Belum dimulai, Bu Erak lagi nunggu jam 1 ya? Saya udah connect ke Youtube ya semuanya ya. Oke, thank you Frank.
Kita tunggu jam 1, aneh bentar ya. Oke, udah jam 1 kita mulai. Selamat siang semua.
Apa kabar? Semoga kita selalu cuan dan happy. Semoga selalu sehat dan happy. Jangan salah ya, penyegaran webinar ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat pasar modal dan smart retail investor pada khususnya untuk mengendal lebih lanjut anything yang akan kita paparkan di siang ini. Dan kebetulan kita hari ini kehadiran dari anything WIRG yang akan diwakili oleh Michael untuk memberikan insight-insight ya Pak untuk kepada teman-teman investor biar istilahnya kita sebagai investor bisa mempunyai kepercayaan diri membeli sahamnya karena kita sudah mengenal MDT itu.
Untuk pembacaan profil perusahaan dan profil narasumber, selanjutnya akan dibacakan oleh Frankly. Dan sesi selanjutnya akan dibantu oleh Vanessa untuk memandu sesi berikutnya dengan PT Wir Asia TBK. Dan selanjutnya kita akan ada analisa teknikal juga yang akan diwakilkan oleh Pak Muhammad Wah.
tapi technical analyst dari RHB. Oke, tanpa berlama-lama lagi, silakan frankly untuk membacakan profil Narasumber, dan selanjutnya akan dilanjutkan oleh Vanessa. Thank you so much semuanya.
Terima kasih semuanya. Hari ini kita akan mengadakan webinar edukasi dengan emiten PT Wir Asia TBK, atau kita sebut WirG. yang akan diwakilkan oleh Michael Budi, bertindak sebagai Chief Executive Advisor, dan juga merupakan salah satu pendiri dari Weir Group. Dan saya juga akan didampingi sebagai moderator oleh Bu Vanessa Karmajaya, Research Analyst RHB dan Technical Review, nanti dengan Bapak Muhammad, Wafi, Technical Analysis dari RHB juga.
Sebelumnya disclaimer dulu ya. Setiap pembahasan saham di sini hanya bersifat sebagai referensi atau bahan pertimbangan dan bukan perintah beli atau jual. Setiap keuntungan atau kerugian menjadi tanggung jawab dari pelaku pasar modal. WeGroup saat ini merupakan pemain terkemuka dalam teknologi augmented reality yang terintegrasi dengan virtual reality dan artificial intelligence di Indonesia ataupun di ranah internasional.
Dalam maksana kagetan usahanya, We are group memiliki visi untuk menyediakan dunia metaverse yang dapat didikmati semua orang atau liveable world of metaverse for everyone dalam memasuki era web 3.0. Dan Bapak Michael Budi bertindak sebagai chief executive officer dan juga merupakan salah satu pendiri dari We are group. Sebelum menempati posisinya saat ini, Michael sempat memimpin unit ER & Co. dari 2009 hingga 2014. Dari sejak awal pendirian hingga kini berkembang menjadi perusahaan teknologi, augmented reality, dan inovatif pertama.
Baiklah, tanpa berlama-lama lagi, kita mulai webinar ini. Dan sesi ini akan dipandu oleh Bu Vanessa. Waktu dan tempat saya persilakan. Thank you, Pak Frankly, untuk pembukaannya. Halo, Pak Michael.
Thank you so much nih, Pak, sudah datang ke event ini hari weekend Sabtu. Thank you so much, Pak, once again. sudah hadir, mungkin sebelum nanti kita mulai diskusi yang lebih seru, sebelumnya mungkin boleh kita diberikan sedikit presentasi untuk kita mengetahui lebih dalam terkait dengan bisnis Weir Group dan mendapatkan latest update terakhir Pak Makasih nih Bu Vanessa Makasih Bu Rita juga mengundang saya hari ini Makasih buat semua Bapak Ibu yang sudah hadir juga hari Sabtu, jadi izin saya untuk share screen, untuk menjelaskan mungkin atas request juga Selain Business Weir Group, nanti saya akan mulai dulu dari Metaverse, karena judul juga dari topik hari ini adalah masuk ke Metaverse ya, lebih detik perhatnya.
Nanti saya akan masuk ke Perinci lebih detail di dalamnya. Saya akan coba share screen dulu di sini. Mudah-mudahan sudah terlihat ya slide-nya.
Ya. Sudah pak, sudah aman Sudah, sudah Nah, Wir sendiri sebuah tadi sempat disenggung gitu ya Sudah diperkenalkan, terima kasih Memang perusahaan yang bergerak di teknologi yang kami sebut augmented reality Nah itu kami memang mulai dengan teknologi tersebut sejak 2009 Nah memang sekarang topik hari ini kita bicarain metaverse Sebenarnya metaverse itu Pengertiannya similar dengan yang kita sebut dengan augmented reality. Cuma Metaverse ini pengertiannya baru naik daun sejak tahun lalu sebenarnya.
Walaupun sudah dikenalkan dari 2013 itu sudah ada. Tapi baru hype gitu ya. Tapi teknologi komponen dari Metaverse sendiri itu sebenarnya terdiri dari tiga komponen. Yaitu augmented reality, virtual reality, dan artificial intelligence. Yang kebetulan memang we're...
sudah fokus ke sana dan kembangkan peranahan dari 2009. Jadi kami fokus untuk mengembangkan ke sana dan platform yang kami kembangkan ini akhirnya yang banyak sekarang disebut dengan Metaverse. Nah ini sebenarnya yang saya tunjukkan, ini adalah visi yang kami percaya, belief yang kita percaya dari awal waktu itu. Kami menyebutnya frameless future.
Jadi frameless future itu karena kita believe Dari masa depan, sebuah frame itu akan lagi mata kita yang akan menjadi frame. Tidak ada lagi screen yang menghalangi istilahnya, walaupun masih menggunakan screen yang kami masuk. Tapi mata ini akan menjadi...
Itu untuk masuk kita ke dunia digital, itu yang kita percaya dan kita coba bangun. Kalau kita lihat sebenarnya dari teknologi di slide ini, bisa dilihat perkembangannya. Dulu kalau kita mau lihat dunia lain, saya pakai istilahnya dunia lain, atau tempat lain, saat kita lagi di Jakarta mau lihat di Jogja, kita harus naik, mungkin naik kendaraan, naik mobil, sebelumnya bahkan naik, dulu lebih-lebih naik kuda.
Tapi lama-kelamaan teknologi sudah muncul. Untuk kita melihat sebuah dunia yang berbeda, atau di tempat yang lain, itu kita bisa munculkan lewat televisi. Tempatnya kita dimunculkan di depan kita. Walaupun kita bisa memunculkan juga lama-lama film yang dunianya juga imajinatif.
Tapi bentuknya dibawa sebuah device yang kita sebut dengan televisi. Dulu zaman saya masih kecil, ibu selalu bilang di rumah, jangan nonton TV dekat-dekat, katanya nanti matanya rusak. Tapi karena dulu zaman... yang zamannya saya masih kecil itu masih pakai yang kayu, mungkin banyak yang nggak ngalamin, yang seumuran tahu nih, ketahuan umurnya gitu ya.
Jadi dulu framenya yang tebal tuh kiri-kanannya. Tapi yang terjadi adalah sayangnya nggak pernah mendekat sebenarnya kita, tapi yang terjadi TV-nya yang framenya tambah kecil, layarnya tambah besar. Lama-lama melengkung lagi curve gitu ya, udah keluar seakan-akan mau embrace kita.
Dan peran-peran pindah ke mata kita, bahkan dia yang pindah ke sini. Nah sekarang ini kalau kita perhatikan teman-teman saya sendiri, sudah mulai banyak yang memberi tahu kepada anak-anaknya yang sudah masuk Gen Z atau generasi Alpha untuk jangan pakai kacamata ini lama-lama, nanti matanya rusak katanya, atau keluar kamu dari dunia virtual, karena sudah mulai banyak yang mengadaptasi membeli ini. Jadi itu pergeseran yang terjadi, adopsi perubahan gaya hidup dengan perkembangan di infrastruktur secara device yang muncul.
Nah, cara komunikasinya pun berubah. Yang zaman dulu masih kirim surat, bahkan saya masih ingat waktu saya kuliah dulu saja, internet baru mulai, dan masih mengirim surat saya ke orang tua saya. Karena kuliahnya di luar, masih kirim surat.
Dan akhirnya pindah ke teknologi yang ada, lama-lama kita kirim melalui email, messaging, dan sebagainya. Nah, untuk menggantikan kata-kata pun sudah mulai berubah hidupnya. Jadi orang tendensi mengirimkan emoji, icon, untuk mengekspresikan, untuk mempercepat sebetulnya, dan mengekspresikan emosi kita.
Jadi kalau kita happy, kita kasih gambar smile, iconnya. Tapi kalau kita super happy, dikasih smile-nya lebih besar. Kalau bisa ada wing-nya, kita kirimkan. Tapi pergeseran ke depan akan mulai bergeser lagi. Jadi instead dari kirimkan emoji, nanti orang mulai...
Generasi baru mulai mengirimkan yang disebut avatar. Nah avatar ini bentuknya tiga dimensi dan bisa dikirim, dan avatar itu bisa menyampaikan perasaan emosi kita lebih tepat lagi, karena dia bisa berbicara, dia bisa berekspresi, bisa dimunculkan di ruang tamu kita, dimanapun kita berada. Menggantikan kita sendiri, dan bahkan bisa diajak bicara dengan teknologi AI. Karena sekarang Bapak Ibu juga mengalami, kan ada Siri, ada Alexa, avatar tersebut kalau diisi dengan behaviornya kita, nah pelan-pelan dia bisa mulai. menyampaikan lebih maksimal apa yang ingin kita utarakan.
Kalau dilihat di sini, perkembangan frameless future ini ke depan semakin cepat. Itu yang kita alamin karena memang fokus di sini banyak sekali device yang telah kami coba sampai sekarang dan perkembangannya kalau kita lihat, kita dengar sekarang perusahaan-perusahaan besar sudah mengeluarkan prototipe daripada kacamata yang lebih affordable harganya. Waktu kita 12 tahun, kita sudah banyak mengimplementasikan software kita dengan gadget, namun kebanyakan ke korporat selama perkembangan biar berdiri. Jadi ke perusahaan-perusahaan besar, kebanyakan buat training atau betulin mesin, itu kita lakukan.
Perangkat ini yang lagi digadang-gadang oleh teknologi perusahaan besar seperti Huawei, Xiaomi, Oppo, Facebook atau Meta, bahkan Apple sekarang katanya mau merilis kacamata up-made terlebih dengan harga yang lebih affordable. Nah, bicara tentang metaverse, ini mungkin pengertian yang paling umum supaya kita semua bisa belajar. Pengertiannya cukup simpel sebetulnya.
Metaverse itu sebetulnya perpaduan saja dari dunia kita yang saya ada sekarang, saya ada di ruang kantor dari Sabtu ini, digabung dengan dunia virtual. Bentuknya itu di dalam dunia virtual ini kita tidak hanya bermain. Memang dulu di awalnya dimulai dari di sana, dari gaming awalnya.
Tapi waktu kita kerjakan, selama perjalanan kita dari 2009, banyak sekali sudah digunakan oleh perusahaan. Saya bilangnya spesifik lagi perusahaan-perusahaan, belum ke best market. Tapi perusahaan-perusahaan sudah menggunakan untuk mereka bisa bekerja dengan lebih baik.
Jadi proses performance kerja mereka itu bisa dipercepat. dengan adanya informasi-informasi secara real-time, apalagi dalam bentuk tiga dimensi, itu lebih baik dan penyerapannya lebih cepat. Bahkan bisa meningkatkan kinerja-kerja sebanyak 20%.
Nah di sini, di dunia ini, sekarang yang mau dibikin dilepas kebanyak ke semua orang, itu nanti orang bisa ketemu satu sama lain untuk bekerja, belajar, menciptakan sesuatu, untuk earn something. Jadi bukan hanya consume, tapi untuk memproduce sesuatu di dalamnya. Dan kita bisa berinteraksi dengan dunia itu. Baik itu ketemu dengan teman kita di dalamnya, ataupun ketemu dengan avatar yang diwakili oleh AI.
Tadi saya sebut, Metaverse ini terdiri dari tiga komponen teknologi. Kalau dilihat di slide saya sebelah kiri, yang ada saya mausnya, saya geser, ini adalah augmented reality. Ada yang di sebelah kanan, virtual reality. Bedanya apa? Kalau semua tiga elemen ini adalah tiga elemen Metaverse.
Yang di kanan ini, ini. yang kita sebut dengan virtual reality adalah kita masuk ke dalam dunia virtual. Biasanya menggunakan gadget.
Gadgetnya itu gadget kacamata VR, tapi Bapak bisa lihat dimulai dulunya dengan yang saat ini paling banyak dengan desktop pun bisa ataupun dengan mobile phone. Memang desktop sama mobile phone ini tidak se-immersive kalau pakai kacamata. Tapi sudah satu kaki masuklah bisa dibilang.
Kalau anak-anak sekarang kan bermain Fortnite, Roblox, dan lain-lain. Itu sudah kakinya sudah masuk satu. Memang dengan kacamata akan lebih imersif.
