oleh karena itu ketika kita muraqabah mendekatkan diri kepada Allah kita boleh merasakan hadirnya Allah kepada kita maka orang yang seperti ini naik derajatnya dari iman ilmu menjadi iman iyan terus dia tingkatkan muraqabahnya kepada Allah Subhanahu wa taala sampai-sampai di dalam dirinya dia bisa musyahadah hatinya terhadap Allah bukan membayangkan bentuknya bisa merasakan benar-benar kehadirannya kehadiran Allah Subhanahu wa taala maka orang yang seperti ini sudah pada tataran orang itu naik kepada iman imanul haq iman hak maka iman hak itu adalah iman yang muncul lantaran banyaknya muraqabah dan ia bisa hatinya bisa musyahadah kepada Allah wabarakatuh waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh innalhamdalillah wasalatu wasalamu ala rasulillah waa alihi wa asbihi wa mawalah la haula wala quwwata illa billah rabbisrohli sodri waassirli amri wahlul uqdatan m lisani yafqahu qauli amma ba'du bapak Ibu hadirin jemaah salat isya tarawih dan witir Masjid Nurur Rahimah yang dirahmati Allah allah Subhanahu wa taala berfirman di dalam surah Albaqarah auzubillahiminasyaitanirrajim ya ayyuhalladina amanutikumamu kamaadina minqlikum laallakum tattaquun wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertakwa puasa ini tujuannya adalah menjadikan kita adalah orang yang bertakwa dan yang dipanggil untuk berpuasa itu adalah orang-orang yang beriman beriman itu artinya dia meyakini bahwasanya Allah itu ada dan Rasulullah adalah nabinya oleh karena itu di dalam kitab Tfatul Murid Ala Jauhari Tauhid Imam Bijuri menyebutkan ada tingkatan iman seseorang oleh karena itu ketika kita berpuasa antara satu dengan yang lain itu bisa berbeda cara berpuasanya walaupun sama-sama menahan makan dan minum tapi kualitasnya bisa berbeda dan bahkan ada yang berpuasa tapi malamnya tidak salat tarawih walaupun salat tarawih itu hukumnya sunah tapi ingat manqoma ramadana imanan wahtisaban gufir lahu ma taqaddama min dambi siapa orang yang mendirikan salat di malam bulan Ramadan maka orang itu akan diampuni dosa-dosanya dosa-dosa yang telah lalu maka salat tarawih itu adalah menjadi penting walaupun tidak wajib tetapi penting kenapa penting karena akan menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu oleh karena itu ada orang yang siangnya berpuasa malamnya tidak tarawih dan ada juga orang yang tarawih tapi siangnya tidak berpuasa ini lebih parah lagi yang seperti itu makanya yang dipanggil untuk berpuasa itu adalah orang-orang yang beriman dan kondisi di bulan Ramadan ini ibadah seseorang itu sangat tergantung dengan imannya oleh karena itu beliau Imam Bijuri menyebutkan iman itu terbagi menjadi lima bagian al imanu yangqosimu ila khamsati aqsamin iman terbagi menjadi lima bagian yang pertama imanun an taqlidin yang pertama iman dari taqlid imannya orang yang taklid apa iman taklid itu imanun an imanun nasiun an qui syaikhihi iman yang muncul dari ucapan gurunya jadi ngikuti orang tuanya ngikuti gurunya atau ngikuti orang yang dipercaya ketika gurunya mengatakan atau orang tuanya mengatakan "Nak puasa kamu." Dia puasa tapi enggak tahu apa dalilnya puasa itu apa enggak tahu yang penting orang puasa juga puasa orang salat juga salat orang ngeluarkan zakat juga ngeluarkan zakat orang zakat fitrah ya zakat fitrah hanya ngikut-ngikut saja orang yang seperti ini adalah punya iman imanun anqlidin yang seperti ini biasanya ketika dia puasa yang penting dia tidak makan tidak minum dari pagi sampai magrib dari subuh sampai magrib soal yang membatalkan pahala puasa enggak mau tahu dia yang penting sudah menahan lapar dari mulai fajar sampai magrib nah ini orang yang imannya adalah iman takqlid tetapi ketika dia punya iman takqlid apa enggak boleh iman taklid memang iman itu pertama-tama adalah taklid dulu tidak langsung tinggi tetapi taklid dulu setelah dia taklid kemudian ada pengajian di Masjid Nur Rahimah ini terus kemudian ikut pengajian setelah ikut pengajian baru berubah mindsetnya kemarin imannya taklid setelah dia belajar maka naik imannya imanun an ilmin ilmu iman yang berdasarkan ilmu setelah dia mengetahui tentang akidah-akidah ini maka muncullah dari dirinya iman naik menjadi iman an ilmin iman yang berdasarkan ilmu apa itu iman yang tumbuh dari seseorang yang telah belajar dan di situ dia telah mengetahui dalil-dalil akidah meyakini Allah Subhanahu wa taala allah wujud itu dalilnya apa allah itu berbeda dengan makhluk itu dalilnya apa dia punya dalil yang seperti itu ketika ada orang mengatakan Allah punya kaki kakinya masuk ke dalam neraka kakinya mengkerut itu berarti bisa dilihat kalau dia tahu kalau kakinya mengkerut yang seperti itu menggambarkan jisim nah kalau orang yang punya ilmu imannya sudah sampai tingkat iman ilmu maka yang seperti tidak diterima kenapa tidak diterima karena mukhalafatulil hawadis allah itu berbeda dengan makhluk lah kalau punya kaki mengkerut apa bedanya dengan makhluk pasti itu makhluk