita pindahkan, sekarang kita ke pasifat, ada utang dagang dan modal. Utang dagang di posisi kredit, pasifa itu selalu posisi kredit ya, kecuali prefer. Sebesar 10 juta, kemudian modal. Modal posisi kredit sebesar Nah, seperti ini.

Memposting neraca saldo awal ke buku besar. Nah kita mulai memposting jurnal khusus ya Kita awali dari jurnal penjualan dulu Jurnal penjualan ada 2 akun disini Piutang dagang di posisi debit dan penjualan posisi kredit Kita cari buku besar Ini di sisi kanan saya tampilkan Buku besarnya piutang dagang Nah ini ya Piutang dagang Ini tanggalnya saya isi tanggal 31 Keterangannya saya tulis posting aja Referensinya saya isi Ini JJ karena dari jurnal penjualan Di posisi debit sebesar 25 juta Nah berarti saldonya sekarang menjadi 28 juta Kalau sudah di posting 113 kita tulis disini Di bawah 25 juta ini kita tulis 113 Nah seperti ini Warna merah ya Nah gini aja Oke sekarang penjualan kita cari penjualan Penjualan nah karena gak ada penjualan maka saya tulis disini Ini penjualan nomor akunnya ini saya beri 411 Kemudian disini penjualan posisi kredit ya Nah saya tulis seperti ini JJ 25 juta di posisi kredit. Nah, karena sudah dipindahkan, 411 saya tulis di sini.

  1. Oke, jurnal penjualan sudah kita posting semuanya. Kita lanjut ke jurnal berikutnya. Saya buka ini jurnal pembelian. Ada berapa akun yang harus kita posting? Ada pembelian dan utang dagang.

Ada dua akun. yuk sekarang mulai dari pembelian dulu kita buka pembelian nah enggak ada pembelian ini saya tulis disini pembelian ini saya beri jd2 biasanya digunakan untuk retur pembelian dan potongan pembelian ya Nah di sini aja saya tulis pembelian pembelian nomor akunya saya beri nomor 511 Pembelian di posisi debit ya. Oke, saya tulis seperti ini. Referensinya JB debit Rp50.511.000.

Saya pindahkan ke sini. Rp511.000.000. Kemudian utang dagang.

Utang dagang. Cari akun utang dagang. Nah, di sini. Tanggalnya 31. CB sebesar 50 juta, ini kan kredit ya 50 juta sehingga saldonya sekarang menjadi 60 juta.

Nomor 211 kita pindahkan ke sini, 211. 211. Sudah semua jurnal pembelian, kita lanjut ke jurnal kas masuk atau JKM. Ada berapa akun di sini yang harus kita posting? Ada 1, 2, 3, 4, 5. Ada 5 akun yang akan kita posting. Yang pertama adalah kas di posisi debit.

Kita buka kas. Nah, di sini kas posisi debit. sebesar di posisi debit sehingga saldonya bertambah nomor 111 kita pindahkan ke sini kemudian potongan penjualan nah kita buka nah potongan penjualan itu biasanya setelah penjualan itu retur penjualan ya nanti saya sediakan untuk retur penjualan saja ini saya tulis disini potongan penjualan dan nomor nomor akunya 413 karena setelah 411 disini nanti 412, ini 413 potongan penjualan debit sebesar 494 494 saya pindahkan kesini JKM karena dari jurnal kas masuk debit ya 494. Nomor 413 kita pindahkan ke sini. 413. Kemudian piutang dagang di posisi kredit Kita buka piutang dagang.

Nah piutang dagang di posisi kredit. Sebesar Rp26.700.000 dari JKM nomor 113. Kita pindahkan ke sini. 113. Kemudian penjualan di posisi kredit lagi.

Penjualan di posisi kredit. Nah ini, penjualan di posisi kredit sebesar Rp15.000.000. Saldonya menjadi 40 juta ya. Dari 25 juta ditambah 15 juta. Nomor 411 kita pindahkan ke sini.