Jadi kalau VR, kita masuk ke dunianya virtual. Nah di sini, waktu kita masuk, kita tidak bisa secara fisik berjalan-jalan. Bisa misalnya, karena ketutup kacamata VR. Istilahnya kita bisa kesandung atau kejedut. Di jalannya bisa kita kontrol, tapi di dunia VR, kitanya bisa tetap di tempat.
Teknologi kedua yang selalu muncul di metaverse ini adalah augmented reality. Augmented reality sedikit opposite kebalikannya dengan VR. Jadi AR ini bicara tentang kita tetap bertemu satu sama dengan yang lain.
Misalnya saya ketemu. Bu Vanessa gitu ya, ataupun ketemu bapak-bapak sekalian di mana di situ kita menggunakan perangkat yang semuanya menggunakan transparan lens. Jadi dalam arti kacamatanya beda. Kalau VR tadi keblok, yang ini kacamatanya transparan.
Bisa juga dengan mobile phone, sama kalau kita kameranya menyalakan. Nah, waktu kita menyalakan fungsi daripada AR ini, dunia yang kita lihat itu di screen kita itu muncul objek-objeknya. Jadi kita membawa...
elemen tiga dimensi, elemen virtualnya ke dunia real. Nah ini jadi perbedaannya seperti itu. VR kita masuk ke sana, AR kita tarik ke dunia kita.
Nah AR bicara tentang O2O, online to offline. Karena sayanya bisa jalan-jalan tetap. Saya tetap ke supermarket, nanti saya bisa dengan kacamata tersebut, saya lihat mungkin kalori daripada produk tersebut. Kalau saya...
ada sakit misalkan, ada penyakit tertentu, user-nya diabetes, bisa direkomendasi ke restoran, mungkin lihat menu makanannya, mereka bisa kasih tahu, jangan ini, jangan makan yang ini, dan sebagainya. Elemen ketiga di sini adalah yang namanya AI. Seperti tadi saya bilang, jadi AI ini bisa menggantikan banyak sekali fungsi yang ada di dalam dunia metaverse, baik itu VR maupun AR. Nah, satu, kita... bisa dipandu oleh misalkan personal assistance yang ada.
Atau masing-masing kita bisa memiliki avatar, kadang kita bisa in real time kita menjadi dia, atau kita bisa mengiripkan AI-nya kita, sehingga dia yang akan berbicara on behalf of us. Jadi tiga komponen ini yang ada di dalam metaverse. Saya coba untuk stop share, mudah-mudahan screen saya bisa saya spotlight, mungkin bisa terlihat besar. Nah...
Saya mau kasih lihat beberapa bedanya sebelum kita masuk ke bisnis yang kami lakukan. Tadi yang saya bilang kacamata IR itu seperti ini. Transparan.
KUVR yang tadi seperti ini. Blok. Walaupun sebenarnya saya tunjukkan ini yang baru sih, AR sama VR nggak bisa dibedain ya.
Karena kacamata yang sekarang ini, AR kacamata ini sudah kalau kita switch botnya jadi VR. Jadi AR sama VR itu nggak akan bisa dibedakan lagi. Dari 2016 kita kerjasama sama Microsoft, sudah seperti itu. Mungkin gambarannya seperti, kalau kita di, apa range sekarang ini? Ya cerbin di belakangnya, bukan cerbin, cerbin kaca.
Ini kan biasanya ada yang ruang meeting, ditutup ya, dipencet kan bisa tutup. Nah sama aja seperti itu. Jadi AR sama VR ini akan menjadi satu.
Lalu saya pakai kacamata AR saya jalan, semua muncul, lagi saya duduk, ya saya ganti switch ke VR. Lalu bisa juga tadi saya bilang dengan mobile phone, mobile phone apapun kita bisa nyalakan, mau AR, mau VR juga bisa, walaupun tidak se-immersive yang lainnya, atau menggunakan desktop. Nah sekarang ini kita lagi pakai desktop, lagi pakai Zoom, software yang kita develop pun bisa nyala dengan menggunakan. akan Zoom seperti ini misalkan contohnya ini contohnya kasih yang er dulu ya mungkin lebih banyak ke apa kebayang itu enak ini digunakan oleh pendidikan untuk sekolah bahasa anak-anak instead daripada dia nonton lewat YouTube kita nonton saja atau dan begini dia bisa mengeluarkan mempelajari bentuknya itu ya misalkan belajar bahasa kemarin dengan cakep kita lakukan seperti ini itu ya Ini pun bisa berinteraksi, bisa ada suaranya, semoga juga terdengar di sana. Anak-anak itu juga bisa diajarkan untuk mendongeng, apalagi belajar tentang anatomi tubuh, di mana operasi itu seperti apa, mereka bisa belajar dengan lebih baik.
Dan objek-objek ini pun bisa kita buat jadi NFT akhirnya. NFT itu bukan hanya 2D image, tapi bisa dalam bentuk tiga dimensi juga. Kita pernah kerjakan juga buat Honda waktu itu digunakan oleh para marketingnya, salesnya. Kalau berjualan juga bisa dilakukan langsung dimunculkan seperti ini. Ini juga sudah cukup lama.
Bisa juga dimunculkan real size di ruang tamunya. Jadi kalau bayangkan kalau pakai kaca martal seperti ini, kita bisa lihat dia betul-betul ada di ruang tamu. Dan ukuran sebenarnya. Kita bisa lihat apakah cocok, warnanya bisa kita ganti, mau bentuknya modifikasi seperti apa, bahkan...
Di dalam showroom waktu kita develop juga buat Astra, produk-produk tertentu yang tidak ada di showroom tersebut bisa kita munculkan. Jadi orang bisa mensimulasikannya. Atau bisa juga untuk misalkan beli furniture, ruangannya kosong, kita taruh dulu, dan sebagainya. Itu contoh-contoh kalau menggunakan yang desktop. Saya akan kasih lihat bagaimana dengan penggunaannya mobile phone.
Kalau mobile phone, saya coba munculkan di sini. Ini yang pernah kita kerjakan buat klien kita di Malaysia juga sudah cukup lama, tapi untuk mengkasih gambaran saja. Ini kan langsung real, jadi sama kalau augmented reality dalam mobile phone bisa seperti ini. Waktu itu property company dari Malaysia, kalau mau berjualan, mau ketemu dengan bapak-bapak di mana saja, tinggal ditunjukkan saja seperti ini. Maaf saya sendirian, jadi saya harus coba pegang.
Seperti ini, oke, pindah lihat gitu ya. Jadi itu langsung muncul, ini udah 8-9 tahun lalu ya, udah lama sekali teknologi ini kita buat. Dan kalau mau masuk bisa, nah ini augmented reality ya, tadi saya bilang, objeknya saya bawa ke dunia saya, ada di ruangan. Tapi saya juga bisa masuk ke model VR.
Nah ini virtual reality, jadi Bapak Ibu masuk ke dunia VR. Nah itu bentuk simpelnya seperti itu. Bisa purchase di situ, bisa order dan sebagainya. Nah banyak yang bilang, Itu metafors sekarang.
Ya, memang betul. Karena kita sudah develop dari segian lama banyak sekali contoh-contoh seperti ini yang kita sudah kerjakan. Dan bisnis dari WIR memang dari awal kebanyakan B2B.
Business to business, kalian datang, kita kerjakan di awal-awal tahun sebelum itu, sebelum akhirnya berubah menjadi kita masuk ke B2B to C. Jadi kita dengan bermitra langsung ke customer, apapun yang dilakukan oleh customer, kita mendapatkan pembagian di sana. Karena itu makanya WIR berkembang sampai sekarang ini.
Nah, mungkin saya kasih contoh satu dengan menggunakan kacamata supaya ada gambaran, tadi saya tunjuk-tunjukkan. Tapi ini akan tunjukkan agak sedikit susah, karena kan apa yang harus dilihat mata ini Bapak-Ibu mesti lihat. Jadi saya akan coba simulasikan. Kalau saya pakai, saya akan coba switch dulu.
Mudah-mudahan bisa. Saya klik dulu di rameh ini. Oke, coba sebentar dulu saya pindahkan. Mudah-mudahan nanti bisa terlihat. Kira-kira simulasinya di dalam.
mata yang saya lihat ini di ruang meeting ini saya bisa munculkan avatar orang meeting soalnya ini kabelnya agak ketarik, tapi kita bisa berbicara dengan si monster ini yang sudah diwakilkan oleh seseorang yang real ataupun dengan AI Ataupun kalau kita mau juga bisa kita munculkan di sini, bisa dilihat di dalam komite ini. Seseorang yang bisa muncul juga, di sini bisa dilihat, berkembang mata saya ini. Dan bisa kita kasih perintah, misalkan kita kasih voice recognition, kita bilang dance. Nanti dia bisa melakukan apapun yang kita inginkan, dan sebagainya.
Itu untuk memberikan gambaran saja. Saya coba switch dulu. Saya coba siasrin kembali di sini.
Ya, slide saya sudah terlihat kembali. Cuman kameranya ini yang kecematan mati, nanti saya akan coba fix dulu. Tapi saya akan kembali ke slide dulu.
Oke, so komponen tadi saya sudah bilang di Metaverse ini dari tiga teknologi. Ini yang di tengah, ini yang kita build dari where, dari dulu, dunianya. AR, VR, dan AI sebagai platform. Nah lalu ada komponen lain di sebelah kiri. yang kita sebut dengan hardware, tadi sudah saya jelaskan juga ya, dari ada yang kelasisnya augmented reality, ada yang VR, handphone, screen, dan sebagainya.
Di sebelah kanan ada satu elemen lagi yaitu konten. Nah ini konten ini bisa diisi berbagai macam, jadi di dalam dunia bisa ada avatar, bisa ada bangunan, bisa ada human, bisa ada goods, bisa ada atraksi, ada transaksi, dan yang lain dan sebagainya. Di sini biasa dilakukan oleh banyak sekali semua, perusahaan yang sekarang ini bergabung ataupun karena mereka spesialis di bidangnya masing-masing gitu ya sedangkan WIR hanya fokus di teknologinya jadi biasanya kami bermitra atau mengajak para content provider untuk bisa masuk ke dalam tentu saja dunia metaverse yang dibangun gitu ya.
Lalu di elemen satu lagi supporting itu ada yang kita sebut dengan NFT gitu ya sebagai aset ada aset kripto. bisa masuk ke blockchain untuk support yang ada di dalam teknologi ini. We sendiri fokusnya di pembangunan imersif teknologinya dari dulu, AR, VR, AI.
NFT, crypto itu sebagai penunjang, biasanya kami hanya berkolaborasi, kami tidak fokus di sana. Ya banyak yang sudah bermain di sini. Cuma banyak sekali yang salah persepsi di pasar gitu ya, di luar. Ada yang bilang jualan NFT, lalu mengklaim NFT metaverse, padahal tidak ada imersif teknologinya.
Itu yang mungkin... kita perusakan, kalau itu memang pemain NFT, bukan membangun sebuah metaverse, itu harus dibedakan. Sama kalau di dunia offline, jadi ini yang dibangun dunianya, isinya tadi bisa bangunan, bisa ada binatang, ada orang, dan sebagainya. Cara kita untuk menikmati dunia yang berbeda-beda ini, bisa naik berbagai macam pesawat.
mobil kereta dan yang lain-lainnya yang tadi diwakilkan oleh hardware kalau dalam ingin yang dunia apa-apa kita plus nah begitu pula dengan kepemilikan tadi untuk kepemilikannya bisa diwakilkan oleh nft gitu ya Nah di sini kita Biasa kalau di dunia yang real ada sertifikat tak milik gitu ya atau ada KTP nah dengan juga dengan karansinya kalau di sana mungkin bisa lebih berbagai macam apa jenis apa digital segitu yang ini bisa di US dollar, rupiah, dan sebagainya. Rata-rata di sini memang centralized saat ini untuk yang offline. Oke, ini tadi saya sudah jelaskan, saya tidak akan bahas lebih banyak lagi tentang embracing VR gitu ya. Nah, mungkin contoh untuk VR yang pernah kami bisa digambarkan juga, kami juga pernah lagi kerjakan, tadi Bu Vanessa lagi menyinggung juga di awal bahwa kami akan berangkat ke Malta ya, bulan Juni-Juli, memang kita lagi diminta untuk mengerjakan Metaverse daripada Malta.
Sudah lama sih sebenarnya kami dengan mereka, dengan Malta itu sudah 4-5 tahun lalu, kita mulai peranahan, banyak proyek yang kami develop untuk proyek-proyek dengan pemerintah Malta ini. Namun sekarang menjadi lebih intens dan kami akan diminta untuk membangun lebih, diberi kepercayaan lebih besar lagi. Ini sebagai contoh saja, ini masih fototype, tapi di sana karena banyak estel, orang bisa masuk. Tentu saja ini bisa juga dinikmati dengan menggunakan perangkat yang ada ya, seperti mobile phone dan desktop.
Jadi tidak hanya menggunakan kacamata seperti ini, jadi kita bisa menggunakan. memberikan pilihan kepada user device apa sebenarnya yang sesuai dengan mereka. Karena device-device untuk menggunakan yang bergagal ini tentu saja perlu investasi yang lebih tinggi. Nah, barang-barang seperti yang dilihat di dalam ini, tentu saja kita bisa purchase.
