Transcript for:
93 Penggunaan Kinayah dalam Al-Quran

Alhamdulillah, nama Allah, Hai shaloh kita akan teruskan ini pengajian balau kita dan kita masih bicara tentang babel kinah ya Terima kasih. Lafdun utliqa uridabi lazimu anahum ala jawaziru di ma'nah Finayah adalah suatu lafaz yang diungkapkan dengan mitik peraikan pada ma'nah yang semestinya Ma'nah yang seharusnya Serta membolehkan penyebutan makna aslinya Sementara al-majas al-kalimah al-mustamalah Hikairi ma'budi adlahu li'alaqoh ma'akorinah mani'ah Majas bermaksud kalimat yang digunakan pada makna yang berbeza dengan makna asli Asli kalimat tersebut karena ada hubungan diantara dua makna tersebut Serta adanya korinah yang menghalang Untuk memahaminya dengan makna aslinya Ini adalah satu diantara Keindahan bahasa Al-Quran Yani Al-Kinayah Di antara sebab adanya Kinayah Seperti yang sebagian telah dipelajari Ayat Kuna Tasrih Memayustaqa Bahudhikruh Yani kurang elok penyebutannya Bila disebutkan dengan nyata, dengan terang, dengan jelas kurang elok, bahkan mungkin memalukan, begitu istilahnya bila disebutkan dengan apa adanya sebagaimana Kita berikan lagi satu contoh Firman Allah SWT dalam surah Maryam Pahamannya ayat yang ke-20 Coba lihat dalam surah Maryam ayat yang ke-20 Hai ayat yang menciptakan tentang apa yang dialami oleh Maryam alaihissalam seorang wanita suci pilihan Allah Allah jadikan Mariam untuk Allah menunjukkan kelancaran kudrotnya pengalaman hidup yang dilalui oleh wanita suci ini memang lain daripada yang lain dan tidak akan ada perempuan lain, wanita lain di muka bumi yang akan mengalami seperti yang dialami oleh Mariam Sama ada ketika dia masih dalam kandungan ibunya semasa dia dilahirkan selepas dia dilahirkan dilahirkan semasa ia mengijak remaja semasa remaja dan seterusnya peristiwanya ketika Maryam alaih salam berada di tempat yang jauh daripada keramaian masyarakatnya beruzlah dan berhalwat Duduk seorang diri di tempat yang disediakan namanya Mihrob meninggalkan jauh daripada keramaian masyarakatnya itu ada dalam ayat 16 dan kemudian membuat hijab penutup, penghalang daripada pengetahuan orang ramai saat itulah Allah SWT mengutuskan Jibril untuk menemuinya dan menjilma menjadi manusia sempurna Jibril datang bukan sebagai malaikat dalam bentuk bentuk aslinya tetapi Jibril datang Menjilma menjadi manusia sempurna yang Maryam boleh melihatnya dan Maryam boleh mendengar suaranya Dan Jebel itu pula ketika menjilma menjadi manusia, menjilma sebagai seorang lelaki Itu ada dalam ayat 17 Seorang perempuan suci seperti Mariam yang tujuannya hanya untuk ibadah-ibadah, duduk seorang diri di tempat jauh dari berkeramaian masyarakat, tiba-tiba ada seorang laki yang tidak dikenalinya, yang datang tanpa dijemput. Ya, ketakutan lah. Hai bukan sekadar wajar berburuk sangka bahkan wajib berburuk sangka wajib seorang diri apalagi dia perempuan suci kalau perempuan tubuhan perempuan suci mungkin Alhamdulillah ini suci sebaik itu dia wajib ber-3 suudon bahkan dia tahu tidak ada tempat berlindung untuk melindungi dirinya dari perkara yang dia khawatirkan berlaku atas dirinya melainkan pada Allah s.w.t. dalam ayat 18 qalat inni audhu birrahmani minkai nguntas taqiyya Sungguh aku memohon perlindungan pada Ar-Rahman daripada engkau, wahai lelaki yang tidak diundang tetamu yang tidak dijemput tiba-tiba muncul depannya di tempat yang jauh daripada keramaian masyarakat seorang di Jeman, siapa lelaki ini? jika engkau sebagai orang yang bertakwa aku berlindung kepada Ar-Rahman Lebih menakutkan lagi Mariam Ketika Mariam berlindung itu Si lelaki, jipir yang beli lelaki tadi Menjawab dalam ayat 19 Qol Innamaa ana rasulurrabbik li ahabalaki ulaman zakiyah Sebenarnya aku ini utusan Tuhanmu Aku datang ini nak bagi kamu anak Qol lagi Lagilah menggigil Aku datang nih, utusan Tuhanmu, nak bagi kamu anak. Ulaman Zakia, anak ini anak yang suci. Tak kiralah suci atau tidak, bila sebut li'ahaba laki, karena aku nak beri kamu anak. Itu pun sudah menyebabkan darah Maryam menyirap ke seluruh tubuh. Haa, masa itulah Maryam berkata, Qalat tengok, Anna yakunulihulam, ayat 20. Qalat berkata Maryam, Anna yakunulihulam, Anna bagaimana? Sama dengan kaifa. Tetapi digunakan dalam konteks tahawul. Takhawul itu maknanya dalam keadaan, dalam konteks, dalam suasana kejiwaan seseorang takut. Bila jiwa seseorang, hati seseorang dalam keadaan ketakutan, dia takut. Kata Kaifah untuk bagaimana Tapi dia akan kata Anna Jadi orang yang tanya bagaimana Tidak menggunakan kaifah, tapi menggunakan anna Maknanya si mutakalim itu dalam saat itu pada waktu itu hatinya langsung takut, bingung, pelik, ajaib, aneh Dan adik-beradiknya So itu anayakunulihulam, namanya tahawul Tahawulun Anna, cumanalah yakunu adalah li bagiku gulam seorang Anna Cuman aku akan punya Anna Walam yamsasni basar sedangkan Tidak pernah menyentuh Masa ya masu makna hakikinya Makna aslinya menyentuh Itu boleh saya katakan, masa Menyentuh