Foto ini adalah foto paling bersejarah dalam fisika. Sebanyak 29 ilmuwan berkumpul dan berdebat dalam satu forum yang disebut Konferensi Solveig V. Dan mereka bukan orang sembarangan, karena mereka adalah para fisikawan peraih Nobel, termasuk di dalamnya ada Einstein. Apa yang mereka perdebatkan? Mereka berdebat tentang teori kuantum yang waktu itu baru saja lahir.
Teori yang mengubah total cara pandang para fisikawan terhadap fisika itu sendiri. Teori yang mengatakan bahwa dalam level atom, fisika bukan lagi ilmu pasti, tapi sudah berubah menjadi ilmu ketidakpastian. Sampai Einstein sendiri menentang teori. teori kuantum dengan mengatakan Tuhan tidak bermain dadu.
Nah tapi di luar perdebatannya soal teori kuantum ada hal menarik dari foto ini. Yaitu bahwa tiga orang dalam foto ini ada di film Oppenheimer. Yaitu Albert Einstein, Niels Bohr, dan Werner Heisenberg.
Albert. Ah, Dr. Oppenheimer. Nils, ketemu J.
Robert Oppenheimer. Ya. Mengapa tiga orang ini dimunculkan di film Oppenheimer?
Karena mereka adalah gurunya Oppenheimer. Buat kalian yang belum tahu, Oppenheimer adalah film sejarah yang menceritakan proses terciptanya bom atom yang menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki. Dan tokoh utama yang diangkat dalam film ini adalah Oppenheimer, fisikawan Amerika yang memimpin proyek Manhattan, proyek pembuatan bom atom. Tapi Oppenheimer tidak akan bisa membuat bom atom tanpa berguru pada tiga orang ini, karena mereka adalah para pendiri teori kuantum, dan mereka yang paling mengerti mengapa bom atom bisa dibuat. Kita semua sudah dengar tentang Einstein dan Szilard Sleder, Roosevelt yang mengamankan Jerman untuk membuat bom, dan saya tahu apa artinya untuk Nazi untuk membuat bom.
Kisah tentang orang-orang jenius yang kalau sudah berurusan dengan perang, akibatnya bisa fatal. Mereka bisa menciptakan senjata yang sebelumnya tidak pernah ada. It's a new world.
The end of the truth is catastrophic. Then you stop. And you share your findings with the answers.
Karena itu guys, siapkan akalnya dan siapkan imannya, karena kita akan masuk pada kajian yang bisa membuat kalian gila. When we detonate an atomic device, we might start a chain reaction that... destroys the world. Film Oppenheimer dibuka dengan sebuah quotes menarik. Prometheus mencuri api dari para dewa dan memberikannya pada manusia.
Akibatnya, dia dirantai pada sebuah batu dan disiksa selamanya. Siapa Prometheus? Prometheus adalah dewa api dalam mitologi Yunani.
Dia terkenal karena mencuri api dari tempatnya para dewa dan memberikannya pada manusia. Api itu simbol pengetahuan, jadi dengan api itu manusia punya peradaban. Tapi akibat perbuatannya, dia dihukum oleh Zeus dengan dirantai dan disiksa.
Mengapa kuat ini disampaikan? Karena kisahnya Oppenheimer mirip dengan kisahnya Prometheus. Dia terkenal karena menciptakan bom atom sehingga disebut bapaknya bom atom.
Ironinya, selesai menciptakan bom atom dan Amerika menang perang setelah bom atom itu dijatuhkan di Jepang, Oppenheimer malah diperlakukan tidak adil. Dia difitnah sebagai mata. mata-mata Rusia dan komunis. Akibatnya dia disidang sampai surat izin keamanannya dicabut. Jadi nasibnya sama seperti Prometheus, yang setelah memberikan sesuatu yang berharga pada manusia, justru dia malah dihukum.
Nah tapi kita akan mundur ke belakang supaya kalian tahu siapa Oppenheimer dan mengapa sampai bisa menciptakan bom atom. Oppenheimer adalah orang Amerika, lahir di Amerika. Oppenheimer sejak muda sudah dikenal sebagai anak jenius. Dia lulus kuliah dari Harvard hanya dalam waktu 3 tahun dan lulus cum laude. Dia dikenal multi-talenta, menguasai banyak ilmu, sains, filsafat, literatur, sampai menguasai banyak bahasa.
Diceritakan di film Oppenheimer, sewaktu dia berkunjung ke Belanda, dia bisa menguasai bahasa Belanda hanya dalam waktu 6 minggu. Dan kemampuan bahasanya juga yang membuat dia bisa membaca kitab Hindu dalam bahasa aslinya. Apa ini? Sanskrit Sehingga dia terkenal dengan quotes-nya yang diambil dari kitab Bhagavad Gita Dan sekarang saya menjadi kematian Destroyer of world. I remembered the line from the Hindu scripture, the Bhagavad Gita.
