ilmu manfaat yang beliau share di Instagramnya sedikit profilnya pendidikan beliau S1 Desen Komunikasi Visual Institut Teknologi 10 November Surabaya tahun 2000 sampai 2005, wah sama ternyata kita angkatan 2000 alhamdulillah cuman bedanya beliau lanjut S2 di jurusan Media dan Komunikasi Universitas Aryangga Surabaya Aktivitas beliau sekarang hari ini dosen UPN Veteran Jatim, founder dan pembina Bateriot Foundation, founder Wakamono Club, pengisi seminar dan kajian Islam di empat negara, Masya Allah ini sudah melanglang buana mulai dari Malaysia, Jepang, Thailand, dan Hongkong. Kemudian pengisi kajian rutin remaja dengan tagline main ke masjid, wah menarik ini. pengisi kajian rutin pemuda juga dengan tema muslim on the track pengira sukoli lo enggak tahu sukoli lo tanya Mbah Google pembina yayasan rumah generasi pemenang dan pembina yayasan muslim muda peduli ini kalau saya bacakan semuanya bisa sampai nanti sore salah satu karyanya ini saya bacakan aja ya salah satu katanya adalah benilo beliau penulis buku melawan arus penulis buku aku pernah pang pernah pang insyaallah, tapi pangnya jadi cakep kayak gini insyaallah pokoknya terus penulis buku mendesain iklan dan penulis komik no second chance insyaallah ya, nanti kita akan banyak belajar dengan beliau sekali lagi disiapkan catatannya disiapkan hatinya dan untuk mempersingkat waktu kepada Kang Aik waktu dan tempat kami persilahkan Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah Nahmadu wa nasta'in wa nasta'ukiruh wa na'udzubillahi min sururi anfusina wa min say'ati amalina ma'iyahdihil la'ufalamudilalah wa ma'idulil falahadialah ashadu an la ilaha ilallah wa da'ula sharikalah wa ashadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh Allahumma salli wa sallim ala nabina muhammad wa ala alihi wa sahbihi ajma'in na'udzubillahi minasyaitonirrojim bismillahirrohmanirrohim wal asri inal insana la fi khusrin illa Illa alladzina amanu wa amilus solihati wa tawassobil haq wa tawassobil sober Robis rohli sodri wa yasirli amri Wahlu lukdatam milisan yafkau qawli Amal baat Alhamdulillah, alhamdulillah bersyukur Pagi hari ini Allah mempertemukan kita di masjid yang mulia ini Di event yang digagas oleh ngaji kita Yang ini merupakan Yang ini merupakan kesekian kalinya saya berinteraksi dengan teman-teman ngaji kita. Ternyata generasinya sudah berganti. Alhamdulillah tahun 2018 pertama kali kalau enggak salah saya diundang ke diri juga oleh teman-teman ngaji kita.
Waktu itu namanya komunitas SOF dan ngaji kita, kolaborasi. Tidak lupa salawat salam kita aturkan pada junjungan nabi kita Muhammad salam Allah wali wasalam Semoga kita diberikan keistiqomahan untuk mengikuti sunnah dan ajaran beliau amin Teman-teman sekalian pagi hari ini temanya pernikah Saya diamanahi untuk membahas tentang tujuan menikah dan apa yang harus dipersiapkan untuk memasuki jenjang pernikah Pernikahan itu emang tema yang sangat urgent untuk dikuasai oleh anak-anak muda. Kenapa begitu?
Karena pendidikan kita itu tidak membuat kita memiliki kemampuan dan ilmu tentang pernikahan. Teman-teman itu sekolah dari sejak SD, SMP, SMA, dan kuliah 4 tahun, itu total 16 tahun kurang lebih. Setelah lulus kuliah umur 23-24 yang seharusnya itu sudah usia yang Sangat matang untuk menikah, tapi belum pernah sama sekali menemukan ada kampus yang mata kuliahnya itu cara menjadi istri yang baik, enggak ada.
Mata kuliahnya juga enggak ada yang bunyinya cara menjadi suami yang baik, enggak ada juga. Apalagi cara menjadi orang tua yang baik, enggak ada. Sehingga... Sekolah bertahun-tahun, bayarnya juga mahal.
Setelah lulus, ternyata salah satu tugas paling krusial dalam hidup, yaitu sebagai istri, sebagai suami, sebagai orang tua, ternyata tidak dijelaskan, tidak diajarkan. Anak-anak muda hari ini hanya diajari gimana caranya kerja yang baik, gimana caranya cari duit. yang baik, tapi tidak pernah diajari bagaimana menjadi seorang istri, seorang suami yang baik. Makanya kalau kita melihat angka perceraian di Indonesia itu mengerikan. Kalian bisa search di Google itu ya, angka perceraian di Indonesia tahun 2023. Itu jumlah angkanya mengerikan.
Lebih dari 10 ribu itu kalau gak salah, seingat saya. Tahun sebelumnya, 2022, seingat saya 7 ribu sekian perceraian. Surabaya itu ada seorang ustadz yang sangat terkenal, namanya Ustadz Heru Kusumahadi, sahabat saya. Ustadz Heru Kusumahadi punya orang tua, kerjanya dulu di pengadilan agama. Dulu pensiunan, pengadilan agama.
Di Surabaya itu, setiap hari ada kasus perceraian yang masuk di pengadilan agama itu setiap hari lebih dari 100 kasus. Secara umum, dianggap siap nikah adalah kalau dia sudah punya duit. Dia sudah siap nikah, dianggapnya kalau dia sudah kerja. Coba bayangkan, sekarang ini kalau ada orang tua, ada yang anaknya ingin nikah, Atau ada orang lain yang ngelamar anaknya, atau lagi PDKT lah begitu ya, pasti pertanyaan pertama yang ditanyakan apa?
Kerja di mana? Gak pernah ditanya. Solat poga dia.
Ngaji poga dia. Dia paham agama atau tidak? itu aspek-aspek paling krusial yang membuat rumah tangga baik, yang membuat rumah tangga itu jadi orientasinya surga, itu kan aspek agama, bukan gajinya pira, bukan kerjaan yang di, tapi hari ini hampir semua orang tua, mayoritas maksudnya, Mayoritas orang tua memperdulikan siapa yang ngelamar anaknya itu dari aspek dia sudah kerja atau belum. Atau dia kalau sudah kerja maka gajinya kira-kira sapiro, kerja ini kayak ngono.
Artinya yang dilihat oleh masyarakat tentang pernikahan itu kesiapannya hanya diukur dari aspek materi saja. Dan ini sangat berbahaya, sehingga apa yang terjadi? Banyak orang kecewa dengan pernikahannya.
Itu dari tahun 2023, maaf 2022, dari 7.000 kasus perceraian, itu 70%-nya adalah gugat ceraian. 70%nya gugat cerai, hanya sekitar 30% saja yang cerainya karena suaminya yang menceraikan. Apa ini hikmahnya? Hikmahnya adalah banyak wanita menikahi seorang laki-laki atau dinikahi seorang laki-laki, tapi kemudian dia kecewa. Karena ternyata laki-laki yang sudah dia iakan itu tadi tidak kompeten jadi laki-laki, jadi suami.
Yang rugi siapa? Yang perempuan. Yang laki-laki juga harus paham nih bahwa problem yang terberat dalam konteks perceraian ini itu terletak pada peran laki-laki yang banyak yang belum paham. Berarti salah laki-laki dong? Ya enggak juga.
Karena yang perempuan kok gelem dinikahi wongkoi ngono. Salah dia juga. Saya itu ibaratnya kalau ada yang konsultasi ke saya tentang pernikahan, sambat tentang suaminya, Meskipun ini tidak pernah muncul di lisan saya, tapi saya harus membahas. Saya harus mengatakan, kok kamu gelam di Rabi Wongko ini.
Kamu harus mengerti, kamu tidak kerja, kamu tidak lantung. Kamu tidak misuh, kamu tidak canggro, tidak berkocok. Kamu tidak dilamar, kamu gelam. Saya harus begitu. Jadi dua-duanya sama bodohnya.
Gitu, sama bodohnya yang laki-laki bodoh karena dia nggak ngerti tanggung jawab, yang perempuan kok gelem di Rabiwa nggak tanggung jawab. Kalau dalam sistem Islam itu sangat meminimalisir kemungkinan-kemungkinan seperti itu terjadi. Kenapa?
Kami kalau di yayasan kami kalau di Surabaya namanya Better Youth Foundation. Kami punya program-program setelah anak-anak muda itu bergabung dengan Bateryut, mereka dibina pemahaman agamanya. Kemudian mereka setahun dua tahun itu mereka kemudian masuk usia-usia kesiapan nikah.
Diberi pemahaman ilmu tentang nikah. Jadi makanya ada kelas-kelas pernikah di Bateryut Surabaya. Ya itu bisa diikuti online, teman-teman bisa follow Pranika Academy, Prami. Itu disitu ada program Bateriode yang bisa diikuti online.
Ini nanti bulan September ini tanggal minggu ketiga kalau gak salah, kalau gak minggu kedua, kami akan mengadakan Jomblo Camp. Jomblo Camp, jadi camping. untuk anak-anak muda yang ingin mempersiapkan pernikahan tanpa ada rasa-rasa overthinking yang membuat mereka terhambat dalam mendapatkan jodoh.
Nah ini jumlah kem. Silahkan nanti dilihat di IG-nya Pranikah Akademi. Nanti kemnya di dekat sini, di Jolotundo, di Nganjuk.
Nah, kalau dari ke diri kan cepat. Si Sehe Gunung Wiles, kaki Gunung Wiles bagian... sisi yang lain.
Nah ini sudah batch yang kedua. Nah saya ingin sampaikan, kami jarang menikahkan anak muda kalau dua-duanya itu enggak jelas profilnya. Enggak pernah kita nikahkan anak muda yang profilnya enggak jelas.
