Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah Nahluhu wa nasta'inuhu wa nasta'aghfiruhu wa na'udhu billahi min shururi anfusina wa min say'ati amalina man yahdihi allahu falamudillalah wa man yudlil falahadialah Saya berharap bahwa tidak ada ilah kecuali Allah, tidak ada yang bersama-Nya. Dan Muhammad adalah abduh dan rasul. Dan aminnya adalah alat-ulaman dan khairah dari karya.
Dan pesawatnya adalah antara dia dan antara ibadahnya. Yang diberi dengan dini yang berkawin. Wal-manhajil mustaqim, arsalahu Allah rahmatan lil'alamin, wa imaman lil'muttaqin, wa hujjatan ala l-khalaqi ajma'in.
Wa li ikhwan dan akhawad, yang dirahmati oleh Allah Azza wa Jal. Berbahagialah seorang muslim yang berjalan, yang dia sedang menuju surga kepada Allah. Di dalam hadith yang diriwayatkan oleh Ibn Majah, Rasulullah SAW bersabda, mensalakatariqan.
Yaltamisu fihi ilman sahalallahu lahu tariqan ilal jannah Barang siapa yang berjalan di dalam jalan tersebut dia mencari ilmu maka Allah subhanahu wa ta'ala mudahkan dia untuk menuju jalan ke surga Jalan ke surga ya ikhwan Jalan yang dicari oleh orang-orang yang salih Oleh orang-orang yang taat kepada Allah Azza wa Jal Anda sedang berjalan menujunya Di dalam hadith Yang diriwayatkan oleh Imam Muslim Dikluak melalui jalan Abu Sa'id al-Khudri Dan Abu Hurairah radiyallahu anhumah Bahwasannya Rasulullah SAW bersabda La yaq'udu qawmun yadhkurun Allah Tidaklah duduk satu kaum Mengingat-mengingat Allah Azza wa Jal Illa haffat huluk, illa haffat humul malaika Malaikat menaungi mereka Wa ghasiat humul rahmat, kasih sayang Allah Meliputi mereka wa nazalat alaihimus sakinah ketenangan turun kepada mereka wa zakarallahu fiman indah dan Allah s.w.t. menyebutkan kepada makhluk yang ada di sisinya Allahu Akbar untuk misalkan mudah Allah s.w.t. menyebut seorang muslim di ars di langit ketujuh Kita sangka seorang muslim muda namanya dikenal oleh penduduk langit sekalipun tidak dikenal oleh penduduk bumi Rasulullah SAW bersabda رُبَّ أَشْعَثَ أَغْبَرُ ذِي تِمْرَيْنَ مَدْفُعٌ بِالْأَبْوَابِ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لَأَبَرَّهُ Berapa banyak orang yang berpakaian kusut masai Rambutnya yang tidak bersisir, memiliki hanya dua helai pakaian. Ketika dia antri, dia harus ditolak karena dia tidak dikenal. Akan tetapi jika seandainya dia bersubah atas nama Allah SWT, maka Allah SWT kabulkan doanya.
Apa peduli bagi seorang muslim, namanya tidak dikenal oleh penduduk dunia, akan tetapi namanya menggelegar. Di hadapan Allah SWT, namanya sangat dikenal oleh penduduk langit. Sesungguhnya penuntut ilmu dan yang mengajarkan ilmu, dikenal oleh seluruh alam.
Seluruh alam mengenalnya. Rasulullah SAW bersabda, Inna, Inna Allah. wa malaikatahu la yusalluna ala muallimin nasal khair sesungguhnya Allah dan malaikatnya, malaikat yang sangat besar disebutkan bahwa Jibril sayapnya menutup ufuk mendoakan kebaikan bagi orang-orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia sampai ikan hiu yang berada di lautan atau semut yang ada di dalam sarangnya, mendoakan mendoakan, bertasbih bertasbih bagi orang yang mengajarkan kebaikan dan mendengarkan kebaikan Berbahagia lah wa'alaikum muslimin yang hadir dan Rasulullah SAW telah memesankan kepada kami agar kami menyatakan kepada antum-antum yang hadir Ahlan wa sahlan, bitalib ya ilmin Selamat datang bagi penuntut ilmu Ilmu din Ilmu yang memberikan kebahagiaan di dunia dan memberikan kebahagiaan di akhirat Ilmu abadi Ilmu Allah yang dia telah sibukkan dirinya sibukkan seluruh alam untuk belajar din telah berganti generasi ke generasi rasul kepada rasul yang lainnya menyebukkan pelajaran din kaum muslimin dan muslimat yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta'ala Saya yakin, hari ini ada usaha yang ditelantarkan. Ada pekerjaan yang kita undurkan untuk bisa hadir di Majlis Talib.
Ada waktu yang disisihkan untuk tidak bisa bercengkrama dengan keluarga dan anak-anak. Akan tetapi kita telah ikhlaskan itu untuk Allah SWT. Seorang Muslim mengikhlaskan waktunya kepada Allah alamkah nyamatnya hidup, alamkah bahagianya hidup. Untuk Allah, hari ini saya datang ke Majlis Ta'lim hanya lillahi azza wa jal la riyan wa la sum'ah kan tapi saya berjalan untuk menuju surga berbahagialah langkah berbahagialah kaki yang telah jalan menuju surga Akan tapi yakinlah bahwa rizki yang kita tunda tersebut bukan di tangan kita.
Banyak orang-orang yang berletih, banyak orang-orang yang menghabiskan waktunya untuk mencari perizki. Akan tapi dia tidak mengerti bahwa rizki di sini, rizki di majlis ta'lim. Bukankah di dalam majlis ta'lim turun rahmat Allah? Rizki Allah turun bagi orang-orang yang kesulitan untuk dibayar uangnya. Bagi orang-orang yang kesulitan untuk menegih hutang yang belum selesai.
Datanglah ke Majlis Ta'lim. Sesungguhnya buhul rizki ada di Majlis Ta'lim. turunkan kepada mereka rahmat turun rahmat ya ikhwan rahmat yang dia adalah buhul kebahagiaan mungkin seorang suami meninggalkan istrinya dalam keadaan marah hatinya gundah, hatinya tidak tenang kan tapi dia mencoba untuk hadir di masjid sta'lim ini untuk mendengarkan kalam Allah dan kalam Rasulullah s.a.w. Daripada dia berangkat ke tempat-tempat maasiat, dia ingin bersimpuh mendengarkan kalam Allah di sini. Duduk majalasa kaumun, fi baitin min buyutillah, wa yatluna kitaballah, wa yatadarasuna fi mabainahab.
Tidaklah duduk satu kaum di rumah dari rumah Allah. Dan ini adalah rumah Allah. Ya tulunah kitab Allah.
Dan kita sekarang sedang membaca kitab Allah Azza wa Jal. Wa ya tada rasul. Mempelajari. Dan kita sekarang mempelajarinya.
Kecuali turun ketenangan. Tenangan disini ya ikhwan Suatu hari Seorang Kakak Datang kepada Rasulullah SAW Mengeluhkan tentang adiknya Yang ia keluhkan adalah adiknya belajar menuntut ilmu, sedangkan ia berletih mencari rezeki untuk membiayai ilmu atau untuk membiayai adiknya dalam menuntut ilmu. Apa kata Rasulullah SAW, engkau kah yang memberi infaq untuk adikmu menuntut ilmu?
Benar ya Rasulullah. Maka dijawab oleh Rasulullah SAW, La'allaka turzaku bih. Waifulan, tahukah engkau bahwa lancarnya usaha engkau hari ini? Karena engkau infaqan kepada adik engkau yang menuntut ilmu. Masya Allah, kelancaran usaha.
Karena kita melancarkan seseorang di dalam melepangkan jalan menuju jalan Allah Azza wa Jalla. Hadirin, hadirat, kaum muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah Azza wa Jalla. Hati ini berbunga melihat kehadiran antum.
Di saat gemuruhnya dan riuhnya, orang-orang berpaling dari din. Sufyanus Sauri Rahimahullah Ta'ala dan beliau Sufyan hidup di zaman keemasan Islam ketika datang seseorang kepadanya dari kejauhan dari negeri yang jauh kemudian dia mengatakan yaitu Sufyan Thauri mengatakan mewasiatkan ketika dia hendak pergi wahai fulan jika seandainya engkau bertemu seorang ahlus sunnah maka sampaikan salamku kepadanya itu Sufyan dia mengatakan sesungguhnya zaman ini adalah zaman keterasingan abad kedua Sufyan mengatakan abad kedua dan sekarang pada abad kelima belas asing Islam ghurbatul Islam asing anda sangka mudah untuk bertemu satu dua muslim yang cinta Allah dan cinta Rasulullah, tidak apalagi yang hadir Masya Allah yang hadir adalah semuanya adalah pecinta Al-Quran dan Sunnah Rasulullah untuk mereka saya hadiahkan buku ini untukmu yang berjiwa Hanif, karena saya yakin tidaklah yang hadir menyebubkan dirinya untuk sesuatu tentang agama Allah Azza wa Jal kecuali dia memiliki hati yang Hanif Kenapa saya mengarang buku ini? Untukmu yang berjiwa hanif Saya berda'wah Sudah hampir 5 tahun Dan saya banyak menemukan Orang-orang Yang Masya Allah, hati mereka, hati yang tunduk kepada Allah Azza wa Jalla. Suatu hari datang kepada saya orang yang seperti yang saya maksudkan buku ini untuknya. Dan saya hadiahkan untuknya.
Dia mengatakan, Ustaz, Rasulullah SAW Berda'wah, mengislamkan Bilal dan Suhaib dan Salman al-Farisi. Tidak butuh waktu 10 tahun, 20 tahun. Dia mengatakan, Ustaz, jadikan diri saya sebagai Bilal. Ustaz!