  1. Lanjut, retur pembelian. Retur pembelian. Ini penjualan.

Ini nanti retur penjualan. Potongan penjualan, pembelian. Nah, ini retur pembelian di sini.

Retur pembelian. retur pembelian nomor 512 sebesar 1 juta ya di posisi kredit ini satu list di posisi kredit nomor 512 saya pindahkan ke sini ya Nah di dalamnya aja jangan dibawa di ref sini nomor 512 ya jurnal kas masuk sudah selesai kita posting semuanya kita beralih ke jurnal kas keluar Nah ini, jurnal pengeluaran kas. Ada berapa akun? Kita cek.

Ada 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8. Ada 8 akun yang akan kita posting. Kita mulai dari utang dagang Rp51.500.000 di posisi debit. Kita cari utang dagang.

Nah ini utang dagang. Di posisi debit kita nyatetnya. Sehingga saldonya sekarang berkurang menjadi Dari hasil dari 60 juta dikurangi Nomor 211 saya pindahkan ke sini 211 Kemudian pembelian Pembelian di posisi debit Nah ini pembelian di posisi debit Sebesar 20 juta saldonya bertambah sehingga menjadi 70 juta. Nomor 511 saya pindahkan ke sini.

  1. Kemudian beban angkut pembelian. Beban angkut pembelian. Nah, nggak ada ya.

Belum ada beban angkut pembelian. Saya tulis di sini aja. Ini nanti saya gunakan untuk potongan pembelian. Nah, di sini aja saya tulis beban angkut pembelian beserta nomor akunya. Nomor akunnya 611. Sebesar berapa ini?

1 juta ya. 1 juta. Saya tulis di sini 1 juta di posisi debit. 611 kita tulis disini 611 kemudian prive prive prive ya ini ya prive di posisi debit sebesar 200 ribu dari JKK ini kan JKK jurnal pengeluaran kas 200 ribu, nomor 312 saya pindahkan ke sini, 312. Kemudian retur penjualan, retur penjualan, nah ini retur penjualan.

Saya isikan di sini nomor 412, retur penjualan sebesar 500 ribu. Di posisi debit, 412, saya pindahkan ke sini, 412. Kemudian beban gaji, beban gaji 2 juta di posisi debit, kita buka sini, beban gaji, ini beban angkut berarti di sini saja, saya tulis beban gaji, beserta nomornya, setelah 611 berarti 612, beban gaji posisi debit 2 juta, 612 saya pindahkan ke sini, 612. Hai kemudian sudah ini berarti sekarang kita pindahkan cash cash di posisi kredit cash di posisi kredit kita buka cash nah ini cash di posisi kredit sebesar 72 juta 725 sama dengan ini ya 25.000 nomor 111 kita pindahkan sehingga cash saldonya sekarang menjadi berkurang hai hai menjadi hasil dari dikurangi kemudian kita pindahkan lagi potongan pembelian kita cari potongan pembelian return di sini potongan pembelian di posisi kredit ya Posisi kredit sebesar Rp2.475.000. Nomor 513. Kita pindahkan 513. Nah, sudah selesai.

Untuk jurnal kas keluar, sudah kita pindahkan semuanya. Nah, sudah terisi nomor akun-nomor akun. Sekarang kita pindahkan yang terakhir adalah jurnal umum. Nah, ini jurnal umumnya.

Ada 1, 2, 3, 4, 5, 6. Ada 6 akun yang akan kita pindahkan. Kita mulai dari yang atas, utang dagang. Utang dagang. Nah, ini utang dagang.

Di posisi debit ya, di posisi debit. Sebesar 500 ribu dari JU, maka saldunya menjadi 8 juta berkurang. 2, 1, 1 kita pindahkan ke sini.

2, 1, 1. Kemudian retur pembelian, retur pembelian di posisi kredit, retur pembelian. Nah ini ada retur pembelian di posisi kredit 500 ribu. Maka retur pembelian bertambah menjadi Nomor 512, pindahkan ke sini 512. Kemudian privel di posisi debit, privel posisi debit. Nah ini privel.