Kami rata-rata menikahkan itu yang memang menjadi binaan kami. Jadi kalau dia ngajir di tempat kami, dibina, diberi pemahaman agama, lalu mereka siap menikah, maka dinikahkan dengan grup yang ahwat, yang ikhwan yang siap berapa orang, yang ahwat siap berapa orang, ini tinggal dijodohkan. Dan mereka ketika menikah, selanjutnya mereka tetap terbina di situ. Ada training atau kelas. Beginner couple namanya Jadi setelah menikah itu ikut kelas beginner couple Wajib gitu Karena ketika mereka sudah menikah Problem yang dihadapi kan banyak yang baru-baru Tadinya jomblo Bangun tidur pagi aja masih kaget-kaget Loh kok ada makhluk disini Nah itu pembagian tugas, peran kemudian kolaborasinya bagaimana sebagai suami istri, mempersiapkan kehamilan, itu semua ada kelasnya, namanya beginner couple.
Nanti kalau sudah punya anak, anaknya masih balita, masih baru berapa bulan, ada kelas khusus parenting, supaya mereka tahu tarbiyatul aulat. Jadi pembinaan itu terus sampai mereka anaknya gede-gede kalau bisa. Sampai anaknya pun nanti terbina di Better Youth.
Begitu visinya. Kami enggak pernah ada orang tiba-tiba lewat Better Youth. Oh di sini bisa nyari jodoh ya? Ya bisa, tapi enggak gitu caranya.
Langsung setor CV, enggak bisa. Biasanya mereka akan kami arahkan untuk ikut pembimbingan atau program-program pernikah. karena kami tidak akan menikahkan seseorang kecuali kami tahu siapa karena banyak di luar sana ada Ada apa istilahnya, Birojodoh Syari'i. Sesyari'i apapun, kalau itu tidak terbina, maka berpotensi orang yang mendaftar di situ kualitasnya enggak bagus.
Berpotensi. Ini sering terjadi kasus kayak gini. Ada Ustadz Nasional punya program Birojodoh. Sesuai syariat, orang pada banyak yang daftar.
Setelah daftar, dijodoh-jodohkan, diwawancara dulu sebelum dijodohkan. Jawabannya wapik abe. Nanti visinya apa? Karena sering kajian ya.
Wih, pokoknya rumuse ustadze ngomong gini, diomong gini, jadi template itu. Jawabannya template. Kamu kenapa visimu menikah?
Saya ingin membangun keluarga yang... bahagia dunia akhirat supaya bisa masuk surga bersama-sama wah luar biasa ini takutnya template-nya pakem nanti apa visimu ke depan ketika menikah saya ingin agar kami berdua bisa menuntut ilmu bersama-sama agar kami bisa beribadah bersama-sama mereka tek abeh karena jawaban-jawaban itu template semua Ini perhatikan supaya teman-teman tidak terbiasa menyikapi hal-hal kayak gitu sembarangan. Intinya bahwa kalau orang itu melakukan ta'aruf, maka harus ada pihak yang memberikan validasi bahwa si A ini solih.
Aku jamin kesolihannya karena aku kenal dia lama. Aku tahu sifat-sifat dia, karakter dia itu baik. Akhlak dia baik.
Itu ada yang menjamin. Karena dulu Rasulullah dan para sahabat digitukan. Rasulullah itu, kalau mau menikahkan para sahabat itu, Rasulullah tahu siapa ini. Rasulullah paham betul siapa sahabat ini. Dan si perempuan itu, Juga anaknya sahabat yang hebat-hebat.
Yang mana mereka terbina, terdidik keagamaan yang bagus. Sehingga dinikahkan. Begitu. Nah kalau menikah dalam kondisi kita tidak tahu dan tidak ada orang yang menjamin akhlaknya dia bagaimana, latar belakang dia bagaimana, keilmuan agama dia bagaimana, potensi untuk... keliru besar teman-teman sekalian yang dirahmati Allah ini gambaran tentang pernikahan wah berarti nikah secara islami sulit ya?
enggak mau apa enggak gitu aja sih saya memang enggak perlu enggak selalu harus ikut pembinaan karena seorang yang sudah lulusan pondok, sudah lulusan sekolah Islam, dan ada orang yang bisa memberikan klarifikasi bahwa memang betul dia orang soliha, ada dia anak yang soli, it's okay. Itu cukup sebetulnya, itu sebenarnya cukup. Hanya saja akan lebih baik kalau seseorang itu menikah tapi dia terbina bersama-sama. Karena kalau punya problem dalam keluarganya itu lebih mudah untuk diluruskan.
Ada fasilitator yang menengahi Jadi kalau di Bateriud itu kemungkinan konfliknya kecil Karena kalau ada konflik mereka akan berusaha menyelesaikan itu dengan cara yang syari Sebagaimana ilmu yang sudah dibekalkan Kalau seandainya kemudian mereka gak mampu menyelesaikan Maka curhatnya hanya kepada guru saja, pembinanya saja Sehingga yang tahu problem itu hanya pembinanya sehingga mereka bisa didatangkan berdua kemudian di fasilitatori ya melakukan islah perbaikan gitu nah teman-teman sekalian rahmatillah ya maka dari itu Oh apa namanya dikediri ya saya berharap banyak dengan komunitas-komunitas yang ada mereka semua komunitas selalu punya pembina maka pembina harus diaktifkan ya hai hai diaktifkan agar pembina paham kebutuhan dari anak-anak muda di Kediri supaya kemudian dinaungi dengan program-program yang itu bisa membawa anak-anak muda di Kediri ini masa depannya jauh lebih baik. Oke, terkait dengan tema hari ini, ya tadi baru pembukaan saja. Tema hari ini untuk apa kita menikah?
Ya kalau enggak salah begitu ya, untuk apa kita menikah? Ini kaitannya dengan niat, kaitannya tema ini adalah dengan niat, motif, tujuan, pernikahan. Banyak orang di luar sana ketika menikah itu orientasi tujuannya berbeda-beda.
Orientasi-orientasi yang salah yang seringkali dipahami oleh orang-orang di luar sana. Menikah itu dianggap hanya sebagai salah satu fase hidup yang harus dilalui. Oh, Nek Wis lulus kuliah.
Berikutnya itu kerja. Kalau sudah kerja, berikutnya nikah. Kalau sudah nikah, berikutnya punya anak.
Cuma begitu. Sebuah fase yang mau gak mau, kamu harus melewati itu. Ya gak salah sih sebenarnya. Tapi terlalu remeh. Untuk sebuah ibadah, yang di dalam Islam itu posisinya...
separuh agama bayangkan ini ibadah, sebuah aktivitas amal yang nilainya di dalam Islam itu separuh agama kalau separuh agama cuman dianggap sebagai fase yang memang harus dilalui siapapun itu value-nya nilainya jadi rendah Padahal Islam mengatakan ini menikah itu adalah separuh agama. Sedangkan separuh berikutnya adalah bertakwa kepada Allah. Kalau kita tidak memberikan value itu sebagaimana yang Allah berikan, maka kita akan menganggap remeh aktivitas menikah itu.
Hanya sebagai sebuah fase yang harus dilewati. Akhirnya kalau ini hanya sebuah fase, maka gagal atau berhasil itu gak penting akhirnya lah kan bahaya kalau gagal atau berhasil tidak penting ya pokoknya tak jalanin aja lah nah ini gak bisa kayak gitu kedewasaan, kematangan berpikir itu di saat mereka masih belasan tahun sudah siap menikah Padahal mereka dididik oleh Nabi di usia balik sama dengan baliknya kita hari ini. Usia balik zaman Rasulullah dulu ya, 15 tahun kurang lebih. Tapi mereka kadang di usia 17 sudah menikah.
Ada yang usia 18 sudah menikah. Nah kok bisa begitu? Maka yang perlu kita pahami adalah. Dulu mereka di usia-usia itu, mereka diperlakukan sebagaimana seharusnya.
Hari ini di Indonesia saja, kategori anak itu disebut dengan remaja namanya. Usia remaja kalau melakukan tinggalkan kriminal, dia akan didatangkan komisi perlindungan anak. untuk supaya dia tidak dihukum sama seperti orang dewasa. Itu remaja itu disebutkan usianya 12 sampai 17 tahun. Padahal, jadi gini ya, di Indonesia itu umur 17 tahun masih dianggap anak-anak.
Jadi remaja itu sampai umur 17 tahun, yang itu masih ditangani oleh Komisi Perlindungan Anak. Lezaman Rasulullah dulu 17 tahun tuh usama Lezaman hari ini umur 17 tahun Masih diperlakukan seperti anak-anak Makanya problem kita ini problem pendidikan sebetulnya Nah yang bisa kita harapkan adalah ngaji Dengan kita ngaji kita paham sebetulnya kita harus seperti apa Karena kita mengharapkan pendidikan yang ada, banyak hal-hal yang masih bolong-bolong belum terisi dalam pemahaman kita. Makanya peran ngaji kita dan peran teman-teman jamaah di sini untuk ikut serta ambil peran, membenahi anak-anak muda di kediri ini, supaya mereka tidak merasa diri mereka umur 17 masih anak-anak.
Nah sekarang tuh kok bisa anak-anak yang disebut anak-anak itu, kalian kalau lihat berita-berita kriminalitas yang dilakukan oleh anak-anak, masih SD, SMP sudah melakukan pelecehan seksual, sudah melakukan, mohon maaf nih ya, ya pelecehan seksual kepada teman-temannya SD. Ya nonton situs, mohon maaf situs porno misalnya. SD, SMP sekarang.
Sedangkan pendidikan kita masih menganggap mereka anak-anak. Jadi kontradiksi banget. Nah sehingga mereka itu bertumbuh fisiknya saja.
Tapi pemahaman mereka ditekan supaya tidak dewasa. Nah ini ketika menikah ini bahaya. Makanya kan hari ini kita aneh.
Melihat anak-anak muda. Katanya dia siap menikah, dia menikah, belum bisa meninggalkan tongkrongannya sama teman-temannya. Waduh, waduh.
Nikah, istrinya ditinggali terus. Nek pamitnya ngopi ke Rokonco nih. Aktifitasnya sebelum nikah sama setelah menikah, podoai orang beda nih. Ini anak-anak atau orang-orang seperti ini, ini nikahnya bonek namanya.
