Kemudian lagi, otak perempuan tersusun untuk beriaksi pada orang dan wajah. Siapa punya anak perempuan tadi? Boleh angkat tangan.
Saya sengaja, Ibu angkat tangan supaya kinesthetik. Maka kalau mau ambil hati perempuan, umur berapapun Bapak Ibu punya anak perempuan, caranya adalah pada saat anak perempuan cerita atau ngomong, lihat wajahnya. Buda, bunda, tau gak bunda? Tadi tuh di sekolahan, kan gitu anak perempuan ngomong ya?
Liatin mukanya, oh gitu ya nak? Ngangguk-ngangguk sedikit bu. Walaupun ibu gak ngerti.
Dan dia tidak suka pada saat dia bicara, ibu sambi dengan ibu juga pegang gadget. Gak suka tuh. Apalagi nanti perempuan yang sudah balik, yang remaja.
Cerita nak, cerita nak, ibu denger kok. Suatu ketika ibunya ngedenger, apa nak? Apa nak?
Apa kata anak perempuan? Udah lewat. Siapa punya anak perempuan yang sudah mulai balik?
Jangankan anak perempuan. Istri-istri aja kalau ngomong, Pak, senang dilihat wajahnya, Pak. Betul gak, Bu? Ibu senang gak kalau lagi ngomong, terus suami ibu lihat ibu gitu? Ya Allah.
Kenapa begitu Bu Ayah? Kenapa perempuan senang banget ngomongnya lihat wajah atau tetap mata? Ini, anatomi mata perempuan putih-putih matanya atau sklera matanya lebih lebar dari sklera mata laki-laki.
Makanya perempuan kalau ngomong senang tetap wajah atau tetap mata lebih lama. Jadi kalau anak perempuan ini Pak, umur berapa aja nih? Oh ini kabelnya kurang bagus ya.
Jadi anak perempuan itu senang secara kontak mata. Laki-laki bu, karena putih-putih matanya sempit, maka laki-laki kurang suka kontak mata. Maka ibu kalau ngomong sama anak laki, gak usah sibuk lihat bunda, lihat bunda, gak usah sibuk gitu. Saya juga dulu salah bu. Memang kanang anak pertama itu sering jadi korban, betul ya Bu?
Karena ibunya belum banyak belajar. Dulu sama Lanang Bu, kalau saya mau nasihati Lanang, Lanang dia lagi main kan, ya Bu dia gembira ya. Sini nak, ibu mau bicara.
Pas dia lihat muka saya, saya lihat muka dia, laki-laki cuma kuat tatap-tatapan mata 5 detik saja. Pas saya lihat muka dia, kan saya belum ngerti ilmu ini ya, saya lihatin dia, lebih dari 5 detik. Lanang lihat saya memang 5 detik. Setelah itu dia gini gayanya. Terus ibunya marah kan.
Lanang yang sopan. Kalau bicara lihat muka ibu nak, lihat muka ibu. Lihat mata ibu, lihat. Pas dia lihat lagi, saya lihat lagi.
Ternyata lebih dari 5 detik. Nah, lihat ibu nak, lihat ibu. Sampai ada yang gini.
Akhirnya 30 menit cuma lihat ibu nak, lihat ibu nak. Gak ada nasihatnya. Jadi kalau ibu membicara sama anak laki, enggak usah paksa lihat muka ibunya. Bahkan kalau ibu mau anak laki ibu lihat muka ibunya, ibu ngomong sambil ceritanya, lipat-lipat baju jadi begini, itu pasti lihat kita.
Saya karena anak saya banyak, Saya sering dulu nasihati anak saya Pakai saya tulis di post-it Warna-warni itu Jadi Mas Lanang Kalau nanti ibu kasih uang jajan Saya lihat ke situ dia lihat muka saya Faham ya Bu? Itu juga komunikasi efektif Begitu juga dengan bapaknya Bu Ibu-ibu sering ngomong sama suami Dan suka sakit hati ibu-ibu karena bapak-bapak waktu diajakin ngomong, setelah lima detik lihat tembok. Atau lihat TV. Atau lihat gadget. Itu bukan luntur cintanya, Bu.
