Transcript for:
Tausiah Ramadan dan Golongan yang Dirindukan

amma bau hadirin hadiratimat jemaah salat subuh di Masjid Albarakah Asyafi'iyah Yang mulia juga bersama yang sama kita hormati almukarram Al Ustaz Alhaj Muhammad Alwi Rasyid serta keluarga besar almfurlah almarhum K.Hi K Haji Abdur Rasyid Abdullah Syafi'i Kita doakan mudah-mudahan keluarga besar Asyafi'iyah Allah Taala jaga senantiasa diberikan keistikamahan untuk terus menuntun kita menuju ridanya Allah Subhanahu wa taala Juga hadir Ustaz akhina ustaz Imam Baili Hadirin hadirat para pendengar dan pemirsa Asalam Barokah rahimakumullah Seogjanya pagi hari ini kita mendengarkan tausiah dari almukarram Bapak K H Abdul Wadud Kasyful Anwar Insyaallah al-fakir menggantikan beliau sekalipun apa adanya yang disampaikan mudah-mudahan bisa bermanfaat buat kita Amin ya rabbal alamin Hadirin rahimakumullah Salah satu hadis dari baginda Nabi kita Muhammad sallallahu alaihi wasallam yang hadis ini masyhur kita dengar di saat bulan Ramadan yaitu Nabi sallallahu alaihi wasallam bersabda "Aljannatu musytaqatun [Tepuk tangan] ila arbaati nafarin Surga itu merindukan kepada empat golongan Jadi jemaah sekalian kita hidup di alam dunia sudah barang tentu mempunyai cita-cita yang mulia Cita-cita yang mulia itu maksudnya apa Tujuan hidup kita di akhir hayat kita husnul khatimah Setelah husnul khatimah kita berharap setelah kita pindah alam dari alam dunia ke alam kubur sampai nanti di negeri akhirat Allah Taala masukin kita dalam ridanya Jadi kita beramal kita beraktivitas hanya satu tujuan adalah rida Allah Subhanahu wa taala Tapi cita-cita kita kepengin rabbana adina fid dunya hasanah wafil akhirati hasanah Di ujung doa ini waqina adzanar Jadi kita kepengin di alam dunia hidup baik Kita pindah alam fil akhirah hasanah Di negeri akhirat pun baik Waqinaabanar Dan ujungnya adalah kita berharap nanti kita minta sama Allah agar terbebas dari siksa api neraka Artinya kita kepengin masuk surga Insyaallah ya Mudah-mudahan kita berharap wafat husnul khatimah di negeri akhirat penuh dengan cahaya dengan amal dan Allah reda dengan amal kita dan nanti di akhirnya Allah masukin ke dalam surganya Allah Subhanahu wa taala Amin ya rabbal alamin Namun pertanyaan buat kita adalah hadis yang barusan dibaca ini bukan kita yang kepengin masuk surga tapi surga rindu kepada kita kepada empat yang golongan ini Ya kan luar biasa jemaah sekalian Aljannatu musytaqatun ila arbaat nafar Surga itu rindu Ya Jadi definisi rindu apa sih Menanti Ya nunggu-nungguin Katakanlah gitu Kayak kita orang tua punya anak yang pergi jauh ya ada usaha ke luar negeri sekian bulan sekian tahun belum pulang Woh rindunya bagaimana Enggak ketolongan Begitu pun surga Ya rindu kepada empat orang empat golongan Mana yang pertama Yang pertama adalah talil Quran Nah jadi surga ini rindu kepada orang-orang yang gemar membaca Al-Qur'an talil Quran Dan alhamdulillah kita sudah menyelesaikan bacaan Quran kita di hari ke-15 kemarin dan tadi malam kita sudah mengkhatamkan Al-Qur'an fit tarawih Oh nikmat buat kita Nikmat bagi orang-orang yang dekat dengan Al-Qur'an Nikmat bagi orang-orang yang sudah Allah beri kemampuan mahir dalam membaca Al-Qur'an Tinggal kita istikamahkan diri kita untuk terus dekat dengan Al-Qur'an dengan mempelajari bacaan-bacaan Al-Qur'an Baik tajwidnya baik terjemahannya baik tafsir dan sebagainya Kalau tafsir asbab nuzul kitab enggak sempat belajar diukur dengan kemampuan waktu dan usia kita dan sebagainya Minimal kita mempelajari huruf Al-Qur'an tajwidul Quran makharijul huruf Ya karena apa Tujuannya adalah tahlil Quran tadi Kita kepengin kita pengin bisa baca Quran biar kita menjadi golongan orang yang pertama dirindukan surganya Allah Subhanahu wa taala Gu yang kedua jemaah sekalian adalah wahafizil lisan Ya ini orang-orang yang kedua ini adalah orang-orang yang menjaga lisannya pun golongan tersebut adalah golongan orang-orang yang dirindukan surga Allah Subhanahu wa taala Jadi Allah Subhanahu wa taala menciptakan mulut lisan kita ini cuman satu Adanya di tengah bukan di bawah bukan di atas tapi filosofi tubuh kita Kenapa Allah ciptakan yang lainnya dua Tangan kita dua kaki kita dua ya mata kita dua hidung kita dua lubangnya Tapi kenapa giliran mulut kita Allah ciptakan cuman satu pesan yang tersirat buat kita Berarti kita harus