sekejap sekejap dan lembut mim sin sin masa sentuhan yang sekejap dan lembut maknanya hanya men Kalau sentuhan itu lama Dan agak kuat sikit Lamasa yang mau lepas Kalau lama itu memang lama Lamasa itu lama Kalau masa Kejar aja Jadi Sedangkan tidak pernah Menyentuh akan Aku basharun oleh seorang Manusia pun Wa lam aku baghiyah dan aku bukan Bukanlah aku baghiyah Baghiyah itu menang orang yang jahat Orang yang rusak moralnya Orang yang rusak moralnya Karena Maryam ini seorang perempuan Jadi maksudnya, ini kalau berbahasa-bahasa Dan aku juga bukan seorang WTS Aku bukan WTS Wanita Tuna Susila Kan Kalau Indonesia apa namanya Perempuan jahat Kufu-kufu malam Yang saya orang panggil, minta maaf pelacuh, itu kasar katanya. Jadi dibubah jadi WTS, Wanita Tuna Susila. Aku bukan wanita tuna susila. Aku juga bukan, tak pernah menyentuh pun diriku ini seorang manusia. Ya mas kalian, memanglah seorang perempuan mungkin akan punya anak dengan salah satu daripada dua ini Sama ada dia telah bersuami, hubungan dengan lelaki, sama ada yang suaminya, ataupun dia perempuan WTS Dan kedua-duanya, Mariam bukan. Jauh sekali menjadi WTS dan Walamiam. Tengok kalimatnya digunakan. Harfiahnya, Masa Yamasu menyentuh sekejap dan lembut. Dari segi akal, dari segi logik, manalah mungkin ada seorang perempuan Tersentuh sikit aja oleh laki mengandung Sedikit aja mengandung Manalah ada laki punya kekuatan yang maha dasyat Naik MRT menyentuh orang pun yang kena sentuh mengandung Kan tidak ada kan? Jadi kalau begitu makna massa disini tidak boleh diartikan dengan makna aslinya tapi tidaklah diartikan dengan makna yang seharusnya Makna yang seharusnya, makna yang semestinya maksudnya yang ini telah hubungan suami istri kan sebab yang memungkinkan perempuan mengandung jadi bila telah melakukan hubungan suami istri air aljimah tidak mungkin hanya duit sikit aja atau tersentuh sikit aja lengan dia Hai puh tak tahulah sama ada laki-laki itu memang powerful atau perempuan dari telur subur kan tidak ada kan tidak ada kan seperti itu inilah namanya kinayah jadi Penggunaan kalimat Masa ya masu Menitikberatkan Yang dititikberatkan yakni makna yang semestinya Yang seharusnya Dan makna yang semestinya, yang seharusnya Yakni hubungan suami istri Bukan makna aslinya Makna asli, makna asal, makna hakikinya yakni sentuhan itu jadi dengan makna pengertian konotatifnya bukan dalam makna dinotatifnya ini kinaya dan kenapa tidak disebut saja katalah qolat anna yakunuli gulam walam yuja mi'ni basar wah Kasihan nanti anak-anak yang baca ayat ini Belum cukup 18 tahun ke atas Itulah bahasa Al-Quran Jadi ada Apa namanya? Kinayah Ada kinayah Itu karena Ayyakunat tasrih Mimma yustahya zikruhu Jadi, bila disebutkan dengan nyata, dengan terang, dengan apa adanya akan, ya, sedikitlah menimbulkan rasa malu mungkin memalukan diri yang menyebutnya begitu lah sebab Al-Quran, ma'idatullah Al-Quran ini, yakni hidangan daripada Allah disajikan kepada seluruh hambanya tanpa mengambil kira usia dan latar belakangnya untuk peringkat usia baru 2 tahun pun sudah boleh membacanya Jadi, kalaulah bahasanya tidak disusun sebegian rupa balik, sudah pasti Al-Quran mungkin hanya sesuai dibaca oleh gulungan tertentu dan tidak bagi gulungan yang lain. Atau mungkin ada ayat Al-Quran ini yang hanya sesuai bagi gulungan tertentu dan belum sesuai bagi gulungan yang lain. Dan itu tidak mungkin. Karena Al-Quran mengambil kira bahasa-bahasa seperti ini, maka Al-Quran sesuai dibaca, dikaji oleh semua peringkat umur, isi kandungannya daripada Ba' hingga Sin. Seluruh kandungan Al-Quran daripada Ba' hingga Sin. Ba' itu Bismillah, Sin itu Wan Nas, yang terakhir itu maksudnya. Saya tak kata Alif hingga Ya, Ba' hingga Sin. Ini bahasa baru, semua bahasa-bahasa baru. Hatamkan Quran, baca daripada Ba' hingga Sin. Ya memang, saya kan biasa dengan ber-Alif hingga Ya, itu biasa sangat. Baik, itu yang kedua alasan kuda. Yang ketiga, alasan ketiga, sebab ketiga. Kan baru dua? Ayakku Natasri yang pertama. Baru dua pun dah lupa. Ayakku Natasri yang pertama. Tak kiralah satu dua dua satu sama Ini bukan rukun Solat mesti tertib asal ingat aja Yang pertama nak menyebutnya Secara nyata ini ya tak elok lah yukstah berkobih-kobih, buruk sangatlah seseorang kamu boleh berak, buruk sangatlah kan? tak sedap lah sekarang yang ketiga At-Tambih Ala'izami Kudratillahi Ta'ala ini yang ketiga yang ketiga sebab berlakunya adanya diungkapkannya kalimat jumlah maksud saya dengan uslub kinayah Yani attanbihu ala'izami qudratillahi ta'ala attanbihu ala'izami qudratillahi ta'ala Maksudnya, mengingatkan kekuasaan Allah yang besar. Atau mengingatkan kebesaran kekuasaan Allah. Cara Allah memberitahu kepada hambanya bahwa kuasanya ini sangat besar, azim, azim, azim bahwa kuasanya ini mungkin di luar apa yang dibayangkan oleh hambanya Hai maka Allah sampaikan maklumat ini dengan menggunakan ayat Hai yang disitu ada kinayah Jadi tujuan ayat