Overview
Materi membahas sistem saraf manusia, mulai dari struktur sel saraf, mekanisme penghantaran impuls, susunan sistem saraf pusat dan tepi, pengaruh narkoba, hingga gangguan pada sistem saraf.
Pendahuluan Sistem Saraf
- Sistem saraf mengatur aktivitas tubuh secara cepat melalui rangsangan listrik.
- Komponen utama: sel saraf (neuron), sistem saraf pusat, dan sistem saraf tepi.
Sel Saraf (Neuron)
- Neuron adalah unit fungsional terkecil sistem saraf.
- Struktur neuron: dendrit (menerima rangsang), badan sel (memproses rangsang), akson (menghantarkan impuls), sel Schwann (membungkus akson), mielin (pelindung), nodus Ranvier (mempercepat impuls), sinapsis (menghubungkan antar neuron).
- Jenis neuron: sensorik (aferen), interneuron (konektor, adjustor), motorik (eferen).
- Berdasarkan bentuk: multipolar (motorik/interneuron), bipolar (reseptor alat indra), unipolar (sensorik).
Mekanisme Penghantaran Impuls
- Impuls adalah perubahan dari luar/dalam yang diterima tubuh.
- Mekanisme: polarisasi (istirahat), depolarisasi (respon rangsang), potensial aksi, repolarisasi (pemulihan), refrakter (tidak peka).
- Sinapsis: tombol sinapsis, neurotransmitter (asetilkolin, noradrenalin, serotonin, dopamin), vesikel, membran pra/pos-sinapsis, reseptor protein.
- Gerak sadar melibatkan otak, gerak refleks melalui sumsum tulang belakang.
Sistem Saraf Pusat
- Terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang; dilindungi tulang dan meninges.
- Otak: otak besar (cerebrum), talamus, hipotalamus, mesensefalon, pons, medulla oblongata, cerebellum.
- Fungsi otak: pusat koordinasi, pengaturan emosi, perilaku, dan aktivitas tubuh.
- Sumsum tulang belakang: pusat gerak refleks, saluran impuls ke/ dari otak.
Sistem Saraf Tepi
- Menghubungkan impuls dari/ke sistem saraf pusat.
- Saraf kranial (12 pasang, dari otak) dan saraf spinal (31 pasang, dari sumsum tulang belakang).
- Berdasarkan fungsinya: somatik (sadar, ke otot rangka), otonom (tidak sadar, ke otot polos/jantung/kelenjar).
- Saraf otonom: simpatik (fight or flight, noradrenalin), parasimpatik (rest and digest, asetilkolin).
Psikotropika dan Dampaknya
- Psikotropika mempengaruhi kerja sistem saraf, dapat menyebabkan adiksi.
- Jenis: stimulan (menstimulasi), depresan (mengurangi aktivitas), halusinogen (mengacaukan persepsi).
- Dampak: hilangnya koordinasi tubuh, gangguan fisik, kecanduan, kemungkinan kanker hati.
Gangguan pada Sistem Saraf
- Migrain, gegar otak, amnesia, Alzheimer, multiple sclerosis, autisme, skizofrenia, hidrosefalus, stroke, neuritis, transeksi, parkinson, epilepsi, poliomielitis, neurastonia, meningitis.
- Penyebab: kurang suplai oksigen, infeksi, anomali neurotransmitter, trauma, genetik, konsumsi psikotropika.
Key Terms & Definitions
- Neuron — sel saraf penyusun sistem saraf.
- Dendrit — bagian neuron penerima rangsangan.
- Akson — serabut panjang penghantar impuls.
- Sinapsis — sambungan antar neuron.
- Neurotransmitter — zat kimia penghantar impuls di sinapsis.
- Cerebrum — otak besar, pusat aktivitas tubuh.
- Sistem saraf otonom — pengatur aktivitas di luar kesadaran.
- Psikotropika — zat yang mempengaruhi sistem saraf.
Action Items / Next Steps
- Pelajari diagram struktur sel saraf, sinapsis, dan sistem saraf pusat serta tepi.
- Kerjakan soal latihan bab sistem saraf.
- Baca lebih lanjut tentang gangguan sistem saraf dan dampak psikotropika.