Posisi debit sebesar Rp. 500.000 sehingga saldo privo bertambah menjadi Rp. 700.000 nomor 312. Kemudian penjualan di posisi kredit sehingga penjualannya bertambah menjadi Rp. nomor 411. Kita pindahkan ke sini Rp.

  1. Kemudian retur penjualan di posisi debit, ini retur penjualan posisi debit. Sehingga retur penjualan bertambah, saldonya menjadi Rp800.000, nomor 412. Kita pindahkan ke sini, 412. Kemudian yang terakhir piutang dagang. Piyutang dagang.

piutang dagang, nah ini piutang dagang di posisi kredit sebesar 300 ribu sehingga saldo piutang berkurang menjadi 1 juta, hasil dari 1 juta 300 ribu dikurangi 300 menjadi 1 juta nomor 113 kita pindahkan ke sini, 113 nah selesai sudah semuanya kita posting baik neraca saldo awal maupun jurnal khususnya Langkah selanjutnya yaitu menyusun raca saldo. Untuk menyusun raca saldo, saya membutuhkan kolom-kolom seperti ini. Ada nomor akun ini, kemudian nama akunnya, kemudian sisi debit atau kredit, nanti saldonya ditempatkan di mana. Nah, data sumber yang kita gunakan untuk menyusun raca saldo adalah buku besar utama.

Kalian harus membuka buku besar utama. Nah, ini saya buka dua sisi ya. Nah, ini ada buku besar. Nah, ini buku besar utamanya.

Kita pindahkan setiap akun. Nah, ini seperti kas. Angkanya yang kita ambil adalah angka di posisi saldo yang paling akhir. Gitu ya.

Kas Kita pindahkan ke sini. Nah, seperti ini ya. nomor ini diisi nomor akun selanjutnya setelah kas adalah persediaan barang dagang nomor 112 saldo debit 4 juta kita pindahkan ke sini kemudian ada piutang dagang nomor 113 saldonya ini yang paling akhir yaitu sebesar 1 juta di posisi debit selanjutnya Setelah piutang dagang ada perlengkapan di posisi debit sebesar Rp500.000 nomor 114. Kemudian peralatan nomor akun 121 di debit sebesar Rp3.000.000.

Dilanjutkan dengan kendaraan di posisi debit sebesar Rp20.000.000 nomor akun 122. Sebesar 20 juta ya. Kemudian lanjut akumulasi penyusutan peralatan nomor akun 123 di posisi kredit 60 juta. Dilanjutkan akumulasi penyusutan kendaraan nomor 124 di posisi kredit 200 ribu. Selanjutnya ada utang dagang nomor 211 di posisi kredit sebesar 8 juta.

Pakai angka yang terakhir ya. Dilanjutkan ada modal nomor 311 di posisi kredit Kemudian ada prive. Prive di posisi debit 700.000 nomor 312. Kemudian ada penjualan nomor 411 di posisi kredit sebesar Rp40.500.000. Lanjut ada retur penjualan di posisi debit sebesar Rp800.000 nomor 412. Kemudian ada potongan penjualan di posisi debit sebesar Rp494.000, nomor 413. Kemudian ada pembelian di posisi debit juga sebesar Rp70.000.000, nomor 511. Kita pindahkan. Kemudian ada retur pembelian di posisi kredit sebesar Rp1.500.000.

Nomor 512. Selanjutnya ada potongan pembelian di posisi kredit sebesar Rp2.475.000. Nomor 513. Kemudian ada beban angkut pembelian nomor 611 di posisi debit sebesar Rp1.000.000. Dan yang terakhir ada beban gaji di posisi debit sebesar 2 juta nomor 612. Nah, buku besar sudah kita pindahkan semua yang saldo akhirnya.