Now I am become death, the destroyer of worlds. Tapi dibalik kecerdasannya, Oppenheimer adalah pribadi yang komplikated. Dia mudah stres dan emosional. Diduga dia punya penyakit schizophrenia. Stay asleep.
Sewaktu dia kuliah di Cambridge, Inggris, dia bahkan sempat berniat meracuni dosennya dengan cyanida. Karena tidak tahan dengan bulian sang dosen yang menganggapnya tidak becus dalam praktikum. Ya walaupun pada akhirnya dicegahnya sendiri.
Hal itulah yang menyebabkan dia keluar dari Cambridge dan pindah ke Jerman untuk mendalami fisika kuantum. Fisika kuantum itulah yang membuat Oppenheimer menemukan jalannya. Dia sudah menjadi PhD di umur 23 tahun.
Lalu dia kembali ke Amerika dan menjadi yang pertama mengajar fisika kuantum di Amerika. Nah sekarang kita bahas bagaimana Oppenheimer bisa berhubungan dengan tiga orang pendiri teori kuantum. Dan bagaimana itu mengantarnya menjadi bapaknya bom atom. Pertama kalian perlu tahu dulu siapa tiga orang ini. Einstein, Niels Bohr, dan Heisenberg.
Pertama, Einstein. Semua orang sudah tahu, dia jenius karena menemukan teori relatifitas dan menemukan rumus EMC kuadrat. Tapi poin pentingnya adalah, Einstein lah yang menginisiasi lahirnya teori kuantum, yaitu setelah dia menemukan efek fatalistrik, yang menyempulkan bahwa cahaya bukan hanya berperilaku sebagai gelombang, tapi juga berperilaku sebagai partikel. Dan itulah paradoks dari fisika kuantum.
Is light made up of particles or waves? Quantum mechanics says it's both. How can it be both?
It can't. But it is. It's paradoxical. And yet, it works. Orang yang kedua yang harus kalian kenal adalah Niels Bohr.
Niels Bohr adalah orang yang menemukan struktur atom. Jadi gambaran atom yang selama ini kalian lihat, bahwa atom itu seperti planet, ada inti atom di tengah dan elektron mengelilinginya, itu adalah temuan Niels Bohr. Sehingga model atom ini disebut model atom bor.
Jadi kontribusi Niels Bohr ini sangat besar dalam perkembangan atom, termasuk dalam teori kuantum. Karena teori kuantum tidak akan ada tanpa struktur atomnya Niels Bohr. Dan orang yang ketiga yang harus kalian kenal adalah Heisenberg.
Heisenberg menemukan sebuah prinsip paling penting dalam teori kuantum, yaitu prinsip ketidakpastian. Prinsip ini mengatakan bahwa di level kuantum, sebuah partikel tidak bisa ditentukan di mana posisinya dan kecepatannya sekaligus, yang mana itu bertentangan dalam fisika klasik. Prinsip inilah yang menyebabkan Einstein dan Niels Bohr berdebat.
Niels Bohr menyempulkan bahwa di dunia kuantum, realitas objek menjadi tidak pasti. Bahkan dia berani mengatakan bahwa realitas itu sifatnya subjektif. Dan kesimpulan ini tidak disukai Einstein, sehingga keluarlah kata-kata yang terkenal dari Einstein, Tuhan tidak bermain dadu. Dan Bohr membalasnya dengan mengatakan, Einstein stop memberitahu Tuhan apa yang harus dilakukannya. Buat kalian yang masih bingung, silahkan tonton kembali seri Fisika Kuantum di channel ini.
Tapi poinnya adalah, tiga orang ini adalah embahnya teori kuantum, karena Fisika Kuantum berasal dari mereka bertiga. Nah sekarang kita bahas bagaimana tiga orang ini menjadi sebab adanya bom atom, dan pada akhirnya menjadi mentornya Oppenheimer dalam menciptakan bom atom. Pertama, kalian harus tahu dulu situasi Einstein di Jerman. Einstein itu orang Jerman, dan dia orang Yahudi.
Di tahun 1930-an, di Jerman terjadi krisis ekonomi akibat kalah di Perang Ludia I, dan Hitler menuduh Yahudi sebagai biang keroknya, sehingga Hitler ingin membersihkan Jerman dari orang-orang Yahudi. Otomatis, Einstein pun menjadi sasaran. Bahkan fisika kuantum dianggap Hitler sebagai ciptaannya orang Yahudi. Einstein pun terancam pembunuhan.