Laki-laki gak kuat, ibu janjangin matanya begini. Bu Ayah, dulu kenapa waktu pertama kali ta'aruf atau mau nikah, kok suami saya, calon suami saya liatin saya terus? Iya, karena ibu nunduk. Dikali terserah abang aja kapan kita nikah. Kan ibu nunduk.
Nah waktu ibu nunduk itulah calon suami ibu seneng liat muka ibu. Tapi kenapa setelah menikah ibu ngomongnya selalu janjangin mata? Apalagi ibu ngomong soal kenaikan uang sekolah. Ayah tau gak uang sekolah sekarang naik. Aku setelah 5 detik bapak liat tembok beneran liat tembok.
Maka kalau ibu mau juga suami ibu atau ibu ngomong dengan suami secara romantis, harus tahu caranya. Nih lihat layar ya, barangkali mudah-mudahan bisa nih. Ini suami istri, ngomong nih ceritanya. Mana nih?
Oh kenapa dia gak mau? Oh heng ya. Jadi, Kalau ibu mau bicara sama suami ibu, ingat ya, laki-laki tidak kuat di tatap 5 detik.
Makanya ngomongnya harus cantik gitu. Ayah aku mau ngomong, terus kita lihat dulu kan suami, terus hitung dalam hati. Satu, dua, tiga, empat, lima.
Terus ibu tunduk. Kalau misalnya lagi makan, ibu ambil nasi. Jadi gini ayah, uang sekolah itu katanya sih, katanya sih, mau naik. Ibu lihat nasi kan?
Pada saat itu suami ibu akan lihat ibu. Bisa gak begitu, Bu? Ini yang disebut romantis. Kita bikin... Korban TikTok semua nih.
Ngerti, Bu? Saya mulai kayak gitu, Bu. Tapi ibu kalau mau pakai cara kayak gini...
Ibu harus yakinkan dalam kondisi cantik. Cantik. Jangan ibu, ya Allah. Pakai das terbolong.
Rambut udah putih belum dihenang. Salon pas dari kanan ke kiri. Ibu sok-sokan, ayah, ayah, jadi gini ayah.
Suami ibu lihat ibu kaget. Astagfirullahaladzim. Kenapa begini Jadi harus cantik Saya gitu tuh kalau udah Kalau lagi pakai kudung cantik Pakai lipstick dikit Baru gitu ngomongnya Cantik itu Coba kita coba ya Tuh Tidak lebih 5 detik Terus tunduk Terus dilihatin kan Ya Allah Ulang, ulang, ulang, ulang. Ya tuh. Satu, dua, tiga, empat, lima, tunduk.
Jadi lima detik aja. Nggak usah dijanjangin abis-abisan, Bapak. Terus kalau bicara sama suami atau anak laki, Bu, jangan terlalu panjang-panjang. Harus ada jeda-jedanya sedikit. Karena laki-laki kalau perempuan ngomong, sering tersesat.
Iya gak Pak? Apalagi lebih dari dua perempuan yang ngomong. Maksudnya apa Bu Ayah? Gini saya kasih contoh. Saya sebelum tahu itu, ngomong selalu.
Saya bilang begini sama suami saya. Ayah pagi ini aku seminar dulu. Habis itu aku ke laundry.
Habis itu aku nanti di rumah sakit ada pasien. Eh ayah tadi sore ada temenmu telpon. Terus apa kata suami? Apa? Tukang laundry telpon saya.
Itu yang maksud saya tersesat. Karena kita lagi ngomong soal kegiatan pagi. Tiba-tiba kita masuk kegiatan yang tadi sore.
Jadi ngomongnya pelan-pelan. Paham ya bu? Jadi berapa detik bu ngeliatin suami? Terus ibu? Tunduk.
Allah. Ini suami-suami seneng nih. Kenapa pulang dari Muhammadiyah jadi cantik semua ya? Ya biasanya ngomong janjangin mata. Kemudian sudut mata laki-laki dan perempuan itu beda.
Coba yang perempuan saja ya, yang perempuan saja. Coba tangannya ke depan, yang kanan. Bagus. Lihat tangannya ya Bu, jangan lihat saya, lihat tangannya ya Bu.