Nah, ada dua tipe jenis barang sebenarnya yang di dalam Metaverse ini bisa didapatkan. Satu, itu yang betul-betul hanya digital, jadi nggak ada barang realnya. Itu bisa di-purchase.
Yang kedua... Barangnya ada, jadi O2O, products. Begitu kita beli, nanti dikirim karena ada real aslinya.
Jadi selalu akan ada dua tipe jenis produk di dalam dunia Metaverse. Lalu Metaverse tadi saya bilang, tidak hanya VR, tapi bisa juga AR. Jadi setelah kita ketemu dengan barang tersebut, kalau kita mau tampilkan di ruang tamu kita, atau di ruang keluarga kita juga bisa, atau bahkan kita bisa membawa avatar tersebut di ruangan.
kita berada itu ya ini sebagai contoh saja simulasi pernah kita munculkan live juga di Metro TV waktu itu kita mendatangkan avatar yo-yo pakai mobile phone ya kita tunjukinya kacamata juga bisa ini bebasnya juga jadi pakai lokasi di environment ini kita bisa track lalu kita munculkan mau diletakkan dimana nanti bisa memberikan informasinya Hai Bismillahirrohmanirrohim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Jadi kita bisa menampilkan Papun gitu ya Dimanapun juga Nah mungkin bentuk daripada animasinya sendiri Ini kalau dikelilingin ya Soalnya orang ini membeli dari sebelah kiri Ya sama karena posisinya sudah ada disana Dan bahkan kalau orang yang nanti jalan Diikuti yang punya personal assistant Jadi bisa kasih tau nih Kalau lagi diskon misalkan masuk supermarket Atau mau punya virtual pet yang lucu Bisa Bentuknya bisa macam Gara berkembang Nah, ini contoh yang waktu itu Pak Bokowi yang kena kita lakukan. Nah, animasinya sendiri kalau saya bilang itu bisa mulai dari yang paling simple, pertanyaan mungkin ada yang nanya, sampai yang mau paling canggih pun bisa, tapi sekali lagi saya tekankan tergantung daripada strategi perusahaan tersebut. Misalkan kalau Bapak atau Ibu mau yang penggunanya ini.
pemilik mobile phone dengan skala yang lebih besar tentu saja ya kita harus sesuaikan dengan kapasitas mobile phone-nya jadi nggak bisa sembarangan juga gitu ya karena kecepatan prosesor persiapan hardware-nya apalagi kalau kita ngomongin tentang konektivitas gitu ya di Indonesia yang baru 70% gitu ya dan itu harus diperhitungkan semua jadi bentuk kalau ditanya Oh bisa nggak lebih canggih lebih kelihatan real ya bisa saja tapi pertanyaannya siapa yang menggunakan gitu ya Apakah sudah siap perangkat-perangkat tersebut. Kalau kita prediksi di tahun ke depan, semua perangkat ini kan semakin lama, seperti Bapak Ibu ketahui, semakin maju. Tentu saja dengan connectivity yang lebih baik, seperti 5G, bahkan di China saja sudah test 6G, yang 100 kalinya 5G.
Itu konten yang bersifat misalkan seperti film-film Hollywood yang sudah kelihatan real, atau game-game yang kelihatannya, yang sudah triple A, yang kelihatannya sudah kelihatan real, sangat memungkinkan bisa kita munculkan. Jadi arahnya memang ke sana. Dan perubahan ini juga terjadi, karena Gen Z, gaya hidup Gen Z, terutama mulainya dari Gen Z dulu, sama dengan sosial media, waktu itu dimulai dengan yang generation dulu, sebelum akhirnya semua kalangan mengikuti, itu sudah mulai berubah cara mereka untuk bersosialisasi dan berinteraksi melalui dunia digital. Seperti bisa dilihat di Metaverse Market yang saya tampilkan di sini, ini satu studi, mungkin Bapak Ibu ada yang sempat tahu juga dari PBC, di catat 2019 sudah mencapai sekitar 40 bilion USD, dulu disebutnya AR dan VR, sekarang marketnya disebutnya Metaverse untuk kedua ini. Karena saya mengikuti market ini sudah cukup lama, dan di prediksi 2030 akan mencapai 1,5 triliun USD.
US Dollar. Nah ini ada fakta yang cukup menarik. Kalau dilihat, AR-nya, augmented reality-nya itu dua kali daripada VR.
Walaupun keduanya, sekali lagi saya sudah bilang, itu merupakan metaverse. Nah kenapa kalau AR-nya bisa dua kali? Karena AR dipercaya ini kan mewakilkan O2O, sekali lagi online to offline.
Dunia O2O ini membuat orang masih bersosialisasi dengan menggunakan kacamata yang transparan. Nah banyak yang nggak menyadarin terlalu detail di sini. Jadi sebenarnya yang dilaunching oleh...
Facebook atau Meta, itu adalah kacamatanya yang disebut dengan kacamata AR, yang transparan, yang mereka kerjasama dengan Ray-Bans. Kalau Microsoft dari awal memang di AR. Jadi kalau Oculus itu VR-based, itu sudah dimiliki oleh Facebook sudah lama.
Namun yang mau di-launching justru yang AR-based, karena augmented reality-based. Apple juga sama yang tadi saya bilang dirumorkan akan menampilkan kacamata ini 2023-2024, itu juga yang semua yang augmented reality. Google juga akan keluar kembali, walaupun 2013 mereka sempat launching kacamata-nya, tapi kurang berhasil ya. Waktu itu kami juga tes, 2013 saya masih ingat itu, ya pakai sebentar memang alatnya cepat panas gitu ya, dan sebagainya.
Kalau Microsoft sudah fokus di sini 2016, begitu gue juga dengan Epson yang kami coba. Nah, market AR dan VR ini, waktu 2015 itu masih terbalik. VR itu dua kalinya daripada AR, sekarang sudah.
terbalik karena sekali lagi saya nggak bilang mana yang lebih baik ini dua-dua akan menjadi satu anyway dan mungkin untuk orang yang memang tidak suka bersosialisasi keluar gitu kan anaknya ya pasti mempunyai banyak DVR namun bagi ER fungsi ini akan lebih terasa apalagi untuk meningkatkan bisnis untuk pelatihan kita lihat mesin kita lihat agro gitu ya tanaman nah Hidupan nyata itu menyatu dengan kehidupan real, dan sektornya juga akan banyak. Nah sedikit aja saya singgung di sini, kita juga bersyukur, tadi saya belum sempat info, sebenarnya WIR ini kan ada singkatannya, We Indonesian Rock, kita Indonesia berjaya, dan kita mendirikan perusahaan ini, 2009 memang punya impian, walaupun kita tidak menyangka, akhirnya bisa sejauh ini, terus terang impiannya juga bertumbuh, waktu kita berdua. pikirlah kita pengen nih punya perusahaan teknologi yang bisa mengglobal mewakili Indonesia makanya kita kasih nama We Indonesian Rock jadi para founder ini kita sepakat gitu ya komitmen jabatangan waktu itu ayo kita berjuang untuk kesana dan akhirnya juga di tahun lalu kita sempat di mention gitu ya oleh Forbes disini Georgia sebagai salah satu metaforstek company to watch di 2022 di compare dengan beberapa perusahaan yang sebetulnya menurut kami juga tidak Apple to Apple, kami masih jauh lebih kecil namun kita bersyukur bisa mewakilkan Indonesia, disini Bapak Ibu bisa lihat ada Apple, Microsoft, Facebook gitu ya yang tik snapping ada workgroup di dalamnya mungkin saya rasa juga karena kita punya track record yang sudah 12 tahun ya jadi mereka sangat aware dengan hasil-hasil kita yang memang digital sudah terbukti dari 2009 itu ada semua gitu ya bisa dicek di sana Lalu yang terakhir ini juga mungkin ada kaitannya sedikit tentang web 3.0, sedikit saja saya tidak akan banyak, karena nanti ini pembahasan yang berbeda, tapi web 3.0 itu metaverse akan masuk ke dalam tersebut, web 3.0, di mana semuanya memang akan diprediksi ada generasi baru yang menciptakan sebuah sistem yang akhirnya semuanya lebih ke desentralisasi, namun bukan hanya itu, tapi terkonek dengan semua data, big data.
Jadi AI akan mengambil peranan sangat penting. Untuk terkonek dengan semua infrastruktur device yang ada, sehingga device ini seakan-akan bisa berinteraksi atau berbicara dengan kita. Jadi terkonek fitur saya tidak akan berbicara banyak, tapi konek fitur saya akan jauh lebih tinggi lagi, masuk ke TV, kulkas, AC, smartwatch, dan yang lain-lain.
Semua ini akan menjadi satu. Kita juga kemarin sempat dimention juga oleh entrepreneur, dimasuk di web 3.0, 3.0 Technology. Sedikit mengenai bisnisnya WER sendiri, tadi saya sudah sempat bilang fokus kita dari awal itu AR.
Walaupun di sini Bapak bisa Ibu lihat, semua banyak sekali hasil karya yang kita lakukan, kita konekkan ke VR dan AI. Kenapa waktu itu kita fokus ke AR waktu kita berdiri? Karena kami merasa VR itu saat itu sudah lebih matang. Saya saja sendiri pribadi mencoba kacamata.
VR itu pertama kali tahun 1994-1995 waktu di Jerman gitu ya, BLB lain ke satu kota namanya Berlin, cuma karena saya belajarnya di studi di kota yang lain, hanya untuk melihat kacamata yang waktu itu masih jauh lebih besar dari helm gitu ya, berat sekali. Bahkan dunianya aja pixelate, langsung pusing pakai itu gitu ya. Tapi VR waktu itu kita lihat sudah lebih matang, makanya kita percaya, believe bahwa AR ini bisa menjadi sesuatu yang lebih... Saya bisa bilang lebih O2O tadi, karena orang masih bersosialisasi. Nah kita establish ini, kita sudah serve lebih dari 20 negara, karena...
Sempat di awal-awal kita menawarkan teknologi ini di Indonesia agak tough gitu ya, mungkin banyak yang belum terlalu believe waktu kita bilang bahwa ini bisa menggunakan ER untuk membantu informasi real time dan sebagainya gitu ya. Bahkan waktu kita bilang aja kita jualan software, ini ada software ER kita, dibilangnya account receivable katanya. Apa sih kalian jualan software accounting ya? Nah dengan pertumbuhan itu makanya kita banyak diterimanya akhirnya di luar. Sudah seribu post project, nah lalu kita juga memiliki aset patent.
Sebenarnya kita ada lima patent yang kita register di under PCT, patent corporate treaty. Nah ini mungkin banyak perusahaan Indonesia yang kurang memperhatikan dalam hal ini. Jadi waktu kita keluar akan sulit untuk kita berkompetisi, bila mana kita nggak memiliki istilahnya patent yang kita bisa pertahankan.
Setiap patent kita ini sudah didaftarkan di under WIPO, jadi di ada World Intellectual Property Organization yang... ter-cover proteksinya di sekitar 150 negara untuk tiap patentnya. Nah kita juga bersyukur gitu ya banyak mendapatkan achievement bukan hanya di Indonesia tapi juga di global.
2014 sempat kita diristet menjadi salah satu menjadi salah satu ya dari top 40 global innovative companies gitu ya di awarding di London Stock Exchange. mungkin masih satu-satunya dari perusahaan Indonesia hingga saat ini. Lalu 2015 dan 2016, kita juga sempat juara pertama untuk software kami di Silicon Valley, di awarding by AWE.
Ini mungkin seperti yang cukup prestis, bisa dibilang, mungkin kayak Oscar-nya di dunia. Dan yang lain-lain saya tidak akan bahas. Tadi juga Ibu Vanessa, Ibu Vanessa tadi sempat menemui juga kami. Ini masih ada nggak? Maaf, mungkin ada yang bocor suaranya.
Oke. Ya, ini apa? Ya, makasih.
Ini tadi sempat disebut, kita mewakilkan Indonesia juga di Davos 2019 dan 2020. Tahun ini kita yang ketiga. Jadi kita mewakilkan Indonesia di Indonesia Pavilion. Tim kami lagi menunjukkan.
Prototype untuk Metaverse Education Bersama satu mitra kami namanya Cakap Oh ini ada fotonya juga Ini lagi ditampilkan disana Harusnya sih hari ini kalau gak salah Saya belum cakap lagi hari ini selesai Tim kami udah lagi menuju Kurang atau lagi persiapan untuk kembali Ke Indonesia Ini bisnis yang kita bangun dari awal Tadi saya sempat bilang kita itu ada 3 unit Sebenarnya Jadi Project Metaverse kami itu sebenarnya di luar dari pada prospektus kita. Jadi tidak masuk dalam user of process. Itu a new project. Jadi itu additional aja.
Tapi fokus kami adalah di ketiga unit kami yang sudah kami jalan. Jadi saat kami IPO kemarin, Bapak Ibu aware, ini yang kami kembangkan dan kami akan deploy. Kaitannya memang dengan Metaverse karena teknologinya anyway itu teknologi Metaverse semua. Terima kasih banyak. baru mulai sedangkan kita sudah dari dulu sebenarnya jadi semua elemen-elemen metaverse itu ada semua di project-project kami yang pertama ini yang AR & Co. kita sudah develop custom-made solution gitu ya di LVR AI dan kita sudah di 20 negara ini klien-kliennya highlightsnya nggak semua bisa kita tampilkan ada 1000 plus project bukan hanya di Indonesia tapi di luar juga gitu ya dan ini fokusnya memang B2B lalu kita ada DAF dan Mindstore DAF ini bentuknya adalah semacam kiosk, tapi biasanya tetap AR, augmented reality.
