Transcript for:
Pengalaman Horor di Gunung A

Kenapa ngos-ngosan gitu kalian lari katanya Iya Pak tadi kami sengaja lari soalnya pengin cepat sampai bawah Pak kata mereka mereka enggak bilang tuh kalau mereka lagi dikejar pocong kan pengin cepat sampai bawah atau karena dikejar pocong kata dia kayak gitu kata si bapak kan Oh cepa langsung bikin Arum RAM sama si Budi terdiamlah eh kok tahu Bapak nih dan seolah bisa membaca pikiran mereka Wak Bapak tuh cuma senyum tahulah Hai W asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Terima kasih sudah klik video ini gimana kabar kalian wa Apakah malam ini ada yang lagi ngerasa capek jenuh bosan gitu untuk mengatasi rasa jenuh dan bosan wa liburan ke alam bisa menjadi obat paling ampuh buat mfresh pikiran ya kan contoh aku sering tu ngelihat ada orang yang mengisi waktu libur kerjanya dengan naik gunung Awalnya aku mikir juga kerja kan udah capek Wak ya kenapa healingnya malah naik gunung bukannya naik gunung tuh jadi makin capek tapi setelah aku coba sendiri Wak aku jadi paham betul kalau naik gunung itu betulan bisa menjadi cara untuk ng-recharge diri lebih dalam lagi wak ada rasa puas bangga dan juga haru setiap kali berhasil sampai ke Puncak nih mungkin waak-waak yang pernah mendak Kai gunung juga merasakan hal yang sama ya Tapi tentu akan lain ceritanya Wak kalau perjalanan ke Puncak Gunung ini malah dipenuhi teror horor seperti yang dialami sama Waw kita dan juga teman-temannya dalam kisah ini niatnya pengen healing ke gunung tapi mereka ini malah dibuat ketakutan dengan berbagai teror mistis di sana bahkan pas mereka sudahudah berhasil turun sekalipun wa salah satu teman mereka tetap belum boleh pulang ke rumahnya karena kondisi dia yang masih tidak aman penasaran gimana kisah selangkapnya ini yang kalian tunggu-tunggu juga kan k HW gunung jadi tanpa berlama-lama kita langsung masuk aja ke ceritanya ya Cek it out tapi tunggu sebentar wa sebelum aku masuk ke kisahnya Aku mau sampaikan satu informasi penting nih buat wawak-wawak kesayangan aku semua karena di sini aku pengen makin dekat dan sharing lebih banyak dengan kalian Aku mau mengundang kalian untuk bergabung di YouTube membership Nadia omara dengan menjadi YouTube memberku setiap bulannya Wak kalian akan mendapatkan pertama tambahan satu konten eksklusif dengan experience baru yang tidak biasa terus ada kalanya juga nih konten eksklusif ini bisa menjadi tempat aku dan tim bisa lebih bebas berekspresi lagi tanda kutip dan juga menyampaikan informasi detail yang tidak bisa kami sampaikan di konten-konten biasanya dan Selain itu Kalian juga akan mendapatkan beges khusus di samping nama akun YouTube kalian dan juga nantinya kalian bisa saling komen dengan berbagai emoji khusus khas Nadya omara channel tapi ini gak ada paksaan Wak ya buat kalian yang mau-mau aja cara bergabungnya juga Gampang sekali wa kalian tinggal langsung masuk ke halaman channel YouTube Nadya omara lalu Klik tombol join atau gabung dan kalau sudah kalian tinggal langsung melakukan pembayaran melalui dompet digital yang kalian punya udah selesai Selamat bergabung dan selamat menikmati konten eksklusif dari kami di YouTube membership Nadio omara kita tunggu kalian di room members only ya oke Wak jadi kisa yang ak aku ceritakan malam ini dikirim sama awak kita yang sebut saja namanya Arum dari Jawa Barat Halo Arum Nah jadi pengalaman horor ini terjadi waktu Arum dan juga teman-temannya pergi mendaki salah satu gunung yang ada di Jawa Barat sesuai request dari Arum dan juga teman-temannya wa di sini dia memilih untuk tidak menyebutkan nama gunungnya ya jadi biar gampang kita sebut aja namanya gunung a Alasannya kenapa dia enggak mau nyebutin Nanti kalian tahu sendiri nah jadi ceritanya waak pada saat itu Arum ini sudah lulus kuliah dan dia baru mulai kerja di kota Bandung nah tempat kerjanya Arum ini ngikut jadwal pemerintah wa jadi setiap kali pemerintah menetapkan tanggal merah dan cuti bersama mereka juga ikutan libur nah pada saat akhir tahun menjelang awal tahun tiba ada banyak tanggal merah karena yaitu liburn dan juga tahun baru Nah Arum pun pengen Mengisi waktu liburnya itu dengan jalan-jalan weh pas kali nih libur nanti enaknya aku jalan-jalan ke mana ya naik gunung aja kali ya kata dia gitu Nah