Transcript for:
Peran Virus dalam Evolusi Manusia

Manusia telah nyiptain peradaban, ngubah hampir seluruh permukaan bumi, sampai ngejelajahin luar angkasa. Tapi dari dulu sampai sekarang, manusia tetap punya kebiasaan yang sama. Berteman, tertawa, berkeluarga, dan bercengkrama.

Selama ribuan tahun, kita juga berusaha memahamin apa yang ngebedain kita dari makhluk hidup lainnya sebenarnya. Para ilmuwan nyari jawabannya di dalam GEN. Para filsuf nyari jawabannya dengan berpikir dan ngamatkan sifat manusia dan seniman nyari jawabannya dalam berbagai jenis karya. Jadi, apa yang sebenarnya menjadikan manusia?

Manusia. Gimana evolusi bisa ngehasilin makhluk yang bisa berpikir, merasa, dan mencipta? Ternyata, jawabannya mungkin adalah sesuatu yang nggak pernah kita bayangkan. Mungkin, hal yang menjadikan kita manusia adalah sesuatu yang biasanya kita anggap musuh.

Yaitu, virus. Salah satu makhluk yang selamat dari kiamat asteroid puluhan juta tahun lalu adalah nenek moyang mamalia. Makhluk kecil berbulu mirip tikus yang hanya keluar di malam hari saat predator tidak aktif. Bentuk tubuhnya mirip mamalia modern, kecuali satu detail kecil. Mereka nggak punya organ ini.

Iya, organ tubuh penting yang jadi tempat tinggal bayi selama 9 bulan, sekaligus jadi jalur buat ngasih nutrisi buat bayi dan pelindung dari penyakit. Tanpa placenta, perkembangan janin nggak akan bisa sempurna. Sekarang, kenalin.

Retro Virus. Salah satu jenis virus yang nggak cuma bisa nginfeksi sel, tapi juga ninggalin jejak yang nggak bisa dihapus di dalam sel yang dia infeksi. Struktur tubuhnya sangat sederhana. Amplop sebagai lapisan pelindung pertama yang juga bikin virus lebih gampang nembus sel. Dining protein yang jadi lapisan pelindung kedua.

Beberapa jenis zat buat percepat reaksi kimia dalam virus. Dan... materi genetik, bagian terpenting yang berisi segala informasi tentang virus.

Ibarat buku yang isinya biodata. Nah, begitu nemu sel yang cocok, retrovirus bakal nempel di dinding sel dan nyuntikin materi genetiknya. Terus materi genetik ini disalin dan diselipin ke dalam sel. Oke, gampangnya bayangin gini. Sel itu udah punya perpustakaan yang isinya berbagai macam informasi tubuh, namanya kromosom.

Nah, si retrovirus itu nambahin satu buku di dalam koleksi perpustakaan kita. Terus, dampak dari penyelipan ini bisa macem-macem. Sel yang diinfeksi bisa rusak, lalu menghasilkan lebih banyak retrovirus, lalu meledak dan nyebari virus kemana-mana, atau bisa juga nggak berdampak apa-apa. Ya, gen virus itu cuma bisa jadi bagian dari sel tanpa ngunggah apapun. Nah, kalau virus ini nginfeksi sel buat berkembang biak, jejaknya bisa diturunkan ke anak cucu makhluk yang diinfeksi.

Inilah yang terjadi sama nenek moyang mamalia jutaan tahun lalu. Tahun 2000, sekelompok ilmuwan dari Amerika nemuin gen misterius dalam kumpulan gen manusia. Fungsinya, bikin sel di placenta yang berperan dalam pertukaran nutrisi, gas, dan limbah dari ibu kejanin.

Yang jadi masalah, ini bukan gen manusia. Ini adalah gen virus. Ternyata gen ini bukan cuma ada di manusia. Simpanse, monyet, sampai tikus, semuanya punya.

Makanya para ilmuwan ngambil kesimpulan. kalau ada retrovirus yang nginfeksi nemo yang kita dan ninggalin jejak genetik. Seiring berjalannya waktu, gen ini justru beralih fungsi dan jadi berguna buat kita sekarang. Terus gilanya, penyusupan gen retrovirus ke dalam gen manusia nggak cuma terjadi sekali aja, tapi puluhan kali. Dan mereka megang peran penting dalam ngebentuk manusia kayak sekarang.

