Anda bisa mendapatkan kebahagiaan dalam aktivitas apapun, sekalipun sederhana. Tapi ketika kebahagiaan itu tidak diiringi dengan ridha Allah, rasanya itu akan selalu sementara. Kita butuh momen-momen baru untuk mendatangkan kebahagiaan itu. Tapi titik poin ketika Allah ridha dengan apa yang kita kerjakan, apa yang kita lakukan.
maka Allah akan tanamkan satu cawan yang luas kandungannya yang bisa menerima setiap keadaan dengan hal yang paling menyenangkan apapun yang kita lihat selalu nyaman yang kita dapati kita rilau dengan apa yang Allah berikan. Keadaan itulah yang oleh Nabi itu diungkapkan dengan komen yang sangat simple tapi dalam isinya. Kata Nabi, ajaban di amril mu'min. Orang beriman itu kalau benar imannya, maka kehidupan itu mengagumkan. Bila dia mendapatkan kesuksesan, dia iringi dengan kesyukuran.
Sehingga sifatnya tetap proporsional. Dia sukses, tapi ada keseimbangan dengan syukur. Sehingga tidak berlebihan menyalurkan kesuksesan.
Dan dengan sifat berlebihan itu hanya memberikan beban pada dirinya. Saya pernah sampaikan kan, kesuksesan itu identik dengan gaya hidup. Rumus gaya di fisika itu kan selalu F1 banding lurus dengan F2. Apa yang didapat itu yang keluar.
Tapi orang tidak boleh lupa bahwa F itu selalu berbanding lurus dengan P. Gaya berbanding lurus dengan tekanan hukum pascalnya. Semakin banyak gaya, semakin tertekan hidupnya. Itu adalah gaya yang terakhir. Itu bandingan nilai kehidupannya.
Nah jadi gaya itu diperkenankan. Karena itu bagian dari energi. W sama dengan F dikalikan S. Hukum energi kan begitu. Jadi hidup gak mungkin kalau gak ada energi.
Tapi energi yang terbaik itu akan dihasilkan. Membawa kesuksesan kebahagiaan ketika ridha Allah tertanam. Saat dia sukses, dia bersyukur sehingga proporsional. Saat dia merasakan duka pun dia nyaman karena punya sabar. Sabar itu mahal.
Di Jepang ada banyak. Banjir itu bisa minta maafnya luar biasa, tak tahan dia bunuh diri. Di kita banjir bisa berenang.
Itu gambaran. Cuma kalau gak seimbang repot juga. Nah membangun keseimbangan itu butuh konektivitas yang kuat. Allah, konektivitas itulah yang dalam bahasa agama disebut dengan sholat namanya di pertemuan lalu kita sudah mencakup beberapa bagian dari sholat itu tapi saya ingin tekankan sedikit untuk menguatkan Salat berasal dari kata wassalah atau silatun.
Dasarnya kata wassalah yang berarti terkoneksi dengan kuat. Terhubung dengan erat. Kita pernah dengar istilah silaturahmi kan? Kalau kita kumpul bahasa kerennya saya mau silaturahmi kan?
Tapi goalnya tercapai gak? Silaturahmi itu kan dari kata silah. Terhubung dengan erat.
Rasa sayang dan perasaan. perhatian, sehingga parameternya itu bukan saat datang kalau datang kita nyapa wajar, karena orangnya ada tapi kalau berpisah kita masih ingat masih peduli, masih mendoakan masih ngontak, itulah silah namanya, di setiap keadaan kita masih terkoneksi keadaan kita yang terhubung dengan Allah, sehingga di setiap tempat kita diperhatikan, di pekerjaan kita dibimbing, di rumah tangga kita diiringi, sehingga semua berjalan mudah dan membahas Yang melatih kita untuk terkoneksi sehingga gak putus dengan Allah Itulah yang disebut dengan sholat Sehingga goal dari sholat itu adalah membangun konektivitas kita dengan Allah yang kuat Itu yang dimaksud di Quran surah keempat an-Nisa di ayat 103 Fa'idha qadaitumu sholata Maka jika anda telah tuntas mengerjakan sholat Fadkurullah Ukuran keberhasilan sholat anda itu Ketika anda merasakan koneksi Aktivitas dengan Allah mulai nyambung. Kiyaman, jalannya ingat Allah. Sehingga selalu orang jalan, bekerja di apapun, saat dia ingat Allah, dia bisa memfungsikan tubuhnya sehingga tidak mengerjakan apa yang Allah tidak sukai. Gak akan mungkin Anda melihat sesuatu yang tidak Allah senangi dalam keadaan yang sama Anda ingat Allah.