Di sebuah majalah, Einstein bahkan dilabeli Not Yet Heng, belum digantung. Tentu, maka Einstein pun lari ke Amerika untuk menyelamatkan diri dan memilih tetap tinggal di Amerika. Disitulah dia bertemu dengan Oppenheimer. Ya walaupun pada waktu itu belum berbicara soal bom atom, tapi yang pasti Oppenheimer pun adalah salah satu.
orang yang membantu orang-orang Yahudi keluar dari Jerman. Lalu kapan isu bom atom itu menjadi hal yang sangat menarik? mulai muncul, yaitu pada tahun 1938, setahun sebelum pecahnya Perang Dunia Kedua, atau tujuh tahun setelah Einstein pindah ke Amerika. Jadi pada waktu itu, dunia fisika heboh, karena fisikawan Jerman menemukan visi nuklir, yaitu pembelahan inti atom.
Apa itu? Mereka telah melakukannya. Mereka telah melakukannya. Han und Strauss menuju Jerman.
Mereka memisahkan nukleus uranium. Ini adalah nukleus vision. Mereka melakukannya.
Mereka memisahkan atom. Itu tidak bisa. Nah, begitu berita ini sampai di telinga Einstein di Amerika, Einstein langsung menulis suatu...
kepada Presiden Roosevelt, Presiden Amerika pada waktu itu, bahwa fenomena ini bisa mengantar Jerman pada pembuatan bom atom. Einstein memperingatkan dalam suratnya bahwa kalau bom atom itu dibawa dalam sebuah kapal dan diledakkan di pelabuhan, seluruh pelabuhan akan hancur berikut daerah sekitarnya. Kita semua sudah dengar tentang Einstein dan Söder's letter to Roosevelt mengawalnya bahwa Jerman bisa membuat bom dan saya tahu apa artinya untuk Nazi untuk membuat bom. Surat inilah yang menginisiasi Amerika memulai proyek Manhattan, proyek pembuatan bom atom, untuk meng-counter bom atomnya Jerman. Dan Oppenheimer terpilih menjadi pemimpin proyek ini.
Sekarang saya mencari seorang Direktur Proyek. Nama saya datang, walaupun Anda membawa fisik kuantum ke Amerika, yang membuat saya tertarik. Oppenheimer pun segera mengumpulkan para fisikawan terbaik untuk bergabung dalam proyek ini. Ini tentang menciptakan kekuatan kuat yang kuat.
Apa yang Nazis lakukan? Ya. Pertanyaannya, apakah Jerman benar-benar membuat bom atom?
Nah, sebelum bicara soal bom atomnya Jerman, kita akan bahas dulu tentang Heisenberg di Jerman. Heisenberg adalah orang Jerman, sama seperti Einstein. Bedanya, Heisenberg bukan orang Yahudi, jadi dia relatif aman di Jerman.
Sama seperti Einstein, Heisenberg pun adalah fisikawan jenius. Pada umur 25 tahun, dia sudah menjadi profesor termuda di Jerman. Dan yang jelas, dia adalah salah satu pionir teori kuantum. Nah, salah satu muridnya Heisenberg adalah Oppenheimer. Oppenheimer belajar fisika kuantum dari Heisenberg ketika dia kuliah di Jerman.
Saya suka kertas Anda tentang molekul. Mungkin karena Anda menginspirasi. Kembali ke pertanyaan tadi, apakah Jerman membuat bom atom? Dugaan Einstein benar, bahwa Jerman memang memulai proyek pembuatan bom atom.
Dan siapa yang direkrut untuk membuatnya? Jelas adalah Heisenberg. Siapa yang mereka pilih? Werner Heisenberg. Ini adalah pengetahuan yang paling intuitif tentang struktur atom yang pernah saya lihat.
Jadi kalau Amerika punya Oppenheimer, Jerman punya Heisenberg. Mereka berlomba siapa yang paling cepat. cepat membuat bom atom.
Tapi Oppenheimer yakin Jerman akan kalah. Mengapa? Tadi sudah dikatakan bahwa Hitler benci fisika kuantum. Sedangkan fisika kuantum adalah dasar pembuatan bom atom, selain rumusnya Einstein EMC². Karena itu Oppenheimer yakin Jerman akan setengah hati dalam menjalankan proyeknya.
Terbukti beberapa kali Heisenberg mengajukan anggaran untuk pembuatan bom atom ditolaknya, dianggapnya terlalu besar. Padahal membuat bom atom tidak semudah itu. Heisenberg pun stres karena proyek bom atomnya nggak kelar-kelar.
Sementara Oppenheimer di Amerika, perkembangannya cukup signifikan. Hal itulah yang membuat Heisenberg pergi ke Denmark untuk menemui Niels Bohr. Niels Bohr adalah gurunya Heisenberg.