Ya! Jadi ternyata ada kemungkinan manusia nggak akan bisa jadi kayak sekarang tanpa bantuan virus. Tapi kalau itu aja udah gila, ternyata ada teori yang jauh lebih gila lagi.

Semua di sel tubuh kita mungkin juga berasal dari virus. Soalnya, inti sel kita itu mirip sama beberapa virus. Makanya muncul hipotesis kalau dulu banget virus nginfeksi nenek moyang semua sel yang ada di bumi dan ngebentuk inti sel. Oke!

Jadi virus adalah salah satu faktor penting yang bikin mamalia punya placenta yang pada akhirnya ngebikin otak bisa berkembang dan manusia modern tercipta. Tapi sebenarnya, dari mana virus sendiri berasal? Jawabannya masih misterius.

Orang yang pertama kali nemuin bukti keberadaan virus adalah seorang ahli tanaman asal Rusia. Dia lagi neliti penyakit yang bikin daun-daun tembakau jadi bercorak kayak mosaik. Awalnya, dia ngira kalau yang bikin gara-gara adalah bakteri.

Dia nyaring getah daun yang terinfeksi pakai filter bakteri, tapi ternyata getah ini masih bikin tanaman lain sakit. Kesimpulannya, penyebab nyakitnya adalah suatu hal lain yang lebih kecil daripada bakteri. Beberapa tahun kemudian, ahli biologi asal Belanda ngelakuin eksperimen yang sama.

Tapi mereka nggak tahu pekerjaan satu sama lain. Dia narik kesimpulan kalau hal mistrius yang infeksi tembakau itu bisa berkembang biak di dalam sel hidup tanaman. Dan dialah yang ngasih mereka nama, virus. Setelah penemuan virus, banyak ilmuwan yang ngajuin teori asal-usulnya. Oke, buat tahu lebih lanjut, ayo kita langsung tanya aja ke ahlinya.

Oke, Mas David. virus sebenarnya datang dari mana? ya ini pertanyaan menarik karena di dunia ini kita belum tahu jawabannya jadi ini sebenarnya adalah sesuatu yang Peneliti masa depan, generasi berikutnya harus mencari Ada banyak sekali teori yang mendasarinya gitu ya Secara garis besar kalau dari saya, saya menurunkan kurang lebih dua Progresif atau regresif Progresif itu artinya dia dari bawah ke atas regresif dari sesuatu yang besar jadi sesuatu yang kecil Jadi kalau pakai perumpamaan Lego ya Progresif itu kita nyusun dari blok-blok yang kecil menjadi sesuatu yang besar Jadi kalau dalam Progresif Konteks aslinya dari DNA, RNA, kemudian jadilah protein, jadilah sebuah virus yang utuh. Itu namanya progresif.

Kalau reduksi berarti anggaplah kita punya mobil terus kita pretelin. Jadi rodanya, jadi mesinnya, jadi karburasi. atau yang apa segala macam.

Itu namanya regresif, dia turun ke bawah gitu ya. Jadi itu artinya apa dalam konteks virus, ada sel yang besar, kemudian ada bagian dari dia yang pecah dan menjadi independen, merdeka dengan sendirinya. Nah itu contoh dari yang regresif atau dia reduksi, menurun.

Oke, kalau yang tadi dibilang itu mungkin artinya teori yang saat ini paling dipakai untuk... memahami virus itu sendiri oleh para ilmuwan. Ya betul, jadi seluruh teori yang diceritakan sebetulnya teman-teman yang barangkali SMA ya, seingat saya SMA Vastiga itu kita sudah belajar dari materi asal-usul kehidupan.

