Transcript for:
Catatan Pertandingan Maze Death Match

Karena skor Kith dan Shakira sama, maka mereka harus bertanding menyelesaikan maze terakhir, yaitu maze death match. Pemain yang pertama kali memencet bel dapat memecahkan maze death match terlebih dahulu. Seong Beom: "Kamu menabrak tembok!" Pas Barir dapat nama aku, aku lumayan.. oke lah aku lumayan lega. Aku merasa aku punya kesempatan buat menang! Aku akuin, Alfie emang salah satu kandidat terbaik sih. Dia dari permainan sebelumnya itu menonjol. Meskipun dia sempat tereliminasi, tapi dia sempat kembali juga. Sebelum permainan ini sebenernya aku jarang ngobrol sama Barir ya. Karena kita juga nggak se-tim dan berlawan-lawanan. Jadi ini beneran pertama kali kita berinteraksi gitu. Seong Beom: "Alfie, kamu duluan. Waktumu 30 detik." Seong Beom: "Kamu menabrak tembok! Barir, giliranmu!" Alhamdulillah, berhasil nyelesaiin maze yang pertama ya, sebelum Alfie. Cuma ya... tetep grogi, karena lawannya Alfie yang memang punya rekam jejak baik di Clash of Champions. Chris: "Dari permainan sebelumnya, kan itu kan kita main Number Chains bareng kan gue sama Barir." Dan menurut gue, dia sangat capable. Apalagi dia anak arsitektur ya, mungkin dia udah kebiasa lihat blueprint gitu. Dan.. terbukti aja! Dari maze yang pertama dia bisa menang tuh! Seong Beom: "Lanjut ke maze berikutnya!" Kalau aku sih hafalin mazenya tuh, aku ambil 1 titik tengah, terus kita cari jalan yang kosong. Itu bisa ke mana aja. Seong Beom: "Barir, kamu duluan! Waktumu 30 detik." tapi, ternyata, pas aku beneran lagi tanding, pas aku beneran di sana, susah juga. Tapi untungnya, jalur-jalur yang aku hafalin, ya emang itu yang keluar! Yesaya: "Gimana sih, Fie? Katanya lu ngajak gue hafalan!?" Kok pertama nyoba langsung bener!? Alfie: "Kan di maze itu ada jalur yang di tengah, yang kemungkinan besar bakal dipake." Ada juga jalur kecil yang kroco-kroco. Jadi di situ aku coba hafalin jalur gedenya aja. Karena memang waktu main Grocer Quest, dia sempet bilang kalau dia gak terlalu jago. Tapi mungkin di sini dia pakai strategi yang beda, nggak sepenuhnya hafalan, sehingga bisa mendapat poin berturut-turut. Alfie: "Gimana, Barir?" Alfie: "Barir itu sebagai seseorang yang kayak kritis banget gitu. Kayak cepet banget!" Menurutku, Barir ini lawan yang lumayan imbang, sih. Lumayan berat buat aku. Kadit: "Wah, keren nih, Barir bisa ngejar Alfie!" Ayo, semangat Barir! Seong Beom: "Barir, giliranmu!" Xaviera: "Aku pas dapet bolanya Ghaza itu deg-degan." Apalagi pas di observation deck, kan kita latihan dulu nih, nyari strategi, nyari teknik. Dan dia tuh bisa ketemu dari satu titik ke titik lain itu cepet banget. Itu buat aku makin nervous. Tapi aku bilang ke diriku: "Yaudah, Vier. Kita kasih yang terbaik dan kita lihat hasilnya aja." Xaviera: "Aku punya 2 opsi. Aku hafalin dindingnya atau titik dan jalurnya." Karena aku gak ada waktu. Aku cuma punya 30 detik buat cari rute kan. Paling cepet, oke kita hafalin rute dan titik yang penting. Lega banget karena aku jadi dapet motivasi di awal permainan yang jadi bekalku sampai akhir juga. Dan sebagai indikator aja ke aku, bahwa: "Viera, kamu bisa loh!" "Ini kamu pasti bisa!" Jadi lebih semangat lagi sampai di akhir. Ghaza: "Gue lebih ke... hafalin polanya aja sih. kayak..." Kan ada banyak jalan dari ujung, sudut ke sudut. Nah, lebih ke hafalin jumlah jalannya, daripada pemblokir/dindingnya itu. Alfie: "Aku udah nyangka kalau ini akan jadi sebuah pertandingan yang ketat!" Dan ternyata emang kebukti, nih! Pas awal-awal, dari soal pertama mereka udah sering salip-salipan. Aku pikir Ghaza kurang di Invisible Maze. tapi ternyata boleh juga! Ghaza: "Sebenernya lebih ke tertekan aja." Karena pertama, waktu mengingatnya lebih sedikit. Dan karena 1on1 banget, beda sama kemarin pas Memory Madness. Ghaza: "Rasanya aku bangga banget ya dengan diriku." Karena