Tes MBTI sangat populer di kalangan masyarakat, mulai dari anak SMA hingga artis.
Banyak orang merasa hasil tes ini akurat dan merefleksikan kepribadian mereka.
Akurasi Tes MBTI
Walaupun populer, hasil tes MBTI sering kali tidak konsisten.
Tes ini mengukur sifat yang berubah-ubah, bukan kepribadian yang cenderung tetap.
Hasil tes tergantung pada kondisi saat tes dilakukan.
Sering kali, ketika seseorang melakukan tes ulang, hasilnya bisa berbeda.
Dasar Ilmiah Tes MBTI
Tes MBTI tidak didasarkan pada prinsip ilmiah.
Diciptakan oleh sepasang ibu dan anak tanpa latar belakang pendidikan psikologis formal.
Kategori dalam tes ini tidak pernah dibuktikan kebenarannya.
Misalnya, pemikir dan perasa dianggap sebagai kepribadian yang bertentangan, padahal tidak selalu demikian.
Efek Barnum
Banyak orang merasa hasil tes MBTI menggambarkan kepribadian mereka karena deskripsi yang umum.
Ini dikenal sebagai efek Barnum, di mana pernyataan dibuat tampak khusus untuk individu padahal berlaku untuk banyak orang.
Alternatif Tes Kepribadian
Ada tes lain yang lebih akurat dan sering digunakan dalam penelitian ilmiah.
Tes ini menghasilkan hasil yang konsisten dan tidak mengategorikan orang, melainkan menunjukkan kecenderungan perilaku.
Hasil tes kepribadian tetap bisa tidak akurat karena individu sering memilih jawaban yang dianggap benar, bukan yang benar-benar mencerminkan diri mereka.
Kompleksitas Kepribadian
Kepribadian manusia sangat kompleks dan mungkin terlalu sulit untuk diukur secara akurat.
Pengalaman baru dapat mengubah nilai, kepercayaan, dan kebiasaan seseorang, yang berkontribusi pada pembentukan kepribadian.
Kesimpulan
Meskipun hasil tes MBTI tidak akurat, tidak ada salahnya untuk tetap melakukannya, asalkan hasilnya tidak diambil terlalu serius.
Penting untuk tidak menjauhi orang lain hanya karena hasil tes yang berbeda.