Bab 1, Vira Usaha Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal Namun sebelum mulai, jangan lupa untuk klik like, share, dan subscribe. Perencanaan Usaha Kerajinan untuk Pasar Lokal Pasar terjadi karena adanya permintaan dan penawaran. Potensi pasar dapat diketahui melalui dua pendekatan, yaitu Pendekatan Permintaan dan Pendekatan Penawaran Pendekatan Permintaan adalah dengan mencari tahu kebutuhan dari pasar sasaran.
Pendekatan Penawaran adalah mengandalkan pada kemampuan wira usahawan membuat produk inovatif. Kedua pendekatan ini dapat digunakan untuk mengenali potensi pasar. Kebutuhan pasar lokal dapat diketahui dengan melakukan pengamatan terhadap pasar sasaran.
Ide pengembangan produk kerajinan untuk pasar lokal juga dapat diperoleh dengan mengenali kebiasaan di daerah setempat. Sumber daya usaha yang dibutuhkan Sumber daya usaha yang dibutuhkan untuk wira usaha kerajinan adalah bahan baku atau material, teknik dan alat, serta keterampilan. Wira usaha kerajinan untuk pasar lokal dapat dimulai dengan melihat potensi bahan baku, potensi teknik, dan keterampilan yang ada di daerah tersebut. Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk pembuatan kerajinan, diantaranya teknik ukir, teknik sambungan, teknik kanyam, dan teknik jahit.
Perancangan produk didasari beberapa faktor pertimbangan, yaitu fungsi produk, penggunaan produk, material, teknik pembuatan, nilai estetis, dan harga jual. Perancangan dan produksi Kerajinan untuk pasar lokal Proses perancangan produk diawali dengan mencari ide produk dengan curah pendapat, rasionalisasi, prototyping atau membuat studi model, penentuan desain akhir, mencari ide produk dengan curah pendapat. Pada proses brainstorming, setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun.
Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam sketsa. Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah. Setiap orang berhak mengeluarkan pendapat.
Saling menghargai pendapat teman. Boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya. Dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. rasionalisasi rasionalisasi adalah proses mengekaluasi ide-ide yang muncul dengan beberapa pertimbangan teknis diantaranya Bagaimana cara menggunakan produk tersebut apakah material yang ada sudah tepat untuk mewujudkannya Apakah memungkinkan untuk diproduksi dengan teknik produksi yang ada saat ini Bagaimana proporsi dan ukuran yang sesuai untuk produk tersebut agar mudah digunakan oleh manusia dan Pertanyaan-pertanyaan lainnya, prototyping atau membuat studi model?
Sketch idea yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format 2 dimensi, artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Produk kerajinan yang akan dibuat adalah berbentuk 3 dimensi. Maka, studi bentuknya selanjutnya dilakukan dalam format 3 dimensi, yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya.
Material sebenarnya adalah material yang akan digunakan pada produksi kerajinan. Alat bantu yang dapat digunakan dalam pembuatan studi model adalah gunting, cutter, lem, selotip, atau alat pemotong dengan bahan perkat. Penentuan Desain Akhir Studi model dapat menghasilkan 3-5 buah model. Penetapan desain akhir dapat dilakukan melalui diskusi atau evaluasi. Proses evaluasi menghasilkan umpan balik yang bermanfaat dalam menentukan desain akhir yang terpilih.
Tahapan produksi secara umum terbagi atas Pembahanan, Pembentukan, Perakitan, dan Finishing Pembahanan Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi. Pada limbah berbahan alami, proses pembahanan penting untuk menghasilkan produk yang awet, tidak mudah rusak karena faktor cuaca dan mikroorganisme. Pembentukan bahan baku bergantung pada kualitas bahan baku. Tentu pada jenis material, bentuk dasar material, dan bentuk produk yang akan dibuat. Secara umum, material padat dapat dikelompokkan menjadi material solid dan tidak solid.
Material solid seperti logam, kaca, plastik, atau kayu dapat dibentuk dengan cara dipotong, dipahat, sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Material solid juga dapat disusun dan direkatkan dengan batuan lem. Material berupa lembaran atau serat dapat dibentuk dengan cara digunting sesuai bentuk yang diinginkan, dianyam atau dirangkai, dan direkatkan dengan bantuan lem.
Perakitan dilakukan apabila produk yang dibuat terdiri atas beberapa bagian. Perakitan dapat memanfaatkan bahan pendukung seperti lem, paku, benang, tali, atau teknik sambungan tertentu. Finishing dapat berupa penghalusan.
dan atau pelapisan permukaan penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan permukaan kayu dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau kewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet dan lebih menarik metode produksi dan selamatan kerja produksi dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode tradisional dan metode modern pada metode tradisional satu orang melakukan setiap tahapan produksi sedangkan pada metode modern satu orang hanya melakukan satu tahap produksi metode modern ini sering juga disebut dengan metode bahan berjalan karena metode ini serupa dengan kegiatan produksi di pabrik yang menggunakan mesin bahan berjalan atau konveyor Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan K3 atau kesehatan dan selamatan kerja. Proses pembahanan dan pembentukan material solid seringkali menghasilkan sisa potongan atau debu yang dapat melukai bagian tubuh pekerjanya. Maka dibutuhkan alat keselamatan kerja berupa kacamata pelindung dan masker.