kinayah ini, saya tadi, untuk memberitahu kepada muhottab betapa besar, betapa agung kekuasaan Allah subhanahu wa ta'ala. Mari kita lihat firman Allah SWT satu di antara contohnya Bagaimana, apa maksudnya? Penuh dengan kinayah Sama ada kinayah-kinayah yang menggunakan lafaz Ataupun huruf, ataupun ayat Kita lihat surah Luqman Ayat yang ke-16 Surah Luqman Ayat yang ke-16 A'udzubillahiminasyaitonirrojim Ya bunaya, innaha intakum ithqala habbatim min khardal, fatakun fisukhratin awfis samawati awfil ardi biallah. Inna allaha latifun khabir. Ya Bunayyah, kata Luqman alaihissalam kepada putranya ketika Luqman memberi wasiat Wahai anak kesayanganku ini wasiat Luqman yang ketiga sebetulnya yang pertama, anakku jangan sekali-kali syirik nak Yang kedua, wahai anak saya, kamu mesti berbakti pada mak bapak. Dan ini yang ketiga. Wahai anak kesayangan, Dengan gu, innaha sesungguhnya Ini kembali kepada amal perbuatan manusia Sama ada amalun, apa namanya, hasanat Ataupun sayyiat Ha kembalinya kepada amal perbuatan manusia Ima hasanat wa ima sayyiat Jadi maksudnya, woi anak kesayanku Sesungguhnya Amal kamu Tak kira yang baik maupun yang tak baik Intaku mitqola habbatin Ini bermula dari dari sini ini intaku mithqala habbatin min khardal jika adalah ianya amalmu tak kira yang hasanat atau yang sahih itu hanya mithqala habbatin min khardal, pada ya Seberat Habah Apa? Habah Fiji Min kordal Daripada Sawi Jika adalah amal kebaikan atau kebenaran itu hanya seberat biji sawi Habbah Habbatun itu biji Hubbah itu cinta Habbun biji Biji-bijian itu Hubbun Cinta Jadi kalau hab-hab Hap mananya Bidi atau benih Jadi kalau hap-hap Benih-benih Hup cinta Jadi kalau hap-hap ini pun bahasa baru tak akan jumpa di kelas lain itu hanya Hindu tak akan jumpa ini bukan bahasa Hindustan hop hop hop benih hanya seberat Masya Allah kecil sekali kemudian amat kecil ringan pula itu Kemudian fa lalu. Takun adalah ianya amal yang ringan, yang kecil tadi. Berada di sohra. Di dalam batu yang besar. Sohra itu batu yang besar. Depan Masjidil Aqsa. Itu ada. Hai ada bahasa Arabnya yang bunyinya seperti ini kalau ini tak ada the Dome of the Rock tak ada Dome of Rock tak ada karena itu sokroh itu disemua sokroh karena yang berkubah masuk Ya, Sokroh itu batu. Ya, mungkin di situ juga ada batu yang ikut ke langit. Walaupun tidak ada riwayat yang sahih. Ya, mungkin hanya dikirang-kiranglah itu untuk lebih mempunyai daya tarikan pelancong. Tidak ada pengesahan sama sekali. Terlalu banyaklah cerita-cerita yang direka-reka. Jadi tidak harus segera ditelan, bulat-bulat, mentah-mentah. Nanti misi yang sudah disampaikan, misi yang sudah disampaikan oleh Al-Quran dalam surah Al-Isra' mulai hilang nanti. Subhanallah di Asra' nanti pengajarannya mulai hilang karena nak cari mana batu itu. Ini agak-agaknya selfie, akhirnya hilanglah ayat itu. Berada dalam batu yang sangat besar Mana lagi sembunyi ya? Dah lah kecil, ringan, berada dalam batu yang besar Kalau tidak tersorot dalam batu yang besar pun Aufissamawati Atau amalanmu yang kecil, yang sedikit tadi Berada nunjoh Di beberapa langit, samawat, atau kilat ketidakberanun jahrui, yakni awfilat, atau terendam di perut bumi. Ini pembahas, jika sekiranya lah amal kebaikanmu, woi anakku atau amal kejahatanmu dah lah kecil, ringan mungkin orang tak ada, tak menilainya pun bahkan kamu pun tak kisah yang sekecil, seringan itu pun tersorok dalam batu besar Atau mungkin nun tersembunyi di langit yang jauh sana Atau tersembunyi di perut bumi Ini masih koma sebelum ada jawaban Ketadi intu syarat, jawabannya ini Ya'ti bihallah Apa tuh? Ya'ti bihallah Pasti Allah akan mendatangkannya Pasti Allah akan bawakan Dan diperlihatkan kepada kamu Untuk kamu dipertanggungjawabkan Coba, bukankah ini ayat kau ni ya? Sebab kalau kita fahami secara hakiki Macam mana amalan segitu Lepas itu suruh dalam batu pula Itu di langit pula Macam mana amalan terus suruh di langit Teruk Allah hendak memberitahu kita betapa besar kudretnya dan kuasanya dengan kuasanya yang tiada terbatas, tiada terhad mutlaklah sifatnya Amalan yang sekecil apapun, tersembunyi dimanapun, bahkan mustahil seolah-olah kita seseorang mendapat mencarinya, tapi tidak bagi Allah. Allah kata, pasti aku akan datangkan kepadamu. Sedangkan kita mencari kunci kereta yang sebesar itu pun tak jumpa. Pusing sana. Wah tempat yang biasa letak itu boleh dikira, itu pun tak jumpa Cari situ, cari situ, cari bag tak jumpa, cari Itu benda nampak, maknanya kita tidak punya kudroh yang hebat Jadi disini Allah tunjukkan kekuasaannya dan juga menunjukkan ilmunya Dipanggil Kamalul Qudroh Wa Kamalul Ilm Ayat ini memberi maksud adanya Kamalul Qudroh wakamalul ilm kesempurnaan kudrat Allah dan kesempurnaan ilmunya dengan kesempurnaan ilmunya Sehingga tidak ada amalan hambanya, sekecil apapun, seringan apapun, dimanapun ia tersembunyi, melainkan Allah mengetahuinya. Mengetahuinya. Dan Allah bukan sekadar mengetahui. Tapi