Bondonek kato pokoknya. Bondo nikat saja mereka Aslinya kematangan berfikirnya enggak Jadi balik iya Tapi akilnya enggak Kematangan fisiknya dok Mimpi bahasa hiyo Tapi otaknya Maaf-maaf Hatinya, akalnya Tidak bertumbuh Nah ini yang harus di treatment khusus Kita harus gembleng nih anak-anak kayak gini. Supaya jadi laki-laki yang seutuhnya dan yang perman juga menjadi perempuan yang seutuhnya.
Orientasi, kembali ke orientasi menikah. Banyak orang hanya fase saja. Ada juga orang yang orientasi menikahnya di luar sana itu karena orientasi status sosial. Ada. Makanya kadang ada orang tua mesen kayak gini.
Nanti kalau menikah, saya akan mengajari dokter. Ibu saya ingin saya bantu dokter. Apa yang mau dicari coba?
Yang mau dicari status. Dan itu mempersulit diri. Akhirnya pokoknya dokter yang lamar, saya terima. Saya sholat atau tidak sholat. bahkan mungkin cara wudhu aja belum tentu bisa belum tentu sekarang maknanya al-fatihah aja gak paham wudhu orang ngerti yang bener pye mandi besar aja keliru-keliru tapi sekolahnya telur saya bilang ada yang salah ini dengan umat ini pasti Hai ya ada yang sangat Hai maka dari semua orientasi-orientasi yang itu maka kita ngaji pada bagian ini yang bener-bener ini yang kalau tidak bisa karena dia menjadi secara keterima hai hai Makanya ada hadis tadi, dia menyampaikan, Innamal akmalu bin niyat.
Niat adalah amal itu tergantung niatnya. Orang itu kalau dia niatkan karena ibadah, maka amalnya ibadah. Tapi kalau orang meniatkan dia hanya mencari dunia saja, maka dia akan dapat dunia yang dia cari itu, tapi dia tidak akan menilai banyak, artinya jadi akhirnya nanti dia akan dapat liburan apapun. Karena dia hanya mencari perusahaan dunia.
Insya Allah itu juga berkeso. Tapi jangan harap dapat pahala dari Allah. kecuali kalau dokternya soleh, dokternya soliha, dokternya itu punya orientasi akhirat, nah ini baru boleh, bonus kumbu, ya kan, gak ada yang soleh dokter, wah bentino disuntik pada regak loro diobati terus bentino, iya karena kena senyumnya saja yang ganteng langsung kelepek-kelepek karena standarnya sekarang ahwat-ahwat itu opa-opa Korea sih masalahnya padahal nanti kalau menikah juga dapetnya laki-laki yang jauh dari standar Korea standarnya standar Jawa yang butuh 10 tahun untuk diputihkan baru bisa putih seperti opa korea itu dibaiklin sampai pirang-pirang dus baru bisa putih jadi niat itu kalau dalam islam adalah syarat diterimanya amal makanya gak main-main niat itu yang kedua Keikhlasan atau niat itu yang lurus pada Allah itu merupakan amal hati yang bakal dipertanggungjawabkan pertama di hadapan Allah. Para ulama itu menyampaikan bahwa kalau di dalam hadis itu disebutkan, Amal pertama yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah itu amal sholat.
Kalau dia baik sholatnya, maka akan baik amal yang lainnya. Para ulam mengatakan, iya itu amal fisik yang ditanya pertama sholat. Tapi amal fisik, sebelum amal fisik, itu ada yang dipertanggungjawabkan lebih awal.
Namanya amal hati. Ya itu yang utama adalah keikhlasan. Orang bisa jadi melakukan amal fisik, sholatnya enggak pernah bolong, tapi niat sholatnya kacau.
Dia sholat hanya karena dia ingin dibilang solih. Dia sholat karena hanya mau, karena hanya dia punya hajat pengen menikah. Dia sholat rajin.
Kalau dia gak mau, gak sedang punya hajat, dia gak sholat. Atau males-malesan sholatnya, tetap sholat tapi males. Nah orang-orang yang seperti ini, ini nanti akan dipertanggungjawabkan duluan di hadapan Allah.
Hal-hal yang terkait dengan amalan hati. Nah kita hari ini lebih sering peduli dengan amal fisik, tapi lupa dengan amal hati. Banyak di antara kita yang lebih suka memperindah tampilan fisik, tapi tidak memperindah tampilan hati. Dan ini akan bermasalah ketika nanti menikah.
Kemudian di dalam Islam, salah satu indikator kenapa amal hati yang disebut dengan keikhlasan atau niat itu, selalu menjadi prioritas utama. Itu dibuktikan dari para ulama kita, kalau menulis kitab, banyak diantara mereka menempatkan pembahasan masalah niat itu selalu ditaruh di bab satu. Contoh kalau teman-teman tahu Imam An-Nawawi, kalau beliau menulis misalnya Riyadus Solihin, itu hadis tentang niat ditaruh di awal, bab niat. Arba'in Nawawi juga niat ditaruh hadis yang pertama. Dan ini menjadikan kita jadi paham bahwa niat itu akan mempengaruhi amal-amal selanjutnya.
Ya seperti itu. Oh enek tipi nih tiba-tiba. Baik teman-teman sekalian. Nah kemudian, kalau begitu menikah itu tujuannya untuk apa?
Orientasi yang benarnya bagaimana? Nah ada beberapa ulama yang menulis dalam kitab-kitab mereka orientasi yang benar ketika kita menikah. Supaya kita jadi punya gambaran bahwa dengan orientasi ini saja pernikahan itu kemudian mendatangkan keberkahan dari Allah. Yang pertama, misalnya di dalam kitab Al-Minhad Asawi. Al-Minhad Asawi ini dituliskan beberapa niat atau beberapa orientasi tujuan seseorang menikah.
Yang pertama karena pernikahan itu wujud cintanya dia kepada Allah. dan sebagai upaya dia menjaga keberlangsungan umat ya Rasulullah SAW yang soleh-soleh. Jadi orientasi menikah itu karena kita cinta Allah, karena kita ingin posisi kita lebih dekat dengan Allah. Dengan seseorang menikah betapa banyak amal-amal soleh, Yang dulu pada saat jomblo gak bisa dilakukan, pada saat nikah banyak yang bisa dilakukan dan pahalanya besar-besar.
Ada hadis disebutkan bahwa ketika suami istri itu saling berpegangan tangan dengan penuh rasa cinta, maka gugurlah semua dosa-dosa yang pernah mereka miliki. Berguguran. Itu kan dahsyat sekali.
jomblo nyekli tangan sembarang Raiso kok ngono tapi orang menikah nyekli tangan Bu Juni, rontok semua dosa-dosanya bahkan sekarang ada konten-konten yang bikin konten tangannya sendiri diceklingin nih mewesak nih tenan, stress berat dia pasti Kadang pelukan begini tangannya belakang, seolah-olah dia dipeluk orang. Padahal setelah di zoom out, ya Allah. Saking halunya dia, pengen punya suami, pengen punya istri. Kemudian yang kedua, menikah itu orientasi yang benar adalah karena ingin mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. dan agar dibangga-banggakan oleh Nabi ketika nanti di akhirat.
Sebagaimana di dalam hadis riwayat Abu Daud, Nabi SAW bersabda, nikahilah perempuan yang penuh cinta, yaitu yang dia bisa mencintai suaminya, dan yang dapat mempunyai anak banyak. Wah ini ya, siap-siap anaknya. Karena sesungguhnya aku, kata Nabi, akan berbangga, dengan sebab banyaknya kamu di hadapan umat-umat yang terjahulu. Jadi Rasulullah itu senang banget ketika umatnya itu menikah dan punya anak banyak.
Karena orang yang soli, ketemu orang yang soliha menikah, maka generasi berikutnya pasti jauh lebih baik. Kita ini mungkin angkatan anak-anak muda yang kenal punya giroh agama di saat usia muda. Artinya sebagian dari kita memang ada yang dari sejak kecil sudah pendidikan agama Islamnya bagus.
Tapi anak-anak muda yang berhijrah hari ini ada sebagian bahkan, sebagian besar bahkan. itu kenal atau punya giroh belajar agama justru ketika mereka berijrah di usia muda. Nah kalau dia solih, dia solihah ketemu, maka anaknya pasti generasinya jauh lebih baik.
Karena sejak kecil pasti disekolahkan, dididik dengan pemahaman yang sudah baik. Artinya generasi berikutnya akan lebih baik lagi dan seterusnya. Kemudian yang ketiga, orientasinya yang dicontohkan oleh Nabi ketika seseorang menikah karena ingin mendapatkan keturunan yang soleh yang kelak, mendoakan dirinya sehingga bisa selamat dari neraka, selamat dari siksa Allah dan kemudian masuk ke dalam surganya. Nah itu boleh punya orientasi begitu. Sesuai dengan hadis nabi bahwa terputuslah amal seseorang kecuali ketika dia meninggal dunia.
Yang pertama adalah sedekah jariah, yang kedua adalah ilmu yang bermanfaat, yang ketiga adalah anak solih yang mendoakan. Jadi boleh punya cita-cita menikah itu agar keturunannya solih semua dan kemudian mereka nanti... Mendoakan orang tuanya menjadi orang tua yang selamat di akhirat.
Boleh. Kemudian yang keempat, orientasi menikah adalah untuk menghindarkan dirinya dari potensi berbuat maksiat. Perbuatan maksiat yang berbahaya adalah berzina. Berzina dalam konteks zina yang besar. Zina yang dosa besar, ada zina yang dosa kecil, zina mata misalnya, zina hati dan lain sebagainya.
Itu juga potensi-potensi kemaksiatan. Itu semua bisa tertutup dengan seseorang menikah. Karena keinginannya untuk menyalurkan hasratnya itu bisa disalurkan kepada saluran yang...
berkah. Rasulullah SAW ditanya, Ya Rasulullah, oleh salah satu sahabat, kalau saya berzina, apakah saya berdosa? Oh iya, dosa, dosa besar.
Lalu, kalau saya menikah, kemudian saya berhubungan suami istri dengan pasangan saya, apakah saya dapat pahala? Oh iya, jelas. Kamu akan dapat pahala besar juga.