Pertemuan Heisenberg dan Niels Bohr ini cukup kontroversial. Ada yang bilang bahwa Heisenberg membujuk Niels Bohr untuk membantunya membuat bom atom di Jerman. Tapi ada yang bilang juga bahwa Heisenberg justru memberitahukan bagaimana harusnya membuat bom atom.
Lucunya, di sisi lain, Oppenheimer pun berusaha merekrut Niels Bohr. Jadi Niels Bohr ini diperlebutkan dua belah pihak yang berlawanan. Mengapa?
Karena Niels Bohr adalah fisikawan yang sebanding dengan Einstein. Ada cerita menarik soal Niels Bohr. Niels Bohr ini adalah orang Dermak. Dan Niels Bohr ini adalah orang Dermak.
Dan sebenarnya Niels Bohr bukan orang Yahudi. Tapi karena ibunya berdarah Yahudi, dia tetap diburu oleh Hitler sama seperti Einstein. Karena pada waktu itu Denmark sudah dikuasai Jerman.
Bohr pun keluar dari Denmark untuk menyelamatkan diri. Dia lari ke Sweden menggunakan perahu kecil. Lalu menumpang pesawat tempurnya Inggris. Sampai diceritakan di pesawat itu dia pingsan karena lupa mengenakan masker oksigen.
Pilot-pilot Brita menemukan saya di bawah bom. Dia menunjukkan kekuasaan, tapi saya menggoda. Ketika mereka membuka saya di Skotland, saya tidak yakin.
Tapi saya berpura-pura saya telah menemukan. Silahkan, nikmati partimu. Ketika Niels Bohr tiba di Amerika, Oppenheimer senang karena menganggapnya akan gabung. Tapi ternyata tidak. Niels Bohr justru ingin memperingatkan bahaya bom atom.
Karena Bohr sadar, bom atom terlalu powerful untuk sebuah negara. Dia khawatir ke depannya akan terjadi persaingan nuklir yang justru menghancurkan seluruh dunia. Ini juga yang membuat Oppenheimer sempat ragu dan berkonsultasi dengan Einstein. Karena sempat ditemukan sebuah perhitungan bahwa bom atom ini akan menghancurkan dunia. Mencobanya dunia, dan jika kebenaran itu kata-kata kata-kata, maka Anda berhenti dan berbagi pengetahuan Anda dengan Danansis.
Intinya, baik Einstein maupun Niels Bohr, yang mana keduanya adalah mentornya Oppenheimer, dua-duanya tidak mau terlibat langsung dalam pembuatan bom atom, karena sadar akan konsekuensinya. Saya tidak disini untuk membantu Robert. Saya tahu Anda bisa melakukan ini tanpa saya.
Ini milik Anda, bukan milik saya. Tapi apa boleh buat, Oppenheimer tidak bisa mundur karena dia sudah merekrut banyak ilmuwan. Dan support Amerika terhadapnya sangat besar.
Oppenheimer bahkan diizinkan mendirikan kota dadakan di Los Alamos untuk menjadi laboratorium terbesar di dunia demi mewujudkan bom atom. Pada bulan Juli 1945, rancangan bom atom pun selesai dibuat dan berhasil dites. Sialnya pada waktu itu Jerman sudah menyerah duluan, tersisa Jepang yang masih melawan.
Sehingga bom atom yang tadinya kado untuk Hitler, Amerika memutuskan untuk menjatuhkannya di Jepang. Sempat ada upaya dari beberapa fisikawan untuk mencegah bom atom itu dijatuhkan di Jepang. Bahkan Leo Szilard yang bersama-sama Einstein menulis surat ke Roosevelt agar membuat bom atom berbalik arah meminta Oppenheimer untuk membujuk pemerintah Amerika agar tidak menjatuhkan bom itu. Jerman sudah menang.
Jepang tidak akan menahan diri sendiri. Anda dan Einstein dengan pesan Anda ke Roosevelt mengatakan kita bisa membuat bom. Menurut saya Jerman. Itu bukan cara pembuatan senjata, Silet. Ya apa boleh buat, Oppenheimer sudah menyerahkan bom atomnya ke Amerika.
Maka terserah Amerika mau menjatuhkannya di mana. Orang Jepang tidak akan menyerah. Di mana-mana keadaan, penggunaan bom atom di kota Jepang akan menyelamatkan hidup. Bom atomnya Oppenheimer pun pada akhirnya dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki dan mengakhiri Perang Dunia Kedua.
Di satu sisi, Oppenheimer adalah pahlawan. Tapi di sisi lain, dia merasa dihantui oleh para korban bom atom ciptaannya. Dan ternyata ketakutan Niels Bohr benar, bahwa bom atom tidak akan selesai sampai Oppenheimer menciptakannya.
Karena begitu bom atom itu dijatuhkan, seluruh dunia menyaksikan kekuatannya. Dan pada akhirnya terjadilah persaingan nuklir di seluruh dunia.