Usia 11 tahun: Taliban menguasai Lembah Swat, melarang anak perempuan bersekolah, menonton TV, dan membaca buku.
Menulis Surat: Malala menulis surat kepada BBC tentang keinginannya untuk bersekolah dan menjadi dokter.
Pengaruh Ayah: Ayahnya adalah penyair, pemilik sekolah, dan aktivis pendidikan yang mendorong Malala untuk berbicara.
Kenaikan Aktivisme
Pidato Pertama: Malala mulai berpidato pada tahun 2008 untuk memperjuangkan pendidikan.
Konflik dengan Taliban: Dia mengekspresikan ketidakpuasan atas larangan pendidikan oleh Taliban.
Insiden Penembakan: Pada Oktober 2012, Malala ditembak oleh Taliban dalam perjalanan pulang dari sekolah.
Pemulihan dan Sukses
Operasi dan Rehabilitasi: Selama berbulan-bulan setelah penembakan, Malala tetap bertekad untuk berjuang untuk pendidikan anak perempuan.
Pidato di PBB: Pada 12 Juli 2013, dia memberikan pidato di PBB tentang hak-hak perempuan, perlawanan terhadap terorisme, dan pentingnya pendidikan.
Malala Fund
Pendiri Malala Fund: Bersama ayahnya, Malala mendirikan lembaga amal untuk mendukung pendidikan anak perempuan.
Penghargaan Nobel: Menerima Nobel Perdamaian pada Desember 2014, menjadi peraih Nobel termuda di usia 17 tahun.
Pendidikan dan Perjuangan Lanjutan
Pendidikan di Oxford: Belajar filsafat politik dan ekonomi di Universitas Oxford pada tahun 2018.
Perjuangan Global: Mengunjungi banyak negara untuk mendengarkan cerita anak perempuan yang menghadapi kemiskinan, perang, pernikahan anak, dan diskriminasi.
Penyelesaian Pendidikan: Malala menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2020 dan melanjutkan perjuangannya melalui Malala Fund.
Penutup
Ajak untuk Mengunjungi Website: Kunjungi website untuk anak, bobo.id serta like, comment, share, dan subscribe ke channel BoboYu.