tiba-tiba ide itu muncul lah wak naik gunung nah kebetulan Wak si Arum ini memang suka kali sama kegiatan kegiatan di alam gitu dan Sebelumnya dia juga udah pernah tuh beberapa kali mendaki gunung nah terus udah e tercetus ide itu dia pun langsung lah ngajak kawan-kawan lainnya yang juga suka naik gunung untuk mendaki bersama singkatnya ter kumpulah itu n ada lima orang nih yang mau diajak muncak mereka adalah si Arum wawak kita terus ada Nisa Sarah Rama dan Budi tiga perempuan dua laki-laki ya Nah mereka berlima ini sama-sama Stay di Bandung wa jadi nanti pun mereka juga bisa berangkat bersama dari Bandung nah lalu untuk bisa memudahkan komunikasi Mereka pun Bikinlah grup chat gitu nah di grup chat itu mereka saling berdiskusi untuk menentukan gunung Mana nih yang mau mereka daki ya kan dan pilihan yang terbanyak jatuh pada gunung a gunung a ini Oke sepakat ya kita akan muncak ke gunung a kata mereka di grup y we sepakat kita mau berangkatnya Kapan nih Enaknya Kapan gitu Udahlah besok aja L waktu hari Jumat malam setelah kita semua balik kerja gimana jangan lupa ya segala perbekalan mulai disiapin dari sekarang kata salah satu di antara mereka dahlah Arum dan teman-temannya pun mulailah menyiapkan segala kebutuhan yang akan mereka bawa W lalu pas semua perlengkapan itu sudah siap tiba-tiba si rama kawannya ini ngirim screen shootan berita ke grup dia bilang Woi guys udah tahu Info ini belum ternyata gunung ini lagi ditutup sementara selama beberapa bulan ke depan soalnya cuaca lagi buruk dan juga lagi ada pemeliharaan ekosistem di sana si berita itu ngisi kayak gitu eh bilang kayak gitu Nah yang lain jawab ya aku baru tahu pula Terus gimana nih kita mau muncak ke gunung lain kah kata salah satu di antara mereka bagusnya gunung Apa ya selain gunung a enggak tahu kalian penginnya apa gitu kan Kalau aku sih tetap pengin ke gunung a ya Iya sama aku juga Iya aku juga semuanya ituh penginnya ke gunung a nah dia termasuk juga aku kata si harum Nah karena kebanyakan mereka itu tetap pengin muncak ke gun gunung Ah si rama bilang lagi ya udahlah wa kita terobos aja lewat jalur yang sering dipakai warga buat ke hutan Kebetulan aku punya kawan asli orang sana dia hafal tuh jalur lain buat mendaki ke gunung a katanya nah sayangnya waak di sini mereka mereka berlima itu tidak mengindahkan aturan yang ada larangan yang ada enggak diindahin sama mereka usulan si rama ini langsung Malah disetujui sama si Arum dan kawan-kawan yang lain alhasil sesuai rencana awal mereka akan tetap mendaki gun ung a walaupun sudah ada larangan ya dan berangkat tetap di rencana awal di hari Jumat malam Nah di hari keberangkatan itu mereka berlima kumpul di kosnya Budi Lalu setelah memastikan semua keperluan dan juga perbekalan sudah di packing nih mereka memulai perjalanan menuju ke desa terdekat dari titik awal pendakian jadi kan mereka ini mau mendaki lewat jalur yang ada di desa it lah gitu kan waak Nah Sesampainya di situ mereka langsung disambut sama kawannya Rama yang namanya Danang Ah si Danang ini lah yang nantinya akan menemani pedakian mereka dia warga lokal situ dia inilah kawannya Si Rama yang disuruh untuk nemani mereka lewat jalur lain ya si Danang ini nah nyampai di rumah Danang pun langsung mengajak mereka untuk istirahat sebentar di rumahnya yang perempuan si Arum Sarah sama Si Nisa langsung bersih-bersih bentar terus mereka mandi sementara yang laki-laki Rama Budi dan juga Danang masih ngobrol Wak di teras rumahnya si Danang Nah pas si Arum ini lagi siap-siap mau istirahat waak dia enggak sengaja dengar obrolan kawan-kawannya yang cowok yang lagi di luar itu Danang bilang ke si raman dia ngomong kayak gini kalian yakin mau nerobos lewat jalan ini wei kata si Danang Yakinlah jalurnya aman kan katanya bukan masalah aman atau enggaknya wa maksud aku nih Ya itu yang cewek-cewek gimana kata si Danang Oh mereka juga aman kok mereka tuh juga udah biasa naik gunung fisiknya kuat pasti bukan orang yang baru sekali ini naik gunung Kami semua suka naik gunung gitu Bukan soal itu wuh k Gimana ya cara ngomongnya kata si Danang apa sih ngomong aja ngapa Enggak apa-apa kok kata si rama gitu jujur aja nih wak ya pas kalian bilang mau naik ke gunung a ini aku k kira enggak ada ceweknya atuh ngapa Kalau ada ceweknya