Gak akan mungkin melangkah pada tempat yang salah saat ingat Allah. Dan itu tidak mudah, karena banyak orang keluar masjid pun setelah selesai sholat, masih tertukar sendiri. Padahal kalau dia ingat Allah Gak mungkin itu terjadi Itu pelajaran dasarnya Baik itu duduk Bahkan sampai berbaring Ada koneksi Nah jadi singkatnya Solat itu semua gerakannya Semua bacaannya Dari mulai kita bertakbir Sampai kita salam bacaan yang mengiringi, itu bukan sekedar gerakan hampa makna, formalitas kita bergerak dan berakhir, bukan sekedar membaca bacaan yang tidak ada isinya, tapi semua bimbingan bagaimana. Kita diajarkan langsung oleh Rasulullah. Bisa mengoneksikan lewat gerakan dan bacaan itu.
Tersambung kepada Allah. Sehingga feedbacknya. Semua apa yang kita bacakan.
Dijawab oleh Allah. Semua gerakan yang kita lakukan. Ini hal yang kita lakukan.
Hakikatnya bimbingan tentang inti kehidupan kita Jadi di sholat itu Itu ada bacaan Ada gerakan, ada hikmah Ada maknanya semua Jadi bukan kita takdir begini hampa saja Tidak, kenapa mesti begini Kenapa tangan yang kanan menutup yang kiri Kenapa bacaannya setelah itu Ada iftithah, ada al-fatihah Itu ada maknanya Dan dahsyatnya semua profesi-profesi Sahabat dan generasi setelahnya Yang belanjar dengan benar Tentang sholat ini Itu semua merubah hidupnya jadi lebih sukses dari apapun yang mereka pilih dalam menjalani hidup. Dan yang paling hebat, itu yang menjadikan Nabi mendapat perintah pertama bukan zakat, bukan haji, bukan omrah, bukan puasa. Tapi sholat.
Dan perintahnya khusus, spesial, disampaikan dalam peristiwa Isra Mi'raj. Untuk memberikan pesan begitu tingginya nilai sholat ini untuk kehidupan manusia. Mohon izin maaf bagi teman-teman yang baru bergabung.
Supaya tidak banyak mengulang Teman-teman bisa cek kembali di pelajaran sebelumnya Kita kemarin telah selesai Di pembahasan Iftithah dengan tangan kanan Meletakkan di punggung yang kiri Lalu kemudian diletakkan Di atas dada seperti ini Kesimpulannya adalah Saya cepat saja Dari mulai kita bertakbir Kalau ingin terkoneksi dengan Allah Maka fokuskan diri kita untuk tersambung Buang urusan dunia semua ke belakang Jangan bawa dalam dalam sholat, kalau ingin kita tersambung dengan Allah, tepikan yang lain hadapkan diri kita, pasrahkan hanya Allah yang tinggi, yang agung yang istimewa, kalimat agung, tinggi, istimewa itu disebut dengan Akbar, maka kita ucapkan Allahu Akbar kita buang semua urusan dunia ke belakang, pasrahkan diri kita, hadirkan sekarang hanya Allah yang agung saja, itu poinnya, kenapa problemnya tidak sedikit orang sholat itu sulit menemukan kehusuan, karena dia Dia bertakbir masih membawa dunia. Dia tidak sholat dengan memahami gerakan takbirnya. Dia jadikan sebagai formalitas.
Apakah benar? Secara fikih benar. Bugur kewajiban.
Dapat pahala sesuai keikhlasan. Tapi value dari sholat yang mahal itu, itu gak dapat. Itu poinnya.
Buang semua urusan dunia. Kemudian tambatkan diri kita hanya kepada Allah. Dan uniknya kata Nabi, di fase itulah setan mulai bertugas.
Yang mengganggu kita. Supaya kita tidak fokus untuk memahami dan melakukan apa yang kita baca dan kita gerakan. Ada setan khusus menggoda orang sholat namanya khanzab.
Nanti ada sembilan jenis setan yang detil tugasnya itu berada di sekitaran kita. Mungkin satu kali Mas Baim kita belajar tentang fikih setan. Belum pernah ada kan ya.