Jadikan diri saya seperti Salmanul Farisi dan Suhaibul Rumi Jadikan diri saya seperti sahabat Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam Pertanyaan ini membuat saya terkesima Karena banyak diantara kita juga yang hadir di majlis ta'lim. 10 tahun, 20 tahun. Bahkan sudah mungkin, sudah mulai belasan tahun. Akan tetapi tidak ada iman bilal.
Sedikitnya, akidah suhaib. Dan langkahnya keyakinan Salmanul Farisi membuat saya bertanya bagaimana Rasulullah SAW menjadi umat yang begitu kokoh imannya dalam waktu yang sangat sebentar dan Bilal bin Rabah Itu yang pertama. Satu lagi, di sebuah daerah, ada seseorang menghampiri saya dari salah seorang ikhwan.
Kemudian dia mengatakan, Ustadz, bahwa saya mengajar di Taman Pengajian Al-Quran, di sebuah masjid. Di sebuah masjid, kemudian setelah selesai sholat maghrib dan saya disibukkan untuk mengisi pengajian di masjid kecil tersebut, semua orang berangkat, tinggal satu orang. Kemudian setelah saya mengajar satu dua orang anak, maka dia mulai mendekat ke luar saya. Hai kemudian dia mengatakan Ustadz dan dia adalah Ustadz mengajar al-qur'anul Karim Ustadz saya ingin bertanya tentang bentuk salat saya untuk salat saya apa kata Ustadz tersebut apa yang terjadi pada salat Bapak kemudian dia mengatakan saya salat hai hai Yang satu sholat, dua rakaat yang saya lakukan, saya harus mengganti, atau empat, atau dua rakaat, dua rakaat yang saya lakukan, setiap dua rakaat tersebut, saya harus mengganti pakaian saya karena basah dengan air mata.
Basah dengan air mata. Sahkah solat saya? Subhanallah. Sahkah solat saya?
Pertanyaan yang baru datang. Yang tiba-tiba datang. Kepada ikhwan kita tersebut yang membuat dia tidak bisa sembahang menjawab. Kalau seandainya dia tanyakan, apa hukum menggerak-gerakan?
Jadi dalam solat dia akan menjawabnya. Kalau seandainya ditanyakan tentang masalah sedekat atau lepaskan, maka dia akan menjawabnya. Kalau seandainya ditanyakan... tanyakan apakah menjaharkan Bismillah atau tidak dia akan menjawabnya akan tetapi pertanyaan dalam bentuk lain saya salat dalam keadaan setiap selesai rekaat saya harus mengganti pakaian saya karena air mata saya terus mengalir sahkah salat saya benarkah salat saya seperti salat Rasulullah SAW ikhwan tersebut datang kepada saya pada hari pertama kasih saya datang di daerah tersebut kemudian saya katakan temukan saya dengan bapak tersebut temukan maka malam harinya saya bertemu dengan seorang pemuda dan dia bukan pemuda karena dia telah menikah dan mempunyai anak akan tepi wajah yang kuyuh orang yang benar-benar hancur hatinya anda bertaubat kepada Allah Azawajal dia mengatakan Ustadz saya developer dan saya telah menjual dan saya telah infakkan semua harta saya tinggal kap 70 Honda kap 70 di depan rumah ini dan saya takut akan azab Allah subhanallah saya takut akan azab Allah orang seperti itu adalah orang yang berjiwa hanif untuknya saya karang kurdisan ini satu hari lagi salah seorang pejabat mudah-mudahan dia mendengar apa yang saya sampaikan Semua maafsyat ia lakukan.
Dia ngatakan kepada saya, Ustaz tidak ada maafsyat kecuali telah saya lakukan. Setiap kali saya ke Jakarta, seharusnya saya berangkat hari Jumat, maka saya berangkat biasanya hari Selasa atau Rabu. Terang bagi saya Jakarta tersebut. Sibuk bagi saya Jakarta tersebut, Ustaz.
Dia katakan begitu. Terang karena banyak maafsyatnya. Kemudian, suatu hari saya mengisi pengajian, menceritakan tentang kisah Uwais Al-Qarni.
Bagaimana baktinya kepada orang tuanya. Tiba-tiba, dan dia laki-laki, dia orang besar. Tiba-tiba, tanpa saya membuat-buat kajian tersebut, kajian biasa, tidak ada pengaruhnya dengan sebuah orang yang sudah terbiasa dengan mendengar pengajian, akan tiba-tiba dia meneteskan air matanya di hadapan istri dan anak-anaknya dan di hadapan keluarganya semuanya. Kami sholat asar, kemudian dia mengatakan ustaz, demi Allah, malu saya rasanya menangis, akan tapi air mata ini keluar, air mata ini keluar.
Wa muslimin, yang dirahmati oleh Allah Azawajal, kita di zaman yang membutuhkan hati yang seperti ini. Rasulullah SAW bersabda, يَدُخُلُ أَقْوَامُنُ الْجَنَّةِ أَفْئِدَتُهُمْ مِثْلَ أَفْئِدَةُ الطَّيْرَ Akan masuk surga satu kaum. Hati mereka selembut hati burung.
Selembut hati burung. Alam ya'ni lilladhina aman wa antak sya'a kulubuhum li zikrillah. Alam ya'ni lilladhina aman wa antak sya'a kulubuhum li zikrillah. Kapan lagi bagi seorang mu'min khusyuh hatinya untuk mengingat Allah Azawajal.
Disebutkan oleh Abdullah bin Umar radiyallahu anhu. Sesungguhnya ayat ini ditunggu oleh Allah Azawajal kepada... pada sahabat Rasulullah 13 tahun setelah mereka masuk salaf ahlus sunnah wal jamaah setelah mereka masih Islam saya melihat di kalangan ikhwan sangat kikir dengan air mata ya ikhwan sangat kiki kecuali diawal-awal dia mendapatkan hidayah mana air mata ciri khas seorang yang salih Hai orang yang tunduk hatinya kepada Allah Azza wa Jalla mana air mata di salat tahajjud mana air mata di dalam doa dan tadarwa kepada Allah Azza wa Jalla Hai apakah kita belajar din hai hai Untuk memperkeras hati kita?
Untuk menendam? Untuk menyakiti kaum muslimi? Tidak. Kita mempelajari din untuk bisa bersimpuh di hadapan Allah Azza wa Jal. Untuk menciptakan hakaikat ubudiyah kepada Allah Azza wa Jal.
Allah Azza wa Jal. Untuk menyempurnakan bahwa diri kita adalah hamba Allah. Hamba Allah.
Hai maka buku ini saya karang dan buku ini saya karang kepada orang-orang yang saya ceritakan tersebut tiba-tiba saya tidak di melihat dia lagi kebalik sebuah pengajian wajahnya yang bersinar telah berubah menjadi wajah yang hitam karena ma'asyiat kepada Allah Azawajal orang yang telah kembali kepada ma'asyiat dan jalan syaitan setelah dia mendengar nida'ur rahman panggilan Allah Azawajal saya takut kepadanya firman Allah Azawajal yang mengatakan ketika mereka melenceng maka Allah subhanahu wa ta'ala lencengkan hati mereka ketika mereka telah mendapatkan hidayah Dan mereka tidak mau mengolahnya, mereka tidak mau mencobanya, mereka duduk akan tapi tidak pernah menyemak, mereka hadir akan tapi tidak pernah menghadirkan hati. Kemudian Allah subhanahu wa ta'ala hanya pertemukan dia nanti dia neraka, dia ada di akhirat. Untuk mereka tersebut aku karang mungkin.
Pada ikhwan Dan akhawat yang dirahmati oleh Allah Azza wa Jal Hadir di masjid ta'lim adalah kebahagiaan Hadir duduk bersimpuh mendengarkan kalam Allah adalah kebahagiaan Maka kita mulai mengkaji apa makna Hanif Saya sengaja akan menyebutkan Untukmu yang berjiwa Hanif Apa yang disebut dengan makna Hanif Yang berjiwa hanif, dialah orang yang ketika diingatkan maka dia teringat. Ketika dinasihatkan maka dia tersentuh dan terenyuh. Allah SWT berfirman, فَذَكِّرْ فَإِنَّ الثِكْرَةَ مَنْ فَأُوْلْ مُؤْمِنِينَ Berilah peringatan.
Dan sesungguhnya peringatan tersebut memberi manfaat kepada kaum mu'minin. Berilah nasihat, berikan nasihat. Sesungguhnya nasihat tersebut akan memberi manfaat kepada kaum mu'minin. Orang yang hanif adalah orang yang memiliki hati yang salim.
Hati yang menjadi modal untuknya bisa masuk surga. Allah SWT berfirman, يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ Wala banun Illa man atallah biqalbin salim Hari yang tidak ada manfaat Hari itu harta dan anak-anak Kecuali bagi orang yang membawa hatinya yang salim Membawa hatinya yang salim Yawma manfa'u malut Wala banun Hati yang salim Hati yang bersih dari demki hasad Hati yang condong kepada tawhid dan jauh kepada syirik Hati yang cinta terhadap akhirat dan benci terhadap kehidupan dunia yang memukau Hati yang cinta terhadap akhirat Hati yang bersih dari syahawat yang dapat menghalangi dirinya dari larangan Allah. Hati yang jauh dari syubhat yang dapat menghalanginya untuk menerima khabar Allah. Orang yang berjiwa Hanifah adalah orang yang lembut hatinya. Lembut.
Selembut kapas, halus, sehalus rambut Rasulullah SAW menyipati penduduk Yemen Di dalam hadis yang sahih Rasulullah SAW bersabda, Ja'akum ahlul yaman, arakku khuluban, wa aliyanu af'idatan. Akan datang kepada kalian nanti penduduk Yaman, orang yang mempunyai kalbu yang halus, dan mempunyai hati yang lembut. Berkata Ibnul Qayyim RA, di dalam kitab At-Tibian. Di aksamil Quran, lihat bagaimana Rasulullah SAW mensifati hati seorang muslim lembut dengan halus. Karena kelembutannya akan timbul rasa rahmat, kasih, sayang.