Pada proses pembahanan dan finishing, apabila menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya bagi kulit dan pernafasan, maka pekerja harus menggunakan sarung tangan dan masker. Selain alat keselamatan kerja, yang tak salah penting adalah sikap kerja yang rapi, hati-hati, teliti, dan penuh konsentrasi. Kemasan sebagai bagian penting kerajinan untuk pasar lokal.
Fungsi kemasan produk kerajinan Pertama, Pertama, melindungi produk dari debu dan kotoran. Kedua, memberikan kemudahan dalam distribusi. Kemasan yang melekat pada produk disebut sebagai kemasan primer.
Kemasan sekunder berisi beberapa kemasan primer yang berisi produk. Kemasan untuk distribusi disebut kemasan tersier. Kemasan primer produk berfungsi untuk melindungi produk dari benturan dan kotoran, menampilkan daya tarik dari produk kerajinan.
Material kemasan untuk melindungi dari kotoran dapat berupa lembaran kertas atau plastik. Kemasan tersiar produk berfungsi untuk memberikan kemudahan untuk distribusi dari tempat produksi ke tempat penjualan. Tidak semua produk kerajinan membutuhkan kemasan primer. Namun, setiap produk membutuhkan identitas. Identitas dapat berupa stiker atau selubung karton.
yang berisi nama dan keterangan, serta menggambarkan karakter yang sesuai dengan target sasaran. Pada produk fungsional dibutuhkan keterangan cara penggunaan produk. Keterangan cara penggunaan ini dapat dituliskan atau digambarkan pada label. Perhitungan harga jual produk rajinan untuk pasar lokal. Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen yang dihitung dari biaya produksi dan biaya lain di luar produksi, seperti biaya distribusi dan promosi.
Biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang. Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.
Metode penghitungan harga pokok produksi dapat dibuat dengan dua pendekatan. Yang pertama, pendekatan full costing. Kedua, pendekatan variable costing.
Pendekatan full costing. Pendekatan full costing memperhitungkan semua unsur biaya produksi, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi, biaya overhead. upper head ditambah dengan biaya nonproduksi seperti biaya pemasaran biaya administrasi dan umum variabel posting pendekatan variabel posting memisahkan penghitungan biaya produksi yang berlaku variabel dengan biaya tetap biaya variabel terdiri dari biaya bahan baku biaya tenaga kerja produksi dan upper head variabel ditambah dengan biaya pemasaran variabel dan biaya umum variabel Biaya tetap terdiri atas biaya overhead tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi tetap, dan biaya umum tetap. Metode penetapan harga produk secara teori dapat dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu 1. Pendekatan permintaan dan penawaran. Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada, ditentukan harga.
harga keseimbangan dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan kedua pendekatan biaya menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break-even analisis tiga pendekatan pasar Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga, seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, dan sosial budaya. Media promosi produk kerajinan untuk pasar lokal. Pengertian dan jenis-jenis promosi rajinan untuk pasar lokal Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran.
Strategi pemasaran produk memanfaatkan bauran dari strategi produk, place, price, dan promotion, atau dikenal pula dengan sebutan 4P. Tujuan promosi adalah untuk mengenalkan produk kepada calon pembeli dan membuat pembeli membeli produk. Promosi yang tepat akan diikuti oleh 4 bentuk respon, dari calon pembeli pertama adalah perhatian dari calon pembeli sebabkan oleh promosi yang menarik didengar dan dilihat serta unggul daripada promosi produk pesaing kedua adalah ketertarikan dari calon pembeli ketiga adalah keinginan calon pembeli untuk memiliki produk keempat adalah tindakan untuk membeli empat bentuk respon ini dikenal dengan nama Aida media promosi produk dapat dikelompokkan menjadi dua. Yang pertama, above the line. Dan yang kedua, below the line.
Promosi above the line adalah promosi melalui iklan. Seperti iklan di media cetak, iklan radio, atau poster. Promosi below the line adalah promosi melalui kegiatan promosinya. Contohnya, mengadakan peragaan busana untuk mempromosikan produk-produk fashion atau menyelenggarakan lomba kreativitas untuk mempromosikan produk alat gambar.
Pada saat ini, dengan perkembangan teknologi informasi, promosi juga dapat memanfaatkan promosi online melalui website atau memanfaatkan sosial media. Penjualan Sistem Konsinyasi Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal Penjualan dengan sistem konsinyasi adalah penjualan dengan cara menitipkan produk kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga jual dan persyaratan sesuai dengan perjanjian antara pemilik produk Dan penjual, perjanjian konjiniasi berisi hak dan kewajiban kedua belah pihak. Informasi yang harus ada dalam perjanjian konjiniasi adalah nama pihak pemilik barang, nama pihak yang dititipi barang, nama dan keterangan teknis barang yang dititipkan, ketentuan penjualan, dan ketentuan komisi atau keuntungan yang akan diperoleh toko.
Demikianlah video buku perangkuman materi pelajaran, prakarya, dan kewirausahaan. Sampai jumpa di video lainnya. Jangan lupa untuk klik like, share, dan subscribe.