pemirsa kita beralih ke informasi lainnya Wahana pendulum di Jatim Pak 1 Kota Batu Jawa Timur memakan korban luka Seorang remaja asal Kota Malang mengalami patah tulang kaki setelah terlempar dari wahana tersebut pada awal April lalu Seorang remaja berusia 13 tahun mengalami insiden saat menaiki wahana pendulum di Jatim Park 1 Kota Batu Jawa Timur pada awal April lalu Korban adalah Radan Dias Putra Atmadi pelajar asal Kelurahan Mojolang Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Peristiwa itu sempat terekam oleh video amatir pengunjung yang memperlihatkan detik-detik korban terlepas dan terpental dari wahana Akibat peristiwa itu korban mengalami patah tulang kering pada kaki sebelah kanan dan patah tulang jari tengah pada tangan bagian kanan Saat ditemui di kediamannya korban menceritakan detik-detik peristiwa yang dialaminya Waktu pertama kali masuk itu operatornya bilang gini "Mas jangan dipakai dulu Mbak Mungkin tujuan sama operatornya biar operatornya sendiri yang menceklek seat belt-nya yang memasangkan Setelah itu duduk operatornya memasangkan dan keliling keliling satu kali untuk mengecek benar-benar Setelah itu operator ee menyalakan wahana itu kayak yang seat belt dada ini itu sistemnya hidrolik atau angin gitu Mas Jadi dipasang angin nanti nutup semua Giliran sudah dicabut anginnya baru buka Nah awalnya emang kerasanya aman banget sampai nean perut saya Itu wahananya mulai gini terus sempat 360 kan di tengah permainan 360 mungkin dapat 3 putaran mau putaran keempat atau kelima Waktu di atas di top itu tingginya 15 m dan kepalanya dijungkir ke bawah itu sibalnya kebuka kebuka sendiri refleks saya pegangan pegangan itu sampai ee waktu pegangan ini penglihatan saya itu sudah enggak jelas gitu Mas Soalnya kan ngadapnya kursi ke belakang dan itu kepontang-panting sudah enggak terlalu jelas Pokoknya saya pegangan kalau di video itu pegangan sampai bawah mungkin itu kepentok besinya yang penahan itu Akhirnya saya jatuh Hingga saat ini polisi masih melakukan pendalaman terkait peristiwa tersebut Sementara pihak Jatim Park Grup hingga kini belum memberikan keterangan resmi terkait peristiwa tersebut Dari Malang Jawa Timur Edi Cahyono TV1 mengabarkan