Allah juga berkuasa membawakan, mendatangkan amal tadi kepada pelakunya kelak. Dihadapkannya, dikemukakannya, untuk dipertanggungjawabkannya. Ya, karena Allah itu, Innalaha latifun khabirun. Dengan sifatnya al-latif, maka tidak ada sesuatu yang tersembunyi, sekecil apapun, selembut manapun, Allah lagi mahal lembut. Dengan kuasanya khobir, kemudian dia memberi tahu. Jadi ayat ini sebetulnya ayat kinayah ya mas kalian. Di sini ada ayat yang ada kinayah. Ya tidak salah kita mengertikan dengan arti yang hakiki, sebab kinayah memang boleh, berbeza dengan majas. Tetapi, dalam ayat-ayat kinayah, lebih menitik beratkan makna yang seharusnya. Makna yang semestinya Bukan pada makna Hakik Hakikinya Tapi kepada Lazimul makna Kepada lazimul Maknahu Bukan maknahu lhakiki Hakiki Nampak ya apa yang saya maksudkan? Kud ala atambih ala izami kudratillah Allah memberi tahu kita Mutakalim maksudnya Bila mutakalim, Alhamdulillah Allah SWT Nak memberi tahukan kepada mukhotob Yang ini kita sebagai hambanya Betapa besar keagung kekuasaannya Satu di antara caranya Supaya ia lebih berkesan Kedalam hati, mukhotob Maka disusunnya dengan Susunan ayat Kinayah Kinayah Nah cobalah Mana agak yang boleh Mencari, kalau ada amalan seperti itu Nak cari amalan itu pun tak tau dimana Sebab amalan itu tak nampak Dahlah amalan itu tidak nampak Dahlah tak nampak, kecil pula. Ringan pula. Lalu itu tersorok pula. Tersoroknya bukan hanya dalam laci. Tapi dalam... Coba, setelah mana yang boleh mengesan? Sedangkan MH yang sebesar itu pun tak boleh dikesan, tengok. Ya, kita anggap tak ada yang mampu mengesan lah sebabnya tak terjumpai. Hai kalaupun ada yang mau pengesan tak tak tak bercakap tak mengaku jadi minta adalah tapi belinya jarum boleh dikesan minyak dalam perut bumi orang yang dikendaki katalah oleh CIA boleh dikesan dimana ketika dia sedang on Khan Terima kasih. Handphone nya Itu pula boleh pula Oh disana rupanya orangnya Ditembak Kena pula tuh Mati Yang itu boleh pula ya Dia yang sebesar itu Ya anggap sajalah Dia mungkin sudah masuk dimensi lain Mungkin dikidnap di jin Ya mungkin dikidnap di jin Dan nanti selepas 10 tahun dilepaskan oleh jin Jin ingin menikmatinya Selepas 10 tahun nanti dilepaskan oleh jin. Rupanya hidup semua. Dan bila dilepaskan selepas 10 tahun, 20 tahun. Maka umur semua penumpangnya 20 tahun lebih muda daripada kita. Sebab satuan masanya berbeza antara kita dan jin Satu hari bagi kita 24 jam Sedangkan pusingan bumi pada paksinya satu kali pusingan Tapi tidak bagi jin Jadi mungkin 10 tahun bagi kita, 20 tahun bagi kita Mungkin kita seorang berada di alam jin Ya hanya setengah hari Jadi umur anaknya sudah bertambah 20 tahun, tapi umur bapanya baru bertambah. Jadi boleh jadi nanti anak seluruhnya lebih tua daripada bapanya yang hilang. Tapi bagaimana nak beri jawaban sampai kan tak jumpa. Tapi tengok ayat ini. Jangankan benda yang nampak. Yang tak nampak pun, amatuh tak nampak, jangankan besar, ia kecil, jangankan ia terdedah, tersorok, di batu, di langit, di bumi, Ya'tih bihallah, pasti Allah. Maksudnya dan ini adalah kinaya Yang Arabnya tadi yang saya sampaikan Melayunya tadilah Itu maksudnya Jadi, kesimpulannya dua inilah dalam ayat ini. Menurutkan, kamalu kudratillah, kesempurnaan kuasa Allah. Dan yang keduanya, kamalulailmillah, kesempurnaan ilmu Allah. Dengan ilmunya yang mahasempurna, tidak ada sesuatu yang Allah terlepas pandang. Tidak ada sesuatu yang Allah tidak melihat, yang tidak nampak. Dengan kesempurnaan kudratnya, tidak ada sesuatu yang Allah tidak mampu. Kan? Menunjukkannya, membawakannya, mempertanggungjawabkannya kepada pelakunya, yaitu hambanya. Baik, itu atambih. Apa tadi? Alaykumussalam Contoh yang lain, kalau itu mungkin belum nampak Sudah nampak Jadi biar lebih nampak Lihat surah Al-Isra Ayat 50 Hingga 52 50, 51, 52 Surah Al-Isra Kita masih bicara yang ketiga At-Tambih Ala Aizami Kudratillah Saya ulangi sekali, karena ini pelajar Balagoh dan kita sudah masuk Kinaya dan ini yang terakhir bagian ilmu Bayan, begitu nanti badik Ini kait dengan keindahan bahasa Disusun daripada yang pertama Ma'ani itu yang paling mudah Paling ketara Bayan peringkat kedua Kurang ketara kecuali dengan dirasa Baru nampak, yang badik nanti lebih Kepada yang dirasa Sebagai keindahan Keindahan Dan memang karena kita bukan sastrawan, jadi ya pahamilah ikut kadar kemampuan. Kita pun heran juga ya, masa belajar ambil sastra tapi tak jadi sastrawan. Belajar ambil sain tapi tak jadi saintis. Tahu lah. Dalam ayat yang ke-50 dari Surah Al-Isra'at, ayat ini ditujukan oleh Allah SWT kepada orang-orang kafir yang tidak mempercayai akan adanya hari kebangkitan. Karena mereka yakin Hidup Bila mati Ya sudah selesai masalah Jadi tanah Seperti mana pokok Orang mati karena Ya sudah tidak Semua organ yang sudah tubuh tidak boleh lagi diperbaiki, tak boleh lagi di repair, sepepat pula tak ada. Dan bila mati, habis. Jadi tanah. Tak akan ada hari