Transcript for:
Menyelami Kehidupan Praaksara Manusia

Halo anak-anak, apa kabar? Salam sehat untuk kalian. Kita bertemu kembali dengan materi kehidupan manusia pada masa praaksara. Selamat belajar! Tujuan pembelajaran kita hari ini adalah menganalisis kehidupan manusia pada masa praaksara. Mengenal Masa Praaksara Masa Praaksara disebut juga sebagai Masa Nirleka Praaksara adalah masa sebelum dimana manusia mengenal tulisan dan Nirleka adalah masa tidak ada tulisan Masa Praaksara dikenal sebagai Masa Prasejarah Masa Praksara dimulai sejak manusia ada dan berakhir setelah manusia mulai mengenal tulisan. Berakhirnya masa Praksara tidak sama bagi tiap-tiap bangsa. Misalnya, bangsa Mesir dan Mesopotamia telah mengenal tulisan 3000 tahun sebelum masehi artinya mereka telah meninggalkan masa praksara 3000 tahun sebelum masehi masyarakat di Indonesia mulai mengenal tulisan sekitar abad kelima setelah masehi hal ini diketahui dari yupa atau batu bertulis peninggalan kerajaan Kutai yang terdapat di muara kaman Kalimantan Timur Kehidupan manusia pada masa praaksara dapat dipelajari melalui peninggalan berupa artefak dan fosil. Artefak adalah benda peninggalan buatan tangan manusia di masa lampau yang dapat dipindahkan, sedangkan fosil adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Sekarang mari kita perhatikan mengenai periodisasi masa peraksara Periodisasi atau pembebakan zaman di muka bumi dapat dilakukan secara tiga hal Yang pertama secara geologis yang kedua secara arkeologis, dan yang ketiga secara perkembangan kehidupan manusia. Periodisasi secara geologis Menurut para ahli geologi, sejarah perkembangan bumi terbagi menjadi empat periode. Yang pertama zaman Arkaikum, yang kedua zaman Paleozoikum, yang ketiga zaman Mesozoikum, yang keempat zaman Paleozoikum. Zaman Neozoikum atau Kenozoikum Pada zaman Neozoikum atau Kenozoikum dibagi lagi menjadi dua zaman Yang pertama zaman Tertier dan yang kedua zaman Kuartier Pada zaman Kuartier inilah mulai ada tanda-tanda kehidupan manusia Zaman Archaicum yang merupakan zaman tertua dan berlangsung kira-kira sejak 2500 juta tahun yang lalu Belum terdapat kehidupan pada zaman ini karena kulit bumi masih sangat panas Zaman Paleozoikum Zaman ini berlangsung kira-kira sejak 340 juta tahun yang lalu Pada zaman ini mulai muncul tanda-tanda kehidupan Antara lainnya muncul binatang-binatang kecil yang tidak bertulang punggung Berbagai jenis ikan, amfibi, dan reptil Zaman Mesozoikum Zaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini didominasi oleh binatang-binatang dengan bentuk tubuh yang besar seperti dinosaurus. Pada zaman ini juga muncul berbagai jenis burung. Zaman Mesozoikum disebut pula dengan zaman reptil karena pada zaman ini jenis binatang reptil paling banyak ditemukan. Neozoicum atau Kenozoicum Zaman ini berlangsung sejak kira-kira 60 juta tahun yang lalu Pada zaman tertier, jenis-jenis reptil besar mulai punah dan bumi dikuasai oleh hewan-hewan besar menyusui Contohnya gajah purba atau mamutus yang pernah hidup di Amerika Utara dan Eropa Utara Zaman kuartier berlangsung sejak 3 juta tahun yang lalu Zaman ini merupakan angkasa Awal kehidupan manusia pertama kali di muka bumi. Sekarang mari kita perhatikan mengenai periodisasi secara arkeologis. Secara arkeologis, masa praksara dibedakan menjadi dua, yaitu zaman batu dan zaman logam. Zaman batu adalah zaman ketika sebagian besar perkakas penunjang kehidupan manusia terbuat dari batu. Zaman logam adalah zaman yang ditandai dengan kemampuan manusia dalam membuat alat-alat dari logam. Zaman batu dibagi menjadi 4 zaman, yaitu yang pertama Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan yang terakhir Tradisi Megalitik. Paleolitikum Paleo artinya tua, litos artinya batu Sehingga