Nanti saya bisa kasih lihat videonya, karena ada menggunakan KMH, kita bisa mengubah, men-track semua kemasan, istilahnya yang ada di dalam minimarket, ataupun wajah seseorang untuk di-recognize, sehingga bisa kita tampilkan informasi yang diinginkan. Lalu kalau yang main store lebih banyak ke pembuatan sebuah platform membuat toko virtual. untuk bukan ke end consumer langsung, tapi ke orang-orang yang mau berjualan. Sekali lagi, tadi saya sudah sebut bilang di awal, it's a B2B2C punya model dari yang kami terapkan. Jadi semuanya basenya software, kita bermitra ataupun ke kliennya, atau kalau bermitra berarti meaning end consumer, apapun yang terjadi di sana, kita akan mendapatkan bagian kitalah istilah dari transaction fee dan sebagainya.
Ini ekosistem kami. Jadi ini yang B2B masih terus jalan sampai saat ini. Ini yang bentuknya device portal.
Lalu ini toko virtual yang punya beberapa rekanan kami. Salah satunya ada tadi mungkin sempat dilihat toko-nya yaitu Avamat. Nah sedikit saya mau tampilkan beberapa showcase yang pernah kita kerjakan untuk ARNCO, ini di Spain 2013 gitu ya. Kenapa kita tunjukkan ini, ini cukup menarik karena salah dana ini nama kliennya seperti Kompas Kramedia gitu ya, publishing company di sana, buku-buku waktu itu semua dihidupkan gitu ya, udah lama banget. proyeknya masih terus jalan sampai saat ini dengan berbagai macam produk lainnya cuma kami suka menampilkan proyek kami yang pertama ini karena punya pengalaman yang sangat menarik dengan mereka salesnya waktu itu juga naik 600% dan sebagainya, lalu Vietnam kita pernah kerja untuk Darts Lady, jadi semua kemasan Darts Lady itu di Vietnam juga dihidupkan, salesnya naik 9% jadi kalau mau main harus dengan kemasannya baru dilihat, kalau di track...
kemasannya, packagingnya baru dunianya keluar nah setiap 4 kemasan kalau diberi dapat 1 karakter, baru jadinya otomatis kita bikin 30 karakter, jadi kalau mau komplit ya harus beli 120 kemasan makanya seriusnya itu naik, dan tidak hanya untuk revenue, penjualan yang ditargetkan adalah untuk data daripada anak-anaknya Kalau tadi Bapak Ibu lihat, anak-anaknya bisa foto, mau jadi avatar, mau jadi apa, nanti data-data ini bisa dikumpulkan sehingga mendapatkan informasi yang bisa memaksimalkan produk tersebut. Nah, mungkin saya lompat juga ke satu bentuk sektor yang berbeda, yang kaya kami di Nigeria, negara Nigeria ini adalah waktu itu Presiden Nigeria yang menggunakan service kami, software kami. 2015, Muhammad Buhari saat itu mencalonkan diri jadi presiden dan terpilih akhirnya dua kali berturut-turut juga.
Bagaimana membuat sebuah kempen namanya Next for Nigeria untuk young voters gitu ya. Jadi logo-logo partainya ada di semua media nih, mau di koran gitu ya, di baju, di billboard, di umbur-umbur. Itu kita bisa hidupkan semua. Kalau kita mau hidupkan, si beliau Muhammad Buhari akan muncul di sana.
memberikan speech lalu orang-orang juga bisa memberikan aspirasinya mengirimkan seakan-akan ke beliau nanti dibalas dan sebagainya, bagaimana membangun Nigeria bersama Muhammad Buhari nah ini mungkin sebagai contoh yang kita perjakan-perjakan di Indonesia juga kasus case painting gitu ya di museum bersama Pak Mokhtar Sarman dengan Astro Boy-nya kalau ini menggunakan kacamata ya Ini HoloLens waktu itu dengan Microsoft, sekarang sudah ada HoloLens 2 ya, ini masih yang pertama. Orang tinggal menggunakan jarinya saja, fingernya, hand gesture, maka bisa mengontrol karakternya. Jadi juga bisa buat ngetik gitu ya, di udara, maupun yang lain-lain lah, pokoknya buat interaksi itu bisa. Sebenarnya alat ini kelihatannya masih besar, iya tapi sebenarnya kalau kita bongkar sih ini sebetulnya kecil ya, cuma casingnya saja yang besar karena untuk menjaga.
Jadi sebetulnya kami melihat... kenapa kacamata ini semakin menjadi kecil karena sudah sangat possible sebenarnya untuk kita lakukan. Lalu saya mau coba kasih lihat unit kami yang DAF, tadi bentuknya kiosk, kenapa kami melakukan ini?
Karena kami mendapat kesempatan dengan pertama kalinya dengan retail partner kami yaitu Alphamart, bagaimana bisa mendapatkan laporan behavior daripada pengunjung Alphamart dengan lebih baik. Tujuannya lebih banyak ke media advertisement. Bentuknya seperti ini.
Hai mudah-mudahan soundnya bisa terdengar saya bisa sedih jelaskan aku mau nyobain mesinnya 2.0 ini ada di dalam alfamart softwarenya kita embed di dalam mesin ini banyak banget promo ada untuk Kita bisa melakukan banyak interaksi dengan mesin ini dengan membawa kemasan. Nah ini yang kita deploy dari tahun lalu, kali ini kita scan maka... augmented reality atau animasinya akan muncul, lalu di sana orang bisa berubah menjadi avatar dengan foto, nanti dia bisa foto wajahnya, dia akan transform dan memasukkan data sehingga dia bisa mendapatkan harga, misalkan beli satu, atau sekarang 70% atau 50% dan sebagainya.
Nah, di brand owner di sini mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan data konsumennya dengan lebih baik. Ini bisa dilakukan sedikit cuy, misalkan sih. user ini suka rasa apa daripada coklatnya, jadi ketahuan sebenarnya daerah Jawa Timur atau dibanding dengan Sumatera atau daerah yang lain, itu data-data tersebut sebenarnya yang sangat penting.
Jadi ini menjadi portal sebenarnya untuk bisa kita masuk ke dunia Metaverse kita. Nah tentu saja di dalam kompo window ini, pihak Alphama juga menginginkan untuk menjual bahan-bahan yang tidak ada di dalam Alphama. advertisement menarik, lalu mereka dikirim untuk membeli barang lebih lanjut.
Itu tujuannya. Jadi barang yang ada di dalam ini yang dijual, semua tergantung daripada mitra. Biasanya kami cuma menyediakan software-nya.
Jadi partner menentukan barang-barang apa saja yang mau dijual. Kita menyiapkan sebuah software yang biasanya SAF, yang terservis. Jadi terserah partner mau jualan barang-barang apa.
Bentuk yang berikutnya adalah yang main store. Kalau yang main store, slightly different. Saya tadi sempat bingung kalau kita menciptakan sama sebetulnya cara beli berbelanja dengan menggunakan immersive technology dengan VR. Jadi ada toko virtual yang kita bangun bersama.
Sama ini dengan Alphamart, tapi kita juga ada partner yang lain. Bukan hanya dengan Alphamart, kita bikin immersive. Mereka kalau berjualan dengan toko VR, mungkin banyak yang bilang sekarang ini tokonya metaverse gitu ya. Itu mirip sekali transaksi juga sudah terjadi di dalamnya. Ini saya akan kasih lihat bentuknya.
Ini kita launching 2018 gitu ya. Jadi berbelanja juga sudah bisa dengan imersif. Sebenarnya kita sudah siapkan dengan yang pakai kacamatanya juga. Namun kami waktu itu belum memaksimalkan karena harganya masih mahal. Tapi kita sudah mulai menyiapkan, kayak tadi tadi, paki kami.
ini kita sudah masukkan aja, ini juga sudah bisa seperti main game gitu ya, kita beli, orang-orang bisa berjualan dan sebagainya. Ini juga sama, kami hanya menyiapkan platformnya, pihak Mitra ada beberapa, salah satunya adalah Alfa, itu yang memilih produk apapun yang mereka ingin jual di dalam software tersebut. Nah, sebelum saya tutup, mungkin saya sekitar 10 menit lagi, ini mungkin juga satu proyek kita yang baru, yang tidak ada di dalam user of process ataupun prospectus kami, karena ini baru, jadi ini additional saja buat kami, proyek Metaverse, karena kami sempat diminta untuk membangun, berinisiasi sama-samalah istilahnya untuk membangun sebuah Metaverse yang bisa kita... bangun sampai 2024 sebenarnya. Jadi proyek membangun Metaverse untuk Indonesia ini cukup panjang sebetulnya ya.
Dimulai dari Korea Selatan yang mau membangun aja selesai juga 2026. Karena nggak gampang untuk membangun sebuah negara dengan ekosistem yang begitu besar gitu ya. Bukan sekedar membuat VR gitu saja sebenarnya gitu ya. Karena ekosistem ini... sangat-sangat luas sekali dan banyak hal yang faktor yang harus diperhatikan. China juga mulai membangun gitu ya, kemarin di Dubai juga sampai spend 10 billion US dollar just to create their metaverse gitu, dan karena ini relate-nya mereka sudah mulai aware bahwa kalau mereka nggak melakukan dari negaranya, ya someone else akan bikin juga gitu ya.
Government-nya juga sudah mulai ter-involve lebih banyak untuk memperhatikan hal ini, pembangunan teknologi banyak ditanya gitu ya. Membangun metaverse itu dampaknya apa? Positif atau negatif sih sebenarnya? Mungkin saya bisa siar di sini, metaverse itu hanya sebatas teknologi.
Jadi sama seperti waktu internet masuk, itu prinsip daripada where, teknologi is just a technology. Waktu internet masuk, ada konten yang positif, ada yang negatif. Mungkin wakilnya Bapak-Ibu bisa lihat, kok banyak sekali yang negatif.
Demikian pula metaverse, pasti akan ada dampak positif dan negatif juga. Kalau kita tidak, hati-hati, impact-nya bisa lebih besar. Teknologi itu hanya teknologi.
Sebenarnya mulai juga dari uang ya, uang dulu-dulu, malah kan teknologi juga ya. Zaman dulu, uang bisa digunakan yang baik, bisa digunakan yang tidak baik. Nah dari WIR selalu kita berkomitmen gitu ya, untuk harus kita bilang di internal kita, bahwa kita harus memasukkan manusia Indonesia, nilai-nilai manusia Indonesia ke dalam apapun yang kita kerjakan. Maka kita selalu bilang humanize teknologi gitu ya.
Ini mau gak mau kita harus kerjakan juga dan harus siapkan dengan baik karena dampaknya bisa, ya tadi saya bilang lah harus diperhatikan dengan benar-benar isinya seperti apa, jangan sampai justru membawa generasi yang baru ke hal-hal yang malah gak diinginkan dan sebagainya. Nah kami diminta membuat prototipe-nya mulai di Indonesia 2 di November, ini perangunnya harus peranahan dan harus hati-hati sekali. Mulai dari data security-nya yang pasti kita prioritaskan dan sebagainya. Makanya Kominfo juga kemarin ini baru saja seminggu ini di Davos juga Pak Jondi Prate banyak sekali bicara tentang hal ini.
Saya nggak akan bahas terlalu banyak. Mungkin ini satu simulasi yang menarik saya ingin tunjukkan dalam bentuk video ke Bapak Ibu sebelum nanti ada satu video lagi. Kita tutup, bisa masuk sesi tanya-jawab. Ini yang sebuah film hanya simulasi.
Untuk kita bisa melihat sebenarnya kalau kacamata ini sudah agaknya muha, semua orang sudah pakai, kacamata transparan, tadi saya sudah bilang bisa dibawa jalan-jalan, dan bentuk dunia yang kita lihat itu akan menjadi seperti ini. Sebenarnya ini metafors yang akan terjadi di masa depan. Ada orang lagi duduk di dalam bus, dan di mata dia, dia bisa lihat banyak sekali alaman yang tidak bisa menuju.
Hai jadi kau kita ke supermarket pun bisa ditemani oleh virtualpad gitu ya virtualpad nya bisa kasih rekomendasi seperti tadi saya bilang mana yang lagi discount, di lohong yang mana, produk-produk mana yang cocok buat kita dan sebagainya dan sebagainya dengan menggunakan kecamaian transparan ini ya kita bisa tetap jalan dan ketemu sama orang hai hai Oke mungkin last video sedikit mengenai profile daripada WIR sebelum nanti saya kembalikan ke Bu Vanessa I do not know that this is applicable today. If such for users, why not also be the ones to develop it? Their solutions are highly relevant to the market. It is no longer conceptual.
The future is today. They are the market leader, set to explode global interest in this space. Nigeria's presidential candidate, Muhammadu Buhari, used this app to attract young voters. I think they will shape the future.