udah bisa berjuang sejauh ini. Udah bisa mengikuti kompetisi ini sampai ke babak yang lumayan jauh. Dan pastinya untuk rekan-rekan ITB yang masih lanjut ke babak berikutnya Semangat! Semoga bisa membanggakan kampus. Kenji: "Sebenernya awal-awal, aku sih kurang kenal ya sama Yesaya." Aku cukup was-was sih sama kemampuannya dia. Yesaya: "ADUH! Apes banget dapat lawan Kenji." Udahlah anak luar negeri, jurusan matematika terapan, IPKnya 4, OSN Matematika! Mati deh gue lawan dia! Yesaya: "Walaupun awalnya aku kena mental dikit..." Yah... tapi harus tetep pede lah! Gampang lah ini! Yesaya: "Pas Invisible Maze pertama, gue dapet giliran pertama..." tapi salah. Ya gakpapa, masih ada maze berikutnya dan giliran berikutnya juga. Jangan kena mental duluan, karena ya... Gampang! Kenji: "Awal-awal aku tuh seneng karena udah unggul 1 poin." Tapi aku juga tetep hati-hati Karena itu tuh masih maze yang paling gampang. Yesaya: "AAAH! GUE KESEL BANGET!" Gara-gara gue salah, gue malah jadi buka jalan buat Kenji. Yesaya: "Buset, guys! Liat dia!" Si Kenji kalau main, dia kan tangannya begini-begini, nih! Ya aku cuma diem aja... planga-plongo... Kenji begini-begini... Ckkk! Aduh! Apa itu!? Yesaya: "Aku rasa memang aku nggak secepat itu untuk menghafal." Jadi kalau di bagian-bagian susah, aku memang lepas aja kayak tadi. Aku cuma hafalin di bagian tertentu. Supaya setidaknya di bagian itu kalau muncul gitu aku sudah pasti benar. Yesaya: "Strategi aku adalah..." Aku nunggu Kenji buat kesalahan dulu. Jadi aku bisa kebayang lah: "Gimana sih kira-kira bentukannya?" Nah, dari situ aku baru improvisasi, dan akhirnya berhasil! Kenji: "Sebenernya kalau menurut aku sih hambatannya mental ya.." Seong Beom: "Kenji, kamu duluan!" Kenji: "Aku sih tadi kurang percaya diri dengan ingatan aku." Jadi aku nggak sampai ke targetnya langsung. dan ternyata itu salahnya... fatal. Kenji: "Sayangnya aku tadi kepencet 2x di akhir." Dan aku di posisi yang nggak boleh bikin kesalahan kayak gitu lagi. Yesaya: "Oke di sini seneng banget bisa melawan Kenji." Di pertandingan ini kita berdua banyak banget salahnya, Kita belajar dari satu sama lain, dan akhirnya di sini aku bisa keluar sebagai pemenang. Kenji: "Yah, jujur sayang banget sih udah sampai sini..." dan harus tereliminasi. Seneng banget udah dikasih kesempatan ini... dan aku berharap bahwa, buat yang masih lolos semoga kalian tetep semangat... dan kalian juga berusaha semaksimal mungkin di permainan selanjutnya! Champions! Terima kasih atas perjuangan kalian di tantangan Invisible Maze. Para champions yang berhasil masuk ke babak selanjutnya... Bagi pemain lainnya, mohon maaf. Kalian tereliminasi. Terima kasih telah berjuang sejauh ini. Champions! Silakan ucapkan selamat tinggal kepada pemain yang tereliminasi. Selain itu untuk permainannya, seru! Karena bener-bener terasa sangat menantang. Ditambah lagi kita sama-sama satu almamater kan... terus sama-sama FKUI juga FKUI udah ga ada orang lagi. Dan dari selama perjalanan Clash of Champions, aku tahu Jessica individu yang sangat hebat. Kemampuannya luar biasa dan orangnya selalu membawa energi positif. Perhatian! Akan ada Ultimate Revival: Canvas Conquest Ini adalah kesempatan revival terakhir di Ruangguru Clash of Champions. 2 pemenang di akhir tantangan ini dapat bergabung dengan Champions yang telah lolos dan menjadi top 12 Ruangguru Clash of Champions Jessica, masih punya kesempatan kedua gitu buat balik lagi. Jadi mereka-mereka yang keeliminasi terlalu cepet punya kesempatan buat buktiin diri mereka di revival round. Tapi, dari perspektif kompetitor, ya tentu aja makin susah. Champions! Silakan meninggalkan arena! Halo, Champions! Ini adalah kesempatan revival terakhir di Ruangguru Clash of Champions. 