Transcript for:
Kursus Mini Pemasaran Digital di Revoyu

Hai, Reboners! Welcome, teman-teman semua. Apa kabarnya malam hari ini? Semoga semuanya dalam keadaan sehat, gitu ya. Internetnya juga bagus, jadi bisa dengan lancar dan juga semangat untuk mengikuti sesi malam hari ini.

Oke, sebelum kita mulai sesinya, sebelumnya aku mau memperkenalkan diri aku dulu. Kenalin aku, Amanda, di sini yang akan nemenin teman-teman semua selama mini kursi ini berlangsung. Jadi, halo!

Salam kenal ya, teman-teman semua. Oke. Biar nggak berlama-lama lagi, jadi langsung aja.

Selamat datang, teman-teman semua, di Revoyu Mini Course Digital Marketing. Nah, hari ini, hari pertama ini ya, sesi kita adalah open house dan juga introduction to digital marketing. Kira-kira ngapain aja ya malam hari ini.

Nah, untuk agenda kita malam hari ini, pertama-tama kita akan ada introduction to Revoyu, lalu kita akan lanjut ke introduction to digital marketing. Jadi, intinya mungkin... Di sesi malam hari ini kita kenalan dulu ya teman-teman. Kita pelan-pelan gitu belajar yang pertama kita kenalan dulu sama Revoyu.

Yang kedua nantinya kita kenalan sama digital marketing itu apa. Nah selanjutnya nanti kita akan masuk ke sesi karir di digital marketing gitu ya. Kira-kira gimana sih cara memulai karir di bidang digital marketing dan juga peluang karir di digital marketing itu seperti apa.

Dan nanti di akhir kita juga akan ada sesi Q&A ya teman-teman. Lalu selanjutnya, aku akan menjelaskan ke teman-teman semua juga terkait assignment dan juga e-certificate information. Jadi buat yang pengen tahu tetap cara untuk mendapatkan sertifikat seperti apa, aku akan jelaskan di akhir sesi nanti ya. Nah, sebelum kita mulai ke inti dari sesi malam hari ini, aku mau menginformasikan ke teman-teman semua kalau link kehadiran atau mungkin yang biasa disebut absen gitu ya. Teman-teman mungkin disini pada nanyain absennya di mana.

Link kehadiran akan kita share di akhir sesi hanya via YouTube ini saja. Jadi make sure teman-teman stay tune sampai akhir sesi karena link kehadiran hanya akan di-share via YouTube ini ya, teman-teman. Oke, nah mungkin di sini aku pengen tanya dulu dong.

Teman-teman udah pada kenal belum sih sama Revoyu? Udah pada tahu Revoyu belum? Atau mungkin ada yang udah kenal Revoyu dari kerabatnya mungkin?

Karena kan kalau kata pepatah yang paling sering mungkin teman-teman dengar adalah tak. kenal maka tak sayang ya oke jadi buat yang belum kenal lebih jauh nih soal Revoyu aku bantu jelaskan sedikit ya jadi Revoyu ini adalah Indonesia Indonesia's largest professional skilling platform gitu ya dimana disini kita pengen juga nih membantu teman-teman atau para students kita yang punya ambisi yang tinggi dalam mengembangkan karir supaya bisa mendapatkan akses peluang berkarir yang jauh lebih baik dan juga sukses di job market yang ada saat ini teman-teman, gitu nah, jadi selanjutnya juga nih teman-teman, untuk mencapai visi tersebut, Revoy punya beberapa program salah satunya adalah Fullstack Digital Marketing Program, nah yang sedang teman-teman ikutin saat ini detik ini adalah mini course di mini course ini teman-teman akan ngerasain sneak peek gitu ya atau ringkasan dari Fullstack program mungkin biar gak bingung, aku coba bantu jelaskan ya, kira-kira perbedaannya Fullstack dan mini course itu apa sih ini Jadi pertama-tama dari segi pembelajaran gitu ya teman-teman, kalau di mini course teman-teman akan mendapatkan pengenalan terkait digital marketing. Kalau di full stack nanti teman-teman tentu saja akan belajarnya lebih detail dan juga mendalam.

Selanjutnya di mini course ini durasinya 2 minggu, terus untuk kelas-kelas saiznya, ukuran kelasnya di mini course itu bisa ratusan bahkan ribuan orang ya yang ikut tanpa ada dedicated study group. Terus, metode belajarnya di mini-course ini ada lectures, dan juga kinesis. Career support-nya kita ada beberapa short session, beberapa sesi singkat terkait job seeking, terkait pencarian kerja, misalnya.

Ada tips-tips dan lain sebagainya. Terus, selanjutnya, study resource-nya itu masih terbatas. Ada one mini-project portfolio sebagai learning output-nya, teman-teman. Dan akan ada mentor support juga.

Jadi, akan ada satu. satu timlet yang akan mendampingi proses belajar ya teman-teman, tapi satu timlet itu untuk ramean gitu ya teman-teman. Dan post graduation-nya teman-teman akan tergabung ke Revue MC Community. Nah untuk mini course ini gratis, tidak dipungut biaya sama sekali ya teman-teman.

Selanjutnya untuk full stack, seperti aku mention tadi, kalau di full stack nanti teman-teman akan belajar secara detail dan juga mendalam sampai akar-akarnya terkait digital marketing. Untuk durasi di full stack ini ada 2, ada 3, ada 6 bulan. Dan kelas size-nya itu lebih kecil ya, jauh lebih kecil dibandingkan dengan mini course gitu.

Dan nanti teman-teman juga akan mendapatkan dedicated study group. Lalu selanjutnya di kelas nanti di full-sec itu 100% live dan juga interaktif dan akan ada weekly assignment gitu dan lain sebagainya. Untuk di bagian karir supportnya di full-sec nanti teman-teman bisa mendapatkan Revo U Next yang dimana nanti bisa dapat ada kelas-kelas terkait job seeking, tips-tips, dan lain sebagainya.

Lalu untuk study resource-nya itu 24x7 unlimited, teman-teman mau akses kapanpun recording-an, materi gitu ya. lain sebagainya itu bisa diakses kapan aja alias unlimited. Terus learning outputnya teman-teman bisa dapat project for every module, jadi nanti setiap module yang teman-teman ikutin gitu kan di kurikulum yang full set, itu nanti akan mendapatkan projects, di mana projects itu nantinya bisa jadi portfolio teman-teman juga. Dan nggak cuma itu, nggak cuma di Rev.U course aja, di Rev.U Next nantinya juga bisa dapat...

mengumpulkan proyek gitu ya, yang nantinya bisa dijadikan portfolio melalui virtual internship juga. Nah, selanjutnya untuk mentor supportnya di Fullstack ada dual mentorship teman-teman, ada dari expert dan juga mentor. Lalu selanjutnya post graduation-nya teman-teman akan otomatis tergabung gitu ya, walaupun teman-teman nanti mau ikut yang 3 bulan atau 6 bulan, itu akan otomatis tergabung menjadi bagian dari exclusive Revoi community. Jadi nanti teman-teman bisa networking gitu ya, upskill lagi di Revue Community ini, ketemu sama instructor, orang-orang baru juga yang mungkin sesama alumni Revue di Revue Community ini. Nah untuk full stack ini berbayar ya teman-teman, detailnya mungkin nanti aku akan jelaskan di akhir sesi, jadi buat yang penasaran stay tune terus ya sampai akhir.

Oke, nah sekarang kita akan langsung masuk nih ke sesi. sedikit introduksi untuk Revoyu, jadi sesi kali ini akan dibantu bawakan oleh Kak Ega Adi Surya jadi kalau misalnya Kak Eganya sudah siap nih untuk ketemu sama teman-teman semua langsung aja sesinya aku serahkan ke Kak Ega, silahkan ya Kak oke, terima kasih begitu teman-teman aku akan sambil present ya untuk hari ini oke, bagus, jadi katakan nama kata sayang karena tugasku hari ini adalah ibaratnya hidangan pembuka nih membuat teman-teman excited pengen belajar dan membuat teman-teman penasaran gitu kan ya sama selanjutnya maka aku akan lakukan itu gitu ya aku akan coba untuk menjelaskan siapa itu Revu You dan apa yang biasanya kita lakukan dan kenapa kita ada dan bagaimana gitu kan ya kita bisa membantu teman-teman tapi mungkin kalau tak kenal maka tak sayang ke Revu You itu berlaku maka juga berlaku buat ke aku gitu ya tak kenal maka tak sayang gitu ya jadi coba aku kenalan dulu sedikit gitu ya jadi teman-teman kenalin nama ku Ega Dan sekarang ini aku bekerja sebagai VP of Operations di Revu. Dan sebelum, aku ingin cerita sedikit seputar karirku. Dan kenapa kok ini relevan juga untuk sesi hari ini.

Jadi mungkin teman-teman, kalau teman-teman lihat di sini ya, aku itu memulai karirku sebenarnya di e-commerce. Aku memulai karirku di e-commerce di Lazada. Dan di sana aku mulai inisialnya sebagai manajemen trainee. Dan pekerjaanku sama sekali gak ada hubungan ya sama kuliahku teman-teman Dimana aku kuliahnya waktu itu teknik gitu ya engineering Tapi aku ketemu sama satu temanku gitu ya Dan satu temanku ini dia memang orangnya sangat forward thinking Dimana dia ketika kita masih kuliah dia tuh udah riset-riset Ih nanti gue kerja mau ngapain ya gitu Dan dia banyak cari-cari dia banyak cari tau informasi gitu ya Dan dia sharing gitu ke aku Ketika dia sharing ke aku oh ternyata ada ya pekerjaan yang sangat menarik. Kenapa menarik?

Karena ilmu yang dipakai itu bukan ilmu yang dipelajari atau jarang dipelajari di kampus. Dan sebenarnya ini bisa dipelajari sama semua orang. Memang butuh effort, memang butuh waktu, tapi ini ilmu yang menarik. Dan nggak ngebosenin. Kenapa nggak ngebosenin?

Karena apa yang kita pelajari hari ini itu baru. Dan besok nanti bisa ada ilmu baru lagi dan kita belajar hal baru lagi. Dan itu yang bikin aku akhirnya excited untuk cobain masuk ke industri digital gitu kan ya.

Gimana kita bisa melihat bagaimana sih teknologi itu membantu baik industri konvensional maupun industri yang cuma bisa ada di era modern gitu kan ya. Dan itulah kenapa aku excited banget masuk ke Lazada. Dan di Lazada aku belajar banyak banget hal.

Aku belajar banyak banget hal dan aku sadar satu hal teman-teman. Bahwa ternyata banyak pekerjaan yang orang-orang gak tau pekerjaan itu eksis. Ternyata ada loh, role-role yang sebelum-sebelumnya ketika aku belum masuk ke Lazada, aku nggak tahu kalau role itu eksis.

Dan ternyata itu adalah role-role yang memang hanya dimungkinkan ketika memang ada teknologi di baliknya. Dan di era digital seperti sekarang, ketika mau industri apapun itu sudah mulai go digital gitu ya. Mulai dari finance gitu ya, industri yang paling konvensional, paling lama gitu ya. Banking sekarang udah ada digital banking gitu kan ya.

Even cosmetic, FMCG juga ada sekarang digital native brand. yang memang mereka gedenya itu online gitu kan ya. Sampai ke perusahaan-perusahaan yang memang digital in nature gitu, seperti tempat aku kerja dulu gitu ya, Lazada. Lalu juga Grab gitu kan, dan juga sekarang Revoyu. Lalu ketika aku pindah ke Revoyu teman-teman, aku mulai jadi manager di sana dan aku mulai menyadari, oh ternyata banyak position, banyak opening, tapi kok susah ya mencari karyawan?

Tapi kok susah ya ternyata untuk hiring? Dan di situ aku sadar bahwa, oh ternyata Banyak skill yang mismatch dan banyak-banyak orang yang pengen masuk tapi bingung mau memulai belajar dari mana dan nggak punya skill itu. Dan di situ aku sadar bahwa aku punya privilege, aku punya kelebihan, keuntungan bahwa aku punya kesempatan belajar banyak waktu itu di kampus sama temanku itu dan juga di Lazada ketika aku mulai karirku. Di mana aku punya kesempatan untuk mempelajari ilmu-ilmu yang mungkin tidak banyak orang bisa akses.

Tapi... Kalau misalnya dipikir-pikir lagi, nggak semua orang punya privilege ini, teman-teman. Nggak semua orang punya kesempatan untuk dia bisa belajar, untuk dia bisa improve dirinya. Dan disitulah kenapa Revu jadi exciting dan kenapa ketika aku dengar tentang Revu, aku memutuskan untuk, oke, I wanna build something great together with Revu. Karena apa?

Karena yang coba Revu lakukan adalah mengizinkan semua orang atau mendemokrasi... Mendemokratisasikan pendidikan ilmu-ilmu digital ke lebih banyak orang, termasuk ke teman-teman semua yang ada di sini. Dan mungkin itu jadi segway aku untuk menjelaskan apa itu Revu dan kenapa aku excited banget untuk share soal Revu ke teman-teman. So, to put it simple teman-teman, untuk menyimplekan semuanya gitu ya.

Teman-teman bisa lihat Revu itu sebagai tempat belajar, learning platform. Tapi bukan sebarang tempat belajar. Tapi ini adalah tempat belajar yang bikin teman-teman, orang-orang yang pengen nih penasaran sama industri, sama pekerjaan, sama teknologi, sama mungkin digital industry gitu ya, untuk bisa memperlengkapi diri teman-teman dengan skill yang dibutuhkan sama dunia kerja.

Revo U itu kalau teman-teman, kalau aku bisa bilang ya, Revo U itu seperti jembatan teman-teman. Jembatan yang apa? Jembatan yang menghubungkan supply dan demand.

Jembatan yang menghubungkan talent-talent, teman-teman yang ada di sini gitu ya, dengan industri. dengan tempat dimana teman-teman bisa berkarir. Menghubungkannya bukan dengan cara menawarkan pekerjaan ke teman-teman, tapi menghubungkannya dengan cara menanamkan skill yang memang dibutuhkan oleh industri.

Dengan cara membuat teman-teman mampu belajar skill-skill yang memang dibutuhkan oleh industri. Dengan cara kita bekerja sama juga dengan industri itu. Gimana caranya?

Jadi RevuYou bekerja sama dengan industri, teman-teman. dengan praktisi-praktisi gitu, dengan industri leaders atau orang-orang yang memang profesional gitu ya, bekerja di industri, dia ahli di bidang mereka gitu, untuk contribute bareng-bareng sama kita, kita bikin kurikulum, kita bikin silabus yang bisa mengajarkan teman-teman ilmu-ilmu yang dibutuhkan oleh mereka. Sehingga akhirnya kita membuat lebih banyak talent-talent gitu kan, lebih banyak orang-orang yang mampu mengerjakan pekerjaan itu, dan akhirnya gap yang tadinya ada itu bisa dijembatani. Maka teman-teman bisa melihat RevoU ini sebagai educator gitu ya, sebagai platform edukasi. Learning platform yang memampukan teman-teman untuk bisa belajar ilmu-ilmu yang mungkin sebelumnya sulit.

Apakah ilmu-ilmu ini sama sekali tidak bisa dipelajari sendiri? Bisa. Tetapi mungkin lebih sulit aja.

Dan yang kita lakukan adalah gimana caranya kita bisa membuat ilmu ini lebih aksesibel buat teman-teman. Nah, sekarang pertanyaan adalah gimana caranya RevoU membantu teman-teman? Gimana caranya RevoU... membuat ilmu-ilmu tadi itu jadi lebih aksesibel.

Dan itu yang aku coba sharing-in selanjutnya. Gimana caranya kita bisa membantu teman-teman atau kenapa kok harus teman-teman ikutan kursus malam ini? Kenapa kok teman-teman harus belajar malam ini? Karena yang coba Revu lakukan adalah kita mau membuka kesempatan untuk belajar skill yang tadi.

Paling dibutuhkan oleh industri. Dan kita mencoba membuka skill itu, membuka kesempatan itu dengan beberapa cara. Yang pertama ketika kita bilang mendemokratisasikan, Artinya kita membuat itu aksesibel buat banyak orang, termasuk dari segi finansial. Maka yang coba Revoy lakukan adalah dengan kita kasih beberapa opsi pembayaran.

Kita akan coba untuk berikan opsi pembayaran yang sebanyak mungkin, yang sebisa mungkin cocok untuk sebanyak mungkin orang. Apakah ini bisa untuk semua orang? Tentu tidak.