Pertama kali AR memiliki peran yang sangat penting, tidak lagi gimmick. Pertanyaan terbesar untuk AR adalah tidak menangkan kebanyakan peluang yang ada di mark. Banyak orang bisa memulai bisnis mereka sendiri.
Sekarang mereka memiliki lebih banyak pendapat untuk mendukung pemerintah. Itu cara yang lebih mudah bagi konsumen untuk mengalami realitas yang beragam. Dengan industri, DMID akan memberikan sokongan penuh untuk marketing melalui solusi strategis.
Dan ARNCO akan menjadi bagian dari yang akan menciptakan kehidupan manusia. ARNCO menang kampanye terbaik untuk aplikasi ini, Augmented World Expo atau Augie Awards di Silicon Valley. Dengan melakukan itu, kita benar-benar menciptakan legasi melalui teknologi.
Karena kita ingin... untuk membuat realitas yang meningkat realitas yang sebenarnya untuk dunia ini adalah era baru metafors dunia baru yang harus dilibatkan dunia baru dan dunia baru yang akan datang ya, terima kasih saya kembalikan ke Bu Vanessa Oke, thank you so much Pak. Hopefully nanti videonya bisa kembali ya Pak. Thank you. Thank you so much.
Maaf nih Bu Vanessa, kameranya saya masih coba utak-utak sebentar ya. Tadi pakai kacamata belum kembali. Gak apa-apa Pak, it's okay.
Nanti mungkin kalau kayak gini bisa interact lebih smooth ya Pak di Metaverse ya. A new world to come ya Pak. Thank you so much Pak untuk penjelasannya tadi.
Banyak insight yang didapatkan. Ini juga sudah banyak. banyak pertanyaan dari chat nih Pak.
Mungkin kepada teman-teman yang sudah berpartisipasi baik di Zoom atau juga di Youtube, silakan bisa nanti kalau mau raise hand boleh atau mungkin juga seperti yang lain type the questions di chat box, feel free. Mungkin tapi sebelum kita ke floor Pak, ada sedikit pertanyaan dulu nih Pak dari saya ya. Mungkin terkait dengan... metaverse gitu Pak, nanti kan akan diluncurkan kira-kira di bulan November saat G20, kira-kira bisa diberikan gambarannya tuh metaversenya akan seperti apa, karena dari perbincangan terakhir ini betul-betul didasarkan atas kota-kota yang ada di Indonesia ya Pak, jadi mungkin bisa diberikan kira-kira berapa banyak nih kota-kota yang sudah bekerja sama, lalu juga brandnya seperti apa nih Pak?
Dari yang akan nanti yang sudah di launch juga, yang sudah akan ada di Metaverse. Lalu mungkin kalau kita ngomong dari sisi competitive advantage gitu Pak, apa sih yang membedakan dari Weir Group? Karena ada beberapa company lain yang juga sekarang coba membuat Metaverse gitu ya Pak.
Apa nih yang membedakan? Mungkin itu dulu Pak. Ya, makasih Bu Vanessa. Jadi memang Metaverse ini dari setiap perusahaan yang membangun akan beda-beda. nggak akan ada yang sama gitu ya kalau kita bicara lain-lain cara approachnya ada yang misalkan Facebook atau Meta dia memang dari sebuah angle dari sosial ini ya social life gitu ya kalau Microsoft dengan Mesh-nya lebih banyak ke bisnis yang ditargetkan jadi beda-beda sih jadi lain ada yang hanya mungkin bikin modelnya lebih ke VR saja gitu ya orang bisa interaksi di VR nah kalau mungkin yang kita tahu seperti ada Descentraland atau Sandbox, itu juga mainnya beda.
Kalau di WIR sendiri, ada juga yang kita bedakan karena kita sudah membangun ekosistem yang pastinya kita melibatkan teknologi yang sudah saya sebutkan, ada AI, VR, di dalamnya juga ada AI dan kita connect ke dalam ekosistem O2O yang sudah kami bangun. Itu yang membedakan kita dari yang lain. Yang berpren-pren tadi ditanyakan, yang sudah bergabung, mungkin yang sudah sempat ada di dalam media, sudah kita rilis, ada beberapa mungkin yang Bapak-Ibu yang sudah bisa lihat, itu yang kita coba prioritaskan untuk kita bisa munculkan.
Dan yang dimunculkan nanti juga prototipenya, sekali lagi Bu Vanessa, karena ini kan bangunnya panjang. Apakah kotanya sama dengan kota real? Saya bisa bilang akan combine, ada yang real dan tentu saja ada yang imajinatif.
Karena yang diinginkan sama generasi. Apa mudah ini kan generasi-generasi sesuatu yang baru gitu ya pastinya yang imajinatif juga dicari sama mereka jadi akan kombinasi Mungkin kita mulai dengan Jakarta dulu itu pun gak semua area kecil nanti pelan-pelan bertahap Apa yang kita kembangkan ke tempat-tempat yang lain kira-kira itu Bu Vanessa Oke thank you Pak, Pak mungkin ini boleh diberikan gambaran kira-kira kompetitor dari Weir Group siapa nih Pak kira-kira sekarang Oke Ya, tadi mungkin sempat saya sebut juga, walaupun munculnya rata-rata cukup berbeda ya, sebenarnya dari segi angle-nya, apa yang mereka ajuin beda. Mungkin kalau saya bisa bilang, oke, kalau WIR sendiri, karena fokus kita ada beberapa unit di dalamnya, Metaverse ini kan suatu yang baru, yang tadi saya ngomong Metaverse, proyek baru tersebut ya, yang saya tanda kutip, walaupun semua teknologi ya itu Metaverse, tapi teknologi yang tadi saya bilang yang baru, Metaverse yang mau diluncurkan, ini sesuatu additional saja. yang baru.
Jadi kalau kita lihat lingkup wir secara keseluruhan, mungkin yang paling mendekatin adalah beberapa perusahaan yang memang fokusnya di imersif teknologinya. Jadi saya bisa bilang seperti itu, yang memang ke arah metafors ataupun memang ada yang lebih ke corporate, karena kita sangat kuat di corporation. Itu mungkin salah satu yang bisa saya sebut mungkin sense time dari China yang memang fokus di artificial intelligence dan augmented reality di bidangnya mereka, lebih banyak memang ke medical.
kita lebih, mungkin lebih akan similar ke sana. Kita nggak melihat dengan perusahaan, misalkan yang khusus hanya membuat metaverse yang baru ini muncul, itu nggak ke sana. Karena itu juga buat kami kan hanya additional. So, most likely lebih ke sana sih, Bu Vanessa. Oke, satu ekosistem ya, Pak, kuncinya ya.
Ya, Pak. Pak, mungkin ini last question dari saya, karena sudah cukup banyak nih yang mengajukan pertanyaan di chat box. First adalah mungkin, Pak, kita mungkin...
gimana ya Pak untuk metaverse, untuk use case yang lebih nyata, yang bisa memberikan mungkin economic benefit gitu Pak. Karena banyak yang mungkin agak skeptical juga gitu Pak, ini gimmick gitu. Lalu juga insight ke depannya mungkin ini agak jump sedikit terkait dengan finansial Pak. Kira-kira untuk revenue-nya seberapa besar dari metaverse, lalu source untuk revenue-nya itu akan seperti apa, dari mana saja.
Itu aja dari saya Pak. Oke. Oke, mungkin saya bisa jelaskan, saya bagi dua gitu ya di sini supaya lebih clear. Satu adalah existing business atau yang sudah berjalan di WIAH. Yang kita sebut metaverse ya kami yang versi yang kita memang sudah jalankan dengan para klien kami.
Saya tidak bicarain dengan produk baru, mungkin dengan klien yang baru on board untuk membangun metaverse Indonesia. Ya saya bagi itu yang kedua nih. Jadi itu karena additional sebenarnya. Tapi kalau yang baru, yang sekarang yang kita sudah terapkan dengan imersif teknologi kita, which is teknologi-teknologi metaverse, ini banyak pengertian yang salah. Orang berpikir platform yang baru ini is a metaverse gitu.
Padahal... Metaverse yang pihak berbicara itu sudah banyak diterapkan dari dulu dan teknologinya juga sudah mendatangkan bisnis yang baik untuk developer seperti WIR. Nah, impact yang kita rasakan banyak sekali testimonialnya.
Tadi mungkin saya sudah berbilang kita bikin sebuah toko virtual bersama mitra kami, Alfamat, yang sekarang juga jumlahnya sudah puluhan ribu untuk usernya. Tentu saja ini kan mendapatkan sudah ada transaksi. dari 2018, dan itu saja itu mendatangkan ekonomical benefit untuk penggunanya, karena yang ditargetkan penggunanya ini adalah orang-orang yang mau berjualan, mereka yang mendapatkan second income itu sudah proven ada banyak sekali contoh yang kita kerjakan kita kerjasama dengan CACAP tadi yang Bu Vanessa juga lihat di Davos, lagi kita showcase, itu pun report yang dilakukan oleh CACAP itu bisa meningkatkan orang kalau belajar menggunakan ER itu belajar bisa lebih efisien, bisa naik 20%.
Untuk penjualan banyak produk, tadi saya juga sempat kasih lihat salah satu contoh tadi dengan kemasan, dengan packaging yang ekosistemnya dibangun dengan teknologi ini. Itu pun naik 19%. Dan yang lain-lainnya, banyak sekali sebenarnya yang sudah kita hasilkan dalam arti proven untuk mendatangkan benefit ke perusahaan.
Mungkin koncinya seperti ini, mungkin yang saya perlu tekankan. Banyak pengguna yang tidak tahu. sebenarnya yang digunakan teknologinya namanya AR atau VR atau AI dan itu pun tidak pernah kita komunikasikan juga karena kita sudah dari 2009, sebenarnya tidak perlu karena orang juga yang penting buat dia satu, kegunaannya apa gitu ya kalau saya pakai, saya bisa berjualan lebih baik, ya sudah gitu kan buat mereka seperti itu.
Oh kalau saya berinteraksi tadi dengan ini, dengan teknologi yang namanya AR, VR, di cermin, wow, di cermin seakan-akan kayak cermin, dia bisa berubah dapat poin, mereka nggak pernah tahu itu namanya adalah teknologi yang bakal jadi metaverse, tapi buat mereka ada benefitnya, oh saya dapat diskon ya, bermain di sini, saya bisa mendapatkan informasi lebih baik nah ini yang lebih terpenting sebenarnya yang perlu kita deliver sih Vanessa untuk customer kami, jadi itu satu, jadi ini ngomong satu tadi kalau Ibu Vanessa nanyain yang kedua yang baru itu ya potensi revenue daripada apa metaverse yang mungkin kita bicarakan untuk mass market yang rame-rame masuk yang merupakan additional ya itu berbeda di sini dari untuk queer itu ada beberapa revenue stream Ibu Vanessa mungkin yang umum yang Bapak Ibu cukup familiar ya tentu saja bisa ada barang yang dijual walaupun barangnya hanya virtual ya konsepnya sama sepertinya dengan Jumlah traffic yang semakin banyak, nilai sesuatu, barang di dalam itu bisa, karena dilihat banyak mata, dia akan naik. Advertisement yang kedua bisa juga tinggi. Kalau pengunjungnya ramai, tentu saja spot daripada brand yang muncul, itu akan lebih bernilai.
Sama sebetulnya dengan platform-platform yang ada. Kalau metaverse ini disebut the future interaction dari internet, berarti interaksinya yang berubah. Namun, metode apa? Cara kita melihat revenue sama sebetulnya yang sudah terjadi sekarang. Dunianya sekarang yang 2D ini, yang web 2.0 bisa dibilang, setelahnya sama nih, Vanessa akan masuk ke web 3.0 dengan cara similar, cara menghasilkan revenue-nya.
Contoh, sosial media, platform itu. Dari mana revenue-nya? Sama kan, dari iklan, dari jumlah transaksinya, dari laporan-laporan behavior orang juga bisa didapatkan dari perusahaan sehingga dia bisa menawarkan yang lebih tepat. YouTube juga sama gitu ya mereka melakukan apa banyak sekali bisa masuk advertisement gitu ya ataupun bahkan akhirnya bisa lebih maju lagi yang kau sampai transaksi bisa mendapat bagian dan sebagainya dan sebagainya jadi metode yang sama ini bisa yang model sama mulai itu akan diterapkan juga cuma yang membedakan hanya interaksinya itu yang beda tapi secara revenue akan akan mirip tuh sini waktu cuma kesnya beda apa beda-beda interaksinya Kira-kira begitu Bu Vanessa, mudah-mudahan bisa menjawab Bu Vanessa. Mantap Pak, banyak banget insight yang sudah dibagikan.
Sudah ada Pak Brian yang dari tadi sudah recent, silakan Pak Brian boleh di-unmute dan ditanyakan pertanyaannya. Siang Pak Brian. Oke, Pak Michael ya. Pak, saya mau bertanya nih Pak.
Ini The Future of Metaverse ini kan saya pertama lihat di teasernya film. Itu di situ VR-nya itu bisa mencium bau beneran ya Pak. Ini kayak bau keringat, keringat natural, dan juga bau makanan. Dan juga bisa merasakan makanan.
Jadi bisa merasa kenyang. Hanya dengan makan di virtual reality nih Pak. Saya jadi tertarik sama VR itu gara-gara itu.