Udah. Sekarang saya tanya, apakah Ibu masih bisa lihat teman yang duduk paling kanan? Masih bisa lihat teman yang duduk paling kiri?
Laki-laki gak bisa kayak gitu. Si Ibu maksain, coba Pak, coba Pak, coba Pak. Oh ini penelitian.
Jadi perempuan ini beda dengan laki-laki. Kenapa begini? Sel kerucut retina mata pada perempuan lebih banyak, maka perempuan pada saat lihat ke depan, dia bisa lihat kanan-kiri.
Walaupun lihat ke depannya enggak panjang. Laki-laki ini namanya mata pemburu. Dia memang gak lihat kanan-kiri tapi lihat ke depannya panjang.
Apa maksud saya? Bicara sama anak laki bu. Jangan heran kalau anak laki itu.
Bahkan bapaknya. Cari barang susah. Cari barang susah.
Karena dia lihatnya ke depan. Pernah suami ibu cari kunci. Bu kunci mana bun?
Dia carinya di depan padahal ada di sampingnya. Pernah begitu? Anak laki juga.
Bu, gesper aku mana? Dia carinya ke depan padahal ada di samping sini. Ya?
Pernah begitu anak laki-laki? Karena memang matanya tidak lebar. Sering berantem antara ibu dengan suami, ibu dengan anak laki-laki gara-gara ini.
Bu, gasper aku mana? Ibu di luar. Ada nak di situ?
Nggak ada, Bu. Ada nak? Nggak ada. Nah, ibunya gemes, kan?
Pas ibunya yang cari, dapat. Ini. Makanya cari pakai mata. Jangan pakai mulut. Nanti gitu.
Anak laki bu dan juga suami kalau lagi cari barang kemudian dia gak lihat ibu marahin dengan kalimat cari pakai mata. Rupanya mereka tersinggung. Karena sesungguhnya sudah cari pakai mata. Cuman mereka gak tahu kalau matanya gak lebar. Terus bagaimana dong?
Ibu tetap aja bantuin karena itu ladang amal ibu. suami, bun, gasper mana bun? kita langsung ini loh abi, supaya mulut kita gak bawel mingkem bu karena kalau mulut ibu lepas, pasti makanya cari pake mata, gitu pasti pasti bu Ayah, gak tahan nih mulut Gimana dong?
Boleh ibu ngomong, cuman kalimatnya ganti. Bukan cari pake mata, bukan gitu. Ini loh abi, ya Allah, mata laki-laki banget.
Itu jauh lebih baik dibanding ibu bilang cari pake mata. Nah ibu pas ngomong kayak gitu matanya mau keluan sih. Ngerti ya Bu?
Itu komunikasi efektif. Banyak anak laki-laki berangkat sekolah dengan perasaan luka karena dimarahin gara-gara itu. Bu, popen aku mana?
Dia nyarinya di depan, padahal di samping. Ini, ini, ini, makanya, makanya, makanya. Dari tadi malam kayak... Pergi ke sekolah luka, perasaannya itu. Ngerti ya bu?
Allah Akbar Terus, apa lagi yang membedakan? Otak tengah bu, otak tengah Ini saya sering cerita Tapi mungkin bapak ibu suka dapat potong-potongannya Saya bikin rangkaian hari ini Allah ciptakan ada otak tengah Pada laki-laki dan pada perempuan. Cuman bedanya, perempuan otak tengahnya lebih tebal 30%. Sehingga otak kiri kanannya tersambung lebih banyak.
Itu yang membuat perempuan mampu mengerjakan pekerjaan dalam berbagai pekerjaan dalam satu waktu. Pernah ibu gendong anak perempuan atau anak kedua sambil masak? Gendong anak kedua sambil masak, suapin anak pertama, kakinya ngelah, pantatnya tutup lemari.