Dan karena kehalusannya akan timbul rasa cinta kepada ilmu dan kalamullah wa azza wa jaluh. Hati seorang muslim harus lembut dan halus. Disini banyak rahasia hati yang banyak tidak tersingkap oleh banyak orang. Ada orang yang cinta ilmu, akan tepi dia tidak memiliki kasih sayang. Ada orang yang memiliki kasih sayang, akan tepi dia benci terhadap ilmu.
Bagi kedua orang tersebut... sulit baginya akan menerima yang hak. Dia tidak akan merahmati khalq.
Dia tidak akan kasih sayang kepada manusia dan tidak akan mengerti kepada manusia, kepada khaliq, kepada Allah Azawajal. Sedangkan Islam adalah ma'rifah. Kepada Allah Dan juga kasih sayang kepada manusia Dengan dua hati Dengan lembutnya dan dengan halusnya Dengan lembutnya Dan halusnya Dan keduanya Mau bermuara kepada Ajaran Hanif Hati yang Hanif Hati yang Hanif Dialah hati yang disebut oleh Allah SWT yaitu hati yang munib, kalbun munib syarat mutlak untuk bisa masuk surga Allah SWT berfirman هذا ما توعدونا لكل أواب حفظ من خشي الرحمن بالغيب وجاء بقلب منيب ادخلوها بسلام ادخلوها بسلام Inilah yang telah dijanjikan untuk kalian Setiap orang yang tunduk patuh dan menjaga hukum-hukum Allah Barang siapa yang takut kepada Rahman Dan datang dengan hati hati yang munib hati yang munib berkata Abdullah bin Abbas radziallahu'anhu orang yang kembali dari maasyiat dan mulai bersimpuh dihadapan Allah pulang awalnya dia fitrah kembali dari maasyiatnya hendak bersimpuh kembali kepada Allah ya Allah ini hambamu yang dahulunya melakukan maksiat sekarang dia bersimpuh di hadapanmu mengakui semua kesalahan dan kekurangannya itu Hanif itu yang disebut Kalbumunif hati yang telah dipenuhi dengan kecintaan dan sangat sensitif terhadap kebenaran hati yang tersentuh terhadap kebenaran dan telah dipenuhi dengan kecintaan kepada Allah Azza wa Jalla Kau muslimin dan muslimah yang dirahmati oleh Allah Azza wa Jal Kemana hendak kita cari hati yang hanif ini?
Kemana kita hendak cari hati yang hanif? Disebutkan oleh Ibn Rajab Rahimahullah Ta'ala di dalam kitab jami'ah Al-Ulum wal-Hikam Adalah Salah seorang murid dari Dunnun, Al-Misri Berjalan di banyak jalan Dia mengatakan, Ahin, Ahin, Aina Qalbi, Mawajara Qalbi. Dia berkata di setiap jalan, bertemu dengan seorang anak, kemudian dia mengatakan, Dimana hatiku?
Siapa yang menemukan hatiku? Dimana hatiku? Karena agama mempunyai dasar adalah hati.
Allah SWT mengatakan Sesungguhnya itu semua agama, peringatan bagi orang yang memiliki hati. Setiap orang memiliki hati, tapi yang dimaksud oleh Allah hati yang salib, yang munib dan dia mendengarkan dan dia menyaksikan mendengar, menyaksikan memiliki hati sekarang pertanyaannya kemana hendak kita cari hati tersebut sebagaimana tukang sampah mencari sampah dan dia bukan sampah dia adalah niatmat yang paling besar jika seandainya kita seorang muslim tentu kita akan cari hati tersebut pertanyaannya dimana hati tersebut kita hendak cari salah seorang murid dunun yang saya katakan tadi di jalan-jalan tersebut Hai dia mengatakan nahin lainnya kalbi sebagian kaum muslim zaman sekarang beramal dengan suatu amalan dia dia berbangga dengan amalnya subhanallah tidak mengerti akan kedudukan berbuat sedikit tentang Islam dia sudah pongah menengadahkan kepalanya dan menghina orang lain Hai dan tapi hati yang Hanif tidak Hai dia menyebubkan dirinya dia menyebubkan dengan dosanya dia mengatakan katakan Aina kalbi Aina kalbi mawajada kalbi mana hatiku siapa yang mendapatkan hatiku berikan kepadaku berikan Hai Abu Hurairah radziallahu'alaikum Setiap kali beliau mengajarkan anak-anak kecil, disiumnya anak tersebut, kemudian dia mengatakan, paman kalian ini banyak dosa, maka istighfarkanlah. Ampunkanlah kepada Allah, kalian masih suci.
Abu Hurairah mencari hatinya, di depan anak-anak tersebut, meminta ampun kepada Allah. Sampai nyaris timbul keputus asaan, oleh orang yang berjalan di tepi jalan mencari hatinya, putus asa sampailah dia memasuki sebuah gang kemudian dia duduk Di sebuah tempat duduk di tepi jalan, kemudian dia tafakkur. Dia letakkan kedua tangannya, air matanya mengalir.
Akankah Allah memberi taubat kepadanya setelah maksiat sejauh ini? Akankah Allah SWT memberikan pengampunan kepadanya? Dan dia adalah Mbak Allah?
Sepanjang masanya melawan Allah dengan maksiat dan pembangkangannya kepada Allah, nyaris dia berputus asa. Tiba-tiba terdengar kegaduhan di dalam rumah, bertengkar, terdengar suara keras sang ibu melawan, memarahi anaknya. Dia terbangun, dari sebuah pemikirannya tadi, terbangun.
Seorang ibu memarahkan anaknya yang kecil, umur 4 tahun. Tiba-tiba pintu belakang rumah dibuka oleh ibunya tersebut. Kemudian anaknya tersebut diusirnya. Diusirnya. Kemudian dihempaskannya pintu tersebut sampai berbunyi keras.
Kemudian dia katakan, Nenyahlah engkau, Wahidul anak durhaka, Pergilah engkau dari rumahku, Jangan tempati lagi ibu, Jangan sebutlah ibu-ibu ini ibumu, Jauhlah dari engkau, Anak engkau adalah anak pembangkang, Balaku maksiat, Anak umur 4 tahun. Kemudian anak tersebut menangis, mencoba pergi ke tepi-tepi gang agar dia dapat singgah. Akan tepi anak tersebut kemana hendak dia berlindung lagi, kemana dia akan menetap, kemana dia akan menginap malam.
Maka dia balik lagi ke rumahnya. Kemudian Ditempelkannya pipinya ke pintu tersebut. Kemudian dia mengatakan.
Ahli ibadah ini melihat tingkah laku anak tersebut. Kemudian anak tersebut mengatakan. Ya Ummah.
Ya Ummah. Wahai Ibu. Man yaftahu lial babu iza uglikat babaka anni, iza aghlaqti babaka anni.
Wa ibu, pintu mana lagi yang bisa terbuka untukku jika seandainya pintumu telah tertutup. Tidak ada lagi pintu mana yang bisa menutup yang akan terbuka untukku jika seandainya pintumu telah tertutup bagi. Wahai ibu siapa pula yang dapat mendekatkan dirinya kepada aku jika seandainya bukan engkau. Wahai ibu siapa lagi yang dapat menyayangiku jika seandainya engkau telah murka kepada aku. Anak tersebut, kemudian dia terjatuh di tanah tersebut, kemudian dia letakkan pipinya di tanah tersebut, kemudian dia menangis.
Dia menangis untuk dibukakan pintu dan dia tidak akan berbuat lagi kesalahan. dia tidak akan kembali lagi kepada perbuatannya yang lama sang ibu mendengar ucapan sang anak siapa ibu? siapa ibu yang begitu keras hatinya sehingga dia tidak mendengar teriakan dan tanggung sangis sang anak maka sang ibu tersebut melihat di celah-celah rumah papanya tersebut dilihatnya perlakuan anaknya tersebut tidak sampai hatinya tidak tega kemudian dibukakan pintunya olehnya kemudian anaknya tersebut diangkatnya hai hai Kemudian dibersihkannya pipinya dari tanah dan debu Kemudian dipeluknya Kemudian dia mengatakan, wahai penyucuk pandanganku Siapa pula yang tidak tersentuh dengan ucapan Siapa ibu yang mengucapkan mengusir anaknya, sebutkan, tidak ada ibu yang mengusir, akan tetapi, engkau telah berbuat kesalahan, dan ibu akan memaafkanmu, engkau telah berbuat kesalahan, ibu memaafkanmu, kemudian, apa kata, abid, ahli ibadah tersebut, Al-an wajada qalbi Sekarang baru saya dapatkan hatiku Sekarang aku temukan hatiku Sekarang saya temukan hatiku Saya dapat, saya peroleh Kiranya begitulah kita Seorang muslim beramalah kepada Allah Siapa yang dapat membuka pintu jika seandainya pintu Allah sudah tertutup Siapa yang dapat memberikan kasih sayang jika seandainya Allah telah murka Siapa pula yang memberikan pembelayan rahmat dan makfirahnya jika seandainya Allah s.w.t. telah melaknat kita Nauzubillah Nauzubillah Maka carilah hati-hati yang hanif di tempat-tempat yang seperti itu ya, kawan.
carilah hati yang hanif ditumpukan Hati-hati yang kehidupannya selalu dirundung sengsara Carilah hati yang hanif Di hati para fukara dan para masakin Cobalah bergaul dengan mereka Dekati mereka, selami kehidupan mereka Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda Obhunya du'afakum Carikan aku orang-orang fakir diantara kalian Innama turzakuna wa tunsaruna Bidu'afaikum Sesungguhnya kalian dimenangkan dan diberi rezeki Karena orang-orang lemah diantara kalian Carilah hati-hati yang hanif Hai pada jiwa-jiwa yang ringkih jiwa-jiwa yang tertunduk karena kefakiran dan kemiskinan selami kehidupan dan kesusahan dan kesedihan mereka aliri air mata mereka pahamkan bahwa mereka tidak memiliki harta dan kedudukan mereka itu akan akan dapatkan hati yang hanya disana disebutkan hai hai Di dalam riwat lain, bahwa sesungguhnya kalian dimenangkan oleh Allah dengan orang-orang lemah dengan doa mereka. Karena doa si fakir, doa orang-orang yang merana adalah seindah-indah doa. Seindah-indah doa. Tidak biasanya saya beri infak di tengah jalan.