Tapi kita berusaha untuk kasih payment option yang memang paling cocok untuk kondisi teman-teman. Dan nggak cuma itu teman-teman, kita mencoba untuk membuka kesempatan belajar itu dengan ya, memberikan kurikulum yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh industri. Salah satu ciri dari era digital itu adalah perkembangan ilmu yang sangat cepat. Apa yang kita pelajari saat ini mungkin belum ada. 1, 2, 3, 5 tahun yang lalu.

Dan apa yang kita pelajari saat ini bisa jadi harus diperbaharui atau kita harus build on top of that. Kita harus menambah ilmu kita lagi di tahun-tahun yang akan datang. Sehingga yang coba Revoy lakukan adalah kita berusaha untuk bikin kurikulum kita sedekat mungkin dengan industri, dengan cara ya tadi, bekerja sama dengan praktisi-praktisi yang sekarang ini bekerja secara langsung.

Mereka adalah profesional untuk bangun kurikulumnya dan minta mereka untuk bantu kita mendidik teman-teman. Lalu ketika kita bilang tadi membuka kesempatan dan mendemokratisasikan gitu kan ya, itu artinya juga teman-teman belajar tidak digungkung oleh waktu dan tempat. Kita berusaha untuk kasih teman-teman live classes gitu ya, kelas-kelas yang secara live yang interaktif, tapi sebisa mungkin gimana caranya orang dari Sabang sampai Maraku bisa belajar.

Maka dari itu kita meng-offer gitu ya kelas kita secara online dan juga di waktu yang memang make sense untuk sebagian besar orang. Kita berusaha untuk memberikan teman-teman kesempatan untuk belajar secara live. Kenapa?

Karena belajar itu bukan cuma sekedar teman-teman baca buku atau sekedar teman-teman mendengarkan lecture. Tapi belajar itu adalah tiga hal mungkin yang aku bisa share. Yang pertama adalah belajar itu adalah kesempatan teman-teman melatih skill teman-teman untuk belajar. Dan untuk melatih skill teman-teman belajar, teman-teman perlu bertanya.

Maka belajar live membuka kesempatan bagi teman-teman untuk belajar bertanya. Sehingga teman-teman bisa... Mencari tahu apa yang teman-teman belum ketahui atau yang teman-teman bingung. Yang kedua, belajar itu juga adalah kesempatan bagi teman-teman untuk membangun koneksi dan jaringan. Dimana teman-teman mungkin ketika belajar secara langsung gitu ya, teman-teman dapat kesempatan untuk kenal sama orang-orang di kiri dan di kanan teman-teman secara virtual gitu ya.

Tapi juga teman-teman bisa kenal sama tadi, industry leaders, orang-orang yang mengajar teman-teman dan akhirnya teman-teman, oh iya, gue kenal sama orang itu dan dia adalah orang yang hebat. dan dia bisa jadi sumber inspirasi gue. Dan yang ketiga teman-teman, teman-teman belajar bareng sama orang-orang yang sama nih, like-minded. Orang-orang yang ketika orang lain jam segini mungkin lagi tidur-tiduran ya, mungkin atau lagi main moba gitu, atau teman-teman mungkin ada yang lagi scrolling TikTok, teman-teman justru memilih untuk sama-sama belajar bareng sama kita.

Dan ini adalah orang-orang yang aku yakin ada value creator, ada orang-orang yang akan menciptakan value-value di depannya. Orang-orang yang akan ibaratnya... meningkatkan industri yang ada gitu dan kelas kita tadi ya kita coba untuk mengamuk akomodasi lebih banyak orang jadi orang-orang yang mungkin punya pekerjaan tapi ingin pindah atau mungkin orang-orang yang juga fresh graduate dan mencari pekerjaan semuanya sebisa mungkin bisa mengakses program kita that's why kita coba untuk schedule kita itu fleksibel online di waktu-waktu yang memang orang-orang bisa itu di malam hari seperti sekarang begitu dan terakhir teman-teman Kita percaya bahwa belajar skill-skill digital ini, teman-teman, itu tidak seperti kita belajar matematika. Even belajar matematika pun kita tidak bisa cuma mendengar, tapi teman-teman perlu berlatih.

Dan kita percaya bahwa belajar skill-skill ini itu seperti kita belajar, let's say, misalnya main futsal atau main bola. Di mana teman-teman perlu untuk tahu teorinya, teman-teman perlu untuk tahu... Kalau mau main futsal itu ada yang namanya offside, kalau mau main futsal itu ada yang namanya misalnya out gitu kan ya.

Yang namanya pelanggaran, fall itu seperti apa dan lain sebagainya. Tapi kalau teman-teman tidak pernah main di lapangan, teman-teman tidak pernah masuk ke lapangan dan mencoba menendang bola. Seberapa taunya teman pun, teman-teman nggak akan bisa benar-benar menikmati itu dan teman-teman nggak akan bisa benar-benar jadi ahli di situ.

Maka kita percaya bahwa salah satu cara untuk belajar yang terbaik adalah dengan mengerjakan proyek. Dan itulah yang coba kita lakukan juga di sini. Nah, mungkin aku pengen sedikit lebih detail seputar bagaimana caranya Revu mengajar.

Gimana caranya teman-teman nanti akan belajar. Kurang lebih teman-teman, kita akan belajar ya, kita berusaha untuk membalans antara teori dengan praktek. Coba untuk membalans antara hard skill dan soft skill.

Kenapa? Karena semua ini itu nggak bisa dipisahkan. Semua ini adalah sesuatu yang harus jadi satu.

Maka yang coba revue kasih adalah ketika teman-teman masuk, teman-teman akan ikutin revue course. Di mana di situ teman-teman akan belajar ibaratnya fondasinya. Kalau teman-teman lihat apartemen-apartemen atau gedung-gedung tinggi pencakar langit gitu ya, semuanya itu kelihatan tinggi-tinggi ke atas ya. Tapi yang teman-teman nggak tahu atau teman-teman nggak lihat, itu sebenarnya apa yang terjadi di bawah tanah. Untuk semua gedung yang tinggi ke atas, mereka semua harus mengakar dalam, ke dalam, ke bawah.

Kenapa teman-teman? Karena fondasi itulah yang memampukan bangunan tadi bisa dibangun tinggi. Dan makanya kenapa teman-teman nggak bisa langsung, oh iya, gue pengen ngerjain proyek yang susah.

Teman-teman harus mulai dari foundation. Dan teman-teman bisa belajar skill-skill itu di review course. Dan belajar foundation itu lewat apa? Ya, teman-teman belajar lewat lecture tentunya, tapi juga lewat assignment, lewat group project, lewat practice tadi.

Tapi setelah itu kita nggak bisa berhenti di situ. Kita perlu ibarat tadi kan, membangun bangunannya. Udah ada fondasinya, mari kita bangun.

Dan pembangunan itu lewat apa? Atau membangun itu dalam konteks apa? Membangun itu dalam konteks dua hal, teman-teman.

Jadi ini ibaratnya dua hal yang kita latih secara bersamaan. Yang pertama adalah gimana caranya teman-teman menajamkan skill teman-teman tadi. Teman-teman udah mungkin belajar, teman-teman harus menajamkan.

Kalau tadi main bola, kalau kita mau menajamkan gimana caranya kita misalnya melatih tendangan sudut gitu ya, teman-teman harus melakukan banyak tendangan sudut. Kalau teman-teman mau melakukan tendangan penalti, teman-teman harus banyak melakukan tendangan penalti. Maka itu yang teman-teman harus lakukan, teman-teman harus melatih skill teman-teman. Tapi nggak cuma itu teman-teman. Ketika kita ngomongin job seeking, kita juga ngomongin soal kemampuan untuk mempresentasikan skill itu, menunjukkan skill-skill tadi.

Makanya itu juga perlu dilatih. Gimana caranya kita menunjukkan ke orang lain bahwa kita itu bisa. Menunjukkan ke orang lain secara benar, kapasitas kita itu sebenarnya seperti apa. Apa yang bisa kita lakukan, dan gimana akhirnya kita menarik minat orang itu untuk tahu lebih banyak soal skill kita. Mungkin itu teman-teman yang aku bisa sharingin, dan mungkin aku coba summarize.

Jadi sebenarnya dari tadi Ega ngomong, Ngomongin apa sih? Kalau aku boleh singkat, aku ingin singkat itu menjadi tiga hal, teman-teman. Yaitu yang pertama adalah why Revoyu exists?

Kenapa Revoyu ada? Maka jawaban adalah Revoyu ada untuk menjembatani talenta-talenta di Indonesia yang ingin kerja di industri digital supaya akhirnya semua orang bisa untuk masuk ke industri digital di era digital saat ini. Yang kedua adalah untuk siapa Revoyu?

Aku nggak akan bilang Revoyu itu untuk semua orang. Tapi Revue itu adalah untuk orang-orang, untuk teman-teman yang memang semangat, yang memang punya keinginan untuk belajar, yang instead of teman-teman bisa santai-santai dan main-main, teman-teman memilih untuk menghabiskan waktu teman-teman belajar, mencari ilmu yang mungkin buat teman-teman asing, dan belajar dan improve, building on yourself, investing on yourself. Dan yang terakhir adalah bagaimana Revue bisa membantu teman-teman, lewat proses pembelajaran.

Harus membelajar itu ya dua hal gitu ya, baik secara teori maupun praktek. Dimana caranya teman-teman gak cuma tahu knowledge-nya, tapi teman-teman bisa mempraktekkan itu. Dan I think ini adalah segway yang baik gitu ya, untuk masuk ke sesi selanjutnya.

Dimana setelah ini teman-teman akan belajar lebih banyak soal, oh iya ilmu-ilmu apa sih yang akan diajarkan. Mungkin mencicipi sedikit dari apa sih yang dari tadi Ega ini omongin, Ega ini bicarakan. Kayak gitu, mungkin ya that become the closing statement.

untuk sesi aku semangat teman-teman untuk belajar dan ya coba untuk pakai waktu teman-teman yang sudah teman-teman investasikan di malam hari ini gitu ya untuk menambah pengetahuan teman-teman itu aja thank you Oke thank you Kak Ega buat pemaparannya gimana teman-teman Apakah semakin kenal dengan revue kalau tadi kita udah kenalan sama revue ya Sekarang kita akan mulai masuk nih kenalan sama digital marketing. Jadi mungkin sesuai judulnya, kita kan hari ini open house gitu ya, kenalan dulu sebelum nantinya. Di hari-hari mini course ke depan kita akan mulai ngebahas soal teknis, lebih deep dive gitu ya.

Tapi kan di sini banyak ya teman-teman yang baru pertama kali nih belajar digital marketing. Jadi biar mulai punya bayangan terlebih dahulu, kita coba bahas dari paling awal banget. Gimana?

Udah pada semangat? Nah, jadi di sesi introduction to digital marketing dan juga nanti kita akan ngebahas how to launch and grow a career as digital marketer. Di sini mungkin banyak juga ya yang tertarik mau berkarya di bidang digital marketing. Di sesi malam hari ini teman-teman akan ditemenin dan dibantu bawakan oleh Kak Yudistira Pradana atau biasa dipanggil Kak Yudist. Jadi beliau adalah global social media manager yang ada di Gaming Fintech.

Seru banget siapin catetannya apalagi buat teman-teman yang baru pertama kali terjun di bidang digital marketing nih ya akan banyak banget insight baru yang didapat dari Kak Yudis nih. Biar gak berlama-lama lagi kayaknya langsung aja ya sesinya aku serahkan ke Kak Yudis. Silahkan Kak Yudis. Halo semuanya, thank you banget Amanda udah dikenalin tadi ya. Oke.

Gak usah panjang lebar, kali ini aku mau ngobrol soal gimana sih sebenarnya growing digital marketing careers tuh kayak strateginya gimana, challenge-nya apa aja, dan yang jelas kayaknya... Akan lebih afdal kalau kita bahasnya bukan kayaknya coaching atau ngasih tau satu arah tuh kayak gak seru gitu. Jadi kita akan kayak lebih ke ngobrol aja kali ya, best experience-nya seperti apa, terus kayak gimana sih sebenarnya gambarannya aja gitu, terus apa yang terjadi di digital marketing.

Oke? Kita mulai, bear with me, siapin semilannya, siapin minumannya, apapun yang bikin kalian nyaman, kita ngobrol bareng-bareng sampai nanti satu jam ke depan. Oke?

First off, kenalan dulu kali ya. Tadi udah dikenalin sih soundernya. Cuman kayaknya lebih asik lagi kalau kita kenalan lebih dalam lagi.

Sedikit ditising gitu ya. Kenalan lagi nama aku Yudistira Pradana. Tadi udah disebutin juga sama Amanda. Biasanya dipanggil Yudis. Sekarang lagi aktif-aktifnya berkolaborasi.

Berkolaborasi. Jadi Global Social Media Manager di salah satu gaming fintech. Jadi kayak dulu tuh juga sempat join di e-commerce-nya Indonesia. Jadi senior social media strategist. Aku juga bukan dari anak kota, anak metropolitan yang suka banget kayak udah langsung dari kota terjun ke tech company, enggak.

Aku juga berangkat dari desa, beneran desa banget, yang kanan kirinya masih sawah segala macem. Tapi kayak punya mimpi buat thriving in tech, tech company. Jadi pengen join ke tech company.

Karena dari awal kuliah juga udah mulai tuh digitalisasi udah mulai rame. Jadi itu sudah mulai belajar juga soal digital marketing, marketing communication segala macem. Jadi interestnya muncul dari situ.

Itu ditambah proyek-proyek kampus juga seringkali bersinggungan sama digital marketing. Jadi kayak pas mulai karir pun awal mulanya langsung ke digital marketing. Jadi kita akan ngobrol dulu.

Part pertama, kenapa sih harus digital marketing teman-teman? Based on pertanyaan dulu deh sebelum kita mulai ke situ. Itu kayak kira-kira boleh nggak aku tahu kapan sih terakhir kalian nggak pakai internet?

Coba, terakhir kali nggak pakai ya? Bukan terakhir kali. Pake, terakhir kali gak pake internet Itu kapan coba Mostly gak ada, karena semua tiap hari Pasti akses internet, at least Buat scrolling sosmed, at least Buka notif whatsapp, atau Kadang-kadang masih sering banyak yang kepoin Mantan kali ya, habis diputusin Oke, nah In terms of data, Indonesia tuh ternyata Internet usernya 213 juta Itu per Januari 2003 Kemaren, dan balik lagi Paling gede juga di 2024 Data Indonesia belum keluar Tapi Tapi We Are Social itu juga udah ngeluarin yang global population, global data digitalnya di 2024. Dan itu juga grow lebih tinggi sekian 20 persenan dari tahun 2023. Jadi kayak 77 persen itu internet penetration rate-nya di Indonesia. Dari total populasi yang ada di awal mulai 2023. Jadi grow-nya tinggi banget nih.

Mulai dari 2015, 2019, 2002, 2003, dan 2004. Kemungkinan besar nanti kalau udah rilis nih datanya pasti akan lebih tinggi juga. Jadi... dibandingin 2023. Well, semua orang pake internet, mostly. Bahkan sekarang pun, kalau temen-temen main ke daerah-daerah yang masih sawah banget, atau yang masih desa banget, ke Kampung Kalaman aku contohnya misalkan, itu pun anak-anak seumuran SD kali ya.

SD awal-awal udah pegang handphone buat main Mobile Legends. Mabar, nongkrong, nyuri wifi tetangga yang udah punya wifi biasanya dan itu mereka asal Mobile Legends. Asal Mobile Legends yang butuh internet.

Bahkan mereka juga udah scrolling Youtube short, it's called... scrolling TikTok, atau akses apapun yang butuh internet. Dan itu menurut aku udah pemaparan digitalisasi yang luar biasa di awal tahun 2004 ini.

Nah, pertanyaannya kemudian seberapa sering sih kamu mengakses internet, misalkan buat Facebook, X atau Twitter, Instagram, YouTube, Google gitu. Pasti hampir sering banget. Dan percaya atau enggak, sekarang akses internet itu paling tinggi, udah kayak rata-rata ya, kayak research from GW.