Hai itu perempuan banget bawa mobil ada bawa mobil sini bawa mobil karena anak belum makan di rumah sambil disuapin tetep dengar murotal pasang alis wajah kita karena memang otak tengah perempuan Allah ciptakan lebih tebal nih yang ini nih nih ini lebih tebal dari laki-laki laki-laki hai hai otak tengahnya atau bahasanya corpus callosum lebih tipis. Karena lebih tipis maka laki-laki dia lebih senang mengerjakan satu pekerjaan dalam satu waktu. Dan pada saat dia membaca buku, nonton TV, pegang gadget, di atas 10 menit otak laki-laki konsentrasi dan pendengarannya menurun. Dan laki-laki tidak dapat mendengarkan apa yang perempuan katakan padanya. Makanya suami ibu, anak laki-laki ibu, kalau sudah nonton Vika, pegang gadget kah?
Atau kalau zaman dulu baca koran, berapa kali ibu panggil baru dia nengok? Berapa kali ibu? Berkali-kali. Saya juga dulu berantem gara-gara ini.
Padahal saya berdua suami dokter. Tahun 87 kami sudah belajar anatomi. Tapi penelitian tentang otak pria wanita baru ada 2006. Karena alatnya baru ada. Saya nikah 92. 92 sampai 2006 berantemnya gara-gara ini. Suami nonton TV, saya dari belakang.
Ayah, dia gak nengok. Istri-istri kalau manggil istri ya, suaminya pertama gak nengok. Panggilan berikutnya suaranya naik dua oktav. Hai Ayah juga belum nengok karena belum nengok langsung 7 oktav Ayah tuh laki-laki kan begini kan kaget kan ya Hah Hah lihat muka istrinya kayak gitu makanya banyak bapak-bapak tanya sama saya Bu Ayah Kenapa istri-istri kalau manggil melotot saya bilang itu panggilan ketiga Pak yang istri bapak cantik panggilan pertama kedua Bapak nggak denger Hai Bukan tidak peduli, tapi sedang konsen rahasia.
Pendengarannya menurun. Makanya banyak ibu-ibu bawa suaminya ke Politehate. Diperiksa sama dokter THT. Kebetulan dokter Tht laki-laki.
Dokter THT periksa dengan seksama. Dokternya bilang, Bu... Bapak bapak normal.
Abis pak dokter, kalau dipanggil, panggilan kelima baru nengok. Saya juga gitu bu. Kata dokter Tht karena dokter Tht laki-laki. Itu bukan masalah kupingnya. Itu karena memang otak laki-laki Allah ciptakan untuk cepat konsentrasi pada pekerjaan di depan.
Memang di awal-awal waktu buka laptop masih dengar ibu ngomong. Di atas 10 menit, ingat ya. Di atas 10 menit otaknya konsentrasi maka pendengarannya menurun.
Maka ibu mau saya kasih tips. Supaya waktu panggil suami atau anak laki-laki dan kemudian waktu dia noleh, ibu masih cantik. Mas bu? Saya tanya dulu nih, mahal nih tipsnya nih. Maka ibu kalau panggil suami atau anak laki dan sewaktu mereka menoleh ibu masih cantik.
Ini tipsnya. Pertahankan senyum sampai panggilan kelima. Ayah, ayah, ayah, halo Supaya pas suami noleh, ibu masih cantik Ngerti itu bu?
Ya Allah bu Aiza, saya kali gak tahan kali kayak gitu Kalau ibu gak tahan pake cara kayak gini Maka ibu jangan teriak-teriak manggil suami atau anak laki Datangi dia, colek bahunya Ayah, ayah. Satu kali aja gak rasa, Bu. Baru yang kedua kali. Ayah, ayah.
Ayah, ayah. Gitu kan? Ngerti, Bu? Mungkin Ibu pernah dengar saya cerita begini. Saya sengaja ulang-ulang.
Karena diulang-ulang aja masih lupa. Saya aja diulang-ulang masih lupa, Bu. Masih sering manggil. Beberapa hari yang lalu, suami saya di depan. Saya begini.
Ayah, ayah. Untung ingat. Oh iya, otaknya tipis. Ayah Itu bedanya, kalau sudah pakai ilmu sama belum, kalau belum pasti marah, kalau sudah berilmu ingat otaknya tipis, paham ya?
Itu, begitu juga pada murid laki-laki ibu, kebayang gak ibu? Sudahlah anak laki-laki matanya lurus, kalau sudah konsentrasi pendengarannya menurun. Maka kadang ibu guru ada di sampingnya anak laki ngomong, memang dia gak lihat dan juga gak dengar.