Kemudian neraca saldonya berarti sekarang tinggal kita jumlahkan. Kita jumlahkan di posisi debit penjumlahan. di posisi debit sebesar Rp122.975.000 saya beri warna kuning ya kemudian di posisi kredit hasilnya nah sama Rp122.975.000 hasilnya harus sama gak boleh beda kalau hasilnya beda berarti kalian ada yang salah entah itu salah posting salah saat menjumlahkan seperti ini ketika di buku besar utama sehingga mengakibatkan Memindahkan buku besar ke neraca saldonya salah atau salah saat penjurnalan.

Jadi silakan dicek lagi jika kalian tidak sama neraca saldonya. Neraca saldo posisi debit dan kredit harus sama. Langkah selanjutnya yaitu membuat jurnal penyesuaian dan memposting jurnal penyesuaian tersebut ke buku besar utama.

Ada 4 data yang perlu disesuaikan pada UD Semen Raya Kudus pada bulan Agustus ini, yaitu Yang pertama adalah penyesuaian persediaan barang dagang akhir Jadi setelah dilihat datanya oleh petugas barang, persediaan barang dagang akhir itu sebesar Rp50 juta Oleh karena itu Persediaan barang dagang akhir ini dimasukkan, kita debitkan sebesar 50 juta, kreditnya adalah ihtisarlah barugi sebesar 50 juta. Nah, kemudian tidak selesai di sini, kita harus mengkreditkan atau mengeluarkan persediaan barang dagang awal. Sekarang kita cek, kita cek di neraca saldo, persediaan barang dagangnya berapa. Nah ini tadi neraca saldonya persediaan barangnya sebesar 4 juta Nah sekarang kita keluarkan Kita keluarkan persediaan barang dagang awalnya Kita taruh di posisi kredit Debitnya adalah ihtisar laba rugi sebesar 4 juta Nah ini adalah cara untuk menyesuaikan persediaan barang dagang Yang kedua Penyesuaian yang kedua yaitu menyesuaikan perlengkapan.

Perlengkapan yang telah terpakai sebesar 200 ribu. Nah kalau kata-katanya seperti ini telah terpakai berarti tinggal ditulis aja angkanya yaitu sebesar 200 ribu tanpa perlu mencari selisihnya. Karena 200 ribu yang telah terpakai inilah yang hilang. Kemudian selanjutnya menyesuaikan beban administrasi Ternyata ada beban administrasi bank yang belum dicatat pengeluarannya Belum dikeluarkan uangnya berarti beban itu menjadi utang beban Debitnya adalah beban administrasi bank, kreditnya adalah utang administrasi bank sebesar 100 ribu Kemudian penyesuaian yang keempat yaitu ada pendapatan bunga bulan Agustus yang belum diterima Nah, berarti debitnya adalah piutang, ini menjadi piutang kan, karena belum diterima, kreditnya adalah pendapatan bunga sebesar 250. Nah, kalau sudah selesai tinggal dijumlahkan.

Kita jumlahkan di posisi debit, hasilnya harus sama ya dengan yang ada di posisi kredit, sebesar oke saya kasih warna kuning. Nah ini adalah hasil dari jurnal penyesuaiannya. Langkah selanjutnya yaitu kita posting jurnal penyesuaian ke buku besar. Kalau sudah diposting nanti ditulis di kolom ref ini untuk nomor akunya. Selanjutnya kita posting jurnal penyesuaian ini ke buku besar.

Oleh karena itu kita harus membuka buku besarnya. Nah ini saya buka, ini buku besarnya yang ada di sisi kanan ya. Ini buku besar yang tadi. Kita posting satu persatu ke akun sesuai dengan akunnya secara urut ya. Mulai dari persediaan barang dagang.

Posisi debit 50 juta. Ini ada akun persediaan barang dagang. Kita pindahkan tanggalnya kita pakai tanggal akhir bulan yaitu tanggal 31. Kemudian keterangannya posting referensinya AJP yaitu ayat jurnal penyesuaian. Ini ya diambil dari jurnal penyesuaian.