Ya, maka di dalam Islam itu, Seseorang yang dia sudah masuk usia akil balik, maka segera dia memantaskan diri, mempersiapkan diri untuk menikah. Supaya kemungkinan-kemungkinan terjadinya maksiat dengan bertumbuhnya fisik dan akalnya, itu tertutup dan disalurkan di saluran yang berkah. Masya Allah ya, orang yang dia apa namanya.
Ada satu hadis, saya pernah diskusi dengan salah satu Ustadz yang ada di Surabaya, Ustadz Heri Latif, beliau CEO-nya Nurul Hayat. Ustadz Heri Latif mengatakan begini, kalau orang itu melakukan hubungan suami-istri, maka Allah akan memberi mereka pahala berjihad. Wah, luar biasa pahala berjihad loh.
berjihad, perang, hadapan-hadapan musuh yang mana disitu potensi terbunuh juga bisa tapi orang dapat pahala jihad, jihad itu kalau dalam Islam amalan yang paling puncak yang bisa membuktikan seseorang itu betul-betul beriman atau tidak itu amalan pembuktian paling puncak dulu Rasulullah kalau ngecek sahabatnya ini imannya 24 karat atau tidak itu Diseru saja berjihad, kalau mereka enggak berangkat alasan masuk angin lah, loroweteng lah, lorowuntu gitu. Biasa alasan-alasan kayak gini berarti ada kemungkinan mereka imannya enggak serius. Karena yang biasa alasan enggak mau berjihad itu hanya orang munafik saja.
Dan ini berhubungan suami istri pahalanya jihad. Waduh-waduh, kalian bisa jihad terus nanti setiap hari. Lajia terus ini.
Nah itu kalau gak disalurkan di saluran yang tepat, dia akan menjadi potensi maasyiat dan itu sangat berbahaya. Sangat berbahaya. Sehingga kata para ulama, awal dari semua kebaikan adalah mencegah perbuatan dosa. Atau berhenti melakukan dosa.
Itu awal dari semua kebaikan. Maka kalau kita... mau ngomongin kebaikan-kebaikan besar, pengen istiqomah sholat malam, pengen istiqomah sedekah, tapi enggak bisa meninggalkan maksiat, maka dia lupa bahwa amal yang mendahului semuanya itu, yang terpenting adalah di awal dia bisa meninggalkan maksiat, salah satunya dengan pernikahan. Kemudian, Yang kelima, seseorang boleh menikah dengan orientasi ingin mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Teman-teman sekalian, kebahagiaan di dunia itu adalah kebahagiaan yang kalau seandainya orang itu belum menikah, itu enggak lengkap. Nabi Adam itu ketika diciptakan oleh Allah di tempat tinggalkan di surga. Tempat tinggalnya adalah surga.
Itu disebutkan bahwa Nabi Adam itu aja kesepian padahal yang surga. Hidupnya ada yang kurang. Dengan itulah kemudian Allah ciptakan Hawa.
Menjadi pasangan buat Nabi Adam. Makanya kalau sekarang ada yang mengatakan bahwa aku gak menikah. Iso bahagia.
Preketek saya bilang. Preketek. ya bohong dia, bikin Nabi Adam bukan ditaruh dunia ya, apa menaruh dunia tambah gak bahagia kalian ya, Nabi Adam itu ditaruhnya di surga, kurang kebahagiaan apa di surga itu, semuanya ada tapi ternyata kebahagiaannya enggak lengkap, sehingga Allah tahu apa isi hati Nabi Adam sehingga diciptakan lahawa untuk menemani Nabi Adam, lengkaplah kebahagiaan beliau makanya teman-teman sekalian jangan merasa dirinya bisa bahagia dengan sombongnya mengatakan aku gak perlu menikah tanpa menikah aku bisa bahagia, sombong, enggak boleh kalau belum dapat jodohnya sambil berdoa ya Allah semoga Memang inilah yang terbaik buat aku, tapi aku sabar menanti, aku sabar menanti sampai kau temukan jodohku di saat yang paling tepat buat aku.
Itu orang yang benar. Nah teman-teman sekalian, maka ketika seseorang itu sudah punya niat yang baik, ketika menikah sudah niatnya benar, maka niat itu amal hati. yang letaknya ada di tiga tempat. Kalau ada orang mau sholat, dia harus menjaga niat dari sejak awal sebelum sholat, kemudian yang kedua adalah pada saat dia sedang melaksanakan sholat, yang ketiga pada saat dia selesai sholat. Karena sholat itu ibadah yang sementara, hanya butuh beberapa waktu kemudian selesai, maka faselnya ada tiga.
Sebelum, saat pelaksanaan, dan setelah pelaksanaan. Contoh lain, berinfak, bersedekah, juga begitu. Sebelum berinfak dijaga keikhlasannya, pada saat berinfak juga dijaga keikhlasannya, selesai berinfak dijaga juga keikhlasannya. Jangan diungkit-ungkit, jangan diomong-omongin, jangan ditunjuk-tunjukkan kepada orang lain.
Nah karena menikah itu adalah ibadah seumur hidup, maka menikah itu keikhlasannya digaga sebelum menikah dan pada saat dia menjalani pernikahan sampai akhir hayat. Jangan pernah kemudian berbelok, karena ketika orientasinya berbelok di perjalanan pernikahan ini akan sangat berbahaya. Nah kalau kita sudah benar orientasinya lurus sesuai dengan yang tadi disampaikan di dalam kitab-kitab para ulama. Maka kalau punya masalah bersama karena suami istri sudah satu visi yang benar atau niat yang benar.
Maka kalau ada masalah bersama diingetkan lagi di reminder istriku kita sudahi perdebatan kita, pertengkaran kita. Diingat-ingat dulu bahwa kita menikah ini karena niat kita ingin masuk surga bersama. Maka sudahi perdebatan ini.
Kita pikirkan hal-hal yang jauh lebih penting. Supaya kita bisa tetap bersama di dunia dan di akhirat. Jadi ngeluruskan lagi itu gampang ketika punya konflik. Kalau dua-duanya orientasinya benar.
Nah yang repot itu. Menikah itu gak ngerti orientasi ini tadi, sehingga gak ngerti harus mengklarifikasi bagaimana. Saya pernah menikahkan seseorang, waktu itu masih awal-awal saya menjodoh-jodohin.
Belum begitu banyak menemui problem yang dihadapi setelah menikah oleh teman-teman yang saya jodohkan. Ini pengalaman yang akhirnya jadi pelajaran berharga buat saya untuk... Kemudian hari, ada satu ahwat, kami sudah berusaha mencarikan yang terbaik buat dia, enggak nemu-nemu. Ya Qadarullah, Allah mungkin punya rencana yang berbeda.
Kemudian ada seorang ihwan, tidak sengaja kenal ketika sedang safar. Kemudian ihwan itu setelah kenalan, tiba-tiba beberapa hari kemudian mengontak si ahwat ini dan mengatakan bahwa saya ingin melamar kamu. Saya ingin melamar.
Karena si Ahwad ini adalah salah satu murid saya, cerita ke saya. Saya paham betul kegelisahan dia karena sudah lama dalam penantian. Saya mau memberikan, ya kita lihat dulu bagaimana kualitas si Ikhwan.
Akhirnya saya coba untuk klarifikasi. Nah kualitasnya cukup bagus, cuma ada satu yang kelewatan, yang terlewat adalah si Iwan itu tertarik hanya karena, bukan hanya sih, faktor utamanya itu karena fisiknya dulu. Yang ini saya awalnya agak ragu. Wah ini, kalau ini diteruskan enggak enak saya. Ternyata kemudian si Ahwad ternyata saya melihat kegelisahan itu saya enggak tega untuk kemudian mengatakan, enggak coba yang lain dulu.
Itu enggak tega saya pada saat itu. Sekarang karena ini sudah kejadian bertahun-tahun yang lalu, sekarang insya Allah yang seperti ini enggak mungkin terjadi lagi. Karena saya sudah jauh lebih.
apa namanya berhati-hati dengan perjodohan pada saat itu akhirnya singkat kata mereka akhirnya menikah yang mana yang laki-laki sebetulnya tertarik di awal bukan karena faktor-faktor yang macem-macem motifnya ternyata di awal yang disebutkan fisik dulu facenya itu tipe saya, intinya kayak gitu, itu tipe saya orang kalau kayak gini, ini pelajaran yang saya dapat ya repotnya adalah nanti kalau dia ketemu face yang tipenya dia juga sepanjang pernikahan lah, ruwet ini nanti kalau face itu, wajah itu menjadi faktor pertama yang membuat dia tertarik maksudnya yang membuat dia memutuskan menikahi ya kalau tertarik wajar lah tapi kalau memutuskan menikahi Itu menurut saya terlalu cepat disimpulkan. Nah ternyata benar, problem rumah tangganya kacau. Mau diluruskan lagi sulit, karena yang satu orientasinya apa, yang satu orientasinya apa. Enggak ketemu, enggak ketemu. Jadi problem yang dihadapi ketika rumit, disatukan lagi itu enggak ngerti bagian.
ketemunya di tengah itu yang apa? Haris betul-betul harus metani lagi. Yang repotnya itu adalah karena dia tidak terbina dengan baik, yang terbina hanya istrinya saja, suaminya tidak terbina, ini repot kalau punya problem itu untuk difasilitatori. Sehingga kalau ada konflik, suaminya enggak mau ditemukan. enggak mau diajak ngobrol baik-baik oleh pembinanya si yang ahwat ini.