Itu bilang global internet Sekarang pake internet itu 7 jam per hari Rata-rata hampir Hampir 7 jam per hari Bayangin jadi daily time span using internet Itu kayak udah tinggi banget Berarti kayak 7 jam loh 7 jam per hari kalian hidup 1 hari 24 jam 24 jam gak semuanya bangun Dari jam bangun kalian 7 jamnya Per hari itu buat akses internet Jadi bisa dikatain Jadi, ada apa diartikan kalau kita 40% dari waking life online-nya itu buat akses internet? Gila nggak tuh? Ini tuh reason kenapa akhirnya banyak banget brand, company, atau korporasi yang mulai mendigitasi, mendigitalisasi.

Effort-effort marketingnya buat ngasih tau produk atau servisnya atau jasanya mereka 40% dari hampir setengah waktu kalian selama kalian bangun itu diakses buat internet online Buat online nih, buat go online-online Buset umurnya jadi keliatan kalo nyanyi online-online ya 40% hampir setengah lifespan kalian selama kalian bangun Itu buat akses online, internet. Bayangin. Inilah kenapa akhirnya penting banget buat brand, UMKM, atau corporate, atau institusi, atau organisasi, itu perlu terjun ke digital marketing.

Ini basis reason-nya, basis alasan utamanya. Kenapa mereka akhirnya ke sana. Terus gimana sih kalau di Indonesia?

Indonesia tuh expected jadi fastest growing IT market di Asia Pasifik. Dan ini balik lagi ke track record aku, aku sebagai global marketing manager. Asia Pasifik, khususnya Indonesia, Philippines, Myanmar, sama Thailand, empat Asia Pasifik, Southeast Asia bahkan, empat negara Southeast Asia ini adalah fastest growing internet market di seluruh dunia.

Jadi secara global, kacamata orang-orang ini lagi banyak ke Asia Pasifik. Dan Indonesia sendiri, size of Indonesia's economy by 2025 aja, itu udah 130 billion US dollar. Jadi kayak overall tuh Indonesia expect to be the biggest online economy. Jadi kayak dari proyeksi yang akan terjadi, kayak market Indonesia tuh punya valuasi sekitar 130 billion atau 130 miliar US dollar. Banyak banget ini.

Ini juga kebukti kalau misalnya teman-teman scrolling di LinkedIn, itu banyak banget list jobs yang ke-reflect. Jadi kayak job-job soal digital marketing, kayak digital marketing SEO, SEM, social media, CRM, itu semuanya banyak banget muncul di LinkedIn sekarang based on proyeksi yang sebelumnya di tahun 2003 dan ke depannya di tahun 2025. Jadi kayak fast-growing IT banget. Jadi potensi buat berkarir di sini tuh gede banget, teman-teman. Big, so much bigger, gitu. Oke?

Next Percaya atau enggak Enggak cuman tech giant Atau startup yang sekarang Udah masuk ke digital world Kayak bisnis-bisnis kecil Tadi aku udah sempet siung juga Including Micro Small Middle Enterprise Atau MSCMS Atau kita sebutnya UMKM Itu juga mulai digitalization Terutama di bagian marketing strateginya mereka Jadi digital marketing strateginya Udah mulai masuk nih Bahkan sampai ke UMKM Kontribusinya sendiri, untuk national GDP aja udah 60,5% UMKM di Indonesia. Jadi kayak mungkin sekitar gross profitnya di angka 2 sampai 50 miliar kali ya, miliar per tahun. Jadi kayak itu tinggi banget loh 60,5% kontribusinya. Jadi kayak yang startup atau tech company besar, tech giant segala macem itu sebenarnya cuma 39,8% yang masuk ke digital marketing.

60,2% itu datang dari UMKM, gila gak itu jadi kayak, kalau teman-teman sekarang adalah business owner, punya bisnis kecil udah mulai terjun-terjun segala macem ke digital marketing itu teman-teman termasuk dalam angka ini jadi kalau gak salah aku pernah nemu kasus kayak ternyata sesimpel, baru kemarin viral sesimpel tukang kerupuk aja udah pake social media buat mempromosikan dia tuh jualan kerupuk that's why, kalau misalkan teman-teman teman-teman agak apa ya, dibilang telat nggak sih, mungkin belum terjun ke digital marketing, itu sangat sayang banget. Teman-teman mulai, harus mulai banget, tahu gimana, at least tahu secara permukaan nggak masalah. Gimana landscape digital marketing itu nggak masalah.

Makanya teman-teman datang kan ke kelas ini. Jadi kayak kita mulai mau belajar sama-sama, sebenarnya apa sih landscape digital marketing, di Indonesia terutama. Jadi UMKM aja udah mulai ke sana, kalau teman-teman belum masuk, nanti takut ketinggalan, oke?

Nah... Kita punya 65,4 juta UMKM Dan 12 jutanya itu udah going digital Jadi dari 65,4 juta ini Dari data 12 jutanya udah going digital Targetnya di tahun ini Di 2024 itu aim buat ke angka 30 juta Tapi meskipun sekarang masih 20 juta Itu di angka sebelumnya Kemungkinan besar Karena sekarang TikTok shop juga udah aktif lagi Mulai banyak live stream lagi, Shopee Tokopedia udah mulai banyak yang jualan lagi e-commerce, e-commerce digital commerce, social commerce udah mulai blending jadi satu sama lain digital marketing itu udah jadi kayak lahan penting buat nyari sumber daya manusianya nah, sisanya untuk growing di angka 30 juta sesuai target 2024 itu butuh praktisi digital marketing dan itu kalian, calon-calon digital marketers, asli gak? bridgingnya enak ya?

what the f**k Buat teman-teman yang mau belajar, lagi mulai belajar atau mau switch ke jalan marketing, ini udah waktunya nih 2024. Karena prio eksinya, at least di 2025 itu grow digitalnya akan tinggi banget. Khususnya Asia Pasifik dan Indonesia termasuk dalam salah satu yang terbesar marketnya. Tapi terus sebenarnya digital marketing itu ngapain ya? Apa sih, siapa sih digital marketer itu Kalau dibahas secara Ditranslate secara gamblang Digital marketing itu kayak orang yang Berkerja di digital marketing field Sebuah Seorang Melakukan aksi marketing Action of our business of promoting and selling product Or services Including market research sama advertising Nah terus itu marketing doang Kalau digital marketing itu kayak gimana Digital marketing itu adalah Salah satu benar Bentuk dari marketing toolsnya. Jadi kalau marketing secara keseluruhan.

Ya ada bisnis, promoting, selling. Teman-teman sales. Direct sales. SPG itu bahkan juga masuk ke marketing.

Tapi kalau digital marketing. Itu adalah penggunaan fungsi marketing lewat digital tools. Jadi digital marketing is one of the marketing tools aja.

Tapi specifically sekarang udah melebar digital marketing. Banyak banget landscape job yang bisa didapatin dari digital marketing only. Jadi kayak... Kalau misalnya teman-teman Aku gak oke nih Kalau ketemu orang jualan jadi sales team Atau turun ke jalan satu-satu Jualan produk kayaknya gak masuk gitu Gak masalah Karena digital marketing gak butuh itu Digital marketing cuma ada di balik layar Dan semuanya jalan secara digital Online, serba online Serba remote Kayak kerjaan gue sekarang fully remote Bahkan mungkin kalau dibilang Santai Ya gak santai juga Cuman at least teman-teman punya Satu perspektif yang berbeda Dari melakukan kegiatan marketing biasa Kalau dulu marketing biasa Kita beli Baliho Kita beli Oha Beli iklan di TV Kita pasang iklan di koran Itu dulu marketing dulu Sekarang semuanya serba digital Oke Nah, tau gak sih kalau digital marketing itu one of the most high demand job? Aku udah seunggung juga di awal tadi, di LinkedIn itu udah tinggi banget yang semua job vacancy-nya rata-rata semuanya digital marketing butuhnya, kalau dari sisi marketing.

Dari LinkedIn aja digital marketing. marketing spesialis itu paling dicari dengan 860.000 job opening global ya, global ya bukan cuma Indonesia, tapi secara global itu ada 860.000 job opening khusus. Untuk digital marketing specialist Yang paling fastest growing Occupation itu media coordinator Search manager, social media coordinator Most in demand occupation Digital marketing specialist, digital account executive Sama social media manager Jadi yang grownya paling tinggi ada 3 Sebelah kiri, media coordinator Search manager, social media coordinator Ini grownya paling tinggi, fastest growing occupation Dan most in demandnya Yang paling banyak dicari itu digital marketing specialist Digital account executive Sama social media manager, kebayang ya Disitu ada apa aja sebenernya yang dibutuhin Listnya juga sampai ke bawah juga ada Jadi digital marketing itu luas teman-teman Banyak banget lingkup kerjaan openingnya Yang teman-teman bisa belajar Dan teman-teman bisa mungkin switch career juga Itu bisa banget Disini High demand sama dengan high value Otomatis kalau permintaannya meningkat Value-nya juga meningkat kan Jadi dengan banyaknya permintaan Value-nya naik Jadi kalau teman-teman cek lagi Digital marketer sekarang Di job market yang sekarang Dimensial and marketing professional itu naik 19,3% Dan ini mempengaruhi kenaikan gaji di field ini Atau di job role ini secara signifikan Tambahan lagi media dan advertising industry juga melihat adanya highest growth Dan jadi biggest increase di penggajian juga Jadi media sama advertising agency, industry, growthnya juga oke Dan increase juga dari Penghasilan gajinya Nah punya skill yang oke Kompetisi yang oke Itu tuh penting banget buat Dapatin opportunity Dari job ini Dan juga gajinya pasti kompetitif Jadi kayak temen-temen Gak apa-apa ya Gajinya pasti kecil nih Gak dapet UMR At least temen-temen dapet UMR Jadi spesialis di digital marketing Digital marketing spesialis udah pasti Fresh graduate itu diatas UMR Sudah pasti Jadi balik lagi Seberapa oke skillsnya Seberapa oke kompetensinya Seberapa oke portfolio-nya teman-teman Jadi Waktunya buat belajar digital marketing tuh Sebenernya udah Udah mulai dari tahun-tahun yang sebelumnya Dan teman-teman ada disini Itu udah menandain kalau teman-teman aware sama Perubahan job opening ini Jadi congratulations udah masuk disini ya teman-teman Udah at least udah mulai ada niat gitu ya Buat belajar gitu Dan itu udah oke banget sih Nah Kenapa sih terus Banyak banget Apa ya istilahnya kayak company-company atau startup-startup tuh berlomba-lomba buat hire digital marketers.

Nah, poinnya adalah cost efficient, rich, targeting, interaktif, sama miserable resultnya. Oke? Nih, aku coba satu-satu. Cost efficient. Lebih, apa ya, lebih mudah untuk menghemat budget di digital marketing daripada trans-digital marketing.

Dapat, gampang banget ngekontrolnya ya. Bisa di-track budget kita kemana, berapa yang kita spending, dan gimana hasilnya. Cost efficient. Kita hire orang, bayar sekian, kita dapetin apa resultnya, semuanya trackable.

Jadi kita bisa lihat pengeluaran dan pendapatan kita. Pendapatan bukan berarti dari sales doang ya. Pendapatan yang kita dapet dari usaha digital marketingnya.

Itu semuanya terukur. Jadi cost efficient jelas. Rich.

Rich-nya global when it comes to digital marketing. Jadi kalau teman-teman bisa... Regennya global, ya global Seluruh dunia bisa di track Bahkan teman-teman regionnya di Indonesia pun Bisa nge-track orang di US Bisa nge-track orang di Saudi Arabia Dimanapun itu, reachnya gede banget Potensinya oke banget, besar banget Reachnya gede Karena gak terbatas Kayak teman-teman harus pergi ke sana Teman-teman harus bikin Event di sana, enggak Digital marketing semuanya datang dari digital Digital itu global sifatnya Worldwide Targeting. Digital marketing itu juga gampang banget buat nge-targetin siapa yang mau di-target sebagai komunikasi targetnya.

Jadi kayak bisa milih audiensnya siapa, demografisnya seperti apa, behavior-nya seperti apa, habit di internet seperti apa, seberapa sering dia akses WhatsApp, seberapa sering dia akses social media, gimana kebiasaan dia browsing, gimana kebiasaan dia... Scrolling sosmed itu juga semuanya bisa. Jadi targeting itu udah oke banget. Apalagi sekarang lagi hits-hitsnya pake artificial intelligence.

Bahkan sekarang sesimpel kita nge-adds aja udah bisa dipilih spesifikasinya. Menarget orang yang suka apa, aktifnya jam berapa, interestnya seperti apa, itu udah jelas banget. Jadi targetingnya clear. Kemudian ada poin interaktif. Interaktif ini maksudnya gimana sih?

Jadi kayak kita tuh kayak ngobrol. Kalau digital marketing Jadi kita punya akses buat Dapat feedback dari audiens kita Two way approach of communication Itu bukti paling gampangnya Segampang WhatsApp dan social media Teman-teman lihat Ada komen yang masuk Teman-teman lihat ada DM yang masuk Dan itu audiens kita Dan itu hasil dari digital marketing Kalau pakai traditional marketing Dulu kita pakai TV Kita gak bisa hitung Berapa orang yang akhirnya Lihat paparan TV kita Iklan TV kita Kita gak bisa tahu apa reaksi mereka setelah lihat iklan kita di TV, iklan kita di koran, atau iklan kita di OOH, out of home. Out of home itu kayak papan besar yang sering kita lihat di jalan, itu out of home namanya. Itu gak bisa two way, itu gak bisa dua arah.

Kalau digital marketing memungkinkan kita buat dua arah. Email, social media, DM yang masuk, broadcast message. Itu semuanya dua arah, teman-teman bisa lihat langsung gimana sih responnya mereka, apa sebenarnya mereka mau, ada komplain gak sih sentimennya negatif atau positif. Itu semua datang dari digital marketing, jadi highly interactive. Jadi bisa dimanfaatkan banget apalagi buat UMKM yang sebenarnya dia masih experimenting atau mereka tuh butuh tahu gimana sih komunitas tuh ngeliat bisnisnya mereka.

Nah yang terakhir aku udah ulang juga, measurable result, terhitung. Real time dan trackable. Jadi misalkan teman-teman habis bikin campaign, kita bisa lihat hasilnya.

Berapa dari matrix-matrix yang ada. Misalkan berapa impression-nya, berapa kliks-nya, berapa reach-nya, gimana engagement social medianya, komen yang masuk berapa, siap berapa orang yang share lagi postingan kita, atau broadcast kita ini berapa kali di-share lagi sama orang-orang di WhatsApp. Itu semuanya measurable. Dan semuanya bisa di-check langsung real time.

Jadi bisa di-track apakah ini efektif atau enggak dari website, dari kliksnya, conversion, dan banyak banget metri masing-masing lain yang bisa teman-teman tarik. Jadi semuanya terhitung. Ini beberapa alasan kenapa akhirnya banyak company itu hire digital marketers.

Karena digital marketers udah tahu gimana efisiensinya, gimana pakai toolsnya, gimana bikin strategi kreatifnya. Gimana ngetargetin orang-orang yang mau sesuai sama yang company mau sesuai sama produk yang lagi dijual atau fitur yang lagi dipromoin atau siapa orang-orang yang sebenarnya butuh produknya itu semuanya bisa lewat digital marketing. Keren ya? Keren banget ya?

Oke, terus kalau misalkan aku mau belajar digital marketing, tapi sebenarnya digital marketer itu trend apa enggak sih? Cuma trend doang apa enggak sih? Now, apa ya? The rise of digital marketing atau risingnya digital marketing itu gak cuma soal trend. Tapi itu refleksi dari perubahan yang besar dari...

apa ya, kebiasaannya konsumen jadi kayak hasil dari perubahan yang signifikan dari kebiasaan konsumen dan teknologi yang ada, jadi teman-teman kalau bilang apakah ini semua trend, enggak, karena ini berdasarkan evolusi yang terjadi dari habitnya konsumen di digital habit. Apalagi kemarin di 2021 waktu kita pandemik, itu beneran shifting banget kebiasaan orang yang tadinya masih banyak yang suka sama traditional marketing, jadi masih offline, datang ke toko, lihat barangnya. Begitu pandemik karena kita nggak bisa kemana-mana, itu shifting banget, itu kayak mempercepat digitalisasi di semua sektor.