Saya tidak terbiasa memberi infak di tengah jalan. Suatu hari setelah saya tawaf di Mekah, setahun yang lampau, saya hendak pulang ke hotel. Sebagai mana biasa kita keluar, banyak-banyak orang-orang yang meminta infak, sekeh.
Biasanya saya tidak perhatikan, saya tidak pedulikan, saya tidak pedulikan. Tiba-tiba ada seorang ibu. yang mengatakan ke telinga saya bunaya umah falistiniyah dia bilang anakku ibu falistin datang dari falistin saya berpaling menghadapnya Kemudian saya berikan apa yang saya miliki dari harta.
Nas'alullah ala ikhlas. Walaupun sedikit. Saya bilang kepada dia, ibu tolong doakan, doakan. Taukah antum, siapa yang berbahagia waktu itu? Yang berbahagia adalah saya.
Karena Rasulullah SAW yang mengatakan, Aliyadul Uliya Khairun, Minaliyadul Sufla, Tangan yang di atas lebih berbahagia dari tangan yang di bawah. Lebih baik, dan lebih berbahagia. Saya bisa berikan kepadanya, saya berbahagia. Saya berinfak kepadanya, saya bisa berbahagia.
Karena di dalamnya, di belakangnya... Banyak, mungkin dia memiliki anak yang fakir, miskin, jauh di Palestine. Di negeri yang tidak seindah negeri kita. Negeri yang tidak sedamai negeri kita. Tidak seaman negeri kita dan dia datang.
Bertambah rasanya jiwa iman, keimanan. Telusurilah orang-orang seperti itu. Berilah. Satu hari saya...
Di Cirebon, saya tidak biasanya naik teksi, saya biasanya naik becak. Antara stasiun dengan rumah saya, saya bercerita tentang usaha tukang becak tersebut. Sudah berapa hari ini dia peroleh. Dia mengatakan saya baru mendapatkan 7.500.
Waktu itu telah pukul 10 malam. Dan dia tinggal. Daerah yang jauh, 7500. Upah saya yang teras tasyu dengan rumah 5.000 rupiah.
Saya katakan, apakah anda sholat? Maka dia mengatakan, alhamdulillah saya besar di luar Purno Pesantren. Apakah istri sholat?
Dia mengatakan juga begitu. Taraf, kenali kehidupan mereka, ikhwan. Kemudian saya berikan uang, hanya 20 ribu rupiah. Akan tetapi dengan 20 ribu tersebut, tangan saya diciuminya, kemudian air matanya mengalir, saya berbahagia, melebihi bahagianya. Saya berbahagia, saya berharap bahwa 20 ribu ini lebih berharga dari 20 juta yang diinfakan oleh sebagian muhsinin.
Saya berharap mudah-mudahan dengan doanya yang keluar dari mulut yang ikhlas, dari kepapaan dan kehampaan diri dan kefakiran, akan dibukakan pintu langit ketujuh kemudian terdengarkan oleh Allah. oleh Allah Zawajal bisa doa kita tidak dimustajabkan lagi oleh Allah karena maaf sihat dan dosa kita Hai carilah carilah di sana jangan berkelima maha mahar tak maaf sihat kepada Allah akan Menggalkan hati. Akan menjauhkan diri dari jiwa yang hanif. Carilah. Carilah hati yang hanif.
Dilembah kegalauan dan kehampaan hati. Pada diri orang-orang yang merasakan dirinya iflas. Bangkrut.
Saya tidak katakan bangkrut dunia akan tetapi bangkrut akhirat. Ketika ia merasakan bahwa semua jalan hidup telah tertutup, ketika ia merasakan sempitnya bumi ini padahal ia luas, ketika ia merasa dosanya tidak terampunkan lagi, dan sudah berada di penghujung keputus asaan. Carilah hati yang hanif, wa'aikum muslimin dan muslimat, de'erangan, yang sakit di rumah sakit, carilah. Sakit badannya sebelum sakit jiwanya. Karena mereka ditimpa musibah.
Ditambah lagi tidak berharta. Tangis si fakir di rumah rehatnya. Karena tidak ada yang bisa dimasak.
Tangis musafir. Yang telah kehabisan bekal. Tangis seorang wanita janda yang memiliki banyak alat.
Kebingungan tidak tahu apa yang ia perbuat. Apakah. Ia harus berjalan dari rumah ke rumah menengadakan tangannya atau dia harus melangkah ke komplek pelacuran untuk menjual dirinya. Carilah di sana. Carilah hati yang hanif pada tangis mu'alim.
Seorang guru yang mendekatkan diri kita kepada Allah Azawajal. Menceritakan tentang kebesaran Allah. Tangis ahli ibadah.
Yang sedang bermunajat di sebuah sudut masjid. Berdoa, tadarru kepada Allah. Allah Azawajal atau tepuk Kuran ahli hadits ditumpukan kitabnya membaca hadits-hadits Nabi kemudian terlontarkan oleh mulutnya Sadaqah Rasulullah semuanya telah benar yang diucapkan oleh Rasulullah SAW carilah hati yang Hanif tangis dan air mata orang yang mencintai karena Allah ketika mereka hendak berpisah Lihat kak Antum, dua orang saling mencintai karena Allah, berpisah, saling berpulukan kemudian menangis.
Rajulani, Tahabbani, Fillah Dua orang yang saling mencintai karena Allah Dia adalah satu dari tujuh kelompok yang diberi perlindungan Yang tidak ada perlindungan kecuali perlindungan Allah Azza wa Jal Tamis tersebut akan anda dapatkan hati yang hanif disana Hati yang jujur, hati yang bersih Untuk mereka itu, aku hadiahkan kitab. Kitab ini saya bagi dua pembahasan. Pembahasan pertama tentang masalah Sifat-sifat hatta hanyalah... Hati yang hanif, sifat-sifat manusia yang mendapatkan hidayah kepada Allah dan yang kedua mencari agama yang benar mudah-mudahan cukup waktu bagi kita untuk menyelesaikannya unsur poin yang berikutnya seberi judul Kembalilah kepada Allah dan bertawabatlah.
Kembalilah kepada Allah dan bertawabatlah. Dan maaf mungkin judulnya juga belum ada di sini atau saya bentukkan dengan judul lain karena ini adalah kajian yang nanti insya Allah berdah buku. Sekarang sedang berdah buku tapi insya Allah dalam bentuk motivasi dan semacamnya.
Kembalilah kepada Allah dan bertawab adalah. Pada ikhwan dan akhawat yang dirahmati oleh Allah SWT Semua manusia ingin bahagia Semua manusia ingin bahagia Orang-orang yang letih mencari dunia ingin bahagia Orang-orang yang menyangka bahwa bahagia ada di kedudukan Maka mereka berletih kepadanya ingin bahagia Tapi tahukah kita bahwa kebahagiaan itu bukan di dalam saku, kebahagiaan tidak masuk di dalam bantal sarung, di sarung bantal, kebahagiaan tidak ada di dalam tas, kebahagiaan ada di dalam hati. Kalaulah seandainya kebahagiaan ini bisa dikenyangkan dengan makanan yang nikmat, kita akan tumpuk-tumpukkan makanan nikmat ini dalam hati. Kalau kebahagiaan ini bisa kita dapatkan dengan mencurahkan emas dan perak, maka akan kita masakkan emas dan perak tersebut.
Maka kemudian kita masukkan ke dalam hati kita. Akan tetapi kebahagiaan tersebut jauh di dalam. Dan tahukah antum bahwa bertawabat kepada Allah adalah kebahagiaan? Allah SWT berfirman, wa tubuh ilallahi jami'an ayyuhal mu'minuna la'allakum tuflihun bertawabatlah semuanya Wahai kaum mu'minin Taubat Yang dipanggil bukan pelaku maksiat Akan terbi orang-orang beriman Bertaubatlah Untuk apa kami bertaubat ya Allah Untuk apa Allah mengatakan La'allakum Tuflihul Agar kalian berbahagia Jadi bertaubat Adalah berbahagia Taubat adalah berbahagia Terima kasih Ketika saya berada di Multazam, suluh-suluh akhir, di pertiga akhir Ramadan, maaf, di pertiga akhir malam. Seselisih tawaf, saya hendak bermunajat kepada Allah SWT Di daerah yang, di tempat yang sangat mustajab Di rumah Allah, di bayi Tuhan Kemudian, awalnya biasa saja Doa yang saya panjatkan, biasa saja Tiba-tiba datang seseorang Yang berdoa kepada Allah seperti Seorang ibu kehilangan anaknya di masa gempa atau di musim tsunami Menangis tersudut-sudut Tidak, tidak, tidak saya sangka kiranya tangisnya tersebut terimbas kepada saya Terimbas pula Maka saya rasakan nyamatnya hidup Bertaubat kepada Allah Azza wa Jalla Kena, kena tangis orang yang sebelah Tangis, antum sangka tidak ada orang yang mendoakan keadaan kaum muslim itu, subhanallah saya dengar di telinga saya.
Seseorang yang di sebelah saya tersebut mendoakan keadaan kaum muslim ini. Allah unsur kaum muslim ini di Palestine, di Iraq, di mana-mana. Dia berdoa dengan khusyuknya.
Bertawabat kepada Allah, ni'mat. Tawabat kepada Allah, bahagia. Air mata yang keluar akan memberikan kebahagiaan, kelapangan hidup. Ada sebagian, sekarang sebagian metode untuk Menghilangkan stres adalah dengan menangis.