Ini repot akhirnya. Nah ini teman-teman sekalian, ini gambaran saja bahwa ketika orientasi nikah kita itu sudah benar, niatnya ibadah misalnya, maka niat ibadah itu berdua suami dan istri dipegang betul. dipegang betul sehingga itu akan memberikan nuansa pada semua aktivitas dalam pernikahan itu nanti sehingga kalau ada nuansa yang menyimpang dari nuansa ibadah maka bisa langsung diluruskan lagi nah itu loh pentingnya nah insyaallah untuk pertemuan ini saya cukupkan mungkin akan lebih baik kalau kita diskusi dari pertanyaan-pertanyaan teman-teman peserta kajian ini semuanya. Insyaallah itu. Hai cek cek oke ya ya Allah materi yang disampaikan cukup adet gimana jadi bersemangat menikah segera dulu nikah tahun berapa iu usia berapa saat ngapain dan roto ngoprek menikah usia 25 tahun Oh Alhamdulillah masih belum ada belum ada yang memecahkan rekor saya wahaha 21 hai hai Tapi di mecahkan oleh Gus Putri Anikus yang di bandar 19 tahun Dan yang memaksa menikah Alhamdulillah hadir disini Satnu Wah ya Allah, sing dan sing dan sing ini kok kotija saya dari sebelah sana jadi mbak-mbak kalau sudah ada yang soleh mendekat sudah dipepet aja, mas jadi nikah pandang enggak, ini sudah ada yang lamar yang lain dulu gitu ngancamnya mantap jadi saya nikah yang diancam, temanya gitu oke, Alhamdulillah insyaallah, Kang Aik Ustadz Adiza ini materinya luar biasa sekali, tentu banyak pertanyaan yang sudah bergemuruh di hati atau di DM Oh sudah sudah masuk oke ntar ada yang bertanya di sini Oke Mbaknya 12 angkat tangan dulu 123 pertanyaan yang hari ini akan dapat doorpress dari Kang Dewa dari bener snacknya Oh Dewa snack bukan Kang Dewa snack Dewa snack kita Mbak Panitia ngomong mic-nya bisa dipakai tulisan atau pakai Mac Mbak Oh saya pakai nih cek cek cek cek baik eh yang mana banyak baik satu mas mas satu pertanyaan masih enggak ada khusus mas mas hari ini kalau ada yang tanya ada hadiah khusus dari saya saya hari Hai sebuah buku w bukunya judulnya menjadi suami seperti nabi insyaallah baik silakan ya Monggo silakan Terima kasih banyak Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Izin bertanya Ngeva set kalau kita misalnya enggak pengen nikah karena misalnya punya enjer isu gitu ya Jadi Kak Hai Ada apa?
Anger issue. Marahnya itu jelek gitu. Nesu ya?
Nesu. Oh punya sifat pemarah. Iya, tapi marahnya itu lebih ke ekstrim gitu.
Jadi kayak gak pengen nikah karena takut menyakiti. Sampai ngobong-ngobong omah. Jangan sampai. Nah ekstrim itu begitu.
Kalau mencahi gelas mah belum ekstrim. Gitu ya. Ngebongomah lah itu baru ekstrim. Jadi itu tadi emosi yang kurang terkendali terus ditambah karena ada trauma dari pola asuh orang tua seperti KDRT kayak gitu.
Nah itu ada rasa kekhawatiran tersendiri gitu. Terus ditambah lagi juga ada sedikit dendam sama orang tua jadi kayak... Aku gak mau nikah Waduh, padahal enak loh nikah ya Serius, bukan enak lagi Memang enaknya cuma 1%, yang 99% enak Kanda nih, senang Belum berdaya pak saya Udah itu aja?
Iya, itu aja Terima kasih banyak, assalamualaikum wr. wb Waalaikumsalam Jadi ada trauma menikah gitu Baik, saya jawab dulu nanti lupa Jadi yang pertama saya ingin sampaikan bahwa ketika seseorang menikah seharusnya problem yang terkait dengan dirinya sendiri itu harus sudah diselesaikan dulu. Jadi hal-hal yang masih menjadi pengganjal problem diri, dirinya belum beres lah istilahnya gitu. Dia belum mampu. apa namanya mengontrol dirinya sendiri maka sebaiknya dibereskan dulu karena begini Ketika nanti sudah menikah, harapannya ketika menikah itu kan menikah tapi masih banyak PR pribadi.
Padahal kalau sudah menikah, nanti sembilan bulan berikutnya biasanya paling cepat itu punya anak sudah. Bayangkan kalau banyak problem pribadi yang belum selesai, itu nanti korbannya akan banyak itu. Suaminya jadi korban atau istrinya jadi korban, anaknya jadi korban.
Akhirnya keluarga itu tidak menjadi tempat untuk memperbaiki generasi. Akhirnya terjadi trauma lagi, anaknya jadi trauma lagi, beres-beres nanti urusan. Padahal harusnya menikah untuk memperbaiki generasi yang berikutnya supaya menjadi lebih baik dari kita. Harusnya itu salah satunya.
Maka saran saya adalah memperbaiki diri. Bagaimana caranya kalau problemnya masalah emosi? Kita harus tahu, kalau kita baca kitab-kitab ulama terkait dengan taskiyatun nafs, maka kita akan tahu salah satu problem hati yang berat, itu adalah pemarah.
Karena pemarah itu adalah kalau Nabi mengatakan, La takdhu walakal jannah, jangan marah maka surga untukmu. Itu, Artinya apa? Kalau kita enggak marah, berarti ada potensi surga yang terbuka buat kita. Sedangkan kalau kita pemarah, maka potensi surga tadi jadi ibaratnya jadi tertutup buat kita.
Kenapa? Karena marah itu salah satu penyakit hati yang menyebabkan problem-problem itu jadi merantak kemana-mana. Problem kecil jadi besar, problem sepele jadi krusial.
Problem terkait satu orang bisa jadi banyak orang, karena marah. Kata para ulama, seingat saya Imam Al-Ghazali, seingat saya, dalam buku beliau Taskiyatun Nafs itu, beliau menyampaikan bahwa marah itu adalah penyakit hati yang paling mudah ditunggangi oleh syaitan. Itulah kenapa Nabi mengatakan, kalau marah bacalah ta'awudz, audzubillahimnasyaitonirrojim, karena seringkali marah dijaga.
jadikan sebagai tunggangannya syaitan agar problem yang kecil itu jadi membesar dan jadi parah nah nanti treatment yang harus dilakukan nanti akan ada mungkin kajian tersendiri atau ilmu yang memang belum dikuasai dan para ulama bagaimana menyarankan untuk treatment marah tentu itu nanti adalah bab lain yang apa namanya teman-teman bisa mempelajari itu lebih dalam ya itu yang pertama kemudian trauma masa lalu trauma masa lalu oleh orang tua pola pengasuhan yang membuat kita jadi trauma teman-teman sekalian pola pengasuhan atau gini aja deh kita tidak pernah bisa memilih dilahirkan dari orang tua yang mana, betul ya? artinya semua keputusan Allah atau takdir Allah itu kita nggak bisa milih karena itu hak prerogatifnya Allah maka apapun itu kita dilahirkan di keluarga model apapun maka yang harus kita lakukan adalah ridho dengan takdir itu Yang kedua, tidak mungkin Allah itu memberikan kondisi setiap orang itu atau takdir kepada setiap orang itu tanpa ada hikmah pelajaran yang baik dibaliknya. Itu mustahil, pasti ada pelajaran yang baik dibaliknya.
Nah fokuslah kepada pelajaran apa yang sedang Allah titipkan buat kita. Hikmah apa, kenapa Allah titipkan aku di keluarga. Yang orangtuaku itu tidak memiliki pemahaman agama yang baik, bahkan melakukan hal-hal yang itu membuat aku punya trauma dalam pola pengasuhan mereka. Pasti ada pelajaran berharga. Saya kasih contoh, dalam Al-Quran kita diberikan satu kisah yang membuat kita harusnya tidak lagi menjadi orang yang menyalahkan keadaan dan selalu berpositif thinking.
Ada satu kisah, kisah itu dalam surat Yusuf, yang isinya adalah kisah Nabi Yusuf. Coba, satu Nabi ini problemnya sepanjang hidupnya berat semuanya. Di awal Nabi Yusuf cerita kepada ayahnya, Nabi Yaakob, bahwa aku bermimpi ada 11 bintang sujud tunduk kepada aku dan seterusnya. Ayahnya langsung tahu kamu bakal diangkat jadi nabi, kamu jangan cerita ke saudara-saudaramu.
Saudara-saudaranya tahu karena dia disayangi oleh ayahnya, saudaranya yang lain semuanya berbuat dengki. Nabi Yusuf diajak main, kemudian dicemplungkan sumur. Jadi Nabi Yusuf itu, dia kena kekerasan verbal dari saudara-saudaranya.
Kemudian dia mendapati kekerasan fisik, bahkan dia mendapati percobaan pembunuhan. Dicemplungkan di sumur, bayangkan. Satu, bullying, kekerasan fisik, kekerasan verbal. percobaan pembunuhan, empat Buddha. Setelah itu ditemu oleh seorang sodagar, ditemu bukannya dikembalikan ke bapaknya, dijual di pasar jadi Buddha.
Human trafficking, kelima. Tak hitung ini, human trafficking. Setelah itu dijual dibeli sama orang dari istana. dibeli sama orang di istana, kemudian dirawat di sana, karena parasnya sangat ganteng, sangat luar biasa menakjubkan secara fisik, kemudian ada seorang istri pejabat tinggi di Mesir, dia menggoda Nabi Yusuf, dimasukkan dalam kamar, dikunci, kemudian mau diajak berzina. Apa yang terjadi?
kekerasan seksual. 6. Kekerasan seksual. Setelah kekerasan seksual, Nabi Yusuf tidak ingin berzina, padahal dalam hatinya sudah tertarik, tapi kemudian Allah berikan petunjuk, dan kemudian Nabi Yusuf melarikan diri dari situ, ditarik bajunya, kekerasan fisik lagi. 7. Setelah itu, Nabi Yusuf disidang.
karena dianggap melakukan perzinaan sama istri petinggi Mesir itu di fitnah dialah yang memperkosa aku, dapat lagi fitnah, perkosaan, fitnah perkosaan kemudian Nabi Yusuf dipenjara, setelah itu dipenjara kemudian beliau ketemu dengan salah satu orang yang ada di penjara yang kemudian dia dipesani untuk ngomong kepada pejabat agar Nabi Yusuf bisa ditolong dan dikeluarkan dari situ tapi orangnya diamanahi lupa wess macam-macam pokoknya lengkap semuanya saya ingin sampaikan seandainya Nabi Yusuf itu orang seperti kita Maka cukup bagi Nabi Yusuf untuk melakukan semua bentuk keburukan dengan embel-embel bahwa, ya gimana lagi aku dulu diperlakukan begini kok. Dia akan mencari pembenaran atas semua kezoliman yang dilakukan kepadanya. Tapi Nabi Yusuf tidak pernah melakukan itu. Bahkan orang yang dulu pernah nyemplungkan mereka, menyemplungkan Nabi Yusuf ke dalam sumur, semua saudaranya yang dalam kondisi kekeringan, paceklik, mereka datang ke tempat Nabi Yusuf, semuanya diampuni oleh Nabi Yusuf, dimaafkan semuanya. Jadi Nabi Yusuf itu tidak baperan, dan Nabi Yusuf tahu bahwa setiap ujian yang menimpa beliau adalah bentuk rasa kasih sayang Allah kepadanya untuk diangkat derajatnya menjadi derajat yang lebih tinggi.