kok khawatir Kami bakal ngelakuin aneh-aneh di sana Ha kok pikir kami pasang-pasangan di sini enggak kami teman aja kami muncak ya ggara mau muncak ggara mau nengok keindahan gunung a enggak ada niat lain gua udahlah tenang aja lah k Danang kata si rama lagi Oh ya udahlah kalau kayak gitu tapi nih Ha Kalau terjadi sesuatu di sana Aku enggak tanggung jawab ya kata si Danang nah mendengar percekapan itu wa Arum yang dengar itu jadi ragu eh Ngapa pula tiba-tiba Danang ngomong kayak gini ya dia kan warga lokal kan apa yang cewek-cewek enggak usah ikut aja kata si Arum dalam hatinya Tapi waktu Arum mengungkapkan keraguan itu ke Sarah ke kawannya Sarah bilang udahlah Wei jangan kok terlalu parno dengar ucapan kayak gitu biasalah ada kekhawatiran kayak gitu apalagi kita perempuan tuh sebelum-sebelumnya juga enggak apa-apa kan kita nih naik udah Aman semua bakal Beb aja besok kita berangkat mendaki dan kita akan pulang dengan selamat udah itu aja L dalam hatiu kata si Sarah kayak gitu dahlah setelah diyakinkan sama si Sarah Arum pun e mantap untuk tetap ikut mendaki ya mereka istirahat dulu nih rumah si Danang nah keesok an paginya pendakian pun dimulai wa mereka berjalan beriringan melewati rumah-rumah warga area perkebunan sampai ke perbatasan hutan sebelum masuk lebih jauh di area perbatasan hutan itu Danang ngajak mereka untuk berdoa bersama dulu Nah setelah berdoa Danang bilang nanti kalau ada apa-apa di sepanjang jalur pendakian ini jangan langsung diceritakan di tempat ya guys tunggu sampai kita turun nanti ceritanya pasuk kita udah pulang aja semuanya ya dan karena sekarang gunung a ini lagi ditutup kalian tahu kan semuanya lagi Ditutup nih besar kemungkinan di atas nanti kita enggak akan ketemu atau juga papasan sama rombongan lain Jadi pastikan jangan ada yang mencar ya kata si Danang nah mendengar arahan Danang waak mereka berlima pun menganggu nganggu aja lalu mereka pun melanjutkanlah ini perjalanan dengan berbaris satu persatu yang jelas waktu pertama kali itu Nan aku lupa urutannya yang jelas Danang yang paling belakang kata si Arum di hari pertama pendakian itu wa tujuan utama mereka ada adalah ke area camp yang kita sebut aja namanya Padang Savana ya ini ada nama ee area tempatnya di Gunung a ini tapi kita sebut a Padang Savana nah Padang Savana ini biasanya para pendaki akan selalu membuka tenda di situ Begitu juga dengan Arum dan kawan-kawan nanti Mereka akan membangun tenda dan juga bermalam di Padang Savana ini dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ke Padang Savana itu kurang lebih 6 sampai 7 jam dari titik awal pendakian mereka Nah makanya mereka juga ngejar waktu nih biar bisa sampai ke Padang Savana itu sebelum langit gelap tapi W pas waktu sudahah menunjukkan pukul 4 sore Padang Safana tuh ternyata masih belum nampak sama mereka masih jauh nah dia kami harus jalan sekitar 2 sampai 3 kilo lagi it jam . tuh aturnya udah nyampai di jam-jam segituan Nah akhirnya Biar tidak terlalu malam Danang pun meminta mereka untuk Wi cepatin dikitlah langkahnya gitu Nah karena di situ mereka jalannya cepat-cepat gitu kan W mengejar waktu nih rombongan mereka sempat kepisah gitu kepisah dua Sarah Rama sama Si Nisa jalan duluan di depan sementara Arum si Wawa Arum Budi sama Danang jalan di bel akang tapi masih satu jalur cuma yang bertiga ini duluan gitu nah waktu itu Arum ini lagi capek-capeknyayawa jadi dia tuh enggak bisa jalan ngebut kali Makanya mungkin ketinggalan nah dijagalah sama si kawan dia Berdua ini nah di tengah rasa capeknya itu Arum tiba-tiba kepala sakit W pusing kepala Arum pun duduk sejenak sambil dia pegang kepala Dud Sakit kali kepala k pusing kepala gu kata si harum kayak gitu kan Nah di waktu yang sama tiba-tiba Entah kenapa nah dia air mataku mengalir deras menangis dia di situ Aku enggak tahu kenapa tiba-tiba Aku nangis n nangis aku di situ nah ngelihat gelagat anehnya si Arum wa dengan Sigap si Danang langsunglah ngampirin si Arum dipegang a pundanya Rum Rum Arum kok enggak apa-apa kan kau dengar suaraku kan kata si Danang kayak gitu kan Nah di situ sebenarnya Arum nih dengar panggilan si Danang wa Tapi anehnya Entah kenapa Nad aku enggak bisa ngerespon sama sekali ucapan si Danang tuh dengar aku tapi kenapa k ini aku ngapa ini enggak