Banyak banget yang temen-temen yang cuma scrolling tiba-tiba pengen belanja sayur, pengen belanja sekedar groceries, atau mau jajan makanan kecil, bahkan belanja sampai mau belanja yang kebutuhannya besar, kayak tiba-tiba pengen ngotak-ngotik motor, pengen ngotak-ngotik mobil, semuanya terjadi di digital. Belanjanya online, jajannya online, berinteraksinya online, bahkan misi udah sampai online. Dan itu shiftingnya cepat banget.

Dan ini pengaruh dari kebiasaan konsumen. Jadi kenapa lowongan ini atau opportunity jadi digital marketer itu ada? Karena habitnya juga sudah seperti itu.

Jadi udah bukan lagi cuma trend doang. Nanti ah hilang, nanti balik lagi orang-orang belanja di toko. Enggak.

Buktinya sekarang semua orang, meskipun masih di-combine sama offline, sekarang tuh ada yang istilahnya tuh kayak, apa ya, istilahnya tuh kayak... Combining digital dan offline gitu, kalau teman-teman baru tahu, mungkin dengar juga Apple baru launching Apple Vision Pro itu adalah bukti salah satu kerennya digitalisasi di dunia Jadi kayak udah combining gimana kita berinteraksi combining digital dengan real life gitu Dan itu menurut aku oke banget sih, dan itu potensi buat seorang digital marketer itu gede banget Apalagi mungkin, mungkin 5 tahun ke depan, 6 tahun ke depan Kalau teman-teman nonton Ready Player One, itu akan muncul jadi nyata. Jadi kayak kita bisa berinteraksi dengan orang yang jauh di sana. Kayak beneran berinteraksi langsung pake Apple Vision kah atau Google Quest, nggak tau juga. Tapi itu possible dan itu emang yang terjadi saat ini.

That's why digital marketer is happening. Ini juga ada beberapa reason kenapa digital marketing itu nggak cuma trend. Shift in Customer Behavior aku udah sebutin berkali-kali. Jadi digital marketing itu udah cater behavior-nya dan itu ngebantu.

Gimana kita menganalisis kebiasaan orang-orang ketika konsumen berbelanja atau konsumen butuh produk Digital marketing ada di sana Demand for personalization, jadi modern customer itu sudah tidak cari Aku mau produk A, produk A itu karena produk A bagus dan sebagainya Sekarang itu expect talent experience Jadi experience ketika orang ingin sebuah produk, orang ingin sebuah jasa Experience-nya itu harus sesuai sama yang mereka mau. Feeling-nya harus pas, kalau kata Gen Z. Jadi misalnya, kayak kamu pengen beli baju, kamu pengen baju yang bikin kamu ngerasa kamu banget. Misalkan kamu seorangnya yang easygoing, terus trendy, fashionable, dan experience itu yang dibikin sama seorang digital marketer. Bisnis itu bisa menyesuaikan apa ya, istilahnya cara mereka targetin seseorang, specific groups buat hasil yang lebih baik karena dia bisa menyusulkan apa sih sebenarnya experience yang dimau sama audiensnya itu tugas digital marketer kemudian continuous evolution digital landscape itu berubah terus ada banyak new platform, teknologi yang muncul strategi yang keluar jadi ini tuh make sure kalau digital marketing tuh jadi relevan terus buat konsumen Jadi teknologinya berubah, approach-nya berubah, dan seiring waktu seorang digital marketing pasti tahu, sorry, seorang digital marketer pasti selalu tahu apa yang sedang terjadi. Jadi what drives into the digital age, consumer behavior itu sangat cepat berubah, dan suka banget yang namanya personalisasi.

Kuncinya adalah personalisasi. Dan semua company itu butuh yang namanya seorang savvy digital marketer yang ada di sisi mereka, buat tahu hal-hal ini. Disitulah fungsinya perlu ada digital marketer.

Jadi kalian-kalian nih calon-calon digital marketer, kalian akan bisa kalau sudah belajar digital marketing untuk tahu soal shifting in customer behavior, demand for personalization, sama continuous evolution. Kalian akan aware sama hal-hal itu. Kalian akan tahu hal-hal itu. Gila, keren banget gak sih?

Oke, so udah siap? Gue jadi digital marketer. Tapi sebelum kesana, ada yang harus kita over come dulu, harus ada yang kita kuasai dulu.

Pasti pertanyaannya kemudian seperti itu. Nah terus gimana sih, apa sih yang harus kita lakukan, how to be a digital marketer? Seperti apa yang perlu kita punya sebagai digital marketer? Poinnya adalah yang pertama, sekarang kasusnya, pain pointnya adalah digital marketing skill gap. Jadi pada sekarang LinkedIn digital marketing specialist role itu amongst the top 10 Most demand jobs Tadi kan aku udah sebutin juga 860 ribu job opening Karena banyak banget dari hal-hal ini Dari digital marketing strategi Yang apa ya Kebutuhannya banyak tapi gak banyak yang bisa Jadi kayak infeksi secara industri itu ada krisis nih SDM-nya nggak cukup yang bisa digital marketing dengan oke gitu LinkedIn survey aja menemuin kekurangan sekitar 230 ribu digital marketing profesional global ya apalagi major metro kayak metropolitan area kayak US dan negara-negara yang maju gitu lack of 230 ribu bahkan gitu Jadi demandnya gak setinggi SDMnya.

Jadi value-nya naik banget gitu. Kayak saking tingginya keperluan ini kayak banyak orang yang berani bayar mahal buat digital marketing professionals. Iya kan?

Kerannya ada di sini. Jadi kalau teman-teman bisa mengatasi skill gap ini di digital marketing, teman-teman punya potensi buat memenuhi kebutuhan ini sebagai digital marketers. Asik nggak?

Sam Kamenis juga mengaspet skill gaps, jadi kayak teknologi dan business models itu banyak banget, rapid evolution. Experience kayak apa ya, workforce skillsnya tuh kayak mereka masih perlu tumbuh gitu, kayak buat grow terus, pengen banget buat grow terus. 87% dari company yang mereka bilang ada skill gap itu tuh expect within the viewers Jadi kayak misalkan kalau 10 tahun yang lalu itu gak ada skill gap Gapnya, sedikit banget skill gap Tapi sekarang skill gapnya Itu tinggi banget gitu, 87% Kayak yang butuh banget Banget-banget seorang digital marketer Terus kita harus kayak gimana Kalau kita udah tau ternyata banyak banget kebutuhannya Tapi SDMnya gak ada Kita yang memenuhi skill gap itu Kita yang memenuhi kebutuhan itu Biar company-company itu Lihat kita ngelirik kita Karena yang udah join Mungkin puluhan tahun yang lalu Sekarang mereka jadi Awam soal digital marketing Nah Kasusnya kemudian Gimana caranya yang dulu Orang-orang yang dulu ini Melakukan traditional marketing Itu bisa shifting ke digital marketing Otomatis mereka harus mengatasi skill gap ini kan Mereka harus belajar lagi Atau mungkin orang-orang yang Merasa Ah dulu aku gak butuh Di bisnis kecil aku gak butuh Yang namanya digital marketing Tapi sekarang karena demandnya seperti ini Teman-teman mau belajar soal digital marketing Berarti otomatis Ya yang harus dipenuhi adalah belajarnya kan, kebutuhan skillsnya. Dan itu tugas teman-teman sebagai calon digital marketer. Gak ada lagi excuse kayak, ah gak perlu, ah nanti juga balik lagi ke zaman dulu.

Gak ada. Semuanya udah shifting. Kalau teman-teman gak ikut shifting, yaudah.

Bye-bye. Hilang. Gini, fill the gap between upskilling and reskilling. Kalau teman-teman ngerasa teman-teman unskilled, ya berarti melakukan upskilling sama reskilling.

Biar jadi skilled. Upskilling itu... itu kayak gimana?

Upskilling itu aims buat ngajarin resource-nya teman-teman atau teman-teman sendiri skill-skill baru, biar performanya naik. Jadi udah waktunya teman-teman, kalau misalnya udah punya skill marketing yang berdasar, tinggal di-upskill shifting ke digital marketing. Kalau reskilling, itu adalah teman-teman punya skill yang berbeda sebelumnya kemudian pengen punya SDM atau teman-teman pengen shifting jadi SDM yang punya different post within the company or job.

Jadi adapt to different, jadi bisa Bisa berubah posisi atau berubah divisi sesuai sama skill yang teman-teman udah baru pelajari. Nah, di gap ini, itu ada revoyu, teman-teman. Ada kita di sini, buat teman-teman belajar digital marketing.

Developingnya terus kemudian seperti apa? How do I develop my digital marketing skills? Pertanyaan kemudian kayak gitu Launching point, sweet spot, sama mystery Ada curve dari Harvard Business Review ini Jadi the S-curve itu originally dipakai To show how ideas, technology spread Jadi kayak gimana idea dan teknologi itu menyebar Tapi juga useful tool buat plotting karir ke teman-teman nih Jadi buat banyak orang Growth itu pertama pasti slow Jadi makanya di launch point itu Di bawahnya agak lama nih Kemudian waktu mereka udah tau sweet spotnya dimana mereka akan grow tinggi banget Melonjak signifikan, skillnya nambah Skillnya makin banyak, skillnya makin mendalam, semakin spesifik Sweet spot Nah kemudian dari sweet spot itu teman-teman akan pilih mastery of skillsnya Teman-teman akan pilih satu spesifik atau dua sampai tiga spesifik role Yang akan teman-teman kuasai lebih dalam, deep dive Jadi sangat penting kemudian teman-teman harus tahu gimana learning phase-nya di digital marketers. Teman-teman tahu dulu semua role yang ada di digital marketing, dan teman-teman bisa pilih mana yang kemudian teman-teman mau dalami dan teman-teman suka buat mendalaminya.

Terus pertanyaannya, skill apa yang harus aku punya sebagai digital marketing? Di sini ada technical and soft skill sama channel specialization. Terus di sini ada abilities to acquire dari kuantitatif ke kualitatif.

sampai kita hanya bisa desain, programing, sales, dan copywriting, dan seterusnya. Secara teknikal ada statistik, abiliti buat statistik itu Excel modeling channel specialization-nya dan biasanya di Google Ads. Kalau teman-teman sudah punya data analitik sama Google Analytics, ya berarti Facebook Ads sama CRM bisa teman-teman pelajari.

Problem solving itu masuk ke funnel marketing, geser ke SEO, decision making sudah masuk ke tinggi lagi, user research, social media, behavior psychology, storytelling, content marketing. Jadi, dari skill-skill yang ada ini, ada bagian kualitatif sama kualitatifnya. Teman-teman pelajari semuanya, itu akan lebih baik, tapi teman-teman bisa pilih beberapa yang mau teman-teman dalemin. Maksudnya gimana sih? Nanti aku jelasin di slide selanjutnya.

Tapi intinya adalah ketika teman-teman sudah punya skills model yang sebelumnya ini, teman-teman sudah bisa statistik, teman-teman mungkin bisa tahu data analitik, bisa problem solving, decision making, biaya psikologi. itu sebenarnya udah punya modal-modal untuk belajar channel specialization yang ada di digital marketing. Google Ads, Facebook Ads, CRM, SEO.

Dan di skill-skill itu kan nanti terasa misalnya bisa jadi designing, bisa programming, sales di digital marketing, copywriting, dan macem-macem lagi roles-nya. Nah, kemudian kayak gimana sih role yang ada di digital marketing khususnya? Pernah denger nggak?

TRM-shape digital marketer. Generalist and specialist. Ada yang pernah dengar mungkin dari teman-teman di sini? Comment boleh?

Mana nggak? Oke. Yang pertama, the T-shaped marketer. T-shaped marketer itu kayak marketer yang punya kayak generalis lah, istilahnya broad knowledge dari covering white trends of digital tactics. Dan punya in-depth knowledge satu atau lebih dari dua specific area.

Ini adalah T-shaped. Jadi kayak banyak, sebenarnya dia banyak punya tau di... permukaannya dari semua digital marketing landscape, tapi dia punya satu skill yang mastery di salah satunya. Misalnya teman-teman punya pemahaman basic soal konten marketing, email marketing, data analytics, search marketing, social media, e-commerce marketing.

Teman-teman tahu nih secara permukaan, tapi teman-teman punya satu skill yang di-dive banget, teman-teman sampai ngulik banget, dan teman-teman master banget di situ, di paid media. Teman-teman tahu gimana? nge-setup Facebook Ads, teman-teman tau gimana nge-setup Google Ads, teman-teman tau gimana pake IG Ads, LinkedIn Ads, dan sebagainya.

Ini kita sebut sebagai T-shaped marketer. Apakah itu salah? Nggak.

Ini adalah salah satu yang bisa teman-teman pake strateginya juga buat growing skillset dan filling the gap dari skill tadi. Oke? Aman ya?

Lanjut. Kemudian ada yang namanya M-shaped marketer. Jadi kayak seseorang yang expert di multiple fields, tapi bisa...

Berpikir digital customer journey dan strategis for you Jadi kayak teman-teman punya lebih punya Apa ya? Helicopter View-nya. As far as possible.

Jadi tahu gimana journey yang bagus dari semua channel digital marketing. Misalnya, teman-teman paham content marketing, generalisnya tahu content marketing, social media, email marketing, paid media, visual and design, data analytics, search engine optimization. Dan teman-teman, karena sudah beberapa kali keberanian digital marketing, akan mengetahui secara deep dive dari content marketing. Ada copywriting, CMS expertise, research analysis, contact analytics, dan jadi expert di situ. Paid media, Facebook ads, Instagram ads, LinkedIn ads, Google ads, tosers SEO, on-page optimization, keyword research, tools and metrics, making search friendly, dan segala macam.

Teman-teman bisa tahu. Nah, kalau teman-teman disebut sebagai M-shared marketers itu adalah teman-teman yang bisa memproyeksikan gimana strateginya, journey-nya, biar enak across multiple channels. Jadi misalkan... Kayak teman-teman tuh bisa kasih strategi yang clear gimana journey-nya dari upper funnel marketing, digital marketing sampai ke yang lower funnel-nya, yang spesifik, yang mengkerucut gitu. Sampai ke conversion details-nya.

Dan itu biasanya kita sebut sebagai M-shaped marketer. Nah, apakah kemudian yang paling bagus yang ini? Enggak juga. Jadi pasti teman-teman butuh T-shaped sama M-shaped juga.

Jadi enggak harus... Gak harus M-shape buat jadi keren digital marketing. Being specialist, being focused in one field itu juga gak masalah kok.

Tapi alangkah baiknya teman-teman juga, kalau punya waktu ekstra, punya apa ya istilahnya, kemauan belajar ekstra, itu teman-teman bisa shifting dari T-shape ke M-shape. Jadi punya gambaran yang lebih luas deh. Gitu. Soal ini. Oke?

Aman ya? Thank you so much. Aku balikin lagi ke Amanda buat Q&A sessions.

Oke, thank you banget. Kayu Dis sudah banyak banget ya teman-teman yang di-share langsung sama Kayu Dis nih. Mungkin yang tadinya nol banget gitu ya soal digital marketing.

Dari sesi hari ini lumayan lah ya ada sedikit-sedikit yang sudah mulai dipahami. Sebelum nanti besok-besok kita mulai deep dive lagi ke digital marketing lanjutannya gitu ya teman-teman. Tapi yang penting teman-teman dari sesi hari ini udah tahu dulu gitu ya basicnya itu apa. Mungkin lebih punya insight baru juga.

dari Kak Yudis yang udah di-share sama Kak Yudis tadi. Oke, Kak Yudis ini setelah aku intip udah ada beberapa pertanyaan yang masuk, tapi sebelumnya aku mohon maaf ke teman-teman kalau mungkin kita gak bisa menjawab semua pertanyaan yang masuk karena keterbatasan waktu, tapi mungkin kita coba jawab pertanyaan yang paling sering ditanyakan ya Kak di mini course gitu. Jadi ini sifatnya frequently asked question. Lagi-lagi mohon maaf teman-teman kita gak bisa jawab semua pertanyaan. Tapi langsung aja kali ya Kak biar gak berlama-lama lagi nih aku coba show.

Untuk Q&A sessionnya jadi yang pertanyaan pertama nih Kak. Dari Iman Dimas Setiawan, penggunaan title untuk digital marketing kan banyak. Example copywriting, social media ads, dan lain sebagainya. Apakah kita harus expert semua atau beberapa aja nih Kak yang kita expert?

Nah ini kayaknya agak skip tadi ya di bagian T-shape sama M-shape digital marketers ya. Oke, Kak Iman. Kalau misalkan ditanya apakah harus expert di semuanya, enggak.