Dan juga bisa berinteraksi dengan real people secara real life, secara virtual tapi bisa terasa real banget itu di situ. Bisa berjabat tangan juga, bisa merasakan indera perangsang juga. Nah, apakah WIR sudah bisa melakukan, bisa mem...
membuat gift world reality yang seperti itu Pak. Gitu aja sih Pak. Wah ini Pak Brian, ini futuris nih Pak Brian-nya nih.
Ya Pak Brian ini seru sih sebenarnya Pak Brian. Jadi saya akan menjawab, mencoba dengan segala sepengetahuan saya dan keterbatasan saya Pak. Jadi UBR ini kan memang perusahaan Indonesia, kita tahu kelebihan kita dan kita tahu juga kelemahan-kelemahan kita, kita banyak kolaborasi Pak Brian untuk R&D dengan banyak perusahaan sebenarnya. Microsoft dengan epsilon ya dari dulu sih gitu ya untuk saya sharing knowledge lebih banget lebih tepatnya gitu ya memang ini menarik sih Pak Brian kalau sekarang ini yang pasti bisa terjadi dari mata tadi saya bilang cerita frame was future ya semua kenapa kita lihat dengan mata itu betul sekali Pak Brian akan merambah kepada indera yang lainnya contoh yang dari Facebook aja sudah mengeluarkan kan sarung tangannya ya.
Jadi ada sarung tangannya, kalau kita salaman misalkan sama avatarnya, kita bisa merasa sensasinya. Itu udah bisa dilakukan. Atau kita lagi di dunia virtual, kita pegang permukaan batu yang kasar, itu pun bisa dirasakan dan sebagainya. Dan tahun 2018 aja, saya juga sudah pernah ketemu sama satu perusahaan di US yang menciptakan bajunya. Dia udah disiapin tuh bajunya.
Jadi kalau kita masuk. Pakai AR atau VR, ketembak, ya kita berhasil lah kayak main gamenya kena dan sebagainya. Itu wearables akan masuk ke sana. Sense penciuman dan sebagainya bisa jadi, karena itu bisa dilakukan.
Kita sendiri di UIR, kalau Bapak lihat di jejak digital kami, kita sempat melakukan beberapa, mencoba ke beberapa teknologi yang terkait indera yang lain. Empat 4D kita pernah lakukan, jadi dengan air, angin. Itu pernah kita terapkan, tapi untuk di salah satu event, karena itu mesti di-setting saat itu.
Jadi orang masuk, waktu dia bermain ketemu sama binatangnya, ada yang lompat, kena air, kena air betulan, terus kena angin, kena angin betulan, dan sebagainya itu pernah kita lakukan. Kami juga pernah melakukan dan kita bawa di World Economic Forum di Davos 2019. Saat itu Pak Menterinya masih baru di antara ya, itu mencoba juga teknologi kita, kita connect ke neuroscience waktu itu. Jadi bisa kita connect gitu ya di sini jadi kalau kita konsentrasi gitu ya dalam waktu itu kita menghidupkan menjalankan api ondel-ondel waktu itu baru diantaranya obat jadi ondel-ondel beneran yang udah-udah bukan virtual ya Jadi kalau kita konsentrasi ondel-ondelnya jalan semakin kita konsen tinggi ondelnya kayak lagi lebih cepat jadi kita bisa balapan di sana jadi bisa di-connect kita ke sana Walaupun masih dalam tahap awal ya Pak, ini semua anak-anak Indonesia, kita mencoba R&D.
Bisa buka yang kebetulan di sini juga ada pertanyaan mengenai R&D apa, patent nih tadi di sini juga. Salah satu yang kita patentkan adalah seperti itu. Nah, kalau ke arahnya pasti saya melihat sudah menuju ke sana Pak.
Berapa lama kita juga nggak bisa tebak, karena kita nggak bicara indera kecepatan, tapi ini percepatan. Tapi indera lain itu pasti masuk. Memang saya sih belum menemukan, Pak, yang misalkan kita makan terus sensasinya dia kenyang, terus beneran kenyang sebenarnya, ya.
Mungkin itu saya belum terpikir sampai sejauh itu, gitu ya. Tapi rasanya sih masih perlu makan, beneran. Kalau saya percaya seperti itu ya, Pak. Soal makan ya, Pak, ya.
Kecuali otaknya yang berbicara lain, kan, Pak. Nah, itu mungkin dibicarain sama Elon Musk, kan. Kalau dia kan bilang, saya sih nggak percaya dengan metafors yang dibilang sama ini lah, yang seperti punya Facebook.
Dia bilang kan dengan... apa chip yang memang di otak kan akan lagi develop kalau Pak Brian tahu kan itu dia bilang itu yang lebih canggih karena otak akan bisa bicara bahwa kamu udah kenyang nanti dibicarain sama Elon Musk gitu ya tapi mungkin agak jauh ya Pak ya saya nggak tahu itu beberapa tahun bisa diimplementasikan seperti tapi kalau saya juga kalau tak yang dicatat badan kan masih perlu ya kalau nggak Bagaimana bisa sob kalorinya dan sebagainya tapi menarik sih saya setuju dengan Pak Brian bahwa teknologi ini apa yang kita kembangkan semua masih kaitannya dengan mata, tapi akan terkonek betulnya dengan indera yang lain, dengan penciuman, dengan otak kita, dengan pendengaran, sensasinya itu bisa ditambahkan modul-modul ke sana. Mudah-mudahan bisa menjawab nih sharing saya nih, Pak Brian.
Halo Pak Brian, moga-moga bisa menjawab ya Pak. Thank you Pak Michael untuk penjelasan. Mungkin Pak Brian nanti feel free kalau mau ada follow up questions, tapi mungkin sekarang kita ke chat box dulu ya Pak. Ini mungkin ada beberapa pertanyaan, mungkin mohon maaf nih kepada teman-teman karena keterbatasan waktu nanti kalau ada pertanyaan yang tidak bisa saya tanyakan.
Tapi saya coba sebaik mungkin ya. untuk merangkum pertanyaan yang ada. Mungkin ini terkait satu adalah dengan dari WIRG ini sendiri, Pak, kira-kira yang dipatenkan itu produk apa, Pak? Lalu bagaimana pemanfaatan Metaverse untuk instansi pelayanan publik, serta ada pertanyaan juga mungkin ini terkait dengan privacy security-nya seperti apa nih, Pak? Karena kan ada concern gitu, Pak, takutnya.
nanti ada penjurian data atau penyalahgunaan data baik, Bupanesa nanti mungkin coba diingatkan kalau saya ada yang terlupa satu-satu, ini yang pertama tadi mengenai patent ya, patent kita dari MAK, menariknya patent di Indonesia ini kita tidak bisa mendaftar sebagai software itu mungkin supaya Bapak Ibu yang lagi mencoba menaftarkan patent ya kalau di US, Korea itu bisa, memang di Indonesia tidak... semudah itu yang di Indonesia yang bisa diizinkan sampai keluar itu ya kebetulan WIPO sudah mulai masuk ya, waktu kita bikin dari awal-awal tahun WIPO itu belum masuk ke Indonesia, tapi jamannya baru diantara akhirnya itu sempat tuh kita senang sekali 2019 sudah mulai dibawa masuk ke Indonesia sehingga pemain teknologi di Indonesia mulai bisa dibantu oleh pihak government untuk dijembatanin untuk ke sana dan saya sih selalu mendorong sih untuk semua pemain teknologi di Indonesia tidak hanya membuat sebuah fitur aplikasi yang serupa dengan yang lain akhirnya ya sulit untuk berkompetisi, akhirnya juga tidak bisa dipatenkan nah paten-patennya di Indonesia itu harusnya tetap harus terkait dengan hardware sayangnya seperti itu, nah yang kita lakukan juga akhirnya seperti itu jadi misalkan salah satu contoh yang tadi saya bilang untuk 4D itu karena ada kaitannya dengan hardware nah makanya itu salah satu paten kami adalah terkait augmented reality dengan 4D lalu kami juga ada yang terkait dengan karaoke gitu ya Jadi kita bisa bernyanyi dengan Aptoh sebenarnya Aptohnya itu avatar Sama-sama sistemnya juga kami sudah Patentkan dan yang lain-lain Kira-kira ada Ada lima Lalu mungkin menjawab pertanyaan Bu Vanessa Yang selanjutnya mengenai Security ya Bu Vanessa Kalau kita sih bilang Security itu pasti menjadi high priority Karena Karena Tidak hanya sebenarnya di dunia metaverse, karena saya banyak sekali bertemu dengan, diundang ya, bicara sama-samalah dengan pihak perbankan, lalu juga dengan OJK, sama-sama kita bahas hal ini. Itu menjadi hal dengan Kominfo juga, kita sama-sama membicarakan, mendiskusikan bahwa high priority untuk metaverse ini pastinya menjadi salah satu yang sangat rusial.
Namun saya tekankan tidak hanya di dunia metaverse, sebenarnya di dunia yang sekarang pun fraud ditambah tinggi. Skem, hack itu sudah tambah tinggi sekali. Jadi sekuritasnya dibutuhkan bukan hanya di metaverse tapi dari sekarang.
Kalau dulu mungkin dari yang masih offline dulu, belum digital. Kalau bank kan harus dijaga dulu bagaimana supaya nggak dirampok. Tapi sampai sekarang ke digital, sampai yang ke sekarang pun yang biasanya kurang, biasanya itu diedukasi ke masyarakatnya. Jadi banyak sekali kejadian yang sekarang, saya nggak ngomong yang di web 3.0 ya, tapi sekarang pun juga ini edukasi yang perlu, yang paling penting. Karena sekali masyarakat itu bingung kok bisa dia dibobol, kok bisa ini, kok bisa ini, dengan banyak sekali pancingan yang mereka nggak sadarin sebenarnya, akhirnya mereka klik.
Nah ini yang mesti edukasi ini yang harus ditekankan. Nggak usah masuk ke metafors, yang sekarang ini aja edukasinya ini. Harus diajarin betul-betul, jangan sembarangan, itu semua dipancing dari iklan, dari notifikasi ini dan sebagainya. Akhirnya mereka bisa masuk hacking ini. Jadi sistemnya sekuat apapun, kalau penggunanya, usernya lalai, itu akan sulit memang.
Mungkin kerjasama ini dengan Kominfo nantinya, dengan government, saya rasa perlu ditingkatkan untuk mengedukasi ke masyarakat. berhala mengenai security, yang sangat-sangat menjadi concern juga di kami. Sorry Bu Vanessa yang kedua apa ya tadi?
Oh iya, mungkin yang terakhir nih Pak Menyambung terkait dengan government Pak Bagaimana pemanfaatan metaverse Untuk instansi pelayanan publik Pak? Oke, jadi kalau dari kami Bu Vanessa Kita fokus selalu Karena kita di teknologi, kita cuma di teknologinya aja Semua konten itu Kami hanya memfasilitasi Jangan berarti gini Kan di dalam petersi ini banyak sektor bukan hanya dari government untuk public service-nya, akan banyak. We're tidak menguasai sektor-sektor ini, karena kita hanya kuatnya di immersive dan data security dan sebagainya. Ini kita serahkan ke mitra biasanya untuk mereka yang membawa konten tersebut.
Misalkan dengan DKI, untuk layanan masyarakat. Mereka yang akan membantu mengisi dan memberi kita... menginfokan ke kami hal-hal apa aja yang perlu dilakukan.
Memang itu akan dimasukkan oleh mereka. Jadi, biasanya kontennya ini, kita bermitra mereka yang ngebangun. Kita dari teknologinya.
Nah, dari kemarin mereka juga memang bicarain tentang layanan publik. Bentuknya apa saja, itu ditentukan oleh mereka semua. Pastinya, Bapak Nisa.
Mereka yang nentu ini. Misalkan untuk... Saya nggak tahu mungkin dari mereka akan munculnya, karena ada beberapa list, saya mungkin belum bisa reveal, tapi untuk memberikan kemudahan untuk masyarakat daripada yang nantri di offline, kalau di online yang ini mungkin mendapatkan benefit tertentu. Tapi semua list daripada ini, mungkin saya belum bisa reveal semua, itu akan ditentukan oleh yang bersangkutan.
Oke, siap. Kita tunggu nih Pak nanti untuk informasi selanjutnya di pelayanan publik. Mungkin ini ada pertanyaan lagi nih Pak, cuman ini lebih spesifik terkait dengan kerjasama dengan salim grup Pak.
Untuk yang kerjasama dengan salim grup, kira-kira apakah itu hanya di Metaverse atau ada bentuk kerjasama lainnya Pak? Lalu yang kedua, investasi yang disiapkan untuk pembuatan platform Metaverse dengan salim grup atau kerjasama lainnya ya Pak, dengan salim grup? Dan yang terakhir, berapa porsi masing-masing?
dari Weir Group dan Salim Group dalam joint venture yang ditandatangani kemarin, Pak? Oke, mungkin ini untuk nilai dengan percentage, mungkin nanti kita akan info pada tanggal sesuai dengan schedule yang sudah kita tetapkan, karena kita kan harus dari dua pihak, tapi yang jelas dengan Salim ini memang fokus kami adalah untuk Metaverse, Bupanesa. Untuk Metaverse dengan yang ada di teritorinya yang ada di Indonesia. Itu yang kita akan kembangkan sama-sama.