Akan tapi itu buanglah, kita tidak perlu dengan itu. Yang kita inginkan adalah kebahagiaan yang telah diaturkan oleh Rasulullah SAW. Sesuai dengan din. Bertaubatlah kepada Allah SWT. Sebelum datang, masa-masa terlambat taubat.
Semelihnya seseorang di Arafah benar-benar bersimpuh di hadapan Allah Arafah, tempat yang dimustajabkan oleh Allah Azawajal dia berdiri, berdiri, berdiri, air matanya mengalir memohon ampun kepada Allah yang kita tidak tahu apa yang ia perbuat antaranya dengan Allah Azawajal bertaubat kepada Allah Azawajal Alamkan ni'matnya, maksiat jika seandainya setelahnya diiringi dengan tawabat kepada Allah s.w.t. ketahuilah demi Allah tidak sama sekali manusia benar-benar melampaui batas ketika dia melihat dirinya merasa cukup ketika dia berada berada puncak-puncak kesombongannya Tiba-tiba dia kembali kepada Allah. Inna ila rabbika ruj'an. Sesungguhnya kepada Rabbnya lah dia kembali. Dia bersimpuh seperti seorang hamba yang berusaha menjadi majikan.
Kemudian... kemudian dia luluh di atapan majikan setelah itu dia ditangkap oleh pengawal majikan tersebut ditendang, kemudian diikat, dibelenggu, kemudian disujudkan kepada majikannya kemudian dia mengatakan ampunkan diriku ya majikan, ya Allah jadi semua dosa-dosa Aku Firaun Aku Firaun Cuma Firaun lebih berani dari diriku Firaun berani mengucapkan Ana Rabbukumul A'la Dengan lisannya dan dia adalah pemberani Aku adalah adalah Tuhanmu yang tertinggi dan aku adalah orang yang pengecut aku tidak berani mengucapkannya akan tetapi perbuatan dan hati dan lisan mengarahkan bahwa seakan-akan aku adalah Tuhan Aku yang membuat keadaan, aku yang menjernihkan dan mengeruhkan, aku yang mendatangkan rizki, aku yang menentukan takdir. Bukan engkau ya Rab, sudah begitu besar dosaku kepadamu, ampunkan kini adu aku adalah hambamu, hamba.
Hamba yang bersimpuh, yang tidak ada daya dan tidak ada upaya kecuali engkau yang menentukan. La hawla wa la quwwata illa billah. Jika seandainya kita telah bertawabat kepada Allah, maka pastikan Allah maha pengampun. Allah maha pengampun.
Nabi'i Ibadi, Anni Annal Ghafurur Rahim. Allah SWT mengatakan dalam surah hijab, Nabi'i Ibadi... an-ni'an al-ghafurur rahim kabarkan kepada aku kabarkan wahai Muhammad kepada hamba-hamba aku sesungguhnya aku adalah zat yang maha pengampun dan maha penyayang kabarkan Kapan kan kepada mereka?
Ya bna Adam Wa ya ana Adam Innaka Ma da'utani wa raja'utani Ghafartulaka ma kana minka Wa la'ubali Wa ya ana Adam Selagi engkau berdoa Kepadaku, berharap Kepadaku, meminta ampun Kepadaku Maka aku tidak peduli dengan apa Yang engkau miliki dari ma'asiat kepada Allah S.W.T Selagi engkau berdoa dan bersimpuh, maka aku tidak peduli. Ya Abna Adam, laubalakadzunubu ka'anainasama Wahyan Adam, sekiranya dosamu sampai setinggi langit, sumastaghfartani, kemudian engkau memohon ampun kepada aku, ghafartulaka wa laubali. Aku ampunkan engkau dan aku tidak peduli.
Ya Abna Adam, Hai inna kalau ataitani bikurabilardi khataya sumalakitani latus rika bishain lataituka bikurabia maghfiratan waya Adam jika seandainya engkau menghadapku dengan sebesar sebesar bumi, sebesar bumi mausiat kemudian engkau datang kepada aku bersimpuh memohon ampun maka aku akan datangkan sebesar bumi pula pengampunan Allahu Akbar, Allahu Akbar hamba aku Mentaqarrabamini shibran Taqarrabtu minhuthiran Siapa diantara kalian yang hendak mendekatkan dirinya kepada aku satu jamkan Aku akan mendekatkan diriku kepadanya satu depan Waman atani yamsi Ataitu harwalah Siapa yang datang kepada aku berjalan, aku akan mendatanginya Berlat Ibadih, hamba-hamba aku, sesungguhnya aku membentangkan tanganku untuk memaafkan seseorang yang melakukan maksiat pada malam harinya. Orang yang beristighfar pada malam hari. Dan aku membentangkan tanganku pada siang hari untuk pelaku maksiat yang melakukan maksiat pada malam hari. Allahu Akbar. Wahai anak Adam, jika seandainya engkau datang, aku akan terima engkau, aku akan bukakan pintu.
Jika seandainya engkau datang siang hari, maka aku akan bukakan pintu. Sekiranya engkau datang malam hari, maka aku bukakan pintu. Wahai anak Adam. Barang siapa yang menghadap kepada aku, maka aku menyambutnya dari kejauhan.
Barang siapa yang memanggilku, maka aku akan menyebutnya di dalam kedekatan. Barang siapa yang meninggalkan sesuatu untukku, maka aku akan memberinya pemberian. Barang siapa yang mengharapkan rizaku, Maka aku akan berikan kepadanya apa yang ia inginkan.
Hambaku, pelaku fikir, dia adalah orang-orang majlisku. Pelaku syukur, dialah orang-orang yang aku tambahkan. Pelaku maasiat, dia adalah orang-orang yang tidak... Tidak akan aku putus asa dari rahmatku. Belaku taat.
Maka mereka adalah orang-orang cintaanku. Aku selalu menjadi kekasih mereka. Sungguhnya aku mencintai orang-orang yang bertaubat.
Aku mencintai orang-orang yang mensucikan diri. Aku mencintai orang-orang yang bersucikan diri. Jika seandainya mereka bertawabat, jika seandainya mereka tidak bertawabat, maka aku adalah tabib mereka.
Aku akan timpakan kepada mereka musibah yang dapat mengurangi maksiat mereka. Itu nukilan dari apa yang disebutkan oleh Ibn Qayyim rahimahullah di dalam kitab Zadul Ma'ad. Hai para ikhwan dan akhawad yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta'ala jujurlah dalam bertawabat usduk atau batama Allah jujurlah di dalam bertawabat kepada Allah Di antara tanda taubat yang benar, dan ini juga kita terangkan di dalam buku ini, di antara taubat yang benar adalah perasaan rendah diri di dalam hati, kemudian pengagungan terhadap Allah Azza wa Jalla.
Orang yang jujur bertaubat kepada Allah adalah orang yang menempurnakan ibadahnya kepada Allah. Sempurnanya ibadah seseorang dengan dua hal. Pengagungan terhadap Allah dan yang kedua penghinaan diri kepada Allah. Semakin besar pengagungan seseorang kepada Allah, dengan semakin dia rendahkan dirinya di hadapan Allah, semakin sempurna ibadahnya, ubudiyahnya, penghambaan dirinya kepada Allah.
Tidakkah lihat antum? Orang-orang yang tidak pernah sujud satu kalipun kepada Allah Azawajal, tiba-tiba ditimpakan musibah. Ketika dia mendapatkan musibah tersebut, hatinya luluh.
Tidak ada ikatan yang kuat kecuali ikatan Allah. Tidak ada tali yang kuat kecuali tali Allah. Akhirnya dia berkata, As'aluka bi'isika wa dhulli illa rahimkanee Aku memohon dengan keagunganmu ya Allah dan kekerdilan diriku kecuali engkau rahmatkan aku.
Berikan limpahan rahmatmu Aku memohon kepadamu dengan kekuatanmu Dan kelemahanku Kekayaanmu Aku memohon kepadamu dengan kekayaan yang kau miliki Dan kefakiran diriku yang aku miliki Ini ubun-ubunku yang selalu berbuat mausyid Kesalahan bersimpuh di hadapanmu Hambamu selain diriku sangatlah banyak, hambamu sangat banyak. Wa lai sali sayyidun siwak, dan aku tidak miliki majikan kecuali engkau. Hambaku, hambamu selain diri diriku sangatlah banyak, dan aku tidak miliki majikan kecuali engkau. Ya Rahman, Ya Rahim.
La marja wa la manja illa ilaih Tidak ada jalan keselamatan Tidak ada tempat perlindungan Kecuali kepada dirimu Asaluka masalatal miskin Aku memohon Permohonan orang-orang yang miskin Orang-orang yang lemah Aku memohon kepadamu Dengan permohonan orang-orang yang membutuhkan Yang hina Aku memohon kepadamu Dengan doa orang yang takut Yang cemas Dagi buta Permohonan yang telah tunduk hatinya, yang telah jatuh air matanya, yang telah benar-benar bersimpuh dirinya. Antum tidaklah terlihat bagaimana niatnya beribadah. kepada Allah dengan dua hal tadi penghinaan diri kepada Allah dan pengagungan diri kepada penghinaan diri kepada Allah dan pengagungan Allah periksalah seluruh doa di dalam sunnah Rasulullah di dalam Al-Quran dan hadith maka kedua-duanya ada dalam hal itu Rasulullah SAW bersabda Kullu bani adam khatta'un Fakhairul khatta'inat tawabun Setiap anak adam berdosa Dan setiap yang berdosa Hendalah bertawabat kepada Allah SWT Dosa dan maksiat adalah tabiat manusia Siapa yang bisa bersih dari dosa Kecuali yang dimasumkan oleh Allah SWT dari kalangan Nabi dan Rasul.