Tapi at least punya basic knowledge di masing-masing platformnya, di masing-masing channelsnya, itu fundamental buat seorang digital marketers. Kayak aku misalnya, yes aku expert di social media marketing dari segi paid sama organiknya. Dan aku juga pegang KOL.

Tapi aku juga punya knowledge di SEM, SEO, CRM At least aku punya basic knowledge-nya Nggak terjun technically Aku nggak tahu gimana setup email blast Aku nggak tahu setup WhatsApp broadcast Itu nggak masalah Tapi aku tahu kalau itu platformnya ada Dan aku tahu itu bisa jadi salah satu funnel Atau journey yang kita bisa lakukan dari social media Buat dapetin conversion di channel yang lain Kayak misalnya contohnya gini Aku bikin konten organik di social media Aku collab sama influencer misalkan Let's say bikin collab post Instagram, video reels gitu. Setelah mereka nonton kontennya, journey-nya apa, kalau aku nggak punya skill basic di channel platform yang lain, yaudah aku berhenti di situ. Aku cuma ngitung yaudah engagement-nya berapa.

Tapi kalau aku punya basic knowledge, aku bisa tahu, oh kita bisa put something di konten kita, misalkan sesimple links, atau clickable links yang bisa ditaruh misalkan ketika mereka share di story. Link itu kita bisa track, Apakah banyak yang ngeklik? Masuk ke website kitakah?

Dari website itu kita dapat tuh datanya Emailnya seperti apa? Kita bisa taruh itu ke teman-teman yang pegang CRM Buat bikin email blast Atau retargeting lagi Nah, journey kayak gini nih Yang harus dipunya sama seorang digital marketing Nggak expert, kita nggak perlu tahu Tapi kita bisa collab sama teman-teman yang expert di bidang yang lain Jadi, jawabannya adalah kita nggak harus expert, tapi at least kita paham basic knowledge-nya dan kita tahu ada platform-platform ini di digital marketing. Gitu, Kak Iman. Semoga menjawab ya.

Oke, thank you, Kak Yudi. Semoga menjawab ya dari Iman tadi. Oke, kita lanjut ke pertanyaan berikutnya nih, Kak, dari Gina. Apa saja skill yang harus dimiliki untuk berjun di dunia digital marketing? Nah, saya dari pendidikan.

lulusan pendidikan memungkinkan gak ya kak prospek kerja di bidang ini? Mungkin banget loh, mungkin banget, sumpah mungkin banget. Let's say gini, gina mungkin, kita ngomongin social media, kadang-kadang aku asper di social media misalnya. Kalau misalkan gina adalah seorang pendidik, gina mungkin akan mulai belajar gimana bikin content writing misalkan, di platform social media.

Ketika gina tahu gimana caranya bikin content buat education, gimana caranya... bikin Reels atau bikin TikTok part edukasi, Gina punya portfolio di situ, Gina bisa apply as a content creator di salah satu company mungkin bukan content creator yang followersnya bejibun dan bisa endorse, bukan tapi at least Gina tau gimana bikin content yang edukatif pake muka Gina itu sekarang lagi banyak dicari loh jadi kayak sekarang lagi di linkin tuh lagi banyak list dicari content creator buat company, jadi bukan content creator as in influencer Content Creator yang at least teman-teman simple bisa bikin konten buat diri teman-teman sendiri dan teman-teman bisa bikin konten buat company atau buat perusahaan. Dan itu prospeknya banyak banget sekarang. Kayak sekarang, mostly sekarang company nyarinya misalkan host live stream, host jualan live, host content creator, bahkan misalkan bikin host podcast kalau kontennya podcast.

Itu lagi banyak dicari teman-teman. Jadi nggak cuma jadi content creator buat diri Gina sendiri, Tapi Gina juga bisa jadi content creator buat company. Dan ini bisa banget dipelajari di jalan marketing.

Apalagi kalau Gina bisa, istilahnya expand skills-nya, belajar perform marketing yang lain, di jalan marketing yang lain. Itu akan lebih mengasal lagi. Karena Gina udah punya modal dari institusi pendidikan. Udah punya lulusan pendidikan nih. Kayak bikin konten yang edukatif atau belajar sesuatu buat mengedukasi audience atau calon konsumen itu jadi Buddha.

Gina tahu formulanya, formal basic-nya. Tinggal dipoles sedikit balik lagi ke poin upskilling sama reskilling yang tadi aku jelasin di awal. Semoga menjawab ya. Oke, semoga menjawab.

Mungkin buat teman-teman yang dari jurusan lain juga mungkin banget ya Kak. Nggak cuma dari pendidikan aja. Banyak juga alumni full stack yang memang backgroundnya itu nggak ada sama sekali digital marketing ya loh teman-teman. Menyimpang banget. Jadi jangan khawatir buat teman-teman yang mau belajar digital marketing itu.

memungkinkan banget kok untuk dari segala jurusan bahkan ada yang dari kedokteran Kak, fun fact ya anak full set ikut digital marketing terus sekarang bekerja jadi digital marketer teman-teman jadi gak ada yang gak mungkin gak ada yang gak mungkin oke, thank you Gina dan juga Kak Yudis oke, Kak Yudis kayaknya ini pertanyaan terakhir yang bisa kita jawab Sekali lagi mohon maaf teman-teman kita gak bisa jawab semua pertanyaan yang masuk ya. Tapi semoga apa yang sudah disampaikan dan juga ada beberapa pertanyaan yang tadi sudah dibantu jawab oleh Kak Yudis itu bisa menambah insight baru ya untuk teman-teman semua. Makasih banyak sekali lagi Kak Yudis udah mau meluangkan waktunya untuk sharing sama teman-teman semua. Sebelum kita akhiri nih Kak sesi bersama Kak Yudis, adakah yang mau disampaikan dulu untuk teman-teman yang ada di sesi malam hari ini?

Oke. Pertama-tama aku mau say thank you banget Buat Amanda yang udah nemenin aku dari awal tadi Dan kalian semua yang udah pay attention Dari aku ngoceh sampe berbusa Jawabin pertanyaan-pertanyaan kalian yang banyak banget Dan sorry banget gak bisa jawab satu-satu Aku cuma mau bilang Being digital marketers itu Gak sempit teman-teman Itu luas banget Teman-teman bisa jadi siapa aja Dan mau jadi expert dimanapun Itu bisa As long ada kemampuan buat upskill Sama reskill Jadi Di sini teman-teman dari Revoyu akan memfasilitasi itu kalau teman-teman mau join. Dan yang pesan dari aku adalah, jadi digital marketers itu gak berhenti cuma satu kali belajar. Journey belajarnya adalah setiap hari belajar, teman-teman. Even aku yang udah bertahun-tahun main di social media itu masih sangat amazed dengan perubahan yang terjadi di social media.

Gimana bikin ads, gimana kita approach organic content, dan segala macemnya, gimana behaviornya. Yang kita... yang tadinya gak kebayang orang bisa belanja pakai live stream, langsung jualan, ngasih diskon dan sold out.

Dulu tuh gak kebayang dan sekarang itu terjadi di masa sekarang social commerce kayak well it's going to be amazing gitu. Kayak kita lihat aja 2-3 tahun ke depan juga pasti akan something more amazing will be happen gitu. Jadi digital marketers itu sangat dipengaruhi behaviornya.

Job openingnya sangat luas, tapi skillsetnya masih sangat minim. Jadi being there dan memenuhi kebutuhan itu adalah jalan Ninja kita semua buat jadi digital marketers. Thank you so much.

Like kalau suka, klik dislike kalau nggak suka. Dan sampai jumpa di LinkedIn. Oke, makasih banyak sekali.

Closing statementnya keren banget, teman-teman. Semoga teman-teman nanti bisa ketemu lagi ya sama Kayu Dis. Bisa sharing lebih lanjut lagi bersama langsung sama Kayu Dis. Sekali lagi makasih banyak Kayu Dis untuk waktunya, untuk ilmunya. Selamat istirahat, Kak.

Semoga nanti kita ketemu lagi di sesi-sesi mini-kursus berikutnya ya. Bye-bye. Nah, setelah sesi perkenalan digital marketing tadi nih, gimana teman-teman?

Adakah yang sudah semakin yakin mau jadi seorang digital marketer? Jadi tenang aja buat teman-teman yang mungkin masih ragu gitu ya, masih punya, aduh, ragu A, ragu B, ragu C gitu ya. Tenang aja, teman-teman itu tidak sendiri kok dengan keraguan yang teman-teman mungkin alami gitu ya.

Sekarang lagi teman-teman pikirin, aduh, aku nih kakak. takut nih backgroundnya gak relate, atau mungkin, waduh aku sambil kerja gitu, dan lain sebagainya. Jadi, di sini ada beberapa teman-teman juga, yang punya keraguan yang sama, dengan teman-teman mungkin ya, karena ini paling banyak ditanyakan juga oleh, peserta mini course gitu.

Nah, jadi yang pertama-tama keraguannya dari, Andri Satria, udah, apa ragu nih, kira-kira, students yang ada di Revoyu itu, adakah yang belum punya pengalaman sama sekali gitu. Jadi buat teman-teman yang belum punya pengalaman juga tenang aja ya, di full-sec itu diajarin dari nol banget kok. Selanjutnya dari Michael, di sini ragunya terkait jadwal, karena Michael ini adalah seorang full-timer.

Terus selanjutnya ada Deidara, khawatir akan ada karir support atau tidak, karena Deidara ini merupakan pejuang locker yang udah beberapa kali digosing oleh HR. Terus selanjutnya dari Bambang, concernnya adalah terkait usia karena takut mungkin sudah agak telat gitu nih untuk mulai kira-kira ada batasan usianya gak ya gitu jadi ini ada beberapa concern atau kekhawatiran teman-teman mini course yang paling banyak dibahas atau ditanyakan oleh peserta mini course jadi mungkin kalau misalnya teman-teman ada yang relate di salah satu ini tenang aja itu gak sendiri tapi tenang aja teman-teman walaupun teman-teman sekarang masih punya keraguan Tenang aja, mungkin nanti ke depannya teman-teman itu bisa lebih berani gitu. Setelah sudah ikut mini-kursus, misalnya teman-teman sembari mengikuti mini-kursus, kayaknya oke, udah makin yakin nih kayaknya untuk belajar digital marketing gitu. Jadi, di sini juga ada beberapa alumni kita gitu ya, yang mungkin keluar dari zona nyamannya untuk akhirnya bisa berkarir di digital marketing, teman-teman. Nah, mungkin selain beberapa...

contoh alumni kita yang tadi, disini juga udah ada beberapa logo perusahaan yang dimana alumni kita sudah terbukti bisa bekerja gitu ya di perusahaan-perusahaan yang ada di site aku ini memang belum semua company bisa kita taruh logonya disini karena mungkin banyak gitu tapi bisa dilihat ini memang beragam ya, tidak dari tech company aja, tapi juga ada dari non-tech company gitu, ada dari agency, dari banking juga gitu ya, ada F&B dan lain sebagainya teman-teman Nah, di sesi selanjutnya kita akan ngebahas soal career opportunity in digital marketing atau mungkin peluang karir gitu ya di digital marketing bersama admission counselor. Nah, jadi di sesi kali ini akan dibantu bawakan oleh Kak Rani Aprilia. Beliau adalah senior admission counselor yang ada di Revoyu.

Jadi, biar nggak berlama-lama lagi langsung aja coba aku panggil Kak Raninya untuk ketemu sama teman-teman semua ya. Halo, Kak Rani. Halo, halo Panda.

Halo teman-teman Digital Marketing Mini Course. Oke, kita mulai ya teman-teman ya. Halo, halo semuanya.

Nah, jadi kenalan sedikit dulu ya. Namaku Rani Aprilia. Jadi, aku Admission Counselor di Revoyu sejak 2020. Jadi, sudah ketemu banyak banget nih calon student Revoyu yang semangatnya luar biasa buat belajar Digital Marketing. Oke. Sebelumnya kan sudah dibahas juga ya tentang potensi dari bidang digital marketing, sudah dibahas juga gimana sih Revlyu bantu teman-teman yang mau belajar digital marketing, tapi mungkin masih ada beberapa concern.

Tadi aku lihat ya masih ada yang ragu-ragu juga, mungkin sesuatu yang bikin teman-teman kepikiran sebelum benar-benar terjun ke digital marketing. Coba kita lihat di slide ini, ada nggak sih yang merasa relate nih sama hal-hal ini? Misalnya baru lulus kuliah, ngerasa nggak passion nih sama jurusan yang diambil, dan mau berkarir di bidang tech atau digital industry.

Atau yang kedua nih, sebenarnya sudah punya kerjaan atau sudah pernah kerja juga sebelumnya, tapi tidak ada hubungannya sama digital marketing. Tadi juga ada yang bingung ya, bagaimana bagi waktunya buat yang ada kerjaan full time, atau justru yang terakhir, merasa tidak punya skill spesifik, tapi justru khawatir, bisa tidak belajar hal baru dari nol banget. Oke, teman-teman tahu tidak, kalau sebenarnya yang belajar di Revu itu, Bukan cuma yang ada pengalaman aja nih di digital marketing. 41% student review itu justru fresh graduate.

Dan 40%-an ini termasuk para career switcher dari berbagai background. Jadi, macam-macam gitu ya. Dan yang udah ada pengalamannya justru hanya ada 15%-an.

Oke, sekarang kita ketemu yuk sama Yoga dan Farah nih. Nah, jadi Yoga ini sebelum join Reful You, bekerja sekitar 2 tahun sebagai barista di Starbucks. Awalnya Yoga ini coba apply untuk posisi marketing, tapi belum ada yang membuahkan hasil ya, sampai ngerasa overthinking juga. Terus di sini ada Farah nih.

Farah ini fresh graduate, waktu itu lulusan antropologi sosial, yang nggak mau berkarya sesuai sama jurusannya karena pasti banyak butuh penelitian di lapangan. Kira-kira yang dirasakan sama Yoga dan Farah itu seperti ini nih. Dan teman-teman calon Student Review pun juga sering merasakan kekhawatiran ini gitu ya ketika mereka lagi di proses admission sama aku.

Misalnya, ngerasa backgroundnya nggak relate, takut nggak bisa ngikutin pelajarannya, takut nggak dapat kerja, terus kalau nggak dapat jokernya nanti beneran dibantu cari kerja nggak ya. Atau ngerasa insecure karena teman-teman yang lain khawatirnya udah pada jago-jago semua. Nah, tapi sebenarnya... Gimana sih caranya Revoyu itu bisa bantu yoga, para dan teman-teman lainnya itu mengatasi kekhawatiran-kekhawatiran yang mereka rasain ini nih.

Aku mau bahas dari sudut pandang student ya. Nah, jadi pasti banyak yang ngira nih kalau misalnya kelas online itu nggak efektif. Karena interaksi ke instructornya atau sama ke student lainnya itu pasti akan berkurang.

Tapi Revoyu itu paham banget ya pentingnya interaksi dua arah selama pembelajaran. Jadi, semua kelas yang 5 hari per minggu itu di full stack live dan interaktif. Jadi, bisa banget tanya-tanya langsung ke instruktornya selama kelas. Buat bahasa pengatarnya pun pakai bahasa Indonesia. Jadi, walaupun tugas-tugasnya sama modul sedalam bahasa Inggris, nggak perlu khawatir kalau yang belum melancarkan proses dalam bahasa Inggris, yang penting pasif Inggrisnya aja gitu ya, buat sekedar baca aja kok, seperti itu.

Nah, lalu ada juga nih yang kepikiran kalau misalnya belajar online, Artinya itu akan belajar sendiri, karena kan bingung ya kalau nggak ngerti mau tanya-tanya ke siapa, belum deket-deket banget gitu, belum kenal deket. Nah, tenang aja di review itu teman-teman akan di-assign, dibagi jadi beberapa study group, dan setiap study groupnya itu akan punya yang namanya team lead atau teaching assistant. Jadi, bisa banget diskusi sama teman-teman dan tanya-tanya ke team lead kalau ada materi yang belum kita paham. Terus hal lainnya yang ngebantu Farah dan Yoga banget itu adalah praktik dan... Simulasi pakai tools, kerjain assignment, dan juga group project yang bikin mereka bisa belajar banyak nih tentang teamwork, komunikasi, dan juga skill presentasi sama brainstorming seperti itu.