Posisi debit 50 juta. Sehingga persediaan barang dagang saldonya bertambah menjadi Rp54.000.000 Nomor 112 kita pindahkan ke jurnal penyesuaian kolom referensi 112 Lanjut, Ihtisarlah Barugi Kita cari akun Ihtisarlah Barugi, kalau tidak ada berarti kita buat Nah, ini kita buat di sini ya, ihtisarlah barugi, nomernya mengikuti aja setelah beban yang terakhir. Beban yang terakhir kan beban gaji 612, saya tulis di sini 613. Hihtisar ini posisinya ada di kredit, saya tulis di sini di kredit sebesar 50 juta. Nomor 613 saya pindahkan ke kolom referensi 613. Kemudian masih ihtisar lagi tapi posisi debit.

Nah. Posisi debit berarti saldonya kita kurangkan. Semulakan saldonya di kredit, nah sekarang debit berarti kita kurangkan.

Saldo itisar menjadi 46 juta, nomor 613. Kita tulis di sini 613. Kemudian persediaan barang dagang lagi. Kita buka akun persediaan barang dagang. Nah ini persediaan barang dagang di posisi kredit ya ini maka kita isi posisi kredit sebesar 4 juta maka saldonya menjadi 50 juta nomor 112. Kemudian beban perlengkapan kita cari kalau nggak ada kita buat. Nah nggak ada kita buat beban perlengkapan nomor 614. Nomor 614, beban di posisi debit Rp200.000. Nomor 614, kita pindahkan ke jurnal penyesuaian.

Nomor 614, lanjut ke perlengkapan di posisi kredit. Perlengkapan, nah ini perlengkapan di posisi kredit sebesar Rp200.000. Maka saldo perlengkapan menjadi Rp300.000. Nomor 114, lanjut beban administrasi bank. beban administrasi bank kayaknya belum ada kita tulis disini beban administrasi bank nomornya mengikuti nomor terakhir nomor 615 di posisi debit sebesar 100.000 615 kita pindahkan ke jurnal penyesuaian 615 kemudian utang administrasi bank utang kayaknya belum ya kita tulis disini utang administrasi bank nomornya berapa Lihat nomor utang yang terakhir.

Akun utang. Nah ini utang dagang nomor 211 berarti utang administrasi bank adalah 212. Utang administrasi bank di posisi kredit kita tulis di bagian kredit. Saldonya di kredit 100 ribu nomor 212. Kita pindahkan ke sini 212. Selanjutnya yaitu piutang bunga.

Piyutang bunga kayaknya belum ada. Kita tulis di sini piutang bunga nomor akunnya. Piyutang itu adalah harta lancar.

Kita cek harta lancar terakhir. Harta lancar terakhir itu adalah perlengkapan ya. Ini nomor 114 berarti piutang bunga nomor 115. Sebesar debit 250 ribu. Oke, nomor 115 kita pindahkan ke sini.

Selanjutnya pendapatan bunga. Pendapatan bunga juga belum ada. Saya tulis di sini. Kemudian nomor akunnya ini.

Kita pakai nomor terakhir yang penjualan aja. Penjualan, nah ini. Karena pendapatan itu hampir serumpun dengan penjualan. Ini terakhir 413 berarti 413. 414 Pendapatan bunga di posisi kredit ya Di posisi kredit 250 414 414 Sudah selesai kita posting Ini jurnal penyesuaian Ke buku besar Membuat kertas kerja Atau worksheet Atau yang biasa disebut dengan neraca lajur Nah ini data kertas kerjanya Ini saya menggunakan kertas kerja yang 10 kolom ya Yaitu kolom debit kredit untuk neraca saldo, debit kredit untuk jurnal penyesuaian Debit kredit untuk neraca saldo disesuaikan, debit kredit untuk laba rugi, dan debit kredit untuk neraca Kita isi satu persatu dulu ya, mulai dari neraca saldo dulu Neraca saldo ini angka-angkanya, datanya, nomor Akun dan nama akunnya kita ambil dari neraca saldo yang sudah kita buat tadi.