Anda kalau kesini cuma tahu jalan yang lurus, gak tahu macetnya, gak tahu lubangnya, sulit menghindarinya. Kebanyakan orang belajar tentang malaikat tapi... Tapi gak belajar setannya.
Sehingga gak tau setan apa yang sedang memprovokasi dirinya. Di Quran malaikat disebutkan 88 kali. Setan disebutkan 88 kali. Kalau kita cuma dengar motivasinya.
Gak tau provokasinya. Kita gak tau bagaimana cara menghindari yang ini. Itu poinnya.
Khanzab itu dia menggoda orang sholat. Dimulai dari takbir. Jadi kalau belum takbir.
Anda bisa merasa fokus apa saja. Gak percaya silahkan. Sebelum takbir itu bisa siapkan. Tapi begitu anda mulai bertakbir Di hadis riwayat Abu Daud Allahu Akbar Fayaqulu shaytanu Maka disini setan mulai tugasnya Untuk mengganggu orang supaya gak dapet nilai-nilai tadi Maka dia berkata Udhkurikatha Kamu ingat ini ya Betapa anda Memulai dengan membuang semua urusan dunia Tapi kalau sudah takbir itu setan yang install Masuk sendiri dia Makanya kalau gak percaya silahkan Nanti zuhur dia Begitu anda takbir Itu masuk semua Ingat ini, ingat itu, mobil parkir dimana Sampai ceramah saya sekarang pun itu akan masuk Ingat ya, ada setan yang goda Nah itu setan itu Itu setan sendiri Membuat kita itu begitu lupa Sampai lihat ujung hadisnya Sampai nanti akan ditemukan orang sholat Dia tidak sadar berapa rokat Sedang menunaikan sholatnya Nah itu kalau Nabi sampaikan pasti terjadi Poin Untuk kita bisa mengatasi itu Poinnya apa? Quran Surah ke 29 dulu, ayat 45. Quran surah 29, Al-Ankabut, ayat 45. Di Islam itu uniknya begini, istimewanya.
Nggak ada satupun ibadah yang hasil kreasi manusia. Semua terukur Ini dalilnya, alasannya Landasan kita ibadah itu dari Tuhannya ini Penjelasan contohnya ini dari Nabi Pakemnya begini Kodifikasi ilmunya seperti ini Sehingga terjaga sampai kapanpun Dan tidak ada satupun yang kita kerjakan dalam ibadah Kecuali semua punya landasan yang kuat Dan hebatnya diterangkan Ini caranya, ini bacaannya, ini maksudnya seperti ini hikmahnya Kenapa anda begini, kenapa begitu, hasilnya apa? Ketika seseorang sedang memulai sholatnya Dari awal dia pengen fokus Tapi ketika dia mulai bertakbir, muncul godaan Maka sebelum sholat ditunaikan Allah sudah ingatkan Utsduh ma'uhya ilayka minal kitab Utdu itu dari kata tilawah Artinya baca, pahami, amalkan Apa yang telah dipahami itu Jadi sejatinya sebelum sholat Kata Allah kalau ingin menikmati sholatnya Ingin tahu value dari sholat Dan dihasilkan seperti orang dulu meraihnya Maka jangan kita terfokus untuk formalitas saja Yang penting benar bacaan Takbir sampai salam terjaga Betul sekali lagi Itu menggugurkan kewajiban formulasinya selesai, secara fikih tuntas, tapi hikmah sholat yang tadi itu kita gak dapat maka yang terjadi apa? baca dulu, tilawah, utzlu, baca pelajari dulu, sebelum sholat kemudian pahami kenapa takbirnya begini, kita kemarin sudah belajar kenapa tangan kanan menutup yang kiri apa maksudnya sampai kita diperintahkan sholat, bagaimana kemudian saat kita baca al-fatihah kenapa yang dibaca itu, apa yang jadi bimbingan dari al-fatihah untuk kejadian kehidupan kita.
Kalau sholatnya seperti itu, itu akan merubah hidup kita. Itu langsung Allah sampaikan demikian. Lalu kerjakan, wa'aqimis sholat, tunaikan sholat seperti aku tadi isyaratkan kata Allah, maka jika engkau menunaikannya seperti itu, sholat akan merubah hidupmu.