kebangkitan. Jauh lagi kalau dikatakan adalah soalan itu, soalan ini tak ada, tak ada. Ini golongan kafir yang tidak percaya sama sekali. Ini apa ya, faham apa namanya? Taman apa nih, Pak Aziz? Kalau orang yang tak percaya Allah, namanya aliran etisem kan? Nih, kalau orang yang tak percaya, adanya hari kebangkitan nih. Fatalisme Fatalisme itu orang yang baru yang berfahaman bahwa semua bahwa manusia ini semuanya yang ini serba terpaksa dan dipaksa telah diprogramkan tidak ada pilihan sama sekali nah itu fatalisme Jabariya Ini orang percaya, mati, habis jadi tanah, dan habis cerita. Seperti mana pokok repot, tumbang, mati, habis cerita. Sama kita dengan pokok ini, sama. Asal yang tak ada daripada tanah, mati, selesai. Habis tadi ada kubur, mana ada dalam kubur? Nanti ada hari kiamat, mana ada kiamat? Ini orang yang menafikan, yang apa namanya? Hai ya itulah namanya lu masa pernah lah dalam satu tahun diajar falsafah ada satu fahaman satu elemen falsafah namanya Yani falsafah historik materialisme historis materialisme satu diantara fahamannya ini lah Yang tidak percaya sama sekali akan adanya kehidupan selepas kematian Mati selesai masalah Hai historis materialisme dalam majalah satu tahun diajar itu tahu itu jelah lebih saya tak tahu lebihnya saya tak tahu yang mana ada orang belajar falsafah satu tahun itu pun kalau rajin pergi keleh kalau rajin punting Terima kasih Sebab terus terangkan, ya lah mana ada pelajar rajin sangat, jarang lah khasnya lelaki Tuli Tint, masalah Tint belajar yang laki ke perempuan yang rajin? Tuli Mulut perempuan mesti rajin. Sampai kami pun macam itu juga. Laki. Ya, mengaku sajalah. Ya, kemudian belajar hanya untuk nanti lulus sudah lah. Cukup makan dah lah. Apalagi bila subjek itu tak minat. Tapi wajib, itu yang susahnya Diwajibkan tapi tak minat Ya itu hanya falsafah Filosofi, mana buat apa Bukan jadi pemikir Tapi rupanya ada kaitannya Itu yang akhirnya menyesal Kalau pikir-pikir lah Rupanya ada kaitan dengan ayat Quran Ya akhirnya pergi kelas itu Ya hanya Untuk mencukupi kedatangan lah Satu sem biasanya Sebelas Sebelas kali datang baru boleh ambil exam nanti. Jadi rajin. Rajin. Kurang apa? Awak dapat sembilan. Ah, dua lagi. Minggu depan tau lagi. Bila dah cukup sebelah itu, tengok untuk satu exam, cukup sudah. Lepas itu tak apa. Tak apa. Janji nanti boleh ikut exam. Jadi macam itulah cara belajar lelaki Termasuk yang cakap Saya tahulah bagaimana ya boleh begitu Sebenarnya terus terang dulu saya minat organisasi Jadi lebih banyak di luar, masuk HMI HMI ini bukan hiburan minggu ini himpunan mahasiswa islam jadi buat sana, pelawatan sana semuanya sana sebagai saya itu bagus jadi belajarnya lebih di luar, lagi pula boleh pergi mana-mana dan free nah itu yang shocknya sebab kan ada peruntukan daripada ini masih ada peruntukan yuk kamu diantar sana Boleh keluar sana, melawat disini Jadi seronok juga Janji cukup Cukup sebelas, sudah Lepas itu, tunggu lah nanti exam Nota tak ada kan, banyak perempuan yang nota dia lengkap-lengkap Terus terang tuh Ada satu hamba Allah Ta'ala Memang lengkap semua katanya Awak ni apalah Terlebih lengkap Dahlah lengkap nota dia teratur pula tulisan dia maknanya macam sekolah rendah sekolah rendah kan cikgu suruh bagi bapak yang tepi berapa cm gitu-gitu terlalu baik lah tulisan, terlalu cantik lah kemah sangat Ya bukan kemasan itu Orang yang lagi ini pinjam untuk diputus Set, putus kopi, yaudahlah Saya ingat awak ini setiap pensarah Cakap buat tulis sih kata saya Tapi leceh lah nak belajar panjang sangat Jadi tak rengkaskan lah Rajin Rupanya budak itu sekarang bagus, saya ada kawan yang jadi hakim perempuan ini Suami istri jadi hakim di Kalimantan Timur, di Samarinda Cari punya cari, saya balik jumpa kawan ini, bagi telepon, saya telepon dia, ah sudah cucu pula, Allah Dia sudah cucu Hai diberkawin sama pelajar kawan sekolah daripada lebih salah pada pertingkatan 4 mainkan dapatkan empat Oh bekawan sampailah masa itu baru dapat degree lebih sambung ke ini terus kabin akhirnya sekarang dah punya cucu Oh ya belajarnya rajin jadi pandai ya Rajin tulis itulah yang Tapi saya tak minat Saya tak tertarik tentang rajin tulisnya Hai tapi tapi akhirnya kita hanya pinjam aja kalau jangan oh ya punya punya foto start dari itulah itu jadi hakim makanya laki-bini lagi di Samarinda jadi kemana-mana dipindah semuanya pindah diikut pindahkan boleh sebab laki-bini Baru 2 tahun lepas yang istrinya itu pencin, apa penting awal Tak apalah, cukuplah yang suaminya jadi hakim Bahkan suaminya dari ketua hakim di daerah situ dah Tinggi lah pangkat dia Tapi itulah jenis orang yang... Kita ini Pegang pen Pen satu tahun tak habis Iya Dia asyik tukar Apa ini asyik tukar Saya beli pen satu tahun tak habis Dakwat dia Bila nak habis tak Saya cukup ya Sampai sekarang saya tak arti nulis Susah Susah Iya Susah sangat Nak tulis itu rasa Boleh nulis Akhirnya tidak boleh jadi satu artikel lah Saya