Allah SWT, Rasulullah SAW bersabda, لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكَمْ وَلَا أَتَى اللَّهُ بِقَوْمٍ مُذْنِبِينَ سُمَّ يَسْتَغْفِرُونَ رَبَّهَا فَغَفَرَ لَهُمْ Jika seandainya kalian tidak berdosa, maka Allah s.w.t. akan buang kalian. Dan akan Allah datangkan orang-orang yang berdosa, kemudian dia beristighfar kepada Allah, kemudian Allah ampunkan mereka. Jika seandainya kita tidak berdosa, bagaimana Allah SWT menampakkan kasih sayangnya kepada kita?
Jika seandainya kita tidak berdosa, bagaimana Allah SWT memberikan rahmat, fadl, keutamaannya kepada manusia? Jika seandainya kita tidak berdosa, bagaimana ni'matnya bermunajat kepada Allah? Adam alaihissalam kedudukannya lebih baik setelah dia melakukan berdosa daripada sebelum melakukan berdosa Kedudukannya lebih baik setelah berdosa daripada sebelum berdosa Apa kata Allah?
Di dalam sebagian atar, dinukilkan oleh Ibn Qayyim. Rahimahullah ta'ala. Wahai Adam, dahulunya engkau datang kepada aku, sebagaimana datangnya raja kepada raja. Akan tapi sekarang, engkau datang kepada aku, sebagaimana datangnya budak kepada majikannya. Dan alangkan nyamannya hidup menjadi budak Allah, hamba Allah, menghambakan diri kepada Allah.
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan Aninul Mudnibin Ahabbu ilayah Mintasbihil mudillin Sintian Rintian orang-orang yang berdosa Lebih aku cintai daripada tesbih orang-orang yang sombong beribadah pada Allah sejujurnya orang-orang yang sombong Hai dia bertasbih lebih hebat lagi tangisan orang yang melakukan dosa mukayyim rahimahullah juga mengatakan di dalam kitab wa bilusayyid berapa banyak dosa seseorang mengantarkannya kepada surga dan berapa banyak pula hai hai Maksiat, dos, pahala seseorang atau amal soleh seseorang mengantarkannya kepada neraka Amal baik seseorang mengantarkannya kepada neraka Kenapa? Karena ketika seorang hamba melakukan maksiat kepada Allah dia bawakan dirinya bahwa dia adalah orang yang berdosa hamba yang seharusnya beribadah memenuhi dirinya dengan cinta tunduk tawakal sekarang dia telah berpaling kemudian dia kembali bertaubat, bersimpuh, bertawakal bermunajat kepada Allah Dan dengan dosanya tersebut, melalui dosanya tersebut, dia bisa bermu'amalah di dalam ibadahnya. Kepada Allah, maka memasukkan dia ke surga.
Ghamidiya, yang datang kepada Rasulullah SAW, yang dia mengatakan, Ya Rasulullah, inni zanaitu fatahhirni. Ya Rasulullah. Ini hublah minazina fa'atahirni Ya Rasulullah, sungguhnya aku mengamil Sungguhnya aku hamil dari zina maka sucikan diriku Ghamidiya Terus apa yang terjadi? Rasulullah SAW menolak-menolak dan melihat dan lagi wanita tersebut dia mengatakan Ya Rasulullah Tahir ini, sucikan diriku balik lagi dia kesini Ya Rasulullah saya mengerti bahwa engkau akan menolakku sebagaimana engkau tolak maiz Rasulullah SAW menolak maiz Apa kata Rasulullah SAW tidak?
Aku tidak akan tegakkan sampai engkau melahirkan. Sembilan bulan, ghamidiah tersebut, dipecut oleh mahsyiatnya, dibelut oleh zina, dan perbuatan fahisyahnya, kepada Allah Azza wa Jal. akan tebi pecutan maksiat tersebut mengantarkannya untuk bertawabat kepada Allah 9 bulan dia datang lagi kepada Rasulullah dia bawa bayi tersebut kemudian dia mengatakan Ya Rasulullah ini bayi saya anal mur'atul lati ci'ituka wa kuntu hubla minazina akulah wanita yang dahulunya datang kepada engkau yang mengatakan aku berzina kemudian sucikan aku Ini dianakku ya Rasulullah Sucikan diriku Panas maasyiat masih membakarnya Hararatul maasyiat masih membakarnya Sehingga dia terus-terus Terpaku atas maasyiat tersebut Dan bertobat kepada Allah Apa kata Rasulullah?
Hatta taftimih Sampai engkau menyapihnya Menyapih anak bayi tersebut Pulang lagi dia dalam keadaan keputus asa Dalam keadaan kesendirian Kesedihannya Karena dia sudah bosan dengan kekotoran badannya Dia hendak mensucikan dirinya kepada Rasulullah Kemudian Dua tahun lebih, dia menyapih anak tersebut. Dan untuk ketiganya, dia tidak mau ditolak. Dia tidak mau ditolak. Diambilnya potongan roti, kemudian diletakkan ke tangan anak tersebut. Kemudian dia datang lagi, ya Rasulullah.
Allah, saya wanita yang dahulunya datang kepada engkau berzina, kemudian engkau suruh aku pulang, kemudian engkau katakan harus dilahirkan dahulu, kemudian engkau pulangkan lagi, saya kemudian ini dia. Apakah Rasulullah SAW periksa dia? Apakah dia mempunyai junud gila?
Semacamnya, kemudian ditegakkan kepadanya had. Kemudian Khalid bin Walid melemparnya, sampai-sampai darahnya mencerat ke wajah Khalid. Khalid mencelahnya apa kata Rasulullah SAW jangan celah dia woi Khalid lau tabat lau tuqsamu ala Jika diberikan tawabat sendiri kepada seluruh penduduk Madinah yang berlaku maksiat, niscaya sudah cukup bagi Allah untuk mengampuni mereka.
Taubat Jadi orang yang berbuat maksiat Anda lah bermuamalah dengan taubatnya Dengan maksiat Bermuamalah untuk dia bisa Merasakan halawatul iman Merasakan manisnya iman Sesungguhnya iman memiliki manis Rasakan itu Rabbana zalamna anfusana wa illam tagfir lana wa tarhamna la nakunanna minal khasirin Ya Allah, kami menzalimi diri kami. Kasa andainya engkau tidak ampunkan kami, maka kami akan merugi. Kami merugi. Itu yang pertama.
Dan yang kedua... Bagi orang-orang yang ditimpakan oleh Allah SWT Maksiat kemaksiat Pertama, jujurlah di dalam bertaubat kepada Allah Pahami tentang hakikat taubat dan bertaubatlah sejujurnya Dan yang kedua, bergaulah dengan orang-orang yang salih Bergaul lah dengan orang-orang yang salih dari kalangan kaum muslimin yang mana mereka mengingatkan kita kepada akhirat, mengingatkan kita kepada amal salih dan jauhilah kurana usuh, teman-teman yang buruk Sering-seringlah untuk duduk di tempat-tempat yang bersih. Di masjid-masjid Allah. Di kajian-kajian ilmu.
Dan hiduplah bersama salaf. Bersama sahabat Rasulullah SAW. Bersama tabi'in. Bacalah sejarah mereka.
mereka hiduplah sesungguhnya menyebutkan diri dengan hal itu akan menghilangkan maksiat kita kepada Allah maksiat muncul karena kekosongan hati maksiat itu datang karena kita tidak pernah tidak menegakkan kebenaran pada waktu itu ketika kebatilan ketika kebenaran kita tidak tegakkan maka datang kebatilan akan menyerang pasukan kebatilan akan menyerang diri kita maka sibukkan diri dengan kebenaran Hadiri Masjid Salim, penuhi diri kita dengan zikir kepada Allah, dengan salat lima waktu, dengan berbicara dan berbincang, mengingat akhirat bersama orang-orang salih, membaca buku, menjadwalkan untuk sosial, menziarai orang sakit. Sibukkan diri, berziarah kubur, berinfak, bersedekah, bergotong royang, pergi ke tempat-tempat kesedihan, orang-orang yang ditimpakan musibah, berangkatlah, sibukkan diri anda dengan itu. Di Madinah, ada seorang pemuda yang mana dia menandarkan dirinya setiap asar dia harus berangkat ke mustasifah ke rumah sakit berangkat, dia gak memiliki harta seperti anda fakir, miskin dia mengatakan saya tidak memiliki harta untuk bisa saya sedekahkan Saya terima keahlian yang saya bisa sedekahkan untuk Allah. Akan terpisah mempunyai kata-kata, sedikit kata-kata untuk bisa memberi pembalut kesedihan orang-orang yang sakit.
Maka dia datang di rumah sakit setiap asal. Ketika hendak maghrib, dia solat berjamaah. Itu setiap harinya. Masya Allah. Harus ada kebaikan yang kita banggakan di hadapan Allah SWT.
Harus ada kebaikan yang harus kita banggakan nanti di hadapan Allah. Jadi, bertemanlah dengan orang-orang seperti itu, mudah-mudahan ada manfaatnya. Wallahu ta'ala ala'l-hamd.
Pertama saya katakan bahwa waktu-waktu yang mustajab ketika kita belajar beribadah. Saya mengatakan belajar beribadah dari doa. Belajarlah kita beribadah dari doa.
Kemudian kita tingkatkan dari salat dan semacamnya. Sulit, kita salat khusyuk. Dan dia adalah zaman akhir.
Bagaimana Rasulullah SAW katakan akan datang nanti di akhir zaman. Sebanyak itu orang sholat, sebanyak itu pula yang tidak ada yang khusyuk. Sebanyak itu pula yang tidak khusyuk.
Bagaimana khusyuk hati masih kuat. Ikatannya dengan dunia Dengan harta Maka jika seandainya kita mulai dari doa Maka langkah mudahnya untuk belajar beribadah dari doa Maka cari waktu-waktu yang mustajab Ibn Ruqayyim rahimahullah mengatakan Orang yang berdoa persis seperti orang yang berdoa orang yang memanah orang yang memanah pertama harus ada sasaran yang kedua harus ada panah yang lurus busur panah yang lurus busur yang benar dan yang ketiga harus ada tenaga yang menarik panah tersebut sehingga dia akan meluncur keras tepat pada sasarannya tiga syarat ini harus ada dimiliki oleh seseorang untuk dimustajabkan doanya oleh Allah Azza wa Jalla maka maka sasarannya adalah Allah. Sasarannya adalah Allah. Hendaklah dia berdoa kepada Allah Azza wa Jalla. Dan tidak berdoa kepada selainnya.