Banyak ibu-ibu marah sama anaknya yang sedang main game, karena dipanggil gak jawab. Apa yang dilakukan ibunya? Direbut gamenya. Ini nih udah ketergantungan nih, makanya bunda-bunda panggil kamu gak jawab.
Itu anak bingung, bunda kapan manggilnya? Karena memang gak dengar. Dan anak laki yang main kayak gitu, main game, apapun gamenya, ibu rebut, itu akan sakit hati. Kenapa?
Karena sedang mau menang-menangnya ibu rebut. Sakit hati dia. Ya bahaya karena dia merasa kalau main di rumah tidak aman dan tidak nyaman, maka dia akan keluar rumah. Ya bahaya pada waktu yang salah, ketemu orang yang salah, dapat solusi yang salah. Ngerti ya Bu?
Lebih baik dia main di rumah. Kenapa anak laki-laki main? Kenapa anak laki-laki main?
Siapa yang bisa jawab? Saya kasih hadiah. Kenapa anak laki-laki suka main? Ya angkat tangan. Angkat tangan dulu.
Ayah, Bu Happy, tunjuk siapa boleh jawab. Ayah, ayo. Ya dari, iya, Ibu.
Iya, Ibu namanya siapa, Bu? Ibu Ari. Ibu Ari.
Wari. Ibu punya anak laki? Berapa anak laki, Ibu?
Allah. Kayak gitu nggak, Bu? Umur berapa anak Ibu?
Udah kerja? Dulu kecilnya juga suka main. Ya, sekarang juga masih main.
Jadi ibu sudah tahu ya kenapa anak lagi suka main Karena otak kanannya yang lebih dominan bekerja Terima kasih Kasih buku Buari itu buku dari saya bu Masya Allah Nanti saya tanya-tanya lagi ya bu Jadi bu Ini perempuan Perempuan karena otak tengahnya tebal Maka otak kiri kanannya tersambung lebih banyak Laki-laki karena otak tengahnya tipis, maka otak kanan kerja dengan kanan sendiri, otak kiri kerja dengan sendiri. Ini yang membuat laki-laki cepat konsentrasi. Perempuan memang multitasking, tapi ada kelemahan juga pada saat otak kita kayak gitu, Bu. Kenapa?
Memang kita perempuan multitasking, Bu, karena otak kanan kirinya tersambung. Tapi sering salah tunjuk arah. Mas, belok kanan, Mas.
Tangannya ke kiri. Siapa pernah begitu? Siapa pernah begitu?
Makanya perempuan tidak bagus jadi navigator. Ayah, belok kanan ya? Belok kanan, belok kanan. Kata suami, kanan apa kiri?
Oh iya baru sadar. Itu yang tadi saya bilang. Perempuan berkendaraan, sennya di kanan, beloknya di kiri. Itu perempuan pasti.
88 persen perempuan susah baca peta. Siapa yang merasa seperti itu, Bu? Ibu buka pertama wazir bingung utara-selatan mana ya Allah.
Cuma 12% perempuan pandai baca peta, itu pun karena terbiasa, atau perempuan itu agak tomboy. Otaknya mengarah ke laki-laki. 88% susah. Makanya saya kalau di Jogja, itu susah banget.
Kalau nanya orang Jogja, Bu, Mas Malioboro di mana? 100 meter ke utara, 5 meter ke selatan, itu perempuan susah. Kita lebih senang sebelah mananya Alphamart, sebelah mananya, sebelah mananya.
Sebelah mananya BCA. Itu kami berhapuan. Maka ibu jangan merasa ibu pikun. Ibu pernah gak di mal, ibu mau ke toilet mal, masuknya selamat, keluar kadang gak selamat. Ibu gak tau pintu keluar, pernah gitu bu?
Dan ibu merasa, ya Allah aku pikun, bukan. Kalau ibu salah keluar pintu, salah tunjuk arah, ibu langsung bilang, ya Allah aku otak perempuan banget. Kenapa?
Bingung kanan kirinya. Saya sering dimarahin gara-gara itu bu. Sama bu? Allah kita perempuan, ya Allah. Paham ini ya?