sedikit bicara ya banyak bekerja Dan ukuran keselamatan manusia tingkat salah satu tingkat pembuktian keimanan manusia kepada Allah Subhanahu wa taala itu diukur sejauh mana kemampuan mereka mengendalikan lisannya Diukur sejauh mana kualitas lisan mereka menyampaikan kepada orang-orang di sekitarnya Ya ini dikuatkan dalam salah satu hadis dari Nabi kita Muhammad sallallahu alaihi wasallam Man kana yukminu billah wal yaumil akhir Falyaqul khairon au liyasmut Ini hadis ini sudah populer nih Saya kira jemaah Syafi sudah tahu ya Jadi enggak hanya tahu tapi harus memahaminya Kalau tahu tapi belum paham sulit buat diamalkan Tapi kalau sudah tahu setiap saat guru menyampaikan ilmu kemudian sudah sering nih didengar nih oleh kita Masa iya Allah enggak kasih pemahaman buat kita Kalau kita sudah paham kita mudah untuk mengamalkannya Jadi man kanana yukminu billah wal yaumil akhir falya khairon au liyasmud Tingkat keimanan seseorang kepada Allah taala Siapa orang yang mengaku beriman kepada Allah subhanahu wa taala dan hari akhir maka falyaakl khairon Maka ucapkanlah yang baik-baik Aasmut atau diam aja udah Nah sekarang persamaan lisan kita itu banyak media yang mempengaruhi apa yang ada di dalam hati isi hati kita gitu Kadang-kadang kita enggak enggak suka sama orang kita enggak mampu untuk mengucapkan sesuatu hal yang jelek kepada seseorang eh kita bikin status ya atau kita ungkapin di WA grup dan sebagainya ini pun kurang baik buat kita ya Karena apapun bentuk tulisan yang mempengaruhi isi hati kita pun itu pun sama Berarti kita enggak bisa mengendalikan hawa nafsu dari lisan dan mulut kita Ya Bahkan dalam satu maqalah dikatakan salamatul insan fi hibzil lisan keselamatan manusia itu tergantung pada lisannya Jadi lisan ini banyak orang mengatakan tidak apa daging tak bertulang ya tapi kalau udah nyakitin sampai ke dalam hati apa yang disampaikan diingat padahal kejadiannya sudah 10 tahun yang lalu Dia bilang sama temannya ono kan yang tempo hari ngejelekin aneh tuh padok hari Padahal ngomongnya udah lama Nah ini saking bahaya lisannya ya Bagaimana lisan yang baik-baik Bagaimana bukti keimanan melalui lisan Contoh lisan pembuktian lisan yang baik Katakanlah kata Al-Qur'an dikatakan waman ahsana qulan mimman da'a ilallah waamila shihan waqala innani minal muslimin Jadi ucapan yang baik-baik itu kalau kita lihat berdasarkan Al-Qur'an waman ahsanu mimman daa ilallah Jadi ucapan-ucapan yang baik buat kita sebagai manusia kepada orang lain adalah ucapan yang mengajak kebaikan untuk ingat kepada Allah Loh sudah kalau kita ngumpul ingatin Allah ingat tentang perkara-perkara agama ingat dengan Allah dan perkara-perkara kematian Ya masyaallah Dan di Al di Asyafiah alhamdulillah sudah mulai sudah terbiasa terjalin terbina yang namanya jemaah untuk merajut ukhuwah islamiah Faktornya apa Lisan Kita mengajak mereka untuk baik Kita kita mengajak mereka untuk kepada hal-hal yang positif Ya Yang kedua hafidil lisan Orang-orang yang bisa mengendalikan lisannya Hadirin yang mulia yang ketiga adalah orang yang dirindukan surga adalah wamudimul ji'an Orang-orang yang memberikan makan kepada orang-orang yang lapar Dalam hal ini orang-orang yang suka memberi makan orang lapar atau orang yang suka memberikan makanan kepada orang-orang yang ingin berbuka puasa Di saat orang yang berbuka puasa oh pahalanya besar ya Siapa orang yang memberikan makan kepada orang yang ingin berbuka puasa maka pahalanya sama seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi sedikit pun Ya lebih kurang itu arti dari hadis Nabi sallallahu alaihi wasallam Tapi hadis ini enggak enggak menjadi patokan buat mereka orang-orang yang memberikan makan untuk berbuka puasa saja Tapi kalau kita lihat jangka panjang di situ enggak tidak dijelaskan Golongan yang ketiga mut'imul ji'an khusus di bulan Ramadan Nah enggak ya sepanjang waktu sepanjang masa siapa orang yang gemar memberikan makan kepada orang-orang yang lapar Nah ya Maka ini termasuk golongan orang-orang yang dirindukan surga Artinya apa Ini orang punya sifat dermawan katakanlah sifat peduli Asakhi ya Asakhi dermawan orang yang murah tangannya gampangan ngeluarin duit gitu Asaki qoribun minallah waqoribun minal jannah Orang yang dermawan ini orang yang dekat dengan Allah dekat dengan surga Asih aja makan dah Ya lawannya apa Lawan