Catatan Kuliah: Perang Dipenogoro
Pendahuluan
- Zaman kolonialisme Indonesia penuh peristiwa sejarah penting.
- Perlawanan lokal dan perang besar menguras kas pemerintah kolonial Belanda.
Pangeran Dipenogoro
- Pahlawan nasional karena perlawanan terhadap penjajah.
- Lahir: 11 November 1785, Yogyakarta (Raden Mas Ontowirjo).
- Putra Sri Sultan Hamengkubwono III.
Latar Belakang
- Situasi di Surakarta dan Yogyakarta memprihatinkan akibat intervensi Belanda.
- Intervensi menyebabkan konflik internal di keraton.
- Meninggalnya Sultan Hamengkebuwono I (1792) membuka peluang bagi Belanda.
Dampak Intervensi
- Mengakibatkan pergeseran budaya dan adat di keraton.
- Rakyat menderita di bawah pemerasan.
- Petani dipaksa bekerja dan dibebani pajak.
Motivasi Pangeran Dipenogoro
- Prihatin dengan kondisi rakyat.
- Menolak diangkat sebagai putra mahkota.
- Memutuskan untuk melakukan perlawanan setelah melihat intervensi Belanda semakin parah.
Pemicu Perlawanan
- Puncaknya saat Belanda memasang patok untuk jalan kereta api di atas makam leluhur Dipenogoro.
- Merasa marah, Dipenogoro mengganti patok dengan tombak sebagai pernyataan perang.
Perang Dipenogoro
- Dimulai: 20 Juli 1825.
- Pasukan Belanda berusaha menangkap Dipenogoro namun gagal.
Strategi Pangeran Dipenogoro
- Serangan ke keraton Yogyakarta.
- Mengirim utusan kepada bupati dan ulama untuk bersiap melawan Belanda.
- Memilah bangsawan menjadi kawan atau lawan.
- Membagi wilayah perang dan pertahanan.
Perkembangan Perang
- Dipenogoro memimpin langsung perlawanan.
- Kemenangan awal di beberapa daerah; perlawanan meluas ke berbagai daerah.
Respons Belanda
- Belanda mengubah strategi menjadi Benteng Style Cell.
- Menghadapi perlawanan yang semakin meluas, Belanda memanggil pasukan dari Sumatera Barat.
Akhir Perang
- Gencatan senjata ditawarkan Belanda, tetapi Dipenogoro ditangkap dalam perundingan 28 Maret 1830.
- Dihukum pengasingan hingga wafat pada 8 Januari 1855.
Dampak Perang
- 200 ribu jiwa tewas (7 ribu pribumi, 8 ribu Belanda).
- Memperkuat kekuasaan Belanda di Pulau Jawa.
- Keturunan Dipenogoro dicap sebagai pemberontak.
Krisis Ekonomi Belanda
- Perang menguras sumber daya, menyebabkan krisis keuangan pemerintah kolonial.
Pertanyaan untuk Diskusi
- Apakah Pangeran Dipenogoro masih punya peluang untuk memenangkan perang?
Terima kasih telah mengikuti kuliah ini! Jangan ragu untuk memberikan komentar dan berbagi jika merasa konten ini bermanfaat.