Kalau kita akan begitu. Aku apaan, orang bapak aku ngono, mengapa aku nakal lagi? Ibu aku ngono, mengapa aku begini?
Jadi kita mentalitas hari ini kita kecenderungan begitu, anak-anak muda sekarang kan begitu. Dia nakal itu karena kalau ditanya kenapa begini, dalam hati mereka meskipun mungkin gak diucapkan, mereka sebenarnya dalam hatinya, ya carna bapak aku kok ngono duluan, ibu aku kok ngono duluan, begitu. Nah, bagi kita yang diberi Allah panduan Al-Quran dalam kehidupan kita, maka masa enggak cukup kita dapat contoh Nabi Yusuf untuk kemudian kita pakai sebagai panduan hidup kita agar kita tidak...
Hai menyikapi hal semacam itu dengan sikap yang buruk ya Insyaallah itu supaya kita punya pikiran positif ya terhadap apa yang terjadi dari orang tua kita kepada kita semoga bermanfaat Oke tadi siapa yang angkat tangan saya Pak Oh sana sudah semakin sedih andresana Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullah Mohon izin bertanya Ustadz Ngeten biasanya kan kalau di tahap pengenalan itu Calon pasangan kan yang nampak itu baik-baiknya mawon Terus kan kejelekannya gak begitu nampak ngeten gak? Sehingga sebelum kita memutuskan di tahap pernikahan Perlu meminta petunjuk sama Allah Ya melalui sholat istiqoroh Nah yang saya tanyakan bagaimana bentuk jawaban dari sholat istiqoroh tersebut Apakah dengan keyakinan hati atau mimpi ngoten kemudian jika sekali sholat istiqoroh kok belum belum kadas muncul jawabannya gimana ini serik nama buatan daniku perlu diulang-ulang berapa kali nama peripon ngoten Terima kasih baik-baik ya jadi salah satu ikhtiar yang dilakukan oleh kita ketika sedang menjemput jodoh adalah salah satunya adalah sholat istiqoroh sholat istiqoroh itu dilakukan karena kita ada pilihan ya Nah sholat istiqoroh tidak dilakukan ketika pilihannya gak ada hahaha jadi ada pilihan nih pilihan yang pertama ini pilihan kedua sehingga sholat istiqoroh mana yang terbaik diantara dua ini Nah itu sholat istiqoroh Makanya kalau ada yang istiqoroh tapi tidak ada pilihannya, yang istiqoroh ya opone. Makanya harus ada, makanya istiar selain istiqoroh adalah mempersiapkan pilihannya. Ihtiar untuk menjemput jodoh itu tadi dengan secara fisik kita mencari.
Nah selain istiqoroh, jadi gini ya istiqoroh. itu membutuhkan kemantapan hati, artinya jawaban dari istiqorah itu kemantapan hati terhadap pilihan tertentu itu tadi. Maka kemantapan itu sebetulnya bukan faktor yang satu-satunya yang tiba-tiba muncul, dia dipengaruhi oleh banyaknya data dan informasi tentang orang tersebut.
Jadi bukan ini ada calon dua orang. Dua orang ini sama-sama dua-duanya gak ngerti profilnya. Kemudian kita istiqoroh dalam kondisi gak ngerti apa-apa.
Kemudian berharap kita tiba-tiba diserkan yang A atau yang B. Gak bisa begitu teman-teman sekalian. Jadi ihtiar selain istiqoroh adalah memperjelas.
Ini orang ini Sopo, dia ini siapa? Dan semakin kita memperjelas siapa dia, itu juga akan memberikan kemantapan hati kita pada saat kita istiqoroh. Jadi kemantapan itu tidak muncul tiba-tiba.
Dan dia juga ada faktor-faktor yang sifatnya kita didata-data tentang orang tersebut. Siapa sebetulnya dia, informasi dan sebagainya. Pada saat itu semua sudah kita dapatkan.
Sudah ada, kalau saya selalu menganjurkan untuk cari orang yang bisa memvalidasi siapa orang ini sebenarnya. Entah itu sahabatnya paling minimal, atau kalau dia enggak punya guru agama, atau enggak punya ustadzat-ustadzah, maka itu minimal sahabatnya. Yang utama memang orang tuanya, keluarganya.
orang tuanya, saudaranya itu yang harus memberikan klarifikasi tapi kemungkinan mereka-mereka ini punya tendensi karena itu orang terdekat tapi kalau temannya atau gurunya, guru ngajinya itu enggak punya tendensi enggak punya tendensi dia, dia akan mengatakan kecenderungannya apa adanya bagaimana sifatnya dia, bagaimana orangnya ini dia punya kekurangan apa dan kelebihan apa dan seterusnya, itu lebih mudah. Dan itu nanti akan menjadi bahan kita sholat istiqoroh, sehingga jawaban kemantapan itu akan muncul ketika kita mantapkan dengan doa. di sholat istiqoroh itu.
Nah teman-teman sekalian sampai kapan kita istiqorohnya? Istiqoroh itu sebetulnya tidak ada berapa kali, begitu tidak ada. Selama memang kita bisa melakukannya sekali dan sudah langsung ada kemantapan ya jawab saja kalau memang enggak ya enggak, kalau memang iya ya iya, begitu.
Jadi ada apa namanya kemantapan itu hasil dari kita menimbang bukan dari apa namanya jadi kita merawat keraguan itu enggak boleh misalnya contoh begini ya kita tuh harus paham ya bahwa ragu-ragu itu bisikan setan ragu-ragu itu bisikan setan sehingga ketika dia sholat istiqoroh dia lakukan Dia tetap gak bisa jawab, seajah ini mantap apa enggak dengan pilihan-pilihan itu. Nah ini bisikan setan, kalau memang enggak ya bilang enggak. Dan kasih jawaban yang syari'i kalau bisa. Karena jawaban syari'i itu penting.
Misalnya, saya gak bisa sama si A, karena si A ini komitmen dia menuntut ilmunya gak bagus secara agama. dia enggak paham agama dan dia enggak punya komitmen untuk menentu ilmu dengan baik saya enggak serg sama si A, mantep dia ngomong jawabannya syarih, saya enggak mantep sama si B juga kenapa? karena si B ini bekerja di bidang yang Allah enggak suka yaitu bidang-bidang yang diharamkan dalam Islam nah ini tegas, ada jawaban syarihnya Nah ini akan memantapkan kita untuk memilih enggak Atau kita mengantapkan untuk iya Itu kita tentukan dengan cara seperti itu Insyaallah Ini nyambung dari pertanyaan Mbak yang terakhir Ini tambahnya adalah Ini dari IG Bahwa Ini orangnya baru kenal Orangnya baru kenal Terkesan tergesa-gesa Tergesa-gesa sebenarnya sudah ada jawaban sih dan ada rasa ragu dalam hati tentang orang tersebut karena belum mengenal bagaimana karakternya Oke takut Bagaimana jika nanti salah dalam memilih hidup penjelmeng pilih pendamping hidup apa-apa yang harus saya lakukan agar tidak salah dalam memilih pasangan yaitu tadi jawabannya sebagian dia ada yang mendekati seorang ahwat ya dan dia seperti kesal-kesal pengen ngajak menikah itu padahal belum dikenal betul ya belum tahu betul Orang ini siapa?
Ya skip lah kayak gitu-gitu. Jadi menikah itu tidak boleh, wong membeli saja gak boleh membeli kucing dalam karung kan. Membeli loh itu. Loh ini menikah. Menikah itu ibadah seumur hidup.
Dan ikhtiarnya berarti harus menggunakan ikhtiar yang kita bisa melibatkan cara-cara, melibatkan Allah ke dalamnya. supaya ikhtiar kita itu diberkahi supaya kalau kita milih milihnya pun sebagaimana yang Allah berikan petunjuknya jadi yang begitu-begitu kalau kita pilih juga dia, maka itu akan sangat berbahaya dan kita yang menyelisihi cara-cara secara islami resiko tinggi baik, ada pertanyaan lagi? atau kita jawab dari instagram, ada lagi Z ini menarik pertanyaannya Karena kaitannya juga kalau saya lihat ini tanggung jawab seorang laki-laki terhadap keluarga Saya baca kan ya Assalamualaikum kak, izin bertanya ustadz Bagaimana hukumnya apabila seorang ikhwan yang hendak melamar Tetapi kehidupan keluarganya masih membutuhkan bantuan nafkah dari sang ikhwan Dikarenakan orang tuanya bercerai dan adiknya masih membutuhkan biaya pendidikan Bagaimana hukumnya apabila ikhwan tersebut ingin menikah sedangkan masih ada kewajiban pada keluarganya Terima kasih Ustaz Jadi ada ikhwan Katanya siap menikah Tapi masih punya tanggungan Kepada orang tuanya Maksudnya membiayai orang tuanya Karena orang tuanya bercerai Sehingga dia harus membantu ibunya Dan adik-adiknya masih sekolah Jadi bagaimana? Ya selama memang Secara ekonomi mampu Ya enggak masalah Kan tadi enggak diomongin Kalau ekonominya enggak mampu kan?