ingat dulu mana ya Masih ada giliran khutbah Jum'ah Jadi adalah untuk dijadikan satu dokumentasi agaknya oleh masjid itu Jadi nota khutbah itu di inilah jadi nanti untuk disebarkan Tak kejut sekali saya bagi saya punya jadi hanya satu lembah itu dan saya tulis ada lima benda ya, udah, itu saja tadi yang saya pakai saya tak ada tanda-tanda jadi hanya satu poin-poinnya bukan satu-satu seperti mana muslimin rahimahumullah Hai nah hendaklah kita enggak bisa takut takkan macam itu ditulis nak cakap takkan aku sebab jumlah cium pada hari ini kita akan bincangkan lecel habislah pen-no dakwah no jadi saya cukup jimat dan cukup jimat satu tahun habis tuh Wainu Ya kalau rajin pun, kalau rajin pergi live pun, tuh tengok apa sebenarnya pesara itu cakap sebenarnya Ya sudah lah, sudah paham satu poin, sudah gitu aja Nah apa mesti ditulis? Banyak sangat, banyak sangat Jadi bisa Tak tahu tak tertih Tapi yang ambak Allah ini rajin Sungguh lah Eh rupanya emang dia ada bakat jadi hakim Dahlah rajin Lebih itu cantik tulisannya dan tetep Tepi itu macam digaris Ini awaknya buat apa Historisma-tidalisma Pada orang inilah Allah berfirman Nak tunjukkan kekuasaannya Betapa besar kekuasaannya Seolah-olah Allah berkata begini Wahai kamu orang kafir Jika kamu tidak Tidak percaya. Sama sekali. Bahwa bila nanti kamu mati. Kami akan hidupkan semula. Dan bagi kamu itu mustahil. Allah suruh nabinya beritahu pada mereka. Kul. Beritahu wahai Muhammad pada mereka. Katakan. Kunu hijarotan aw hadidan. Kunu jadilah kamu. Hijarotan. Batu Atau hadidan Atau besi Atau jadilah kamu makhluk, bentuk Daripada apa yang kamu rasa berat dalam hati kamu Yang kamu pikir mustahil untuk dihidupkan Begini ya, kamu tidak percaya bahwa bila kamu mati, kami berkuasa menghidupkan. Karena kamu pikir bila kamu jadi tanah, tidak mungkin yang jadi tanah boleh... Duh, salah. Kan manusia asalnya jadi tanah. Sekarang jadi tanah. Mereka kata, mana mungkin kita jadi hidup semula. Allah kata, jangankan sekarang kamu jadi tanah. Kalau perlu, kamu jadi... Atau jadi batu. Atau jadi apa saja yang menurut kamu mustahil kami mampu menghidupkannya. Kami berkuasa menghidupkannya. Logiknya aja mas kalian, kalau orang mati kemudian badannya terurai menjadi bahan penyusun asalnya, yakni tanah, untuk menghidupkan semula kan lebih mudah. Kan masih jadi tanah kebanyakan asalnya tak. Menghidupkannya ketika telah jadi tanah lebih mudah daripada menghidupkannya ketika ia sudah berubah jadi tanah. Besi atau batu kan? Jadi seolah-olah, jangankan kamu jadi tanah. Jika kamu jadi besi, atau kamu jadi batu, atau kamu jadi makhluk yang menurut kamu mustahil. Jadi apa umpanya? Jadi besi, yang lebih mustahil lagi lah. Jadi besi, atau jadi batu, atau jadi... Apa yang lebih mustahil untuk dihidupkan? Jadi, mes-mes itu sudah bersih. Hadith itu sebenarnya logam, mas kalian. Bila sebut hadith, masuklah semua benda logam. Mewakili semua benda logam. Atau jadi apa? Tanah, kemudian bertukar jadi batu, batu jadi benda logam, yang lebih, lebih. Lebih susah maksudnya, lebih mustahil Allah kata Kami berkuasa menghidupkan kamu Faya saya kulun Pasti orang-orang kafir ketika diberitahu kuasa Allah seperti itu Mereka akan kata Manyu'iduna Manyu'iduna Kalau begitu siapa yang akan menghidupkan kami, main kami yang seperti itu Yang punya kuasa seperti itu Kul Katakanlah Bagi tahu pada mereka Alladhi fatarukum awala marah Apa artinya? Yang menghidupkan kamu walaupun kamu jadi besi sekalipun Amin Adalah zat yang telah menciptakan kamu kali pertama. Jawabannya dia tidak. Nabi Allah tak suruh Nabi jawab. Allah tidak. Tapi zat yang menciptakan kamu. Oh iya ya. Dahulu kami tidak ada, sekarang ada. Zat itu berkuasa menciptakan diriku daripada tiada. Takkan dia tidak berkuasa menghidupkan semula aku selepas aku tiada. Walau aku pernah ada. Jika dia berkuasa menghidupkan, mengadakan aku dari perada tiada, takkan dia tidak berkuasa mengadakan aku semula selepas aku tiada, waha sebelumnya aku pernah ada. Itu masa suruh berpikir begitu. Nah, ayat ini, yakni ayat Kinayah. Sebab tadi mereka kata mustahil orang mati sudah jadi tanah hidup semula. Mana mungkin sudah jadi tanah hidup semula. Maka Allah nak tunjukkan kekuasaannya, memberitahu kekuasaannya, kemudian kekuasanya, jangankan kamu hanya jadi tanah. Terurai tubuh badanmu menjadi unsur-unsur penyusunnya. Bahan penyusun tubuh kita ini kan cuma daripada tanah. Jadi kembali pada tanah. Sedangkan jika kamu telah bertukar jadi besi ataupun batu ataupun menjadi bentuk makhluk yang kamu fikir mustahil, yang kamu rasa dalam hati kamu mustahil, itu pun aku kata Allah mampu menghidupkannya. Nih, kinayah, yakni al-atambih ala izami gudratillah. Ketika, kalau begitu siapa yang menghidupkan kami? Sebab kami jadi besi pun dia boleh hidupkan Yang hidupkan kamu itu Zat yang menciptakan kamu Kali pertama Mendengar jawaban Allah Seperti ini Bagaimana reaksi mereka Fasayun hiduna ilayka ru'usahum