bisa kan ada Budi kan Budi P langsung datang ke si Arum diusapnyaalah wajah set dan barulah dari situ aku bisa ngomong lagi Danang nanyalah sama si Budi eh r r aman kan R kata gitu kok Danang pula nanya sama si Budi Danang Budi nanya ke si Arum R aman kan r i weh Aman aku aman aman Insyaallah aman tadi aku kenapa ya katanya ggak apa-apa udahah jangan dipikirin banyak-banyak berdoa ya selama di sini ya yuk kita lanjut lagi keburu gelap kata si Danang dah mereka lanjutlah jalan lagi nih wa ya Nah di sepanjang perjalanan menuju ke Padang Safana itu wa Danang terus Ngajak si Arum ngobrol biar Arum ini enggak ngelamun lah gitu dan alhamdulillahnya mereka berenam berhasil sampai di Padang Savana dengan selamat Sesampainya di sana area Padang Safana itu W betul-betul sepi kali Ya wajarlah orang gunung a Emang lagi ditutup sementara ya kan sepi gitu n cuman ada rubungan kami aja ngekamp di sana dah tuh Arum sama kawan-kawan yang lain pun langsung mendirikan dua tenda satu tenda untuk laki-laki satu lagi tenda untuk perempuan tiga laki-laki tiga perempuan kan jadinya waktu itu mereka nah Lalu setelah tenda itu berdiri waak mereka mulai masak-masak nih untuk persiapan makan malam mereka menikmatilah malam itu dengan e makan bareng dengan ber canda-canda dan juga main Uno nah saking serunya main tanpa sadar mereka ini ya kebawa suasana mungkin kan ketawaalah kencang Wah ngakakak ngakak kayak gitu si Danang negur weh kecilin lah suaranya takut ada yang keganggu kata si Danang terus W sambil ketawa si rama nyeletuk alah paling Kunti sama pocong aja tuh yang keganggu kat gitu Heh jangan ngomong sembarangan kau ya nanti ditampakin betulan baru tahu rasa kau kata si Danang Wah aman aman Kunti ah enggak mempan pocong juga udah Jadi kawan kok sama S aku kalau mereka datang ya udah ajak di main Uno sama Ath nak ajak dia masuk tenda sekalian kata si rama kayak gitu memang ngacuk si rama ini kan Apa enggak Kesal si Danang di situ dilempar pakai Jero weh kau ini Sembarangan aja muncungmu ya ingat RAM Gua lagi di Gunung nih Udahlah enggak usah main-main lagi udah tidur aja L masuk ke tenda masing-masing besok kita mau daki Puncak katanya kata si Danang kayak gitu udahlah Mereka pun ngikutlah si Danang kan Masuklah ke tenda masing-masing perempuan masuk tenda perempuan laki-laki masuk tenda laki-laki tapi W pas mereka ini mau balik ke tenda masing-masing itu di situ sebenarnya si Danang ini ni masih khawatir sama kondisi Wawa kita sama si Arum Arum kan sempat tiba-tiba diam nangis tadi itu kan akhirnya Danang Bilanglah ke cewek-cewek weh Mohon maaf ini aku enggak ada maksud apa-apa maaf nih kalian keberatan enggak Kalau aku ikut tidur di tenda kalian Aman kok tenang kalian masing-masing kita kan tidur pakai sleeping bag kan aku juga enggak ada niat macam-macam kok aku cuman khawatir Arum kenapa-napa nanti kalau misalnya kami ke bebelasan tidur kalian perempuan semua di situ hah macam mana Oh ya Ah W Enggak apa-apa aku juga takut pula kalau misalnya enggak ada yang jaga kata salah satu di antara mereka udah kau tidur aja di tenda kami kata si Arum juga kayak gitu Nah jadi malam itu yang tidur di tenda cowok ya udah cuma si Budi sama si rama aja Danang ikut tidur di tenda cewek berempat Nah pas mereka sudah mulai tertidur lelap W tiba-tiba kami kebangunan kebangun gegara dengar suara Rama sama Budi W buka tendanya buka Kami mau masuk buka kata mereka berdua kan Nah pas si cewek-cewek kebangun semua ngebuka tenda Budi sama Rama langsung buru-buru masuk ke dalam tenda Kabi dia pucat semua muka berduanya ngos-ngosan mereka kan wei ngapa ni kapa k pucat gitu mukamu kata mereka Weh di tenda kami ada Kunti kat Hah Kunti jangan bercanda k orang mah Heh sumpah demi Allah ggak bohong Aku tadi waktu kami tidur tiba-tiba ada yang nyanyi di pojok tehenda pas kami tehok ternyata ada kuntilanak ter duduk di situ weh kata dia kan di situ Budi samaarama kelihatan banyak cerita lagi kan tapi dan N langung He sudah sudah engak usah kau lanjutin kau kan ingat kataku kalau ada apa-apa Jangan cerita kan di sini itulah kan tadi kalian ngomong sembarangan kan kan tapakin takut kalian udah di sini aja lah kita gabung berenam satu tenda nih Ha kata si Danang dalah berkobok lah kami semua satu tenda tuh berenam di situ nah dia