Oke, kembali lagi bersama saya, Aye, dari Conscience dan Indiebudi. Di video sebelumnya, kita sudah membahas tentang dua teori, yaitu teori atom Dalton dan teori atom Thompson. Sayangnya, dua teori ini tidak bisa menjelaskan beberapa fenomena tentang atom. Maka dari itu akhirnya muncullah seorang ilmuwan yang boleh jadi menurut kita kurang kerjaan gitu ya, yang dia meneliti sesuatu sampai begitu detailnya yang namanya Rutherford.
Ya. Jadi si Rutherford ini. ini dia sangat penasaran terhadap hasil penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Dalton dan Thompson.
Dia mencoba untuk membuat sebuah percobaan. Percobaannya, kita menyebutnya percobaan ini sebagai percobaan sinar alfa. Jadi, dia mencoba, dia ingin tahu ceritanya, dia ingin tahu sebenarnya kayak gimana sih elektron dan proton itu dan inti atom itu yang kalau kata Thompson tadi kan kayak roti kismis ya.
Dia tidak percaya, dia ingin membuktikan dimana sebenarnya letak posisi atom yang beruatan positif dan negatif akhirnya dia mencoba membuat percobaan ini nah di percobaan ini teman-teman dia meletakkan sebuah zat yang punya sinar alfa jadi sinar alfa ini sinar radioaktif yang kalau ditembakkan ke suatu atom atomnya akan rusak dan akan terhambur kemana-mana gitu ya kemuatannya positif dia mencoba untuk meletakkan zat itu zat radioaktif itu di tengah-tengah sini kemudian Kemudian dia meletakkan sebuah lempek emas tepat di depannya. Dan setelah itu dia meletakkan sebuah layar. Ini layar. Dia meletakkan layar di sekelilingnya.
Nah, apa yang terjadi teman-teman? Ketika layar ini dia coba buka, ternyata ada bercak-bercak sinar alfa. Dari mana?
Dari si zat radioaktif ini. Ada sinar-sinar alfa yang terpancar di layar-layar ini. Artinya apa? Apa?
Artinya ada sinar yang lewat ke sini dan kemudian ada yang diteruskan, ada yang dibelokkan, dan ada yang dipantulkan. Kita coba lihat lebih dalam. Kalau diibaratkan tadi ini adalah atom-atom emas yang dilemparkan tadi ya. Kira-kira kalau kita zoom sekian ribu kali ini adalah atom-atom emas. Kalian bisa lihat seperti ini kira-kira ya.
Nah kemudian si atom emas itu ditembakkan sinar alfa. Jadi ditembakkan sinar alfa nih ceritanya nih. Jadi yang merah-merah ini kalian bisa lihat ini adalah sinar alfa. Nah dia berteori bahwa pada saat sinar alfa ini ditembakkan ada sinar yang kemudian diteruskan. Jadi dia lewat gitu aja.
Kemudian ada juga sinar yang nggak diteruskan tapi ada juga sinar yang dibelokkan. Jadi dibelok gitu. Itu kira-kira. Ditembak, ini ada atom emas, ditembak sinarnya, sinarnya dibelok. Dan yang menariknya lagi adalah, nggak cuma diteruskan dan dibelokkan, ternyata ada juga sinar yang dipantulkan.
Kenapa seperti itu? Nah, dia mulai membuat argumen. Ceritanya, si sinar-sinar alfa ini, itu muatannya positif. Muatannya positif, sinar alfa. Oke, sinar alfa ini muatannya positif.
Dia beranggapan bahwa di tengah-tengah si atom tadi, itu ada sesuatu yang muatannya positif juga. Karena ketika sinar lewat ke sini dipantulkan. Dan ada juga di atom itu ada bagian yang kosong.
Jadi di bagian yang kosong ini diteruskan dia. Si sinar itu diteruskan karena nggak memantul. Dia diteruskan.
Dan ada juga yang dibelokkan. Kalau dibelokkan itu artinya... Artinya dia nggak sampai kena di intinya, tapi di daerah pinggirnya aja. Makanya dia terpantul.
Ya karena kita tahu, positif sama positif, tolak-nolak. Modelnya kira-kira seperti itu. Nah, dia akhirnya membuat sebuah teori dari sini, dia mendapat kesimpulan bahwa ternyata di dalam atom itu terdapat, nah di dalam atom itu terdapat sesuatu di tengah-tengah sini, ya. Waktu itu belum ada neutron dan proton, jadi pokoknya di tengah-tengah sini itu ada sesuatu yang muatannya, disini muatannya.
itu positif ya di intinya itu muatannya positif dan kemudian di sekeliling dari yang muatan positif tadi itu ada elektron Elektron ini muatannya negatif. Nah, ini adalah akhir dari kesimpulan si Rutherford. Hanya saja sayangnya, sekali lagi, teori ini tidak bertahan lama karena ada yang mematahkan argumen dia. Pengen tahu kenapa kok dia argumen yang dibantahkan dan teori ini jadinya tertolak? Yuk kita simak di video ini berikutnya ketika kita membahas tentang teori atom Bohr.