Jadi sebenarnya nggak terlalu berbeda jauh dengan makhluk hidup lain. Karena kan ini judulnya asal-usul kehidupan Cuman semakin kesini kita menemukan hal-hal yang sangat menarik Yaitu barangkali virus duluan sebelum manusia gitu ya Sebelum bahkan bakteri, sebelum tubuhan dan seterusnya Ada gak teori yang sekarang ada gitu ya Tapi paling tidak diakini oleh para ilmuwan Sejauh ini teori yang paling tidak terpercaya Itu adalah Yang build up dari bawah, yang tadi saya bilang itu progresif Yang sebenarnya berdasar dari supurba, kalau teman-teman tahu dari oparin, kemudian miler ore ya Kemudian, oh supurba disetrum, jadilah asam amino, jadilah protein, dan seterusnya Itu yang paling sunit diterima, karena sampai sekarang masalahnya supurbanya tidak bisa Kita buktikan kan Ya kurang lebih seperti itu Yang paling sulit dipercaya Karena masih Debatable ya Oke jadi bisa Gue simpulkan juga Itu teorinya yang paling Tidak benar Dibandingkan semua Atau ada lagi Itu bukan Kalau lebih salah mungkin agak asal, ya? Sebenarnya kita ingin teori itu benar, cuman pembuktiannya saatnya teknologi belum mampu, gitu, kalau menurut pandangan saya.

Karena begini ya, sampai saat ini belum ada penelitian yang bisa membuktikan itu betul. It's kind of like the missing gap of this life, gitu ya. Tempat yang hilang dari pengetahuan kita.

Jadi kita mau tahu sebetulnya, mungkin nggak sih sesuatu dibangun dari building blocks yang kecil. Nah ini kan... akan menjawab membantu menghubungkan bridging antara fisika, kimia, dan akhirnya ke biologi.

Dimana misalnya terjadi benturan acak antara partikel kemudian dia menjadi sesuatu yang baru jadi yang baru, jadi yang baru. Nah ini cuma semacam personal interest lah ya kalau masalah kalau bisa sih seputbah gitu tapi kalau enggak ya yaudah gitu. Atau mungkin dua-duanya sebenarnya di dunia ini gitu. Oke Ya, sampai sekarang ilmuwan masih belum sepakat soal soal asal-usul virus.

Mungkin justru semua teori tadi benar semua. Soalnya bisa aja virus yang beda punya asal-usul yang berbeda. Misteri yang menyelimuti virus nggak cuma soal asal-usulnya, tapi juga soal identitasnya. Ya, apakah virus itu makhluk hidup?

Sejak penemuannya, virus punya banyak julukan, mulai dari racun, partikel biologi, bahkan sampai bahan kimia. Yang jelas, mereka jarang banget disebut sebagai makhluk hidup. Soalnya mereka punya satu syarat buat hidup, harus ada makhluk hidup lain. Kalau semua makhluk hidup di bumi punah, otomatis virus juga bakal punah.

Iya, virus harus masuk dulu ke dalam sel makhluk hidup lain buat berkembang biak. Di luar sel, dia diam aja. Tapi terus ilmuwan nemuin kelompok virus baru yang aneh.

Ukurannya itu raksasa. Salah satunya bernama Mimivirus. Ukurannya sama kayak bakteri, atau bahkan lebih besar.

Bentuknya lebih rumit dibanding virus pada umumnya, dan mereka juga punya jauh lebih banyak gen. Bahkan ada virus yang lebih besar lagi. Sosok ini terperangkap puluhan ribu tahun di dalam es. Karena suhu bumi yang makin panas, es mencair, dan mereka bangkit. Virus ini punya ribuan protein yang belum ditemuin di makhluk-makhluk lain.

Nah, virus-virus raksasa ini nggak bahaya buat manusia. Tapi mereka justru ada dalam ancaman virus lain. Mereka bisa sakit.

Para virus besar ini bisa terinfeksi virus-virus yang lebih kecil. Ya, virus kecil ini bisa nginfeksi virus besar yang lagi nginfeksi selain. Nah, Yang makin bingung, ada ilmuwan yang bilang bahwa kalau virus bisa terinfeksi, maka virus itu harus dianggap sebagai makhluk hidup.

Tapi, ya banyak juga ilmuwan yang nggak setuju. Oke, kita udah tahu ada virus raksasa dan ada virus mini. Tapi sebenarnya, seberapa besar ukuran mereka-mereka ini? Coba lihat ini.

Ini pasir. Dalam segenggam tangan kita, bisa muat ratusan ribu butir pasir. Nah, coba bayangin pasir itu ibarat gedung ratusan lantai.

Kalau sel darah merah kita seukuran rumah dua lantai di sebelahnya, bakteri seukuran manusia. Dan virus yang dari tadi kita pangeraksasa, ukurannya cuma segede meja ini. Dan virus terkecil, cuma segede kelereng. Balik lagi ke butiran pasir di tangan kita. Dalam satu butir pasir, bisa muat ratu.

Ya ya betul, jadi begini ya, virus itu kita, teman-teman yang ada virus dalam momen pandemi ini cukup beruntung karena eksplosifnya menjadi tinggi, jadi sekarang virus itu menjadi kata yang oh semua orang tahu gitu ya, sebelumnya yang lebih populer seperti di Indonesia kuman. Terus gak masuk KPI lagi ya kan masalahnya Ya dengan adanya pandemi yang disebabkan oleh virus Kita jadi mulai mengenal virus Nah tapi yang belum orang sadar itu virus itu jumlahnya sangat banyak Jadi diperkirakan dalam satu tahun satu tetes air laut ada sekitar 10 juta virus. Artinya apa?

Ini kalau dari kacamata saya bukan sekedar fun fact. Berarti ada banyak data yang masih hitam. Kita belum tahu.

Kalau data masih hitam berarti itu penelitian yang menarik. Tapi lebih daripada itu, barangkali di dalam virus itu kita bisa memecahkan salah satu reaksi paling penting di dunia. Yaitu fotosintesis. Barangkali virus itu adalah sesuatu yang integral dalam proses fotosintesis.

Dampaknya apa nih pertanyaan berikutnya? Renewable energy. Bisa jadi dengan memecahkan reaksi fotosintesis kita bisa menemukan renewable energy yang sesungguhnya.

Terlepas dari cerita ada juga Dyson Sphere, ada juga nikel yang lebih dekat dan seterusnya. Tapi bisa jadi dengan memecahkan reaksi fotosintesis dan ternyata konektornya adalah virus, kita bisa menemukan energi baru terbarukan dan say goodbye to oil. Menganggap virus hanya sebagai penjahat dan ancaman adalah kesalahpahaman besar.

Virus berperan bunuhin bakteri yang sisa tubuhnya jadi sumber makanan buat para penghasil oksigen terbesar, plankton. Mereka juga berperan dalam siklus karbon dan ngasih nutrisi buat para makhluk di dalam tanah. Bahkan, di dalam tubuh kita ada miliaran virus kecil yang ngebantu kita ngelawan para bakteri jahat.

Dan karena kemampuannya buat nyusupin gen ke spesies yang diinfeksinya, virus ninggalin jejak di seluruh bentuk kehidupan. Bahkan hampir 10% kumpulan gen manusia berasal dari virus kuno. Kekuatan super virus ini juga yang bikin mereka jadi sumber inovasi genetik.

Ahli virus ini bahkan bilang, saat virus nginfeksi sel, kita bisa lihat mereka bukan kayak lagi berantem, tapi berdansa. Mereka saling mempengaruhi evolusi satu sama lain, kayak pasangan yang belajar gerakan tarian baru bersama-sama. Tarian antara sel manusia dan para virus ini mungkin bikin kita harus mikir ulang tentang diri kita sendiri. Soalnya ternyata DNA kita itu hasil kolaborasi antara manusia dan virus.

Dan dampak virus bukan cuma kerasa buat manusia aja. Mereka ibarat tali yang nyambungin seluruh cabang ekosistem makhluk hidup. Makanya kita perlu nyadarin keberadaan mereka dan belajar soal mereka. Mungkin dengan itu, kita jadi semakin bisa bertahan dalam perang-perang mungil yang setiap saat terjadi di tubuh kita. Atau mungkin muncul berbagai penemuan lain yang jadi sebuah solusi untuk dunia kesehatan yang lebih baik.

Ya, virus mungkin salah satu makhluk terkecil yang bahkan tak kasat mata. Tapi mereka justru megang peran raksasa dalam tiap untayan benang kehidupan kita. Dan seperti biasa, terima kasih.