tampakin Kunti si sama si Budi tah kalian H dah tuh Keesokan paginya Mereka pun bangun sekitar jam 5 subuh dan langsung bersiap-siap mendaki ke Puncak wa tenda E dan juga beberapa barang mereka mereka biarkan tetap ada di Padang Savana Jadi mereka bawa peralatan seadanya aja untuk naik ke puncak Nah dari titik mereka menginap sampai ke Puncak waak diperkirakan Butuh waktu sekitar 1 sampai 2 jam lah paling lama kali itu ha dan alhamdulillahnya perjalanan itu berhasil mereka lalui tanpa hambatan Sesampainya di puncak ya biasalah mereka sempat foto-foto sebentar terus enggak lama kemudian mereka turun lagilah menuju ke area camp di Padang Savana itu Sesampainya di area camp wa mereka Langsung bongkar tenda tuh bongkar tenda mereka beresinlah semua peralatan dan rencananya mereka akan langsung berjalan Turun nih pada saat itu juga kalau kelamaan takut nanti kami kesorean pula nanti di jalan kanarena mau langsung pulang memang dah udah siap semua siaplah di balik di perjalanan pulang itu mereka jalan dengan baris satu persatu ini masih ingat si Arum ee susunannya yang paling depan tuh RAM aku nomor dua nats room nomor du Nisa Budi Sarah dan Danang di paling belakang lagi nah di beberapa kilometer pertama perjalanan masih aman-aman aja n tapi enggak lama kemudian ini masih di pagi lah nih makam mereka dengar Nisa kawannya tiba-tiba teri isteris jongkok dia tutup k w kata gitu kan langsung lah berkerumun Eh ngapa Kok Nisa Ada apa kau tengok apa kata gitu nah sebelum Nisa ini sempat mengatakan sesuatu Danang D pasangap sudah jangan diceritakan di sini dah De kita turun aja dulu kata si Danang Kanah nih Nisa ada teriak itu siang n dan setelah mengalami kejadian janggal itu langkah kaki Nisa ini tiba-tiba macam ngelambat gitu loh Nisa ini macam enggak kuat Jalan ngebut gitu biasanya kan Kalau turun tuh Kadang orang bisa berlari loh Wak yang ku tahu ya mendaki itu bisa dua langkah turun itu bisa satu langkah lebih cepat turun tapi si Nisa ini enggak kuat gitu loh Nah jadinya lagi-lagi rombongan mereka kepisah lagilah Jadi dua Arum Budi sama si rama paling depan Danang Sarah sama Nisa di belakang dua dua perempuan satu laki-laki dua laki-laki satu perempuan nah ini yang di depan ini si Wawa ya kan Jalan lah ini terpisah lagi tapi masih satu jalur di sepanjang perjalanan itu ini rombongan yang pertama Ya rombongan si Wawa Arum Budi sama Rama lebih banyak diam waak kami diam aja di sepanjang jalan than dia Sampai akhirnya si Budi tiba-tiba ngomong weh kita jangan jalan cepat-cepat kali lah tunggulah di belakang tuh Danang kan juga masih di belakang kan dia yang paling hafal jalan di sini wei kalau kita kepisah jauh dari si Danang takutnya kita nyasar kata Buni Rama jawab udah aman bot jalan yang kita lewati ini udah Benar kok aku juga udah hafal kok jalannya betulan kalau nanti kita nyasar gimana kata si Budi lagi Gampang kalau nyasar kita tinggal tanya a sama pocong katanya gitu adaada si rama ni kesalah si Budi sama si r Heh Rama kok ini apalah nih hah kita ini masih di Gunung L enggak Kapuk k sama kejadian semalam kata si Budi lagi kan eh maaf Maf aku cuma bercanda kata si rama kayak gitu enggak lucu bercanda Kau dahah yah lanjut jalan lagi kau jangan menjaga-jaga omongan kau ya Jangan pula gara-gara kau k yang kena kata si e Arum lagi dah mereka bertiga lanjutlah ituak jalan sampai mereka ketemu sama sebuah pohon besar mereka berhenti bentar di pohon besar tuh diperhatikan sama mereka pohon kan eh wa bukannya kemarin pas kita berangkat enggak ada ternampak pohon ini ya salah jalan kita nih jangan-jangan kata mereka Budi bilang iya ya Rum kayaknya kemarin kita enggak lewat sini lah ini nyasar kita nih di situ Arum sama Budi udah kelihatan cemas sekali wa Karena aku ingat waktu mendaki enggak ada nampak pohon ini pohon tuh lumayan bisa menarik perhatian l w karena besar tapi lagi-lagi di sini Rama nanggepin a dengan Santai ah udah aku lihat kok poen waktu kita ngendaki kemarin mata kalian aja tuh yang buram enggak nengok n a jalan lagi yuk kata sih Rama udahlah we kita tunggu aja lah Nisa Sarah masamaih Danang tuh ha mereka yang lebih hafal jalan lagi lama nunggu mereka tua udahlah yuk ah aku hafal kok jalannya percaya samaaku kata si rama dahlah akhirnya mau enggak mau nah dia dengan peracaan