Karena berdoa kepada selainnya adalah kelemahan. Adalah kehinaan. Dan yang kedua, busurnya yang lurus adalah doa yang datang dari Rasulullah SAW. Banyak orang sekarang berdoa, mengarang-arang doanya, tidak sampai tidak benar. Zaman sekarang musim berdoa, banyak orang berdoa, tidak benar doa.
Ya Allah berikanlah aku harta yang banyak. Ya Allah masukkan anak saya ke sekolah anu dan sekolah anu. Ya Allah berikan saya istri begini dan...
Subhanallah, siapa tahu, siapa yang... yang engkau dari mana engkau tahu bahwa kekayaan yang nanti Allah berikan akan memberi manfaat kepada anda Hai dari mana pula Anda tahu ketika anda diterima di sebuah sekolah penyidikan dan semacamnya sekolah dan pendidikan tersebut bermanfaat untuk dunia dan ikhran anda berdoa sesuai dengan doa Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam doa yang dibuat yang ada di dalam Alquran atau sunnah Rasulullah karena dia adalah busur yang kokoh hai hai Dan cobalah memahami sedikit demi sedikit doa. Dan alangkah bagusnya yang dikarang oleh guru kita, Sheikh Abdul Razak bin Abdul Hussein Al-Badar, dalam karangannya fiqh doa. Fiqh doa.
Pahami di sana. Bagaimana fiqh doanya Rasulullah SAW. Dan yang ketiga, tarikan kekuatan tersebut adalah dorongan kepentingan.
Seseorang yang tidak mau penting, tidak butuh dengan doa tersebut, bagaimana dia akan khusus? Yang akan bisa dikabulkan oleh Allah Azza wa Jal, benar-benar ada orang terdesak. Orang-orang yang memang sangat membutuhkan Orang-orang yang memang sangat-sangat menginginkan Terrealisasinya Doa yang dia sanjatkan tersebut Jadi kekuatan itu Apa kata Ibn Khayyam?
Tidaklah tercipta tiga syarat ini Kecuali Allah SWT akan kabulkan doanya Maka Allah akan kabulkan doa. Bagaimana kalau seandainya tidak dia dapatkan pengaruh pengkabulan itu? Maka kita katakan Allah memberikan tiga pahala, tiga keutamaan bagi orang yang berdoa.
Kalau Allah tidak kabulkan, berarti Allah jauhkan musibah setimpal dengan doa yang dia lakukan tersebut. Misalnya, Dia berdoa kepada Allah untuk mendapatkan mobil Mercedes. Ya Allah, berikanlah mobil Mercedes.
Tetangga sebelah sudah mendapatkan mobil Mercedes pula. Misalnya begitu. Dan bermunajat dan serius dia memintanya.
Seorang muhammad, kalau tidak dikabulkan, wah udah 10 tahun saya berdoa Ustadz untuk mendapatkan mobil Mercedes. Jangankan Mercedes. Ah istri memang Sides namanya.
Istri dapat akan tepi Mercedes. Mercedesnya enggak dapat dapat maka kita tekan al-shir berita bergembira lah engkau muslim kalau tidak Allah kabulkan doa Anda maka Allah Allah akan gantikan dengan musibah yang seharusnya menimpa Anda tidak jadi berusia ini yang kadang-kadang kita kurang paham hai hai Kita katakan bahwa jauhnya seseorang dari musibah itu tidak sebuah kenikmatan. Kenapa?
Karena kita tidak pernah menghayati. Saya punya kawan, dia mengatakan begini. Apa katanya? Alhamdulillah, barusan dia baru balik dari kendaraan motornya.
Qadrallah Ustaz, satu senti lagi kalau seandainya saya tidak kuat-kuat pegang, saya kebetulan ingin... mendahului sebuah truk tiba-tiba di depan saya truk pengangkat motor motor yang panjang itu lewat dengan kecepatan kuat kecepat kemudian kata dia hanya sejengkal sejengkal abu tidak satu senti kalau seandainya dia tidak kokoh memegang stang itu stang motornya mungkin saya sudah di sakit kalaupun saya hidup maka akan keluar 60juta Insyaallah sekarang Alhamdulillah saya selamat kita kadang-kadang kurang mensyukuri ni'mat 60juta yang baru diberikan oleh Allah Azza wa Jalla dengan apa dengan diselamatkan oleh Allah Azza wa Jalla dari musibah tersebut Anda baru dapatkan uang 60juta diberikan oleh Allah Azza wa Jalla dari mana itu Adzallah mungkin dari doa yang kita inginkan tender yang seharusnya 60juta cair Kiranya tidak cair-cair juga. Kiranya 60 juta yang itu.
Istri bersama anak-anak berangkat. Kita di rumah. Tiba-tiba dia menelpon.
Alhamdulillah, Bih. Helemnya pecah. Tapi Alhamdulillah sehat. Kalau seandainya kena kepalanya pecah.
Berapa dia harus membiayai istrinya untuk mengembalikan kepala istrinya. Terus, Subhanallah. Jadi, dijauhkan dari musibah adalah sebuah kenikmatan yang harus kita syukuri.
Jadi berdoa kepada Allah dengan tiga syarat tersebut Mudah-mudahan kita bisa syarah Lebih dari itu Masya Allah Apa kata Ibn Qayyim Sungguhnya mausiat bermula dari mata Ketika mata dibuka Maka nampaklah semua hal Maka dia akan letih sendiri untuk menyelesaikan apa yang dia nampakkan. Mata ini, ketika dia melihat semuanya, maka dia akan letih. Dan mata harus dijaga, sebagaimana...
Hai ah sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah subhanahuwata'ala kepada kaum mu'minin dan mu'minan ulil mu'minina ayah kudu minabzari himwaya fazufuru jawab katakan kepada kaum mu'minin untuk menjaga mata mereka yukat hai hai Dan ini musibah di zaman kita sekarang, karena zaman fitnah. Apa kata salaf, hendaklah zaman sekarang seorang muslim berkhalwat di rumahnya. Akan demi jika seandainya di rumahnya juga tidak ada maksiat. Kalau seandainya ada maksiat, maka dia keluar dari mulut dari mau, masuk ke mulut buaya.
Kalau seandainya tidak ada di rumahnya maksiat pula, karena maksiat di rumah kadang-kadang lebih berbahaya daripada maksiat di luar. Yang dinampak di jalan, jauh lebih berbahaya yang nampak di kamar. Maksiat TV, maksiat lain-lainnya, yang Masya Allah di zaman fitnah seperti sekarang ini.
Apa yang harus dilakukanlah seorang Muslim ketika ditimpakan seperti itu? Pertama, adalah menghadirkan kebesaran Allah Azza wa Jalla dalam diri Besaran Abdi, atajalu, ajaaltani ahwani al-nazirina ilaih Hambaku, apakah engkau menjadikan aku zid yang paling rendah di matamu? Jika seandainya engkau berada sama orang tua engkau, engkau tidak akan berani berbuat maksiat, jika seandainya engkau bersama orang engkau tidak berani berbuat maksiat akan tepi ketika engkau bersama aku engkau berbuat maksiat, engkau letakkan diriku di bawah orang-orang tersebut aku mencintai engkau dengan ni'mat, sedangkan engkau membenciku dengan maksiat aku turunkan kepada engkau kebaikan dan engkau memberiku semua seluruh keburukan Hai ah jadi menghadirkan kebesaran Allah Azza wa Jal la tonsur janganlah lihat apa yang kau perbuat dari maksiat akan tapi lihat kepada siapa engkau berbuat maksiat kepada Allah tapi lihat kepada siapa Jadi, andalah mengagumkan keberadaan Allah.
Makanya, ilmu yang paling tertinggi di dalam agama Islam adalah ma'rifatullah. Mengenal Allah, mengenal nama-namanya, menghadirkan itu di dalam kehidupan. Itu satu.
Dan yang kedua... memberikan keyakinan kepada kalbu ke dalam hati bahwa apa yang dipandang tidak akan bisa mendapatkan kenyamatan bahkan yang dia dapatkan adalah dosa Semua dosa, apa yang kita pandang, tidak akan memberikan apa-apa, kecuali hanya kesibukan diri untuk memikirkan tersebut dan lalai dari ibadah wadah Allah SWT. Yang kalau seandainya kita tidak lihat, tidak menurut. merugikan, tapi dia adalah waswa syaitan dia adalah khutuwatu syaitan, langkah syaitan yang menggoda, yang harus kita berlindung kepadanya, dan yang ketiga berarti kita ditimpakan oleh sebuah penyakit, yaitu maradu syahawat Hak penyakit syahawat Berarti seseorang tersebut ditimpakan penyakit syahawat Manusia Kebanyakannya ditimpa dua penyakit Penyakit syahawat atau syubahat Orang yang seperti kita ini Yang ditanyakan seperti itu Adalah penyakit ditimpakan penyakit syahawat Maka membersihkannya Sabunlah ia dengan istighfar Kalau memang sulit untuk istighfar Maka panaskan ia dengan bersimpuh dan bertawakal kepada Allah Aziz dan Jalal Jika seandainya juga tidak bisa Maka anda lah dibelikan pembersih kalau tidak cukup untuk pembersih pakaian maka pembersih lantai dengan bersimpuh di hadapan Allah SWT dengan mengasih Mengakui kelemahan diri dan membesarkan dan pengagungkan Allah SWT. Jadi, hendaklah seorang Muslim benar-benar penyakit hatinya itu harus diobat.