Nah lalu karena tadi kan aku mention tugasnya banyak ya, jadinya selama di reform itu teman-teman akan belajar gimana caranya mengatur waktu dengan baik. Pertanyaannya bisa nggak sih yang ada kerjaan full time bisa ikut kelasnya atau nggak gitu ya, jawabannya sebenarnya bisa. bisa hadir pada saat kelasnya karena balik lagi ke tadi ya gitu interaksi selama kelas itu penting jadwalnya memang kayak gimana sih di RevoU mirip-mirip kayak mini course tapi kalau untuk full stack programnya itu jadwalnya Senin sampai Kamis jam 7 sampai 9 malam dan hari Sabtu jam 1 sampai jam setengah 4 sore jadi Jumat itu memang selanjutnya dibikin libur supaya ada waktu tambahan buat submit assignment seperti itu dan juga teman-teman perlu aware nih kalau pasti akan ada banyak waktu waktu luang yang dikorbankan gitu ya buat belajar dan ngerjain tugas-tugas serta grup proyeknya.

Oke, lalu tentang poin terakhir nih ada fakta menarik. Kalau sebenarnya yoga sama farah itu sebenarnya termasuk student yang nggak dapat job guarantee. Jadi job guarantee ini sendiri sebenarnya hanya program refund aja yang akan didapetin.

Kalau misalnya, kalau misalkan dapat job guarantee jika 6 bulan setelah program selesai, belum dapat job offer maka refundnya itu akan. diperoleh seperti itu jadi ibaratnya kalau gak dapat kerjaan udah dapat refund nah tapi memang untuk dapat co-grantee ini ada penilaiannya selama proses admission kalau menurut Farah gitu ya sebagai student yang mengalami sendiri gitu ya di kelas itu sama sekali gak ada perbedaan treatment dan dapat learning experience yang sama yang penting rajin dan lakuin yang terbaik ini berlaku buat semuanya sih ya gak cuman yang dapat co-grantee atau gak dapat co-grantee gitu karena sebenarnya performance di kelas itu akan ngaruh banget sama apa yang akan dijalankan student pada saat di Revolu Next nih. Ini kan kita bahas ya 3 bulan awal ya. Kita lanjut ke yang 3 bulan terakhir. Jadi, buat semua student yang apply buat programnya sampai 6 bulan gitu ya, setelah selesai belajar, setelah dapetin skill digital marketingnya, dan kalau berencana berkarir di bidang ini, penting juga buat punya skill job searching.

Makanya di Revolu itu ada program yang namanya career support, bukan cuma sekedar job connector. Jadi, buat semuanya akan dapat hak dan fasilitas yang sama. Buat dibantu cari pekerjaan nih kalau teman-teman ikut Travel We Next ini.

Jadi semua student akan. Punya career coach, tadi sempat dimenjain juga ya tentang career coach ini yang akan nemenin seluruh proses pencarian kerja. Jadi, career coach ini adalah para hiring manager atau praktisi yang sudah paham banget hiring proses di digital marketing itu kayak gimana.

Nah, lalu juga nih biar lebih mantep dan pede ya, student juga akan melakukan yang namanya mock interview, baik yang behavioral maupun yang technical. Karena penting banget supaya kita bisa jadi tahu nih apa yang perlu diimprove kalau nanti dapat panggilan interview. Lalu selain fokus ke job searching skillnya, karena Revoy paham banget gimana sih pentingnya punya pengalaman buat ngerjain hands-on project apalagi buat yang baru mau masuk ke bidang yang baru yang beda dari bidang mereka sebelumnya makanya kita ada program yang kita sebut sebagai Revoy Labs.

Jadi di sini teman-teman akan handling project seperti seorang digital marketer gitu ya dan bisa dikerjain secara remote dan di luar jam kerja. Jadi enggak masalah buat teman-teman yang ada kerjaan. Nah jadi sebenarnya kekhawatiran yang tadi dirasa...

sama yoga, fara dan teman-teman lainnya akan diperhatiin banget dan ada solusinya selama kelas gitu ya. Oke, nah tapi gimana nih kalau misalnya ternyata usia teman-teman itu udah lebih dari 30 tahun, masih ada kesempatan nggak ya buat pindah karir? Atau gimana misalnya teman-teman ini termasuk ibu-ibu atau para ayah gitu yang punya anak, punya toddler gitu ya, bisa nggak sih ikutan kelasnya? Oke, kita lanjut nih ke next slide. Mungkin bayangan teman-teman cuma anak-anak muda ini atau fresh graduate yang belajar di Revolu.

Karena kalau dilihat di mini course rame ya. Anak-anak yang bisa dibilang masih muda. Tapi sebenarnya ada sekitar 18% yang usianya itu sudah lebih dari 30 tahun.

Kalau misalkan per batch itu ada 1000 orang berarti kan ada 180 orang yang punya concern yang sama. Dan itu bukan jumlah yang sedikit. Makin ke sini justru makin banyak teman-teman yang usianya sudah lebih mature.

Sudah 30 tahun ke atas. Oke, kita sekarang ketemu dulu nih sama Mas Erik dan Mbak Abi. Jadi, Mas Erik ini sebelum di-review adalah seorang flight attendant. Tapi sayangnya terkenal layoff selama pandemi.

Terus ada Mbak Abi juga yang ada karir break gitu ya, udah 5 tahun nggak bekerja secara profesional karena mengurus keluarganya. Nah, mereka berdua tuh juga bertanya-tanya, di usia yang sekarang itu bisa dapat nggak ya kerjaan? Mbak Abi juga khawatir bagi waktunya gimana sih antara course sama keluarga gitu. Terus gimana sih caranya Revolu dan student ini mengatasi kekhawatiran-kekhawatiran tersebut. Nah oke, karena kan experience itu penting banget ya buat seorang yang mau career switching.

Teman-teman tahu nggak sih kalau sebenarnya proyek yang dikerjain pada saat Revolu course itu juga bisa jadi portfolio. Jadi nggak cuma proyek yang dikerjakan pada saat Revolu Labs ini. Seperti itu.

Nah lalu pasalah bagi waktunya gimana nih? Menurut Mbak Abi. kalau minggu individual assignment itu akan mudah ya karena kita bisa atur waktu sendiri. Walaupun mungkin pas kelas itu lumayan heboh karena sambil ada anaknya juga.

Tapi pas minggu ada group project gimana? Nah yang penting itu adalah komunikasi gitu ya. Teman-teman yang lain juga pasti akan mengertian. Bisa bagi-bagi tugas gimana caranya biar masing-masing group member itu nyaman. Dan terang aja nih kalau misalkan dirasa pada saat kelas itu kurang fokus atau ngerasa butuh merhatiin ulang, butuh nonton ulang, itu recordingnya itu pasti akan disediakan dan bisa ditonton lifetime, termasuk juga materi-materi pembelajarannya.

Semoga aku gak kecepetan ya bahasnya. Sebelum kita masuk ke pembahasan yang terakhir, dari tadi kan kita bahas tentang karir, karir, kerjaan. Tadi juga sempat disinggung kalau belakangan ini persaingan di job market itu semakin ketat banget.

Belum lagi ditambah isu tentang mass layoff dari berbagai startup dan tech company. Dan ketakutan serta kekhawatiran yang dirasakan teman-teman ini valid banget kok. Sering muncul juga pertanyaan dari teman-teman partisipan mini course seperti ini.

Kita lanjut. Oke, ini yang pertama. Kak, aku ragu bisa dapat kerjaan nggak ya? Soalnya banyak banget berita tentang freeze hiring, tech winter, dan lain-lain yang kadang bikin aku jadi takut.

Terus apa sih yang harus kita siapin biar tetap bisa survive di masa yang serba gak pasti ini? Rasanya tiap hari deg-dega nih takut rollku kena layoff. Atau ada juga yang, halo Kak, sekarang ini aku ngerasa kompetisi makin ketat ya, walaupun opportunity makin banyak. Ini good observation ya, opportunity makin banyak sebenarnya, tapi kompetisi makin ketat.

Ada tips gak sih supaya bisa jadi talent yang qualified? Oke, kita mulai masuk ke topik yang lebih serius nih ya. Kita lanjut.

Oke, sebenarnya ini ada dua kabar sih buat kita semua. Yang pertama kabar baik dulu ya. Kabar baiknya, employer dan company-company itu tetap melakukan hiring.

Kenyataannya job opportunity itu tetap banyak banget, apalagi buat role-role seperti digital marketing yang sekarang itu nggak cuma dibutuhin di startup atau tech company aja. Nah, tapi memang betul kabar buruknya kompetisi antar talent itu sekarang jadi makin kencang gitu ya, makin saling berlomba-lomba. Sehingga pertanyaan yang tepat itu sebetulnya bukan, bisa nggak ya aku dapat kerjaan? Aku bakal dapat kerjaan nggak ya?

Tapi seharusnya gimana nih caranya biar aku bisa dapat kerjaan? Daripada kita fokus ke faktor eksternal yang ada di luar kendali kita, lebih baik kita fokus ke diri kita sendiri yang bisa kita kontrol secara penuh. Nah, tapi kenyataannya buat teman-teman yang sudah kerja pun tetap merasa khawatir, takut tiba-tiba kena layoff atau tiba-tiba di cut seperti itu.

Nah, pasti tidak akan kena layoff itu bukan suatu kepastian, itu suatu yang kita tidak bisa pastikan. Balik lagi ke pernyataan aku sebelumnya. Gimana caranya supaya kita bisa meminimalisasi kemungkinan terkena layoff? Seperti itu.

Ada potensi kita sebagai orang yang sudah bekerja itu akan outdated, akan ketinggalan zaman gitu, walaupun saat ini misalnya sudah bekerja di bidang digital marketing. Oleh karena itu penting buat semua orang gitu ya, bukan cuma yang baru lulus aja atau yang masih kuliah aja gitu, untuk selalu belajar dan get updated. Soalnya saingan kita saat ini tuh bukan cuma talent yang ada di company lain gitu, atau talent yang lagi cari kerja. tapi juga co-worker gitu kan teman kerja kita yang ada di company kita sendiri atau mungkin artificial intelligence beberapa kerja udah diganti ya sama otomasi-otomasi tertentu tapi tetap akan ada skill-skill yang sulit di otomasi secara penuh kita ambil contoh copywriting deh gitu copywriting itu memang sekarang udah mulai masuk ke isu juga tentang otomasi memang bisa gitu ya untuk memodifikasi atau meniru gimana cara penulisan manusia tapi aspek emosinya gitu kan ya dan hal-hal lainnya itu gak bisa benar-benar fully di copy atau di otomasi oleh mesin. Dan copywriting ini adalah salah satu bagian dari digital marketing.

Bagaimana caranya kita bisa improve hal-hal atau skill-skill yang seperti itu, itu akan jadi hal yang penting banget buat kita untuk bisa survive di keadaan ekonomi. Serius banget ya topiknya kayaknya. Oke, terus tadi ada pertanyaannya kan ya, gimana caranya supaya kita bisa jadi talent yang qualified dengan kita melontarkan pertanyaan.

pertanyaan ini aja artinya kita udah berusaha untuk fokus ke self-improvement kita. Nah, coba teman-teman breakdown dan bikin list sebenarnya apa aja sih yang dibutuhin atau harus dimiliki oleh seorang talent yang berkualitas. Contohnya gitu ya, oke kita masuk ke yang pertama, punya skill yang relevan dan up to date.

Kita bisa cari tahu nih, role apa aja sih yang saat ini dibutuhin banget sama market. Lalu cari tahu di mana sih kita bisa belajar skill tersebut. Contohnya gitu kan di jenis marketing gitu.

Kalau di Revu sendiri, kurikulumnya itu selalu di update mengikuti kebutuhan industri saat ini. Belum lagi yang ngajar itu memang praktisi yang sehari-harinya kerjaannya menghandle itu gitu. Tahu keadaan sekarang itu seperti apa, kebutuhan sekarang itu seperti apa. Nah lalu yang kedua, penting juga untuk punya skill komunikasi. Tadi aku sempat mention juga ya teman-teman yang ikutan Revu itu bisa dapetin hal-hal ini pada saat ngerjain grup proyek.

Dan juga pas pitching day, misalnya pas lagi presentasi. Ya awalnya mungkin diem-diem aja gitu anaknya ya, karena dipaksa untuk aktif dan berbicara, skill komunikasinya pun juga jadi improve. Lalu yang ketiga dan keempat nih, nah ngomong-ngomong soal CV, aku pengen tanya, di sini teman-teman yang job seeker itu biasanya apply job itu dalam seminggu itu berapa ya?

Nah jadinya, Mungkin ada banyak teman-teman yang bertanya-tanya gitu, kok CV kok nggak dipanggil-panggil ya? Atau misalnya udah dapet panggilan interview, kok nggak ada kabar lanjutannya ya? Seperti itu.

Nah, hal-hal seperti CV, linking profile, portfolio, itu tuh aset yang penting nih buat para pejuang locker. Tapi bisa jadi gitu kan pengalamannya udah oke, tapi ternyata di CV atau di portfolio-nya nggak menonjol nih skill yang harus ditujukan. Atau pengalamannya sudah oke, tapi tidak tahu tips-tips buat melalui behavioral dan technical interview itu kayak gimana.

Seperti itu. Di RevoU bahkan tentang berapa CV yang harus apply per minggu, berapa kali harus networking dalam seminggu. Itu akan ada semacam aturannya atau tips and trick-nya seperti itu. Dan gimana caranya supaya aset-aset pentingnya tadi aku sebutin itu bisa menonjol dan bisa menang.

lebih oke dibandingkan talent-talent lain gitu. Jadi ini salah satu usaha supaya teman-teman juga bisa survive gitu kan di keadaannya seperti sekarang ini. Nah hal-hal yang tadi aku sebutin ini itu tuh akan dikupas tuntas gitu ya sama career coach Revo U. Jadi kalau misalkan kalian nggak lolos di satu tahapan, misalkan nggak dipanggil-panggil gitu ya dari satu tahapan interview, bisa dapat feedback dan improve lagi di interview selanjutnya.

Lalu yang terakhir nih, jika ingin jadi talent yang qualified, tentunya kita juga harus ada di antara orang-orang dan komunitas yang tepat ya. Nah, ini juga akan kalian dapetin sebagai alumni review. Jadi journey-nya itu nggak. Hanya sebatas ketika belajar di kelas saja, tapi ketika nanti tahun-tahun selanjutnya butuh tempat diskusi, maka bisa kembali lagi juga ke community Revoyu. Nah, ini aku share sedikit.

Bulan lalu alumni Revoyu itu dapat kerjaan di mana saja sih? Kalau di slide ini bisa teman-teman lihat, ternyata tidak cuma startup sama tech company saja loh. Ada juga dari finance, banking, terus juga perusahaan konvensional. Itu ternyata butuh moral digital marketing, jadi jangan. takut dan jangan putus asa gitu kan ya job opportunity tetap tersedia banyak gak cuman di tech company aja gitu karena sekarang lagi melakukan mass layoff misalnya jadi semoga apa yang aku share malam ini itu bisa mengurangi kekhawatiran dan ketakutan teman-teman serta jadi makin gak ragu nih buat belajar hal baru dan improving ourself aku ada quote favorit banget sih nih dari tim konten marketing area for you jadi begini kita itu emang gak bisa ngatur keadaan tapi kita bisa mengatur respon kita ke keadaan itu.

Oke deh, kayaknya kita sudah sampai slide terakhir nih, aku balikin ke Kak Amanda ya. Oke, thank you Kak Rani buat sharingnya, luar biasa gimana tadi teman-teman, apakah ada yang relate mungkin sama apa yang disampaikan sama Kak Rani tadi? Semangat ya teman-teman, semoga nanti bisa lebih baik ya ininya, apa namanya, semoga bisa lebih cepat gitu ya dipanggil kerja. Amin. Amin, amin Oke, thank you lagi sekali lagi Karani untuk share Sama-sama Ini udah ada beberapa pertanyaan nih Kak yang masuk yang mungkin bisa kita jawab Tapi mohon maaf ya teman-teman karena kebatasan waktu mungkin kita gak bisa jawab semua pertanyaan yang ada Langsung aja Kak kita masuk ke pertanyaan pertama Siap, siap Oke Nah ini pertanyaan pertama Kak dari Aska Nah Kak, kelas di Revoi nanti gimana ya?