yang cemas Mereka pun mulai melanjutkan perjalanan gitu baca doa a k n dia bismillah nah lalu selang 15 menit kemudian W tiba-tiba Entah kenapa Nihan angin kencang datang wah gitu kencang tiba-tiba aja nah di situ aku makin enggak enak perasaannya karena dia kata si Arum kan Arum pun ngajak Bu Budi sama si rama untuk berjalan lebih cepat lagi weh cepat Lagi jalan dah enggak enak nih perasaan aku gitu kan di situ Arum udah enggak berani lagi gua nengok-nengok ke belakang sampai akhirnya tiba-tiba langkahnya terhenti pas dia dengar ada yang berbisik halus di telinga dia dia ngomong kayak gini tungguin kata gitu uh dak duk dak duk dak du macam di telingaku ngomong tungguin Gitu Astagfirullahalazim apa tuh makin enggak berani lahu nengok ke belakang UD jangan kau tengok room jangan kau tengok jalannya kau room fokus ke depan room fokus gitu kan tapi apesnya ternyata Sirah Rama Rama si kawan ini sempat nengok ke belakang Arum Tu juga enggak tahu apakah Rama Ini mendengar suara itu apa enggak juga tapi yang jelas pas si Arum dengar itu si rama langsung nengok ke belakang waktu dia nengok De tiba-tiba si rama teriak pocong kat Wah teriakan itu langsung bikin Si Arum sama si budis spten noleh juga a ke belakang dia betul dan betul di situ mereka melihat ada sosok pocong lagi berdiri di Jalur yang tadi mereka lewati ah tegak pocong di situ lari kata lariah secepat kilat mereka semua langsung Mereka Pergilah dari sana kan wak kami UD enggak peduli lagi waktu itu ap pun yang depan kami mau ada duri mau ada batu mau apapun kami lant tetap berlarilah itu mereka itu panik sepanik-paniknya kami itu n dia Rama yang tadi macam sok berani at sok bagak kayak itu W dia nampak dia yang paling panik malah mereka lari lari lari entah Berapa jauh mereka meninggalkan sosok pocong itu mereka Baru berhenti setelah sampai di sebuah gubuk tua Wak ya Ada gubuk dekat situ nah dia nah di gubuk itu mereka lihat ada seorang bapak-bapak Lagi duduk gitu sambil merokok dan di depan dia ada macam tumpukan jerami nah Arum menduga mungkin Bapak itu warga lokal sini yang lagi nyari rumput Nah untuk memastikan hal itu Arum nanya ke dua kawannya nih Wei kalian tengok enggak bapak-bapak di depan tuh iya weh aku tengok Oke berarti Alhamdulillah berarti Bapak tuh bukan hantu Bapak nih manusia orang dua-duanya tengok gitu kan mungkin Bapak nih warga lokal sini mungkin waak berarti Harusnya kita ah dekat nih dari pemukiman warga kata harum iya ya ya Eh iya ya ya iya ya Rum kita coba tanya arah jalan aja ke Bapak tuh yuk katanya nah dahah tuh mereka bertiga pun langsunglah ngampir si bapak-bapak itu masih ngos-ngosan tuh n pas kami kan Pak Permisi Pak Numpang lewat kata gitu si bapak jawab kalian kenapa kok ngos-ngosan kata bapak Oh enggak apa-apa Pak Gak apa-apa gak apa-apa katanya kalian dari mana kata Bapak tuh lagi dari atas Pak bukannya gunung lagi ditutup ya Kenapa kalian neikat muncak kata si bapak ini Oh iya pak soalnya udah terlanjur sampai sini jadi sayang Kalau kami enggak lanjut naik Pak Ya udah akhirnya kami naik pakai jalur lain kata mereka gu kan aturannya tetap aturan kalau memang enggak boleh naik harusnya kali jangan naik kata sih Bapak ini nah Aku tengok dari ekspresinya e wa Bapak tuh kesal kali ya macam kelihatan marah gitu loh terus di situ Arum Rama sama Budi udah enggak berani banyak ngomong lagi tuh WA nah terus tiba-tiba bapak itu bilang lagi kenapa ngos-ngosan gitu kalian lari katanya Iya Pak tadi kami sengaja lari soalnya pengin cepat sampai bawah Pak kata mereka mereka enggak bilang tuh kalau mereka lagi dikejar pocong kan pengin cepat sampai bawah atau karena dikejar pocong kata dia kayak gitu kata si bapak kan Oh capepa langsung bikin Arum ramah sama si Budi terdiamlah eh kok tahu Bapak nih dan seolah bisa membaca pikiran mereka Wak Bapak tuh cuma senyum tahulah Kan itu saya katanya Ya Allah Astagfirullahalazim setelah ngomong kayak gitu W si bapak ketawa dia terbahba dan di waktu yang bersamaan Wah angin datang lagi sampai di daun-daun tuh nah dia bergugur Tu nampak down spontan wi wi udah enggak betul nih kata surama kamu kata mereka berlari lagi kami sekencang mungkin itu kata Bapak tuh Itu kan saya n katanya Astagfirullahalazim Wah tuh yang lari kedua ini n makin ekstrm lagi lari kami udah