Ibnul Qayyim rahimahullah mengarang kitab Al-Jawabul Kafi. liman sa'ala andawai syafi jawaban yang puas bagi orang yang bertanya untuk sebuah obat yang bisa menyembuhkan atau dalam karangannya dengan judul judulnya yang berbeda tapi bukunya yang sama yaitu ad-da wa-dawa obat dan penyakitnya atau penyakit dan obatnya dan itu buku tersebut menerangkan tentang jawaban dari pertanyaan yang ditanya oleh saudara kita ini wallahu ta'ala ala, andalah dibaca buku itu Ayo kita baik tidak di lingkungan orang seperti itu ada lingkungan kita atau dalam kesendirian harus kita memiliki hati yang Hanif hati yang lurus Bagaimana kita bisa menerima kebenaran kalau seandainya kita tidak memiliki hati yang hanya hanya Hanif ini, sekalipun orang berada di atas suka kepada Al-Quran dan hadis, tapi dia memiliki hati yang keras, maka dia tidak juga bisa mendapatkan hidayah. Orang-orang yang sering menghadapi pengajian, seperti ini misalnya, akan tetapi dia tidak bisa mendapatkan hidayah.
tidak memiliki hati yang hanif, jangan harap dia bisa merasakan manisnya iman nyamannya iman dia butuh hati yang hanif, hati yang bersih hati yang jauh dari semua maksiat Berbahagialah orang yang mensucikan hatinya Menjadikan hatinya menjadi hati yang hanif Dan merugilah orang-orang yang menghinakan hatinya Mengotari hatinya dengan maksiat Dengan sifat-sifat buruk dan semacamnya Ada buku yang paling bagus dalam masalah ini Kitab Muqtasar Min Hajrul Qasidin Karangan Ibn Qudamah Rahimahullah Ta'ala Dan ini sangat bagus dibaca Atau kitab Madarijus Salikin Karangan Ibn Qayyim Rahimahullah Ta'ala Jadi Seorang Muslim Anda lah memiliki hati yang aneh Akan tapi kalau seandainya Anda berda'wah di masyarakat Maka Anda lah dia menggunakan ayat Allah SWT Anda lah berda'wah, engkau berda'wah Kepada jalan Allah SWT dengan hikmah Dan ma'izatil hasan, hikmah Harus dengan hikmah, dengan kata-kata lembut Sesungguhnya ucapan lembut kita, ucapan baik kita Lebih banyak mengenal Daripada ucapan yang kasar Yang keras Jika seandainya engkau keras hati Tidak peduli dengan orang lain Saya mereka akan lari dari dirimu Jadi kita harus berdakwah dengan ilmu dan akhlak Dengan ilmu dengan akhlak Ada sebagian orang berilmu akan tetapi tidak berakhlak Ada sebagian orang beragama tetapi tidak berakhlak Apa buktinya? Sabda Rasulullah SAW kepada setiap wali wanita untuk berhati-hati memilih pemudanya, untuk memilih suaminya, calon suaminya Rasulullah SAW bersabda diriwatkan oleh Imam Termidai dan hati itu sahih idha ja'akum mantardauna dinahu wa khuluqah fazawijuh illa taf'aluhu takun fitnatun fil ardi wa fasadun aril jika seandainya datang kepada kalian wahai orang tua-orang tua wanita wahai orang tua wali-wali gadis laki-laki yang engkau relakan agama dan akhlaknya lihat Rasulullah membedakan antara agama dan akhlak karena banyak orang yang beragama duduk di pengajian akan tepi lari dari hutang gak mau bayar hutang ada yang masyarakat Allah akhlaknya seperti akhlak binatang benar, hatinya belum masuk iman orang-orang Arab dalam surat Muhammad dikatakan orang-orang Arab mengatakan kami telah beriman, Allah mengatakan belum lagi beriman belum lagi masuk iman dalam hatinya baginya hutang baginya mudah ada sebagian orang yang sering mengaji akan tepi kasar terhadap istrinya tidak Tidak mengerti tentang hak dan kewajiban. Tidak mengerti tentang hak tetangga dan semacamnya. Ada orang yang sering mengaji.
Kan tapi tidak mengerti tentang akhlak yang baik. Dan mudah-mudahan yang hadir disini tidak ada satu pun dari apa yang saya sebutkan ini. Berarti seorang muslim harus pandai agamanya dan baik akhlaknya. Ada seorang wanita datang kepada saya. Sekarang saya baru tahu ya ustaz.
Menyesal saya memilih laki-laki yang masya Allah. Saya lihat penampilannya sunnah. Multasib Akan tapi demi Allah Dia tidak pernah membahagiakan satu hari Dan beliau sayang Dia hanya bisa mengerti menuntut, dia hanya bisa mengerti meminta, kan tapi tidak pernah memberi.
Dia hanya bisa mengerti memukul, kan tapi tidak pernah maafkan. Dia hanya bisa mengerti apa untuknya, kan tapi tidak pernah apa antasnya. Dan ini akhlak yang tidak baik, dan ini harus kita robah.
Dengan apa? Dengan hati yang bersih. Perbaiki akhlak kita, perbaiki agama kita, mudah-mudahan Allah SWT menahmati kita. Yang kita takutkan adalah suul khatimah ya kawan Suul khatimah Diriadkan oleh Abu Dawud Dan disebutkan di dalam kitab Jami'ul-Ulum wal-Hikam Kadangan Ibn Rajab Hadis sahih Yang juga diriwadkan oleh Imam Bukhari Di dalam kitab Adabul Mufrad Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda Inna ahdakum laya'malu bi'amali ahli jannah hatta la yakunu bayinahu wa bayna jannati illa zira fayasbiqu alaihi alkitab faya'malu bi'amali ahli nahr faya dukhuluha sesungguhnya salah seorang kalian beramal dengan amalan penduduk surga Kemudian kitab mendahulinya, kemudian membuat dia beramal untuk pen... Sehingga antaranya dengan surga tersebut hanya sebatas tinggal satu depah.
Satu depah lagi. Sampai kitab menentukan lain kepadanya, kemudian dia beramal dengan penduduk neraka, kemudian dia masuk neraka tersebut. Wa inna ahdakum laya amalu bi amali ahli nar.
Hatta la yakunu bayinahu wa bayinannari illa zira' Sungguhnya salah seorang kalian beramal dengan penduduk neraka Sampai antaranya dengan neraka tersebut hanya tinggal satu depan Satu jengkal masuk neraka Fayasbiqu alaihi Alkitab, kemudian kitab menerangkan lain padanya, menentukan lain faya'malu bi amali ahli jannah kemudian dia mengamalkan sekali dengan amalan penduduk surga kemudian memasukinya disebutkan tambahan riwayat tersebut oleh Imam Bukhari dalam kitab Adul Mufrad beliau mengatakan kiranya orang yang pertama yang beramal dengan amalan surga dan akhirnya masuk neraka itu adalah orang yang beramal tapi tidak dalam hati hanya untuk nampak oleh manusia tidak pernah sepenuh hatinya sholatnya hanya ketika dilihat oleh orang tidak pernah khusyuk tidak pernah hadir kajiannya hanya sungkan hanya karena Anda bertemu dengan kawan-kawan, akan tetapi tidak hanya untuk menyempit-nyempitkan bumi saja hanya memperbanyak bilangan akan tetapi tidak menangis Sambil menambah menambah kualitas ini orang yang beramal seperti ini tidak baik dia adalah sampah bumi sampah bumi dan ini berbahaya ikhwan kita beragama Islam harus dari hati harus dari hati datang ke sini harus dengan hati jika seandainya hati ini tidak baik maka tidak baiklah inna fil jasadimu Tukah sesungguhnya di dalam jasad itu ada satu gumpalan tidak seluhaid seluha jasadukullu Seandainya dia baik, baik pula semua. Jadi, kalau seandainya tidak mau mendapatkan suul khatimah, maka anda lah beramal ikhlas kepada Allah. Dan alangkah sulitnya ikhlas.
Alangkah sulitnya ikhlas. Dan yang kedua, beramallah berbaik. Berbuat baiklah.
Apa kata Allah SWT? Hai saddaka wa amma man bakhila wa astaghna wa kadzaba bilhusna fasanuyassiruhu lilusra siapa yang bakhil siapa yang merasakan dirinya cukup di dalam hidupnya berarti kami akan susahkan hidupnya akan jadikan dia suluh khatimah wa amma man ata wattaqa wasaddaka bilhusna sedangkan orang yang memberi bersedekah Terima kasih dan bertakwa dan mempercaya hari akhirat kami akan mudahkan untuknya kebaikan berarti kita beramal hari ini hadir di majlis ta'lim hari ini untuk mendapatkan husnul khatimah agar dimudahkan oleh Allah SWT apa kata Sufyanus Tawfiq ketika beliau hendak meninggal dan kita datang anak-anak cucunya apa katanya diamlah kalian ketika ditanya kepada oleh cucu-cucunya wahai ayah kenapa engkau menangis wahai kakek kenapa engkau menangis apa kata cucunya tersebut wahai ayah kenapa engkau menangis sedangkan engkau imam Enggak ulama, apa kata Sufian Ustawri, diamlah kalian. Sesungguhnya keletihan hari-hari itu untuk menunggu hari-hari ini.
Keletihan hari-hari itu untuk menunggu hari ini yaitu husnul khatimah. Untuk mendapatkan husnul khatimah. Keletihan kita... hari ini untuk mendapatkan husnul khatiman dan kita mohon kepada Allah agar Allah subhanahu wa ta'ala berikan kita hidup husnul khatiman jangan mati diatas maksiat kepada Allah agar memudahkan kita untuk bisa menerima kebenaran bawa ubun-ubun kita kepada kebenaran, memberikan kepada kita hati yang lembut, air mata yang mengalir, kemudian badan yang khusyuk, khuduk kepada Allah Azza wa Jal. Inna wali yudhalika wal qadiru alaih.
Subhanakallahumma wa bihamdika. Ashadu an la ilaha illa anta astagfiruka wa atubu ilaih. Sallallahu ala nabiyina Muhammad.