2 pemenang di akhir tantangan ini dapat bergabung dengan Champions yang telah lolos dan menjadi top 12 Ruangguru Clash of Champions Dan aku berharap bisa ke-revive lagi kali ini! Bisa kasih kesempatan kedua buat kita-kita ini! Kali ini orang-orangnya jauh yang berkemampuan tinggi. Orang-orang saingan berat yang kukira udah pulang ternyata bisa balik lagi di sini! Jadi ya gitu sih... makin susah aja! Tapi menurutku sih ini... menjadi salah satu kesempatan lagi bagi mereka. Ini bukan masalah adil apa nggak. Ini masalah: "Apakah mereka bisa ambil kepercayaan untuk kembali ke kompetisi ini?" Aku seneng banget sih tadi habis diumumin kalau akan ada revival challenge lagi. Kalau gini, tim NUS bisa buat komplit lagi di pertandingna berikutnya! Tantangan ini adalah memory game. Kira-kira apa ya yang harus aku hafalin? Para champions akan diberikan waktu selama 30 menit untuk mengingat detil informasi yang ada di kanvas. Pada kanvas, terdapat illustrasi Brain Academy Center. Bimbel tatap muka dari Ruangguru Setelah 30 menit berlalu, para Champions akan diuji ingatannya secara bergiliran. Setiap peserta memiliki 2 nyawa, jika berhasil menjawab dengan benar para champions akan melanjutkan permainan. Jika memberikan jawaban salah, 1 nyawa akan berkurang. Soal yang dijawab salah akan dilempar ke pemain selanjutnya. Hingga ada yang berhasil menjawab benar pada 1 putaran. Jika nyawa yang dimiliki habis, maka peserta tersebut akan gugur. Tantangan ini akan berlangsung hingga tersisa 2 champions di arena. dan 2 champions itu adalah yang akan melanjutkan perjalanannya di Ruangguru Clash of Champions. Kenji: "Pas diumumin peraturan memory gamesnya, aku udah siapin mental sih." Jadi selama revival pun, aku udah nggak ada ambisi buat lolos. 3...2...1! Game dimulai! Ruangannya nomor berapa, isinya apa aja segala macam, aku catat. Ada berapa orang, bajunya warna apa, ada berapa kelas... Aktivitasnya apa dan sebagainya, gitu. Jadi aku itu fokus untuk bisa lihat dulu sekilas di tiap gambar, habis itu baru aku perhatiin tiap detailnya, dan sambil memikirkan apa yang mungkin bakal ditanyakan nanti. Udah dari kecil dilatih di olimpiade matematika dan punya kemampuan hafalan yang lumayan juga. Kita nggak punya cerita yang bener-bener bisa dipakai buat di situ, karena memang tugas kita adalah untuk menghafal detil yang ada pada gambar tersebut. sisa waktu: 5 menit. Contohnya aku udah menghitung jumlah orang, jumlah kucing, kemudian jumlah kaktus dan jam pada saat itu. Tapi aku juga coba untuk mengingat segala hal yang mungkin. Seperti misalnya... lokasinya dan angka-angka yang menurutku akan ditanyakan di permainan nanti. Barir: "Di lantai 3 itu ada ruang 303 lagi belajar biologi." jam 3.10 dan ada 6 meja kursi. Sebelahnya ruangan 301 lagi eksperimen kimia... ada 2 kaktus dan ada rak warna merah. Greg: "Seberangnya 304, isinya anak SD semua." terus ada peta Indonesia dan ada yang lagi lihat bola dunia. terus ada tas warna merah dan tropi warna merah. Aku masuk dari pintu luar, aku coba melihat ada benda ini... ada kucing, ada papan tulis, ada orang dengan pakaian seperti ini... dari lantai 1, 2, dan 3, itu aku bisa hafal sekitar 80-90% dari detail yang ada di kanvasnya. Menurutku strategi yang salah di canvas conquest itu kalau kita hafalin gak sesuai urutan. Misalnya, dari lantai 1 langsung ke lantai 3. Atau dari ruangan 1 langsung ke lobi misalnya. Nah, itu bakal buyar sih menurutku! Sisa waktu: 1 menit. WAKTU HABIS! Mari kita mulai sesi pertanyaan: THE CANVAS CONQUEST. Jessica: "DUH! Ada-ada aja niih pertanyaannya!" Siapakah 2 champions yang akan lolos dan menjadi top 12 Ruangguru Clash of Champions? Yesaya: "Apaan nih!?" Oh ini kayanya game yang tadi deh! Kith: "Ini susah banget deh kayanya..." Yesaya: "Tapi lu menang kan!?" Kith: "Lu juga kan!?" Yesaya: "Kita adu mekanik bos siapa yang lebih GG!" Kith: "Ayo!" Bagi kalian yang mau cobain game Invisible Maze, kalian tinggal download aplikasi Ruangguru! Selamat bersenang-senang, guys!