betul-betul engak nengok apa yang di depan sampai berjatuh berkali-kali berguling bahkan si rama tuh n enggak ada yang peduli penting lari menjauh dari tempat itu aku pun beberapa kali jatuh n ah enggak terpikir sama aku sakit penting aku mau kabur aja dari situ dan biar kau tahu n dia Rama sama Budi ter nangis-nangis waktu berari itu saking takutnya mereka cowok berduanya nangis apalagi si harum aku udah menangis aja tuh dan nih setelah berlari cukup jauh a mereka Akhirnya sampai di tempat istirahat kemarin waktu mereka pertama kali naik ke gunung a mereka tetap ee sempat Istirahat di situ baliknya Istirahat di situ lagi mereka mulai ngerasa legalah Oh Alhamdulillah berarti kami enggak nyasar nih ya kan mereka pun berhenti di sana sebentar mereka istirahat Mereka minum dan mereka berdoa nah lalu beberapa saat kemudian wa mereka dengar ada suara teriakan Sarah kawannya teman satu rombongan yang di belakang tuh ah Sarah bilang Arum Rama budi kalian di sini itu ket dan pas mereka nengok ke sumber suara di situ mereka ngelihatbulan Wah ada Sarah Nisa sama si Danang akhirnya setelah sempat terpisah tuh n dia mereka bisa kumpul lagi lah kan Wah di situ aku macam dapat beasiswa nah dia rasanya haru lega gitu loh k keejar si Sarah k peluk dia kencang kali sakang wah kira kita bersama lagi gitu Ini Arum belum ng sekitar nih waktu ah selesai meluk baru si Arum nengok Si Nisa wa Kenapa Si Nisa di situ Arum ngelihat kondisi Nisa tuh udah macam lemas sekali nah dia macam enggak kuat berdiri digendong sama si Dana loh Nisa Kok kenapa Nisa Nisa Kenapa we kata gitu Nisa noleh bentar dia menatap ke si Arum kan Wa lalu dengan sisa-sisa tenaga yang dia punya Nisa cuman udah geleng-geleng aja gitu nanti aja aku cerita kata dia kayak gitu kan Nah udah tuh enggak lama kemudian Danang bilang wei situasinya udah bahaya nih ayo kita harus cepat turun Eh kenapa nih sih Nisa Nih dalam Hatin si harum kan Nah dah karena Nisa enggak kuat Jalan W akhirnya yang cowok-cowok inilah yang bergantian ng gendongin si nisaada dari Danang Budi habis Budi Ramang kayak gituah dan alhamdulillahnya tepat ketika azan magrib tiba n dia kami udah nyampai di bawah dan kami udah keluar dari area hutan baru keluar dari area hutan Wak ya tapi udah lega lah Setidaknya kita udah enggak di hutan lagi gitu nah pas mereka mau melanjutkan perjalanan ke rumahnya Danang wa tiba-tiba Arum Wawa dengar lagi ada suara halus lagi n ada di telingaku maomong apa bade ke mana Mau ke mana Kadi kayak gitu n dan suara itu persis sekali sama suara yang Arum dengar di atas tadi Wa dan bersama dengan munculnya suara itu badan aku enggak bisa digerakin dia ih apa nih ngapa nih untungnya Danang sadar nih gelagat si Arum ada enggak biasa ya kan Danang langsung ngampirin si Arum sambil dia baca doa-doa Danang cuma ngomong kayak gini jangan ganggu lagi ya kami mau pulang katanya nah enggak lama kemudian tubuh Arum Akhirnya bisa digerakin lagi W lah mereka pun segeralah tuh berjalan pergi menuju ke rumahnya Danang sempat nge-freze aku di situ n dia ter dengengar lagi bade ke mana kata dia kayak gitu ya Allah nah sesampainya di rumah si Danang wa mereka disambut oleh orang tua Danang Bapak dan ibunya si Danang lalu yang perempuan Arum Sarah sama sinisa disuruh untuk bersih-bersih dan beristirahat sementara yang laki-laki Rama Budi dan Danang langsung dipanggil sama bapaknya Danang kumpul kalian di depan kata si bapak Arum enggak tahu pasti Apa yang terjadi sama mereka Wak ya tapi yang jelas dari jendela dia melihat bapaknya Danang itu marah kali Nah dia dan yang paling Bapak Danang marahi Adalah anaknya si Danang nah Arum menduga Bapak ini marah gegara Bapak tahu mereka nekad daki gunung a pas Gunung itu lagi ditutup Waktu mereka berangkat Bapak tuh lagi enggak ada di rumah Wa makanya bebas aja mereka pergi gitu kan setelah Bapak tahu wah itulah makai marah kali bapak si Danang tuh Nan dia Udahlah kalian langgar aturan sekarang kalian malah lewat jalur ilegal yang bukan termasuk jalur resmi pendakian nah usut punya usut katanya dulu ada orang pintar di desa itu yang dianggap macam sesepuh gitu lah W sama warga sekitar nah lalu pas si orang pintar ini meninggal dunia jasadnya dimakamkanlah di area hutan gunung A itu dan jalur yang mereka lewati si Danang