Apakah terbuka buat orang yang belum pernah punya pengalaman di bidang digital marketing? Aku takut nggak bisa ngikutin page kelasnya. Soalnya ini banyak banget pasti yang nanyain ya.

Yang sama. Benar-benar. Oke.

Thank you, Aska. Ini concernnya valid banget kok. Tadi juga kan kita sempat bahas di awal ya tentang teman-teman yang belum ada pengalaman. Dan jawabannya yes, ini terbuka banget buat yang masih baru. Tapi betul juga yang Aska sebutin.

Pagenya itu akan cepat. dan intensif gitu kalau di full stack-nya. Oleh karena itu sebelum join Revoy itu penting banget nih buat teman-teman tahu tujuannya apa sih mau belajar digital marketing, motivasinya buat apa sih gitu.

Harus kuat dulu gitu kan why-nya, kenapanya gitu. Supaya nanti ketika jalanin prosesnya itu bisa dinikmati gitu. Walaupun capek, walaupun terasa lelah tapi pas sudah selesai pasti akan ngerasa bangga gitu kan sama diri kalian sendiri gitu sih Aska ya.

Oke, semoga menjawab ya, Aska. Next question, Karani dari Arvina. Saya baru mulai belajar digital marketing di umur 32 tahun. Apakah terlambat atau tidak?

Nah, ini gimana cara Revoli membantu saya di kelas nanti nih, Kak? Oke, oke, sip. Jadi, jawabannya nggak terlambat ya, Mbak Arvina. Tadi selain Mas Erik dan Mbak Abi tadi, aku juga pernah ketemu student yang usianya udah 40 tahun. dan masih baru banget di bidang digital marketing.

Tujuannya sama ya ingin career switching juga. Gimana sih caranya Revo U bantu? Jadi ketika mas atau mbak yang karirnya udah bukan entry level lagi, memutuskan mood pindah haluan, itu bukan berarti bidang yang mereka tekuni sebelumnya itu gak dihitung sama sekali. Justru itu akan jadi keunikan dan poin plus gitu ya di mata para employer.

Skill baru gitu kan as in digital marketing, ditambah skill yang udah dipunya sebelumnya, itu akan jadi unik banget. Dan hal-hal yang kayak gini itu bisa dikonsultasiin dengan career coach Revo U juga pada saat career support nanti. Gitu Mbak Herpina. Jadi tenang aja apapun concernnya teman-teman, itu baik tim admission dan juga tim career support itu udah punya banyak cerita ya Kak. Yang mungkin siapa tahu relate juga nih sama teman-teman nantinya.

Jadi siapa tahu bisa dibantu juga dengan cara yang sama dan semoga bisa sukses juga di cara yang sama. Oke, thank you Arvina. Next question Kak dari Michael.

Halo Kak, tadi kan sudah dijelaskan ya akhir-akhir ini lagi ramai tentang layoff dan lain-lain. Nah nanti kalau aku masuk Revoyu, apakah kita bisa milih company sendiri atau bagaimana ya Kak sistemnya? Gimana Revoyu support kita untuk memilih company nanti? Oke, sip.

Nah, jadi sistem karya support di Revoyu itu seperti mengajarkan bagaimana caranya teman-teman mancing ikan, bukan langsung memberikan ikannya ke student. Makanya tadi saya sempat menyebutkan di Revoyu itu kita sebutnya karya support, bukan job connector. Jadi, setelah selesai dari Revoyu, kita tidak cuma akan punya pekerjaan baru, tapi juga yang namanya job searching skill. Seperti itu.

Nah, teman-teman mungkin bisa punya preferensi mau kerja di company atau industri A, B, C gitu ya. Tapi bukan berarti kita bisa pilih-pilih cuma mau masuk ke company mana. Karena kan tergantung lagi nanti seperti apa ya.

Dan RevoU itu akan bantu proses di balik layar supaya teman-teman bisa dapat kerjaan yang relevan. Tapi tentunya effortnya itu dua arah. Jadi, nggak cuma dari sisi RevoU yang mendorong, tapi teman-teman pun juga harus aktif.

Seperti itu. Oke, thank you Michael. Teman-teman semoga pertanyaannya terjawab. Karani kayaknya Michael ini menutup sesi Q&A kita malam hari ini.

Mohon maaf ya teman-teman sekali lagi. Oke. Ya, mohon maaf ya.

Gak bisa dijawab semuanya karena keterbatasan waktu juga. Tapi semoga tadi dari yang sudah disampaikan oleh Karani dan juga ada beberapa pertanyaan yang sudah dibantu jawab oleh Karani. Semoga bisa menjawab rasa penasarannya teman-teman ya. Gitu. Betul, betul banget.

Oke, Karani sekali lagi aku terima kasih banyak. Karani mau meluangkan waktunya untuk sharing sama teman-teman semua di sesi malam hari ini. Sebelum kita akhiri sesi bersama Karani, mungkin ada yang mau disampaikan dulu Kak untuk teman-teman semua.

Oke, sip, sip. Mungkin ketika kita baru mau mulai belajar sesuatu atau mulai suatu hal yang baru itu pasti akan ada banyak respon melawan atau misalkan takut dan lain sebagainya. Tapi itu hal yang wajar banget. Penting juga untuk teman-teman paham sebenarnya kenapa sih ada effort atau usaha yang mau dilakukan sama teman-teman ini.

Ketika motivasi teman-teman sudah ada tapi masih ada banyak keraguan itu silakan mulai aja dulu gitu ya. Boleh-boleh apply dulu terus habis itu juga langsung. Kalau masih ada concern bisa ditanyain aja sama tim Advision Castlerear for you supaya lebih enak juga nih. Siapa tahu gitu karena ternyata kekhawatiran-kekhawatiran teman-teman ini sebenarnya ada jawabannya atau bisa kita bantu juga.

Seperti itu sih yang jelas semangat gitu ya pasti kita bisa ngelaluin semua ini dan aku percaya yang terbaik itu teman-teman bisa dapat hal yang terbaik seperti itu. Luar biasa mantap thank you sekali lagi Karani buat waktunya udah banyak sharing jadi teman-teman yang nanti misalnya udah yakin banget pengen jadi seorang digital marketer gitu ya misalnya semoga nanti dilancarkan ya. jalannya dan juga siapa tahu berjodoh di full stack dan siapa tahu tim admissionnya nanti ketemu sama Karani dan juga rekan-rekan yang lainnya betul-betul banget oke oke lagi thank you so much Karani selamat istirahat ya kak bye-bye Karani bye-bye makasih semuanya selamat malam oke teman-teman nah dari sesi hari ini kira-kira kalau dilihat skalanya nih 1 sampai 5 seberapa siap teman-teman untuk jadi digital marketer Mungkin yang tadinya dari awal udah aku nih tertarik banget nih sama digital marketing, makanya ikut mini course biar coba mau berkarir di bidang digital marketing gitu.

Atau mungkin yang tadinya benar-benar nggak tahu nih digital marketing itu apa sih? Nah, dari sesi hari ini seenggaknya lebih kenal ya teman-teman ya sama digital marketing. Mungkin jadi lebih, hmm ternyata digital marketing ini seru juga, menarik juga nih untuk dipelajari lebih lanjut.

Nah, oke kalau gitu di sesi kali ini aku mau mencoba membantu menjelaskan gitu ya. ke teman-teman semua, kira-kira gimana sih Revoy bisa bantu teman-teman untuk mencapai karir goals-nya melalui full stack digital marketing program. Nah, nanti di full stack digital marketing program, teman-teman itu nggak cuma belajar teori aja, tapi akan ada juga praktik menggunakan tools, gitu ya. Akan diasah juga nih skill critical thinking dan juga analytical frameworks-nya.

Pokoknya, teman-teman akan dipersiapkan, gitu ya, dari segala sisi, dari teori, skill-skill yang dibutuhkan juga untuk bisa bersaing dengan job market yang ada saat ini. Nanti teman-teman akan diajarkan langsung oleh para instructors, di mana instructors ini adalah digital marketing expert, teman-teman. Beliau-beliau yang memang kesehariannya itu bekerja di bidang digital marketing, lalu erat banget gitu ya sama digital marketing, jadi nanti bisa dapat tips-tips best practice-nya apa juga dari para instructors ini. Nah, ini adalah beberapa contoh instructors kita yang ada di full stack. Digital Marketing Program, belum semuanya teman-teman, karena kalau dimasukkan semuanya ke dalam satu slide ini terlalu penuh nanti ya tapi beliau-beliau inilah nanti yang akan membantu teman-teman semua untuk memiliki knowledge baru soal digital marketing dan di sini Fullstack Digital Marketing Program juga mendapatkan highest rating in industry, teman-teman boleh dicek di course report, di switch up dan juga ada di Google...

Oke, nah nanti di Fullstack Digital Marketing Program, teman-teman akan mempelajari seluruh, ini yang ada di selat aku ini adalah kurikulum yang ada di Fullstack Digital Marketing Program, teman-teman. Teman-teman akan mempelajari seluruh materi ini secara detail dan mendalam. Dan nggak cuma itu, ada yang mungkin di sini ada yang udah tahu ya, kalau misalnya sekarang ini kan memang lagi happening banget, lagi hot-hotnya soal AI gitu ya, Artificial Intelligence. Di Fullstack Digital Marketing Program, teman-teman juga bisa mendapatkan materi soal AI.

Jadi nanti teman-teman sekali lagi akan mempelajari seluruh materi Dan juga channel nih yang ada di digital marketing itu di full stack digital marketing program Plus ada juga materi soal AI teman-teman Seru banget ya apalagi AI kan sekarang memang lagi banyak dibutuhkan Banyak digembor-gemborkan juga Jadi kayaknya AI itu sekarang udah jadi kebutuhan untuk Kita upgrade ilmu seolah-olah ya. Kita nggak boleh ketinggalan nih sama tren yang ada saat ini. Oke, berikutnya aku mau coba share ke teman-teman semua terkait RevoUNex. Nah, RevoUNex ini lebih ke gimana kita akan membantu teman-teman dalam proses job seeking-nya. Di sini mungkin ada yang lagi dalam proses pencarian kerja.

Nah, siapa tahu nanti dari teman-teman yang ikut RevoUNex itu bisa terbantu juga ya. Karena nanti di RevoUNex teman-teman akan mendapatkan job seeking classes yang dimana ini isinya bisa dapat. kelas soal CV, portfolio, tips networking, lalu berikutnya ada mock-up interview. Jadi kalau misalnya kita mau interview di perusahaan, teman-teman sudah melamar ke suatu perusahaan, terus selalu dipanggil interview, deg-degan nggak? Deg-degan sih biasanya ya, teman-teman.

Nah, nanti bisa latihan dulu bersama dengan mentor. Mentornya nanti bisa dari mentor HR ataupun mentor user. Nanti bisa prepare terlebih dahulu, kira-kira...

jawaban yang baiknya seperti apa atau mungkin jawaban yang aku jawab tadi sudah betul atau belum atau mungkin ada kata-kata yang lebih pas misalnya. Nanti teman-teman bisa dapat feedback langsung juga dari para mentornya teman-teman. Lalu nanti yang tadi ya ada mentoring session, lalu ada review projects.

Nah di review projects ini nanti teman-teman akan bekerja bersama UMKM untuk memajukan bisnisnya melalui digital marketing. Seru banget ya teman-teman ya bekerja bersama UMKM. Selain Revue Projects bisa juga ada Virtual Internship.

Nah di Virtual Internship ini nanti teman-teman akan mengerjakan case study gitu ya dari company partnernya Revue yang nantinya hasil ataupun output yang teman-teman dapatkan dari Virtual Internship ini bisa jadi portfolio-nya teman-teman semua juga gitu. Nah ini teman-teman lagi-lagi di seluruh yang tadi aku sebutkan tadi hanya bisa didapatkan di Revue Next di mana Revue Next ini adanya di full stack. digital marketing program yang durasinya 6 bulan. Nanti mungkin lagi-lagi aku akan jelaskan di slide set berikutnya ya, teman-teman.

Dan nggak cuma itu aja, setelah teman-teman sudah lulus gitu ya dari Revoyu Fullstack Digital Marketing Program, perjalanannya itu nggak selesai sampai di 3 bulan atau 6 bulan, teman-teman ikut Fullstack aja. Nah, setelah teman-teman lulus dari Fullstack Digital Marketing Program, itu akan otomatis tergabung menjadi bagian dari Revoyu Community. Nah, di dalam Revoy Community ini ada banyak banget alumni dan juga para instructors gitu ya, para profesional lah yang tergabung di dalam Revoy Community ini, yang nantinya teman-teman bisa meet up offline juga bersama dengan beliau-beliau, buka opportunity baru, memperluas networking gitu ya. Selanjutnya di Revoy Community ini juga ada Revoy Clubs yang nantinya bisa gali ilmu bareng-bareng juga.

Lalu nantinya teman-teman di sini bisa berkoneksi, kenalan sama... ribuan alumni dan juga member sih dalam yang tergabung ke dalam review Community ini jadi review Community ini eksklusif hanya bisa diakses oleh alumninya review fullsek program aja teman gitu Jadi kalau misalnya teman mau coba cek cek lebih lanjut boleh ya kri brand.ly slash fit review desk Community atau mungkin boleh juga ada link yang ada di slide aku ini temen-temen Oke, nah mungkin aku mau coba jelasin kira-kira bedanya Revoyu dengan yang lainnya itu apa. Nah, durasinya seperti yang tadi sempat aku mention, ada dua durasi sebenarnya teman-teman. Ada tiga dan enam bulan dengan beberapa metode pembayaran. Lagi-lagi metode pembayarannya akan aku jelaskan setelah ini.

Lalu kita juga ada job guarantee. Jadi job guarantee ini sifatnya refund. Kita bisa mengembalikan biaya studi teman-teman sampai 100% kalau enam bulan setelah lulus dari Revoyu, teman-teman itu belum mendapatkan pekerjaan.

Betul. Lalu berikutnya metode belajarnya nanti seluruh kelasnya live dan juga interaktif ya teman-teman. Plus ada career preparation classes juga.

Jadi bisa dapet kelas-kelas untuk menunjang proses job seekingnya teman-teman semua. Dengan unlimited learning resources. Jadi teman-teman bisa akses kapanpun nih materi-materinya dan juga recording-an di Vosek Digital Marketing Program. Lalu, instructors-nya adalah para expert industry leaders, lalu bisa dapat weekly assignment dan juga review session nantinya, ada dual mentorship, teman-teman, lalu bisa dapat dedicated study group. Nah, kalau misalnya di mini course, kita juga punya ya teman-teman yang namanya team lead gitu.

Kalau misalnya nanti teman-teman di full set juga bisa dapat team lead, tapi... tim leadnya itu kalau di mini course satu untuk rame-rame kalau di fullstack teman-teman persatu study group itu akan ada satu timlet jadi lebih kecil lagi nih untuk lingkup belajarnya jadi mau tanya apapun ke timlet itu bisa teman-teman lalu berikutnya ada karya support Projects virtual internship mentoring session dan juga mockup interview teman-teman seperti yang tadi sebelumnya udah aku jelaskan ya lalu berikutnya ada long term career planning juga dan yang Lagi-lagi nggak bisa didapatkan di mana-mana, ada post-graduation program di mana sudah tergabung ribuan alumni, ini yang aku sebutkan review community tadi ya, teman-teman. Sudah ada ribuan alumni yang tergabung ke dalam review community yang bisa membuka networking baru juga untuk teman-teman semua. Nah, seluruh fasilitas yang tadi aku sebutkan bisa teman-teman dapatkan dengan, sekarang kita lagi ada harga early bird gitu ya, kita ada potongan harga discount dari harga normal.

Dibandingkan mungkin dengan yang... lainnya mungkin jauh lebih tinggi dibandingkan biaya yang ada di fullsek ya teman-teman dan fasilitasnya tidak selengkap yang ada di revoyu jadi mungkin buat teman yang mau mengamankan harga early bird nya boleh langsung aja daftar ke link yang sudah di-share mungkin ya oleh mimin revoyu tuh oke berikutnya sesuai terkait metode pembayaran seperti aku mention tadi ya teman-teman di revoyu ada dua durasi ada tiga dan juga enam bulan Nah untuk revoy yang tiga bulan itu teman-teman akan mendapatkan review course aja, alias belajar di dalam kelas, dapat teori, praktik menggunakan tools, dapat tugas, assignment, project, dan lain sebagainya, itu di 3 bulan pertama. Lalu, untuk teman-teman yang ambil yang 6 bulan, 3 bulan pertamanya akan sama, dapat review course, dan di 3 bulan setelahnya akan mendapatkan review next. Jadi, seperti yang aku mention tadi di awal, review next itu ada apa saja, mungkin buat yang ketinggalan nanti boleh dimundurin sedikit ya, teman-teman.