Nah, ini kita hadirkan neraca saldo yang tadi ya. Kita pindahkan apa adanya. Ini yang kertas kerja yang sisi kanan ya. Nah, ini sisi kanan kertas kerja. Kita pindahkan neraca saldo ini.

Yang sudah tadi kita buat. Kita tinggal copy paste aja. Copy paste kita pindahkan ke sini.

Nah tinggal seperti ini. Angkanya sama. Tidak ada yang berubah. Angkanya sama.

Ini sampai retur penjualan ya. Retur penjualan. Nah ini kita pindahkan potongan penjualan sampai jumlahnya juga. Kita pindahkan.

Nah jumlahnya ya pasti sama. Ini saya kasih warna kuning nih. Nah ini penjumlahannya.

Sudah kolom neraca saldo sudah terisi. Berarti yang di bawah ini tidak boleh diisi ya. Ini sudah kosong. Nah, berarti di bawah sini sudah tidak boleh diisi. Karena sudah di jumlah.

Kemudian sekarang kita ke jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian datanya diambil dari jurnal penyesuaian. Nah, kita buka jurnal penyesuaian. Hai ini neraca saldo nah ini jurnal penyesuaian yang tadi kita mulai dari persediaan barang dagang nah ini saya skip dulu ya Nah gini biar enak nanti saya munculkan lagi kalau udah selesai kita pindahkan jurnal penyesuaian dari atas ya secara urut ya biar nanti enggak ada yang terlewat persediaan barang dagang posisi debit persediaan barang dagang ini posisi debit ya kita pilih jurnal penyesuaian ya di posisi debit 50 juta kemudian Ihtisarlah Barugi di posisi kredit 50 juta kayaknya belum ada Ihtisarlah Barugi kita tulis di sini Ihtisarlah Barugi di posisi kredit 50 juta kemudian Ihtisarlah Barugi lagi di posisi debit sebesar 4 juta kemudian persediaan barang dagang di posisi kredit 4 juta persediaan barang dagang ini ya di posisi kredit 4 juta kemudian beban perlengkapan di posisi debit 200 ribu beban perlengkapan di posisi debit 200 ribu kemudian perlengkapan di posisi kredit 200 ribu perlengkapan di posisi kredit 200 ribu Kemudian beban administrasi bank di posisi debit Rp100.000.

Beban administrasi bank di posisi debit Rp100.000. Ini Rp615.000 ya. Lanjut, utang administrasi bank. Nomor 212, utang administrasi bank.

Di posisi kredit 100 ribu, dilanjutkan piutang bunga di posisi debit 250 ribu. Karena tidak ada ya, maka kita catat ya. Kan kita cari di sini tidak ada, kita tulis di sini. Piutang bunga nomor 115 sebesar 250 ribu, kemudian pendapatan bunga di posisi kredit sebesar 250 ribu.

Nah. Hai nah ini tadi jurnal penyesuaiannya ini saya buka utuh lagi ya Nah saya buka utuh lagi jurnal penyesuaiannya kalau sudah terisi kita jumlahkan kita jumlahkan hasilnya adalah saya tulis di sini jumlah jumlahnya ini saya beri warna kuning hasilnya sama antara debit dan kredit dan hasilnya harus sama dengan jurnal penyesuaian yang ada di yang ada di jurnal penyesuaian ini kan ya kita cek jurnal penyesuaiannya nah sama kan sama ya memang Oke, langkah selanjutnya yaitu mengisi kolom NSD. Sudah tahu ya cara mengisi neraca saldo disesuaikan.

Neraca saldo disesuaikan ini caranya, jika di neraca ini kolomnya sama, misalnya debit dengan debit, maka di neraca saldo disesuaikan ini kita jumlahkan. Kita jumlahkan, kita isi di posisi debit. Tetapi kalau di neraca saldo, Posisinya kredit di jurnal penyesuaiannya juga kredit maka ya kita jumlahkan karena akunnya sama karena jenisnya sama kredit dengan kredit kita jumlahkan kita taruh di posisi kredit. Tapi kalau jenisnya beda misalnya debit dengan kredit atau kredit dengan debit maka kita cari selisihnya dan saldonya itu yang lebih banyak lebih banyak debit atau kreditnya. Oke kita mulai dari kas dulu nih kas.