Siapa tahu gajinya Malah berkelipat-kelipat Begitu menikah jadi 50 juta Menikah jadi 50 juta Nah tapi kalau seandainya yang dimaksud si Iwannya tidak mampu, si Iwan gak mampu untuk membiayai semuanya sehingga dia tanggungannya berat ke keluarga besarnya. Sehingga ketika menikah nanti ada kemungkinan makin memberatkan secara ekonomi. Maka saya sampaikan dulu bahwa kemungkinan untuk tetap menikah bisa, tapi dengan catatan. Biasanya sang istri atau calon istri ketika ta'aruf kalau seperti itu biasanya saya akan bilang kepada calon-calon istri ini, kamu bersedia enggak kalau membantu suami secara ekonomi? Kalau kamu memang menerima dia dengan profilnya yang mungkin menurut dia sudah bagus, hanya masalah faktor ekonomi saja yang dia belum memungkinkan, maka Selama yang perempuan atau yang ahwat ini siap untuk membantu perekonomian suaminya, maka lanjut.
Tapi kalau istri yang enggak mau dan dia hanya, pokoknya tanggung jawab suami, titik. Saya mau pokoknya saya dinafkai, saya enggak mau ikut cewek-cewek kerja. Oh ya wess, orang sambok pilih.
Beres. Karena itu kan masalah cocok enggak cocok. Itu aja kalau saya. Saya pernah... Hai menembolehkan mereka menikah dan sampai hari ini Alhamdulillah rezekinya lebih banyak malahnya ngilang rezekinya lebih banyak karena keberkahan seorang laki-laki kemudian menafkahi orangtuanya juga itu enggak bisa kita abaikan itu sesuatu yang luar biasa dan sebagainya jadi melihat ini sepertinya malah bentuk eh salah satu bukti bahwa dia menjadi laki-laki yang akan bertanggung jawab juga terhadap keluarganya betul artinya keluarganya sendiri aja sudah dia siap menanggung dan ketika dia mengajukan diri untuk menikah melamar seorang akhwat mungkin seperti itu berarti justru disitu menjadi portfolio bahwa dia juga insya Allah akan bertanggung jawab dengan keluarganya yang akan dibina nantinya iya insya Allah ada lagi pertanyaan atau dari DM lagi?
baik di belakang Hai tadi tadi yang belakang ini yang depan Mbak yang depan ada dari tadi ini Oh iya depan dulu karena hadiahnya tinggal satu ini mau depan apa belakang pemas depan aja baik ya Mbaknya yang depan masih dapat nanti kalau ada yang pengen nanya ya silahkan di DM saja saya Insyaallah saya bantu atau di DM di admin Pranikah Academy ya Prami tadi ya Prami ya yang mana mbaknya? yang depan? yang ikhwan? siap dong pak assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh walaikumussalam izin pertanyaan bagaimana cara kita bisa mendapatkan atau melihat jodoh yang tepat melihat zaman sekarang dengan kasus yang marah ulangi ulangi yang terakhir Hai bagaimana cara kita bisa mendapatkan atau melihat jodoh yang tepat karena melihat zaman sekarang dengan kasus yang marah kasus sama KDRT melihat bagaimana melihat calon pasangan apalagi dengan kasus KDRT yang marah seperti itu Oh KDRT Yopo toh oh gaya-gaya Nigaroka DRT ke foto hahaha kecintaan dalam rumah tangga ya? oh bukan oh kebahagiaan kata mas Afiq lah, kebahagiaan dalam rumah tangga jadi bagaimana cara memilih jodoh yang tepat di saat hari ini kasus KDRT Mara supaya kita terhindar dari jodoh yang pelaku kekerasan gitu maksudnya oke, baik-baik paham-paham, jadi begini teman-teman sekalian Bismillahirrahmanirrahim Pelaku kekerasan dalam rumah tangga itu rata-rata kan terjadi laki-laki kepada perempuan, suami kepada istrinya, atau orang tua kepada anaknya.
Kalau kita melihat tanda-tanda karakter seorang laki-laki yang berpotensi melakukan kekerasan dalam rumah tangga, Itu sebetulnya ada beberapa indikator yang bisa kita pakai untuk melihat itu. Dan ini bisa ketika kita... Tadi metode-metode yang tadi sudah saya sampaikan itu sebetulnya paling tepat untuk menganalisa apakah dia berpotensi pelaku kekerasan atau tidak. Misalnya pertama, para pelaku kekerasan atau orang yang berpotensi melakukan kekerasan dalam rumah tangga, biasanya, ini enggak mesti loh ya, tapi ini menjadi salah satu faktor, biasanya, Dia adalah korban kekerasan atau dia melihat orang tuanya sebagai pelaku kekerasan juga.
Jadi biasanya para pelaku kekerasan dan rumah tangga itu karena dia melihat orang tuanya adalah sosok orang tua yang pelaku kekerasan. Entah itu ayahnya kepada ibunya, entah itu ayahnya kepada dirinya, atau ibunya kepada dirinya. Biasanya sang anak berpotensi potensi menjadi pelaku kekerasan juga karena dia terekam memorinya bahwa cara-cara melakukan merespon permasalahan-permasalahan yang ada di dalam rumah tangga itu selalu dengan outputnya kekerasan sehingga seperti terekam terus di sini sejak kecil oh bapakku itu naik ngamuk ambil piring perang, ibuku naik ngamuk piringnya di Kayak Frisbee, nah ini misal contoh, nah itu terekam dari sejak kecil, maka dia akan secara alam bawah sadarnya nanti ketika mendapati permasalahan begitu, dia punya potensi untuk melakukan hal yang sama, itu yang pertama. Yang kedua, pelaku kekerasan dalam rumah tangga biasanya mereka Uh Apa namanya, biasanya mereka itu hidup di lingkungan pergaulan pelaku kekerasan. Misalnya contoh, waktu sekolah kenakalan yang kekerasan.
Bullying, kekerasan verbal, kekerasan fisik misalnya, mukuli orang, tawuran. Ini potensi pelaku kekerasan biasanya. Ini contoh-contoh saja, indikator-indikator yang mungkin bisa dipakai untuk kita preventif. Yang ketiga, biasanya pelaku kekerasan itu adalah orang-orang yang dia menggunakan obat-obat terlarang dan alkohol. narkoba dan alkohol ini yang paling sering yang saya dapetin biasanya dia pelaku kekerasan itu pecandu alkohol peminum, pengguna narkoba kemudian yang pasti yang menjadi yang utama adalah pelaku kekerasan pasti pemahaman agamanya sangat rendah pemahaman agamanya sangat rendah, keilmuan agamanya sangat rendah, ibadahnya sangat tidak baik, karena tidak mungkin seorang yang solih, baik sholatnya, tapi dia berlaku kekerasan.
Itu hampir mustahil, kecuali kalau dia sholatnya emang kosong, cuma sholat fisiknya doang. Jadi ini contoh saja. Nah kemudian teman-teman sekalian, Salah satu cara tadi yang saya sampaikan bahwa kenapa kita butuh orang yang mengklarifikasi ahlaknya calon kita, itu karena faktor-faktor kayak gini, pada saat ta'aruf itu, saya seringkali mengajarkan kepada murid-murid saya, tanyakan bagaimana background orang tuanya, bagaimana hubungan dia dengan orang tuanya, kedekatannya seperti apa, bagaimana mereka atau calonmu itu. Apakah mereka pernah mendapati kekerasan dari orang tuanya? Dan bagaimana komitmen dia melihat kondisi itu?
Apakah dia masih punya dendam dengan orang tuanya? Apakah dia cenderung legowo, cenderung mendoakan? Kemudian dia berkomitmen untuk memperbaiki generasi itu agar terbebas dari kekerasan dan sebagainya. Itu semua berdampak. Dia mungkin punya background kekerasan, tapi dia komitmen.
Tidak akan pernah seumur hidup saya, saya berjanji melakukan kekerasan pada siapapun. Apalagi pada istri dan anak-anak saya. Ini kalau komen seperti ini.
Ini bisa dipegang, karena nanti ada situasi dalam Islam itu, ketika kemudian menikah ternyata dia menipu, dia justru berlaku kekerasan yang keras, yang fatal, yang dia parah, maka sang istri kalau menuntut untuk cerai itu syarih hukumnya, itu alasan syarih itu. Kenapa? Karena dia ditipu.
Dia bilang dia berkomitmen tidak melakukan kekerasan, tapi ternyata baru berapa minggu dia melakukan kekerasan. Nah itu menipu dia, maka bisa di ini. Cuma kalau tadi sudah ada orang-orang di sekitarnya yang bisa mengklarifikasi akhlak dia baik, maka insya Allah kemungkinannya kecil untuk dia menjadi pelaku kekerasan. Wallahualam.
Baik, itu yang ingin mbak. Insya Allah. KDR tadi apa mas, Sofik? kebahagiaan dalam rumah tangga baik selanjutnya yang belakang tadi sudah siap mic-nya terima kasih Ustadz mungkin kehadiran saya disini bukan sesuatu yang kebetulan mungkin sudah rencana Allah jadi saya ingin bertanya Ustadz ini ada cerita ada seorang wanita Hai eh dipertemukan oleh Allah seorang laki-laki yang sangat sangat jauh saagul tuluk kulturalnya sangat berbeda bahasanya juga berbeda akan tetapi dia ini memiliki karakteristik yang sangat soleh hal yang membuat berbeda itu menjadikan seorang wanita itu ragu tak takut untuk menjadikan ini pasangannya begitu, Pak Ustadz. Dan dia sudah berusaha istihoroh.