kawan-kawan ini lewati pas mendaki gunung a ini itu adalah jalur menuju ke makam sesepuh itu di kalangan masyarakat sekitar wa jalur itu terkenal mistis dan angker kali mungkin ini jugalah Salah satu alasan kenapa kami diteror Selama perjalanan tunan tapi terlepas dari Berbagai gangguan yang meneror mereka selama pendakian wa setidaknya aku agak cukup Le Lah Nat katanya gegara kami bisa pulang dengan selamat Tapi sayangnya ada satu orang di antara mereka yang urusannya Belum selesai wa siapa Nisa tadi pas rombongannya bersatu lagi kan Nisa ini kondisinya lemas sekali kan sampai enggak bisa gerak dia nah Arum yakin Nisa ini pasti mengalami sesuatu pas mereka masih di atas gunung tapi dia belum sempat nanya banyak lagi sama Si Nisa kan tadi dia bilang Nantilah aku jelasin a di bawah gitu belum sempat nanya ke si Nisa waktu di bawah Kenapa gegara satu kami capek nah dia dan saat itu juga kami ngerasa kewalahan gegara Nisa nih belum sempat cerita dia tiba-tiba kesurupan kesurupan terus dia juga ngeluarin kata-kata cacian-cacian gitu bodoh Kalian semua bodoh pokoknya kayak gitu gituah kata-kata kasar yang keluarnya sama Si Nisa Nih wa nah liihat kondisi Nisa yang kesurupan Danang pun langsung mengungsikan Arum sama si Sarah ke rumah tantenya sedangkan teman-teman yang cowoknya dan juga orang tuanya Danang Ibu Mama bapaknya tetap Stay di rumahnya si Danang untuk menjaga Si Nisa setelah itu Arum enggak tahu apa-apa lagi soal keada Nisa di hari itu wa sampai akhirnya keesokan harinya pas mereka mau balik ke Bandung ternyata Nisa masih belum boleh pulang wa alasan kenapa karena Nisa ini masih sering kesurupan dan Bahaya kalau misalnya Nisa dibiarkan pulang pulang dalam keadaan seperti itu gitu loh macam belum bersih jangan dipulangin dulu keluarga Dang bilang udah biar aja Nisa di sini dulu sampai keadaannya pulih kalian pulang duluan aja enggak apa-apa udah kalian enggak usah khawatir semua akan baik-baik aja di sini Nisa bakal kami jaga kata sih Bapak sama ibunya si Danang lah tuh akhirnya mau kayak gimana lagi kanan Nisa Saya juga setuju akhirnya Arum Sarah Rama dan Budi pun baliklah ke Bandung tanpa Nisa Lalu 3 hari kemudian barulah mereka dapat kabar Kalau Nisa ini sudah pulih seperti semula dan boleh pulang piak keluar Nisa langsung yang jemput Nisa ke sana gitu l Wak balik sih Nisa setelah 3 hari harus dibersihkan dulu tuh di sana oke Wak jadi itu tadi pengalaman horor dialami sama Arum dan teman-temannya pada saat mendaki gunung A buat kalian yang penasaran Apa yang sebenarnya terjadi sama Si Nisa n dia sewaktu di gunung itu kami juga sudah menanyakan hal itu sama si Arum wa tapi ternyata Arum juga enggak tahu pasti Apa yang terjadi sama Si Nisa Karena setelah pulang dari situ Nisa tuh kayak udah tutup mulut dia enggak mau menceritakan apapun entah apa alasannya tapi kami juga kan enggak bisa nekan dia kan tapi berdasarkan cerita dari si Sarah Wak Sarah yang ng ikut rombongan Nisa sama si Danang itu katanya di sepanjang perjalanan pas mereka turun gunung itu Nisa ini sering kali kesurupan jadi Nisa tu kesurupan Enggak cuma di rumah Danang Wa waktu mereka itu turun kesurupan di situ dan katanya ada sosok yang lagi nempel ke tubuhnya Si Nisa terus beberapa minggu setelah mereka mendaki gunung a ini Arum dapat info kalau juga katanya ada pendaki lain yang tersesat di sana Cuma yang jelas Arum membagikan kisah ini ke kita semua untuk menjadi reminder supaya kita selalu menjaga sikap di mana pun kita berada waak kata si Arum kayak gitu dan juga ini sih Aduh sedih sih sebelum aku menutup videonya Aku Mau mengajak kalian sejenak untuk mengirimkan doa untuk Danang karena berdasarkan info dari Arum sekarang Danang sudah berpulang ke rahmatullah wa kita kirim Alfatihah ya Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi allah subhanahu wa taala amin ya rabbal alamin Oke waak jadi Sekian dulu videonya Terima kasih banyak yang sudah menonton kalau kalian suka video ini klik like-nya jangan lupa komen bawah UNT ke Ded dan saran-saran untuk video selanjutnya jangan lupa nyalain notifikasinya supaya kalian tahu kalau ku upload video baru and as always jangan lupa untuk Klik tombol subscribe supaya kalian sama-sama tah informasi menarik dan menegangkan dari channel aku See you next video W bye