paleolitikum diartikan sebagai zaman batu tua Zaman ini diperkirakan berlangsung selama 600 ribu tahun silam Hasil kebudayaannya banyak ditemukan di daerah Pacitan dan Ngandong, Jawa Timur. Kehidupan manusia pada zaman Paleolitikum sangat sederhana. Hidup secara berpindah-pindah atau nomaden, memperoleh makanan dengan jelas. dengan cara berburu, mengumpulkan buah-buahan, umbi-umbian, serta menangkap ikan. Alat yang digunakan pada zaman Paleolitikum terbuat dari batu yang masih kasar dan belum diasah, seperti kapak perimbas atau alat serpi. Mesolitikum Mesolitikum berasal dari kata meso yang artinya tengah dan litos yang artinya batu, sehingga zaman ini disebut sebagai zaman batu tengah. Pada zaman Mesolitikum, Mesolitikum, manusia sudah ada yang hidup secara menetap. Ciri dari zaman ini adalah kebudayaan Kyoken Modinger dan kebudayaan Abrisos Rojo. Kyoken Modinger Kyoken Modinger berasal dari bahasa Denmark, yaitu Kyoken yang artinya dapur dan Modinger artinya sampah. Maka diartikan sebagai sampah dapur. Kyoken Modinger ditemukan di sepanjang panjang pantai timur Sumatera yakni antara langsa dan Medan Kyokun modinger adalah timbunan kulit kerang dan siput yang sudah menggunung dan sudah menjadi fosil kebudayaan abris sosroj abris yang artinya tinggal sos dalam dan roj gua adalah gua-gua yang dijadikan tempat tinggal manusia berubah yang berfungsi sebagai tempat perlindungan dari cuaca dan binatang alat-alat yang ditemukan pada gua ini antara lain alat-alat dari batu seperti ujung panah flakkes batu pipisan serta alat-alat dari tulang dan tanduk rusa kebudayaan abri solsroj banyak ditemukan di besuki bojonegoro dan Sulawesi Selatan hai hai Neo-Lithicum Neo-Lithicum berasal dari kata neo yaitu baru dan lithos yaitu batu yang berarti zaman batu baru. Manusia pada masa ini mulai hidup menetap dan mampu menghasilkan bahan makanan sendiri melalui kegiatan bercocok tanam. Hasil kebudayaan yang terkenal dari zaman ini adalah kapak persegi dan kapak lonjong. Kapak lonjong berukuran besar disebut dengan Walzen Bell dan yang kecil disebut Klein Bell. Kapak persegi memiliki bentuk persegi panjang dan trapezium. Kapak persegi berukuran besar disebut dengan Beliung dan fungsinya sebagai cangkul. Kapak ukuran kecil disebut Tarah atau Tatah dan fungsinya sebagai alat pahar. Pada zaman Neolitikum, terdapat barang lain seperti perhiasan yang terbuat dari batu dan kulit kerang, gerabah, dan pakaian. Tradisi Megalitik Tradisi Megalitik adalah pendirian bangunan dari batu yang berukuran besar. Tradisi ini muncul pada zaman batu dan erat kaitannya dengan kepercayaan pemujaan terhadap roh nenek moyang. Terdapat jenis bangunan megaliting. Yang pertama, menhir. Menhir adalah bangunan berupa batu tegak atau tugu yang berfungsi sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang atau tanda peringatan untuk orang yang telah meninggal. Yang kedua, dolmen. Dolmen adalah bangunan berupa meja batu yang berfungsi sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang atau tanda peringatan untuk orang yang telah meninggal. sebagai tempat persembahan untuk menguja arwah leluhur, pelinggi, tempat duduk untuk kepala suku atau raja. Yang ketiga, kubur peti batu, yaitu tempat untuk menyimpan mayat. Selanjutnya, waruga. Waruga merupakan peti kubur batu yang berukuran kecil dan banyak ditemukan di daerah Sulawesi Tengah. Sarko Fagus Sarko Fagus adalah bangunan berupa kubur batu yang berbentuk seperti lesung dan diberi tutup dan banyak ditemukan di daerah Bali. Punden berundak, yaitu bangunan bertingkat yang dihubungkan dengan tanjakan kecil dan berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap ronene moyang Sekarang mari kita perhatikan mengenai zaman logam Zaman logam terdiri dari 3 zaman yaitu zaman perunggu, zaman tembaga, dan zaman besi Indonesia hanya mengalami 2 zaman logam, yaitu zaman perunggu dan zaman besi Benda yang dihasilkan adalah kapak corong, nekara, moko, bejana pronggung, manik-manik, dan cenderasa. Selanjutnya, mari perhatikan mengenai periodisasi berdasarkan perkembangan kehidupan. Masa praksara berdasarkan periodisasi perkembangan kehidupan terdiri dari 3 hal. Yang pertama, masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, serta yang terakhir masa perundagian. Masa berburu dan mengumpulkan makanan dibagi menjadi dua tingkat. Yang pertama, tingkat sederhana. Pada masa ini, manusia hidup bergantung pada alam, tinggal di daerah yang ada airnya, hidup secara berkelompok, Pogdenomaden mengumpulkan makanan dari alam dan berburu. Mereka mampu membuat alat sederhana dari batu, tulang, dan kayu yang masih berbentuk kasar, seperti contohnya kapak perimbas, kapak penetak, pahat genggam, dan kapak genggam. Pada tingkat lanjut, manusia mulai mengenal cara bercocok tanam sederhana dan mengembang biakan binatang. Pada zaman ini, manusia tinggal di dalam gua dan dinding gua dilukis berupa gambar tangan binatang yang menandakan berkembangnya kepercayaan manusia pada masa itu. Alat-alat masih terbuat dari batu yang bentuknya lebih halus seperti kapak sumatra dan alat tulang sampung. Masa Bercocok Tanam Pada masa ini, manusia hidup dengan bercocok tanam dan mengembang biakan binatang ternak. Manusia hidup dengan menetap dan membentuk masyarakat perkampungan yang dipimpin oleh kepala kampung. Pada masa ini, berkembang tradisi pendirian bangunan megalitik atau bangunan besar dari batu. Masa Perundagian Pada masa ini, manusia sudah mahir membuat berbagai peralatan atau perkakas. Alat yang dihasilkan juga terbuat dari logam. Masyarakat sudah hidup menetap di perkampungan yang lebih besar dan jauh lebih teratur. Sekarang mari kita simak mengenai nilai budaya dan tradisi dari kehidupan manusia pada masa praaksara. Yang pertama, nilai religius atau kepercayaan animisme dan dinamisme, nilai gotong royong, nilai musyawarah, tradisi bahari atau pelayaran, tradisi bercocok tanam, dan nilai keadilan. Nenek moyang bangsa Indonesia, Paul dan Fritz Sarasin, mengemukakan bahwa penduduk asil Indonesia adalah suatu ras yang berkulit gelap dan bertumbuh kecil. Sarasin menyebutnya sebagai suku bangsa Veda. Orang Veda kemudian menyebar ke timur dan mendiami wilayah Papua, Sulawesi Selatan, Kai, Seram, Timur Barat, Flores Barat, dan terus ke timur hingga ke Pulau Melanesia. Ras lain yang menghuni Kepulauan Indonesia adalah Proto-Melayu dan Deutero-Melayu. Proto-Melayu dan Deutero-Melayu tiba di Kepulauan Indonesia dalam dua gelombang kedatangan, yaitu jalur barat dan jalur timur. Jalur barat berasal dari Yunan, Cina bagian selatan, masuk ke Indochina, Siam, Semenanjung Melayu, Sumatera, hingga akhirnya menyebar di Indonesia. Sedangkan jalur timur melewati kepulauan Rukyu, Jepang, menuju Taiwan, Filipina, Sangir, dan masuk ke Sulawesi. Proto Melayu bermigrasi dengan membawa perkakas dari batu berupa kapak persegi melalui jalur barat dan kapak lonjong melalui jalur timur. Suku yang tergolong Proto Melayu adalah suku Mentawai, Dayak, dan Toraja. Deutro Melayu berasal dari Indochina bagian utara. Mereka memperkenalkan perkakas dan senjata yang terbuat dari besi atau logam. Suku bangsa yang termasuk Deutro Melayu yaitu Melayu, Minang, Jawa, dan Bugis. Demikianlah anak-anak pelajaran kita pada hari ini dengan materi kehidupan manusia pada masa praaksara. Silahkan kalian mengulang kembali materi tersebut. Jangan lupa untuk selalu mengharapkan gerakan tiga. mencuci tangan, menjaga jarak, dan selalu memakai masker. Sampai jumpa di lain kesempatan dengan materi yang berbeda. Salam sehat, terima kasih.