Dan pertanyaan keduanya, apakah butuh izin atau rido dari orang tua? Misalnya pasangannya ini sudah sama-sama suka, sudah sama oke kita mau menikah. tapi orang tuanya tidak setuju misalnya apakah harus ikut keyakinan hati atau kita ridho walidahin gitu terima kasih Ustadz baik saya coba untuk menangkap ya tadi memang suaranya agak kurang jelas saya coba untuk menangkap ya ini ada ikhwan ahwad yang dia ketemu gitu ya tapi orang tuanya tidak setuju padahal mereka berdua soli-soliah begitu? belum, bukan, itu yang kedua, itu pertanyaan keduanya yang kedua ya tadi ya? ini hanya yang pasangannya ini ternyata kulturalnya berbeda, bahkan bahasanya berbeda yang berbeda apa Bu?
ya, seperti misalnya kita bertemu dia itu jauh luar negeri negeri atau oke gitu jadi budayanya beda karena rasnya berbeda etnisnya berbeda ya Oke dan ada keraguan di hati wanita ini dan orang tuanya tapi kat wanitanya kadang-kadang ini Oh ya hatinya itu gini sudah istihara gitu tapi keduanya sholli sholliha ya Insyaallah Insyaallah ya beda beda budaya beda ras tapi sholli sholliha semuanya Orang tuanya setuju atau betul? Halo? Orang tuanya meragukan karena itu.
Jadi sama-sama berdoa sama-sama bagaimana ini didatangkan yang seperti ini. Oke. Saya masih sama-sama berdoa semua orang tuanya juga berdoa.
Jadi yang pertama bagaimana kalau Kemudian ada perbedaan yang sangat jauh dari aspek kebudayaannya, kemudian tradisi berbeda sama sekali. Jadi begini ya, kalau saya melihat aspek tradisi itu dia boleh kita terima atau tidak itu kan ukurannya apakah tradisi itu bertentangan atau tidak dengan syariat, kan begitu ya. Jadi artinya kalau misalnya standar sopan santun saja, menurut saya setiap...
Setiap etnis bisa berbeda, orang Jawa dengan orang Sunda mungkin dalam hal sopan santun mungkin berbeda standarnya. Kalau orang Jawa lewat itu harus menunduk banget begitu ya, kalau orang Sunda mungkin tidak begitu. Atau mungkin orang Sumatera atau orang Kalimantan juga berbeda-beda mereka.
Di dalam Islam, sikap yang seperti itu, itu selama memang tidak bertentangan dengan syariat, tidak masalah. Artinya tidak kemudian kalau dia tidak melakukan hal yang sama dengan orang Jawa, kemudian dia berarti tidak menghormati, tidak selalu begitu kan ya. Artinya nanti tinggal bagaimana mensinkronkan. Jadi nanti kalau... Si istrinya ketika ada di dekat keluarga yang suaminya, maka dia harus siap menyesuaikan tradisi suaminya.
Yang suaminya ketika berada di keluarga besar istrinya, maka dia harus komitmen mau menyesuaikan dengan tradisi keluarga besar istrinya. Menurut saya enggak ada masalah kalau dibegitukan. Karena memang di dalam surat Al-Hujurat, Allah itu menciptakan manusia bersuku-suku, berbangsa-bangsa itu untuk saling mengenal.
Alangkah sangat baiknya justru keragaman itu menjadi sebuah pintu kita bisa mensyukuri dan mengagumi bagaimana Allah menciptakan kita bersuku-suku. Jangan dijadikan masalah apalagi kita cenderung merendahkan suku tertentu. Tidak Ustadz. Nah itu enggak boleh, seperti itu. Ini saya sebutin daerahnya.
dari apa namanya Arab ya ya dari pasangan jadi Arab dari Saudi ya ya Oh ya alhamdulillah memperbaiki keturunan menurut saya enggak masalah sama saja dari Arab mau dari Cina mau dari Kutub Utara Insyaallah enggak ada masalah yang penting dua-duanya sama-sama mau menyesuaikan ketika berada di keluarga besar hai hai Ya, ini tidak ada masalah. Mereka juga harus mau menyesuaikan. Yang Arab harus menyesuaikan sama orang Jawa.
Ini oke, tidak ada masalah. Yang Jawa juga harus menyesuaikan tradisi Arab di sana. Selama memang dua-duanya tidak ada tradisi yang bertentangan dengan syariat, ini oke, tidak ada masalah. Sedangkan yang kedua tadi adalah...
Oh iya, yang kedua? Ya, jadi karena hal tersebut, orang tuanya ini... juga ragu tadi jawaban saya yang pertama tadi berarti sudah mewakili berarti orang tuanya harus tahu bahwa ya itu tadi bahwa perbedaan suku-suku bangsa ras dan sebagainya itu tidak boleh menjadi hambatan, yang menjadi hambatan hanya kesolihannya saja, kalau dia tidak soleh skip meskipun kelihatan baik kalau tidak soleh skip karena maksudnya ini penting ya, nah tapi begini, ini semua kan terkait dengan keridoan kedua pasangan ini mereka memang ridoh gak untuk kemudian saling menyesuaikan tadi kan harus ada rasa legowo untuk ya wis aku gelom, aku memang pengen banget bisa kenal orang-orang Indonesia orang Jawa itu seperti apa dan seterusnya itu artinya dia melakukan itu dengan penuh keridoan gitu itu Nah selama memang begitu oke dua-duanya rela rido untuk melakukan semua penyesuaian itu maka ada masalah kalau mereka kemudian enggak rido merasa terpaksa ngerundel dan sebagainya wes mending skip dari sekarang aja daripada mendolburi begitu baik Ustadz Hai sesakumullah hairan gitu ya Cukup ya kalau ada pertanyaan lebih lanjut masih banyak lagi tentu nggak mungkin bisa dijawab hari ini Monggo bisa di DM ke Kang Aik ke saat Aditya, apa tadi? Aditya Abdurrahman atau di Prami Pranikah Akademi atau di guru-guru kita yang ada di Kediri juga banyak ada banyak di guru-guru di ngaji kita juga kalau pengen langsung ketemu atau kalau mau ke Surabaya juga Monggo boleh, boleh Hai eh Ustadz mungkin sebelum kita akhiri di sesi ini Monggo kami minta sedikit closing statement sekaligus nanti disambung dengan doanya Baik, terakhir teman-teman sekalian, tadi sudah saya sampaikan bahwa niat itu dijaga, dia ada di awal dan dia harus terjaga ketika pelaksanaan pernikahan itu sampai dengan akhir hayat. Hati-hati dengan hal-hal yang bisa memelencengkan niat kita, yang mengganggu niat kita.
Biasanya niat itu terganggu atau menyimpang karena yang pertama, karena... tendensi duniawi, jadi ada tendensi duniawi yang kemudian berubah membelokkan niat kita atau yang kedua kemungkinannya adalah karena ada godaan syaitan jadi ada godaan syaitan, tendensi duniawi itu misalnya masalah harta, kekayaan masalah godaan-godaan perempuan atau orang ketiga dan sebagainya itu duniawi banget sedangkan syaitan itu dia muncul biasanya membisikkan keraguan-keraguan terhadap hati kita sehingga membuat niat kita jadi menyimpang semoga Allah mampukan kita untuk menjaga niat kita dari sebelum teman-teman menikah sampai dengan nanti menikah sampai akhir hayat sampai surganya Allah amin ya Rabbul amin kita tutup dengan berdoa bersama untuk bilahi minasyaiton irrojim Bismillahirrohmanirrohim wassalatu wassalamu arrasulillah wa ala alihi wa sohbi ajma'in Allah maafirlana wali walidaina warhamhumma akamah robbaya nasiqoroh Allah wa nari nilhako hako warzuna tiba'a Wa arhinal batila batila warzugna zinaaba Rabbana la tuzikulubana Ba'daid hadaitana Wahablana milladungkarohmah Innaka antal wahab Rabbana hablana min aswajina Waduri yatina kurota ayun Waja'alna lilmutakin na imama Allah mafir Lilmu'minin na walmu'minat Walmuslimin na walmuslimat Al-ahya himinu wal-amwat Innaka sami'i unqori bumbuji buddha'wat Ya Qadiyal Hajat Ya Allah Ya Rabbi kami berkumpul disini Ya Allah Kami berikhtiar agar engkau pertemukan kami dengan jodoh yang kau pilih ya Allah. Jodoh yang terbaik menurutmu ya Allah. Jodoh yang bisa membawa kami sekeluarga dan anak cucu kami kelah ke surgamu ya Allah. Ya Allah ya Rabbi, tidak ada sesuatu yang lebih membahagiakan ya Allah di dunia.
Selain kami bisa mendapati keluarga kami yang sakinah mawadah warohmah ya Allah. Keluarga yang kau selalu naungi dengan keberkahan. Ya Allah ya Rabbi, jadikanlah kami memiliki kesabaran ya Allah dalam penantian kami berilah kami kemampuan untuk menjaga kesucian kami ya Allah agar kami selalu menjaga kualitas kami ya Allah agar kami pantas mendapat yang terbaik ya Allah robbana atina fit dunia hasanah wafil akhiroti Hasan atau wakin aja benar subhanar robbika robbil izzati amma yasifun wassalamun ala musallina walhamdulillahirobbilalamin alhamdulillahirobbilalamin Hai jazakallah khairan khasirol kepada Ustadz Aditya Kang Aik semoga materi yang bisa kita terima pada pagi hari ini sampai Jelang siang ini bisa bermanfaat buat kita bisa menjadi bekal ke buat kita untuk menjadi bahan kita untuk mempersiapkan diri ke dalam jenjang yang lebih mulia jenjang yang dijanjikan surga di dalam yaitu bingkai pernikahan Untuk itu kami ucapkan terima kasih juga kepada penyelenggara acara kita di pagi hari ini, di siang ini Ngaji Kita, Komunitas Ngajian Anak Muda, Pranikah IKD, Program Ngajian Pranikah Nikahi, IKD Dan juga Takmir Masjid Baitur Rahman Dan juga tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada sponsor Ngaji Kita Lazis LMI, Yayasan Bahagia Berbagi Bersama, Dewa Senek, dan OurHelp.id Siapa ini? Ini Mas Syafiq ternyata Pesen website ke Mas Syafiq Komisi 10% Baik teman-teman sekalian Untuk keberkan majelis kita di siang hari ini Marilah kita tutup dengan bacaan doa Kepala tur majelis Saya Ayah David Mohon maaf kalau ada kurang lebihnya Dalam menyampaikan dan membawa acara Di siang hari ini Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Jangan berdanjak dulu kita