Pasti mereka akan Mana anhatunya hidu Menggeleng-gelengkan Kepala mereka pada engkau Maksudnya apa ya ya Apa ya body language dengan geleng-geleng kepala itu maksudnya apa ya? Sopo yang hidupkan, yang menurunkanmu adalah zat yang menciptakan kalimah itu. Aya, gitu kah? Apa? Geleng-geleng kepala maksudnya? Menafi ataupun? Hai orang menggelenggak kepala itu bukan dia menafikan atau menurutkan kekaguman setelah dijahat seperti itu mana masih menafikan atau mengkagumkan kagum-kagum geles ini bukan mananya bukan? bukan nahi, nahi, nahi sebab ada orang geleng kepala pun oke juga oke, oke oke tapi geleng kepala kita gak, janganlah nak faham Oke, oke Ini maksudnya kagum Kalau orang yang percaya Masa menggeleng-gelengkan kepala tadi Karena dia orang percaya Mungkin berkata, Subhanallah, Allahu Akbar. Mungkin begitu. Tapi karena dia orang tidak percaya, tak tahu apa yang diucapkan, tapi hatinya mengiakan. Jadi, hatinya yang mengiakan tadi, dalam hati sudah mengiakan lah. body language jadi mengeleng-geleng kepala bukan menunjukkan yang dia menafi tidak kagum, buktinya tengok wayakulun lalu mereka berkata dan mereka bertanya lagi matahu, Bila? Bila dia? Bila? Bila? Kan mula-mula tak percaya. Setelah Allah kata, jangankan jadi tanah, jadi batu pun, kebesi pun, kami berkuasa. Lalu mereka tanya, siapa yang ada kuasa itu? Ya, yang cipta kamu kali pertama lah. Kalau begitu, bila? Bila? Bila? Bila sudah tanya bila, itu maknanya sudah percaya sebenarnya. Hatinya, kalaupun belum meninggalkan kepercayaan lamanya, tapi sudah boleh mendekati kepercayaan baru. Dia sudah berada di tengah-tengah lah. Matahu, bila dia mata bila hua dia itu hidup semula yang panjang ya mata kalau yang panjang mati mata seperti itu mata mat maknanya Hai mata Ahmad bila dia meninggal katalah innalillah wajibnya matahuna pulangnya mata Ahmad tubasara tuh mata bila mata mening dia meninggal jadi mata Ahmad Tapi kena tau panjangnya kalau mata mat, nah itu tak ada arti Mata mat, tak ada arti, kena mata mat Bila dia Kul katakanlah Asa ayyakuna koriba Ya boleh jadi, ianya dah hampir Dah hampir Sedikit masa lagi Tunggu saat dan ketikanya sahaja Yawma yad'awkum Pada hari yad'aw Dia menyeru, dia memanggil kamu Fatastajibuna bihamdih Lalu kamu memberi jawaban, mengkabulkan seruan itu, menunaikan permintaannya itu bihamdih dengan pujiannya saat itu dia akan panggil semua kamu dan saat itu pula ketika kamu dipanggil, tak seorang pun daripada kamu yang tidak menyaud seruannya ini di akhirat, bukan di dunia di dunia, dia panggil kamu dia ajak kamu, dia suruh kamu menyembah dia, kamu tidak mau, tak apa Kamu sentiasa abaikan seruannya Pada saat itu nanti, akan tiba masanya, bila dia seru kamu, semua kamu pasti akan menyaut seruannya dan memujinya. Tak seorang pun daripada kamu yang menentang melawannya. Wa tadun nun. Dan saat itu, bila kamu sudah dibangkitkan, sebab ini mereka tak percaya hari kebangkitan, bila kamu sudah dibangkitkan, nanti, wa tadun nun. Dan kamu akan menyangka, mengira, illa bittum illa kolilah. Tidaklah kamu tinggal masa di dunia dahulu Illa Qalillah kecuali sedikit atau sekejap Baru kamu sedar saat itu Rupa-rupanya keberadaan kamu di dunia dahulu Walaupun selama 111 tahun Hanya terasa kolil, kolil Ayat ini ayat kinayah Ayat kinayahnya ini itulah Jadilah kamu batu, jadilah kamu besi Atau jadi makhluk yang kamu fikir mustahil Boleh hidup semula Aku kata Allah berkuasa menghidupkannya Jadi Allah Nak mengingatkan Memberitahukan Akan keagungan dan kebesaran Kekuasaannya Akan kebesaran Kekuasaannya Tidak ada yang mustahil bagi Allah Jika dia menghendakinya Jika dia menghendakinya dakinya Dan banyak lagi banyak lagi ayat-ayat seperti ini dalam Al-Quran Jadi, pemahaman kita, setelah kita memahaminya adalah kita lebih menitik beratkan kepada makna yang seharusnya makna yang semestinya bukan makna hakikinya kepada makna konotatifnya bukan makna dinotatifnya itu kena kalau baca ayat kena tahu lah kena tahu Baik, kemudian yang seterusnya. Yang keberapa? Yang keempat. Tarkul lafzi ila ma huwa ajmalu minhu. ini yang terakhir karena yang lain itu lebih kaitannya dengan bahasa dalam Al-Quran tidak ada jadi saya sampaikan yang ini sahaja Yang lain, yang selebihnya itu lebih berkaitan dengan bahasa, sastra Arab. Sastraan Arab. Jemaah mungkin boleh membahas lebih detail kalau Jemaah pergi universitas sana, ambillah fakulti kuliatul adab wal-luwah. Ada lagi. Masuklah kuliatul adab wal-luwah. Fakulti Sastra dan Bahasa Arab Manalah tahu Habis itu belajar Paling tidak mungkin 4 tahun Mungkin dapat berpisah dengan Orang taib Atau mungkin jadi Atachi Pelajaran di Jeddah Hai tarkul lafzi ila mawa ajmalu minhu yang apa terjemahnya ini mudah sekali tarkul lafzi meninggalkan kan tarokaya terkutu meninggalkan tarkul lafzi meninggalkan suatu lafaz atau perkataan wordlah Terima kasih. Ila mahuwa ajmalu minhu Ila kepada ila mahuwa ajmalu minhu kepada perkataan lain yang lebih