assakhi Albakhil Orang yang pelit Wal bakhil baidun minallah Baidun minal jannah qoribun minasyaitan winanar Orang yang pelit itu orang yang bakal jauh dari Allah Dekat sama setan dekat sama neraka Nauzubillah min minzalik Nah jadi kategori mut'imul jihad ini salah satu apa Pembuktian kita hablum minannas ya Jadi dari tiga dan empat yang setelah ini dijelaskan ini pembuktian kita kepada Allah dan kepada manusia Hablum minallah dan hablum minannas Baca Quran urusan kita sama Allah Kalam-kalam Allah kita baca Kemudian salamatul insan lisan Menjaga lisan itu hubungan kita sama manusia Hablum minannas mutimul jian Ngasih orang makan hablum minannas Sejauh mana peduli kita kepada orang-orang yang papa orang-orang yang butuh di antara kita Nah dan yang keempat ini sama nih Hablum minallah Apa yang keempat Golongan mana yang bakal dirindungan surga Adalah wasoimi fi syahri ramadan Golongan yang keempat adalah yang bakal dirindukan oleh surga adalah orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadan Nah kita sekarang nih alhamdulillah sudah masuk hari ke-18 Allah masih takdirkan kita untuk terus menjaga kualitas puasa kita Enggak hanya mulut menahan lapar dan haus saja tapi ayo jaga hati kita jaga mata kita pandangan kita apa-apa yang mengurangi pahala puasa kita kita jaga Jangan sampai wasoimi fi syahri Ramadan ini dapat mengurangi kualitas pahala puasa kita yang pada akhirnya Allah enggak enggak melayakkan kita Allah enggak mantesin kita untuk masuk ke surga gara-gara kualitas pahala ibadah puasa kita berkurang Nah jadi biar kita termasuk golongan yang keempat Puasa di bulan Ramadan menjadi golongan yang bakal dirindukan surga Ayo jaga kualitas puasa kita Apapun yang ada dalam tubuh kita sama-sama kita puasa Ya Bahkan diamnya aja orang berpuasa Wasomtuhu tasbihun Diamnya orang berpuasa dicatat Allah Taala sebagai tasbih Dia seakan-akan lagi tasbih Masyaallah Jangankan diam tidurnya aja orang berpuasa Kenapa kita tidur Biar kita enggak ada kesempatan buat mengurangi pahala puasa Enggak ngomongin orang enggak ngelihat yang pandangan-pandangan syahwat dan sebagainya Ya naumus shim ibadah Tidurnya orang beribadah dicatat sebagai pahala ibadah Tidurnya orang yang berpuasa dicatat sebagai pahala orang yang seakan-akan beribadah Masyaallah Maka bahagia buat kita menjadi orang-orang yang golongan yang empat Syukur-syukur kita menjadi empat-empatnya kita ambil semua ya Tapi kalau kita intropeksi ini kita di di lingkungan kita nih padahal ada di depan kita Quran ada di rumah kita lisan tinggal kita jaga ya mutu jian orang-orang lapar di sekitar kita nih banyak ya dari golongan minal fuqara wal masakin ya banyak Yang keempat sekarang kita berada di bulan Ramadan tinggal kita amalin ya Setelah kita tahu disampaikan oleh guru-guru kita kita minta sama Allah agar diberikan pemahaman Setelah itu kita minta juga sama Allah akan Allah gerakkan kita untuk mengamalkannya Maka itulah ilmu yang bermanfaat buat kita Jadi kesimpulannya sungguh bahagia kita menjadi umat baginda Nabi sallallahu alaihi wasallam Surga rindu kepada empat yang golongan Yang pertama apa Orang yang gemar baca Al-Qur'an Yang kedua orang yang bisa mengendalikan menjaga lisannya Yang ketiga adalah orang yang gemar mendermakan hartanya memberikan makan kepada orang-orang yang lapar Dan yang keempat adalah orang yang berpuasa di bulan Ramadan Mudah-mudahan kita diberikan dibukakan pintu hidayah Allah Taala dengan apa yang disampaikan Allah memberikan kemampuan buat kita untuk menyampai mengamalkannya Setelah kita mengamalkan menyampaikan dan mengajak kepada orangor lain Demikianlah semoga bermanfaat buat kita Hadaniallah waakum ajmain Alfatihah Auzubillahiminasyaitanirrajim Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahi rabbil alamin arrahmanirrahim iki yaumiddin iyaka nainal mustaqimatadina anamta alaihim ghairil magdubi alaihim wadin amin rbana taqobbal minna innaka antul alimub alaina innaka ant tawabur rahim allahum bihaqqil fatihah wabirril fatihah wabaramatil fatihah wabukjizatil fatihah wabyafaatil fatihah yaijal ham yaifalam yafir Ya daial bala ya Allah ya daial bala ya rahman ya dafial bala ya rahimwahum fiha subhanakallahumma waahiyatuhum fiha salam wa akiru dawahumilhamdulillahiabbil alamin winkum wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh tuh [Musik]