artinya orang yang mengimani kaki Allah ker di neraka itu berarti dia itu adalah mujassimah dia menjisimkan Allah kalau ada orang yang sudah meyakini Allah itu punya jisim yang seperti itu itu sama dengan kafir sudah oleh karena itu ketika seseorang imannya naik dari taklid menjadi iman ilmu kemudian di dalam dia belajar itu terus diajarkan oleh gurunya untuk berzikir kepada Allah umpamanya zikir Allah Allah Allah kalau kita sulit tidur biasanya supaya mudah tidur itu ketika narik napas panjang kita menyebut Allah ketika mengeluarkan napas dengan Allah jadi Allah sampai tertidur loh Ustaz apakah menyebut Allah itu ada nilainya zikir ya itu zikir menyebut Allah itu zikir allah sendiri yang mengatakan seperti itu bagaimana di dalam surah almuzamil ayat 8 Allah berfirman "Wadkurmabika dan sebutlah nama Tuhanmu." Siapa nama Tuhanmu allah menyebut Allah kita disuruh nyebut Allah masa nyebut Allah bukan zikir allah yang perintah supaya menyebut kata-kata Allah karena Tuhan kita adalah Allah nah kita berzikir begitu kita berzikir merasakan Allah dekat kepada kita maka orang yang iman kemudian di dalam imannya itu merasa dekat kepada Allah munculnya dari kedekatannya kepada Allah Subhanahu wa taala maka naik imannya dari iman iyan menjadi iman dari iman ilmu menjadi iman iyan jadi yang pertama taklid yang kedua ilmu yang ketiga iman iyan iman yang muncul dari muraqabah kita kepada Allah dari kita zikir kepada Allah seumpama kita sering zikir lailahaillallah lailahaillallah atau subhanallah subhanallah tadi Allah Allah Allah Allah ketika kita berzikir seperti itu merasa Allah dekat kepada kita boleh kita merasakan Allah dekat kepada kita boleh yang tidak boleh adalah pada saat berzikir kita membayangkan bentuknya Allah itu jangan sesekali kita berzikir membayangkan bentuknya Allah karena apapun yang kita bayangkan dari bentuk Allah itu maka Allah tidak akan seperti itu kenapa karena mukhalafatul lil hawadis allah berbeda dengan seluruh yang ada di dunia ini dan kita ini akan melihat sesuatu yang telah ada di dunia ini yang belum ada kita tidak pernah tahu oleh karena itu surga itu adalah sesuatu yang tidak bisa kita bayangkan bentuknya karena kita belum pernah melihat sama sekali dan juga bidadari itu juga belum pernah dibayangkan oleh siapapun karena apa belum pernah melihat oleh karena itu ketika kita berzikir jangan sampai kita membayangkan bentuknya Allah tapi boleh kita merasakan hadirnya Allah oleh karena itu di dalam kategori ihsan ihsan itu adalah an ta'budallaha kaaka tarohu wainam takun tarahu fainnahu yaraka ihsan itu adalah kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat Allah seakan-akan melihat bukan berarti membayangkan bentuknya tapi seakan-akan melihat kehadiran Allah kalaupun kita tidak bisa melihat kehadiran Allah maka Allah itu ada allah melihat kita oleh karena itu ketika kita muraqabah mendekatkan diri kepada Allah kita boleh merasakan hadirnya Allah kepada kita maka orang yang seperti ini naik derajatnya dari iman ilmu menjadi iman iyan terus dia tingkatkan muraqabahnya kepada Allah Subhanahu wa taala sampai-sampai di dalam dirinya dia bisa musyahadah hatinya terhadap Allah bukan membayangkan bentuknya bisa merasakan benar-benar kehadirannya kehadiran Allah Subhanahu wa taala maka orang yang seperti ini sudah pada tataran orang itu naik kepada iman imanul haq iman hak maka iman hak itu adalah iman yang muncul lantaran banyaknya muraqabah dan ia bisa hatinya bisa musyahadah kepada Allah Subhanahu wa taala terus dia lakukan itu akhirnya begitu dia muraqabah kepada Allah dia setelah musyahadah kepada Allah akhirnya merasa lailahaillallah tidak ada yang ada kecuali Allah subhanahu wa taala ketika dia melihat sesuatu yang ada di dunia ini yang dilihat bukan bendanya tapi di balik benda itu ketika dia melihat gunung Subhanallah bukan berarti gunungnya itu suci bukan yang dilihat adalah siapa yang menciptakan gunung itu ketika menciptakan gunung itu Allah Subhanahu wa taala kita lihat gunung maka kita sebut subhanallah melihat gunung yang sangat kokoh kemudian begitu melihat laut yang indah kita sebut subhanallah kenapa begitu karena yang menciptakan itu di balik di balik gunung di balik laut itu masyaallah zat yang maha agung yaitu Allah Subhanahu wa taala maka orang yang pada posisi iman seperti ini imannya adalah imanul hakikah iman hakikah dan iman hakikah ini sudah makam fana tidak ada yang ada kecuali Allah subhanahu wa taala ada satu iman yang tidak boleh kita pelajari namanya iman hakikatul hakikah iman haikatul hakikah itu imannya siapa imannya para nabi dan imannya para rasul jadi kita enggak boleh mempelajari itu sepertinya disuruh berhenti nih diteriak-teriak ni ya sudah sampai situ saja karena sudah teriak-teriak berhenti suruh berhenti itu ustaz berhenti sudah malam gitu sebetulnya kayak gitu tuh ya sudah kita cukupkan asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh