Portugis: bangsa Eropa pertama yang datang ke wilayah Nusantara pada tahun 1511, tepatnya di Kesultanan Malaka.
Kekuatan utama bangsa Portugis sejak abad ke-15 adalah teknologi maritim dan armada laut yang maju.
Eksplorasi dan Tujuan Ekspedisi
Kerajaan Portugis dan Spanyol: kerajaan Katolik dengan kekuatan armada laut.
Vasco Da Gama: pelaut berpengalaman yang memimpin ekspedisi untuk mencari rempah-rempah yang mahal di Eropa.
Rempah-rempah: digunakan sebagai bahan baku obat, parfum, pengawet makanan, dan bumbu masakan.
Ekspedisi dimulai pada bulan Juli 1497 dari pelabuhan Lisabon.
Rute yang dilalui: melalui Tanjung Harapan, Afrika Selatan, menuju Calicut dan Gowa, India.
Penemuan dan Penguasaan Malaka
Pada tahun 1511, Portugis mendarat di Malaka, pusat perdagangan terbesar di Asia.
Alfonso de Albuquerque: gubernur Portugis di India memimpin ekspedisi ke Malaka untuk menguasai perdagangan rempah-rempah.
Awalnya disambut ramah oleh penduduk, namun niat Portugis ternyata lebih ambisius.
Portugis mengendalikan perdagangan di Asia Tenggara dan menyerang Kesultanan Malaka.
Penyerangan oleh Kesultanan Demak dipimpin oleh Patih Unus pada tahun 1512 untuk mengusir Portugis, namun gagal.
Ekspansi Ke Wilayah Indonesia Timur
Portugis melanjutkan ekspedisi ke Indonesia Timur untuk membangun monopoli perdagangan cengkeh.
Mendarat di Pulau Banda Maluku, pusat penghasil pala.
Membangun benteng Sao Paulo di Ternate dengan izin raja setempat.
Tujuan penjelajahan: memperoleh kekayaan, kejayaan, serta misi agama (gosper).
Perlawanan Terhadap Portugis
Pada tahun 1527, tentara Demak di bawah Fatihillah menyerang Portugis di Sunda Kelapa.
Perlawanan dibantu oleh rakyat Cirebon dan Banten, berhasil mengusir Portugis dan mengubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta.
Kesimpulan
Sejarah menunjukkan bahwa keberhasilan suatu bangsa tidak hanya bergantung pada sumber daya alam, tetapi juga kemampuan mengelola potensi dan mengatasi tantangan.
Bangsa yang mampu mengatasi permasalahan akan semakin berkembang dan maju.