Kami bersyukur bisa mendapatkan mitra dari saling grup yang mendukung pengembangan ini. Karena mereka juga sudah terdepan di sektor mereka dan kami di teknologinya. Sehingga kerjasama kedua pihak kami saya harapkan bisa membawa lompatan yang lebih jauh pastinya. pengembangan metaverse di Indonesia. Oke, sama nih Pak.
Kita tunggu juga nanti gebrakan selanjutnya. Ini ada, mungkin untuk Pak Awing ditahan sebentar. Kita satu pertanyaan dulu dari chatbox, lalu kita nanti ke Pak Awing. Mungkin ini lumayan dalam nih Pak. Bisa dielaborasikan lebih lanjut, Pak, dari Pak Andika Suryadharma mengenai aplikasi metaverse terhadap kepemilikan aset properti atau aplikasinya dengan properti di Metaverse itu sendiri.
Mengenai proses bagaimana suatu perusahaan membeli properti di Metaverse, bagaimana ekspansi lahannya, penetapan harga, proses pembelian. Lalu ini jadi game changer kan nih Pak? Jadi komersial properti. Mungkin mohon penjelasannya agak panjang nih Pak.
Iya, yang ini bisa panjang sekali nih Pak. Andika nih, sebenarnya... Kita sih dengan hati-hati sebenarnya menjelaskan, mungkin dengan sesi terpisah juga enggak apa-apa, karena kalau saya lihat sih ini cukup panjang pertanyaannya, tapi mungkin secara garis besar saya juga kecuman baru menjelaskan.
Jadi memang di dunia virtual ini mungkin... sebuah aset itu bisa diberi walaupun secara virtual banyak yang bingung kok bisa dijual terus nilainya berapa dan sebagainya itu memang harga akan juga ditentukan daripada traffic akhirnya gitu kan samalah waktu pemikirannya mungkin supaya menggambarkan kepala Andika untuk memudahkan itu ini gak sama persis tapi mungkin serupa gitu ya kalau waktu sosial media dunia sosial media muncul atau dunia Youtube muncul jadi waktu awal sama tuh trafficnya waktu kecil tentu saja apa advertisement lebih lebih rendah gitu ya bisa beli asapnya disitu belum bisa gitu tapi kalau di dunia betapa sudah bisa Kenapa maksudnya maksudnya ngetek tempat tempat sebenarnya jadi tempat Bapak ini karena di jalan pasti dilewati semakin dia strategis pastinya dilewati oleh banyak traffic seberang bersama metodenya cuma bedanya Bapak kalau di dunia sosial media mungkin Bapak ngetek satu tempat orsot gitu ya bayar gitu ya terus-menerus enggak Oh ya saya mau muncul begitu dibuka Hai YouTube saya mau keluar pokoknya gitu ya terus-menerus ya terus bayar terus nah mungkin ini dibikin sedikit bisnis model beda kalau di Metaverse Bapak istilahnya boleh beli ya udah jadi milik Bapak itu terus-terusan lah dia seperti itu konsepnya mungkin kira-kira seperti itu supaya Bapak ada gambaran pokoknya masuk kalau traffic ini lewat ini bakalan banyak yang dilewati nah konsepnya juga mungkin serupa dengan konsep di dunia real itu ya kalau di dunia juga sama tuh kalau kita lewat misalkan daerah yang trafficnya tinggi, misalkan di Bundaran HI, ya harganya lebih mahal. Kira-kira sama.
Dan memang bisa dijual, Pak, akhirnya tempat tersebut. Harganya bisa naik, Bapak bisa jual kembali. Atau Bapak nggak jual kembali, bisa pakai tempat tersebut, bisa buat jualan.
Jadi kalau Bapak sampai memiliki, makanya asetnya biasanya digunakan dengan memang disebutnya NFT. itu untuk memiliki asetnya Bapak, itu memang bisa dilakukan, kalau mengenai harga dan ekspansinya pastinya nanti kita bisa meeting mungkin diskusi terbisa ya, Pak Andika kira-kira seperti itu, karena cukup panjang ini bisa dijelasinnya siap, thank you, thank you Pak mungkin dari Pak Andika nanti juga boleh bisa mulai mengumpulkan uang untuk nyicil beli land plot di Metaverse ya Pak ya Mungkin gini, Mbak Andika, mungkin saya boleh tambahkan, yang terpenting sebenarnya dilihat dari utility. Dari utility sebuah metaverse.
Yang saya maksud dengan utility itu usage kehidupan yang terjadi nanti di dalam dunia metaverse ini. Itu yang paling penting. Jadi jangan sampai banyak perusahaan itu kan FOMO ya, kalau saya juga bilang.
Akhirnya banyak yang nanya, saya harus cepat masuk metafor, kita malah bilangin, jangan cepat-cepat, kebanyakan kita bilangin. Soalnya tergantung semua kembali kepada produk dan layanan yang ditawarkan. Kalau hanya merubah interaksinya saja jadi imersif, nanti belum tentu orang mau main lagi.
By the end kembali kepada produk sama service yang Bapak atau Ibu mau tawarkan, satu itu. Itu strategi yang selalu kita terangkan kepada klien kita sebelum gabung. Jangan sampai buka, ngapain juga nanti. Banyak kok Metaforce yang udah buka, setelah sebulan apa yang terjadi.
Bapak beli-beli NFT, akhirnya cuma jualan NFT Pak. Tanah dibilang mau naik, mau ini, nanti. Terus nggak naik Pak, nggak ada yang penggunanya juga, nggak ada yang masuk. Akhirnya cuma jual-beli barang Pak di situ.
Nah itu bahaya. Jangan sampai tujuannya ke sana. Itu nggak akan dong tem kalau menurut kami. Itu harus hati-hati. Jadi utility-nya satu.
Lalu Bapak, Ibu mesti perhatikan siapa pengguna awal. Ahli adopternya ini siapa? Ahli adopternya itu yang people. Seperti social media, waktu itu semua masih yang generation, setelah itu baru masuk ke semua kalangan.
Nah yang generation ini punya gaya hidup yang mulai berubah, yang membuat saya sendiri yang di dunia ini aja ngikutinnya cukup harus intense, saya aja sampai kaget-kaget, saya juga ada anak, dulu suka main game, anak saya. Biasanya suka beli senjata bagi kredit kad orang tua, kalau dikatakan saya. Lama-lama anak saya ini yang cowok, terus saya sudah tidak perlu lagi, saya sudah bisa menghasilkan.
Kan bingung kok jadi menghasilkan uang di dunia virtual. Dia ketemu teman-temannya, dia bikin sesuatu, dia bisa jualan di sana. Mereka sudah punya lebih tendensi senang ketemu dengan temannya secara di dunia virtual, padahal bukan main game.
Itu hanya ketemu saya, ketemu B, di sana. ngobrol, jalan-jalan, ngerjain sesuatu, dapat sesuatu dapat uang. Misalnya dapat 700 ribu, dapat 1 juta, bikin apa di dalam, bikin senjata, bikin ini misalnya.
Mereka ini behaviornya berubah dari yang suka konsum menjadi prosumer. Jadi generasi Gen Z ataupun Alpha yang 10-12 tahun ini mesti diribatkan menjadi prosumer. Not only consume but to produce. Mereka itu harus jadi aktor. Nah perusahaan-perusahaan ini kita harus bikin strateginya.
Jadi ada generasi baru yang tidak mau hanya konsum. Nggak akan ditinggali nanti dunia itu. Bapak-Ibu mesti perhatikan bagaimana Anda membuat sesuatu yang bisa membenarkan mereka menjadi... the owner gitu ya, the producer of the world gitu.
Nah ini yang pelan-pelan mungkin nggak segampang itu. Harus dibikin dulu, jadi produce dulu gitu sesuatu. Nanti mau jualan apa terserah, tapi kembali produk ini dan dia harus bisa mengenal orang bagaimana jadi brand ambasadornya atau mau jadi apanya.
Karena kalau nggak akhirnya yaudah ini bukan dunia saya gitu ya dari generasi yang baru ini. Makanya kita banyak sekali ngomongin strategi nggak semudah itu untuk membuat sebuah produk yang tepat. itu mungkin saya mau tambahkan, sorry saya agak kepanjangan nih Bu Vanessa, tapi saya rasa itu poin yang mungkin penting gitu ya, untuk menciptakan long term gitu ya, daripada sebuah bisnis di mana targetnya ini sudah mulai geser, beda sama pemikiran, bahkan bukan saya targetnya gitu ya, udah ketuaan saya, generasi yang baru, saya aja ngadain survei gitu ya, ini lucu ini. Ini cerita lagi nih, banyak yang ngomong, ini cerita lagi nih. Jadi saya ngadain survei nih, kan banyak avatar dari anak-anak muda.
Saya pikir mereka itu, avatar itu sesuatu yang nggak real buat saya. Pemikiran saya yang sudah seusia ini. Dia mau menjadi orang lain, saya bilang gitu kan ke anak-anak. Tapi survei ini lucu.
Mereka keluar adalah anak-anak muda ini merasa avatar mereka itu realnya mereka. Kebalik cara berpikirnya. Karena mereka bilang, itu yang di avatar itu yang saya, beneran.
Karena saya di sini, saya yang lebih fisikal punya limitasi katanya. Dari fisik, dari keterampilan, di sana saya bisa menjadi yang saya. Itu saya, ini bukan.
Wah, saya kaget-kaget kan ini. Wah, serem juga ini cara berpikirnya. Tapi ini kenyataan gitu.
Mau nggak mau, yang kita harus perhatikan. That's me, katanya. Nah, ini bukan. Ini saya terlimit.
Saya nggak bisa nih, saya suruh. Joget-joget di depan orang nggak berani, tapi kalau di sana, itu yang dari saya. Nah ini, makanya saya bilang harus kenalin dulu siapa targetnya.
Itu harus Anda, harus Bapak-Ibu harus ketahui, sehingga bisa tepat. Maaf, kepanjangan. Nggak apa-apa, Pak. Thank you banget banyak penjelasannya.
Mungkin kita buka untuk one last question. Silakan, Pak Awing. Ini singkat saja, Pak.
Sorry karena sudah keterbatasan waktu ya. Silakan, Pak Awing. Halo Pak Awing. Selamat siang Bu Vanessa, Pak Michael.
Dan di presentasi tadi lebih banyak mempromosikan perusahaan wir ya, sedangkan kinerja keuangannya tidak dibahas sama sekali. Kita kan sebagai investor kan mau tahu ke depannya perusahaan wir, kinerja keuangannya seperti apa. Dan tadi saya perhatikan ada seribu proyek. Perusahaan WIR sendiri itu berdiri tahun 2011, asumsi aja udah 10 tahun, berarti 1 tahun itu 100 proyek. Untuk 1 proyek ini, platformnya itu kan bisa dilihat dari tingkat kesulitannya.
Nah kira-kira berapa besar gitu Pak, untuk kinerja keuangan kedepannya? Makasih Pak. Thank you Pak Weng. Silahkan.
Ya, makasih Pak Weng. Mungkin saya bisa mencoba menjawab. Jadi untuk kinerja keuangan nanti pastinya kita akan apokan sesuai dengan ketentuan ya Pak Weng. Cuma saat ini yang Bapak lihat di prospektus segala macam itu adalah untuk memang unit-unit yang sudah existing.
Mungkin sekilas saya bisa kasih gambaran ada tiga macam tadi Pak Weng unit kami yang memiliki target masing-masing. Yang pertama itu memang yang B2B, projeknya cukup banyak. Gitu ya jumlahnya karena itu is a B2B selesai kita dibayar dan sebagainya itu ada target tertentu yang unit ARNCO.
Lalu yang kedua pastinya yang mesin tadi yang device kita juga diminta itu sekarang kita ada sekitar sesuai yang tadi laporan itu kita ada sekitar 700-800 mesin yang akan kita tambah dengan ditambahnya mesin tersebut karena itu sudah diminta dengan mitra kami. Beberapa mitra kami untuk diperbanyak pastinya dengan diperbanyak itu kita juga mengharapkan bisnis akan meningkat juga. Jadi tinggal kita perbanyak aja sesuai dengan kontrak kami.
Lalu yang ketiga dengan unit yang terakhir, yang virtual, toko virtual, kami hanya membuat sebuah platform ya Pak untuk unit kedua dan ketiga ini, karena semuanya itu dilakukan untuk marketingnya segala macam dilakukan oleh mitra. Namun kami mendapatkan revenue share di sana. Ya kami tentu saja optimis lah Pak Weng, kita bisa mencapai, kita usahakan semaksimal mungkin memang sesuai dengan target yang ada.
Sekali lagi untuk yang metaverse dan sebagainya itu additional, jadi tidak ada di... yang di prospektus yang kami buat. Ya pastinya kita berharap lah Pak Weng untuk bisa mencapai dengan target-target tertentu.
