Transcript for:
Kesehatan Mental dan Remaja

Intro Kenapa ya, 2 minggu ini gue rasanya gak ada motivasi buat ngapa-ngapain. Padahal, gue udah harus mulai siapin nih buat ujian nanti. Bangun dari tempat tidur aja, rasanya berat banget. Kata temen gue, mending ke psikolog aja.

Tapi emang masalah gue seberat itu apa? Lagian gue nggak gila kan? Oh mam, nggak gitu sih.

Terlepas besar kecilnya, masalah yang lo alami itu nyata. Dan masalah kan memang selalu ada. Mengakui dan menghadapi masalah itu perlu, tetapi penting juga buat ngejaga kondisi kesehatan kita. Nggak cuma fisik, tetapi juga mental dan emosional.

Nah, gue bakal ngomongin soal pentingnya kesehatan mental buat anak muda kayak lo pada nih. Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, banyak yang mulai mengangkat isu kesehatan mental di mana-mana. Orang-orang pun mulai lebih terbuka dan sadar akan isu ini. Isu kesehatan mental identik sama masalah orang dewasa.

Padahal, yang bisa mengalami masalah kesehatan mental, nggak cuma orang dewasa lho. Semua orang, pada segala usia, bisa mengalami. Kalau dari kecil kita nggak sadar akan isu kesehatan mental kita, lama-kelamaan masalah tersebut bisa menumpuk, menjadi bom waktu yang dapat meledak di masa depan. Maka dari itu, penting buat menjaga kesehatan mental kita sejak dini. Usia remaja adalah periode penting untuk mengembangkan kecerdasan emosional dan kemampuan mengenal diri, yang akan sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan mental kita saat beranjak dewasa.

Memiliki kesadaran akan kondisi kesehatan mental yang baik dapat meningkatkan kemampuan pengelolaan emosi, berkomunikasi secara terus terang dengan diri sendiri dan juga orang lain, serta membangun batasan dari hal-hal yang mungkin nggak kita inginkan. Ada beberapa aspek yang bakal memengaruhi kesehatan mental anak muda nih yang perlu lo pada perhatiin. Yang pertama adalah keinginan akan adanya kebebasan.

Saat remaja, mulai tumbuh nih keinginan untuk mengambil keputusan secara mandiri. Yang tadinya lebih banyak diarahin sama orang tua, pas remaja mulai tumbuh rasa tanggung jawab dan pilihan pribadi. Dalam mengambil keputusan, tentunya banyak tantangan yang perlu kita hadapi. Yang kedua, tekanan sebaya.

Waktu lo bergaul sama teman-teman, pastinya ada momen yang menyenangkan bukan? Tetapi kadang-kadang ada masalah atau konflik tertentu yang dapat muncul. Contohnya, bisa persaingan di kelas, baper-baperan, sampai kasus yang lebih berat, misalnya seperti bullying atau perundungan. Yang ketiga, mulainya eksplorasi identitas seksual pada usia remaja.

Remaja mulai mengalami pubertas, termasuk juga perkembangan psikis. Mulai dari aktif dan berkembangnya organ reproduksi, hormon, hingga mulai merasakan jatuh cinta. Sejak masa puber, wajar jika mulai tumbuh ketertarikan terhadap orang lain secara seksual. Kita sendiri juga mengalami proses pendewasaan. Lo mulai mencari tahu apa sih yang lo inginkan dan lo butuhkan dari orang lain.

Keempat, meningkatnya akses dan penggunaan teknologi. Anak zaman sekarang tentunya lebih mudah mengakses internet kan dibandingkan dulu. Beragam keuntungan tentunya bisa kita peroleh. Tapi lo pada juga harus sadar nih dampak negatif yang bisa timbul.

Seperti kecanduan internet, obsesi terhadap media sosial, cyberbullying, dan banyak lagi. Dengan menyadari mulai munculnya aspek-aspek tersebut, lo bisa lebih sadar dan siap untuk menjaga kesehatan mental lo. Lo juga gak harus menghadapi masalah lo sendiri kok, ketika rasanya udah terlalu sulit, boleh dan wajar untuk mencari pertolongan ke orang lain yang lo percaya, atau bahkan mungkin ke profesional seperti psikolog atau psikiater.

Yuk mulai sadar akan kesehatan mental diri kita, ada pepatah yang mengatakan, mens sana incorpore sano, yang artinya di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat. Jadi, jangan lupa jaga kesehatan mental lo juga ya, gengs!