Kas karena tidak ada perubahan. Nah, kalau tidak ada perubahan seperti ini ya tinggal kita tulis ulang aja di sini. Nah, seperti ini. Angkanya sama.

Nah, ini. Ini debit 4 juta. Kemudian debit 50 juta. Kreditnya 4 juta. Berarti debitnya habis.

4 dikurangi 4 habis. Sisa 50 juta. Kita tulis persediaan barang di posisi debit 50 juta. Piutang dagang. Di jurnal penyesuaian tidak ada apa-apa Berarti tinggal kita isi apa adanya Perlengkapan Ini debit, neraca saldo, ini kredit Berarti dikurangkan Karena masih lebih banyak debitnya Maka kita isi debit saldonya di debit sebesar 300 ribu Peralatan kendaraan ini karena tidak ada perubahan ya Nah ini sampai sini tidak ada perubahan sama sekali Di jurnal penyesuaiannya kosong Kalau di jurnal penyesuaiannya kosong Kayak gini Dari sini tinggal kita copy paste aja Tinggal kita pindahkan Yang semula debit ya debit Yang kredit ya kredit Tinggal dipindahkan aja dari sini Kita pindahkan ke sini Nah sekarang ini Ihtisarlah barugi Boleh kalian cari selisihnya Yang ini gak boleh diisi ya Karena ini kan deretan penjumlahan.

Nah, sekarang ini, itisarlah barugi. Itisarlah barugi ini kalian ada dua cara, tapi cara ini sama. Bisa kalian cari selisihnya.

Selisihnya 4 juta dan 50 juta, selisihnya berapa? Selisihnya adalah 46 juta, kan? 46 juta di posisi kredit, kan?

Nah, seperti ini. Misalnya kalian tulis 46 juta di sini. Nah, di posisi kredit ini enggak masalah.

Tapi kalau mau ditulis apa adanya, ditulis apa adanya, 4 juta di posisi debit dan 50 juta di posisi kredit juga enggak masalah. Nah, seperti ini pun enggak masalah. Jadi hasilnya nanti sama.

Gitu ya, ikhtisarlah barugi enggak usah kalian permasalahkan. Mau ditulis ulang atau dicari selisihnya enggak masalah. Jadi nanti hasilnya tetap sama hasil akhirnya.

Kalau hasil akhir di sini ya jelas berbeda. Tapi kalau hasil akhir nanti ketika mencari ini, mencarilah baruginya itu pasti sama. Ini coba saya tulis ulang aja ya, nggak usah saya cari selisihnya.

Kemudian ini kita tinggal pindahkan apa adanya, copy paste kita tulis di sini. Nah seperti ini. Kalau sudah kita jumlahkan.

Posisi debit dan kredit harus sama. Nah ini sama, saya beri warna merah. Sama ya, di neraca saldo disesuaikan posisi debit dan kredit sama. Langkah selanjutnya yaitu mengisi kolom laba rugi.

Siapa yang berhak mengisi laba rugi? Nomor akun selain 123. Nah kalau saya lebih enak kita ke neraca dulu. Yang awalnya ini 123. Kita pindahkan semuanya ke neraca. Gitu ya. Siapa sih 1, 2, 3?

1, 2, 3 itu harta, utang, dan modal. Nah, ini kan harta, utang, dan modal. Yang kita pindahkan itu dari NSD ya.

Nah, dari sini. Jangan yang dari sini. Ini udah nggak terpakai lagi. Ini kan udah dijumlahkan. Nah, ini bisa kita skip.

Nah, biar kalian nggak bingung kayak gini. yang kita pindahkan ini nih nah ini nomor 123 kepalanya 123 kita pindahkan ke neraca berarti laba rugi ini kita strip aja nah kemudian 456 nah ini mulai ini ya 456 ya 456 ini kita pindahkan ke laba rugi Tinggal di copy paste aja angka-angka ini. Nah, yang nggak terpakai berarti di strip. Oke, sekarang kita pilihi.