Tapi ini lagi-lagi aku jelaskan untuk durasi full-stack ada 2, ada 3 bulan dan juga yang 6 bulan dengan biayanya yang berbeda juga ya teman-teman ya. Untuk yang 3 bulan normalnya kita di 13 juta rupiah, tetapi karena lagi ada harga early bird di mana ada potongan harga ya teman-teman, lagi ada harga diskon menjadi 11 juta rupiah. Untuk yang 6 bulan, review course plus review next lagi-lagi juga masih ada harga early bird. Yang tadinya di Rp16 juta sekarang lagi berada di Rp14 juta.

Jadi buat teman-teman yang mau mengamankan harga early bird-nya, karena harga early bird ini sangatlah terbatas, tidak selalu dibuka ya teman-teman, karena kuotanya terbatas kalau sudah full, bisa sewaktu-waktu kita tutup dan akan kembali ke harga normal. Dan kita juga punya beberapa metode pembayaran yang bisa disesuaikan dengan preferensi teman-teman masing-masing. Yang pertama ada upfront atau lunas di depan. Lalu berikutnya ada split payment, bisa dibilang ini cicilan tanpa bunga, bisa dibayarkan hingga 3 kali.

Lalu ada cicilan 6, 12, atau 18 bulan yang cicilannya itu dimulai dari 500 ribuan per bulannya. Dan yang terakhir ada sterino pelator atau SNPL. Nah, SNPL ini bisa dibilang cicilan tanpa DP.

Jadi dari bulan pertama sampai bulan ke-6, selamat teman-teman mengikuti Fullstack Digital Marketing Program. Teman-teman itu membayar 240 ribu rupiah. per bulannya nanti biaya studinya teman-teman itu baru akan dibayarkan di bulan ke-7 atau setelah teman-teman sudah menyelesaikan full-check program yang enam bulan tadi di bulan ke-7 itu nanti cicilannya baru akan dimulai dari satu jutaan rupiah per bulannya Nah jadi buat teman-teman yang mau coba lebih coba tahu lebih lanjut terkait metode pembayaran boleh langsung aja daftar ke link yang sudah di-share oleh Mimin revoyu atau mungkin sudah dipin juga ya oleh Mimin revoyu Nanti teman-teman setelah mendaftar bisa konsultasi lebih lanjut sama tim admission kita.

Nah, yang perlu aku informasikan ke teman-teman semua, selama mendaftar, mengikuti rangkaian tes, konsultasi dengan counselor atau dengan tim admission itu tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis, teman-teman. Jadi, nggak begitu daftar langsung disuruh bayar itu nggak ya, teman-teman ya. Pembayaran itu ada di akhir setelah teman-teman sudah dinyatakan lulus seluruh tahapan tesnya dan...

dinyatakan bisa bergabung ke Fullstack Digital Marketing Program dan teman-teman juga bersedia gitu ya untuk melanjutkan ke pembayaran. Jadi buat yang mau daftar dulu, boleh banget lagi-lagi gratis tidak dipungut biaya. Mungkin boleh mengamankan harga early birthday juga nih karena ini sangatlah terbatas. Nah, mungkin ada yang masih ragu-ragu terkait Stylenopelator.

Kita kenalan sedikit sama Kak Nabila. Kak Nabila ini merupakan aluni Revoy yang menggunakan metode pembayaran Stylenopelator untuk ikut Revoy. Jadi singkat cerita aja ya teman-teman.

Dulu Kak Nabila memutuskan untuk ikut Revoy Fullstack karena merasa stuck nih di pekerjaannya. Karena kok sudah 3 tahun tapi kayaknya gitu-gitu aja. Nah, akhirnya coba ikut Fullstack tapi karena saat itu belum punya biaya yang langsung bisa lunas gitu ya teman-teman. Akhirnya Kanabila coba untuk menggunakan Stainopelator.

Setelah lulus dari Revoyu, Kanabila ini ternyata bisa kok untuk melonasi biaya Stainopelator tadi, karena di pekerjaannya juga dapat promosi, gajinya juga bertambah, dan tabungannya itu makin bertambah juga, teman-teman. Nah, jadi di sini buat yang mau coba cek-cek cerita Kanabila lebih lanjut, boleh ke link yang ada di slide aku ya, teman-teman. Oke, nah kalau tadi kita ngomongin soal full stack digital marketing program, kita akan balik lagi nih teman-teman ke mini course. Jadi di sini aku mau menjelaskan ke teman-teman semua terkait tugas mini course. Di sini mungkin udah banyak pertanyaan juga ya terkait tugasnya apa sih ini untuk bisa dapat sertifikat, gimana sih caranya.

Nah, jadi di sini aku bantu jelaskan secara perlahan dulu ya teman-teman ya. Pertama-tama, tugas di mini course ini total selama teman-teman mengikuti seluruh rangkaian mini course hanya ada dua tugas saja. Jadi, nggak setiap habis ada sesi, mini kursus kan panjang ya teman-teman ya durasinya. Setiap habis ada sesi, tiap harinya ada tugas baru, itu tidak. Jadi, sekali lagi tugas mini kursus total hanya ada dua ini aja.

Yang pertama, certification test. Ini yang wajib dikerjakan untuk teman-teman nantinya bisa mendapatkan sertifikat. Tapi ada tata caranya juga.

Yang pertama-tama, di dalam certification test ini ada soal pilihan ganda. Berisi 20 soal sertifikasi dan juga 15 soal tambahan. critical reasoning dan juga numerical thinking. Nah, untuk certification test ini wajib dikerjakan dan juga wajib dinyatakan lulus untuk teman-teman bisa mendapatkan sertifikat mini course nantinya.

Nggak cuma dinyatakan lulus aja, tapi teman-teman juga wajib hadir di seluruh sesi mini course karena kehadiran mempengaruhi sertifikasi nih, teman-teman. Dan jawaban dari certification test ini mohon maaf kita tidak bisa membagikannya. Jadi... Syarat untuk mendapatkan sertifikat yang pertama wajib mengerjakan dan wajib lulus certification testnya.

Yang kedua kehadirannya wajib penuh gitu ya karena kehadiran mempengaruhi sertifikasi. Dan untuk yang bertanya ini yang 15 soal tambahan critical reasoning dan numerical thinkingnya ini wajib dikerjakan atau tidak? Yang 15 soal tambahannya opsional boleh dikerjakan untuk teman-teman yang mau mencoba mendapatkan jalur fast track untuk pendaftaran ke full stack digital marketing program.

Jalur fast track apa, aku akan jelaskan nanti di slide berikutnya ya, teman-teman. Nah, deadline dari certification test ini ada di hari Jumat jam 12 malam. Yang kedua, case study.

Tugas ini opsional ya, teman-teman. Boleh dikerjakan, boleh tidak. Tapi saranku dikerjakan aja karena ini merupakan tugas praktikal untuk menambah skill teman-teman semua di bidang digital marketing. Kunci jawaban atau key answer dari case study yang teman-teman kerjakan itu akan dibagikan atau akan dikirimkan.

Tapi hanya untuk teman-teman yang submit case tadi aja. Jadi buat yang belum submit case tadi di batch ini, mohon maaf kita belum bisa mengirimkan kunci jawaban atau key answer-nya. Dan submit case tadinya pun harus sesuai dengan brief ya teman-teman ya.

Jadi nanti kita akan kirimkan brief, nanti bisa teman-teman kerjakan melalui brief itu. Dan untuk sekali lagi case tadi ini optional ya, tidak mempengaruhi sertifikasi. Deadline-nya dari hari Sabtu jam 12 siang.

Buat yang nanya, ini tugasnya cari di mana sih? Tugasnya belum kita share ya, teman-teman. Nanti mungkin detailnya akan di-share setelah sesi malam hari ini berakhir di grup, di grup mini course ya.

Tapi kalau misalnya teman-teman lihat, kok belum ada link untuk mengerjakan tugasnya? Memang belum ada, teman-teman. Link untuk mengerjakan tugas baru akan kita share dan kita buka itu besok setelah sesi hari kedua berakhir.

Jadi nanti di malam ini tetap akan kita kirimkan detail-detail tugasnya apa saja, tapi mungkin lebih ke... penjelasannya dulu, gitu, nah besok baru kita akan share linknya untuk mengerjakan oke, jadi sekali lagi jangan kelewatan untuk tugas-tugasnya sekali lagi certification test deadline-nya ada di hari Jumat jam 12 malam case tadi ada di hari Sabtu jam 12 siang, oke jangan lupa untuk dikerjakan tugas-tugasnya karena bisa mengasah pengetahuan dan juga skill digital marketingnya teman-teman nih terus bisa mendatangkan e-certificate tadi ya untuk yang lulus certification test dan juga kehadirannya memenuhi syarat dan Selanjutnya berkesempatan untuk mendapatkan jalur fast track. Tadi aku sempat mention ya teman-teman terkait jalur fast track. Nah kira-kira jalur fast track itu apa sih?

Oke kalau misalnya teman-teman mengerjakan certification test plus 15 soal tambahannya lalu di email pengumumannya ada tulisan Selamat kamu berhasil lulus di jalur Fast Track. Kurang lebih tulisannya seperti itu ya teman-teman. Berarti teman-teman ini berhasil gitu mendapatkan jalur Fast Track.

Dan jalur Fast Track ini bisa digunakan untuk pendaftaran ke Full Stack Digital Marketing Program. Bedanya Fast Track dan jalur regular itu apa? Regular itu yang non-Fast Track ya teman-teman.

Itu hanya di tahapan testnya aja. Jadi misalnya jalur regular ada 3 tahapan test. Kalau Fast Track teman-teman mungkin bisa ikutan 2 atau bahkan 1 tahapan test aja teman-teman. Tapi baik Fast Track dan Jalur Regular sama-sama akan dapat tes terlebih dahulu ya untuk join ke Fullstack.

Bedanya hanya di tahapan tesnya aja. Sekali lagi, regular 3 tahapan tes. Untuk yang Fast Track ada di 1 ataupun mungkin 2 tahapan tes aja, teman-teman.

Jadi, fasilitas lainnya juga sama aja. Nggak ada yang dibedakan baik Fast Track maupun Regular gitu ya. Nanti setelah ikut Fullstack, kelasnya nanti dibedain. Atau mungkin nanti yang Fast Track belajarnya sama A yang non... Fast track atau yang regular sama B gitu Itu tidak ada pembedaan seperti itu ya teman-teman ya Jadi yang sekali lagi untuk perbedaan fast track dan regular Hanyalah di tahapan tes untuk nantinya teman-teman Join ke full stack digital marketing program Nah kira-kira mungkin ada yang bertanya ya Ini kenapa sih Preboyo harus ada proses tester lebih dahulu gitu ya Untuk bisa join ke full stack digital marketing program Yang pertama kita mau mencoba untuk Cari tahu nih teman-teman sebenarnya cocok nggak sih untuk berkarya di bidang digital marketing.

Terus berikutnya untuk membantu merencanakan strategi karir jangka panjangnya teman-teman juga. Dan juga untuk memberikan job guarantee yang up to 100%. Jadi buat yang belum tahu gitu ya.

Job guarantee ini ditentukan dari hasil admission test teman-teman ke full-time digital marketing program. Lalu berikutnya untuk memberikan learning environment yang supportive. Jadi nanti lingkungan belajarnya teman-teman itu sama-sama punya motivasi yang tinggi untuk belajar.

Sama-sama punya tujuan yang sama gitu ya. Mau belajar digital marketing dan mau menjadi seorang digital marketer. Dan mumpung kita masih ada harga early bird nih teman-teman. Harga early bird merupakan potongan harga dari harga normal gitu.

Jadi ini kuotanya sangatlah terbatas. Yang mau mengamankan harga early birdnya, boleh langsung aja daftar ke link yang sudah dipin message oleh Mimin Revoyu. Karena sekali lagi kuota early bird terbatas ya teman-teman.

Kalau misalnya sudah penuh kuotanya. kita bisa sewaktu-waktu kembali ke harga normal. Oke, nanti setelah teman-teman sudah dinyatakan lulus certification test, sudah mengikuti seluruh rangkaian mini course, dan nanti akan menerima sertifikatnya, jadi sertifikat mini course baru akan dibagikan setelah teman-teman sudah menyelesaikan seluruh rangkaian mini course.

Jadi, tidak begitu teman-teman submit certification testnya, terus ada email pengumuman, langsung ada sertifikatnya, itu tidak. Karena sekali lagi sertifikat baru akan dibagikan setelah seluruh rangkaian mini course selesai. Lagi-lagi karena kehadiran mempengaruhi sertifikasi. Setelah nanti teman-teman sudah menerima sertifikat gitu ya, jangan lupa teman-teman bisa nih join social media competition dan bisa berkesempatan gitu ya untuk memenangkan exclusive Revue merchandise.

Selain memenangkan merchandise, teman-teman juga bisa mengupload sertifikatnya di social media yang teman-teman miliki dan jadikan itu jadi personal brandingnya teman-teman gitu ya. Bisa mamerin skill-skill baru yang teman-teman baru dapat. kan gitu, dan juga memperluas networking, karena kan kalau social media yang kita tahu luas ya, teman-teman siapa tahu nanti teman-teman bisa dapat opportunity lain gitu, dari meng-upload sertifikatnya teman-teman di social media dan berikutnya bisa menjadi bagian dari Revu Mini Course Community teman-teman.

Oke teman-teman semua ternyata segitu dulu sesi kita di malam hari ini, semoga sesinya menyenangkan apa yang disampaikan bisa bermanfaat ya, untuk teman-teman semua kedepannya. Nah Sekali lagi, buat yang udah nggak sabar nih untuk join ke Fullstack Digital Marketing Program atau pengen tahu lebih lanjut soal programnya, boleh daftar dulu aja ke link yang sudah dipin message oleh Mimin Revoyu atau yang ada di slide aku juga. Jadi, sekali lagi, selama mendaftar, mengikuti rangkaian tes, konsultasi dengan tim admission itu tidak dipungut biaya sama sekali. Nah, tapi akses ke tim admission baru bisa didapatkan setelah teman-teman sudah mendaftar ya.

Jadi, buat yang mau mendaftar ke Fullstack Digital Marketing Program boleh langsung aja daftar sekarang. Mumpung. masih ada nih slot kelasnya. Oke? Sekali lagi terima kasih banyak teman-teman yang udah join sesi malam hari ini.

Terima kasih untuk para speakers kita, Mimin Revoyu, tim support, squad, dan para tim lead yang selalu bantuin aku selama mini course ini berlangsung. Terima kasih banyak teman-teman semua. Nanti kita ketemu lagi di sesi mini course berikutnya ya.

Dan untuk yang bertanya-tanya, ini mengisi form kehadiran di mana? Atau biasa disebut link absent gitu ya? Link absen akan kita share setelah ini, jadi stay tune terus teman-teman.

Jangan kemana-mana dulu setelah Amanda sudah tidak ada di layar YouTube ini, oke? Oke, teman-teman semua. Sampai jumpa di sesi mini course berikutnya. Bye-bye.

Eits, jangan kemana-mana dulu, karena sebentar lagi aku akan share link presensi yang bisa teman-teman isi untuk sesi pada malam hari ini ya. Tapi sebelum aku share link presensinya, aku mau kasih quick info dulu nih buat teman-teman yang kerja full time dan tertarik untuk join ke Revoyu. Kalian bisa banget loh untuk ajuin sponsorship ke perusahaan kalian untuk ikutan Revoyu Full Set Program.

Kita juga bisa bantu kok kalau kamu butuh pitching ke perusahaanmu, atau kalau kamu butuh training skill yang spesifik untuk perusahaan atau timmu, Revoyu juga punya corporate training yang bisa menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan tim kamu. Klik link yang ada di description box ya teman-teman atau yang ada di live chat buat kalian yang tertarik untuk tanya-tanya lebih lanjut. Oh iya, ini link presensinya ya.

Kalian bisa langsung aja scan QR codenya atau bisa klik link rebrand.ly hadirstrip.dmmc atau teman-teman bisa klik link yang ada di live chat atau description box juga. Jangan sampai lupa absen ya. See you!