Itu kata Allah. Minimal, mendorong kita berbuat jadi lebih baik. Jadi bukan sekedar menjadikan kita pribadi baik, tapi semua yang kita kerjakan menjadi lebih baik. lebih baik. Itu sholat.
Itu yang bisa merubah seorang Jundub bin Junadah yang dikenal dengan Abu Dhar al-Ghifari. Ini teman-teman kenapa Gifar itu viral. Gifar itu itu adalah desa pembegal.
Jadi semua sekampung begal semua. Sekampung. Pimpinannya namanya Jundub bin Junadah. Jundub bin Junadah. Singkatnya masuk Islam.
Saat masuk Islam, secara singkat saja Nabi Arah kan diajarin sholat. Betapa sholat merubah hidup beliau, jadi lebih baik. Kembali ke kampungnya mengajarkan, singkatnya Madinah heboh dengan kedatangan tepak kaki yang ternyata itu orang-orang gifar.
Sekampung kurang lebih masuk Islam dan berubah jadi orang baik semua. Merubah hidup mereka. Jundum orang sukses, setelah itu jadi ustad. Ini mungkin yang menginspirasi judul preman jadi ustad.
Ini tadinya pembegal. Pembegal semua. Sekampung sukses, jadi orang baik Aktivitasnya berubah, lebih berkualitas Untuk memberikan inspirasi Ke generasi masa depan, bahwa kami dulu Pernah begini, dengan sholat kami berubah Kesuksesan kami raih Maka diviralkanlah nama daerahnya Tambahkan al di depannya Ujungnya tutup dengan i Maka dilekatkan nama bekannya Kunyah, namanya Abu Dhar Abu Dhar Al-Ghivari Al-Ghivari itu untuk memberikan kesan begini Saya ini dari Givar Itu kampung jelek, desa tempat pembegal tapi Islam merubah, saya menjadi lebih baik, sholat mengarahkan saya punya kualitas hidup yang lebih baik, itu poinnya sejak peristiwa itu, orang-orang Islam, dari manapun yang bukan Arab itu selalu melekatkan nama daerahnya untuk mengenalkan, Islam pun sudah sampai ke tempat saya, sebuktinya saya menjadi baik ada namanya Muhammad, punya bapak namanya Ismail, punya kakek namanya Ibrahim, kakek buyutnya Al-Mughirah yang buyutnya Al-Bardizbah tinggal di sana Tinggal di kecamatan Jufa, kabupatennya Bukhara, provinsinya Khorasan, negaranya Uzbekistan sekarang.
Maka karena dari Bukhara, dia kenalkan diri, datang ke daerah Arab, saya dari Bukhara. Rumus yang sama, tambahkan al di depannya, ujungnya i. Maka dia katakan, ana al-Bukhari, itulah imam al-Bukhari.
Bukan orang Arab. Kita punya guru besar, Sheikh Nawawi dari Banten. Ana Nawawi al-Bantani.
Ana Ahmad Yassin al-Padang. Tapi kesan kota itu untuk menunjukkan Islam telah sampai ke tempat saya dan merubah saya menjadi lebih baik. Kang Baim datang ke Mekah, umrah, katakan saya Baimbong Al-Tanah Kusiri. Maka kesan yang dibangun itu telah sampai ke tempat saya, merubah saya lebih baik.
Saya Arman Al-Pondok Indahi misalnya kan, tidak masalah. Itu sah dan orang mengenal, oh rupanya Islam telah ke setiap wilayah. Tapi value-nya sampai enggak, jangan cuma kita kasih.
Katakan saya dari Fulan, saya dari tempat A Poinnya adalah Apa yang merubah engkau dari Islam Menjadikan kau lebih baik Jadi kalau ada orang Islam mengaku Muslim Lisannya tidak lebih baik Maaf sekali Telinganya mendengar tidak yang baik Perilakunya kurang baik Maka dipertanyakan, klaim keislamannya Sudah jauh mana saya mendapatkan Keberkahan dari Islam itu Itu yang menjadikan kenapa Salat paling pokok dipaksa kita wajib Bukan karena sujud Rukunya, Anda tidak sujud pun Tidak akan menurunkan status Allah Sebagai Tuhan, tetap Tuhan Tapi ternyata ada value besar Yang dengan kasih Allah Diminta kita sholat, supaya kita minimal Jadi orang baik Dan sukses dalam hidup