Dan angka-angkanya pasti kita akan masukkan sesuai dengan ketentuan Pak yang ada gitu ya, diberlakukan di Bursa maupun di OJK. Ya sesuai dengan schedule-nya. Oke, thank you Pak Michael Hopefully menjawab ya Pak Wink Dan juga menjawab pertanyaan kita semua Untuk future dari Weir Group ke depannya Mungkin jangan kemana-mana juga teman-teman Abis ini kita masih ada pemaparan dari segi teknikal Dari Pak Wafi Sebelum kita tutup mungkin ada closing remarks Yang mau disampaikan Pak? Dari saya mungkin sudah cukup banyak yang disampaikan Mungkin saya terima kasih atas kesempatannya aja Gitu ya ke pihak Bu Rita, Bu Vanessa, dan semua Bapak-Ibu yang sudah hadir. Mungkin saya tambahkan satu poin saja di mana Metaverse ini adalah sesuatu yang perlu kita cermati.
Jangan sampai juga FOMO untuk ikutan secara bisnis. Dilihat yang kredibel, banyak yang kadang-kadang tidak kredibel akhirnya juga memilih sesuatu metaverse yang tidak tepat. Karena banyak hal yang baru di dalam komponen-komponen metaverse, terutama elemen supportingnya seperti NFT, crypto. Ini hal-hal yang harus diawasin, cari sesuatu yang secure, kalau sampai Bapak Ibu mau tercuni masuk ke dalam melakukan bisnis di sana. Kira-kira mungkin seperti itu, Bu Vanessa.
Oke, terima kasih, Pak. Mungkin sedikit dari saya dan kesimpulan dari discussion hari ini, ini kita lihat memang mungkin perjalanan dari Metaverse masih cukup panjang ya Pak, ada beberapa hal mungkin yang perlu dipersiapkan juga supaya adopsi dari Metaverse bisa lebih kencang ke depannya. Tapi kita lihat harusnya Weir Group itu ada di sweet spot untuk capture this opportunity, not only di Metaverse tapi juga di bisnis-bisnis lainnya karena ekosistemnya memang sudah sangat kuat ya Pak.
kita lihat pengalamannya juga sudah cukup solid juga sebelum-sebelumnya. So, ya mungkin kita tunggu Pak untuk kalau dari closing, one sentence dari saya, metaverse is the new level of the customer experience and engagement ke depannya sih Pak. Sukses terus untuk Weir Group Pak, dan kita juga harapkan potensi bisnis lain dan growth potentialnya juga bisa terus bertumbuh ke depannya. Thank you.
Terima kasih Bu Vanessa. Mungkin silakan. Kepada Pak Wafi, silakan Pak Wafi untuk pemaparan dari technicalnya. Thank you Pak Bu Vanessa, thank you Pak Michael penjelasannya. Saya dapat insight banyak banget ini ya tentang metaverse.
Sebelumnya saya pengen tahu metaverse itu saya nontonnya Dr. Sting ternyata salah. Saya harusnya dengarnya langsung ngobrol sama Pak Michael. Saya coba sedikit banyak bahas mengenai GCI, kondisi GCI saat ini dan juga GCI.
kalau kita lihat arah kedepannya. So, kalau kita lihat dari posisi GCI, yang kemarin ya sempat ada correction cukup dalam, dan correction-nya ini kalau kita lihat, sebenarnya ini ketahan di support MA200-nya ya. Dan kalau kita lihat ini dibuat menjadi satu lower dari satu trend di sini, kalau kita tarik ke garis Vivo-nya, ini sudah mulai arah yang cukup bagus ya, menuju ke arah recovery untuk tutup gap.
Kalau kita lihat ada gap di atas di 7205. Walaupun memang ada yang mesti kita perhatikan juga ya, bahwa di bawah ini sebenarnya masih ada gap juga nih di 6162. Tapi ini kita mungkin bisa singkirkan dulu, bisa set aside dulu, kita taruh dulu buat in case jaga-jaga kalau misalnya ternyata ada pembalikan arah yang memang karena faktornya fundamental banget ya. Ini saya lihat kalau IHSG balik ke 6000-an gitu ya, itu memang karena faktornya. faktor fundamental yang negatif banget sih kalau saya lihat tapi untuk saat ini arahnya ini sudah cukup positif dan kalau lihat dari beberapa indikatornya even dari kalau kita lihat dari movie average ataupun dari Fibonacci sendiri ini sudah menuju ke arah untuk tutup gap di atas kemudian ya Jadi kalau kita lihat posisi GCI saat ini ya kalau kita bicara mengenai hai hai dari sisi targetnya sendiri untuk saat ini untuk bicara year end kita melihat base case nya sendiri ada di 73,55 atau sekitar 7.350an itu merupakan level tertinggi tahun ini ya di bulan April dan bear case nya sendiri itu bisa dibilang di sekitar tutup di bawah ya kalau kita lihat ya Dan base casenya di 7.555. Itu berarti sekitar ada 14% upside dibandingkan level penutupan di tahun sebelumnya, di akhir Desember 2021. Nah, bicara mengenai weekly rotation sendiri, kalau tidak salah di forum ini juga pernah didiskus beberapa waktu yang lalu mengenai sektor rotation.
Kalau kita lihat secara weekly-nya, memang IDX tech ini di mana UIRG kan masuknya ke dalam sektor teknologi. Teknologi ini posisinya lagi... mulai menuju ada penurunan. Indikasinya ini kelihatannya akan ada potential corrections di sektor teknologi. Periodenya sendiri time frame-nya kira-kira di 3 sampai dengan 4 minggu ke depan.
Namun kalau kita lihat secara daily rotation-nya, daily rotation-nya ini sebenarnya cukup bagus. Jadi kalau bicara rotasi sektoral, kelihatannya ini mulai ada switching dari sektor-sektor yang Mungkin kalau istilahnya kayak basic industry yang kemarin udah mulai naik cukup tinggi, ini mulai ada, mungkin merilis profitnya, mulai pindah ke mana? Pindahnya ke salah satunya sektor tech. Ada tiga sebenarnya, teknologi, finance, ini perbankan, dan infrastructure. Terutama yang paling bagus sinyalnya ini adalah teknologi.
Dan time frame-nya kalau kita lihat ini sekitar 1 sampai dengan 2 minggu ke depan kelihatannya. Sorry banget saya potong sebentar mungkin Pak Frank Lee ini dikarenakan dari apa Michael akan ada meeting lagi yang cukup urgent mungkin boleh kita foto dulu kali ya Pak Frank liyah ya Frank foto dulu aja kan kita kece cek together Pak Michael Makasih banyak lho Pak maksudnya jadi kita kartu tempat terlanjutin lagi dari apa wafi-wafi maaf-maaf semua biar kelihatan Bersama dengan Pak Michael. Kita akan mulai foto.
Saya hitung ya. 3, 2, 1. Bentar ya, saya save fotonya. Sudah? Sudah? Sudah.
Terima kasih semuanya. Sampai ketemu di Metaverse. Terima kasih semuanya.
Oke, selamat siang Pak. Selamat siang. Oke, silakan.
Saya izin lanjutin ya. Iya, maaf. Nah, menariknya ini kalau kita lihat dari sisi pembobotan indeks ya.
Kan kita sama-sama tahu kalau... Bursa kan baru saja mengganti komposisi indeks. Waktu pertama kali diluncurkan itu, indeks sektor teknologi itu posisinya itu kedua terbawah, itu neck on neck sama transportation.
Tapi sekarang, ini data terakhir hari Jumat, kalau kita lihat, ini saya ngambil berarti penutupan hari Kamis, sektor teknologi itu sekarang sudah naik ke ranking ke-6 dari sisi kapitalisasi pasar. Jadi kenaikannya cukup signifikan, dan kalau kita lihat menariknya lagi secara year to date, performance ini masih minus 15% dibandingkan dengan IHSG yang sudah naik dari awal tahun itu hampir 5%. Meaning kalau kita lihat minus 15% ini bisa menunjukkan ada potential upside kalau saya lihat momentum kenaikan untuk IHSG untuk mengejar posisi year-to-date IHSG. Kemudian kalau bicara mengenai WIRG secara spesifik, ya. Kalau kita lihat dari sisi chartingnya sendiri, memang belum terlalu banyak historical chart.
Karena memang saham ini kan baru saja listing di awal April, kalau saya tidak salah. Dan sempat mengalami penurunan dari level tertingginya di 600. Namun kalau kita lihat dari sisi koreksinya sendiri, itu memang sudah tertahan di level supportnya di 750. Dan ini sudah mulai mengalami ribel. Dan... Posisi trend bearishnya di sini, ini sebenarnya sudah patah di sini. Dan sekarang indikasinya ini antara masuk ke dalam fase sideways ataupun mungkin dia akan membuat fase bullish lagi.
Konfirmasi fase bullish di sini dia sudah mencoba membuat higher high. Dia ada koreksi di sini untuk membuat higher low. Jadi indikasinya jangan sampai dia di bawah 750 lagi karena kalau dia breakdown 750 lagi, maka indikasinya dia akan...
masuk ke fase sideways atau justru malah menuju ke fase bearish. Tapi kalau selama level terendahnya masih di atas 750, maka dia confirm membentuk lower hike di sini. Dan ada potensi untuk rebound, ini membentuk higher hike lagi. Jadi next resistance-nya itu di 1075 sampai dengan 1275. Ini step by step.
Untuk TP sendiri, kalau kita lihat kan, Dari sisi harga wajar fundamental sendiri yang dikeluarkan oleh tim RHB itu kan sekitar Rp1.900 itu pun berlaku untuk 12 bulan ke depan ya, semenjak dikeluarkan ya. Dan kita mengeluarkan reportnya itu kalau saya tidak salah sekitar tanggal 10 Mei. Jadi sekitar 10 Mei tahun depan ya, untuk tipinya itu di sekitar Rp1.900. Betul nggak Bu Vanessa? Betul Pak.
Nah, kalau kita lihat dari share price performance-nya sendiri, memang WIRG ini semenjak IPO, kalau kita compare dengan GCI, itu sudah outperform sekitar 275%. Jadi kalau yang pegang saham WIRG pas IPO, itu sudah naik 75%. Lima hari terakhir, itu sudah outperform 10% dibandingkan GCI. Walaupun di satu bulan terakhir, ini memang posisinya masih underperform. Karena kan DCI-nya rebound, tapi ya WIRG-nya bisa dibilang masih sideways ya, belum kemana-mana ya harganya.
Jadi masih kalah tuh performance-nya sekitar 20%. Dan ini sebenarnya indikasi adanya momentum yang cukup positif ya untuk WIRG ya, untuk mengejar ketertinggalan minus 20% dari performa IHSG ya. Apalagi kalau kita lihat dari sektornya, sektornya rata-rata juga sudah mulai positif.
Nah ini kalau kita lihat dari sisi breakdown sektoralnya sendiri, saat ini WIRG itu peringkat ke-8 based on weighting market cap di sektor teknologi. Jadi dari sisi bobot market cap ini relatif cukup bagus WIRG. Di atasnya itu ada MTDL, DMMX, MKAS, DJI. Dan M-TEC.
Dan yang paling atas nomor 2 tentu Bukalapak dan Boto. Nah tadi saya sempat ngobrol sedikit dengan Vanessa. Saya tanya untuk piercenya sendiri kira-kira yang mendekati apa.
Kemudian keluar nama M-Cash. Kalau kita lihat piercenya dengan posisi pergerakannya dengan M-Cash sendiri. M-Cash itu sudah naik duluan. Jadi saya bilang ini merupakan salah satu leading indicator bagi WIRG.
Jadi kalau si MCAS-nya sudah recovery, mau balik lagi ke level tertingginya dari bulan Desember di 14.975, ini bisa jadi indikasi mirroring pergerakan dari WIRG. Mungkin itu yang dari sisi technical GCI dan WIRG untuk hari ini. Saya stop dulu di sini. Thank you so much Pak Wafi untuk penjelasannya.
Mungkin untuk sesi selanjutnya, saya kembalikan kepada Pak Frank Lee. Sekali lagi saya ucapkan kepada Cirita ataupun Pak Frank Lee, dan semoga teman-teman bisa mendapatkan insight yang lumayan berharga hari ini dari diskusi kita dengan WIR dan juga view technical analyst dari Pak Wafi. Silakan Pak Frank Lee dan Cirita. Oke, mungkin saya mau say thank you dulu ya kepada Weir Group dan pada Pak Michael yang sudah hadir dan mengisi acara kita hari ini.
Dan terima kasih banyak untuk Vanessa dan Pak Wati yang sudah mengakui RHB dan membantu memandu acara ini dengan sangat lancar dan smooth. Dan kita banyak belajar hari ini untuk insight-insight dari company yang sangat futuristic ini. Mungkin itu dulu.
Kita mungkin closing sampai disini, sampai ketemu mungkin minggu depan. Frankly mungkin ada yang mau disampaikan sebelum itu langsung di-close. Silahkan, Frankly.
Thank you. Kita juga ada kelas, bentar ya saya share stream dulu ya. Kita ada kelas, super kelas namanya.
Nanti dibimbing sama Pak Satriawan dan Cirita. Ini super kelas untuk yang basic. kita ada 6 pertemuan setiap Senin, Rabu, dan Jumat jam 7. Mungkin jika teman-teman, Bapak-Ibu yang berminat, bisa meng-contact di admin di 0812 8891 9742. Mungkin nanti saya juga akan share flyer ini di grup CLC. Mungkin itu saja dari saya. Saya akan tutup acara kita.
Oke, thank you. Thank you semua, happy weekend. Thank you. Thank you.
Have a nice weekend. Ijin leave ya.