Ini masih 6. 6 berarti pindah mana? 6 berarti pindah ke kolom laba rugi ya. Nah ini saya Nah Ihtisar ini 6 ya 6 berarti pindah ke laba rugi Saya tulis apa adanya aja 6 nah ini sampai ini Sampai 615 ini pindah ke laba rugi Kemudian utang Nah utang sama piutang Ini masuk ke neraca Masuk ke neraca Nah Kemudian pendapatan bunga ini masuk ke nomor 4, berarti masuk ke laba rugi.

Kalau sudah tinggal dijumlahkan dan hasilnya pasti berbeda. Beda angka, beda kan? Laba rugi hasilnya Rp78.594.000 di posisi debit, kreditnya Rp94.725.000. Di neraca, posisi debitnya Rp94.731.000, kreditnya Rp78.600.000.

Nah, ini saya beri warna ungu aja dulu. Oh, payanah ini kuning, yang cerah. Nah, kalau sudah seperti ini, karena hasilnya beda, kita harus cari selisihnya.

Kita cari selisihnya dulu. ini saya split lagi ya ini tadi laba rugi udah dijumlahkan ya ini saya split lagi aja kita cari selisihnya kita kita ke kolom laba rugi dulu hasilnya karena lebih banyak yang posisi kredit maka kita selisihnya taruh di posisi debit Nah ini hasilnya selisihnya. dikurangi hasilnya adalah Setelah itu kita jumlahkan.

Yang kredit tinggal kita turunkan saja. Yang debit kita jumlahkan. ditambah Hasilnya Rp94.725.000.

Sama ya. Nah, ini saya beri warna hijau. Lanjut ke sisi neraca.

Sisi neraca karena lebih banyak debitnya, maka kita selisihnya taruh di posisi kredit. Rp94.731.000 dikurangi Rp78.600.000. Hasilnya Di neraca sekarang hasilnya sudah sama antara debit dan kredit. Nah, laporan keuangan seperti ini, ini saya buka splitnya.

Laporan keuangan seperti ini, neraca kertas kerja seperti ini, sebenarnya kalian sudah bisa membaca UD Semen Raya ini laba atau rugi. Nah, ini kertas kerja secara utuh ya. Nah ini udah bisa dibaca ini laba atau rugi.

Ini pasti UD semen Raya Kudus ini laba. Labanya berapa? Udah kelihatan nih. Ini labanya Rp16.131.000.

Nah kalau saya trik saya ini kalau dia tutup barisan. Nah ini kalau saya menyebutnya tutup barisan ya. Ini pasti laba. Labanya sebesar selisihnya.

Tapi kalau kalian nanti menemui sebuah kertas kerja selisihnya ada di posisi. Labah rugi tapi di posisi kredit dan neraca di posisi debit, selisihnya ada di sini dan di sini. Nah, misalnya kalian nanti menemui ada selisihnya di sini, berarti perusahaan ini rugi.

Sebesar berapa ruginya ya, sebesar angka yang ada di sini. Nah, seperti itu ya. Kayaknya pertemuan kali ini saya akhiri dulu ya, soalnya durasinya udah agak panjang ya.

Tapi di bagian kedua nanti saya akan membuat laporan keuangan lengkap, yaitu laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas. Juga saya akan membahas jurnal penutupnya, lengkap dengan posting jurnal penutup ke buku besar dan neraca saldo setelah penutup. Dan di part 2 juga ada jurnal pembalik, yaitu membuat jurnal pembalik, posting jurnal pembalik ke buku besar dan neraca saldo setelah pembalik.

Oke? Link untuk part 2 silakan dicek di kolom deskripsi. Terima kasih yang sudah menyimak video ini sampai akhir. Let's close our program by reciting Hamdallah together.

Alhamdulillahirrohbilalamin. Semoga pelajaran hari ini bermanfaat. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.