baik, lebih indah, lebih mulik, lebih cantik, lebih cuman Meninggalkan satu perkataan, lafaz Sepatutnya dilebut dengan lafaz itu Tapi tak gunakan lafaz itu Sebeliknya gunakan lafaz yang lain yang dirasa lebih ajmal Di sini mungkin kita bingung sedikit memahaminya karena daub Arabi dengan daub Melayu tak sama, itu susahnya Sana bagi satu contoh lah, walaupun tak ada kenangan dengan pelajaran kita ini Panjang tangan, kalau bahasa Melayu maknanya orang yang suka curi Tapi tahukah kalau dalam bahasa Arab, yaduntullah Terjemahan harfiah panjang tangannya yadun tula. Yadun itu tangan, tula itu panjang. Panjang tangan lah. Tapi dalam bahasa Arab, yadun tula, maknanya orang yang banyak memberi, dermawan. Nah, tengok. Di sini nanti kita bingung memahaminya. Oh, dia itu panjang tangan. Tapi orang haram tak ada Dia itu dermawan lah Pemurah dermawan Pantang melihat orang susah Melainkan pasti ditolongnya Pantang ada kota amal Lalu depannya pasti dibubuhnya Pantang nampak apa namanya Itulah dipanggil Yaduntullah Wahai Yaduntullah Kan panjang tangan tau Nah inilah yang saya terang mungkin agak susah sikit Nanti kita nak memahami Sebab memang lain pun Nah ini bila lain macam ini yang kita Ya kita mesti kita Ya berusaha untuk masuk ke Arabnya lah Tinggalkan Melayunya Kalau tidak begitu nanti susah Kalau kita masih di Melayunya Belum mau masuk ke Arabnya, susah memahami. Itu maksud saya, sebab memang lain, lauknya lain apalagi kalau budaya Orang Arab bila minta maaf dan dia salah kemudian minta maaf dan ingin dimaafkan Dan yang orang ini minta maaf akan memberi maaf Biasanya yang mengaku salah ini sambil meng... Menggang muka orang Dipegang pipi dia Oh, afan Afan karena disambungin sebuah jangkutnya Itu bukan yang Salah tadi, betul-betul Ikhlas minta maaf dan minta dimaafkan Coba kalau orang Melayu Bagi itu salah Minta maaf lah, Cis Kena lepuk apa Betul? Kena lepuk Itu udah lain pula Hai ada satu kisah yang betul-betul lahir sangat melucukan bahasa Arab harian dengan bahasa agama sama-sama bahasa Arab bahasa Arab ada jamaah haji daripada Indonesia Dia belajar pondok Sekolah agama lah Tahu bahasa Arab, tapi bahasa Arabnya Bahasa pondok, bahasa kitab, bahasa agama Pergi haji Dan Banyak kan sayang-sayang di Arab kan Macam kita punya lah, dilarang parking Banyak, dilarang berhenti Dilarang pakai sleeper Dilarang bising, dilarang pakai handphone Ada satu bilik tu Bilik khas Tempat warga meh yang mungkin Apa ya Bilik pegawai ke apa Di situ disini Dilarang Masuk kan Ya memang itu bahasa Arab yang digunakan sehari Tapi Dalam bahasa kitab Dalam bahasa kitab-kitab yang belajar di podok, tahulah. Yang bersagam. Mamdu dukhul itu maknanya, minta maaf, dilarang berjimak. Dukhul itu bahasa kinayah. Dalam bahasa kitab, oh, di siang Ramadan, kan seorang apa yang buasa, dia mamduk dukhul. Jadi, pelajar... Agama ini kan Keterlaluan orang Arab Ada tempat macam ini ada sangit buat memduh-duh Keterlaluan Wahal yang dimasukkan dilarang masuk Itu macam mana Bahasa harian dengan bahasa kitab tidak sama Jadi, dan pelajar pondok tadi, pelajar agama ini memang tak pernah pun pergi. Maka itulah kali pertama, tapi boleh cakap Arab. Kita Arab yang tak ada baris pun memang dah paham. Memang betul-betul ketelaluan betul lah kerajaan Saudi ini. Mana ada orang buat kerja dia macam ini. Terpaksa bubur saing buat. Nah, tengok. Iya, disekali. akhirnya ketua ini mutafifnya itu beritahu ini bukan bahasa kitab lah ini bahasa lain disini mungkin disuruh sikit nanti yang ini meninggalkan lafaz meninggalkan satu perkataan ya kepada perkataan dan yang lain yang lebih maksudnya orang itu bercakap namanya kan satu maklumat hitob sepatutnya ia menggunakan kalimat ini katalah kalimat emangnya sebab memang itu yang dimaksudkan Tapi tidak menggunakan kalimat A Sebenarnya menggunakan lafaz B Karena dinilai Kalimat B itu lebih Indah, lebih cantik Jika penggunaannya Seperti itu, maka disitu ada Kinayah Artinya jangan dipahami secara Dinotatif, tidaklah dipahami secara konotatif Kalau dikatakan secara hakiki Ya pelik lah bunyi dia nanti Maknanya Apa awang ini cerita Hanya saja Istilah lebih cantik dan tidak ini Kena daug arobi Bukan daub Melayunya Sebab kalau daub Melayu nanti Kita malah Apa ini malah lebih cantik pula Apalagi Al-Quran itu bahasa Arab ya Contoh tadilah Contoh mudahlah, walaupun tarikatnya kemungkinan ini Panjang tangan, bahasa Melayu dengan Bahasa Arab ya, don't do lah Tak sama maksudnya Bukan itu sahaja, cuma sekarang tepuk tangan saya katakan Bahasa agama, khulwah Bahasa Melayu, khulwah Jadi kena bahasa Arabnya Bahasa Melayunya nantikan, susah kan Tuan-tuan dan puan-puan Semoga Ramadan di digalakkan rajin-rajin berhalwat coba ini cakap apa nih Ramadan suruh berhalwat nih kan susah kan Ya itu saja lah Tak sempat lah bagi contohnya Tak sempat bagi ayatnya Ayatnya agak penjelasannya agak panjang Ya itu aja lah Insya Allah kita sambung pada masa hadapan Wallahu'alam